20220131

Kebaktian Kaum Muda, Minggu 31 Oktober 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 12:49-51

12:49 Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu."

12:50 Seluruh orang Israel berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.

12:51 Dan tepat pada hari itu juga TUHAN membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir, menurut pasukan mereka.

 

Oleh darah anak domba Paskah, sekarang bagi kita oleh darah Yesus, kita bangsa kafir disatukan dengan Israel asli menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Sebenarnya kita bangsa kafir jauh dari Tuhan, tidak ada bagian dari janji Tuhan dan bangsa kafir itu lahir hanya untuk dibinasakan. Sehebat apapun bangsa kafir, kaya, pandai, punya kedudukan, nasibnya bangsa kafir lahir hanya untuk dipatahkan lehernya. Bangsa kafir itu digambarkan seperti keledai yang lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya kalau tidak ada anak domba yang disembelih. Syukur kepada Tuhan ada Yesus Anak Domba Allah yang rela mati bagi kita sehingga kita boleh diselamatkan dan disatukan dengan bangsa Israel asli di dalam satu tubuh Kristus yang sempurna.

 

Bangsa Israel disebut imam dan raja, berarti bangsa kafir juga mau dijadikan imam dan raja sama seperti bangsa Israel.

Keluaran 19:6

19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

 

Oleh korban Kristus kita sudah disamakan dengan bangsa Israel, berarti kita juga imam dan raja, yaitu hamba Tuhan yang dipakai di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Semua ini hanya karena kemurahan Tuhan seharga Korban Kristus. Jadi kalau kaum muda bisa menyanyi grup koor, bisa main musik, bisa pimpin pujian, bisa melayani dalam bidang apa saja, itu hanya karena kemurahan Tuhan. Jadi pelayanan itu jangan dijadikan murahan, saya mau melayani saya layani, saya tidak mau tidak saya layani, jangan! Harus kita hargai sungguh-sungguh.

 

Wahyu 1:5-6; 5:9-10

1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya — 

1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. 

5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

 

Kalau kita bisa melayani hanya karena kemurahan Tuhan. Sebab itu mari kita melayani Tuhan dengan giat. Misalkan kita tidak tahu mengetik, lalu ada lowongan pekerjaan mengetik, tetapi kita diterima disitu, diberi kesempatan belajar 1-2 minggu, kita pasti giat. Sudah dapat kemurahan lalu santai-santai kerjanya tidak serius, yah dipecat. Begitu juga dengan Tuhan. Sudah dapat kemurahan bisa beribadah dan melayani lalu tidak serius, ibadahnya bolong-bolong, melayaninya kalau mau melayani, kalau tidak mau tidak melayani, nanti Tuhan yang pecat. Om sebagai gembala tidak berani memecat. Bahaya kalau Tuhan yang pecat, keluar dari Tubuh Kristus berarti binasa.

 

Ibadah pelayanan kepada Tuhan bagaikan memberikan santapan kepada Tuhan.

Imamat 21:6,8,17,21,22

21:6 Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.

21:8 Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.

21:17 "Katakanlah kepada Harun, begini: Setiap orang dari antara keturunanmu turun-temurun yang bercacat badannya, janganlah datang mendekat untuk mempersembahkan santapan Allahnya,

21:21 Setiap orang dari keturunan imam Harun, yang bercacat badannya, janganlah datang untuk mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN; karena badannya bercacat janganlah ia datang dekat untuk mempersembahkan santapan Allahnya.

21:22 Mengenai santapan Allahnya, baik persembahan-persembahan maha kudus maupun persembahan-persembahan kudus boleh dimakannya.

 

Jadi, beribadah melayani itu sama dengan memberi santapan kepada Tuhan, yang dijaga adalah kekudusan hidup. Kaum muda jaga kekudusan, menjaganya lewat Firman, tidak ada tempat yang lain. Di sekolah lewat pendidikan tidak bisa menjaga. Sekalipun di sekolah namanya pendidikan moral tetapi tidak bisa menjaga kekudusan. Hanya kekuatan Firman pengajaran yang benar yang bisa menjaga kekudusan hidup. Masa pacaran, masa tunangan, jaga kekudusan hidup. Di sekolah ayo jaga kekudusan, yang bekerja jaga kekudusan hidup. Juga dijaga tahbisan pelayanan, jangan asal melayani, supaya pelayanan kita bisa diterima oleh Tuhan, bisa dimakan oleh Tuhan, artinya:

1.      Menyenangkan Tuhan. Ayo jaga tahbisan. Tahbisan itu penyerahan. Melayani sungguh-sungguh dengan suatu penyerahan, bukan asal, sehingga kita bisa menyenangkan Tuhan.

 

2.      Dimakan artinya masuk dalam tubuh Yesus. Artinya kita diserap dalam Tubuh Kristus yang sempurna, itu tujuan kita melayani sampai menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

 

Sebenarnya kita bangsa kafir digambarkan seperti keledai, keledai ini binatang haram, berarti tidak boleh dimakan oleh Yesus. Berarti pelayanan kita ini sebenarnya haram bagi Tuhan, tidak diterima oleh Tuhan. Tetapi Tuhan berikan peluang supaya kita menjadi halal dan pelayanan kita berkenan kepada Tuhan. Tuhan buka kesempatan sehingga yang tadinya haram menjadi halal, yang tadinya tidak diterima oleh Tuhan jadi bisa diterima oleh Tuhan.

 

Bagaimana prosesnya supaya kita yang tadinya haram bisa menjadi halal, pelayanan kita bisa berkenan kepada Tuhan.

Kisah Para Rasul 10:9-15

10:9 Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa.

10:10 Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.

10:11 Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.

10:12 Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung.

10:13 Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"

10:14 Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."

10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."

 

Yang dimaksud dengan haram di sini adalah Kornelius. Waktu itu Petrus mau diutus kepada Kornelius, sementara bagi orang Israel untuk berhubungan dengan orang kafir itu sesuatu yang dilarang keras, apalagi untuk masuk ke rumah mereka. Sebelum ke sana Petrus diperlihatkan penglihatan tentang binatang-binatang haram yang disuguhkan kepada Petrus untuk dia makan karena sudah dihalalkan oleh Tuhan.

Kisah Para Rasul 10:28,34,35

10:28 Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.

10:34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.

10:35 Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.

 

Sekarang prosesnya bagaimana? Kita pelajari dari penglihatan Petrus ini.

1.      Harus masuk dalam kain dari sorga yang bergantung pada keempat sudutnya. 4 menunjuk 4 Injil dan juga 4 penjuru bumi. Jadi artinya menerima Firman penginjilan yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali di dunia ini untuk mati di kayu salib menyelamatkan semua manusia berdosa yang ada pada keempat penjuru bumi. Makanya disebut juga Injil Keselamatan.

Efesus 1:13

1:13 Di dalam Dia kamu juga — karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu — di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

 

Sekarang buktikan bahwa kita sudah menerima Firman penginjilan, sudah selamat. Jangan berpikir sudah Kristen sudah pasti selamat. Belum tentu orang Kristen sudah selamat. Mari kita lihat buktinya kita sudah menerima Firman penginjilan dan kita sudah selamat.

a)      Percaya Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Kaum muda jangan ragu kalau ada yang berkata Yesus bukan Juruselamat. Jangan ada pegangan-pegangan lain. Besok-besok ada teman dari agama lain yang suka dengan kita, bawa dulu dia dengar Firman dan percaya Yesus, jangan kita yang ikut dia.

 

b)      Hati percaya mulut mengaku, itulah bertobat. Bukti kita selamat adalah bertobat yaitu mati terhadap dosa. Dalam Tabernakel kena pada Mezbah Korban Bakaran, di situ dosa dihukum. Namanya mati biar digoda, diancam, dipaksa berbuat dosa tidak akan mau. Begitu juga kita mati terhadap dosa, mau ada godaan, paksaan, ancaman, tidak mau berbuat dosa.

Roma 6:2

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

 

c)      Orang yang mati harus dikubur dalam baptisan air yang benar. Dikubur bersama Yesus untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru, hidup dalam urapan Roh Kudus. Yang sudah dibaptis buktikan bahwa sudah bangkit bersama Yesus, jangan cuma ikut rame. Jangan-jangan karena lihat yang lain sudah dibaptis dia ikut juga. Harus ada bukti nyata bahwa kita sudah masuk dalam baptisan air, berarti hidup lama sudah kita kuburkan dan kita bangkit bersama Yesus di dalam hidup yang baru, hidup dalam urapan Roh Kudus yaitu hidup benar. Mulai dari perkara yang kecil harus benar. Dan menjadi senjata kebenaran. Ayo benar dari yang kecil-kecil, berkendaraan harus pakai helm dan punya sim.

 

Roma 6:4,13

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. 

6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

 

Menjadi senjata kebenaran berarti sudah bisa melayani Tuhan. Kalau rindu melayani bertobat dulu, masuk baptisan air baru nanti melayani Tuhan. Belum bertobat, belum dibaptis mau melayani, tidak bisa! Itu sistem sorga, bukan sistem gereja. Kalau tempat-tempat lain terserah, belum bertobat boleh khotbah, boleh main musik, boleh ini, boleh itu. Bukan begitu sistem sorga.

 

2.      Harus disembelih. Bagaimana babi mau dimakan hidup-hidup telinganya. Namanya disembelih berarti menggunakan sesuatu yang tajam. Artinya bagi kita mau disucikan oleh pedang Firman pengajaran yang benar. Disebut juga cahaya Injil Kemuliaan Kristus.

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Firman pengajaran atau disebut juga cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus adalah Firman yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja, sebagai Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan dan menyempurnakan orang-orang yang sudah selamat. Ayo sesudah selamat kita mau masuk di dalam proses penyucian oleh pedang Firman pengajaran yang benar. Memang kalau mau disembelih itu sakit bagi daging, tetapi harus supaya kita bisa dimakan oleh Tuhan, pelayanan kita berkenan kepada Tuhan.

 

Apa yang harus disucikan? Kita ini bangsa kafir berarti yang harus disucikan adalah tabiat kekafiran kita. Memang kita ini bangsa kafir, tetapi sudah ditebus, jangan lagi bawa tabiat kafirnya. Apa itu tabiat kekafiran? Paling sedikit ada 2 hal yang paling banyak muncul di dalam gereja Tuhan orang yang mengaku Kristen.

a)      Tabiat kuatir

Matius 6:31-33

6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

 

Tabiat kuatir ini harus disucikan, kuatir soal hidup sehari-hari, kuatir soal masa depan, bagaimana studinya, bagaimana pekerjaannya, bagaimana jodohnya. Orang kuatir itu pertanyaan yang banyak muncul “bagaimana”. Serahkan semua kepada Tuhan, jangan kuatir. Waktu ada panggilan menjadi hamba Tuhan, yang dikuatirkan itu karena trauma masa kecil. Dalam pengalaman kematian bersama opa, makanannya jauh dari kata gizi, yang penting kenyang. Mana gizinya nasi, minyak angus, garam dengan dabu-dabu.

 

Tanda orang kuatir:

1)      Tidak bisa mengutamakan kerajaan Sorga, artinya tidak setia dalam ibadah pelayanan. Kaum muda yang sudah kerja lalu buru setoran sehingga sudah tidak setia dalam ibadah pelayanan. Jangan berani juga, jangan besar pasak dari pada tiang. Kerjanya sedikit mau kredit avansa, tahu dirilah. Akhirnya buru setoran dan sudah tidak beribadah melayani. Ada waktunya, jangan gengsi “motor saya motor buntut”. Dulu om di Malang juga pake motor buntut tidak gengsi.

 

2)      Tidak bisa mencari kebenarannya, artinya tidak bisa hidup benar. Nipu sana nipu sini demi dapat ini itu. Service barang dibilang rusaknya banyak, padahal rusaknya cuma sedikit. Hati-hati sekolahnya tidak benar demi dapat nilai yang baik. Pacarannya tidak benar, ikut cara-cara dunia “kalau tidak begini tidak gaul om” jangan seperti itu! Pacaran yang sehat sesuai Firman, jaga kekudusan dan kesucian. Kalau sudah tidak bisa hidup benar pasti tidak bisa menerima Firman pengajaran yang benar. Datang gereja pasti tersiksa, dia dengar Firman yang menunjuk dosanya dia pasti tersiksa.

 

Kalau kuatir akibatnya selalu kekurangan, bahkan kehilangan segalanya sampai kehilangan keselamatan.  Mungkin dia berkata “saya tidak kehilangan koq, buktinya ini saya dapat” tetapi keselamatannya hilang!

 

b)      Tabiat anjing dan babi yaitu suka mengulang-ulang dosa baik dosa perbuatan dan juga dosa perkataan sampai jatuh pada puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Kaum muda jangan ikut-ikutan. Teman merokok, minum minuman keras, narkoba, tidak usah ikut! Biar dibilangi banci, tidak usah ikut-ikutan.

Matius 15:21-23,26

15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.

15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."

15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."

15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

 

Anjing itu pasangannya babi.

II Petrus 2:22

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Anjing yang sudah muntah dia jilat lagi, itu dosa perkataan diulangi lagi. Babi yang mandi berkubang lagi, ini dosa perbuatan yang diulang-ulang. Sampai jatuh pada puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Hati-hati kaum muda yang kos, yang tinggal jauh dari orang tua dijaga kekudusan. Jangan terjerumus di dalam dosa sampai puncaknya dosa, dosa kawin mawin, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya. Dijaga itu supaya betul-betul nanti masuk nikah mendapatkan berkat nikah. Kalau sudah terlanjur yah minta ampun dan mengaku kepada Tuhan dan kepada orang tua, Tuhan pasti mengampuni.

 

Kalau sudah disucikan maka bisa menjilat roti.

Matius 15:27

15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

 

Artinya bisa menikmati Firman pengajaran yang benar di dalam penggembalaan. Kelihatan seseorang itu sudah disucikan atau belum. Kalau dia sudah disucikan bisa menikmati Firman di dalam penggembalaan, tidak gelisah. Dapat tahu orang yang menikmati Firman atau tidak. Kalau tidak bisa menikmati Firman dia gelisah, sedikit-sedikit turun ke bawah padahal tidak perlu. Atau main handphone dan tidak fokus dengan Firman.

 

Mari nikmati Firman di dalam penggembalaan dengan suatu kerendahan hati dan penghargaan setinggi-tingginya. Tidak mau terlewatkan sepatah katapun seperti anjing menjilat remah-remah roti. Maka penyucian demi penyucian akan terus terjadi dalam kehidupan kita sekalian.

 

Jadi sesudah selamat, sesudah dibaptis dan lahir baru lanjutkan tergembala sungguh-sungguh dalam binaan Firman pengajaran yang benar.

 

3.      Harus dimakan. Artinya masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus yang benar. Benar ini bagaimana? Berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Ada 2 macam persekutuan.

a)      Persekutuan sesama anggota Tubuh Kristus dimulai dari nikah. Ayo kaum muda masuk nikah harus berdasarkan satu Firman pengajaran yang benar. Jangan berdasarkan cinta. Kita sayang pa dia. Orang bilang love is blind, mau dia punya suami kalau sudah cinta tidak mau lepas, jangan seperti itu, itu orang dunia! Harus satu Firman pengajaran yang benar, makanya kalau sayang, bawa dengar Firman pengajaran yang benar. Jangan main belakang, back street, orang tua tidak tahu, orang tua tidak restui, lalu supaya direstui berbuat yang najis. Kalau sudah hamil mau tidak mau direstui, jangan seperti itu! Nanti rugi sendiri. Mau menikah supaya ada air anggur manis, kebahagiaan sorga, bawa di dalam Tuhan. Artinya diteguhkan dan diberkati di dalam Tuhan oleh hamba Tuhan gembala yang benar tahbisannya. syaratnya kesucian dan kesatuan, satu pengajaran. Om sebagai gembala tidak mau memberkati yang beda pengajaran, itu bukan menyatukan tetapi menjerumuskan. Apalagi kaum muda yang sudah rindu menikah, ayo bawa pada pengajaran yang benar.

 

Kemudian membesar dalam penggembalaan. Apa yang dilihat dalam penggembalaan? Pengajarannya juga yang dilihat di situ, harus pengajaran yang benar. Jangan lihat gedungnya, lihat musiknya, lihat banyaknya orang, lihat pengajarannya, benar atau tidak pengajarannya. Baru nanti antara penggembalaan yaitu KKR, harus berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Sampai nanti persekutuan Tubuh Kristus yang terbesar Israel dan kafir menjadi satu, disatukan juga oleh pengajaran yang benar.

 

Yang belum menikah, kita adalah anggota dalam nikah rumah tangga orang tua. Jadi persekutuan nikah orang tua itu harus kita jaga sebagai anak, jangan kita rusak. Banyak orang tua ribut gara-gara ulah anak, papa mau keras sama anak, mama bela. Ayo kaum muda jaga persekutuan dalam rumah tangga. Bagaimana cara menjaganya?

Efesus 2:13-16

2:13  Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

 

Cara menjaganya dengan saling berdamai, artinya yang salah mengaku dosanya, yang benar mengampuni dan melupakan dosa. Ayo kakak beradik, apalagi om 6 bersaudara, namanya bersaudara pasti ada klesnya, yah saling mengaku dan saling mengampuni. Dengan orang tua saling mengaku dan saling mengampuni. Kalau bisa saling mengaku dan saling mengampuni pasti bisa saling memperhatikan dan mendoakan. Kadangkala yang banyak dituntut perhatiannya ini yang jasmani, kasih ini kasih itu. Bukan itu yang utama, saling mengaku dan saling mengampuni dulu nanti baru bisa saling memperhatikan. Jangan sampai yang salah tetap salah malah salahkan yang benar, yang benar juga tidak mau mengampuni dan melupakan. Apa artinya bisa saling memberi yang jasmani tetapi tidak bisa saling mengaku dan saling mengampuni, itu tidak ada gunanya! Ayo saling berdamai dulu baru saling memperhatikan dan mendoakan.

b)      Persekutuan Tubuh Kristus dengan Yesus sebagai kepala. Tubuh dengan kepala dihubungkan dengan leher. Jadi persekutuan tubuh dengan kepala adalah lewat doa penyembahan. Kaum muda banyaklah menyembah. Jangan cuma banyak yang jasmani. Kalau nonton drakor maunya sampai selesai, episode 1 selesai penasaran, nonton episode 2 lagi tambah penasaran, episode 3 lebih penasaran, sampai 12 episode dinonton semua, sudah lewat doa pagi. Doa malam sudah tidak ada, doa pagi sudah tidak ada. Main game juga penasaran.

 

Kalau yang jasmani kita begitu rela mengorbankan waktu sampai pagi, penyembahan Tuhan minta 1 jam sehari saja tidak bisa diberi, terlalu! Tetapi minta diberkati Tuhan, minta masa depan yang baik, minta jodoh yang terbaik, tetapi tidak mau menyembah, dari mana! Doa penyembahan itu adalah sikap penyerahan diri kepada Tuhan, sikap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Sampai ada kata-kata iman kepada Tuhan seperti perempuan Kanaan tadi. Dalam masalah apapun tidak bimbang, tidak lemah sedikitpun imannya kepada Tuhan. Kita belajar dari perempuan Siro Fenesia tadi.

Matius 15:28

15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

 

Markus 7:29

7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

 

Banyak pergumulan dan masalah, ayo banyak menyembah, naikan kata-kata iman kepada Tuhan. Hasilnya:

1)      Tuhan Yesus katakan hai ibu pergilah sekarang. Dikatakan seketika itu juga. Hasilnya Tuhan menolong seketika itu juga. Percayalah kaum muda, yang penting ada penyembahan, masalah pergumulan semua diselesakan oleh Tuhan.

 

Dulu tanta Cici bergumul supaya papanya bertobat sampai puasa 5 hari. Awal-awal doa ngotot Tuhan pokoknya papa saya harus dibaptis. Tetapi Tuhan ingatkan jangan begitu, jadi dirubah terserah Engkau Tuhan, kehendakMulah yang jadi, bukan kehendakku. Ini bukan kata-kata putus asa, kata-kata iman. Akhirnya Tuhan berkemurahan mau masuk baptisan air.

 

Sama dulu om ngotot berdoa karena belum ada buah nikah. Tuhan harus ada anak, sampai salahkan Tuhan “katanya beranak cucu dan bertambah banyak!”. Tetapi akhirnya dirubah doanya, kata-kata iman, terserah Engkau Tuhan, biar kehendakMu yang jadi, bukan kehendakku yang jadi. Kaum muda mungkin rindu kuliah di tempat yang diidam-idamkan, bukan ngotot berdoa harus kuliah di sana. Berdoa terserah Engkau Tuhan, itu kata-kata iman. Seketika itu juga Tuhan tolong, masalah pergumulan diselesaikan oleh Tuhan. Jaminannya kata-kata Yesus di kayu salib waktu sudah mau mati, Dia berseru “sudah selesai”.

Yohanes 19:29-30

19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Siapa tahu sore ini giliran kita ditolong oleh Tuhan, yang penting ada kata-kata iman dan naikan doa penyembahan kepada Tuhan, Tuhan pasti menolong pada waktunya.

 

2)      Wahyu 21:5-6

21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

 

Semua sudah terjadi, artinya Tuhan mengubahkan kita sampai selesai terbentuk menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan, layak masuk Yerusalem yang baru.

 

Ayo ucapkan kata-kata iman, itu perkataan yang manis didengar oleh Yesus. Penyembahan kita adalah perkataan yang manis didengar oleh Yesus dan seketika itu juga Tuhan Yesus menolong, Tuhan menjawab tepat pada waktunya. Untuk yang akan datang kita akan dibentuk dan selesai terbangun menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna, berhasil masuk pada kegenapan rencana Allah yang besar.

 

Ayo berupaya supaya pelayanan kita berkenan kepada Tuhan, terima penginjilan, selamat, harus hidup benar, kemudian terima penyucian dalam penggembalaan dan masuk dalam persekutuan yang benar.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

20220129

Kebaktian Doa, Sabtu 29 Januari 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Secara keseluruhan Yohanes pasal 10 dalam terang Tabernakel terkena pintu tirai, pintu tirai adalah pintu terakhir untuk masuk ruangan maha suci. Ruangan maha suci menunjuk daerah kesempurnaan, bentuknya 4 persegi menunjuk kota Yerusalem Baru yang juga bentuknya 4 persegi.

Wahyu 21:16

21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.

 

Waktu Yesus menyerahkan nyawaNya di kayu salib, pintu tirai terobek. Jadi, pintu tirai secara rohani menunjuk perobekan daging sampai daging tidak bersuara lagi.

Matius 27:51

27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

 

Untuk melewati pintu tirai, kita harus masuk ke dalam ruangan suci. Tidak bisa dari halaman langsung tembus ruangan maha suci. Ruangan suci menunjukan kandang penggembalaan, di situ ada 3 macam alat menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

Ø  Meja roti sajian itu adalah ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan KurbanNya.

Ø  Pelita emas itu adalah ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia dan urapanNya.

Ø  Mezbah dupa emas itu adalah ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

 

Untuk melewati pintu tirai, alat yang dekat dengan pintu tirai adalah mezbah dupa emas. Makanya mezbah dupa emas atau doa penyembahan pengertiannya sama dengan pintu tirai, penyembahan itu merupakan proses perobekan daging. Jadi, untuk bisa masuk melewati pintu tirai kita harus masuk ruangan suci, kandang penggembalaan. Jadi hanya orang yang bertekun dalam penggembalaan, bertekun dalam ibadah yang memuncak pada doa penyembahan, dimampukan Tuhan untuk merobek daging.

 

Pada pintu tirai yang berwarna-warni, di situ ada tenunan kerub.

Keluaran 26:31

26:31 Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.

 

Tenunan kerub ini juga ada pada tenda Tabernakel.

Keluaran 26:1

26:1 "Kemah Suci itu haruslah kaubuat dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun, haruslah kaubuat semuanya itu.

 

Ketika kita masuk ruangan suci dan memandang ke depan, kita akan melihat ada tenunan kerub. Kemudian ketika kita memandang ke atas melihat tenda Tabernakel kita juga melihat tenunan kerub. Artinya kehidupan yang tergembala memiliki pandangan rohani, mulai dari gembala yang harus terlebih dahulu memiliki pandangan rohani sehingga bisa mengarahkan sidang jemaat untuk memiliki pandangan rohani. Praktek pandangan rohani:

1.      Memandang ke atas melihat tenda Tabernakel.

2.      Memandang ke depan melihat pintu tirai.

 

Kita bahas poin pertama dulu, memandang ke atas melihat tenda Tabernakel. Tenda Tabernakel artinya iman dan perbuatan iman. Iman tanpa perbuatan itu adalah iman yang kosong dan mati. Jadi praktek pandangan rohani adalah kita memiliki iman dan perbuatan iman.

 

Tenda Tabernakel terdiri dari 10 tenda yang dibagi menjadi 2 rangkap. Rangkap pertama 5 tenda dan rangkap kedua 5 tenda yang kemudian digabungkan menjadi 1 dengan sosok-sosok dari perak.

Keluaran 26:1-6

26:1 "Kemah Suci itu haruslah kaubuat dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun, haruslah kaubuat semuanya itu.

26:2 Panjang tiap-tiap tenda haruslah dua puluh delapan hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: segala tenda itu harus sama ukurannya.

26:3 Lima dari tenda itu haruslah dirangkap menjadi satu, dan yang lima lagi juga harus dirangkap menjadi satu.

26:4 Pada rangkapan yang pertama, di tepi satu tenda yang di ujung, haruslah engkau membuat sosok-sosok kain ungu tua dan demikian juga di tepi satu tenda yang paling ujung pada rangkapan yang kedua.

26:5 Lima puluh sosok harus kaubuat pada tenda yang satu dan lima puluh sosok pada tenda yang di ujung pada rangkapan yang kedua, sehingga sosok-sosok itu tepat berhadapan satu sama lain.

26:6 Dan haruslah engkau membuat lima puluh kaitan emas dan menyambung tenda-tenda Kemah Suci yang satu dengan yang lain dengan memakai kaitan itu, sehingga menjadi satu.

 

Rangkap pertama menutupi ruangan suci, itu menunjukan iman. Rangkap kedua menutupi ruangan maha suci sampai ke belakang, itu menunjukan perbuatan iman. Ini harus ada pada kita, bukti kita memiliki pandangan rohani harus mempunyai iman dan perbuatan iman. Tetapi hati-hati, iman sekalipun sudah seperti bintang masih bisa gugur, sebab itu harus hati-hati, iman itu harus kita jaga.

Wahyu 12:3-4

12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

Iman seperti bintang adalah iman dari pelayan Tuhan dan hamba Tuhan. Apalagi kami hamba Tuhan yang fulltimer, gembala, pengerja, imannya sudah harus seperti bintang. Tetapi hati-hati sebab masih bisa digugurkan. Iman yang gugur itu seperti buah ara yang mentah.

Wahyu 6:13

6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

 

Apa penyebab iman gugur:

1.      Ekor naga. Ini menunjuk ajaran palsu.

Yesaya 9:14

9:14 Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.

 

Betapa banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang seharusnya imannya sudah tinggi dan memang demikian tetapi bisa gugur kena ajaran palsu. Kalau hamba Tuhan sudah kena ajaran palsu, kasihan jemaat. Jemaat tinggal dengar dan terima apa yang disampaikan dari belakang mimbar. Dikira sudah betul padahal ternyata ajarannya dusta dan palsu. Ini iman gugur.

 

Ekor naga ini juga menunjuk dosa kenajisan. Karena alat reproduksi ular naga itu ada di ekornya. Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan kalau sudah keseret dosa itu sudah gugur imannya. Hati-hati, kita mohon kepada Tuhan untuk punya pandangan rohani, pertahankan iman, jangan gugur.

 

2.      Angin kencang

Wahyu 6:13

6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

 

Angin ini menunjuk angin godaan dan angin pencobaan. Yang paling banyak menggugurkan adalah angin godaan uang. Siapa contohnya? Yudas Iskariot. Luar biasa dia sudah dipakai Tuhan. Murid-murid yang diutus Tuhan Yesus, kembali dan menceritakan apa yang mereka kerjakan dan mereka ajarkan. Jadi, Yudas ini adalah hamba Tuhan yang sudah praktek Firman lalu mengajar, tetapi masih bisa gugur kena godaan uang. Hati-hati dengan ikatan uang ini!

 

Saya bercerita dengan satu hamba Tuhan, kita sudah melewati pengalaman sengsara seperti ini dan berhasil lolos. Tetapi banyak hamba Tuhan begitu setelah diberkati secara ekonomi imannya malah gugur. Itu yang harus kita gumuli. Jangan sampai dulu sudah melewati pengalaman kematian, begitu diberkati malah jatuh, jatuh, jatuh. Semakin tinggi anginnya semakin kencang, godaan itu menerpa, begitu jatuh langsung hancur.

 

Contohnya iman Yudas Iskariot gugur karena 30 keping perak. Berapa sih 30 keping perak jika dibandingkan perkara rohani yang sudah dia terima dari Yesus! Tetapi dia bisa gugur.

 

3.      Wahyu 8:10-12

8:10 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.

8:11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.

8:12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.

 

Kepahitan hati membuat iman gugur. Termasuk iri, benci, dendam, perbantahan. Sebab itu Paulus katakan hindari perbantahan, tidak usah cari-cari soal, itu membuat iman gugur. Tadi dikatakan pohon ara menggugurkan buah yang mentah, artinya iman tanpa perbuatan iman. Makanya ada 2 rangkap tenda, rangkap pertama berbicara iman dan rangkap kedua berbicara perbuatan iman.

Yakobus 2:17

2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

 

Gugur dari iman itu artinya meninggalkan Firman pengajaran yang benar sampai nanti meninggalkan Tuhan Yesus, entah pindah agama atau sudah tidak ada kepercayaan lagi.

 

Ayo kita tingkatkan iman kita sampai matang dan sempurna. Iman itu harus disertai perbuatan iman. Bagaimana caranya meningkatkan iman sampai sempurna? Kita pelajari perjalanan Yesus di ruas jalan terakhir menuju Yerusalem. Kita mau menuju ruangan maha suci, menunjuk Yerusalem Baru, itulah ruas jalan yang terakhir.

Markus 11:1-2

11:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya

11:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.

 

Sebelum Yesus masuk Yerusalem, di ruas jalan akhir Yesus melewati Betfage dan Betania. Betfage artinya rumah buah ara mentah, Betania artinya rumah persinggahan dan rumah perjanjian. Dalam waktu yang singkat Yesus berhenti di Betfage dan Betania untuk terus ke Yerusalem. Artinya bagi kita, kita sekarang ada pada waktu yang sisa, Tuhan tidak mau rohani kita bagaikan buah ara yang mentah. Kita ada di waktu yang singkat, sebentar lagi akan mencapai Yerusalem Baru, jangan sampai rohani atau iman kita masih mentah. Yesus singgah di Betfage dan Betania artinya Yesus mau mematangkan iman kita. Ini yang seharusnya menjadi bentuk keprihatinan kita dan bentuk perhatian kita bahwa di waktu yang sisa-sisa ini banyak hamba Tuhan dan pelayaan Tuhan yang kelihatan dipakai Tuhan dengan hebat ternyata di dapati imannya masih mentah. Kalau tidak dilawati oleh Tuhan, gugur! Syukur bagi Tuhan di waktu yang sisa ini Yesus masih mau melawati untuk mematangkan iman kita.

 

Bagaimana cara Yesus mematangkan iman kita? Kita lihat dulu waktu itu Yesus tampil sebagai apa.

Markus 11:9-10

11:9 Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, 

11:10 diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"

 

Di sini Yesus tampil sebagai Raja kerajaan Daud. Yesus menunjukan untuk mematangkan iman, maka kita harus belajar dari Daud. Apa yang bisa kita pelajari dari Daud? Banyak hal, tetapi cukup 3 saja kita pelajari dari raja Daud supaya iman kita matang, iman kita disertai perbuatan iman, iman kita bisa sempurna.

1.      Daud punya kerinduan yang besar untuk membangun Bait Suci

I Tawarikh 28:2-3

28:2 Lalu berdirilah raja Daud dan berkata: "Dengarlah, hai saudara-saudaraku dan bangsaku! Aku bermaksud hendak mendirikan rumah perhentian untuk tabut perjanjian TUHAN dan untuk tumpuan kaki Allah kita; juga aku telah membuat persediaan untuk mendirikannya. 

28:3 Tetapi Allah telah berfirman kepadaku: Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah.

 

Memang bukan Daud yang membangun, tetapi inisiatif membangun rumah Allah itu dari Daud. Dia kumpulkan bahan-bahannya dan yang mewujudkan membangun Bait Allah adalah Salomo anaknya.

 

Daud punya kerinduan hati membangun Bait Allah, artinya kita harus punya kerinduan hati untuk menjadi rumah Tuhan secara rohani. Sama dengan menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, itulah Mempelai Wanita Tuhan. Jadi awalnya dari kerinduan dulu. Kalau kita tidak punya keriduan mau dibangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, maka pelayanan yang kita kerjakan pasti terasa berat. Kita akan merasa terlalu dibebani, susah. Tetapi kalau ada kerinduan maka bisa aktif dalam pelayanan. Kita akan bisa mengerjakan pelayanan itu dengan sungguh-sungguh. Ayo masuk semua, terlibat semua di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Dan kalau ada kerinduan pasti dalam pelayanan rela berkorban apa saja. Mungkin terlihat aktif melayani, menyanyi, tetapi kalau tidak ada kerinduan melayani, begitu berkorban sedikit saja sudah mengeluh dan bersungut-sungut. Kita semua yah, bukan cuma kaum muda! Kenapa saya singgung kaum muda? Sebab yang ditunggangi Yesus masuk Yerusalem itu adalah keledai muda, induk keledai sama-sama menyertai. Ayo kaum muda sungguh-sungguh ada kerinduan untuk melayani Tuhan. Tanpa disuruh, tanpa dikomando harus rindu untuk melayani Tuhan sehingga bisa berkorban apa saja. Mari kita terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus sekalipun disertai pengorbanan-pengorbanan. Apa saja dikorbankan, waktu, tenaga, harta, sampai seluruh hidup kita korbankan untuk Tuhan.

 

2.      Mazmur 27:4-6

27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

27:5 Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.

27:6 Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.

 

Daud suka berdiam di rumah Tuhan. Rumah Tuhan yang dimaksud di sini bukan Bait Allah yang dibangun Salomo sebab Daud sudah mati baru dibangun Bait Allah. Rumah Tuhan yang dimaksud di sini adalah Tabernakel, kemah suci yang dibangun oleh Musa. Artinya bagi kita tinggal di dalam pengajaran Tabernakel. Atau sama dengan pegang teguh pengajaran Tabernakel. Sekalipun di sekeliling kita banyak yang tidak senang dan memusuhi kita, tetapi tadi dikatakan tegaklah kepalaku. Artinya dengan pengajaran ini kita menang. Jangan takut, tantangannya memang akan lebih hebat dan luar biasa. Tetapi kalau kita diam di rumah Tuhan, pegang teguh Firman pengajaran Tabernakel, Tuhan akan memberikan kemenangan. Kita tidak akan tunduk kalah, kita tegak menghadapi musuh-musuh!

 

3.      II Samuel 3:1

3:1 Peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud berlarut-larut; Daud kian lama kian kuat, sedang keluarga Saul kian lama kian lemah.

 

Artinya makin lama di dalam Firman pengajaran harus makin kuat, makin mantap. Kalau kita hitung waktunya sudah berapa tahun kita di dalam pengajaran. Kalau saya sejak dalam kandungan, berarti jalan 36 tahun. Sudah harus makin kuat, makin mantap, bukan makin lama dalam pengajaran makin bingung, bimbang/ ragu. Kasihan, Tuhan sudah mau datang malah semakin ragu. Yang baru satu dua tahun, mereka berkata “seandainya kami tahu dari dulu kami sudah lama tergembala”. Kita yang sudah lama bagaimana?

 

Makin lama dalam pengajaran harus makin kuat dan makin mantap, tidak bisa dibimbangkan oleh apapun, sehingga rohani atau iman kita makin kuat. Mereka yang baru tergembala secara online sudah makin kuat. Kita yang sudah lama tergembala tatap muka harus makin kuat. Sama-sama kita berpegangan tangan makin kuat. Lihat siapa yang dulu duduk di samping bapak ibu sekalian, kalau sudah tidak ada ayo nasihati, ingatkan dan doakan. Sesama rekan kaum muda ayo lihat, mungkin yang dulu di kiri kananmu sama-sama menyanyi sekarang sudah tidak ada, mari saling mendoakan dan saling mengingatkan. Makin lama harus makin kuat, maka iman kita iman yang matang, bukan iman yang lemah.

 

Ada bukti iman kita sudah matang, jangan cuma di mulut imanku sudah matang, sudah puluhan tahun dalam Kabar Mempelai, sudah dari zaman Pdt. Pong Dongalemba. Atau ada yang berkata saya dari zaman pertama kali masuk opa di sini. Puji Tuhan, buktikan iman kita sudah matang. Bukti iman yang matang kita belajar dari arti Betania. Betania artinya rumah persinggahan dan rumah perjanjian.

 

Kita paham bahwa dunia ini hanya tempat persinggahan, kita tidak selamanya tinggal di dunia ini, sehingga kita tidak mau terikat pada dunia, tidak mau melekat pada perkara-perkara dunia. Di depan ada tempat yang indah yang Tuhan siapkan bagi kita di Yerusalem Baru. Dunia ini bukan Firdaus. Selama kita masih bernafas layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh, bukan terikat dengan dunia. Bangun pagi, masih bisa tarik nafas, bukan malah berpikir nanti saya mau buat ini, buat itu. Lipat lutut dulu menyembah Tuhan! Itu bukti kita tidak melekat pada dunia ini, dunia ini hanya tempat persinggahan.

 

Apalagi kami hamba Tuhan sepenuh, jangan sampai melekat pada dunia! Kalau Tuhan berikan berkat-berkat jasmani itu hanya bonus, buat apa dibanggakan. Selama saya jadi hamba Tuhan baru 2 kali saya beli handphone karena memang butuh. Pertama kali setelah lulus Lempinel beli handphone yang biasa-biasa saja. Setelah itu menjadi pengerja meningkat handphone yang bagus bisa dipakai internetan walaupun lambat sekali. Setelah itu orang yang belikan handphone sampai saat ini. Kalau mau beli sendiri buat apa. Yang penting saya bisa pakai buat internetan, dengar khotbah, telpon dan sebagainya, sudah cukup. Bukan untuk main game! Kalau itu ada, itu hanya bonus.

 

Betania artinya rumah persinggahan. Jadi bukti rohani sudah matang kita tidak beredar-edar lagi, ada perhentian, ada ketenangan menghadapi apapun. Kalau menghadapi segala sesuatu kita sudah bingung, sudah mau harap ini, harap itu, cari jalan keluar ini, cari jalan keluar itu, berarti imannya belum matang. Kalau menghadapi angin pencobaan kita tenang menghadapinya, itu berarti iman yang matang.

 

Makanya saya kalau berdoa menghadapi masalah, juga ketika mendoakan jemaat yang menghadapi pergumulan, minimal Tuhan berikan hati damai sejahtera. Kalau hati sudah damai, tenang, sebentar lagi Tuhan tolong, tinggal tunggu waktu. Kalau sekarang belum tenang, bagaimana mau ditolong. Seperti murid-murid Yesus menghadapi perahu yang ditimbus gelombang, mereka lari sana sini sampai mau tenggelam. Apa yang Yesus katakan waktu mereka mau tenggelam? Diam, tenang! Diam koreksi diri, tenang menyembah Tuhan, maka semua menjadi teduh, danau dan angin menjadi teduh.

 

Kunci untuk bisa tenang adalah bangunkan Yesus yang tidur di buritan.

Markus 4:38-39

4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"

4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

 

Kuncinya menghadapi angin dan gelombang, bangunkan Yesus yang tidur di buritan. Buritan itu di belakang, Yesus itu Firman pengajaran. Artinya:

a)      Ingat dan renungkan Firman pengajaran yang benar yang pernah kita dengar. Begitu menghadapi gelombang ingat kalau bulan lalu atau minggu lalu pernah disampaikan harus diam dan tenang, maka jadi tenang. Jangan sampai baru didengar saat itu sudah dilupa, tidak ada bekasnya. Makanya Tuhan izinkan angin dan gelombang supaya kita mengingat dan merenungkan Firman yang kita dengar. Kadang-kadang kalau mulus-mulus saja, maka Firman yang didengar saat itu langsung dilupa. Tetapi kalau diperhadapkan masalah, langsung ingat “oh iya, dulu sudah disampaikan, dulu sudah pernah diberitakan” sehingga kita menjadi kuat kembali.

 

b)      Arti kedua menyembah Tuhan. Begitu kita ingat dan renungkan Firman yang sudah kita dengar dan kita menjadi kuat, ambil sikap menyembah Tuhan, mengulurkan tangan kepada Tuhan, berseru, berserah kepada Tuhan. Biarlah kita banyak menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini.

 

Betania artinya rumah perjanjian. Jadi bukti iman kita matang adalah pegang teguh janji-janji Tuhan sehingga kita mengalami penyucian secara terus menerus. Tuhan berjanji mau menjadikan saya mempelai wanitaNya. Pegang teguh itu, maka kita akan mengalami penyucian, terus disucikan sampai kita menjadi satu kodrat dengan Yesus.

II Korintus 7:1

7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

 

II Petrus 1:4

1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

 

Ayo punya iman dan perbuatan iman. Iman harus ditingkatkan sampai matang. Tetapi jangan lupa, untuk mengalami pertumbuhan iman sampai matang, kita tidak bisa lepas dari peranan 2 hal:

1.      Hamba Tuhan.

2.      Firman pengajaran yang benar.

 

Dari mana kita bisa punya iman? Iman itu timbul dari mendengar Firman. Dari mana kita mendengar Firman? Dari hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan. Jadi 2 hal ini tidak bisa kita lupakan.

Roma 10:14-17

10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

10:16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Sekali lagi iman bisa bertumbuh sampai matang karena peran dari 2 hal, pemberita Firman yaitu hamba Tuhan dan Firman itu sendiri, Firman pengajaran yang benar. Tingkatkan iman kita, ada perbuatan iman, sampai kita mencapai kesempurnaan, sama mulia dengan Yesus.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com