20190213

Kebaktian PA Imamat, Rabu 13 Februari 2019 Pdt. Bernard Legontu


Penyerahan anak

Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Mazmur 22:10-11
22:10 Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
22:11 Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.

Ini pelajaran bagi orang-orang tua dalam menangani buah nikah. Diberikan teladan kepada kita bahwa yang berbicara atau menyampaikan Firman dalam kesaksian hidupnya, disebutkan dia menyadari bahwa kelahirannya di dunia ini adalah dari kandungan ibu. 9 bulan kurang lebih bayi itu di dalam kandungan ibu.

Dan kita lihat juga kesaksiannya bahwa masih dalam kandungan, dia sudah berkata bahwa Allah itu adalah Tuhannya. Ini artinya ada komunikasi antara ibu dengan bayi dalam kandungan. Kadang kalau ini disampaikan seringkali disindir dan dijadikan olok. Sepertinya bagian dari Firman ini dianggap tidak benar. Padahal ini adalah bagian dari ajaran Tuhan terhadap hubungan ibu dan bayi. Harus ada komunikasi, komunikasi batin. Kalau ibu berbicara itu ada komunikasi batin, bukan basa-basi. Kalau dikatakan “nak nanti mau beribadah, jangan ganggu papa dan mama” maka akan jadi sesuai dengan imanmu. Tetapi kalau kandungan itu diisi persungutan dan pertengkaran suami isteri maka itu juga akan mengganggu bayi ini. Itu sebabnya jangan kita melihat Firman dengan sebelah mata, harus utuh, diyakini/imani.

Kami juga harus bergumul dan berjuang dengan pengalaman 6 anak. Walaupun dalam perkembangan kemudian tidak bisa lagi kami kontrol seperti ketika masih kanak-kanak tetapi sudah hak asasi. Namun karena sejak kecil sudah dididik maka ada rasa gentar dan takut. Apalagi dikatakan pada ayat 12 menghadapi kesusahan.
Mazmur 22:12
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.

Setiap anak yang dilahirkan oleh ibu, dia bagaikan seorang pejuang yang bergulat dan berperang.
Ayub 7:1; 14:1
7:1 "Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?
14:1 "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.

Ayub 7:1; 14:1 (Terjemahan Lama)
7:1 Bahwasanya hal manusia di atas bumi ini seperti orang perang adanya dan hari hidupnyapun seperti hari orang upahan.
14:1 Adapun manusia yang diperanakkan oleh perempuan itu sedikit jua hari hidupnya dan berpuas-puas ia dengan kesukaran.

Hal ini harus kita sadari, karena kita ini selalu ada dalam peperangan rohani. Di sini penentuannya, harus berseru kepada Tuhan seperti raja Daud berseru pada Tuhan “jangan jauh dari apdaku”. Jika kita tidak berseru kepada Tuhan maka kita akan kalah dan kita babak belur. Sebab musuh yang kita hadapi itu punya pengalaman 6000 tahun, kita di mana kekuatan kita. Jika kita berseru kepada Tuhan dan di mata kita bahaya di depan, kita tidak sanggup menerobos maka Tuhan pasti tolong.  Baik bapa, baik ibu berserulah kepada Tuhan. Dan kalau anak itu dibiasakan berseru panggil nama Tuhan sejak dari bayi maka dia akan tahu membawa dirinya sendiri.

Selalu metode penyerahan anak berangkat dari sini, sebab saya melihat Yesus melakukan ini baik dalam Markus pasal 10 dan dalam Injil Matius Yesus menangani balita dengan serius.

Yesus masih dalam keadaan bayi dalam kandungan Maria sudah dapat mempengaruhi bayi dalam kandungan Elizabet. Itulah kekuatan Firman. Masih dalam kandungan tetapi bayi sudah ada komunikasi. Seringkali kita tidak yakin kalau disuruh berbicara dengan bayi dalam kandungan. Bagaimana dengan Yesus masih dalam kandungan Maria sudah dapat mempengaruhi bayi dalam kandungan Elizabet. Ini membuktikan bahwa suasana alam rohani lebih hebat dari suasana jasmani.

Itu sebabnya ibu-ibu muda maupun ibu-ibu tua, mendengarkan Firman seperti ini jangan menyindir dan melihat dengan mata sebelah. Yesus usia berapa bulan dalam kandungan sudah bisa mempengaruhi Yohanes Pembaptis yang ada di dalam kandungan Elizabet. Itulah alam roh yang tidak bisa kita cerna dengan alam pikiran daging kita. Jika kita rohani maka kita yakini itu adalah ya dan amin. Jangan justru ditertawai! Saya sedih melihat ketika dibicarai malah bicaranya miring. Banyak ibu-ibu seperti itu!

Saya katakan juga ibu-ibu rohani, supaya mengajarkan kepada ibu-ibu dalam jemaat. Ibu-ibu rohani itu harus mengajar, menunjukan teladan, bukannya malah ibu rohani yang menjadikan ini tertawaan. Ayat tidak boleh dijadikan tertawaan. Bukannya malah berkata “ah tidak seperti itu!”. Bahasa ibu rohani kalau seperti itu bahaya!

Keluarga yang mau menyerahkan anak, sikapilah Firman Tuhan. Tidak terlambat, mulai dari sekarang bahasakan bahasa yang rohani, bawa dalam doa. Ketika isteri berlutut gendong bayi itu dan angkat kepada Tuhan. Karena kasihan ada kesusahan di depan.
Mazmur 22:12
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.

Dia tahu bahwa di luar Tuhan tidak ada yang bisa menolong. Tidak ada pertolongan yang mampu menghadapi terjangan iblis. Olehnya dia tahu jika dengan Tuhan pasti dia mendapatkan pertolongan.


Ibadah Pendalaman Alkitab

Imamat 23:10-14,22
23:10 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam,
23:11 dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat itu.
23:12 Pada hari kamu mengunjukkan berkas itu kamu harus mempersembahkan seekor domba berumur setahun yang tidak bercela, sebagai korban bakaran bagi TUHAN,
23:13 serta dengan korban sajiannya dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, sebagai korban api-apian bagi TUHAN yakni bau yang menyenangkan, serta dengan korban curahannya dari seperempat hin anggur.
23:14 Sampai pada hari itu juga janganlah kamu makan roti, atau bertih gandum atau gandum baru, sampai kamu telah membawa persembahan Allahmu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.
23:22 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu."

Inilah nasihat Tuhan bagi anak sulung. Sesudah kita dibaptis, posisi kita dihadapan Tuhan sebagai anak. Sebagai anak sulung, untuk mempertahankan ini maka kita harus ditimang-timang. Di sana Tuhan berbicara tentang timang-timangan dan unjuk-unjukkan. Ada keberuntungan jika kita diunjuk-unjuk oleh Tuhan. Dan keberuntungan ini juga disertai dengan bagaimana kita menyikapi berkat keberuntungan yang Tuhan berikan kepada kita. Ada sikap-sikap kita yang harus kita tujukan bahwa kita sebagai anak sulung di dalam keluarga Allah. Kita sudah ditetapkan sebagai anak sulung maka ada hal-hal yang juga harus kita kerjakan.

Keberuntungan dari yang diunjuk-unjuk ada 7 hal:
1.      Jika anak Tuhan sudah dibaptis maka dia dikondisikan sebagai anak sulung di tangan Tuhan. Maka dia harus ada di dalam penggembalaan diunjuk-unjuk oleh hamba Tuhan di hadapan Tuhan. Keberuntungan yang pertama adalah supaya anak sulung itu tidak kena tulah. Agar umat Tuhan itu dihindarkan dari tulah yang akan menimpa dunia akhir zaman ini. Jadi anak Tuhan yang memberi diri digembalakan, mau diunjuk-unjuk, dia berserah di dalam penggembalaan, tidak banyak menimbulkan hal-hal yang tidak mengenakan, yang selalu pasrah di dalam penggembalaan, dia pasti terhindar dari tulah. Ingat ada 21 tulah yang Tuhan sudah siapkan untuk menerjang dunia akhir zaman.

Kita diunjuk-unjuk dan menyerahkan diri digembalakan dengan penyerahan seperti jemaat Makdonia, seperti jemaat yang ada di Samaria dan ada di Berea, inilah jemaat yang dipersiapkan Tuhan untuk dilindungi. Contohnya adalah jemaat Filadelfia. Ini tujua umat Tuhan ada dalam penggembalaan, tugas gembala adalah mengunjuk-unjuk. Di mana tempatnya mengunjuk-unjuk? Baik dalam biliknya sendiri maupun dalam penggembalaan tiga macam ibadah. Maksudnya yang pertama agar jemaat ini terhindar dari tulah yang akan menimpa dunia akhir zaman jika dia menghargai penggembalaan.

Makanya dalam setiap pesta raya ini selalu dikatakan oleh Tuhan bahwa harus ada pertemuan kudus. Jika saudara perhatikan, pertemuan kudus yang ada pada pasal 23 ini sebenarnya bukan sesuatu yang salah. Sebab 11 kali dikatakan “mengadakan pertemuan kudus” karena menghadapi angka 11 yang menghalangi pembangunan Tubuh Kristus. Kalau tidak merajinkan diri dalam pertemuan kudus di dalam penggembalaan ini maka kita tidak akan bisa menghadapi angka 11 yang menjadi penghalang saudara masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Ini bukan kudus, ini pertemuan tidak kudus.

II Korintus 11:20-21
12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya 1perselisihan, 2iri hati, 3amarah, 4kepentingan diri sendiri, 5fitnah, 6bisik-bisikan, 7keangkuhan, dan 8kerusuhan.
12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari 9kecemaran, 10percabulan dan 11ketidaksopanan yang mereka lakukan.

Kenapa dikatakan pertemuan kudus? Bukankah kita ini orang berdosa, kenapa mengadakan pertemuan kudus? Sebab dalam Matius dikatakan “di mana dua tiga orang berkumpul Aku hadir”. Kehadiran Tuhan menangani persekutuan yang kita jalankan itu yang memungkinkan kita kudus. Biarlah kita selalu ada roh yang suka berada dalam pertemuan kudus, berarti persekutuan yang selalu mengundang pribadi Tuhan untuk menghantam 11 dosa tadi, sebab itu akan membuat kita tidak kudus.

Itu sebabnya gereja Tuhan, jika kita menghadap Tuhan bersama tangan hamba Tuhan yang mengunjuk-unjuk kita maka paling kurang dua sifat kita, dua hal harus menjadi isi kehidupan kita untuk bersekutu atau mewarnai persekutuan kita.
a)      Ibrani 10:22
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Pertama hati itu tulus ikhlas, bukan dibuat-buat, bukan hadir karena sungkan atau didorong oleh hal-hal yang lain. Kehidupan yang menghargai pertemuan yang disebut pertemuan kudus karena Tuhan ada hadir di situ, maka dia hadir dengan hati yang tulus ikhlas, tidak dibuat-buat, benar-benar dia serius. Sehingga dia merasa pengaruh yang hadir yang menangani dia adalah Pribadi yang kudus. Sehingga pengaruhNya akan terasa bagi yang hadir dalam pertemuan kudus.

b)      Alkitab mengatakan setiap laki-laki dalam setahun 3 kali menghadap Tuhan dengan tangan tidak boleh kosong. Apa yang menjadi isi dalam tangannya? Kenapa disebut setiap laki-laki? Kalau begitu perempuan tidak usah datang beribadah, bukan begitu. Laki-laki itu adalah sikap dengan iman yang teguh, jangan goyah. Jadi baik laki-laki atau perempuan harus tampil dengan iman yang teguh!
I Korintus 16:13
16:13 Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!

Ibrani 10:22
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Ini laki-laki, ini jantan! 3 kali setahun menghadap Tuhan. Ini ada pengertian rohani. Artinya engkau hadir, engkau harus membawa 3 unsur dalam dirimu yaitu tubuh, jiwa dan roh. Jangan terpisah. Itu yang tulus ikhlas, itu iman yang teguh dalam menghadap Tuhan.

Ini adalah ciri anak sulungnya Tuhan yang nanti akan menikmati Ibrani 12:22 dan bukan hanya nanti tetapi dari sekarang harus menikmati.
Ibrani 12:22
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,

Kita gereja Tuhan membutuhkan tangan hamba Tuhan untuk mengunjuk-unjuk.

2.      Keuntungan umat Tuhan yang diunjuk-unjuk oleh hamba Tuhan adalah dia akan mendorong jemaat untuk tetap berkobar-kobar. Dia unjuk-unjuk terus, dia timang-timang terus, baik dalam pelayanan 3 macam ibadah maupun dalam doa khususnya. Itu tujuannya untuk mendorong. Terpergantung orang itu mau didorong, mau menerima dorongan atau tidak. Tetapi tugasnya gembala memang itu yaitu memberikan dorongan. Terpergantung dari orang itu. Sekalipun hamba Tuhan sudah bersikap seperti itu, tetapi ada satu dua yang didorong-dorong tetapi tidak bisa maju, itu bukan salahnya lagi yang mengunjuk-unjuk, jangan dia dipersalahkan. Padahal itu keberuntungannya kalau dia mau didorong, bukan merugikan tetapi untung besar. Diberikan keuntungan tetapi mau kerugian. Mazmur mengatakan karena dia cinta kutuk maka kutuk yang datang.
Mazmur 109:17
109:17 Ia cinta kepada kutuk -- biarlah itu datang kepadanya; ia tidak suka kepada berkat -- biarlah itu menjauh dari padanya.

Jangan saudara ukur kata dan kalimat yang terakhir ini yaitu tidak suka berkat sebagai berkat jasmani karena siapa yang tidak suka berkat jasamani. Tetapi yang dibicarakan di sini adalah berkat rohani. Berkat rohani akan jauh dari kehidupan orang yang seperti itu! Ini yang jangan terjadi dalam diri kita. Dengarlah bapak, ibu, saudara sekalian, hargai tujuan penggembalaan. Itu untuk keberuntungan saudara, bukan merugikan. Kita mau menerima berkat, jangan kutuk. Tulah adalah kutuk. Betapa indahnya nanti ketika saudara buka mata, saudara ada di hadapan Tuhan.

Keuntungan kedua di sini adalah saudara didorong supaya tetap berkobar-kobar sehingga satu saat saudara pasti berdiri di depanNya memandang wajahNya muka dengan muka. Karena dalam pertemuan kudus itu kita pasti diperhadapan dengan wajahNya. Itu berkat yang selalu diucapkan imam.
Bilangan 6:26
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

Bagaimana caranya Tuhan menghadapkan wajahNya dan memberi kita berkat? Wajah Tuhan sekarang ini masih dalam bentuk Firman pengajaran, kita memandang masih dalam bentuk cermin.
Mazmur 119:135
119:135 Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Di dalam unjuk-unjuk penggembalaan itulah kita disinari Tuhan dengan wajahNya lewat pengajaran. Kita masih melihat dalam bentuk klise, belum aslinya. Lewat pengajaran kita bisa melihat wajah Tuhan. Nanti setelah kita selesai diajar maka kita bisa melihat wajah Yesus yang sesungguhnya.

Itu sebabnya keberuntungan kita diunjuk-unjuk adalah kita didorong terus oleh Firman, pertama untuk menerima berkat, jangan kutuk. Kalau tidak cinta Tuhan maka kutuk yang akan diterima. Sekarang mungkin merasa tidak apa-apa, tetapi nanti kutuk akan diterima akan lebih hebat dan tidak akan bisa tertolong lalu berkata “kenapa saya bisa begini?” itu karena tidak menghargai diunjuk-unjuk, malah mempermainkan.

3.      Tujuan unjuk-unjuk yang ketiga adalah kita dikaitkan dalam pembentukan Tubuh Kristus. Itulah penggembalaan, itu tujuan diunjuk-unjuk oleh tangan gembala. Makanya dalam Imamat tadi menekankan agar kita benar-benar bisa melihat. Sekarang masih melihat belum fakta, tetapi Tuhan sudah katakan kepada Musa, kamu nanti akan begini. Sudah diberi tahu Tuhan jauh-jauh hari, masih dalam perjalanan. Dan firman Tuhan ini diucapkan Tuhan dari dalam kemah pertemuan. Masih ± 39 tahun lagi mereka dijalan dan belum sampai Kanaan, tetapi Tuhan sudah berbicara.

Ini menunjukkan mereka akan mencapai kegerakan yang luar biasa. Mereka mengkaitkan diri untuk masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Berarti kita akan dikaitkan masuk dalam kegerakan besar akhir zaman ini. Kita akan didorong masuk pada kegerakan yang besar, kegerakan Tubuh Kristus menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Itu keberuntungan, bukan kerugian. Maka kalau kita masuk dalam pertemuan kudus itu luar biasa.

Sebabnya hari-hari terakhir ini, mulai dari kami hamba Tuhan, isteri gembala, anak-anak gembala dan jemaat, kalau dalam penggembalaan ada asupan Firman yang mendorong kita ke sana, apresiasi dan terima. Sebab itu tujuannya bukan untuk merugikan saudara tetapi masuk pada kegerakan besar pembentukan Tubuh Kristus. Jika itu ada pada saudara itu keberuntungan. Tetapi kalau disampaikan Firman lalu salah ditanggapi, terima bencana.

4.      Untuk mempertahankan status sebagai anak sulung. Sebab inilah yang akan diganggu. Status saudara dan saya sebagai anak sulung, iblis tidak akan pernah diam, dia akan selalu mengganggu. Banyak cara iblis untuk mengganggu kita sehingga hancur status saudara sebagai anak sulung. Sebabnya saudara diunjuk-unjuk oleh hamba Tuhan di dalam penggembalaan untuk mempertahankan status saudara sebagai anak sulung. Itu sebabnya berkas sulung ini selalu diunjuk-unjuk oleh imam di hadapan Tuhan, untuk mempertahankan status kesulungan saudara.

Kenapa harus dipertahankan? Sebab kedudukan sulung ini luar biasa, itu pemberian yang sangat berharga dari Tuhan. Kalau kita diangkat menjadi anak sulung itu adalah pemberian Tuhan yang sangat berharga, yang diberikan oleh Tuhan yang tidak pernah berubah, tidak pernah terbayang.
Yakobus 1:16-18
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Menjadi anak sulung itu adalah pemberian Tuhan yang baik dan sempurna dari Bapa segala terang. Hal ini harus dikawal sebab bisa terlepas kembali. Buktinya Esau, buktinya Ruben, hilang hak kesulungan mereka! Buktinya yang lain adalah Yudas Iskariot, Demas dia pulang ke Kengkrea. Banyak contoh dalam Alkitab orang yang kehilangan hak kesulungan.
Kalau tidak memberi diri dikawal di dalam penggembalaan, alias tidak setia tampil dalam tiga macam ibadah dan hanya mengharapkan unjuk-unjuk gembala di dalam kamar, itu belum mencapai standar. Tetapi kehadiran saudara itu dalam ibadah penggembalaan sama dengan Tuhan mempertahankan status kesulungan saudara yang tidak bisa tergoncangkan.

Jangan kita mempermainkan karena banyak contoh dalam Alkitab orang-orang yang kehilangan status hak sulung. Kalau Demas dia kembali ke pertambangan emas karena mengejar yang duniawi.

Keberuntungan kita diunjuk-unjuk adalah mempertahankan status rohani saudara, yaitu status kesulungan. Tentu diawali dari kami hamba Tuhan. Kalau saya tidak mempertahankan statusku sebagai hamba Tuhan, bagaimana saya dipercayakan Tuhan mengawal sidang jemaat. Saya dulu harus mengawal diriku.

Ini 4 tujuan Tuhan mengapa kita diunjuk-unjuk oleh gembala. Bagaimana jemaat dipertahankan statusnya dalam doa penyahutan gembala, maupun dalam pergumulan kita bersama ketika hadir dalam ibadah. Di situ bersama-sama kita berada pada perang rohani melawan si jahat.

Mempelai wanita ini adalah kehidupan manusia Kristen yang memiliki status anak sulung, semuanya anak sulung. Walaupun secara lahiriah saya bukan anak sulung, saya anak kelima. Tetapi disulungkan oleh Tuhan. Di sini banyak yang bukan anak sulung tetapi disulungkan oleh Tuhan.

Coba bayangkan, Yusuf anak Rahel bukan anak sulung tetapi disulungkan. Efraim bukan anak sulung tetapi disulungkan. Yakub bukan anak sulung tetapi disulungkan. Jadi kalau kita melihat Yakub, Yusuf dan Efraim, maka itulah anugerah Allah yang sempurna bagi kita. Kita bukan anak sulung secara lahiriah tetapi disulungkan oleh Tuhan. Untuk mempertahankan ini, ayo jangan kecilkan ibadah dan pelayanan. Sebab di situ anda dipertahankan oleh Tuhan kedudukanmu sebagai anak sulung di dalam penggembalaan, diunjuk-unjuk di hadapan Tuhan.

Jika ini ada maka saudara akan menikmati. Ketika Tuhan datang, saudara membuka mata ada di sana, betapa bahagianya kita. Tetapi kalau dibuang oleh Tuhan, sangat mengerikan. Kita bukan anak sulung tetapi disulungkan oleh Tuhan, itu luar biasa. Itu perjuangan, Yakub berjuang untuk mendapatkan kesulungan, Yusuf berujuang untuk mendapatkan kesulungan. Efraim mendapat kesulungan itu datang langsung dari Yakub. Tetapi dia juga dikenang-kenang oleh Tuhan bagaikan lembu yang kuat “hei Efraim mengapa Aku merindu-rindukan engkau”.
Yeremia 31:20
31:20 Anak kesayangankah gerangan Efraim bagi-Ku atau anak kesukaan? Sebab setiap kali Aku menghardik dia, tak putus-putusnya Aku terkenang kepadanya; sebab itu hati-Ku terharu terhadap dia; tak dapat tidak Aku akan menyayanginya, demikianlah firman TUHAN.

Kenapa pada pesta unjuk-unjuk kelihatan dipisah tersendiri. Padahal pesta unjuk-unjuk ini membungkus pesta Pantekosta. Dalam Imamat 23, pesta unjuk-unjuk itu ada pada ayat 10-14 dan ayat 20-22. Itu membungkus pesta Pantekosta. Di dalam pesta unjuk-unjuk ada pesta pantekosta yaitu ayat 15 sampai ayat 19. Itu menunjukkan untuk kita bisa mempertahakan hak kesulungan, untuk kita bisa setia diunjuk-unjuk maka harus ada di dalam wilayah Pantekosta, ada di wilayah Roh Kudus. Makanya alam rohani ini jangan kita abaikan. Saya memperhatikan ini saya terperanjat, terima kasih Tuhan. Ternyata jika kami mau mempertahankan hak kesulungan kami, kami mau didorong supaya rohani bernyala-nyala supaya terhindar dari tulah, maka Tuhan berikan kuasa yang luar biasa, kuasa pantekosta, kuasa Roh Kudus.

Dari pihak kita ada upaya untuk digembalakan, agar dihindarkan dari bencana, mau didorong masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Dari pihak kita ingin dipertahankan status kesulungan kita, maka dari pihak Tuhan hadir bukan cuma Firman tetapi juga Roh Kudus. Di pesta Pantekosta inilah baru ada pemetikan buah sulung. Ketika turun Roh Kudus di Yerusalem maka ada 3000 orang buah sulung. 3000 buah sulung ini diunjuk-unjuk oleh hamba Tuhan. Bagaimana sikap mereka ketika menyadari bahwa mereka adalah anak-anak sulung. Kita sebagai anak Tuhan melihat bagamana praktek mereka sebagai buah sulung. Kita lihat sikap mereka secara vertikal dan secara horisontal.

Makanya kita lihat dalam Imamat pasal 23, ayat 14 mendahulukan Tuhan dan ayat 22 horisontal melihat kepada sesama. Inilah orang yang diunjuk-unjuk dan inilah yang terjadi pada gereja mula-mula.
Imamat 23:14
23:14 Sampai pada hari itu juga janganlah kamu makan roti, atau bertih gandum atau gandum baru, sampai kamu telah membawa persembahan Allahmu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.

Sampai membawa persembahan Allahmu, itu berarti mendahulukan Tuhan.

Imamat 23:22
23:22 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu."

Di sini melihat kepada sesama. Pertama vertikal, kemudian horizontal, kita melihat kepada sesama. Terima kasih kepada Tuhan jika umat Tuhan bisa melihat ke atas dan melihat kepada sesama yang perlu dibantu. Tuhan memberkatimu sebab sudah mempraktekkan. Itu ada pada suasana buah sulung yang 3000 jiwa.
Kisah Para Rasul 2:42-46
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,

Secara horisontal terasa dalam persaudaraan dari antara 3000 orang ini. Mereka mengisi Imamat 23:22.
Kisah Para Rasul 2:45-47
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Inilah buah sulung, anak sulung. Makanya Imamat 23:10-12 itulah peraturan timang-timangan, ayat 20-22 juga peraturan timang-timangan. Ayat-ayat itu mengapit pesta Pantekosta. terima kasih banyak Tuhan, Tuhan memberikan kami kemampuan ajaib untuk memampukan kami mempertahankan status anak sulung dan kami harus mempraktekkan.

5.      Poin kelima ini adalah poin paling berat. Sebab poin yang kelima ini artinya, anak sulung yang dipertahankan kedudukannya, jika si pengunjuk-unjuk ini melihat ada yang kurang pas lalu ditunjuk kesalahannya, dia menerima atau tidak. Ketika gembala mau mengunjuk-unjuk dan dia melihat ada yang kurang pas lalu dia beritahu “ini jangan, ini harus begini dan ini jangan dilakukan” di sinilah poin yang berat. Sebab menunjuk kesalahan, menunjuk apa yang menjadi kendala baginya sehingga tidak masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Tetapi kendala ini seringkali dipertahankan dan berbalik menyerang yang mengunjuk-unjuk.

Misalnya gembala mengunjuk-unjuk isterinya, mengunjuk-unjuk anaknya, mengunjuk-unjuk cucunya, mengunjuk-unjuk mantunya, mengunjuk-unjuk sidang jemaat lalu ditunjuk kesalahannya yang bisa menjadi penghalang masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus, jangan marah! Sebab itu justru kasih Tuhan yang tertuju kepadamu. Misalnya saya khotbah di sini dan kena kepada oma, oma jangan marah! Karena tidak sedikit isteri marah ketika suaminya berkhotbah menunjuk kesalahan. Ini salah, justru anda harus menopang suamimu. Itu berarti Tuhan mengasihi saudara, kendala yang bisa membuat anda gagal masuk pembangunan Tubuh Kristus, diterjang oleh Tuhan sehingga kita bisa masuk bareng menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.

Ibu-ibu rohani jangan memperlambat pekerjaan Tuhan karena ulahmu. Ini di mana-mana banyak terjadi. Dalam setiap nikah, suami itu adalah gembala, hormati dan hargailah. Gembala juga sebagai kepala dalam nikah dan suami bayangan bagi jemaat.

6.      Di sini Tuhan sudah memberikan bayang-bayang untuk gereja menikmati dua menjadi satu. Di pesta Paskah tidak, di pesta roti fatir juga tidak. Dan di pesta pondok daun-daunan aslinya. Di pesta timang-timangan, bayangan untuk dua menjadi satu sudah diberikan gambaran. Begitu masuk pesta pondok daun-daunan itu jelas diperlihatkan. Jadi apa tujuan keenam pesta timang-timangan? Tuhan perlihatkan “inilah tujuanKu membawa kamu dua menjadi satu”. Kemudian dalam pesta pondok daun-daunan itu lebih jelas lagi.

Sebabnya jangan ringankan untuk ditimang-timang, bawa dirimu ditangani oleh gembala. Lewat doa syafaat gembala dan kehadiranmu dalam ibadah itu berarti saudara sudah mengupayakan untuk menghindarkan diri dari tulah, supaya tetap mempertahankan rohanimu menyala, supaya dibawa masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus, kemudian dibayang-bayangi dua menjadi satu.
Imamat 23:13
23:13 serta dengan korban sajiannya dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, sebagai korban api-apian bagi TUHAN yakni bau yang menyenangkan, serta dengan korban curahannya dari seperempat hin anggur.

2/10 efa ini adalah makanan orang Israel pada hari yang keenam, ini 2 gomer. Inilah tujuan diunjuk-unjuk, luar biasa tujuannya. Begitu sampai di sini, bobotnya berat, bobotnya luar biasa. Seakan-anak Tuhan berkata “hambaKu pekerjaanmu bobotnya luar biasa, untuk membawa jemaat dua menjadi satu. Itu tugasmu”. Jadi ibadah bukan sekedar pimpin upacara, setelah habis menyanyi dan dengar Firman sedikit, selesai, di mana bobotnya, di mana tanggung jawabnya?

Sebabnya jika jemaat memperhatikan ini, anda punya harapan untuk masuk rencana Allah. Karena 2/10 efa sama dengan dua gomer. Itu makanan bagi orang Israel di hari keenam untuk satu orang tetapi 2 gomer.
Keluaran 16:22
16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.

Kita ini sudah ada pada hari keenam dalam minggu ketebusan. Minggu ketebusan itu sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Kita sekarang ada pada hari keenam, sudah mau masuk aniaya antikristus. Antara minggu kejadian dan minggu ketebusan ada kesamaan.

Pada minggu kejadian hari pertama Tuhan menciptakan terang (kebenaran), pada minggu ketebusan hari pertama Tuhan berikan kulit menjadi pakaian Adam dan Hawa, itu adalah kebenaran Allah. Pada hari kedua minggu kejadian Tuhan memisahkan bentangan air di atas dan air di bawah, pada minggu ketebusan hari kedua Tuhan air yang di atas itulah Nuh sekeluarga 8 orang dan air di bawah itulah orang banyak yang tidak terbilang banyaknya. Di sini ada satu orang yang terangkat hidup-hidup ke sorga, itu Henokh.

Pada minggu kejadian hari ketiga Tuhan memisahkan darat dan laut, pada minggu ketebusan hari ketiga Tuhan memisahkan orang Israel di darat dan orang Mesir di laut. Pada minggu kejadian hari keempat Tuhan menciptakan matahari, bulan dan bintang, pada minggu ketebusan hari yang keempat Tuhan menghadirkan matahari, bulan dan bintang itulah Yesus wujud Allah yang berlembaga. Pada minggu kejadian hari yang kelima Tuhan menciptakan ikan-ikan dan burung-burung, pada minggu ketebusan hari yang kelima pada hari pantekosta Tuhan menciptakan ikan-ikan sebanyak 3000, itulah 3000 orang yang bertobat.

Pada hari keenam minggu kejadian Tuhan menciptakan sepasang nikah Adam dan Hawa. Pada minggu ketebusan hari keenam Tuhan menciptakan sepasang nikah yaitu Tuhan Yesus dan gerejaNya. Ingat setelah itu ada 3,5 tahun aniaya antikristus, mau ke mana kita. Pada hari ketujuh minggu kejadian Tuhan beristirahat, pada hari ketujuh minggu ketebusan ada kerajaan 1000 tahun. Kita sudah dekat dengan waktu ini.

Itu sebabnya dalam timang-timangan diperkenalkan dua menjadi satu, kita ada pada hari keenam minggu ketebusan. Jangan santai-santai sekarang, jangan lagi menajiskan dirimu! Segera bertobat agar tidak dimangsa oleh binatang buas dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.

7.      Diberikan pemahaman yang mendalam oleh tangan yang mengunjuk-unjuk kepada yang diunjuk-unjuk agar salib itu ditegakkan. Salib itu yang tegak lurus itu vertikal, hubungan kita dengan Tuhan. Yang melintang adalah hubungan kita dengan sesama. Dalam mengunjuk-unjuk kita diberi pengertian tentang salib. Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Mendahulukan Tuhan dan mendahulukan sesama.

Makanya tadi ditampilkan Imamat 23:12 dan juga ayat 22. Ini yang lebih diberi penekanan yang mendalam dalam pesta unjuk-unjukkan. Memberikan pemahaman yang mendalam bagi umat untuk melihat ke atas dan melihat kiri kananmu, banyak orang yang membutuhkan uluran tangan saudara.

Kalau hanya memikirkan yang sesaat ini, hancur saya. Tetapi kami mengutamakan yang di atas, demi kepentingan Tubuh Kristus. Seberapa yang Tuhan percayakan kami unjuk-unjuk, jika saudara menghargai pasti saudara berhasil. Kita sudah ada di ruas jalan akhir, sudah dekat kedatangan Tuhan.

Beri dirimu diunjuk-unjuk, beri dirimu dihindarkan dari bencana ini. Kita tidak tahu di Sulawesi Tengah, kita tidak tahu di danau Poso ini. Sebab tidak ada sejengkal tanah yang tidak kena tulan. Tetapi dengan diunjuk-unjuk kita terhindari dari bencana, dengan diunjuk-unjuk rohani kita berkobar-kobar, dengan diunjuk-unjuk kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, dengan diunjuk-unjuk status kesulungan kita dipertahankan, dengan diunjuk-unjuk kita diberitahu kendala yang bisa menghalangi kita untuk masuk pembangunan Tubuh Kristus, dengan diunjuk-unjuk kita diperkenalkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kemudian prakteknya kita mendahulukan Tuhan dan mendahulukan sesama. Kalau ini ada maka gereja Tuhan akan tahu bagaimana sikap dalam pertemuan kudus. Jika benar kita melaksanakan pertemuan kudus dan kita tahu Tuhan hadir, maka itu yang menguduskan kita.
Matius 18:20
18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Kehadiran Tuhan itu  yang mewarnai sehingga pertemuan itu kudus. Bagaimana bukti Tuhan hadir dalam pertemuan itu? Bagaimana reaksi anak Tuhan, bagaimana tanggapan orang yang berhimpun itu, apakah ada bukti Tuhan hadir?
Mazmur 89:8
89:8 Allah disegani dalam kalangan orang-orang kudus, dan sangat ditakuti melebihi semua yang ada di sekeliling-Nya.

Tuhan disegani, tetapi bagaimana kalau kita hadir dalam ibadah dengan asal! Berbusana tidak sopan, bagaimana bisa kudus, Tuhan tidak akan hadir. Ini bukti Tuhan hadir yaitu kita segan, takut dan gentar akan Tuhan.

Kadang juga kami pendeta-pendeta ini tidak ada rasa segan akan Tuhan, tidak ada rasa takut. Sudah mau naik mimbar baru matikan rokok atau minum dulu air kata-kata baru naik di mimbar, di mana takutnya akan Tuhan!

Mazmur 89:8
89:8 Maka Allah amat diketakuti dalam majelis orang suci dan hebatlah adanya di atas segala yang berdiri kelilingnya.

Makanya datang beribadah jangan seperti nonton pacuan kuda, seperti pergi piknik. Itu berarti Tuhan tidak mereka segani, tidak mereka takuti lebih dari segalanya di sekelilingnya.

Kalau kita berjalan lebih jauh dari pesta ke pesta selalu diiringi korban sembelihan. Jadi pertemuan kudus itu menjadi kudus sebab Tuhan hadir dan dia menghargai korban sembelihan atau menghargai korban Kristus, itulah namanya pertemuan kudus. Terima kasih banyak Tuhan, biarlah ada roh takut akan Engkau kepada kami. Yang menyandang hak sulung ada roh gentar. Bukan beribadah tetapi tidak ada rasa takut atau segan akan Tuhan, itu tidak kudus! Mereka salah menggunakan ayat Matius 18:20. Ini jangan terjadi pada kita, sebab Kristus Yesus sudah tersembelih.
Wahyu 5:6
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Dari sekian banyak ekor domba, kambing dan lembu dalam setiap pesta yaitu pesta Paskah, roti Fatir, timang-timangan apalagi di pesta Pantekosta lebih banyak lagi serta pesta pendamaian, semua itu telah digenapi oleh Anak Domba Allah.

Wahyu 5:9,12
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

Perkataan Anak Domba yang disembelih yang ketiga ini langsung kena dengan 7 pokok pohon yang digunakan dalam pesta pondok daun-daunan.

Dia menerima kuasa, pokok zaitun
Dia menerima kekayaan, pokok zaitun hutan
Dia menerima hikmat, pokok rindang
Dia menerima kekuatan, pokok kurma
Dia menerima hormat, pokok anggur
Dia menerima kemuliaan, pokok murad
Dia menerima puji-pujian, pokok gandarusa

Untuk masuk pesta pondok daun-daunan semua ada pada Tuhan Yesus, tinggal kita mau menerima atau tidak! Kalau Yesus suruh ambil, itu ada di gunung Golgota sudah Yesus siapkan. Kita yang tidak mau dan tidak menghargai korban sembelihan yang memungkinkan kita memperoleh semua itu.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar