20230524

Kebaktian PA Imamat, Rabu 24 Mei 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 26:1-3

26:1 "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.

26:2 Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.

26:3 Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya,

 

Ada 3 ketetapan dan perintah Tuhan yang harus kita taati untuk menerima berkat dari Tuhan.

1.      Jangan ada pemberhalaan.

2.      Pelihara hari-hari sabat Tuhan.

3.      Hormati tempat kudus Tuhan.

 

Kita masih membahas poin kedua yaitu pelihara hari-hari sabat Tuhan. Kita tidak lagi seperti bangsa Israel yang memperingati sabat secara jasmani tetapi secara rohani. Sabat secara rohani adalah perhentian dalam Roh Kudus atau damai sejahtera dan ketenangan.

Yesaya 63:14

Yesaya 63:14  seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.

 

Kita bandingkan dengan ayat ini:

Bilangan 10:33

10:33 Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.

 

Mazmur 30:8

132:8  Bangunlah, ya TUHAN, dan pergilah ke tempat perhentian-Mu, Engkau serta tabut kekuatan-Mu!

 

Di sini kita melihat Tabut Perjanjian membawa pada tempat perhentian. Secara rohani Tabut Perjanjian adalah Firman pengajaran Kabar Mempelai. Roh Kudus membawa damai sejahtera. Jadi kita bisa mengalami perhentian, damai sejahtera dan ketenangan karena hasil pekerjaan Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Ini yang kita butuh di hari-hari terakhir ini, apalagi melihat dunia semakin goncang, peperangan akan semakin meluas. Hanya kekuatan Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus yang memberikan damai sejahtera dan ketenangan.

 

Tadi dikatakan kita harus memelihara hari-hari sabat Tuhan. Artinya kita harus mengupayakan dan mengusahakan untuk selalu damai sejahtera lewat praktek mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.

Ibrani 12:14

12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

 

Roma 12:18; 14:19

12:18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!

14:19  Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

 

Kita kejar damai sejahtera supaya kita bisa terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Ingat waktu pembangunan Bait Allah Salomo, tidak ada satu bunyi perkakas besipun yang terdengar waktu bekerja. Ini menunjukan damai sejahtera.

 

Semakin suci semakin damai sejahtera. Sampai nanti puncak kesucian dan damai sejahtera kita memandang Yesus muka dengan muka saat kedatanganNya kedua kali. Kenapa Paulus katakan kejarlah kekudusan dan berupaya hidup damai? Sebab Paulus tahu gereja Tuhan akan diperhadapkan dengan kegoncangan-kegoncangan yang semakin hebat. Jadi kita upayakan supaya terus damai. Jangan terpengaruh dengan kegoncangan-kegoncangan yang ada, jangan ikut goncang, jangan mengikuti suara daging kita, nanti yang ada hanya kebencian, pertengkaran, perdebatan, perpecahan.

 

Ada 3 macam Sabat.

1.      Sabat kecil, itulah perhentian dalam urapan Roh Kudus. Kekuatan Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus memberikan damai sejahtera kepada kita di tengah kegoncangan di akhir zaman ini.

2.      Sabat besar, itulah kerajaan 1000 tahun damai.

Ibrani 4:9-11

4:9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.

4:10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.

4:11 Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

 

Untuk masuk ke sana kita harus berusaha sungguh-sungguh. Apa yang harus kita usahakan? dalam Ibrani pasal 3 dan 4 ada 3 kali disebutkan pada hari ini jika kamu mendengar suaraNya jangan kamu keraskan hatimu, inilah yang menjadi usaha kita.

a)      Ibrani 3:7-8

3:7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,

3:8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,

Di sini dikaitkan Roh Kudus, itu menunjuk pelita emas. Jadi upaya kita yang pertama manfaatkan waktu untuk mendengar Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus di dalam ibadah raya. Pada hari ini, kita sekarang berada pada ujung hari keenam, waktu sudah mau habis dan kita akan masuk hari ke-7 yaitu kerajaan 1000 tahun damai, manfaatkanlah waktu yang ada ini.

 

b)      Ibrani 3:14-15

3:14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.

3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",

Di sini dikaitkan iman, iman itu ditunjukan oleh alat meja roti sajian. Jadi usaha kedua adalah manfaatkan waktu untuk mendengar Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus di dalam ibadah pendalaman Alkitab. Kalau masih ada waktu dan kesempatan kita beribadah dalam ibadah pendalaman Alkitab, ayo kita manfaatkan supaya kita ada damai sejahtera, ketenangan, ada perhentian.

 

c)      Ibrani 4:6-7

4:6 Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.

4:7 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"

Ini dikaitkan dengan perhentian dan damai sejahtera, ini menunjuk alat mezbah dupa emas. Doa penyembahan itu hubungan yang paling dekat dengan Tuhan. Kalau kita dekat dengan Tuhan maka hati tenang dan damai. Jadi usaha ketiga adalah manfaatkan waktu untuk mendengar Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus dalam ibadah doa penyembahan.

 

Jadi upaya kita adalah manfaatkan waktu untuk bertekun dalam 3 macam ibadah pokok yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Ini harus kita kejar dan usahakan. Ada yang menempu jarak jauh untuk datang beribadah. Ada yang beribadah secara online karena keadaan.

 

Tadi dikatakan jangan keraskan hatimu. Jadi kalau 3 macam ibadah pokok kita abaikan, maka dihadapan Tuhan kita adalah orang yang keras hati, sehingga tidak pernah terasa pekerjaan Firman dalam urapan Roh Kudus dalam dirinya, tidak pernah mengalami penyucian, tidak ada ketenangan, tidak pernah puas.

 

Tuhan berikan waktu dan kesempatan kepada kita. Tuhan katakan kejarlah ibadah, kejarlah keadilan. Tuhan berikan waktu kepada kita dalam 1 minggu ada 7 hari. 3 macam ibadah pokok itu kalau dikumpulkan tidak sampai 1 hari, paling banyak 6 jam. Dalam 1 minggu ada 168 jam, untuk Tuhan 6 jam, masih 162 jam untuk kita. Tetapi kadangkala waktu 6 jam itu masih dirampas juga.

 

Karena tidak mengalami pekerjaan Firman dalam hidupnya sehingga ketika Tuhan Yesus datang dia tertinggal dan binasa.

Ibrani 4:1-2

4:1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.

4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.

Kalau keras hati, kuasa Firman itu tidak dia rasakan, tidak berguna.

 

3.      Sabat kekal itulah Yerusalem Baru.

Mazmur 132:8

132:8  Bangunlah, ya TUHAN, dan pergilah ke tempat perhentian-Mu, Engkau serta tabut kekuatan-Mu!

 

Pergi ke tempat perhentian, disitulah tempatnya tabut. Dalam Tabernakel, tempat Tabut Perjanjian adalah di ruangan maha suci. Ruangan maha suci bentuknya 4 persegi, panjang, lebar dan tingginya sama 10 hasta. Ini menunjuk kota Yerusalem Baru, kota 4 persegi yang panjang, lebar dan tingginya sama. Jadi tempat perhentian Tuhan menunjuk Yerusalem Baru, sabat kekal.

Wahyu 21:16

21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.

 

Untuk masuk sabat kekal yaitu Yerusalem Baru, apa usaha kita?

Mazmur 132:8 (Terjemahan Lama)

132:8 Bangkitlah kiranya, ya Tuhan! silakanlah datang kepada perhentian-Mu, baik Engkau baik tabut kodrat-Mu!

 

Tabut Perjanjiian disebut Tabut kodratMu. Jadi usaha kita untuk masuk kerajaan sorga Yerusalem baru adalah harus mengalami pembaharuan oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus sehingga menjadi satu kodrat dengan Tuhan = memiliki tabiat atau gambar Allah Tritunggal. Ini janji Tuhan yang paling besar dan berharga yaitu membawa kita yang tabiatnya daging mau diubahkan menjadi satu kodrat, satu tabiat dengan Allah Tritunggal.

 

II Petrus 1:4

1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

 

Pembaharuan yang dikerjakan oleh Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus itu tidak simsalabim seperti sulap tetapi ada prosesnya. Yaitu rela sengsara daging tanpa dosa karena mau taat pada Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai. Kita taat tetapi dibenci orang, dihina, dikucilkan, difitnah, dituduh macam-macam, mungkin juga sudah mengalami siksaan secara fisik. Kita harus rela sengsara untuk kita dibaharui. Dalam II Korintus pasal 4 dikatakan jangan tawar hati, manusia lahiriah semakin merosot namun manusia batinia semakin diubahkan. Penderitaan ringan yang kita alami membawa kita kepada kemuliaan.

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Makanya jangan heran, ketika kita masuk dalam pengajaran kenapa banyak tantangannya, banyak sengsaranya, sudah bertekun dalam 3 macam ibadah pokok koq difitnah, tidak disenangi, diizinkan menderita, sakit dan lain-lain? Itu semua diizinkan oleh Tuhan supaya sekalipun yang lahirian merosot namun yang batinia dibaharui menjadi satu kodrat dengan Allah Tritunggal. Dagingnya semakin habis dan pribadi Yesus semakin nyata dalam hidup kita, kita terus dibaharui. Itu disebut penderitaan ringan. Kenapa disebut penderitaan ringan? Karena ada Roh Kudus yang menolong, menghibur dan menguatkan, serta memampukan kita. Nanti mereka yang tertinggal masuk dalam siksaan antikristus, itu penderitaan yang hebat luar biasa karena tidak ada lagi Roh Kudus yang menguatkan.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Kalau menderita karena Yesus tanpa dosa berarti kita diizinkan mendapat bagian kecil dari penderitaan Yesus. Biarlah kita bertahan jangan mundur, supaya kita mengalami pembaharuan. Terutama pembaharuan Yerusalem Baru. Pembaharuan Yerusalem Baru ditandai dengan tidak ada lagi yang lama.

Ada 7 hal yang tidak boleh ada lagi di Yerusalem Baru yang dibagi menjadi 4 bagian.

a)      Wahyu 21:1

21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan 1laut pun tidak ada lagi.

Ini yang pertama, laut tidak ada lagi menunjuk pembaharuan hati.

 

b)      Wahyu 21:4

21:4  Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan 2maut tidak akan ada lagi; 3tidak akan ada lagi perkabungan, atau 4ratap tangis, atau 5dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Bagian 2, 3, 4, 5 ini pembaharuan tabiat.

 

c)      Wahyu 22:3

22:3 Maka 6tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

Tidak akan ada lagi laknat ini pembaharuan pelayanan.

 

 

d)      Wahyu 22:5

22:5 Dan 7malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Malam tidak akan ada lagi menunjuk pembaharuan sikap hidup.

 

Kita pelajari satu persatu:

a)      Laut tidak ada lagi, ini pembaharuan hati. Hati bagaimana yang harus dibaharui?

Yakobus 1:6-8

1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.

1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

 

Untuk masuk kerajaan sorga, Yerusalem Baru tidak boleh ada lagi hati yang bimbang. Banyak hal-hal yang membimbangkan, itu semua dari setan. Antara lain:

1)      Ajaran palsu, itu angin yang ditiupkan oleh setan. Ingat Petrus, ketika dirasanya angin maka takutlah dia dan hampir tenggelam. Banyak sekali angin pengajaran palsu sekarang ini, apalagi dengan kecanggihan teknologi, bisa dilihat di handphone, laptop, di yutub. Di situ banyak khotbah-khotbah, ada yang membahas perpuluhan, ada yang membahas boleh tidaknya perceraian, ada yang membahas baptisan dan lain-lain. Kalau kita lihat sudah tidak senada dengan pengajaran yang kita terima dari para pendahulu lebih baik tidak usah dengar.

 

Termasuk buku-buku, ayo teliti, jangan sampai salah. Jangan baca yang lain, itu membuat bingung. Ingat nabi yang menjumpai makanan asing, sulur-suluran liar yang tidak mereka kenal. Ini ajaran palsu yang tidak kita kenal.

 

2)      Gelombang pencobaan datang, itu dari setan untuk membuat bimbang, percaya kuasa Tuhan atau tidak. Saya alami juga seperti itu, gelombang pencobaan dalam bentuk lama belum punya anak. Lalu datang tabib dari Sumatera jauh-jauh ke Tonusu. Pak pendeta minum ini, saya jamin tahun depan saya datang bapak sudah punya anak. Hebat, kayak Tuhan saja dia bisa memprediksi seperti itu. Saya tolak, saya percaya kuasa Tuhan. Tidak lama dalam tahun itu juga Tuhan berikan anak. Ini gelombang pencobaan membuat ragu, percaya kuasa Tuhan atau percaya dukun.

 

3)      Menghadapi gelombang dosa. Apalagi kalau dosa itu mendatangkan keuntungan. Buka kios tidak laku-laku, tetapi kios tetangga laku karena jual cap tikus dan rokok. Kelihatannya menguntungkan, sehingga tergoda untuk menjualnya. Jangan! Itu gelombang dosa. Seperti Yusuf menghadapi gelombang pencobaan ditambah lagi gelombang dosa, tetapi dia tidak bimbang, tetap pilih Tuhan. Dia dijual oleh saudara-saudaranya, menjadi pembantu di rumah Potifar di Mesir, diterpa lagi gelombang dosa isteri Potifar menggoda. Kalau dia mau dia dapatkan segala-galanya. Tetapi dia tidak mau, tetap percaya Tuhan, pegang kebenaran dan pertahankan kesucian, sekalipun dia harus dijebloskan ke penjara karena difitnah.

 

Jadi gelombang dosa itu ada 3 bentuk yaitu godaan, paksaan, ancaman. Kaum muda di masa pacaran dan tunangan hati-hati, gelombang dosa datang. Hati-hati, kalau kena gelombang dosa bisa tenggelam! Kalau cinta saya buktikan cintamu, lalu minta yang najis-najis, jangan seperti itu!

 

Kalau bimbang pasti pilih yang salah. Kena ajaran palsu, buka telinga, baca buku yang lain-lain ajarannya, pasti pilih yang salah.

 

Ada 3 hal yang tidak boleh salah pilih sebab ini menentukan nasib hidup kita sampai di sorga atau di neraka:

1)      Soal pengajaran. Ini soal makanan, soal pertumbuhan rohani kita, jangan salah pilih! Kita lihat itu ajaran sehat atau racun, makanan yang kita kenal atau makanan asing yang tidak kita kenal. Dalam Yohanes pasal 6 dikatakan Bapa membawa kita lewat pengajaran untuk bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Jadi kalau pengajarannya salah tidak akan ketemu Yesus!

Yohanes 6:44-45

6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

 

Pengajaran ini menentukan, kita datang kepada Yesus Kristus atau antikristus. Makanya jangan salah pilih. Sidang jemaat boleh menilai sebab sidang jemaat yang menikmati. Dan saya boleh mengatakan dengan yakin bahwa apa yang saya ajarkan adalah pengajaran yang telah saya terima dari para pendahulu dan saya yakin seyakin-yakinnya ini adalah Firman pengajaran yang benar.

 

2)      Penggembalaan di mana kita tergembala. Ini menentukan kita bertemu siapa. Karena lewat penggembalaan ini kita dituntun untuk sampai ke kandang penggembalaan yang terakhir bertemu Yesus di Yerusalem Baru. Penggembalaan ini sudah mencakup gembalanya, hamba Tuhannya tahbisannya benar atau tidak, jangan salah pilih! Jangan karena berpikir yang jasmani sehingga memilih yang salah. Jangan! Karena ini menentukan nasib kita hidup saat ini sampai hidup yang akan datang.

 

Saya tanggung jawab, ada yang tergembala jarak jauh lewat internet, sampai sekarang belum melihat orangnya secara langsung. Seandainya dia salah pilih masuk di sini, saya tanggung jawab di hadapan Tuhan! 1 jiwa itu harganya mahal sebab seharga Korban Kristus.

 

3)      Jodoh. Jangan salah pilih! Karena itu bukan barang yang bisa kita ganti kapan saja kita mau. Kalau pengajarannya benar, penggembalaannya benar, Tuhan sediakan jodoh di tepi sumur penggembalaan, Tuhan sediakan yang terbaik. Ishak bertemu Ribka di tepi sumur Lahai Roi, sumur penggembalaan. Musa bertemu Zipora di tepi sumur penggembalaan. Jangan salah pilih cari di media sosial, cari di take me out. Jangan katakan koleksi untuk diseleksi, itu bahasa orang yang najis.

 

Soal jodoh kalau salah pilih yang menderita yang menikah dan yang menderita orang tuanya juga. Esau ambil isteri orang Kanaan dan itu memedihkan hati orang tua.

Kejadian 26:34-35

26:34 Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.

26:35 Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.

 

Kalau masih umur 17 tahun jangan bingung soal jodoh, ini Esau umur 40 tahun baru menikah. Makanya tanya orang tua dulu boleh atau tidak. Kalau orang tua bilang jangan yah dengar-dengaran, jangan paksakan. Karena kalau sudah salah pilih itu memedihkan hati yang menikah dan juga memedihkan hati orang tua. Kalau sudah pedih hati mau dicerai? tidak bisa!

 

Akibat bimbang:

1)      Yakobus 1:7

1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.

Tidak mendapat apa-apa dari Tuhan = kehilangan keselamatan.

 

2)      Yakobus 1:8

1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Tidak tenang hidupnya.

 

Biarlah hati yang bimbang diubahkan lewat Firman dalam urapan Roh Kudus, ditambah nyala api ujian sengsara daging tanpa dosa, menjadi kuat teguh hati = hati yang percaya.

 

b)      Pembaharuan Tabiat.

Ibrani 2:14

2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;

 

Tabiat yang mau diubahkan adalah tabiat iblis. Bagaimana tabiat iblis?

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Ada 2 tabiat utama iblis yaitu pembunuh dan pendusta

1)      Pembunuh itu adalah kebencian sampai membenci tanpa alasan, tidak ada salah tetapi dibenci. Itu sudah menjadi karakter.

I Yohanes 3:15,13-14

3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

3:13 Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.

3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

Sekalipun orang yang sudah beribadah tetapi tabiat kebencian ini bisa timbul ketika ibadah pelayanannya tidak berkenan kepada Tuhan. Sebagai contoh orang yang beribadah tetapi membunuh dan membenci adalah Kain. Kain dan Habel sama-sama beribadah, sama-sama mempersembahkan korban. Persembahan Habel diterima, persembahan Kain tidak berkenan, maka timbullah kebencian.

 

Kita tidak menghakimi siapa-siapa, kita raba diri kita, kalau ibadah pelayanan kita tidak berkenan kepada Tuhan pasti timbul kebencian. Atau sebaliknya, kalau kita menyimpan kebencian pada orang lain maka ibadah pelayanan kita tidak berkenan kepada Tuhan.

I Yohanes 3:11-12

3:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;

3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.

 

Pertanyaannya apa yang menjadi penyebab ibadah pelayanan kita tidak berkenan kepada Tuhan sehingga timbul kebencian? Sebab tanpa kasih =  tanpa ketaatan kepada Tuhan, atau tidak sesuai kehendak Tuhan. Beribadah melayani tetapi tanpa ketaatan pada Firman, Firman bilang A dia lakukan B. Makanya timbul kebencian. Siapa yang dia benci? Orang yang beribadah dan melayani dengan taat. Kita bisa raba diri kita, kita taat pada Firmn atau tidak, kalau ada kebencian berarti tidak taat pada Firman. Melayani  tanpa kasih tidak ada gunanya. Dalam I Korintus dikatakan biar aku mengorbankan diri untuk dibakar tetapi kalau tanpa kasih itu sia-sia.

 

Yohanes 14:15,21,23

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."

14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.

 

Ini yang membuat timbul kebencian, karena tidak taat, tidak sesuai Firman, tidak melakukan kehendak Tuhan. Sehebat apapun pelayanan kita kalau tidak taat, dihadapan Tuhan tidak diterima, malah ditolak dan dicap pembuat kejahatan. Tadi dikatakan Kain itu berasal dari si jahat, jadi sudah pas. Kalau tidak sesuai Firman itu pembuat kejahatan, seperti Kain, makanya benci si A, benci si B. Yang dia benci orang-orang yang mau taat pada Firman, orang yang mau melakukan kehendak Tuhan.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Ada 2 tingkatan penolakan:

Ø  Kalau dalam kitab Kejadian persembahan Kain yang ditolak, tetapi Kain tetap dicari oleh Tuhan. Dia diingatkan “dosa sudah mengintip di pintu”.

Ø  Tetapi dalam Lukas bukan cuma pelayannya ditolak tetapi juga orangnya ditolak!

 

Jadi hati-hati, kalau melayani tanpa kasih, berarti tanpa ketaatan, tidak sesuai dengan Firman Tuhan, maka pelayanan ditolak, orangnya juga ditolak, diusir dari hadirat Tuhan. Makanya dia gampang sekali benci orang, tidak suka pada orang, karena sudah tidak sesuai dengan Firman Tuhan pelayanannya. Biar dia bilang taat sebenarnya tidak taat, tidak akan ada kebencian kalau orang taat pada Firman. 

 

2)      Pendusta. Kalau sudah ada kebencian pasti dusta. Waktu Kain sudah membunuh lalu ditanya Tuhan “dimana adikmu”. Malah Kain jawab “apakah aku penjaga adikku?” dia berdusta. Kalau ada kebencian pasti berdusta, pembenci dan pendusta ini satu persekongkolan seperti ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala, orang Herodian dan orang Farisi.

 

Jadi bertabiat iblis itu tanpa kasih Allah. Supaya kita tidak bertabiat iblis ini yang harus kita lakukan:

I Korintus 15:25-26

15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

 

Supaya menang atas maut dan menang atas iblis maka kita harus selalu berada di bawah kaki Tuhan. Apa yang kita lakukan dibawah kaki Tuhan? Kita belajar dari satu contoh pribadi yang mengasihi Tuhan dan dikasihi Tuhan. Apa yang dilakukan Maria:

1)      Lukas 10:39

10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,

 

Duduk mendengar Firman dan dengar-dengaran pada Firman. Taat pada Firman, kalau taat timbul kasih.

I Petrus 1:22

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

 

Banyak mendengar Firman sampai mempraktekan Firman dengan kerendahan hati mengaku tidak layak, hanya tanah liat, maka timbul kasih, bukan kebencian yang ada.

 

2)      Yohanes 11:32

11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

 

Waktu menghadapi Lazarus yang mati, Maria tersungkur menyembah Tuhan Yesus. Seringkali kita sudah taat pada Firman Tuhan, kemudian diizinkan menderita seperti Maria menghadapi penderitaan Lazarus saudaranya mati. Disitu muncul ketidaktaatan, di situ mulai mempersalahkan Tuhan dan sesama. Ayub suci, saleh, beribadah, takut akan Tuhan, berarti dia orang yang taat. Ketika diizinkan menderita dia mulai salahkan orang lain, dia mulai menyalahkan Tuhan, tidak taat.

 

Ibrani 5:8

5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

 

Tersungkur menyembah itu belajar taat di dalam penderitaan. Tetap taat pada Firman Tuhan sekalipun diperhadapkan dengan penderitaan apapun bentuknya.

 

3)      Mengurapi kaki Yesus dengan minyak seharga 300 dinar dan menyekanya dengan rambutnya. 300 dinar itu upah kerja kurang lebih setahun, itu dia serahkan. Artinya rela berkorban apapun untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Tabiat setan pendusta yaitu kebencian dan dusta diubahkan menjadi taat dan jujur sehingga bisa masuk Yerusalem Baru.

 

c)      Pembaharuan tahbisan pelayanan. Tidak ada lagi kutuk itu menunjukan pembaharuan tahbisan pelayanan. Tahbisah kita mau dibaharui oleh Tuhan. Padahal sudah beribadah melayani Tuhan tetapi dikutuk, apa penyebabnya?

1)      Yeremia 48:10

48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!

Yang pertama lalai dalam melakukan pekerjaan Tuhan =  tidak setia dan tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan, tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Kita periksa tahbisan pelayanan kita. Imam-imam apalagi yang tampil di depan di lihat orang, periksa tahbisan, kesetiaan, tanggung jawab kita di dalam pelayanan. Kita bercermin pada Firman Tuhan.

 

Saya juga dikoreksi Tuhan, sebagai gembala bagaimana tanggung jawab doa penyahutan untuk jemaat, dilakukan atau tidak.

 

2)      Tabiat kedua menghambat pedang dari penumpahan darah, artinya tidak mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar. Tahbisan dan penyucian itu tidak bisa dipisah, itu satu kesatuan, Tuhan katakan kepada Musa “kuduskanlah mereka untuk memegang jabatan imam bagiKu”. Orang yang tahbisannya benar pasti melayani dalam kesucian.

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Saya nomor satu dikoreksi Tuhan, khotbah, melayani kalau tanpa kesucian tidak ada gunanya, tahbisannya salah, tidak bisa masuk Yerusalem Baru, suasana kutuk dan tidak bisa masuk ke sana. Makanya kenapa melayani beban berat dan letih lesu? Karena tidak setia, tidak tanggung jawab, tidak suci! Padahal pelayanannya bila dibandingkan pelayanan orang lain lebih banyak pelayanan orang lain. Dia hanya dalam 1 bidang saja tetapi karena tidak setia, tidak tanggung jawab, tidak suci sehingga menjadi berat dan akhirnya dia tinggalkan.

 

3)      Maleakhi 3:8-9

3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!

3:9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!

3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

 

Tidak jujur mengembalikan milik Tuhan = terikat akan uang, tidak benar dalam hal keuangan. Ini yang menyebabkan melayani tetapi dalam suasana kutukan. Akhirnya pelayannya dia lepas. Yudas terikat uang, dia masih dapat kesempatan terakhir dalam perjamuan Paskah untuk dilepaskan tetapi dia tidak mau menerima Firman, dia mengelak dari Firman sehingga dia mati menggantung diri. Terkutuklah orang yang mati digantung, kata surat Galatia pasal 3.  

 

Ini 3 penyebabnya kena kutuk, kalau ini ada sehebat apapun pelayanan Tuhan tidak akan terima dan tidak akan masuk Yerusalem Baru. Sorga hanya jadi impian. Ayo buang kutuk, biarlah tahbisan pelayanan kita dibaharui. Firman pengajaran yang benar serta percikan darah sengsara daging tanpa dosa membaharui tahbisan pelayanan kita, sehingga kita menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang setia, benar dan suci. Pasti dipakai Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Kegerakan ini akan semakin membesar. Kita berbahagia hidup di zaman sekarang ini yang canggih teknologinya. Kita manfaatkan kecanggihan teknologi menyebarkan Firman pengajaran.

 

Wahyu 19:11

19:11  Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

 

Masuk dalam kegerakan rohani = masuk dalam kancah peperangan rohani. Kita diperhadapkan dengan banyak musuh, tantangan-tantangan yang hebat, tetapi Yesus yang memimpin kegerakan, Dia yang berperang ganti kita, Dia yang menolong. Urusan kita adalah benar, setia, suci, nanti Tuhan yang menjadi Pembela. Pdt. Widjaja mengatakan biar Tuhan yang membuktikan bahwa pengajaran yang saya sampaikan ini adalah pengajaran yang benar. Banyak hal-hal yang kita hadapi sekarang, kegoncangan demi kegoncangan sehingga membuat bingung, membuat bimbang, sampai akhirnya tahbisan ikut rusak. Tetapi kalau kita setia, benar dan suci maka Tuhan berperang bagi kita, Tuhan bersama dengan kita.

 

d)      Pembaharuan sikap hidup = malam tidak ada lagi.

Yohanes 11:10

11:10 Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."

 

Malam tidak ada lagi = tidak ada lagi dosa sandungan. Tuhan sudah mau datang, sebentar lagi kita sudah mau mencapai garis finish, kedatangan Yesus sudah di ambang pintu, Mempelai Wanita Tuhan sudah mau terbentuk, kenapa mau tersandung, jangan! Jangan mudah tersandung dan juga jangan menjadi sandungan bagi orang lain. Saya sebagai hamba Tuhan, gembala, dilihat oleh jemaat, jangan menjadi sandungan dan jangan juga tersandung.

 

Apa penyebab mudah tersandung dan menjadi sandungan?

Matius 18:6

18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

 

Penyebab tersandung dan jadi sandungan karena ada batu kilangan, artinya karena keras hati! Saya tidak mau ibadah, selama dia masih ada di sana dan tidak bertobat saya tidak mau beribadah. Orang yang dia cerita itu beribadah, yang ngomong ini yang tidak bertobat! Tuhan tolong ini jangan ada dalam diri kita.

 

Macam-macam sandungan:

1)      Jerat dosa. Ini dipasang setan di tempat-tempat yang kita datangi dan lewati. Orang keras hati terjerat oleh dosa.

Ibrani 12:1

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

 

Dosa di depan atau jerat dosa. Makanya kita mohon hati yang lembut dalam mendengar Firman, biarlah Firman menuntun setiap langkah hidup kita sehingga tidak kena jerat dosa ini.

 

2)      Dosa orang lain. Makanya jangan suka melihat kekurangan orang. Lebih baik kita lihat kekurangan kita, kita bercermin pada Firman apalagi yang kurang yang harus kita perbaiki.

 

3)      Ini sandungan yang paling parah yaitu kebenaran diri sendiri.

 

Semua ini tidak boleh ada lagi untuk masuk Yerusalem Baru. Jangan tersandung dan jangan menjadi sandungan. Yang tersandung dan menjadi sandungan nasibnya sama, lehernya diikat dengan batu kilangan dan ditenggelamkan ke dalam laut. Sama seperti Babel yang dilempar ke dalam laut. Jadi mengarah ke Babel, masuk pembangunan tubuh Babel, mempelai wanita setan.

 

Terutama kita imam-imam kita dilihat. Dari penampilan kita jangan jadi sandungan. Cara berpakaian harus sesuai Firman.

1)      Sesuai fungsi yaitu untuk menutupi daging yang telanjang.

2)      Pantas atau benar. Laki-laki pakai pakaian laki-laki, perempuan pakai pakaian perempuan. Laki-laki jangan pakai pakaian perempuan atau perempuan pakai pakaian laki-laki.

3)      Suci.

 

Contoh kehidupan yang mengalami pembaharuan adalah Petrus. Bagaimana keadaan Petrus sebelum dibaharui?

a)      Dia bimbang sehingga hampir tenggelam. Berarti laut masih ada.

Matius 14:29-31

14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

 

b)      Petrus memotong telinga Malkus, ada kebencian. Berarti maut masih ada. Hati-hati, juga bagi saya, sampaikan Firman jangan ada kebencian sehingga memotong telinga jemaat, hantam orang saja.

 

c)      Merasa tidak tergoncang imannya seperti murid-murid yang lain. Ini berarti ada kebenaran diri sendiri = malam masih ada.

Markus 14:27-29

14:27 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.

14:28 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."

14:29 Kata Petrus kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak."

 

d)      Petrus tadinya sudah menjadi penjala manusia namun kembali menjadi penjala ikan, ini tidak setia. Tidak setia berarti masih ada kutuk.

 

Jadi kalau mau lihat kelemahan orang sebenarnya banyak sekali. Rasul yang hebat seperti Petrus saja banyak sekali kelemahannya, apalagi kita. Makanya tidak usahlah melihat kelemahan orang sebab kelemahan kita terlalu banyak. Tetapi lewat Firman penggembalaan ada kesempatan diubahkan. Dalam Yohanes 21:15-17 3 kali Yesus bertanya pada Petrus tentang kasih dikaitkan dengan penggembalaan. Ini menunjukan Firman penggembalaan yang benar dalam 3 macam ibadah pokok, sanggup membaharui kehidupan kita. Kalau sore ini masih bisa beribadah, bisa mendengar Firman penggembalaan, masih ada harapan untuk dibaharui sekalipun kekurangan kita banyak. Orang yang hampir-hampir tidak punya kelebihan yaitu penjahat di sebelah Yesus tetapi bisa dibaharui. Yang penting masih mau membuka telinga mendengar pengajaran, mau datang beribadah ada pengajaran yang disampaikan.

 

Tanda-tanda dibaharui.

Yohanes 21:18-19

21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

Tandanya adalah bisa mengulurkan tangan untuk mati karena Yesus. Artinya:

a)      Mau taat pada Firman Tuhan sekalipun sakit dan sengsara bagi daging sampai daging ini tidak bersuara lagi. Saya juga masih banyak kekurangan dan kelemahan tetapi tidak mau bertahan pada kelemahan dan kekurangan, mau berubah. Kalau masih ada  Firman dan perjamuan suci ada kesempatan untuk berubah dan bisa taat pada Firman Tuhan.

 

b)      Bisa menyembah Tuhan bukan untuk mendapatkan sesuatu tetapi karena kita mengasihi Tuhan. Tidak salah menyembah karena ingin sesuatu tetapi kita harus tingkatkan menyembah karena mengasihi Tuhan. Memang begitulah manusia, Tuhan izinkan menghadapi sesuatu supaya ada penyembahan. Kalau sudah menghadapi sesuatu lalu kering tidak mau menyembah, sudah tidak tahu bagaimana keadaan orang itu. Tetapi tingkatkan lagi, kita menyembah karena mengasihi Tuhan, bukan karena ada sesuatu. Doa itu hubungan pribadi dengan Tuhan, dalam Matius pasal 6 dikatakan masuk kamar, tutup pintu, tidak terpengaruh dengan perkara luar, tidak terpengaruh dengan persoalan yang kita hadapi. Hubungan hati ke hati dengan Tuhan, hanya karena kita mengasihi Tuhan sehingga kita menyembah. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan, apa yang kita perlukan, apa yang menjadi pergumulan kita dan Tuhan selesaikan tepat pada waktunya. Hasilnya:

Wahyu 21:14

21:14  Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.

 

Nama Petrus tertulis di Yerusalem Baru, nama kita terdaftar di kitab kehidupan. Kita boleh masuk di kota Yerusalem Baru sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Ini yang harus kita perjuangkan, sabat kecil, sabat besar, sabat kekal. Sabat kecil itu perhentian dalam Roh Kudus, damai dan ketenangan hasil penyucian. Sabat besar kerajaan 1000 tahun damai hasil ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Sabat kekal Yerusalem Baru hasil pembaharuan. Jangan lagi ada hati bimbang, jangan ada lagi maut yaitu tabiat iblis dusta benci, jangan ada lagi kutuk tahbisan kita dibaharui dan jangan ada lagi malam, sikap hidup kita dibaharui, jangan menjadi sandungan dan mudah tersandung. Maka ketika Yesus datang, Sorga bukan hanya impian tetapi sungguh-sungguh menjadi kenyataan. Kita boleh masuk ke sana menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna.

 

Tuhan memberkati.


GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar