20190227

Kebaktian PA Imamat, Rabu 27 Februari 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 23:15-22
23:15 Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu;
23:16 sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN.
23:17 Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi TUHAN.
23:18 Beserta roti itu kamu harus mempersembahkan tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela dan seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan; semuanya itu haruslah menjadi korban bakaran bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban-korban curahannya, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
23:19 Kemudian kamu harus mempersembahkan seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa, dan dua ekor domba yang berumur setahun sebagai korban keselamatan.
23:20 Imam harus mengunjukkan semuanya beserta roti hulu hasil itu sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, beserta kedua ekor domba itu. Semuanya itu haruslah menjadi persembahan kudus bagi TUHAN dan adalah bagian imam.
23:21 Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun.
23:22 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu."

Semua ini adalah nubuatan bagi gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini. Sebab Kolose mengatakan dulu itu ibadah bayangan, sekarang kita ada pada ibadah wujud, bukan bayangan. Olehnya baik korban makanan dan semua korban-korban itu menunjuk pribadi Tuhan kita Yesus Kristus.

Kita perhatikan lebih dahulu apa yang diceritakaqn di sini supaya  kita mengerti tujuan utama dari pesta-pesta ini. Setelah merayakan pesta Paskah kita menyadari bahwa keselamatan tidak ada selain di dalam Yesus. Yesus adalah domba Paskah, Dia telah tersembelih untuk menyelamatkan manusia dari ancaman maut, dari cengkraman dosa. Itulah yang disebut pesta Paskah. Kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Oleh Korban Kristus kita dipindahkan dari dunia orang mati kepada dunia orang hidup. Yang memindahkan kita tidak dua atau tiga tetapi hanya satu yaitu Yesus Tuhan kita.

Sesudah kita dipindahkan ada praktek yang kedua yaitu roti fatir. Berarti kita langsung memberi diri untuk mengkuburkan hidup yang lama dan bangkit dalam kehidupan sorga, bangkit dalam kehidupan yang baru. Itulah arti roti fatir.

Kemudian pesta ketiga adalah pesta unjuk-unjukkan atau pesta timang-timangan. Pesta timang-timangan ini kental hubungannya dengan pesta Pantekosta, tidak bisa lepas, hubungannya erat sekali. Kalau melihat pesta timang-timangan ini, kemudian melihat ayat 15 sampai ayat 20, itu diapit dengan timang-timangan atau unjuk-unjukkan. Di sini kita melihat bahwa kehidupan seseorang yang digambarkan seperti seberkas gandum, yang digambarkan seperti buah sulung, begitu serius sorga mau memperdulikan sehingga sorga sangat-sangat melihat bahwa berkas sulung ini, anak-anak sulung ini, orang-orang yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, statusnya sebagai anak sulung dan ditangani serius oleh Tuhan. Karena ditangani serius oleh Tuhan, sehingga dimasukan dalam pesta Pantekosta. Akhirnya pesta Pantekosta itu sendiri dapat disebutkan pesta buah sulung.

Kalau kita gereja Tuhan telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan memberi diri dibaptis, lalu saudara dikondisikan sebagai buah sulung, maka kita harus ada pada wilayah pesta Pantekosta. Harus selalu ada dalam urapan Roh Kudus. Inilah peduli Sorga kepada kehidupan yang menjadi anak sulung, yang percaya Yesus sebagai Tuhan dan JuruselamatNya, memberi diri dibaptis maka statusnya buah sulung. Jadi setelah saudara dibaptis jangan berpikir itu sudah selesai. Tuhan akan menangani terus sampai kita mengalami penyingkiran gereja, itu tujuan akhir. Kalau hanya puas dengan baptisan air tetapi tidak mau diunjuk-unjuk, tidak mau digembalakan dengan benar maka akan tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus, tidak bisa masuk pesta pondok daun-daunan.

Perhatian sorga luar biasa, karena Dia tahu kita lemah, kita tidak berdaya, sekalipun kita sudah mengkondisikan diri sebagai buah sulung, itu sebabNya Tuhan memberikan kita kemampuan ajaib, itulah Roh Kudus.
Keluaran 23:16
23:16 Kaupeliharalah juga hari raya menuai, yakni menuai buah bungaran dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang.

Bilangan 28:26
28:26 Pada hari hulu hasil, pada waktu kamu mempersembahkan korban sajian baru kepada TUHAN, pada hari raya lepas tujuh minggu, haruslah kamu mengadakan pertemuan kudus, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.

Jadi disimpulkan pesta Pantekosta itu = pesta buah sulung, karena di situ penuaian awal. Kita lihat di sini, langkah-langkah yang harus kita tempuh sebagai umat Tuhan untuk mencapai pembentukan Tubuh Kristus yang akan menikmati perlindungan luar biasa, di mana binatang buas akan muncul tetapi saudara disingkirkan masuk pesta pondok daun-daunan, maka lebih dahulu kita perhatikan pesta Pantekosta ini.

Pesta Pantekosta ini dihubungkan dengan penuaian, dihubungkan dengan buah sulung, dihubungan dengan buah bungaran. Saudara buah bungaran, saya buah bungaran. Setelah kita dibaptis maka kita menjadi buah sulung. Karena kita lemah tak berdaya, maka untuk mempertahakan kesulungan maka diberikan Roh Kudus. Karena kita diberikan Roh Kudus maka kita akan memenangkan jiwa-jiwa yaitu buah susulan yang akan mengikuti langkah saudara sebagaimana saudara mengikuti langkah Kristus.
1 Tesalonika 1:6-7

Orang yang sudah percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat lalu memberi diri dibaptis sehingga dia menjadi buah sulung, dia ditangani langsung dan khusus oleh sorga, ditangani oleh Roh Kudus. Roh Kudus itu adalah Roh yang hadir di mana-mana, itulah Kristus. Dalam ketuangan Roh Kudus di Yerusalem itulah yang diutus oleh sorga untuk memberi kemampuan ajaib bagi kita.

Kita ditangani oleh pribadi Allah Roh Kudus. Apalagi di penghujung akhir zaman ini. Izinkan hidupmu ditangani oleh Roh Kudus. Tetapi Roh Kudus bekerja sama dengan imam untuk mengunjuk-unjuk saudara. Hamba Tuhan dan Roh Kudus bekerja sama untuk menggembalakan saudara. Bukan hanya menggelar ibadah sebagai upacara belaka, salah besar nanti.

Apa tujuan buah sulung? Kenapa sorga merasa penting mengirim Roh Kudus untuk menolong kita?
Yeremia 2:3
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.

Ini berarti perlindungan, perlindungan Allah terhadap buah sulung, perlindungan Allah terhadap buah bungaran, perlindungan Allah terhadap anak Tuhan yang sudah percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, memberi diri dibaptis, maka Tuhan sangat mempedulikan untuk melindungi. Mengapa? Karena ayat 2.
Yeremia 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

Jadi buah bungaran atau buah sulung tadi, sebenarnya mengkondisikan gereja untuk menjadi Mempelai. Dalam Yeremia ini Mempelai disebut buah bungaran. Tetapi untuk kita sekarang harus mengkondisikan diri sebagai buah bungaran sehingga disebut Mempelai. Setiap pribadi apakah dia anak Tuhan maupun hamba Tuhan, kalau dia punya niat, punya ikhtiar untuk menjadi Mempelai Wanita dan dia serius membawa dirinya, jangan coba ganggu orang itu! Orang yang mengganggu itu akan berhadapan dengan Tuhan.

Kalau saya ada kerinduan hati untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan dan berupaya membawa diri bersama jemaat ke sana, jangan coba ganggu! Tuhan pasti berperang melawan orang itu. Sebabnya kita tidak boleh ragu. Kalau anda mau mendapatkan perlindungan yang luar biasa dari Tuhan, periksa dulu hatimu, periksa angan-angan pikiranmu, periksa apa tujuan hidup. Kalau belum pas dengan tujuan Tuhan cepat bawa supaya pas. Sebab kalau belum pas, perlindungan Tuhan bagimu masih rawan. Tetapi kalau sudah pas, jangan coba ganggu orang itu! Pasti mendapat perlindungan dari Tuhan.

Imam-imam harus melayani. Batas pelayanan imam mulai dari usia 30 sampai 50. Tetapi kalau Lewi dari 25 sampai 50. Tetapi dengar, jangan kita patok ini menurut usia kita. Yang dimaksud di sini adalah wilayah pelayanan. Angka 30 adalah angkah korban Kristus, angka 50 adalah angka Pantekosta. Jadi ruang gerak kita harus dipantau Roh Kudus dan berdasar korban Kristus, lepas dari itu maka itu adalah pelayanan yang cacat. Jika pelayanku dan pelayanmu lepas dari angka 30 yaitu Korban Kristus dan lepas dari angka 50 yaitu angka Pantekosta maka pelayananmu cacat dan tidak akan berhasil membawa jemaat dipersembahkan kepada Tuhan.

Lihat saja Yesus sebagai Imam Besar. Awal pelayananNya dengan angka 30, akhir pelayananNya dengan angka 30. Kami yang dipercaya Tuhan untuk menimang-nimang jemaat, dalam arti kata menggerak-gerakan jemaat di hadapan Tuhan supaya jemaat itu jangan tidur, jangan lengah, maka kami harus mendasari pelayanan dengan korban Kristus angka 30 dan harus ada angka 50 angka Pantekosta. Ini harus ada, tidak bisa tidak bagi kami hamba Tuhan.

Kalau membaca Bilangan pasal 3 dan 4, saudara akan melihat pelayanan imam-imam. Kalau Lewi yang bukan dari jalur Harun, tidak ada pada batas itu.

Kami lebih dahulu, sebab kami dipercayakan untuk mengunjuk-unjuk. Satu, dua atau tiga berkas yang kami pegang, yang kami unjuk-unjuk, kami gembalakan, kami lebih dahulu harus mantap. Apakah kami mendahulukan Tuhan atau tidak. Kalau kami mendahulukan Tuhan maka itu harus kami drop kepada jemaat. Kalau kami melayani tidak mendahulukan Tuhan maka tujuannya sudah salah. Bagaimana dengan jemaat, apa yang akan kami ajarkan.

Pesta Pantekosta diapit oleh ayat 14 dan 22.
Imamat 23:14
23:14 Sampai pada hari itu juga janganlah kamu makan roti, atau bertih gandum atau gandum baru, sampai kamu telah membawa persembahan Allahmu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.

Jadi lebih dahulu mendahulukan Tuhan. Saya sebagai gembala, sebagai hamba Tuhan, saya harus memotivasi diriku dengan Firman dan Roh Kudus, saya harus mendahulukan Tuhan di atas segala-galanya. Pemahaman ini harus diberikan makin mendalam sehingga didrop kepada jemaat, sehingga jemaat akan terbawa pada arus ini yaitu mendahulukan Tuhan. Karena dia buah sulung, ditangani khusus oleh Tuhan, ditangani spesial oleh Tuhan. Sehingga jemaatpun memahami “saya harus hidup selalu mendahulukan Tuhan”. Bangun pagi sembayang dulu, tidur malam sembayang dulu. Setiap ada hasil kita capai dahulukan Tuhan dulu. Bebek bertelur dahulukan Tuhan dulu. Nanti saudara akan melihat dan menikmati hasilnya, sebab Tuhan tidak mungkin membohongi kita. Jika kita mendahulukan Tuhan lihat saja hasilnya. Ini membuktikan bahwa saudara mengkondisikan diri sebagai berkas sulung. Imamat 23:14 ini vertikal, mendahulukan Tuhan. Kemudian ayat 22 kita ingat sesama.
Imamat 23:22
23:22 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu."

Ini berarti mengasihi sesama, horizontal. Tadi tegak lurus, vertikal. Maka terjadilah salib. Inilah kehidupan anak sulung, dia selalu lengket dengan salib. Tidak akan mengelak, dia mendahulukan Tuhan dan dia ingat juga sesama dalam praktek, itulah salib. Itu sebabnya gereja Tuhan di akhir zaman ini banyak yang mulai menyisihkan apa yang namanya salib. Dia berpikir tidak perlu lagi sengsara dan yang jasmani yang ditonjolkan.

Mengasihi sesama ini dalam ketuangan Roh Kudus praktek mereka jelas sekali. Vertikal dan horisontal itu menggambarkan kehidupan gereja hujan awal setelah ketuangan Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 2:41
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

3000 adalah angka suasana rohani, angka suasana sorga. Karena itu adalah isi dari ruangan suci dan ruangan maha suci. 10x10x30 sama dengan 3000.

Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Ini semua vertikal, tegak lurus ke atas.

Kisah Para Rasul 2:43-44
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
Ayat 42 dan 43 itu vertikal, lalu ayat 44 dan 45 ini praktek horisontal, mendadar.

Kisah Para Rasul 2:45
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

Inilah praktek Imamat pasal 23 tadi.

Kisah Para Rasul 2:46-47
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Ini gambaran gereja hujan awal. Janji Tuhan, gereja hujan akhir akan lebih dari ini. Sebab Tuhan mengatakan Dia akan memberikan rohNya dua kali lipat. Bahkan kemuliaan gereja hujan akhir akan lebih mulia dari gereja hujan awal, itu janji Tuhan. Kita sekarang ada pada era itu.

Kalau meremehkan penggembalaan, tidak ada penghargaan terhadap imam yang mengunjuk-unjuk “yang penting saya beribadah, di sana juga Yesus” tetapi siapa yang mengunjuk-unjuk saudara, apakah nanti benar bisa bertemu dengan Yesus. Sebab imam itu dasarnya 30, dia harus menghayati dan mengerti korban Kristus. Dan angka 50, dia harus tahu kemampuan ajaib dari Roh Kudus yang diberikan kepadanya sehingga dia bisa mengunjuk-unjuk. Dan yang diunjuk-unjuk ini merasa dia dipegang oleh tangan sorga lewat hambaNya yang ditunjuk oleh Tuhan.

Hamba Tuhan ditentukan oleh Tuhan. Orang yang diselamatpun ditentukan oleh Tuhan. Tidak semua memperoleh iman. Kalau saudara bisa mendengar dan percaya, berarti saudara mendapat karunia luar biasa dari sorga.
II Tesalonika 3:2
3:2 dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman.

Hamba Tuhan itu ditentukan oleh Tuhan, dia bukan menentukan dirinya sendiri. Dia betul-betul diutus oleh Tuhan.
Kisah Para Rasul 13:47
13:47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."

Jemaat ditentukan untuk selamat.
Kisah Para Rasul 13:48
13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.

Kalau saudara ditentukan pasti ada rasa gentar kepada Tuhan dan rasa takut kalau tidak diunjuk-unjuk. Kalau saudara ada kerinduan diunjuk-unjuk berarti anda orang yang ditentukan oleh Tuhan. Kalau saudara merasa biasa-biasa saja, sory! Selamat berjalan menuju antikristus. Saya sebagai hamba Tuhan tidak mau menggembalakan orang yang mau menuju ke antikristus! Tetapi kalau serius, saya siap menggembalakan dan saya bertanggung jawab di hadapan Tuhan. Jangan bermain-main dengan Tuhan akhir zaman ini. Kita berhadapan dengan masa yang mengerikan.

Hakim-hakim pasal 5 bercerita tentang perang bintang.
Hakim-hakim 5:20
5:20 Dari langit berperang bintang-bintang, dari peredarannya mereka memerangi Sisera.

Alkitab sudah menubuatkan tentang panser, kendaraan perang, itu ada dalam kitab nabi Nahum dan kitab nabi Yesaya.

Dalam pesta Pantekosta ini ada hal yang sangat aneh. Padahal Tuhan katakan roti itu tidak boleh pakai ragi, tetapi di sini pakai ragi. Apakah Tuhan keliru? Tidak, Dia tidak keliru. Mengapa diperlihatkan ragi? Bukan karena Tuhan menciptakan ragi, tetapi karena Tuhan tahu di dalam pesta Pantekosta, tujuannya untuk menyingkirkan ragi. Makanya diperlihatkan dulu ragi. Sebab kalau kita tidak tahu ragi, bagaimana kita bisa menyingkirkan.
Imamat 23:17
23:17 Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi TUHAN.

Sementara bicara tentang Roh Kudus, kenapa ada ragi di sini. Dalam Kisah Para Rasul juga diceritakan khotbahnya Petrus tentang datangnya Roh Kudus kepada orang yang taat. Tiba-tiba ayat berikutnya terjadi perlawanan yang sengit untuk membunuh mereka. Ini hal yang harus kita waspadai. Ketika urapan Roh Kudus bekerja dalam diri kita, tidak serta merta kita langsung nyaman-nyaman. Awas, di belakang itu bekerja pribadi iblis untuk melawan saudara.

Kisah Para Rasul 5:32-33
5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."
5:33 Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka dan mereka bermaksud membunuh rasul-rasul itu.

Jangan kita berpikir setelah kita penuh Roh Kudus maka aman terkendali. Ingat ada musuh yang tidak akan tinggal diam. Tuhan tahu hal seperti itu. Makanya bicara Roh Kudus bukan bicara aman-aman. Tantangannya hebat, sebab iblis tahu lewat kemampuan ajaib dari Roh Kudus maka anak sulung ini akan mampu menjalani hidup sampai penyingkiran gereja. Tetapi iblis mau menghadang. Ayat 33 mereka mau membunuh rasul-rasul, tetapi ayat 34 dan selanjutnya terjadi pembelaan.

Roh Kudus itu adalah janji Tuhan. “berfaedah kalau Aku pergi kepada Bapa. Aku akan mengirimkan Roh Kudus. Dan Roh Kudus itu akan menginsafkan kamu tentang dosa (ragi)”. Dan juga Roh Kudus menyatakan kebenaran.
Yohanes 16:7-9
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;

Karena perjalanan kita menuju era yang luar biasa bahagianya maka iblis blokir di tengah jalan dengan upaya mau membunuh. Siapa yang akan dia bunuh? Orang yang mengunjuk-unjuk, hamba-hamba Tuhan menjadi sasaran dibunuh. Itulah hamba Tuhan yang tahu angka 30 dan 50. Dia menjadi sasaran pembunuhan atau sasaran kebencian.

Saya ingin menunjukkan kepada kita semua dan ini mengulangi. Dalam nikahmu ada ragi atau tidak? Siapa yang berani mengatakan dalam nikahnya sudah tidak ada ragi? Makanya keluaran pasal 12 mengatakan semua rumah itu harus dibersihkan dari ragi. Mari kita lihat dulu ketika ketuangan Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 2:1
2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.

Memang mereka harus berkumpul, sebab anjuran Firman dalam pesta Pentekosta mereka harus mengadakan pertemuan kudus sehingga mereka berkumpul di satu tempat. Ini menggenapi Imamat 23:21.
Imamat 23:21
23:21 Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun.

Kisah Para Rasul 2:2
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;

Kejadiannya bukan di tempat ibadah, bukan di Bait Allah tetapi di rumah di mana mereka tinggal. Kalau bicara rumah, di sana ada nikah, di sana ada pasangan nikah, di sana ada buah-buah nikah, ada anggota rumah tangga di dalamnya. Dan memang ada 120 orang di sana. Ini ketuangan Roh Kudus bagi orang Yahudi. Dalam Kisah Para Rasul pasal 10 bagi bangsa kafir, juga terjadi di rumah. Roh Kudus turun di rumah Kornelius, itu bagi bangsa kafir. Bukan di rumah ibadah. Apa tujuannya? Roh Kudus ini menangani buah bungaran supaya Mempelai Wanita itu ditampilkan. Ketuangan Roh Kudus itu dalam nikah, di situ yang harus dibenahi. Nikah itu harus dibenahi yaitu ragi, untuk apa? Mempersiapkan mereka, karena mereka ini buah sulung, mereka ini buah bungaran untuk dipersiapkan menjadi Mempelai.

Begitu juga di tengah-tengah bangsa kafir, turunnya Roh Kudus di rumah Kornelius. Roh Kudus itu bekerja untuk menggarap dan membersihkan ragi dari nikah Kornelius, kerabatnya, sahabatnya dan siapapun yang dia kumpul di rumahnya. Baik kafir maupun Yahudi ditangani Tuhan dengan cara yang sama. Makanya mengherankan ketika Kornelius dijamah oleh Tuhan. Petrus sangat heran kenapa bisa begitu. Ternyata cara Tuhan menangani Israel dan menangani kita bangsa kafir, sama caranya. Saya bersyukur bila Israel berpesta Pentakosta dan bangsa kafir juga berpesta Pentakosta. Tetapi semua harus mengalami pekerjaan pembersihkan dari ragi. Ragi ini bukan hanya dalam nikah dan rumah tangga.
Ulangan 16:4
16:4 Janganlah terdapat padamu ragi di seluruh daerahmu, tujuh hari lamanya; dan dari daging hewan yang kausembelih pada waktu petang pada hari pertama, janganlah ada yang bermalam sampai pagi.

Artinya sejauh mana pergaulan kita, kita harus menjaga ragi. Anak muda di dalam pergaulannya, anak muda di sekolah, bagaimana kalian punya pergaulan, jaga itu ragi. Jangan sampai masuk dalam otakmu lewat mata dan telingamu sehingga ragi itu bisa menghancurkan hidupmu. Begitu juga isteri dalam pergaulanmu ke mana, suami dalam pergaulanmu ke mana. Sejauh mana kita bergerak, kita harus jaga jangan sampai kena ragi.

Ada 5 jenis ragi yaitu ragi Farisi, ragi Herodes, ragi Saduki, ragi orang Korintus, ragi orang Galatia. Ragi orang Farisi antara lain kemunafikan. Ragi Saduki tidak percaya kebangkitan dan tidak percaya adanya malaikat. Ragi Herodes adalah ragi duniawi, sifatnya duniawi. Ragi Korintus itu ragi kenajisan. Ragi Galatia itu ragi rohani merosot, bukannya ke ruangan maha suci tetapi undur. Jika dalam pergaulan kita ada indikasi yang membuat kita stagnan atau undur ke halaman, hati-hati, itu ragi Galatia! Jika ada bujuk rayu untuk melakukan kecemaran atau kenajisan, hati-hati, itu ragi orang Korintus. Jika ada bujuk rayu “ini menjanjikan, ada keuntungan, sehingga ibadah tunggu dulu” itu ragi Herodes.

Kami hamba Tuhan lebih dahulu harus mengerti dan memahami karena tugas kami untuk mengunjuk-unjuk jemaat. Satu saja tujuannya supaya saudara kelak nanti diterima oleh Tuhan. Mengapa? Sebab ada nilai-nilai rohani yang didrop lewat penggembalaan. Gembala sudah mendahulukan Tuhan maka dia turunkan kepada jemaat untuk mendahulukan Tuhan. Gembala ingat sesama maka dia turunkan kepada jemaat sehingga jemaat juga ingat sesama. Ini yang Tuhan ingin lakukan di penghujung akhir zaman ini agar kita gereja Tuhan benar-benar masuk dalam ketegori Tubuh Kristus.

Perhatian Tuhan terhadap buah sulung ini luar biasa. Si A itu bagaikan berkas gandum, sulung. Si B bagaikan berkas gandum, sulung. Kemudian si A datang kepada hamba Tuhan “saya menyerahkan diri untuk digembalakan” itu tanggung jawab gembala. Bukan malah senang gembala itu, tanggung jawabmu mengunjuk. Tangani dia dengan serius, dengan angka 30 dan angka 50. Itu tugas kami hamba Tuhan. Bukannya enak saja. Apalagi kalau ada yang berkata “ini kakap datang, kantongnya tebal”. Kalau sudah berpikir begitu berarti sudah kena kanker oraknya. Makanya begitu jemaat menyatakan “saya mau digembalakan” itu bukan enak, itu pergumulan. Mau ke mana si A, kami gembala harus mengarahkan dengan jelas.

Kami sebagai hamba Tuhan, digambarkan seperti Malaikat harus tahu kondisi Babel dan kondisi Yerusalem. Kami harus tahu ini kondisi Babel dan ini kondisi Yerusalem Baru.
1.      Wahyu 17:1
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

Hamba Tuhan harus mengerti suasana pelacur besar, ini gereja palsu. Jangan sampai jemaat malah disedot ke sana.

2.      Wahyu 21:9
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

Malaikat ini bertanggung jawab untuk menunjukkan kepada Yohanes. Jadi malaikat dan Yohanes sepaham bagaimana kondisi Babel dan kondisi Yerusalem Baru. Kami hamba Tuhan, jika melihat si A ini ada gejala-gejala arah ke Babel, harus segera diingatkan. Tetapi kalau dia tidak mau dengar sekalipun sudah dibicarai, silahkan terjun bebas. Sebab bagaimanapun juga tidak bisa kami memaksakan penggembalaan kepada siapapun, orang mau menerima atau tidak itu terserah masing-masing.

Saudara  lihat dalam pesta Pantekosta ini, binatang korban begitu banyak, ada 13 ekor. Tetapi dari 13 ekor itu ada 3 ekor yang spesial diberikan kepada hamba Tuhan yang mengunjuk-unjuk.
Imamat 23:19-20
23:19 Kemudian kamu harus mempersembahkan seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa, dan dua ekor domba yang berumur setahun sebagai korban keselamatan.
23:20 Imam harus mengunjukkan semuanya beserta roti hulu hasil itu sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, beserta kedua ekor domba itu. Semuanya itu haruslah menjadi persembahan kudus bagi TUHAN dan adalah bagian imam.

Jadi saya tidak usah mencari income dari manapun. sebagai hamba Tuhan saya tidak meragukan Firman Tuhan. Jika saya mengerjakan pekerjaan dengan benar maka ada 3 ekor ditambah dengan korban sajian menjadi bagianku. Hamba Tuhan tidak usah wira-wiri mencari sumber yang lain. Kalau kita mengerjakan pekerjaan yang lain sama dengan kita tidak berhasil mempersembahkan umat kepada Tuhan bahkan akan masuk 3,5 tahun aniaya antikristus bersama jemaat yang dilayani. Kalau saya memberitakan berita pendamaian maka Tuhan sudah menjamin “Aku sudah menyiapkan jaminan bagimu”.

Jadi ada 13 ekor binatang sembelihan. 3 untuk imam dan 10 untuk Tuhan.
Imamat 23:17-18
23:17 Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi TUHAN.
23:18 Beserta roti itu kamu harus mempersembahkan tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela dan seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan; semuanya itu haruslah menjadi korban bakaran bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban-korban curahannya, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.

Semua korban berdarah ini menunjuk pribadi Yesus. Di sini Tuhan memperlihatkan bahwa korban bakaran itu luar biasa, korban Kristus luar biasa, itu memenuhi angka 10, angka Firman. Korban Kristus sempurna seperti Firman yang sempurna adanya.

Kemudian disodor kepada hamba Tuhan yang mengunjuk-unjuk. Terima kasih Tuhan, saya menerima 3. Yesus menyerahkan tubuh, jiwa dan rohNya untuk saya, bagaikan 3 ekor domba yang saya terima. Apakah saya ragukan Yesus yang sudah mengorbankan tubuh, jiwa dan rohNya untuk jaminan saya. Untuk menghiasai pesta Pentakosta supaya umat Tuhan lebih mantap, lebih kuat. Roh Kudus datang mengajarkan kepada kita tentang 7 ekor domba, 1 lembu dan 2 lagi domba. Apalagi yang kurang.

Jemaat Tuhan dengarkan, anda adalah buah sulungnya Tuhan, anda ditangani serius oleh Tuhan. Begitu seriusnya Tuhan sehingga diperlihatkan 10 ekor binatang harus dikorbankan untuk  saudara. Bagi kami hamba Tuhan ada 3 ekor. Service Tuhan sudah luar biasa, mengapa kita harus ragu. Tidak usah kita ragu, jangan bimbang, layani Tuhan. Jemaat tidak usah ragu jika sudah digembalakan dengan pas, langkahmu sudah pasti menuju Yerusalem Baru. Penyingkiran gereja sudah pasti menjadi bagianmu. Nanti kita akan sampai pada pesta bunyi nafiri, pesta grafirat dan pesta pondok daun-daunan.

30 angka Korban Kristus, angka tebusan. Makanya di sini disebut ada 10 ekor, apakah ini kurang? Angka 10 adalah angka Firman sepenuh. Apalagi yang kurang. Di sinilah wilayah kerja Roh Kudus sehingga Roh Kudus mengajarkan segala kebenaran Firman Allah kepada kita.

Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

Yang ditekankan di sini adalah bahasa menghibur, karena dia tahu kita tidak mampu. Lihat saja dalam Lukas pasal 15 ada anak sulung. Kelihatan setia tetapi menjelang akhir kesetiaannya afker. Si bungsu kembali dan digelar pesta, yang sulung ada di luar pesta. Selama ini kelihatan setia tetapi setia yang tidak benar karena tidak ada hubungannya dengan anak kambing. Dia katakan “selama ini tidak pernah diberikan anak kambing sekalipun” berarti selama ini setia tetapi tidak ada persekutuan dengan korban pendamaian.

Yohanes 16:8
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;

Roh Kudus datang menginsafkan kita dari dosa, dari ragi.

Yohanes 16:12-13
16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

Ini harus menjadi praktek kami, jika Roh Kudus ada maka kebenaran yang harus kami bicarakan. Walaupun beresiko tinggi, ada yang melawan, ada yang menantang, tidak peduli! Sebab Roh Kudus memberikan kemampuan yang ajaib.

Yohanes 16:14
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.

Itu sebabnya dalam pesta Pantekosta itu ada 10 ekor binatang dan ditambah 3 ekor untuk hamba Tuhan. Ini bagian yang harus kita muliakan yaitu Korban Kristus, pribadi Yesus.

Yesaya 16:15
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."

Bagi saya, saya tidak ragu. Sebab Tuhan sediakan tiga ekor bagi saya. Ditambah lagi roti, apalagi yang kurang. Tiga binatang yang diberi kepada saya itu menunjuk tubuh, jiwa dan rohnya Kristus. Kemudian yang 10 adalah korban bakaran. 7 ekor domba umur setahun, 1 ekor lembu jantan muda, 2 ekor domba jantan berumur. Lihatlah ini, ini semua sebenarnya menunjuk pada pribadi Yesus.

Dalam pesta Pantekosta, lewat korban-korban ini kita dimantapkan.
Imamat 23:18
23:18 Beserta roti itu kamu harus mempersembahkan tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela dan seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan; semuanya itu haruslah menjadi korban bakaran bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban-korban curahannya, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.

Jadi harus disertai dengan Firman pengajaran. Sekarang ini banyak orang hanya senang dengan nubuatan-nubuatan, sementara pengajaran tidak ada. Ini yang banyak sekarang dan jalan di mana-mana. Begitu banyak orang dikibuli.

Bicara Roh Kudus tidak bisa lepas dengan roti sajian, korban curahan dan korban keselamatan. Jadi ada tiga. Roti sajian itu menunjuk Firman pengajaran. Korban curahan itulah perjamuan kudus. Korban keselamatan itulah ucapan syukur. Makanya kalau jemaat mengucap syukur, bagaimana? Tidak ada korbannya? Tentu ada korbannya. Tetapi kami tidak mengejar itu. Kalau saudara mengucap syukur dan berterima kasih kemudian ada amplop 20.000 syukurlah, kalau tidak ada juga tidak apa-apa. Tetapi semestinya harus ada. Masakan ibadah syukur tetapi mana syukurnya. Sebab itu kelak nanti menjadi miliknya imam. Maaf bukan itu yang kami utamakan. Yang kami utamakan supaya jemaat itu masuk kategori buah bungaran dan dikondisikan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Sekali lagi perhatikan korban ini. Pesta Pantekosta inilah yang lebih banyak korban yang berdarah. Sebab Roh Kudus itu tujuannya untuk mengangkat setinggi-tingginya Korban Kristus. Kalau ada Roh Kudus tetapi tidak meninggikan korban Kristus, bagaimana itu. Di mana bukti dia meninggikan korban Kristus? Dia terima Firman pengajaran, ada korban sajian, ada korban curahan, ada korban keselamatan. Inilah anak Tuhan yang tahu kondisinya adalah buah sulung, dia ditangani khusus oleh Tuhan. Contoh konkritnya adalah:
Wahyu 14:4
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

Ini contoh, ini inti tubuh Kristus. Makanya mereka ditangani khusus. Kita bangsa kafir juga ditangani khusus. Lewat apa? Lewat penggembalaan. Saya memberitakan ini juga saya takut, jangan sampai saya salah. Makanya harus ada dalam lingkup 30 dan 50.
Hargai korban Kristus dan harus menerima pekerjaan Roh Kudus dalam urapan yang akan mengungkap segala kebenaran dalam Alkitab.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.