20230528

Kebaktian Kaum Muda, Minggu 28 Mei 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu



Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Keluaran 14:15-20

14:15 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.

14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.

14:17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku.

14:18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda."

14:19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka.

14:20 Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu.

 

Ini perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju ke Kanaan, menubuatkan kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan rohani untuk mencapai kesempurnaan atau kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Mari kaum muda, usia muda kita manfaatkan untuk masuk dalam kegerakan ini. Jangan tinggal di luar tetapi aktifkan diri untuk masuk dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Memang dalam melayani Tuhan, kita akan diperhadapkan dengan banyak tantangan, pergumulan, pencobaan. Seperti yang dihadapi orang Israel, mereka menghadapi Firaun dengan pasukannya dan 600 kereta, belum lagi pasukan berjalan kaki. Mereka mau menangkap bahkan membunuh orang Israel. Inilah pencobaan yang kita hadapi yang kian lama kian berat.

 

Sikap yang salah adalah berseru-seru, artinya ribut, saling mempersalahkan atau mengadu kepada orang, bukan kepada Tuhan. Kemudian bersungut-sungut. Berseru-seru ini juga contohnya bersaksi tentang masalah yang belum selesai, belum menang sudah disaksikan. Saya menghadapi sakit penyakit tetapi saya yakin Tuhan sembuhkan. Saya menghadapi masalah ini, rasanya berat tetapi saya percaya Tuhan akan selesaikan. Akhirnya iblis sabotase. Kesaksian yang saya akan, saya akan, begitu masalahnya tidak kunjung selesainya malah tinggalkan Tuhan, tinggalkan pelayanan. Jadi kesaksian kita adalah apa yang sudah kita alami bersama Tuhan.

 

Bagaimana sikap yang benar dalam menghadapi masalah?

1.      Berseru kepada Tuhan dalam doa penyembahan sampai Tuhan menolong. Biarpun Tuhan belum menolong, tetap berdoa tetap menyembah Tuhan sampai Tuhan menolong. Pencobaan yang paling hebat sekarang ini dalam hal yang rohani, dalam hal ibadah. Banyak godaan dan halangannya ketika mau beribadah. Dosa-dosa semakin luar biasa. Ayo kita bergumul berseru kepada Tuhan sampai menang, sampai ditolong oleh Tuhan.

2.      Tetap berangkat, artinya jangan mundur dalam mengikut Tuhan, tetap beribadah melayani Tuhan. Jangan biarkan pencobaan itu menghambat pekerjaan Firman di dalam hidup kita. Kepada orang Israel sudah Tuhan katakan akan dibawa ke negeri yang berlimpah susu dan madu yaitu negeri Kanaan. Menghadapi laut Teberau, Firaun mengejar di belakang, kiri kanan tidak ada jalan, Tuhan bilang tetap berangkat. Masalahnya luar biasa, mungkin masalah keluarga, masalah jodoh, masalah pekerjaan atau study, jangan sampai pencobaan itu menghambat pekerjaan Firman di dalam hidup kita, terus maju mengikut Tuhan, tetap beribadah melayani Tuhan.

 

Kalau 2 sikap ini ada pada kita maka Tuhan Tritunggal akan menolong kehidupan kita.

1.      Keluaran 14:16

14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.

 

Musa disuruh angkat tongkat, ini menubuatkan Yesus Anak Allah dengan kuasa salib atau kuasa darah Yesus sanggup menolong kita. Saat kita menghadapi pencobaan, ada Yesus Imam Besar dengan kuasa salibNya sanggup menolong kita. Kalau kita katakan kita menderita, lihat saja salib Kristus, renungkan penderitaan Yesus. Mana lebih menderita kita atau Yesus.

 

2.      Keluaran 14:17-18

14:17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku.

14:18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda."

 

Akulah Tuhan, ini menunjuk Allah Bapa dengan kemuliaanNya. Allah Bapa sanggup menolong, kita tidak akan dipermalukan, malah Tuhan akan mempermuliakan kehidupan kita sekalian.

 

3.      Keluaran 14:19-25

14:19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka.

14:20 Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu.

14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

14:22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

14:23 Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka — segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda — sampai ke tengah-tengah laut.

14:24 Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu.

14:25 Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab TUHANlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir."

 

Tiang awan, tiang api dan angin timur menunjukan Allah Roh Kudus.

 

Dalam pencobaan yang penting kita berseru kepada Tuhan, tetap berdoa menyembah Tuhan, kemudian kita terus maju, tidak mundur, tetap melayani Tuhan sampai garis akhir, maka ada Allah Tritunggal mampu menolong kehidupan kita sekalian.

 

Musa mengangkat tongkatnya lalu angin timur bertiup dan langit terbelah. Ini menubuatkan Yesus harus mati, bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Kalau ada Roh Kudus, Tuhan beserta, maka segala masalah selesai.

Yohanes 16:7

16:7  Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

 

Dari kisah perjalanan bangsa ini Israel kita belajar, kalau kita menghadapi kesulitan, pergumulan dan pencobaan, yang harus kita lakukan adalah meninggikan salib sehingga kita akan mengalami kuasa Roh Kudus. Pertolongan dari Roh Kudus adalah jalan yang tidak bisa dihalangi oleh siapapun dan oleh apapun. Kalau dilihat berat jenis air lebih berat dari manusia, air laut bisa terbelah saat ditiup angin tetapi manusia tidak terlempar. Ini menunjukan pertolongan dari Roh Kudus adalah jalan keluar yang tidak bisa dihalangi oleh apapun. Mungkin orang berkata kamu itu cuma sebatas itu saja, hidupmu begitu-begitu saja. Jangan kecil hati atau putus asa. Bahasa-bahasa seperti itu seharusnya kita pakai sebagai pelecut semangat untuk kita lebih berkarya dengan Tuhan, jangan mundur. Jangan takut, Roh Kudus kalau sudah bekerja tidak ada yang bisa menghalangi. Tetapi kalau dalam pergumulan dan pencobaan kita kecewa dan putus asa, itu sama dengan menghina salib, sama dengan mendukakan Roh Kudus, berarti tidak percaya Roh Kudus mampu menolong. Sikap kita mengangkat tongkat, artinya mari tinggikan salib. Di dalam salib ada kuasa Roh Kudus yang sanggup membuka jalan keluar dari segala persoalan, sanggup membuka pintu-pintu apapun yang tertutup di dunia, sampai mampu membuka pintu sorga.

 

Tidak ada pencobaan yang tidak bisa diselesaikan oleh salib Yesus atau yang tidak bisa diselesaikan oleh kuasa Roh Kudus. bahkan pencobaan yang terbesar dan terberat bisa selesai itulah dosa. Mungkin ada yang berkata “saya sudah hancur-hancuran om, tidak layak melayani” itu bisa diselesaikan oleh salib Yesus. Mungkin kekuatan kita tinggal sisa, sudah tidak punya kekuatan, sudah putus asa menghadapi dosa, sudah berupaya, tetapi sudah sulit untuk lepas, berat sekali, hati nurani ingin lepas dari dosa itu tetapi lingkungan kita membuat kita sulit untuk lepas. Saat dalam pencobaan bahkan kalau kita berbuat dosa, biarlah kekuatan yang sisa kita gunakan hanya untuk memandang salib, meninggikan salib, kita sudah tidak mampu. Selama ada salib, selama ada Roh Kudus, tidak ada pencobaan yang bisa membuat kita meninggalkan Tuhan. Salib Yesus, kekuatan Roh Kudus merupakan kunci untuk membuka benteng apapun. Kuasa salib, kuasa Roh Kudus mampu melakukannya.

 

Kalau lihat kaum muda, melihat kehidupannya sudah ditimpa dan ditindis oleh beratnya dosa, om rasa prihatin. Dosa beban terberat karena dosa membebani sampai di neraka. Kalau pencobaan tidak lulus, tidak dapat pekerjaan, tidak bisa masuk di kampus favoritnya, itu hanya sampai di dunia ini. Mungkin kaum muda menghadapi dosa yang bagaikan benteng kokoh yang sulit ditembus, tidak bisa keluar, hati nurani mau lepas, tetapi sulit sekali karena banyak faktor-faktor yang membuat sulit untuk lepas. Yakin kalau kekuatan yang sisa kita gunakan untuk memandang salib, maka salib dan kuasa Roh Kudus mampu melepaskan kita membebaskan dari benteng-benteng apapun.

 

Praktek memandang salib:

1.      I Petrus 4:1-2

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

Kita harus bertekad rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan melakukan kehendak Tuhan. Mari punya tekad dan Tuhan pasti tolong, Tuhan akan memberikan kemampuan supaya kita betul-betul lepas menghadapi dosa itu. Dulu om juga betul-betul dikurung oleh dosa itu yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya. Tetapi punya tekad mau lepas, tidak mau bertahan pada dosa itu. Maka Tuhan berikan kekuatan. Memang untuk mengaku itu berat, akan seperti ini resikonya tetapi harus lakukan.

 

2.      I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, harus bertekad mau melayani sekalipun sengsara bagi daging, sekalipun mungkin kita diejek, dianggap sok suci dan sebagainya. Dulunya kita gunakan waktu, tenaga kita, seluruh hidup kita untuk berbuat dosa. Sekarang kita sudah lepas dari dosa itu, lanjutkan kita melayani Tuhan. Kita gunakan waktu, tenaga, harta kita, seluruh hidup kita untuk melayani Tuhan sekalipun berkorban apapun. Yeremia sampai korban tidak menikah untuk melayani Tuhan.

 

Contoh orang yang korban segalanya untuk melayani Tuhan.

Markus 12:41-44

12:41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.

12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.

12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.

12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

 

Ini seorang janda miskin yang mempersembahkan seluruh nafkahnya. Kalau dilihat dari pemberian orang-orang kaya memang jauh sekali perbedaannya, dia cuma mempersembahkan 2 peser atau 1 duit. Tapi itulah seluruh hidupnya karena itu seluruh nafkahnya. Jadi dia mau makan apa hari itu tidak bisa lagi karena sudah dipersembahkan semua untuk Tuhan. Kita belajar dari seorang janda miskin ini.

 

Apa bukti bahwa kita rela sengsara daging dalam hal berkorban apapun dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

a)      Menjadi janda secara rohani. Janda itu artinya putus hubungan dengan suami. Artinya bagi kita adalah mau putus hubungan dengan daging dengan segala keinginannya. Kalau sudah putus hubungan dengan daging dengan segala keinginannya, saat kita butuh namun ketika Tuhan gerakan bisa kita berkorban untuk Tuhan. Sampai kita bisa taat pada Firman Tuhan apapun resikonya, apapun yang harus kita korbankan. Apa yang Tuhan minta? Hidup muda untuk melayani Tuhan sepenuh. Yah kita korbankan. Tuhan minta masa muda kita untuk aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, sementara bagi orang dunia masa muda itu untuk happy-happy. Apa yang Tuhan minta, kita bisa korbankan.

b)      II Korintus 9:7

9:7  Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Berkorban dengan kerelaan hati, begitu  juga beribadah melayani dengan kerendahan hati, tidak disuruh, tidak dipaksa. Periksa sore ini kita datang beribadah dengan kerelaan hati atau karena disuruh atau dipaksa.

 

Tuhan mau pakai kaum muda ini, masa muda memang masa kuatnya daging. Tetapi kalau kita mau robek daging dan serahkan diri kepada Tuhan, semakin luar biasa Tuhan pakai. Jangan nanti sudah bongkok-bongkok baru mau melayani. Tetapi Tuhan juga tidak menolak sekalipun sudah tua baru mau melayani, Tuhan tetap mau pakai. Mumpung sekarang masih muda, masih kuat, ayo melayani Tuhan dalam bidang apa saja.

 

c)      Berkorban dengan ucapan syukur. Teladannya Yesus, Yesus berkorban nyawa tetapi mengucap syukur.

Markus 14:23

14:23 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu.

 

Cawan ini menunjuk darahNya, sebentar lagi Yesus akan ditangkap dan disalibkan. Bagaimana kaum muda, melayani dengan mengucap syukur atau malah bersungut-sungut?

I Korintus 10:16

10:16 Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?

 

Coba renungkan, Yesus korban nyawa saja bersyukur, kita cuma korban waktu, korban tenaga saja bersungut. Melayani Tuhan itu mulai dari dalam nikah, dari dalam rumah tangga. Sebagai anak berbakti kepada orang tua. Kalau disuruh orang tua “bersihkan ini” harus mengucap syukur terima kasih Tuhan, saya diberikan kesempatan berbakti kepada orang tua. Jangan malah mengomel, cuma saya saya terus jo, itu adik cuma main handphone! Kalau dia tidak mau kerja biarkan saja, upahnya kita yang dapat, bukan dia. Dulu di Lempinel diajarkan kalau ada temanmu tidak mau kerja, kerjakan saja, nanti karunianya kamu yang dapat. Kaum muda ayo layani orang tua dengan baik. Saya juga sebagai suami melayani dalam rumah tangga dengan baik. Baru melayani di gereja dalam penggembalaan dengan mengucap syukur. Ketika sudah berkorban lalu orang menghina kita, tetap juga mengucap syukur.

 

Kisah Para Rasul 5:41

5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

 

Markus 10:28

10:28  Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"

 

Mungkin kita hadapi seperti itu, sudah tinggalkan segala-galanya lalu harus menderita lagi, sudah tinggalkan dosa, tinggalkan kesenangan kita untuk melayani Tuhan. Lalu dalam melayani kita dihina, dibenci, dikucilkan, tidak disenangi, sampai orang tua membuang dan sebagainya, tenang saja, tetap mengucap syukur karena kita dianggap layak menderita karena nama Yesus. Jadi sebenarnya kita tidak layak. Melayani Tuhan saja tidak layak karena kita bangsa kafir tetapi bisa melayani. Kemudian dalam pelayanan ada sengsara penderitaan harus kita alami, berarti dianggap layak lagi oleh Tuhan. Kalau kita bisa melewati ini, maka kita dianggap layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan, dianggap layak untuk masuk di kota Yerusalem yang baru.

 

Kaum muda remaja ayo semangat melayani Tuhan, apapun masalah yang dihadapi ingat ada salib Yesus, ada kuasa Roh Kudus. Hasilnya kalau kita mau berkorban apapun untuk melayani Tuhan.

a)      Markus 12:42-44

12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.

12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.

12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

 

Dipuji dan dihormati Tuhan. Biarlah orang benci kita, mengucilkan kita, menghina dan lain-lain, tetapi kita dipuji dan dihormati Tuhan. Jangankan Tuhan, pejabat saja memuji kita, betapa bahagianya. Dipuji dan dihormati Tuhan artinya selalu diperhatikan oleh Tuhan dalam keadaan apapun. Jangan takut, mungkin sore ini keadaan kita susah segalanya. Susah apa? Susah duit, susah makan, susah karena tantangannya, Tuhan perhatikan kita. Roh Kudus adalah bentuk perhatian Tuhan kepada kita. Roh Kudus memberikan kebahagiaan di tengah-tengah kebahagiaan karena Yesus. Orang lain sudah stres, sudah bingung apa yang harus dibuat, kita malah bahagia dan senang bersama dengan Yesus sekalipun menderita.

 

b)      II Korintus 9:8

9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

Menerima kasih karunia Tuhan untuk:

1)      Memelihara kita sampai tidak berkekurangan. Saat kita butuh, ada Tuhan sediakan.

2)      Membuat kita berkelebihan dalam pelbagai kebajikan. Artinya kita memiliki pakaian pesta, pakaian mempelai untuk layak masuk pesta nikah Anak Domba  Allah.

 

Wahyu 19:8 (Terjemahan Lama)

19:8 Maka dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat segala kebajikan orang-orang suci itu."

 

Segala pengorbanan kita tidak hilang, tetapi kita akan dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, masuk Yerusalem Baru. Sama seperti Yesus yang rela berkorban segalanya sampai berkorban nyawa untuk mendapatkan Mempelai WanitaNya.

 

Dalam pencobaan yang kita hadapi ada Allah Tritunggal yang menyertai, ada Roh Kudus yang memberikan pertolongan, Roh Kudus mampu menyelesaikan semuanya. Jalan keluar dari Roh Kudus adalah jalan yang tidak bisa dihalangi oleh apapun, oleh siapapun. Kekuatan yang sisa dipakai untuk memandang salib, tinggikan salib Yesus, rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa apapun resikonya, rela sengsara daging tanpa dosa untuk melayani Tuhan, untuk berpegang teguh dalam pengajaran yang benar apapun resikonya. Maka kita dipuji, dihormati Tuhan, kita menerima kasih karunia Tuhan untuk memelihara kita secara berkecukupan, tidak berkekurangan, bahkan membawa kita menjadi Mempelai WanitaNya.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar