20190220

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 20 Februari 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kadang kesalahpahaman kita sebagai umat, ketika kita mendengar Firman, yaitu karena pandangan kita hanya terbatas pada si pemberita maka kita tidak melihat si pemberita itu mitra kerjanya Tuhan. Sehingga kita kadang bersikap kurang harmonis, kurang hormat dengan berbagai ekspresi kita sehingga apa yang kita terima tidak berbekas di hati kita karena pandangan hanya tertuju pada si pemberita. Padahal kita tahu pelayan Tuhan bekerja bersama dengan Tuhan. Berarti dia bergerak di dalam koridor Firman, bekerja dalam bingkai Firman. Dan memang itu tantangan bagi kami, jangan sampai kami bekerja atau melayani di luar dari koridor atau bingkai Firman. Jika kami keluar dari bingkai Firman berarti iblis akan bekerja keras. Tetapi puji Tuhan, dalam upaya-upaya kami sebagai gembala, sebagai hamba Tuhan untuk selalu waspada.

Yeremia 6:27-30
6:27 Aku telah mengangkat engkau di antara umat-Ku sebagai penguji, engkau harus tahu bagaimana menyelidikinya, dan harus menguji tingkah langkah mereka.
6:28 Semua mereka adalah pendurhaka belaka, berjalan kian kemari sebagai pemfitnah; sekaliannya mereka berlaku busuk!
6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.
6:30 Sebutkanlah mereka perak yang ditolak, sebab TUHAN telah menolak mereka!

Yeremia diangkat sebagai penguji dan dia menyelidik kemudian dia menemukan benar-benar apa yang dicatat oleh Firman ini. Sehingga dia melihat bagaimana perilaku Tuhan kepada orang yang tidak benar ini. Lalu dia ukur dengan pikirannya “Tuhan ini tidak adil” masakan orang yang sudah memberontak, orang fasik ini, seperti nyaman-nyaman saja. Sehingga dia angkat perkara dengan Tuhan “aku mau berperkara dengan Engkau Tuhan” karena aku menemukan ini. Ada hal-hal yang aneh yang Yeremia lihat.
Yeremia 6:28
6:28 Semua mereka adalah pendurhaka belaka, berjalan kian kemari sebagai pemfitnah; sekaliannya mereka berlaku busuk!

Ini ditemukan oleh Yeremia. Siapa mereka? Itulah orang-orang fasik. Sehingga nada yang diangkat Yeremia kepada Tuhan adalah nada memprotes Tuhan. Bukan berarti Yeremia salah, tetapi dia mau mempertanyakan kenapa Tuhan memperlakukan orang seperti itu lebih nyaman dari dirinya. Inilah si penguji, si penyelidik.
Kadang alam pikiran kita juga dibawa arus seperti itu, karena kita ukur hidup kita dengan orang sana, kita ukur perlakuan Tuhan dengan orang sana. Kita timbang, kita cari keadilan, rasanya seperti kita tidak mendapat keadilan dan orang itu yang untung. Sehingga Yeremia nadanya seperti memprotes Tuhan.
Yeremia 12:1-2
12:1 Engkau memang benar, ya TUHAN, bilamana aku berbantah dengan Engkau! Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia?
12:2 Engkau membuat mereka tumbuh, dan mereka pun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga. Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari hati mereka.

Ini hasil penyelidikan Yeremia. Namun dia menemukan perlakukan Tuhan terhadap orang yang dia selidiki ini, beda dengan pendapatnya.

Yeremia 12:3-4
12:3 Ya TUHAN, Engkau mengenal aku, Engkau melihat aku, dan Engkau menguji bagaimana hatiku terhadap Engkau. Tariklah mereka ke luar seperti domba-domba sembelihan, dan khususkanlah mereka untuk hari penyembelihan. --
12:4 Berapa lama lagi negeri ini menjadi kering, dan rumput di segenap padang menjadi layu? Karena kejahatan penduduknya binatang-binatang dan burung-burung habis lenyap, sebab mereka telah mengira: "Ia tidak akan melihat tingkah langkah kita!"

Ini bahasa yang ditemukan oleh Yeremia di luar sana.

Yeremia 12:5
12:5 "Jika engkau telah berlari dengan orang berjalan kaki, dan engkau telah dilelahkan, bagaimanakah engkau hendak berpacu melawan kuda? Dan jika di negeri yang damai engkau tidak merasa tenteram, apakah yang akan engkau perbuat di hutan belukar sungai Yordan?

Di sini sampai dia berbicara jauh tentang penyebrangan Yordan. Sebab dia tahu karena peran imam sehingga Yordan yang sebak itu berhenti dan umat Tuhan bisa berjalan di tempat yang kering.

Yeremia 12:5 (Terjemahan Lama)
12:5 Jikalau engkau berjalan serta dengan orang yang berjalan kaki, maka dipenatkannya engkau; entah bagaimana halmu jikalau engkau bercampur dengan orang berkuda! jikalau engkau harap hanya di dalam negeri yang sentosa, entah apa akalmu apabila sebaklah Yarden?

Kenapa orang fasik dibiarkan, rasa-rasanya Yeremia melihat hal ini tidak pas. Hamba Tuhan ini seperti sedikit menyalahkan Tuhan. Walaupun sesungguhnya Tuhan tidak salah, tetap itulah alam pikirannya Yeremia.

Kadang kita dibawa pada arus pemikiran seperti ini, melihat orang yang jahat kenapa aman-aman. Saya sudah serius dengan Tuhan kenapa harus ditimpa hal seperti ini. Kita lupa bahwa satu saat orang yang disebut oleh Yeremia ini yaitu orang fasik, ketika Tuhan datang dengan beribu-ribu malaikatNya, spesial mereka akan dihakimi dan dihukum. Dulu Yeremia belum diberi Firman itu, tetapi sekarang untuk kita. Jadi jangan kita teledor kita memandingkan hal seperti itu, nanti ada waktunya Tuhan akan membalas mereka.
Yudas 1:14-15
1:14 Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya,
1:15 hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan."

Orang fasik ini yang dipermasalahkan Yeremia, kenapa mereka subur dan tidak ada apa-apanya. Itu sama juga dengan Ezra. Jadi kita lihat di sini kemanusiaan itu muncul. Tetapi Tuhan ternyata punya konsep tersendiri, punya cara tersendiri, punya sistem tersendiri yang akhirnya mencengangkan Yeremia dan Ezra, yang akhirnya membuat mereka terpukau “ternyata kami salah menilai Tuhan”.

Yudas 1:16
1:16 Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.

Ini ciri orang fasik. Ternyata bila Yeremia tahu dan mengerti, sekalipun tampak bagus di luar, di dalamnya banyak menggerutu dan mengeluh tentang nasib, hidupnya hanya menuruti hawa nafsu. Dan yang terakhir orang fasik itu suka menjilat untuk mendapatkan keuntungan. Yeremia tidak tahu tentang ini, karena ayat ini muncul ratusan tahun kemudian.

Sekarang bagi kita sudah Tuhan proyeksikan Firman agar kita mengerti. Agar jangan kita seperti Yeremia yang menguji dan memperbandingkan sehingga salah dalam menguji, salah dalam memperbandingkan lalu Tuhan yang disalahkan.  Ini masalah yang ulang berulang terjadi dari masa ke masa, dari zaman ke zaman, dari waktu ke waktu.

Ketika Yeremia menemukan hal seperti ini maka:
Yeremia 6:29
6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.

Ternyata kasih Tuhan sudah menjangkau mereka untuk memurnikan timah hitam ini. Itu adalah sanga, itulah orang fasik. Tuhan sudah berupaya memurnikan mereka tetapi mereka tidak menanggapinya. Upaya Tuhan untuk memurnikan timah hitam, tembaga dan besi itu tidak mau mereka tanggapi. Berarti kasih sayang Tuhan sudah menjangkau mereka tetapi tidak mereka tanggapi dengan serius.

Di sini Tuhan memperlihatkan bahwa kasihNya sudah sampai kepada mereka tetapi kasih itu ditolak. Artinya kasih Tuhan sudah sampai kepada kita untuk memulihkan dan membersihkan kehidupan kita. Kasih Tuhan datang dengan berbagai ragam dengan hikmat Allah dari tempat Yang Maha Tinggi. Tetapi kasih yang datang melawat mereka dengan hikmat, ilham, pembukaan rahasia Firman dengan berbagai ragam bentuk pelayanan, tetapi mereka tidak pernah merasa bahwa itu suatu kesalahan. Termasuk saya dan saudara harus mengoreksi. Sehingga mereka tidak bisa lepas dari timah hitam, tembaga dan besi. Timah hitam itu menunjukkan keduniawian, lawannya yang rohani. Tembaga itu penghukuman dan besi itu kekerasan.

Kita lihat bagaimana Tuhan bekerja. Puputan sudah menghembus. Siapa yang dimaksud dengan puputan? Itu sarana untuk memberikan hembusan udara kepada api, dia adalah hamba Tuhan yang menyampaikan nafas Tuhan, yang menyampaikan ilham Allah kepada yang akan dikerjakan itu. Ini ragam pekerjaan yang juga pernah dikerjakan oleh rasul Paulus. Jadi bagiku sudahlah, kalau tidak bisa diterima apa boleh buat. Tetapi kami hamba Tuhan harus bisa menyampaikan nafas Tuhan kepada orang-orang tertentu siapapun dia. Sebab udara yang dihembuskan lewat puputan itu sama dengan nafasnya Tuhan.

Saya takut kalau menyampaikan hanya imajinasiku sendiri, itu sangat berbahaya. Tetapi kalau saya menyampaikan pembukaan rahasia Firman Tuhan maka saya tahu saya aman disimpan di tarkasnya Tuhan, disembunyikan oleh Tuhan.
Yesaya 49:1-2
49:1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Olehnya kita lihat bagaimana pelayanan yang bercorak ragam dari Paulus. Sebab di sini sarana sudah ada, ada hembusan nafas, ada api, ada godam. Apalagi sarana yang tidak dilengkapkan kepada hamba Tuhan itu? Tuhan sudah beri sarana, berarti sudah dia kerjakan. Dikatakan puputan sudah berhembus, berarti hamba Tuhan itu sudah ada dalam pelayanan, tidak pangku tangan. Dan dia sudah sampaikan isi hati Tuhan, apalagi yang tidak dia sampaikan. Perangkatnya sudah ada, ada godam, ada palu, ada api, ada hembusan nafas. Coba kalau hembusan udara ini dihentikan oleh Tuhan, mati konyol kita tidak bisa bernafas. Makanya mahal sekali oksigen ini.

Kalau bicara api dalam terang Tabernakel, itu ada di ruangan suci. Ada api di Meja Roti Sajian, ada api di Pelita Emas dan ada api di Mezbah Dupa Emas. Hamba Tuhan sudah berupaya, sebagai hamba Tuhan dia sudah berkerja. Tetapi apa boleh dikata, yang harusnya keluar tidak keluar, yang tidak diharapkan justru itu yang muncul. Bagiku dan bagi saudara tidak usah kaget. Tetapi jadi kaget bila diriku dan dirimu yang seperti ini. Jangan justru yang keluar timah hitam itulah keduniawian, tembaga itu penghukuman dan besi itulah kekerasan. Saya kaget kalau itu keluar dari diriku, tetapi saya tidak kaget kalau itu keluar dari seseorang sebab sudah Tuhan peringatan.

Kita lihat bagaimana Paulus melayani dengan berbagai ragam cara.
Efesus 3:6
3:6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.

Paulus bergerak di kalangan bangsa kafir untuk merekrut mereka menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus. Bagaimana caranya?
Efesus 3:7
3:7 Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya.

Bisakah kita protes Paulus sombong, merasa dia dianugerahkan, merasa dia mendapat pemberian kasih karunia. Kadang kalau ada orang berbicara seperti ini langsung dikritik, sombong, angkuh, sok mengerti. Padahal ini puputan sedang bekerja.

Efesus 3:8
3:8 Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,

Kekayaan Kristus itu adalah ilham, itulah nafas Allah. Itu kekayaan luar biasa kalau kita mendapatkan pembukaan rahasia Firman Tuhan. Itu adalah kekayaan Kristus dan itu adalah hal yang paling indah. Itu sebabnya biarlah orang fasik itu keluar maka akan muncul benda yang  indah. Kalau kita usir roh fasik maka akan muncul benda yang indah. Inilah kekayaan Kristus dan inilah yang dibutuh oleh gereja Tuhan yang hidup pada akhir zaman.

Karakteristik orang fasik itu adalah timah hitam, tembaga dan besi. Itu semua dikategorikan sanga, fasik, karat.
Amsal 25:4
25:4 Sisihkanlah sanga dari perak, maka keluarlah benda yang indah bagi pandai emas.

Sanga itu adalah orang fasik.
Mazmur 119:119
119:119 Sebagai sanga Kauanggap semua orang fasik di bumi; sebab itu aku mencintai peringatan-peringatan-Mu.

Kalau ini tidak dikeluarkan, tidak akan muncul benda yang indah. Yang muncul adalah timah hitam. Timah hitam itu siapa?
Keluaran 15:10
15:10 Engkau meniup dengan taufan-Mu, laut pun menutupi mereka; sebagai timah mereka tenggelam dalam air yang hebat.

Siapa mereka? Firaun, Mesir, orang-orang yang menghalang-halangi rencana Tuhan dalam kehidupan orang Israel, orang-orang yang menghalangi rencana Tuhan dalam gereja Tuhan hari-hari terakhir ini. Dia menghalangi dirinya dan menghalangi orang lain untuk masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Bahkan selalu berbahasa “mengalir saja dari pada mengalami masalah” inilah roh Firaun yang bekerja di hari-hari terakhir ini, itulah timah. Saya memperhatikan ini sangat ngeri. Jangan sampai saya sebagai hamba Tuhan menjadi penghalang rencana Tuhan bagi gereja Tuhan. Seharusnya saya menjadi mitra kerjanya Tuhan untuk membawa jemaat itu masuk pada rencana Tuhan. Bukannya saya mengikuti maunya saudara tetapi mengikuti maunya Tuhan. Maunya Tuhan membawa kita masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus dan kita dibersihkan dari segala roh fasik ini. Jika tidak dibersihkan maka kita gagal.

Itulah tangisan saya sebagai hamba Tuhan, jika satu dua orang Tuhan percayakan untuk saya gembalakan tujuannya supaya berhasil masuk dalam rencana Allah menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sebab apa? Pelayanan kami hamba Tuhan jika benar maka akan Tuhan nikmati. Tuhan itu suka menikmati pelayanan hamba Tuhan. Makanya untuk membersihkan sanga ini dari kami para imam, supaya pelayanan kami berhasil dan hasil pelayanan kami dinikmati oleh Tuhan. Itu tujuan pelayanan, bukan mencari dompet saudara. Tetapi tujuannya supaya pelayanan kami dinikmati dan dirasakan sedap oleh Tuhan. Makanya dimulai dari kami harus dibersihkan.

Ini bahaya, kita bisa kena roh Firaun. Kalau saudara menjadi penghalangi rencana Tuhan dalam dirimu berarti sudah kena roh Firaun. Kalau menghalangi orang lain juga berarti double roh Firaun.

Kita kembali pada Paulus.
Efesus 3:6-10
3:6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
3:7 Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya.
3:8 Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,
3:9 dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu,
3:10 supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga,

Berbagai ragam:
1.      Puputan sudah menghembus
2.      Udara yang menghembus
3.      Api
4.      Godam

Kepercayaan Tuhan jangan sampai disia-siakan. Untuk apa sebenarnya kepercayaan Tuhan di dalam pelayanan? Supaya hasil pelayanan kami dinikmati oleh Tuhan. Tuhan ingin menikmati pelayanan kita, Tuhan ingin menikmati pelayanan saudara. Kita mau ke sana tetapi kadang kita tidak mau dibersihkan. Padahal kita rindu supaya hasil pelayanan kita dinikmati. Rasul Paulus rindu apa yang dia usahakan untuk Tuhan nikmati pelayanannya. Ini hasil yang dipersembahkan oleh rasul Paulus untuk dinikmati oleh Tuhan, ibarat makanan disantap oleh Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Ini dia persembahkan untuk diterima oleh Tuhan, untuk dinikmati. Makanya rasul Paulus ketika dipanggil menjadi rasul harus mengalami penyucian luar biasa. Api penyucian Tuhan membakar dia dalam perjalanan ke Damsyik sampai dia buta.

Kita lihat contoh dalam dalam Maleakhi pasal 3. Ayat 4 adalah tujuan dari ayat 3.
Maleakhi 3:3
3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

Ini puputan yang berhembus yang ditangani langsung oleh Tuhan yang akan ditransfer kepada orang Lewi atau imam. Supaya dipersiapkan menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada Tuhan. Jadi hamba Tuhan lebih dahulu, gembala lebih dahulu.

Jadi satu dua orang yang dititip oleh Tuhan tetapi berhasil saudara persembahkan, itu 100% dinikmati oleh Tuhan. Biar 1000 jiwa tetapi tidak ada satupun yang diterima oleh Tuhan itu berarti 0%. Jadi jangan membanggakan jumlah banyak dan jangan kecil hati kalau melayani yang sedikit jumlahnya. Jika ada yang saudara layani bisa dipersembahkan kepada Tuhan, anda lebih hebat dari yang melayani ratusan atau ribuan jiwa.
Maleakhi 3:4
3:4 Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.

Ini yang mau Tuhan nikmati, hasil yang dipersembahkan oleh Yehuda dan Yerusalem. Itu hasil dari garapan ayat 3 tadi. Ini yang kita sangat dambakan hari-hari terakhir ini. Jika umat Tuhan mau digembalakan, silahkan. Jika dia bermain-main apa boleh buat, itu terserah dia. Saya tidak bisa memaksa. Tetapi tugasku, ragam pelayanan itu harus ada, ada puputan, ada udara yang berhembus, ada api, ada godam. Tidak boleh perangkat ini tidak ada pada diriku, harus ada. Untuk apa? Untuk membersihkan emas dan perak, membersihkan anak-anak Tuhan dan tentu dimulai dari dalam diri gembala sendiri. Inilah yang kami gumuli.

Jadi ibadah itu bukan sebatas datang upacara. Sebenarnya ibadah itu adalah tempat kita ditempa. Kapan emas dan perak itu bisa bersih kalau tidak datang di tempat ada puputan. Jadi kehadiran kita dalam ibadah itu bagaikan emas dan perak yang ingin dibersihkan. Bukan cuma datang menjalankan ritual ibadah. Bahkan jika kita mau disucikan, apa tujuan penyucian itu? Untuk diterima oleh Tuhan. Kenapa diterima? Karena inilah isterinya Tuhan yang sudah dipersiapkan oleh hamba Tuhan lewat perangkat-perangkat tadi. Jika tidak, maka akhirnya kehidupan itu menjadi perak yang ditolak. Anak Tuhan yang tidak diterima oleh Tuhan. Siapa yang akan menangis jika gembala memperpersembakan jemaat kemudian ditolak? Saya yang malu jika tidak ada yang diterima. Bukan cuma malu tetapi dicambuk lagi oleh Tuhan. Jadi ini perjuangan, pergumulan, pergulatan hamba Tuhan supaya umat Tuhan itu dibersihkan agar diterima oleh Tuhan.

Jika kita melihat di sini, ada api, ada puputan. Berarti itu adalah hamba Tuhan. Udara berhembus atau nafas itu adalah pembukaan rahasia Firman untuk menghembus supaya api menyala dan mudah dibersihkan emas tersebut. Tetapi coba kalau ini tidak ada. Tidak ada puputan, tidak ada hamba Tuhan, tidak ada udara dihembus, tidak ada api yang menyala, tidak ada godam, sampai hari kiamat tetap sama, tidak ada perubahan. Masalahnya di sini bukan perubahan yang positif tetapi yang negatif. Ini yang tidak boleh terjadi bagi kehidupan kita gereja Tuhan di penghujung akhir zaman ini.

Kita kembali memperhatikan Yeremia pasal 7.  Mereka yang ditolak ini termasuk orang-orang yang mencemooh korban tebusan. Tuhan sudah punya niat untuk mengembalikan dan memulihkan umat Tuhan, tetapi sayang tanggapannya negatif.
Amsal 14:9
14:9 Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan.

Amsal ini ditulis oleh Salomo. Ternyata ini dicemooh. Apa yang dicemooh? Pekerjaan dari 4 perangkat tadi.
1.      Puputan, berarti hamba Tuhan.
2.      Udara yang berhembus, berarti pembukaan rahasia Firman.
3.      Api yang membakar
4.      Palu

Inilah yang dicemooh, diolok, ini jangan terjadi pada diri kita. Ini adalah cara Tuhan untuk membenahi perak yang ada sanga, membenahi emas yang ada roh fasik (sorga) di dalamnya sehingga kita menjadi bersih. Akhirnya kita menjadi anak tebusan Tuhan yang diterima dan dinikmati oleh Mempelai Laki-laki Sorga, tujuan kita ke sana. Syukur dan puji jikalau Tuhan berkenan.

Sudah dilengkapi, tinggal bagaimana jemaat menanggapinya. Kalau saudara menanggapi berarti saudara adalah perak yang dipersembahkan kepada Tuhan, berarti saudara adalah emas yang dinikmati oleh Tuhan. Tuhan terima persekutuanmu dengan Dia. Tuhan bawa kita masuk pada persekutuan tubuh yang menyatu dengan Dia sebagai kepala, alangkah eloknya.

Di dalam menyingkirkan roh fasik ini, maka pasti tampil benda yang indah. Dalam kitab nabi Yesaya Tuhan katakan “Aku akan mengembalikan semua itu”. Tetapi selalu paradoks, selalu bentrok.
Yesaya 1:21 (keadaan mereka masa lalu)
1:21 Bagaimana ini, kota yang dahulu setia sekarang sudah menjadi sundal! Tadinya penuh keadilan dan di situ selalu diam kebenaran, tetapi sekarang penuh pembunuh.

Yesaya 1:26 (hasil pemulihan)
1:26 Aku akan mengembalikan para hakimmu seperti dahulu, dan para penasihatmu seperti semula. Sesudah itu engkau akan disebutkan kota keadilan, kota yang setia."

Yang dulu sudah hilang yaitu keadilan sudah hilang, kesetiaan sudah hilang dan ada penumpahan darah, sekarang Tuhan mau pulihkan. lewat apa? Lewat puputan. Lewat pekerjaan Yeremia 6:29. Sebabnya gereja Tuhan mari kita tanggapi.

Bagaimana lagi keadaan masa lalu mereka?
Yesaya 1:22
1:22 Perakmu tidak murni lagi dan arakmu bercampur air.

Semua yang mereka punya sudah tidak murni. Makanya Tuhan bermaksud mau memulihkan.
Yesaya 1:25
1:25 Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda, dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.

Tuhan sudah berupaya. Dan Yeremia bersaksi bahwa Tuhan sudah berupaya, tetapi tidak berhasil sebab ditolak oleh mereka. Ini jangan terjadi pada diriku. Tuhan tidak mungkin tidak berhasil, Tuhan selalu berhasil.

Disebutkan dahulu mereka adalah kota keadilan, kota setia. Tetapi praktek mereka justru salah. Bagaimana masa lalu mereka yang mau dipulihkan oleh Tuhan.
Hosea 4:1-3
4:1 Dengarlah firman TUHAN, hai orang Israel, sebab TUHAN mempunyai perkara dengan penduduk negeri ini, sebab tidak ada kesetiaan dan tidak ada kasih, dan tidak ada pengenalan akan Allah di negeri ini.
4:2 Hanya mengutuk, berbohong, membunuh, mencuri, berzinah, melakukan kekerasan dan penumpahan darah menyusul penumpahan darah.
4:3 Sebab itu negeri ini akan berkabung, dan seluruh penduduknya akan merana; juga binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, bahkan ikan-ikan di laut akan mati lenyap.

Bayangkan ulah mereka ini:
1.      Mengutuk, fitnah dan berbohong. Ini dosa kata-kata. Ini marak di tengah-tengah mereka.
Mazmur 50:19-21
50:19 Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
50:20 Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.
50:21 Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.

2.      Mencuri. Inilah bagian yang ada di dalam kehidupan orang fasik.
Mazmur 50:18
50:18 Jika engkau melihat pencuri, maka engkau berkawan dengan dia, dan bergaul dengan orang berzinah.

3.      Membunuh, tumpahkan darah, lakukan kekerasan, ini adalah anti damai, tidak suka damai, tidak ada perdamaian. Itulah yang terjadi.

4.      Zinah, tidak ada kesucian dalam nikah.

Ini keadaan masa lampau. Ada upaya Tuhan mau memulihkan mereka kembali. Saya percaya, jika kita menanggapi penampilan hamba Tuhan yang bagaikan puputan yang membawa udara, artinya membawa pembukaan rahasia Firman Allah, walaupun didorong pada api di pelita emas, di meja roti sajian dan di mezbah dupa emas, harus kita terima. Tiga alat di ruangan suci itu semuanya ada api. Jadi sebenarnya api yang dimaksud oleh Tuhan ini bukan sebatas api dapur sana tetapi api kasih, api firman pengajaran dan api Roh Kudus. Ini yang menangani kita dan api itu bekerja sama dengan puputan, yaitu hamba Tuhan. Satu saja tujuannya yaitu mempersiapkan gereja menjadi Mempelai Wanita Tuhan sehingga ketika dipersembahkan diterima dan dinikmati oleh Tuhan. Sebab ditangani hamba Tuhan yang sudah mengalami Maleakhi 3:3 yaitu penyucian dan tetap akan mengalami terus menerus.
Maleakhi 3:3
3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

Kita perhatikan kembali dalam kehidupan kita gereja Tuhan akhir zaman ini. Ketika kita dimasukan di dalam api, Tuhan duduk di situ, Dia tidak jauh. Mata Tuhan melihat anda dan saya ada di dalam api. Mata Tuhan melihat anda dan saya ada di Meja Roti Sajian, di Pelita Emas, ada di Mezbah Dupa Emas. Apa tujuannya? Tuhan tidak akan membiarkan kita dibakar sampai habis. Setelah penyucian itu selesai maka Tuhan akan cabut, tidak akan terus.
Jika kita mengalami proses dibakar untuk mengalami penyucian, Tuhan tidak akan membiarkan kita dibakar terus, ada waktunya Tuhan akan menghentikan.
Yesaya 28:28-29
28:28 Apakah orang waktu mengirik memukul gandum sampai hancur? sungguh tidak, orang tidak terus-menerus memukulnya sampai hancur! Dan sekalipun orang menjalankan di atas gandum itu jentera gerobak dengan kudanya, namun orang tidak akan menggilingnya sampai hancur.
28:29 Dan ini pun datangnya dari TUHAN semesta alam; Ia ajaib dalam keputusan dan agung dalam kebijaksanaan.

Begitu Tuhan melihat bapak itu keadaannya begini dan begitu, dia mendengar Firman sampai mengerti, jadi stop. Jadi setelah dia mengerti dan melakukan maka saat mendengar Firman Tuhan itu lagi dia sudah menikmati. Itulah kalau Tuhan mau melakukan sesuatu kepada kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini.

Roh fasik ini sangat merusak pekerjaan penebusan.
Amsal 16:4
16:4 TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.

Orang fasik yang merusak perak ini justru disimpan untuk hari malapetaka. Ini jangan terjadi dalam diri kita.

Mari kita melihat contoh dalam Zakharia pasal 5. Saudara lihat pada ayat 5 dan selanjutanya, bagaimana di sana ada kerja sama tiga perempuan menangani efa atau gantang. Gantang ini punya tutup timah. Gantang ini besar, ukurannya sekitar 36 liter, jadi bisa orang masuk di dalamnya. Ini gereja kedagingan. Dia berlindung dalam Efa. Artinya dia berlindung pada Firman tetapi pekerjaannya daging.

Perempuan dalam gantang itu diangkat oleh dua perempuan. Dua perempuan ini memakai sayap burung ranggung. Burung ranggung ini tahu tentang musim dan dia suka menaruh sarangnya di pohon Sanobar. Ini gambaran gereja Tuhan tahu soal waktu, dia tahu kita sudah ada pada masa yang bagaimana. Dia tahu pohon Sanobar, itu adalah bagian-bagian papan Bait Allah menjadi lantai Bait Allah. Dan pohon sanobar juga dijadikan kapal saudagar. Tetapi ingat, jangan sampai kita tahu Firman tetapi yang kita tangani adalah Babel, ini berbahaya!
Zakharia 5:5-8
5:5 Tampillah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: "Cobalah layangkan matamu dan lihatlah apa yang muncul itu!"
5:6 Lalu tanyaku: "Apa itu?" Jawabnya: "Yang muncul itu sebuah gantang!" Lagi katanya: "Inilah kejahatan mereka di seluruh negeri!"
5:7 Lihat, tutup timah gantang itu telah terangkat, dan seorang perempuan duduk di dalamnya!
5:8 Kemudian berkatalah ia: "Itulah kefasikan!" Lalu didorongnyalah perempuan itu kembali ke dalam gantang dan dibantingnyalah batu timah itu ke mulut gantang.

Perempuan ini sempat diangkat, tetapi dia tidak mau keluar, berupaya dilepaskan. Artinya dia tetap mempertahankan kefasikannya. Ini gereja palsu, Babel.
Zakharia 5:9
5:9 Lalu aku melayangkan mataku dan aku melihat: tampak tampil dua orang perempuan yang sayapnya didorong oleh angin. Adapun sayap mereka adalah sayap seperti burung ranggung. Mereka mengangkut gantang itu di antara bumi dan langit.

Jadi pekerjaan dua perempuan ini nomor satu disebut adalah bumi, bukan langit. Yang jadi urutan pertama adalah persoalan bumi, bukan langit. Jadi walaupun saya katakan “waktu begini dan begitu. Pohon sanobar ini dan itu”. Tetapi kalau persoalan dunia yang dominan, maka sayalah perempuan itu. Saya hanya bekerja melayani Babel, bukan menangani Yerusalem. Sekarang dipertanyakan oleh Tuhan apakah kita sekarang ini melayani roh mempelai atau melayani Babel. Kita sudah lihat pekerjaan Babel, selalu menjunjung timah, berarti menjunjung yang duniawi (daging).

Mazmur 104:17
104:17 di mana burung-burung bersarang, burung ranggung yang rumahnya di pohon-pohon sanobar;

Sanobar ini adalah kayu yang ada di Libanon, ditebang, dijadikan papan, lalu dilapisi dengan emas dan menjadi lantai dan dinding Bait Allah. Ini adalah kayu yang tahan air, ini evolusi dari duri menjadi Sanobar.
Yesaya 55:13
55:13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.

Saya takut kalau saya bicara Bait Allah tetapi bumi yang utama, saya tidak beda dengan perempuan yang mempunyai sayap burung ranggung. Padahal sayap yang kita pakai terbang bukan sayap burung ranggung tetapi sayap burung nazar.

Yeremia 8:7
8:7 Bahkan burung ranggung di udara mengetahui musimnya, burung tekukur, burung layang-layang dan burung bangau berpegang pada waktu kembalinya, tetapi umat-Ku tidak mengetahui hukum TUHAN.

Burung ranggung tahu musimnya, tetapi umat Tuhan tidak kenal hukum Tuhan. Jadi dua perempuan ini gambaran pelayan-pelayan Tuhan yang membangun Babel, bukan Yerusalem, walaupun dia bicara soal Bait Allah (Sanobar) dan dia bicara soal waktu, Tuhan sudah segera datang. Jangan cuma slogan, ini untuk saya. Kasihan sidang jemaat kalau saya seperti ini.

Berarti mereka bekerja hanya untuk kepentingan Babel. Ini yang Tuhan koreksi. Sebab kota tujuan kita melayani bukan Babel tetapi Yerusalem Baru. Babel itu ada di atas bumi, kalau Yerusalem Baru turun dari Sorga.

Zakharia 5:9
5:9 Lalu aku melayangkan mataku dan aku melihat: tampak tampil dua orang perempuan yang sayapnya didorong oleh angin. Adapun sayap mereka adalah sayap seperti burung ranggung. Mereka mengangkut gantang itu di antara bumi dan langit.

Yang menjadi prioritasnya malah bumi dulu baru langit, yang jasmani baru yang rohani. Kadang pelayanan tidak mau mengalami tantangan sehingga dia katakan “mengalir saja dari pada cari masalah”. Kalau saya dilayani pendeta seperti itu akan saya tinggalkan!

Jika bumi yang utama berarti Babel, akhirnya binasa. Jika langit yang utama berarti Yerusalem Baru, akhirnya hidup yang kekal bersama dengan Tuhan. Yang mana yang kita cari. Mulai ditanya pada diriku sebagai hamba Tuhan. Apakah saya melayani kepentingan Babel? Ciri melayani kepentingan Babel adalah selalu bicara yang duniawi, selalu perkara bumi, tidak ada hubungannya dengan Yerusalem Baru. Kalau itu yang dominan dalam pemberitaan berarti saya mengajar yang binasa pada jemaat. Sebab yang duniawi itu pasti binasa. Dan kalau itu dominan dalam pelayanan berarti saya mendrop perkara yang binasa bagi jemaat. Ini sangat berbahaya.

Puputan berarti keberadaan seorang hamba Tuhan. Ada hembusan nafas, berarti ada udara, ada pembukaan rahasia Firman Allah, ada ilham. Corak ragam nafas itu menghasilkan 4 hal.
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

1.      Mengajar itu untuk membuat kita kudus sama dengan Tuhan.
2.      Menyatakan kesalahan itu supaya kita dipulihkan.
3.      Diperbaiki kelakuan supaya Tuhan diam bersama dengan kita.
4.      Dididik dalam kebenaran, sehingga kita tidak keluar dari Firman.
2 Petrus 3:13
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

Hasilnya orang yang melayani seperti itu luar biasa, diwarnai istilah “berbuah baik”.

II Timotius 3:17
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Tuhan sudah persiapkan kita untuk berbuat baik. Dan ini memang adalah ciri Mempelai Wanita.
Titus 2:14
2:14 yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Sekarang puputan berhembus, hamba Tuhan bekerja keras. Tentu kami hamba Tuhan lebih dulu dibersihkan dengan api supaya kami bisa mempersembahkan kepada Tuhan. Bangganya kami kalau diterima oleh Tuhan apa yang kami persembahkan. Coba saudara persembahkan sesuatu pada seseorang kemudian dia pukul tangan saudara alias ditolak. Bagaimana perasaanmu?

Kami bekerja keras seperti puputan untuk menyampaikan udara sorga kepada saudara itulah pembukaan rahasia Firman Tuhan, ilham Allah.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar