20220115

Kebaktian Doa Puasa Sesi 3, Sabtu 15 Januari 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Keluaran 25:3-7

25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;

25:4 kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing;

25:5 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga;

25:6 minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,

25:7 permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.

 

Ada 16 bahan yang dibagi menjadi 5 kelompok, ini menunjukkan tubuh manusia. Tubuh kita ini bahan utama pembangunan Tabernakel yang rohani. Tubuh manusia terdiri dari bahan-bahan yang sama dengan 5 kelompok bahan tadi.

1.      Logam, tubuh kita juga terdiri dari mineral ada zat besi, mangan, zeng dan lain-lain.

2.      Tumbuh-tumbuhan, antara lain minyak zaitun. Dalam tubuh kita juga ada minyak, kalau tidak ada minyak kulit kita kering.

3.      Binatang yang diambil bulu dan kulitnya. Kita juga ada bulu dan kulit.

4.      Batu, dalam tubuh kita juga ada zat kapur, calsium, bagaikan batu.

5.      Kerang yang diambil warnanya. Dalam tubuh kita juga ada zat pewarna yang namanya pigmen.

 

Jadi, 5 kelompok bahan pembangunan Tabernakel ini ada dalam tubuh kita. Mari kita persembahkan tubuh ini kepada Tuhan, biar dipakai oleh Tuhan. Jangan ikut maunya daging, tetapi kita persembahkan kepada Tuhan. Ada syarat mempersembahkan Tubuh kepada Tuhan.

Roma 12:1

12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

 

1.      Tubuh yang hidup, jangan yang mati. Tubuh yang hidup ini tubuh yang dikuasai Roh Kudus sebab tanpa Roh Kudus kita mengikuti daging kita. Tetapi dengan adanya Roh Kudus maka daging dimatikan dan tubuh kita hidup.

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Apa praktek mempersembahkan tubuh yang hidup?

a)      Mematikan perbuatan daging. Dalam Galatia 5:19-21 ada 15 jenis perbuatan daging. Ini harus kita matikan supaya bisa mempersembahkan tubuh yang hidup kepada Tuhan.

Galatia 5:19-21

5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: 1percabulan, 2kecemaran, 3hawa nafsu,

5:20 4penyembahan berhala, 5sihir, 6perseteruan, 7perselisihan, 8iri hati, 9amarah, 10kepentingan diri sendiri, 11percideraan, 12roh pemecah,

5:21 13kedengkian, 14kemabukan, 15pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

 

Tabernakel terdiri dari 16 bahan, kalau 15 jenis perbuatan daging ini tidak dimatikan maka kita tidak bisa mempersembahkan 16 bahan kepada Tuhan. Kita tidak bisa mempersembahkan tubuh kita untuk dibangun menjadi Tabernakel yang rohani, Tubuh Kristus yang sempurna.

 

b)      Hidup itu ada aktivitas, jadi praktek kedua aktif, setia dan berkorbar-kobar dalam ibadah pelayanan. Setia saja tidak cukup, harus disertai berkorbar-kobar melayani Tuhan.

Roma 12:11

12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

 

Bagaimana supaya tubuh kita dikuasai Roh Kudus? Harus bertekun dalam ibadah raya, di situ kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karuniaNya. Ditambah lagi dengan ibadah-ibadah persekutuan, kita tekuni itu maka karunia semakin bertambah, Roh Kudus semakin melimpah menguasai kehidupan kita. Secara jasmani kalau kita bergaul dengan suku apa, nanti gaya bahasa kita ada pengaruh dari teman-teman bergaul kita. Kalau kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus, pengaruhnya semakin nyata dalam hidup kita, mematikan perbuatan daging kita dan membuat kita semakin setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

 

2.      Tubuh yang kudus yaitu tubuh yang dikuasai Firman Allah.

Mazmur 119:9

119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

 

Apa yang disucikan? Tadi dikatakan seorang muda, muda ini menunjuk hawa nafsu daging yang kuat. Jadi yang mau disucikan adalah hawa nafsu daging yang kuat. Kalau dalam II Timotius dikatakan nafsu orang muda. Kalau tadi perbuatan daging, sekarang hawa nafsu yang kuat yang mau menguasai kita harus disucikan.

II Timotius 2:21-22

2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.

 

Bukan sebatas muda usia yang dimaksud di sini tetapi hawa nafsu daging yang kuat yang dimaksud.

 

II Timotius 2:23-24

2:23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,

2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar

 

Karena sangking kuatnya hawa nafsu daging ini sehingga mencari-cari soal, menimbulkan pertengkaran dan sebagainya. Dalam  nikah ada-ada saja penyebab pertengkaran. Isteri sudah diam, suami yang menyala. Atau sebaliknya suami diam, isteri yang cari-cari soal, menimbulkan pertengkaran. Apalagi kalau itu hamba Tuhan. Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar apalagi berkelahi.

 

Hawa nafsu daging ini begitu kuat, harus dimatikan. Cara mematikannya tekuni ibadah pendalaman Alkitab. Daging sudah dimatikan maka yang muncul pikiran perasaan Yesus, tabiat Yesus yang ada di dalam kita sekalian.

 

3.      Tubuh yang berkenan yaitu tubuh yang dikuasai kasih Allah.

Matius 17:5

17:5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

 

Praktek tubuh dikuasai kasih Allah adalah dengar-dengaran pada Firman, pada kehendak Tuhan dan kehendak daging kita dimatikan. Sudah tidak ada lagi suara daging, mati semua perbuatannya, hawa nafsunya dan kehendaknya. Bagaimana supaya dikuasai kasih Allah? Tekun dalam ibadah doa penyembahan di situ kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

 

Kalau disimpulkan, mempersembahkan Tubuh sama dengan bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Itu ibadah pelayanan bersuasana takhta Tuhan. Jangan berpikir, terlalu ini hamba Tuhan sudah harus tekun dalam 3 macam ibadah ditambah lagi doa puasa dan doa penyembahan. Justru dengan kita bertekun dalam 3 macam ibadah pokok maka kita bersuasana takhta Tuhan. Mari kita bandingkan dengan suara takhta Tuhan.

1.      Wahyu 4:5-6

4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

 

Di takhta Tuhan ada 7 Roh Allah, itulah Roh Kudus. Tubuh yang hidup tubuh yang dikuasai Roh Kudus hasil bertekun dalam ibadah raya, jadi ada kesamaannya. Roh Kudus itu dikatakan bagaikan kilat, bagaikan bunyi guruh yang menderu. Kilat itu menunjukan kecepatan. Guruh itu tidak bisa dihalangi. Kalau ada Roh Kudus maka kehidupan kita akan bergerak cepat dalam perkara yang rohani dan tidak bisa dihalang-halangi oleh apapun dan siapapun. Coba siapa bisa halangi kilat dan guruh? Tidak ada yang bisa! Tidak bisa dihalangi oleh siapapun dan oleh apapun. Apapun ini bisa sekolah, bisa pekerjaan atau apapun yang ada di dunia. Siapapun ini bisa keluarga, suamikah, isterikah atau keluarga yang mau menghambat kita beribadah. Tetapi kalau ada Roh Kudus tidak bisa dihambat oleh apapun dan oleh siapapun.

 

2.      Wahyu 4:8

4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

 

Di sekeliling takhta ada 4 makhluk yang selalu berseru “kudus, kudus, kuduslah Tuhan”. Perbandingannya tadi tubuh yang kudus, tubuh yang dikuasai oleh Firman, hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Ini bersuasana takhta Tuhan, kenapa kita ragu mau bertekun dalam 3 macam ibadah. Kita dekat dengan pejabat di pemerintahan sudah enak, dekat dengan Presiden apalagi, dapat sepeda.

 

3.      Wahyu 4:9-11

4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,

4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

 

Di sekeliling takhta Tuhan dinaikkan ucapan syukur dan doa kepada Tuhan. Ini tubuh yang berkenan kepada Tuhan, tubuh yang dikuasai kasih Allah hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

 

Jadi klop, 3 macam ibadah, 3 macam suasana di takhta Tuhan. Kita persembahkan tubuh kita dengan 3 syarat tadi sama dengan kita beribadah melayani bersuasana takhta Tuhan. Puncak ibadah pelayanan kita adalah doa penyembahan, sebab dengan doa penyembahan kita mengalami perobekan daging dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sama mulia dengan Tuhan.

 

Di sini 4 makluk menunjukan kehidupan yang sudah diubahkan dan memiliki tubuh kemuliaan. Kemah jasmani akan dibongkar dan memiliki tubuh kemuliaan. Ada yang melewati dulu proses mati secara jasmani dan kelak dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan. Ada yang hidup sampai Tuhan datang, begitu bunyi sangkakala terakhir diperdengarkan, dia diubahkan dalam tubuh kemuliaan dalam sekejap mata. Jadi sama, yang mati dalam Tuhan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan dan kita yang hidup sampai Tuhan datang, yang bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, yang bisa mempersembahkan tubuh yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan juga akan diubahkan dalam sekejap mata dalam tubuh kemuliaan.

 

Ada 4 makhluk yang menunjukan:

1.      Henokh yang diangkat hidup-hidup ke sorga dan memiliki tubuh kemuliaan.

2.      Musa yang memang sudah mati tetapi di atas gunung penyembahan dia ada dalam tubuh kemuliaan bersama Yesus.

3.      Elia diangka hidup-hidup ke sorga dan memiliki tubuh kemuliaan.

4.      Yesus.

 

Jadi 4 makhluk ini mewakili kehidupan yang hidup sampai Yesus datang dan kehidupan yang meninggal dunia yang akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan waktu Yesus datang. Ini yang mau kita gumuli, jadi bukan persoalan mati hidup yang kita pusingkan. Yang harus kita upayakan sekarang ini adalah tubuh kita sekarang ini harus betul-betul tubuh yang hidup, yang kudus dan yang berkenan, menjadi kehidupan yang sungguh-sungguh tergembala untuk disucikan dan dibaharui sampai menjadi sama mulia dengan Yesus, kelak kita akan memiliki tubuh yang sama seperti Yesus.

 

Nikah itu 1+1=1 menjadi satu daging. Bagaimana kita mau satu daging dengan Tuhan kalau kita masih daging yang fana sementara Yesus dalam tubuh yang mulia. Dia sudah mati dan bangkit dalam tubuh kemuliaan. Untuk menjadi satu daging dengan Yesus, sama mulia dengan Yesus, melewati proses bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Ini bukan aturan gereja, ini aturan Firman. Mau bersuasana takhta sorga ayo tekuni itu 3 macam ibadah pokok. Dan Tuhan tidak menipu, ada hasilnya. Makhluk-makhluk itu memiliki sayap, jadi hasilnya kita menerima 6 sayap dari Tuhan.

Wahyu 4:8

4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

 

Punya 6 sayap berarti 3 pasang sayap.

1.      Sepasang sayap induk ayam

Lukas 13:34

13:34 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti  induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi  kamu tidak mau.

 

Kenapa disebut sayap induk ayam? Sebab Tuhan tahu keadaan kita sehebat apapun, mau kaya, pandai, punya kedudukan, keadaan kita seperti anak ayam yang tidak berdaya. Kalau tanpa induk dia stress dan mati, dimakan kucing, disambar elang. Kalau ada induk dinaungi. Kaya tiba-tiba bangkrut. Pandai tetapi sulit dapat pekerjaan. Seperti teman saya pandai sarjana hukum, sulit dapat pekerjaan, akhirnya jadi supir angkut, tidak sesuai dengan disiplin ilmunya. Jadi keadaan kita di dunia ini seperti anak ayam, tidak mampu berbuat apa-apa. Anak ayam dapat jagungpun sulit dia makan.

 

Seperti anak ayam, kita sangat membutuhkan naungan tangan kasih kemurahan Tuhan untuk memelihara dan melindungi kita di tengah-tengah kesulitan dunia ini. Sekarang ini semakin sulit dan akan bertambah-tambah sulit. Saya bukan meramal, tetapi ke depan untuk ibadah online saja semakin sulit. Sekarang saja kita menyanyikan lagu rohani sudah diblokir, dianggap melanggar hak cipta. Nanti menggelar ibadah sudah diblok. Semakin sulit, yang kita butuhkan bukan ijazah, bukan kedudukan, bukan sesuatu di dunia ini tetapi tangan kasih kemurahan Tuhan menaungi kehidupan kita.

 

2.      Sepasang sayap merpati

Mazmur 55:7-9

55:7 Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,

55:8 bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. S e l a

55:9 Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."

 

Tuhan berikan sepasang sayap merpati karena Tuhan keadaan dunia akhir zaman ini bagaikan padang gurun. Dan sudah seperti padang gurun, juga banyak angin ributnya yang membuat tidak damai, tidak tenang, sehingga stres bahkan bisa sampai gila. Tuhan mau menaungi kita dengan tangan kasih kemurahannya supaya kita bisa tenang, bisa damai sejahtera. Kalau orang dunia supaya tenang berekreasi, sampai clubing, akhirnya berbuat dosa. Katanya supaya tenang, rilex, refreshing tetapi hanya menjerumuskan. Tuhan berikan kepada kita kalau mau tenang ayo tekun dalam 3 macam ibadah. Di situ sudah lebih dari cukup naungan tangan kasih kemurahan Tuhan. Pemeliharaan ada, perlindungan ada, damai sejahtera dan ketenangan ada. Mau cari apalagi? Orang duniakan mencari itu semua, pemeliharaan, perlindungan, ketenangan, damai sejahtera, tetapi yang ditawarkan oleh dunia itu semu. Rekreasi di gunung, gunungnya meletus. Rekreasi di laut, tenggelam. Semua tempat rekreasi di dunia menawarkan ketenangan semu saja, setelah pulang galau lagi. Tetapi kalau dalam Tuhan ada ketenangan damai sejahtera sampai Tuhan Yesus datang.

 

3.      Sepasang sayap burung nazar yang besar

Wahyu 12:14

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Tuhan tahu kita ini diperhadapkan dengan antikristus. Antikristus itu memburu menggunakan sayap kekejian. Tuhan tahu kita tidak mampu menghadapi antikristus sehingga Dia kasih kita sayap burung nazar yang besar. Itulah naungan tangan kasih dan kemurahan Tuhan untuk menyingkirkan kita ke padang gurun jauh dari antikristus. Dan akan menerbangkan kita ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Itu nanti kita alami, entah kapan, yang pasti sudah di ambang pintu.

 

Untuk sekarang sayap burung nazar itu memberikan kekuatan untuk kita menanti kedatangan Tuhan Yesus. Dalam masa penantian ini banyak yang gugur. Ini masa penyaringan, masa pemisahan, banyak yang gugur. Waktu di awal kelihatannya dia sungguh-sungguh tekun 3 macam ibadah, betul-betul hidup disucikan, melayani Tuhan sungguh-sungguh. Tetapi tunggu-tunggu Tuhan tidak datang akhirnya dia gugur, kena godaan dunia, daging dan dosa sehingga gugur. Hamba Tuhan yang dipakai luar biasa menyuarakan Kabar Mempelai bisa gugur. Sudah banyak yang berguguran yang masih hidup sampai sekarang tetapi sudah meninggalkan pengajaran. Merknya Kabar Mempelai tetapi sebenarnya yang diajarkan sudah bukan Kabar Mempelai.

 

Doa puasa sesi ketiga menggairahkan kita untuk bertekun dalam 3 macam ibadah pokok sehingga kita bersuasana takhta Tuhan dan kita menerima naungan sayap Tuhan.

Yesaya 40:29-30

40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,

 

Siapa yang sudah lelah? Mungkin berpikir ikut Tuhan koq begini-begini terus, sudah lelah, Tuhan tidak datang, tambah susah hidup saya. Mungkin sudah tidak berdaya, semangat berkurang, sudah tidak semangat melayani Tuhan. Kaum muda yang seharusnya kuat malah lemah, gugur, jatuh.

 

Yesaya 40:30

40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,

 

Dari mana kekuatannya?

Yesaya 40:31

40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

 

Lewat doa puasa ini kembali berkobar semangatnya. Ayo yang sudah kendor semangatnya, ikut Tuhan sudah loyo/lelah/lesu, ayo semangat kembali, ada naungan tangan kasih kemurahan Tuhan. Mungkin melihat dari keluarga sudah bertahun-tahun tidak menyatu sehingga sudah lelah dan lesuh. Jangan lesu, ada naungan sayap Tuhan, naungan kasih dan kemurahan Tuhan. Tekuni 3 macam ibadah maka Tuhan naungi kita, Dia kuatkan kita kembali, semangat berkobar-kobar untuk menanti kedatangan Yesus yang sudah tidak lama lagi, kita akan masuk dalam kemuliaan kekal bersama dengan Yesus.

 

Ini tahun kemuliaan, tetapi ingat kita juga diperhadapkan dengan salib. Di situ terjadi penyaringan. Ada yang sudah lelah, lesu, jatuh. Biar kita kembali semangat, jangan lesu, semangat kembali untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

 

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar