20220115

Kebaktian Doa Puasa Sesi 1, Sabtu 15 Januari 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 25:3-7

25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;

25:4 kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing;

25:5 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga;

25:6 minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,

25:7 permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.

 

Ada 16 bahan untuk pembangunan Tabernakel yang dibagi menjadi 5 kelompok:

1.      Logam terdiri dari emas, perak dan tembaga. Dipakai untuk kerangka Tabernakel.

2.      Tumbuh-tumbuhan. Kain-kain, kayu penaga, minyak Zaitun, rempah-rempah, itu semua dari tumbuh-tumbuhan.

3.      Binatang terdiri dari bulu kambing, kulit domba jantan diwarnai merah, kulit lumba-lumba.

4.      Batu-batuan terdiri dari permata krisopras dan permata tatahan.

5.      Kerang-kerangan yang diambil warna untuk mewarnai kain-kain yaitu warna kirmizi, biru tua atau ungu.

 

Kita akan bahas poin kelima. Bicara warna menunjuk perbedaan. Sampai orangpun dibedakan dari warna kulitnya. Jadi Tuhan menginginkan kita gereja Tuhan ada perbedaan dengan orang dunia dan juga dengan Kristen umum. Kita ini mau dijadikan Kristen khusus, Mempelai Wanita Tuhan. Jadi berarti mempersembahkan kerang-kerangan berarti tampil beda, bukan serupa dengan dunia.

 

3 warna tadi yaitu merah, biru dan ungu terdapat pintu gerbang Tabernakel, pada pintu kemah, pada pintu tirai pada tudung Tabernakel dan pada pakaian imam besar. Kita pelajari warna-warna ini:

1.      Merah itu pengalaman kematian bersama Yesus atau jejak kematian bersama Yesus.

2.      Biru itu pengalaman kebangkitan bersama Yesus atau jalan kebangkitan.

3.      Ungu itu pengalaman kemuliaan bersama Yesus atau jejak kemuliaan bersama Yesus.

 

Jadi bukti bahwa kita berbeda dengan orang dunia dan Kristen umum yaitu mau mengikuti jejak-jejak Yesus yaitu jejak kematian, jejak kebangkitan dan jejak kemuliaan bersama Yesus. Ini disebut juga jalan salib. Memang untuk mencapai kemuliaan tidak ada cara lain selain menempuh jalan salib bersama dengan Yesus.  Ini sudah dinubuatkan oleh Yesus pada waktu Dia datang pertama kali di dunia ini. Dalam perjalananNya ke Yerusalem sampai 4 kali Dia memberitahukan tentang salib.

 

Praktek jalan salib:

1.      I Petrus 2:21-24

2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.

2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

 

Praktek pertama mati terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran. Harus tampil beda, kalau orang dua senang berbuat dosa kita jangan demikian. Kristen umum berbuat dosa merasa tidak apa-apa dan tetap melayani, kita jangan seperti itu, harus tampil beda. Di mulai dari mati terhadap 6 dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh kita, dosa yang mendarah daging yang mematikan rohani kita. Pilih mana, mati terhadap dosa atau rohani kita mati. Kalau mati terhadap dosa, kita hidup untuk kebenaran, nanti kemuliaan kita raih. Kalau pertahankan dosa rohani mati, kemuliaan tidak didapatkan, hanya kebinasaan.

 

I Korintus 5:11

5:11Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

 

Yang mengikat tubuh itu cabul dan pemabuk. Yang mengikat jiwa kikir, pemfitnah, penipu, dusta itu karakter. Yang mengikat roh itu penyembah berhala. Segala sesuatu yang lebih kita kasihi dari Tuhan, itu berhala.

 

Tadi malam anak kami masuk rumah sakit GKST karena muntah-muntah dari jam 5 sore sampai 14 kali sampai sudah loyo. Saya pikir mau tutup ibadah doa puasa saja, isteri saya juga tanya besok masih tetap mau puasa? Saya mau mengajarkan jalan kematian, jalan kebangkitan, jalan kemuliaan, kalau saya tutup saya nanti tidak dapat jalan kemuliaan. Lebih mengasihi mana Tuhan atau anak. Kalau saya lebih mengasihi anak, Tuhan ambil nanti anak itu. Saya mau mengasihi Tuhan lebih dari segalanya, jangan sampai anak itu jadi berhala. Tuhan kasih kepercayaan buah nikah bukan untuk jadi berhala. Secara hati seorang ayah, siapa yang tega tinggalkan anaknya di rumah sakit, apalagi waktu dipasang infus di tangannya yang kecil, harus ditusuk dengan jarum. Tapi setelah itu jam 2 sudah bermain, minta makan, sudah sehat. Coba kalau saya tutup ibadah, sampai sekarang mungkin muntah terus. Lebih baik mengasihi Tuhan dari pada sesuatu di dunia ini. Belajar untuk mengasihi Tuhan. Saya bilang sama isteri saya, jangan sayang diri, kita menangis menyembah Tuhan, kalau salah minta ampun kepada Tuhan. Kalau tidak salah ini berarti salib, kemuliaan nanti kita raih. Jadi kami bisa menangis menyembah, bukan sayang diri, serahkan semua kepada Tuhan.

 

Kalau sudah mati terhadap dosa harus dikubur dalam baptisan air yang benar.

Roma 6:2,4

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Dikubur dalam baptisan air yang benar, supaya kita bisa bangkit dalam hidup yang baru. Hidup dalam kebenaran dan kemurnian, itu hidup yang baru.

I Korintus 5:7-8

5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.

5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

 

Benar tidak berbuat dosa, murni itu tidak mau campur-campur lagi dengan dosa, dengan dunia, dengan suara daging kita, betul-betul murni. Dalam melayani Tuhan juga betul-betul murni, hanya untuk menyenangkan Tuhan bukan mencari yang jasmani. Kita mati terhadap dosa, kubur dalam baptisan air yang benar, bangkit dalam hidup yang baru, hidup dalam kebenaran dan kemurnian maka ada hasilnya:

a)      Hidup dalam suasana pesta, sama dengan kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi keadaan dunia akhir zaman ini. Biar kita alami ini, tidak bisa diterangkan dengan kata-kata biar menjadi pengalaman hidup kita masing-masing. Saat menderitapun kita mengalami kebahagiaan sorga. Kita diizinkan sengsara karena Yesus tetapi kita bahagia, kita sengsara dalam pelayanan tetapi merasa bahagia.

 

b)      Setelah bahagia ada kesehatan.

I Petrus 2:24

2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

 

Kita disehatkan oleh bilur-bilur Yesus. Dalam Alkitab ada 2 kali dicatat kamu disembuhkan oleh bilur-bilur Yesus. 2 kali dicatat berarti tidak bisa disangsikan lagi, pasti akan digenapi. Terutama rohani kita sehat. Apa tanda rohani sehat? Tidak ada lagi dosa yang menuduh dalam hati. Kalau bertemu seseorang lalu hati kita tertuduh karena ada sesuatu yang kita lalukan pada orang itu yang tidak pernah kita selesaikan, berarti belum sehat rohaninya. Atau ada dosa orang itu yang belum kita ampuni, atau sudah diampuni tetapi kita ingat-ingat terus, berarti belum sehat rohaninya. Tidak ada yang menuduh di dalam hati, itu tanda rohani sehat. Kalau rohani sehat, yakin jasmani juga disehatkan. Jasmani meliputi tubuh, juga ekonomi, masa depan, juga nikah sehat semuanya.

 

Jadi penentu sakit atau tidak itu dosa. Kalau ada dosa maka rohani sakit, jasmani ikut sakit.

Mazmur 107:17

107:17Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;

 

Jadi penentu sehat atau sakit, ada dosa atau tidak. Dosa diselesaikan kita sehat, dosa dipertahankan yah sakit. Jadi kalau sakit jangan langsung cari obat, jangan dulu cari dokter, koreksi diri dulu. Setelah ditemukan penyebabnya, diselesaikan dulu dosanya baru pengobatan selanjutnya. Sakit asam lambung naik, setan langsung disalahkan, padahal habis makan rica atau durian. Sakit maag, setan disalahkan, padahal dia kerja tanpa sarapan. Jadi koreksi diri, sehat rohani maka sehat juga secara jasmani.

 

2.      Kolose 3:1-3

3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.

 

Memikirkan dan mencari perkara di atas. Artinya:

a)      Menyulungkan atau mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu. Bapak ibu mestinya kerja hari ini, dapat gaji untuk hidup sehari-hari, tetapi dikorbankan mau melayani Tuhan. Itu jejaknya Yesus mati dan bangkit bersama dengan Yesus. Mati dulu, bangkit, nanti dimuliakan. Kalau kemuliaan kita cari tanpa mati dan bangkit itu kemuliaan palsu. Ayo utamakan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu, sama dengan tergembala. Mari menjadi kehidupan yang tergembala sungguh-sungguh dengan benar dan baik.

 

b)      Selalu rindu akan Firman pengajaran yang benar, untuk selalu mengalami penyucian, sehingga kebenaran dan kemurnian hidup kita terjaga. Kalau tidak ada Firman apa yang bisa menjaga kebenaran dan kemurnian hidup kita. Apakah kekayaan? Tidak bisa. Kepandaian? Tidak bisa. Semakin pandai justru banyak yang semakin berani berbuat dosa, semakin kaya malah semakin jahat dan menikmati berbuat dosa. Hanya Firman yang bisa menjaga kebenaran dan kemurnian atau kesucian hidup kita.

I Petrus 2:1-2

2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Air susu yang murni dan rohani ini Firman penggembalaan, Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus. Ada kerinduan, keinginan untuk mendengar Firman pengajaran, untuk selalu mengalami penyucian.

 

3.      Jalan kemuliaan

Apa itu jalan kemuliaan? Jangan kita berpikir banyak harta, bergelimang harta, dipermuliakan dalam arti yang jasmani, bukan! Jalan kemuliaan itu keubahan hidup.

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Kalau sudah mati terhadap dosa, kita bangkit dalam hidup benar, murni, kemudian kita tergembala dan disucikan, pasti berubah, ada kemuliaan. Jalan kemuliaan itu mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani secara terus menerus sampai nanti sama mulia dengan Yesus. Kalau dalam Tabernakel mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran itu masih suasana halaman. Kemudian kita tergembala dan disucikan itu ruangan suci. Kita mau mencapai kemuliaan kekal bersama Yesus, Yerusalem Baru itu ruangan maha suci. Untuk masuk ke sana harus melalui satu pintu terakhir yaitu pintu tirai. Jadi keubahan hidup itu sama dengan mengalami perobekan daging. Itu jejak kemuliaan, bukan uang! Sekarang diajarkan 5 roti 2 ikan, tetapi penekanannya soal duit, hanya yang jasmani.

 

Bagaimana proses perobekan daging? Doa penyembahan ditambah doa puasa. Penyembahan itu perobekan daging, doa puasa mempercepat perobekan daging. Doa puasa itu sama dengan naik gunung, sakit bagi daging.

Lukas 9:28-29

9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

 

Angka 8 artinya angka pembaharuan. Naik gunung untuk menyembah, itu perobekan daging. Mari kita menyembah Tuhan, ditambah sepanjang hari kita berdoa puasa. Baru kali ini doa puasa tidurnya telat. Tapi dari jam 12 sudah tidak minum tidak makan. Jadi kering-kering saja mulut dirasa baru bisa tidur. Bangun, sembayang, siap untuk ibadah saat ini. Betul-betul dirobek daging ini supaya kita mengalami keubahan hidup terus menerus.

 

Keubahan hidup dimulai dari wajah. Bicara wajah itu menunjukkan hati. Ketika hati takut maka wajah pucat, begitu emosi wajahnya merah. Wajah bagaimana yang mau diubahkan yang seringkali ada dan muncul dalam kehidupan kita yaitu wajah muram. Ini harus diubahkan menjadi wajah yang berseri-seri, wajah yang ceria. Tadi malam lihat kasihan mukanya Lily, sampai di rumah sakit berseri-seri ulang. Jam 2 di video call dia tidak tidur, bermain, padahal tangannya berdarah, karena gerak infusnya tercabut. Saya belajar dari anak, dalam pengalaman sengsara dia bisa ceria. Kalau kita bagaimana? Sedangkan diberkati, berkatnya dirasa kurang wajahnya sudah muram. Dalam doa puasa ini wajah harus berseri-seri. Jangan kita bikin-bikin wajah muram.

Matius 6:16-18

6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,

6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

 

Kalau berpuasa minyaki kepala artinya pikiran dalam urapan Roh Kudus. Cucilah muka berarti hati disucikan oleh air Firman pengajaran. Kalau muram itu identik konotasinya dengan munafik. Lewat doa puasa wajah yang muram mau diubahkan menjadi wajah berseri.

 

Contoh-contoh wajah muram yang seringkali ada dalam kehidupan kita sehari-hari:

a)      Kain

Wajahnya muram karena hatinya panas.

Kejadian 4:3-6

4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;

4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,

4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.

4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?

 

Hati Kain menjadi panas dan iri melihat orang lain lebih diberkati dan lebih dipakai dari kehidupannya. Saya sebagai hamba Tuhan juga dikoreksi. Makanya papa selalu mengajar kepada saya melayani itu jangan ada roh bersaing. Kalau ada roh bersaing nanti wajam muram, iri, hati menjadi panas. Apalagi kalau ada komentar dari jemaat “itu om sana sampaikan Firman luar biasa, belum pernah saya dengar dari gembala”. Mulai bulan berikut gembala tidak mau percayakan dia pimpin doa semalaman di sini, nanti jemaat dia tarik. Kalau dia lebih dipakai, puji Tuhan.

 

Yang menanggalkan pakaian Yosua yang kotor adalah orang-orang yang melayani dia, orang-orang berarti lebih dari satu. Siapa yang Tuhan pakai menanggalkan pakaian kotor kita? Gembala dipakai dan juga hamba Tuhan lain yang dipercaya Firman pengajaran yang benar dan tahbisannya benar, nikahnya benar. Jadi kami sebagai gembala jangan halangi jemaat buat dengar hamba Tuhan lain. Kalau benar tahbisannya, pengajarannya benar, nikahnya benar, silahkan ikuti persekutuan yang benar. Di situ juga kita mengalami penyucian. Jadi jangan sampai jemaat hanya mengkultusindividukan gembala, mendewakan gembala, mentuhankan gembala, gembalaku lebih hebat dari yang lain. Jangan! Itu nanti roh bersaing.

 

Kalau ada pengerja menyampaikan Firman ada pembukaan baru dari pada yang pernah saya sampaiakan, saya menikmati, saya catat, dapat berkatnya. Bukan malah berpikir ini pengerja bahaya, nanti dia mengkudeta saya. Sudah kau pimpin pujian saja, nanti jadi gembala baru khotbah. Padahal karena takut jemaat diambil, itu bahaya.

 

Ibadah tidak akan berkenan kepada Tuhan kalau kita panas dan iri. Ini yang mau diubahkan.

 

b)      Ibu Hana

Wajah muram karena menghadapi masalah dalam nikah. Masa pacaran indah sekali, tetapi begitu masuk dalam nikah ternyata suaminya begini, isterinya begitu, kalau tahu mantan saya lebih baik. Jangan seperti begitu.

I Samuel 1:18

1:18 Sesudah itu berkatalah perempuan itu: "Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu." Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi.

 

Hana ini isteri dari Elkana, Elkana punya isteri yang kedua namanya Penina. Penina punya anak, Hana tidak punya anak. Yang punya anak ini selalu menghina Hana sehingga wajahnya muram. Ini masalah nikah dan buah nikah seringkali membuat wajah muram. Dalam nikah ada masalah, ada yang membuat kita menjadi wajah muram. Kita bersyukur lewat doa penyembahan dan doa puasa merubah semua itu dan jangan diulangi lagi. Jika sama-sama emosi, sama-sama jadi orang gila dalam nikah. Jangan seperti itu.

 

Kekuatan Firman dan kekuatan doa puasa sanggup mengubahkan. Kalau seringkali muram wajah kita dalam nikah ayo ambil waktu doa penyembahan tambah puasa. Kalau masih muram tambah puasa lagi. Puasa satu hari masih muram, tambah dua hari. Kalau masih muram tambah 3 hari, tambah 4 hari dan seterusnya sampai 7 hari hilang nanti muramnya. Kalau tidak hilang-hilang periksa hatinya, jangan sampai puasanya untuk mengancam isteri. Seringkali pura-pura rohani padahal sebenarnya untuk mengancam.

 

Wajah kita banyak muram dalam nikah. Siapa yang tidak pernah muram wajahnya dalam nikah. Ada yang berani berkata dari awal menikah sampai sekarang ini ketawa terus, tidak ada. Baru satu malam, dua malam, sudah bisa muncul wajah muram.

 

c)      2 Murid yang ke Emaus, Kleopas dan isterinya

Lukas 24:17-21

24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.

24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"

24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.

24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.

24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

 

2 murid ke Emaus wajahnya muram karena patah semangat, kecewa, kehilangan sesuatu yang diharapkan. Sudah harap mau panen, begitu datang dilihat ternyata gagal panen, itu bisa membuat muram. Sampai ada yang pernah bilang kenapa Tuhan ciptakan itu burung? Karena habis padinya dimakan burung. Karena tinggalkan ibadah pergi jaga burung di sawah. Begitu dia datang ibadah burung makan semua. Ibadah berikut dia salahkan burung, salahkan Tuhan, jadi kecewa. Makanya kita berupaya mengandalkan Tuhan di atas segala-galanya, tidak akan pernah muram kalau Tuhan yang kita andalkan.

 

Wajam muram diubahkan menjadi wajah berseri. Apa itu wajah berseri? Kuat dan teguh hati, sama dengan hati damai sejahtera. Ayo mari kita bergumul lewat doa puasa. Wajahku sering muram Tuhan karena ini, karena itu sekarang saya mau menyembah supaya tetap kuat teguh hati. Ada masalah nikah tetap kuat teguh hati, kehilangan sesuatu yang diharapkan tetap kuat teguh hati, dalam pelayanan ada yang lebih dipakai dan lebih diberkati, tetap kuat teguh hati, tidak ada iri.

 

Puncak pembaharuan kita sempurna seperti Yesus, bisa memandang Yesus muka dengan muka.

I Korintus 13:12

13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

 

Wahyu 22:4

22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

 

Jangan lihat besarnya pencobaan, karena itu yang seringkali membuat wajah kita muram. Lihatlah Yesus, pandang Dia selalu, Dia mampu menolong. Dia Raja, Dia Gembala yang mampu memelihara kehidupan kita sekalian, Dia mampu menolong kita tepat pada waktunya. Dari pada kita lihat masalahnya dan kita muram, lebih baik lihat Yesus menyembah, doa puasa, pandang Yesus, maka wajah kita berubah menjadi berseri-seri. Ada pertolongan dan nanti kita sempurna seperti Yesus memandang Dia muka dengan muka.

 

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar