20220102

Kebaktian Umum, Minggu 2 Januari 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:12

12:12 Karena itu bersukacitalah,  hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,  celakalah kamu, hai bumi dan laut!  karena Iblis telah turun kepadamu,  dalam geramnya yang dahsyat,  karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."

Waktu kedatangan Tuhan sudah singkat. Iblis tahu waktunya sudah singkat, kalau Tuhan datang dia dihukum. Kita diperhadapkan waktu Tuhan yang singkat ini dan kita diperhadapkan kegeraman setan yang dahsyat yang diwujudkan dengan tampilnya aniaya antikristus. Sekarang ini kita sudah rasakan setan memperalat manusia. Betapa dunia membenci kita dengan luar biasa. Dunia pada umumnya termasuk orang Kristen duniawi, orang yang mengaku hamba Tuhan tetapi sebenarnya duniawi. Mereka begitu benci dan begitu geram kepada hamba Tuhan yang mau disucikan dan disempurnakan. Tetapi kita bersyukur kita punya benteng perlindungan, itulah Yesus sendiri yang diwujudkan dengan pembukaan rahasia Firman. Jangan takut kita dibenci, Alkitab mengatakan kita akan dibenci sampai dibenci tanpa alasan.

 

Yang menjadi sasaran amukan setan yang diwujudkan dengan aniaya antikristus ada 2 yaitu bumi dan laut. Kita sudah mendengar bumi itu menunjukkan kehidupan yang menjalankan hidup yang rusak. Baik merusak nikah, merusak ibadah, merusak diri sendiri, panca inderanya rusak, hatinya rusak, tabiatnya rusak. Kemudian yang kedua tentang laut, laut menunjukkan kehidupan yang kanak-kanak rohani tidak pernah bertumbuh. Ini menjadi sasaran setan sebagaimana dulu nubuatannya waktu Yesus lahir, yang menjadi sasaran pedang Herodes adalah bayi dan anak-anak 2 tahun ke bawah. Menjelang kedatangan Yesus kedua kali, antikristus berkuasa 3,5 tahun, yang menjadi sasarannya Kristen yang kanak-kanan rohani.

 

Sekarang kita bicara lebih jauh tentang laut, apa yang dimaksud dengan laut.

Yesaya 57:20-21

57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.

57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.

 

Laut adalah orang fasik. Jangan kita berpikir orang fasik ini orang di luar Yesus, orang tidak tahu Tuhan, orang tidak tahu beribadah. Kalau berpikir seperti itu bisa salah nanti kita. Sebab ternyata kita temukan dalam Alkitab bahwa orang Fasik itu adalah orang yang kelihatan tergembala, beribadah seperti kita. Lewat Firman ini kita raba diri kita, jangan-jangan kita fasik. Kelihatan beribadah tetapi kenyataannya hanya menyelusup, menyelundup, tidak sungguh-sungguh. Mungkin hanya ikut-ikutan karena sungkan dan sebagainya.

Yudas 1:4

1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Siapa yang sangka, kelihatan beribadah, eh ternyata penyelusup, lalang di antara gandum. Orang fasik ini adalah orang yang sudah ditentukan untuk dihukum. Dalam Kisah Para Rasul pasal 13 ada orang-orangnya Tuhan, orang yang ditentukan untuk Tuhan, itu yang positif. Ternyata ada dalam penggembalaan orang yang ditentukan untuk dihukum. Ini ngeri, jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Kalau belajar dari perumpamaan penaburan di 4 jenis tanah, orang fasik ini justru banyak. Dari 4 jenis tanah yang baik hanya 1/4. Ini awasan bagi kita, berapa KK kita di sini, jangan sampai hanya 1/4 yang masuk penyingkiran. Biar ini menjadi awasan bagi kita, saya sampaikan ini dengan perasaan bergetar. Kita berdoa supaya semua masuk penyingkiran.

 

Mengapa mereka ditentukan untuk dihukum? Sebab menyalahgunakan kasih karunia Tuhan. Kita bisa tergembala dalam Firman pengajaran yang benar hanya karena kasih karunia Tuhan, jangan sampai menyalahgunakannya. Di luar sana banyak yang merindu untuk selamat, kalau ditanya mau selamat mereka jawab merindu. Untuk masuk sorga banyak yang merindu tetapi tidak tahu caranya karena tidak diajarkan di dalam gereja, mereka menganggap kalau sudah jadi Kristen pasti selamat. Kita ini sudah banyak tahu, berapa buku sudah kita pelajari dalam Alkitab, jangan sampai menyalahgunakan kasih karunia Tuhan. Kaum muda yang tergembala secara online sungguh-sungguh. Tidak gampang ibadah secara online kalau bukan karena kasih karunia Tuhan, jangan sampai disalahgunakan!

 

Praktek menyalahgunakan kasih karunia Tuhan:

1.      Efesus 2:4-5

2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,

2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --

 

Kasih karunia Tuhan lewat Korban Krisus menyelamatkan kita dari hukum dosa. Jadi praktek menyalahgunakan kasih karunia Tuhan yaitu tidak menghargai Korban Kristus, ada dalam penggembalaan tetapi tidak menyelesaikan dosa, hutang dosa tidak diselesaikan. Termasuk saya nomor satu, kalau saya khotbah lalu saya sendiri pertahankan dosa, saya menyalahgunakan kasih karunia Tuhan. Jadi semua dikoreksi, bukan cuma pendeta tembak-tembak jemaat. Saya juga manusia daging, manusia daging tidak lepas dari dosa. Perkataannya, perbuatannya masih gampang digoda oleh setan jatuh dalam dosa, tetapi kita tidak mau pertahankan, kita mau selesaikan, hutang dosa lunasi semua, akui kepada Tuhan.

 

Ada 2 contoh dalam Alkitab orang yang sebenarnya diberikan kesempatan untuk selamat tetapi dia menyalahgunakan kasih karunia Tuhan dan tidak mau bertobat. Sebenarnya banyak contoh tetapi saya ambil 2 contoh saja, satu dalam perjanjian lama, satunya dalam perjanjian baru:

a)      Firaun

Firaun diberikan kesempatan untuk bertobat sampai dihajar Tuhan berkali-kali. Waktu dia dihajar kelihatannya sadar akan dosa dan dia mengaku kepada Tuhan dan sesama bahkan minta didoakan oleh Musa.

Keluaran 9:27-28, 34-35

9:27 Lalu Firaun menyuruh memanggil Musa dan Harun serta berkata kepada mereka: "Aku telah berdosa sekali ini, TUHAN itu yang benar, tetapi aku dan rakyatkulah yang bersalah.

9:28 Berdoalah kepada TUHAN; guruh yang sangat dahsyat dan hujan es itu sudah cukup. Maka aku akan membiarkan kamu pergi, tidak usah kamu tinggal lebih lama lagi."

9:34 Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti, maka teruslah ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati, baik ia maupun para pegawainya.

9:35 Berkeraslah hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi -- seperti yang telah difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa.

 

Banyak orang Kristen bahkan hamba Tuhan yang seperti Firaun. Ketika dihajar Tuhan dia mengaku “ampuni saya Tuhan” dia mengaku kepada sesama bahkan minta didoakan hamba Tuhan “pak gembala doakan saya”. Begitu hajaran berhenti, cambukan dari Tuhan sudah berhenti, kembali lagi berbuat dosa itu. Waktu sakit “pak pendeta doakan saya, ampuni saya! Begitu sehat dia lewati saja gereja tidak mau beribadah. Saya punya pengalaman seperti itu, tengah malam saya dibangunkan untuk doakan ponakannya yang sakit. Ponakannya itu perokok, memang sesekali datang ibadah. Saya doakan dan suruh berhenti merokok, dia menangis, sudah mengaku mau berhenti. Setelah sembuh dia pulang kampung, di kampungnya ada GPT yang satu persekutuan dengan kita di sini. Saya tanya sama gembala di sana kalau dia ada datang gereja, tetapi di jawab “dia itu hanya lewat-lewat naik motor!”. Begitu, banyak orang keras hati seperti Firaun. Saat ini dia keras hati, satu saat Tuhan yang akan keraskan. Kalau Tuhan sudah keraskan berarti hanya siap untuk dihukum seperti Firaun.

 

b)      Yudas Iskariot

Matius 27:3-5

27:3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,

27:4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"

27:5 Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

 

Seperti Yudas menyesal, tetapi tidak bertobat malah gantung diri. Banyak orang Kristen seperti Yudas, menyesal tetapi malah gantung diri. Artinya malah menambah dosa! Istilahnya sudah basah sekalian mandi, bikin dosa banyak-banyak. Kaum muda sudah jatuh, menyesal, tetapi malah kawin keluar dari pengajaran, tinggalkan Yesus. Itu menyesal tetapi bukannya berhenti berbuat dosa malah menambah dosa, sampai mati rohani.

 

Ini jangan terjadi pada kita. Biarlah kita menghargai kasih Tuhan lewat kita menghargai Korban Kristus, mau bertobat dan dilanjutkan hidup dalam kebenaran. Bertobat itu merupakan buah permulaan yang kita mau berikan kepada Tuhan. Ini Tuhan rindukan ada pada kita.

Matius 3:8

3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

 

Ini praktek pertama menyalahgunakan kasih karunia Tuhan yaitu tidak menghargai Korban Kristus, tetap pertahankan dosa dan tidak mau bertobat seperti Firaun dan seperti Yudas. Jangan lagi ada Firaun dan Yudas di sini, biarlah kita semakin kuat di dalam Tuhan.

 

2.      I Korintus 15:10

15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

 

Kasih karunia Tuhan melayakkan kita beribadah melayani Tuhan dan memberikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Jadi praktek menyalahgunakan kasih karunia Tuhan adalah tidak setia dan tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan. Kenapa? Takut rugi, takut menggunakan waktu untuk Tuhan, takut berkorban untuk Tuhan. Takut kehilangan pekerjaan, takut tidak diakui lagi oleh keluarga. “Kalau saya nanti ikut 3 macam ibadah nanti pemasukanku berkurang” apa namanya itu kalau tidak takut rugi! “Kalau saya tekun 3 macam ibadah, nanti saya diputus pacar saya” apa namanya ini kalau bukan takut rugi. Tuhan tolong jangan kita seperti itu.

 

Ingat kita ini hanya dapat kasih karunia, saya bisa khotbah di tempat ini hanya karena kasih karunia. Satu waktu saya bicara dengan seorang bapak dan diingatkan bagaimana kelakuan saya dulu, soal merokok. Itu keadaan saya dulu, sekarang mendapat kasih karunia, bertobat, bisa melayani Tuhan. Koq mau takut rugi! Sementara Tuhan untuk kita bisa beribadah melayani Tuhan, Dia korbankan nyawanya. Kita cuma korban waktu, korban tenaga, korban perasaan saja sudah takut. Sangat terlalu kita ini!

Markus 10:45

10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Untuk kita bisa beribadah melayani Tuhan, Dia berikan nyawaNya. Kita menghargai kasih karunia Tuhan lewat praktek bagaimana? Bekerja melayani Tuhan lebih giat! Tahun lalu kita sudah giat, sekarang lebih giat lagi, jangan malah makin merosot. Tahun lalu tidak setia, tahun ini malah meninggalkan, jangan begitu! Tahun lalu tidak setia sekarang mau setia. Tahun lalu sudah giat sekarang lebih giat lagi. Paulus bekerja lebih giat.

I Korintus 15:10

15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

 

Kasih karunia Tuhan itu luar biasa, jangan kita salahgunakan. Sekalipun harus berkorban apapun sampai berkorban nyawa untuk Yesus, itulah ucapan syukur kita kepada Tuhan. Kita ini batu keras yang ada di got tetapi diangkat menjadi batu hidup.

I Petrus 2:5

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

 

Sudah jadi batu hidup, ayo teruskan jadi batu permata di Yerusalem Baru. Jangan malah kembali ke got/selokan! Kaum muda ayo lebih keras melayani Tuhan. Pengerja juga lebih keras lagi melayani Tuhan!

 

3.      Efesus 3:2-3

3:2 -- memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,

3:3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.

 

Kisah Para Rasul 20:32

20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

 

Kasih karunia Tuhan membukakan rahasia Firman kepada kita, melayakkan kita bisa menerima Firman pengajaran yang benar. Tidak semua orang bisa menerima pengajaran, berapa banyak orang di Tentena, yang bisa menerima pengajaran hanya sedikit. Kalau bukan kasih karunianya Tuhan tidak bisa menerima Firman pengajaran yang benar.

 

Prakteknya tidak menghargai kasih karunia Tuhan adalah tidak menghargai pemberitaan Firman pengajaran yang benar. Saat beribadah seperti ini adalah kesempatan kita menerima Firman pengajaran yang benar, ayo hargai. Begitu tidak kita hargai maka kasih karunia Tuhan itu diambil dari kita dan dialihkan pada orang lain. Mulai dari ngantuk, main-main, bosan, apalagi marah ketika dosanya ditunjuk! Itu betul-betul tidak menghargai kasih karunia Tuhan. Termasuk sudah dengar pengajaran lalu buka diri mendengar ajaran yang lain dengan alasan mau ambil baiknya. Biasanya berkata saya ambil dagingnya, buang tulangnya. Padahal Firman itu digambarkan sebagai roti manna, tidak ada daging, tidak ada tulangnya.

 

Bergumul ekstra yang tergembala secara online karena jarak jauh. Ayo hargai sungguh-sungguh kalau dapat kesempatan mendengarkan pemberitaan Firman, makan Firman sungguh-sungguh, sampai praktekan Firman Tuhan. Jangan buka telinga dengar yang lain. Kita tidak lebih hebat dari Hawa, tidak lebih berhikmat dari Salomo, terlalu jauh kita dari mereka itu! Hawa hanya sekali dia mendengar bisikan ular, pengajaran benar dia lepaskan, perintah Tuhan selama ini dia lepaskan. Jangan seperti Hawa, jangan seperti itu.

 

Juga jangan seperti Salomo, banyak isterinya akhirnya di hari tua dia lepaskan pedang, lepaskan pengajaran yang benar, lepaskan penyembahan yang benar dan dia  menyembah berhala dewa-dewa isteri-isterinya. Salomo saat itu sudah berhasil, sudah membangun Bait Allah, membangun istana, berhasil semuanya, dia malah jatuh. Hati-hati, disaat kita sudah diberkati dan dipakai Tuhan, ingat Salomo yang bijaksana  bisa jatuh. Salomo orang berhikmat lebih dari siapapun tetapi bisa tersesat dan jatuh. Jangan merasa punya filter, kita tidak akan kuat, tidak mampu. Begitu banyak godaan sekarang ini, angin pengajaran palsu lebih banyak sekarang ini, apalagi dengan kecanggihan teknologi, tinggal buka yutub. Banyak khotbah di situ, jangan sampai kita tercemar.

 

Kita praktekan Firman sehingga menjadi pengalaman hidup kita. Kalau sudah jadi pengalaman hidup, tidak akan mau mendengar yang lain-lain. Misalkan sudah jadi supir bertahun-tahun, tahu caranya begini begitu. Ada orang yang baru belajar bawa mobil mau ajar “kalau naik gunung harus begini”. Sudah jadi pengalaman hidupnya bawa mobil bertahun-tahun, tidak usah lagi diajar. Kalau sudah menjadi pengalaman hidup, tidak perlu lagi diajar orang lain. Artinya tidak akan mau menerima ajaran yang lain.

I Yohanes 2:27

2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

Pengajaran sudah kita terima dahulu, maka Firman pengajaran harus tinggal di dalam kita, jadi pengalaman hidup kita. Sehingga begitu digoda dan dipaksa tinggalkan pengajaran dan diancam, kita tidak mau. Apalagi kami sudah dididik di Lempinel, mottonya : “Lebih baik ditolak dengan Firman pengajaran yang benar dari pada diterima tanpa Firman pengajaran yang benar! Tetapi Pdt. Widjaja mengatakan, kalau 1/4 dari kalian jadi, itu sudah Alkitabiah. Apalagi kami angkatan ke 30 diwanti-wanti tentang 30 keping perak, jangan sampai kami jadi pengkhianat! Sekarang ini banyak yang berguguran dari pengajaran ini.

 

Biarlah kita pegang teguh pengajaran ini. Sikap kita dalam mendengarkan Firman itu yang menentukan. Hargai Firman pengajaran, praktekkan dan menjadi iman dalam hidup kita. Jangan ragukan lagi pengajaran Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel. Yakini, pegang teguh dan hargai kasih karunia Tuhan.

 

4.      Filipi 1:7

1:7 Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.

 

Kasih karunia Tuhan di sini diwujudkan dengan adanya pelayanan hamba Tuhan atau gembala yang benar tahbisannya. Saya harus memahami itu, saya ini adalah gembala. Kasih karunia Tuhan dari gembala harus diteruskan kepada jemaat. Saya sebagai gembala harus mengerjakan tugas tanggung jawab Tuhan dengan baik dan sungguh-sungguh supaya sidang jemaat sungguh-sungguh menikmati kasih karunia itu. Karena dengan kasih karunia Tuhan kita bisa menyambut kedatangan Tuhan Yesus kelak. Dalam Wahyu pasal 22 ayat 20 Tuhan Yesus sudah siap mau datang, gereja Tuhan juga berseru “amin datanglah Tuhan Yesus”. Ayat 21 dikatakan kasih karunia menyertai kamu. Tanpa kasih karunia tidak bisa menyambut kedatangan Yesus.

 

Kita pelajari tugas gembala supaya jemaat bisa melihat dan menilai sehingga jemaat tidak ragu lagi untuk digembalakan. Tetapi kalau jemaat tidak lihat pada diri saya, tinggalkan saja! Karena saudara tidak akan mendapatkan apa-apa dari saya, tidak akan mendapat kasih karunia.

 

Apa tugas gembala?

a)      Menjadi tempat perlindungan bagi sidang jemaat dari angin pengajaran palsu.

Yesaya 32:1-2

32:1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,

32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

Menjadi tempat perlindungan sidang jemaat dari angin ribut ajaran palsu. Sekarang ini begitu banyak angin ribut pengajaran palsu sehingga bingung sidang jemaat. Makanya kalau gembala katakan jangan pergi fellowship di situ, bukan berarti gembala itu gila urusan, itu perlindungan dari seorang gembala, dia tahu di situ bahaya maka jangan ke sana! Gembala itu bertanggung jawab atas keselamatan sidang jemaat, makanya tidak sembarang menyerahkan mimbar kepada pendeta lain, harus dilihat tahbisannya, nikahnya dan pengajarannya, bukan gampang-gampangan! Tuhan tolong, semoga kita mengerti.

 

b)      Sebagai bendahara rohani yang selalu membagi berkat Firman pengajaran kepada sidang jemaat.

Galatia 6:6

6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.

 

Makanya kami hamba Tuhan harus tekun bergumul untuk mendapatkan pembukaan Firman dari Tuhan. Terima, praktek baru dibagi kepada sidang jemaat. Masak mau membagi makanan “ini makanan, jangan-jangan sudah basi, coba makan!” pasti tidak mau diterima. Masa saya gembala membagi makanan basi kepada sidang jemaat. Di hati ini kemarin itu rasanya ingin refreshing, ingin jalan-jalan juga. Tetapi ingat hari minggu 3 kali ibadah, kalau tidak bergumul cari pembukaan Firman apa yang mau disampaikan.

 

c)      Ibrani 13:7

13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

 

I Petrus 5:2-3

5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

 

Menjadi teladan bagi sidang jemaat. Terutama teladan dalam iman, berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar. Kalau gembala saja sudah tidak teguh, gembala goyah, yah jemaatnya patah. Belajar untuk menjadi teladan bagi sidang jemaat. Makanya kami hamba Tuhan tidak bisa mengatakan jangan lihat kami, lihat saja Firman. Harus lihat kami, lihat keteladanannya yang ada dalam nikah, pelayanan, terutama keteguhan pada Firman pengajaran yang benar. Ini bukan sesuatu yang gampang.

 

d)      Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Berjaga-jaga atas jiwa sidang jemaat, sama dengan sebagai pendoa syafaat bagi sidang jemaat, mengunjuk-unjuk sidang jemaat di hadapan Tuhan. Sebelum tidur doa saya selalu “Tuhan ampuni dosa saya, dosa isteri, dosa anak-anak dan dosa seluruh sidang jemaat yang kami lakukan sepanjang hari ini”. Kalau tidak didamaikan lalu pasti tidur terjadi apa-apa, bagaimana keselamatan jiwanya? Saya tidak tahu bagaimana keadaan jemaat dalam bermasyarakat, bekerja, bersekolah, tidak mungkin saya mau pasang drone diikuti satu-satu. Kalau ada yang salah dan tidak beres maka saya harus doakan supaya didamaikan. Kalau dipanggil Tuhan saat tidur maka siap bertemu dengan Yesus.

 

Jadi kalau disimpulkan tugas gembala adalah berjaga-jaga atas jiwa sidang jemaat. Untuk apa? Membawa sidang jemaat berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. 1 jiwa dilayani dan berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan, dibandingkan melayani 100 jiwa hanya 1 yang berhasil. Lebih berhasil mana yang melayani 1 atau 100 jiwa? 1 jiwa berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan berarti 100%. 100 jiwa hanya 1 yang berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan berarti hanya 1%. Jadi tidak mudah, ini pekerjaan berat, makanya selalu topang dan dukung gembala di dalam doa. Gembala itu adalah suami bayangan dari jemaat untuk membawa jemaat pada suami sesungguhnya yaitu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Praktek menyalahgunakan kasih karunia Tuhan adalah tidak menghargai pelayanan gembala dan malah membuat gembala berkeluh kesah lewat tingkah lakunya, lewat perkataannya, pokoknya macam-macam. Tetapi sebagai gembala bukan mau mengutuk, harus tetap didoakan. Cuma kalau gembala berkeluh kesah maka jemaat tidak ada tudung perlindungan! Dalam Tabernakel, ruangan suci dan maha suci itu ada 4 lapis tudung. Tudung pertama adalah tudung Tabernakel, itu menunjuk tudung iman dan perbuatan iman. Tudung ini yang terlihat, ini menunjuk gembala. Di atasnya ada tudung bulu kambing, tudung kulit domba jantan, tudung kulit lumba-lumba itu Allah Tritunggal. Kalau gembala menaikan doa syafaat bagi sidang jemaat berarti Allah Tritunggal menudungi sidang jemaat. Kalau gembala berkeluh kesah maka tudungnya tidak ada dan 3 lapis diatasnya juga tidak ada. Kalau tidak ada tudung maka kena angin, kena hujan, sehingga ambruk rohani.

 

Ayo jangan salah gunakan kasih karunia Tuhan. Bisa saja Tuhan ambil gembala itu dari tengah sidang jemaat atau Tuhan pindahkan dan diganti gembala yang tidak tanggung jawab yang hanya makan daging domba, ambil bulunya, ambil susunya dan tidak diberi makan, habislah sudah.

 

Jangan kita salah gunakan, biarlah kita hargai kasih karunia Tuhan. Hargai pelayanan seorang hamba Tuhan yang ditempatkan di tengah-tengah kita. Praktek menghargai pelayanan hamba Tuhan bukan mau puji-puji hamba Tuhan, nanti dia jatuh!

1.      Percaya kepada hamba Tuhan.

Keluaran 14:31; 19:9

14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.

19:9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.

 

II Tawarikh 20:20

20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"

 

Kalau percaya nanti berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Saya paham saya masih muda usia saya dan secara akademik ijazah saya pas-pasan, banyak yang lebih dari saya. Usia banyak yang lebih berlipat-lipat dari saya. Tetapi saya kalau diutus oleh Tuhan menjadi gembala itu bukan mau saya. Saya tidak berambisi untuk menjadi gembala di Tentena. Malah saya sangat ingin kalau kakak ipar saya di Sulewana yang jadi gembala di sini, jangan saya! Tetapi kalau ini kepercayaan dari Tuhan, biarpun saya masih muda, secara akademik lebih rendah dari bapak ibu saudara sekalian, tetapi saya sebagai gembala harus dipercayai supaya kita sama-sama berhasil. Kalau domba dituntun, dia tidak percaya sama gembalanya, dia tanduk terus dari belakang, tidak akan berhasil. Gembala berjalan diikuti, berhasil nanti masuk di kandang penggembalaan, Yerusalam Baru. Begitu gembala berjalan dia malah lompat sana sini, malah belok. Lama-lama gembala ambil, dipatahkan kakinya ditaruh di dalam kandang supaya tidak ke sana kemari.

 

Saya paparkan tadi tugas-tugas gembala supaya sidang jemaat lihat tugas-tugas itu saya lakukan atau tidak. Kalau sidang jemaat percayakan diri digembalakan lalu tidak saya lakukan tugas saya, sidang jemaat yang rugi. Kalau sudah saya lakukan tugas sebagai gembala, ayo mantap tergembala.

 

Saya beberapa kali sedih dalam penggembalaan karena ada yang datang minta nasihat, sudah saya nasihati tetapi tidak dilakukan! Akhirnya setelah terjadi apa-apa baru salahkan saya “kalau dulu om bilang saya tidak mau buat”. Tetapi saya tidak mau ajak berdebat. Itu sudah tidak dengar-dengaran, salahkan lagi gembala. Satu lagi anak muda sudah saya nasihati “tidak usah di situ, supaya tergembala sungguh-sungguh kuliah saja yang dekat-dekat” tetapi dia tidak mau dengar. Sekarang saya dengar dia mulai tidak sungguh-sungguh, mulai ikut ke gereja lain. Kalau tidak dengar-dengaran nasihat gembala akibatnya seperti itu. Semoga dia dengar ini supaya sadar. Bukan karena apa-apa tetapi karena saya mengasihi jiwa dan keselamatannya. Saya lihat ibadah secara langsung saja sudah mengantuk, ini mau ibadah online!

 

2.      Teladani gembala, teladani imannya, keteguhannya, nikahnya, tahbisannya. Yang sangat disayangkan mau meneladani pendeta yang lain. Coba suami-suami di sini bagaimana perasaannya kalau isteri lebih dengar-dengaran pada suami orang, lebih memperhatikan suami orang dari suami sendiri. Pasti hatinya hancur remuk. Tetapi sebagai gembala tetap didoakan.

 

3.      Jangan membuat gembala berkeluh kesah, topanglah dalam doa. Saya sadar saya ada kekurangan, sebab itu didoakanlah.

Efesus 6:19-20

6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,

6:20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.

 

Kolose 4:3

4:3 Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.

 

Terima kasih bapak ibu saudara sekalian buat doa-doanya. Kalau saya bisa melayani sampai saat ini karena ada doa-doa dari sidang jemaat, khususnya doa dari isteri saya dan dari mama ibu rohani di tempat ini. Itu sangat saya butuhkan supaya selalu ada pembukaan Firman dan ada keberanian memberitakannya.

 

4.      Galatia 6:6

6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.

 

Terima kasih buat berkat-berkat yang bapak ibu berikan, tetapi bukan itu yang nomor satu saya cari! Jiwa yang mau dibawa kepada Yesus, itu nomor satu. Dibandingkan berkat rohani yang dibagikan lebih tinggi mana? Jadi jangan merasa berjasa “itu dasi yang dipakai pak gembala itu dari saya, itu jam tangan dari saya! Kalau tidak ada saya kasih tidak ada jam tangannya”. Dibandingkan berkat Firman, terlalu jauh perbandingannya berkat jasmani dengan berkat Firman, sangat tidak sebanding. Berkat Firman membawa hidup kekal, berkat jasmani hanya untuk hidup jasmani di dunia ini. Sekali lagi terima kasih buat berkat-berkat yang diberikan kepada saya, kepada isteri dan anak-anak, terima kasih Tuhan Yesus memberkati.

 

5.      I Petrus 2:19

2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

 

Kasih karunia Tuhan itu sengsara daging karena Yesus, karena kehendak Tuhan, sama dengan salib. Praktek menyalah gunakan kasih karunia Tuhan adalah menolak salib, ikut Tuhan maunya yang enak buat daging, dia tolak sengsara. Termasuk mau cepat-cepat keluar dari pengalaman salib. Ayo nikmatilah pengalaman salib, paksa daging pikul salib!

Markus 15:21

15:21 Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

 

Jangan jadi Kristen padede/lembek. Harus kuat, paksa daging pikul salib, dibalik salib ada kemuliaan.

Roma 8:17-18

8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

 

Saya berbahagia Firman mengawali tahun ini dengan kasih karunia. Masuk tahun ini mulai ada salib, yah sudah pikul. Kalau tidak mampu paksa daging pikul salib! Nanti akan mendapat kemuliaan. Kemuliaan yang kita alami sekarang adalah keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Tahun ini tahun kemuliaan. Yakin yang masih sendiri dalam pengajaran, belum bersama suami atau isteri, nanti ada mujizat keubahan hidup, suami bisa diubahkan, isteri bisa diubahkan, anak bisa diubahkan, pasti! Yang penting paksa daging pikul salib, jangan lepaskan salib. Kalau lepaskan salib sama dengan lepaskan tongkat, nanti jadi ular.

 

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Mau pikul salib? Saya yakin di dalam hati bilang amin. Pikul salib dapat kemuliaan. Tetapi bukan kita mau menantang Tuhan “tambah lagi Tuhan! Itu bukan sungguh-sungguh tetapi karena sudah kesakitan. Tuhan tahu kemampuan kita dan tidak akan melebihi kemampuan kita. Penderitaan yang dialami itu dikatakan penderitaan ringan. Salib tambah besar tetapi dibilang penderitaan ringan. Kenapa dibilang ringan!? Karena dibandingkan kemuliaan yang akan kita raih, itu ringan.

 

Ayo kita mau hidup dalam kasih karunia Tuhan, jangan salah gunakan kasih karunia Tuhan. Begitu menyalahgunakan kasih karunia Tuhan maka kita ditentukan untuk dihukum. Tetapi kalau kita menghargai kasih karunia Tuhan, kita ditentukan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Ikut Tuhan itu bukan salib melulu, ada juga hiburan bagi kita. Kalau dapat kasih karunia memang sakit bagi daging, tetapi ada hiburan bagi kita.

Ibrani 4:16

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Ini takhta kasih karunia, jangan jauh dari kasih karunia Tuhan. Jadi yakin tahun ini tahun kemuliaan, memang pikul salib tetapi akan dapat pertolongan pada waktunya. Kuat, kita semua satu hati mau menyambut kedatangan Tuhan yang sudah tidak lama lagi. Kalau lihat perkembangan dunia sekarang ini tinggal tunggu waktu, tinggal tunggu pemicunya maka akan terjadi kegoncangan yang dahsyat dan hebat di akhir zaman ini. Tetapi semuanya membawa pada kemuliaan, dimulai dari keubahan hidup. Ayo pikul salib, jangan lepaskan salib.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar