20190210

Kebaktian Umum, Minggu 10 Februari 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 7:13-17 (orang banyak yang tidak terhitung banyaknya)
7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
7:16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Yang disebut tak terbilang banyaknya ini adalah orang-orang yang tidak surut langkah dalam mengikuti Tuhan di dalam jalan sengsara. Jalan sengsara adalah jalan yang Tuhan tinggalkan sebagai teladan kepada kita.
I Petrus 2:21-24
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Jadi mereka ini adalah orang-orang pemegang waris yang termeterai yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun lagi. Hasilnya mereka menikmati suatu sukacita yang luar biasa, yang tidak terkatakan. Karena dikatakan mereka tidak diterpa lagi oleh hujan, oleh panas terik dan sebagainya. Tidak ada lagi air mata karena sudah dihapus oleh Pemimpin mereka.

Jalan sengsara itu adalah jalan kematian dan kebangkitan dan berujung pada kemuliaan. Jadi jalan sengsara itu tidak hanya disebutkan mati. Mati di sini adalah benar-benar kehidupan itu meletakkan kepentingan dirinya sendiri. Mati itu berarti memutuskan dirinya dari kepentingannya dirinya sendiri dan terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus. Dia meninggalkan atau melepaskan kepentingan-kepentingan dirinya sendiri, kemudian dia libatkan diri dalam pembangunan Tubuh Kristus. Melepaskan kepentingan-kepentingan daging dan mengutamakan ibadah pelayanan, itu memang sengsara.

Di depan peti perjanjian ada 7 percikan darah. 7 percikan darah itu artinya sengsara daging. Di mana kita meletakkan atau melepaskan kepentingan daging kita dan mengutamakan pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dengan beribadah dan melayani. Tanda darah itu berarti sengsara. Darah di atas tutup tabut perjanjian itu khusus untuk Yesus. Dia sudah sengsara mulai dari taman Getsemani dan berakhir di Golgota. Tuhan tidak mengharapkan lagi kita seperti itu, tetapi darah di depan peti perjanjian harus rela kita terima. Berarti tujuh percikan darah ini adalah bagian-bagian penyucian dari sifat tabiat daging kita. Termasuk kepentingan-kepentingan daging kita, kita rela meletakkan itu kemudian kita terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus.

Jika sengsara ini ada, bukan berarti itu akan berlarut-larut. Jika kita berani masuk dalam  derita sengsara seperti itu, tidak lama suasana kebangkitan akan kita nikmati. Karena Tuhan sudah lihat saudara berani melepaskan kepentingan-kepentingan dirimu, bukan berarti Tuhan tutup mata, Tuhan akan kembalikan berlipat ganda, itulah kebangkitan. Di sini seringkali kita gagal, kita tidak melihat dibalik kematian itu ada kebangkitan. Tuhan akan kembalikan dengan limpah, tetapi kita sudah harus ada di dalam pemikiran “saya lepaskan kepentingan-kepentingan diriku, saya prioritaskan tubuhku untuk masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yakni Mempelai Wanita Tuhan”. Kalau hal itu, bukan berarti Tuhan akan membiarkan kita menjadi miskin, Tuhan akan mengembalikan dan itulah kebangkita. Dan sesudah dikembalikan maka lebih memuncak lagi kemuliaan.

Kita orang Kristen, utamanya yang ada dalam pengajaran ini, kita dipacu untuk ke sana. Utamanya saya, saya harus benar-benar mempraktekkan itu. Bagaimana saya memprioritaskan pelayananku, ibadahku untuk masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Walaupun mungkin order yang saya terima hilang, itulah pengalaman sengsara! Dan akan Tuhan kembalikan lebih dari itu. Mungkin keuntungan yang akan saudara peroleh hilang karena ibadah pelayanan, itu bukan berarti akan membuat saudara miskin dan melarat, tidak! Tuhan akan mengembalikan. Sudah banyak orang percaya yang mengalami seperti itu.

Benar-benar Tuhan tidak membohongi kita. Hanya Tuhan melihat apakah kita ini mau menerima sengsara. Tuhan mau melihat apakah kita bisa melepaskan kepentingan-kepentingan diri kita sendiri. Inilah yang namanya percikan darah. Tujuh percikan darah itu ada di depan peti perjanjian. Berarti anda sudah dekat dengan naungan Mempelai Laki-laki Sorga alias sudah ada di ruangan maha suci. Berarti rohani saudara sudah bernuansa ruangan maha suci (sempurna). Olehnya jangan kita diberi rasa takut oleh setan, sebab dia memang selalu mau mengganggu kita.
Yang tidak terbilang banyaknya tadi adalah orang-orang yang berhasil menerima 7 percikan darah dalam hidupnya. Bukankah saudara dan saya adalah calon Mempelai Wanita yang digambarkan peti perjanjian yang dibuat dari kayu penaga yang disalut dari dalam dan dari luar. Kayu penaga itu bergetah dan getahnya gatal. Tetapi kalau disalut dengan emas maka getahnya tidak bisa keluar lagi. Dari dalam, prakteknya mulai dari dalam nikah jasmani, baru ada kesaksian keluar. Jadi penyalutan peti itu dari dalam, itu menunjukkan persekutuan kecil yaitu nikah, setelah itu baru keluar. Kalau kita keluar bersaksi kemudian mereka melihat dalam nikah kita ada getah gatal yang mengganggu, maka tidak elok kesaksian kita. Saya sebagai hamba Tuhan lebih dahulu.

Makanya perlu percikan darah ini berkali-kali sampai kita sempurna. Bukan hanya 7 kali, tetapi angka 7 itu menunjukkan angka sempurna.

Kemuliaan itu sudah masuk dalam daftar doa Tuhan Yesus. Bagaimana mau mencapai kemuliaan itu tanpa melalui mati. Yesus mengalami mati, bangkit baru mengalami kemuliaan. Yohanes pasal 17 Yesus berdoa tentang kemuliaan, pasal 19 dia masuk dalam sengsara, yakni kematian, setelah itu dibangkitkan. Dan pasal 20 dipermuliakan.

Yohanes 17:5
17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Kemuliaan itu dahulu telah Yesus miliki. Tetapi ketika Dia datang ke dunia kemuliaan itu Dia tanggalkan. Sekarang Dia minta agar kemuliaan itu dikembalikan.

Yohanes 17:22
17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

Kata satu dalam doa ini ada 5 kali. Satu yang pertama dan kedua itu adalah dalam nikah. Sesudah bicara seperti ini, pasal 18 Yesus ditangkap, pasal 19 Yesus disalib, tetapi pasal 20 Dia dimuliakan, bangkit dari kubur. Setelah Yesus bangkit dari kubur, dalam pasal 21 jabatan gembala itu diserahi pada pribadi Petrus. Di sini Petrus diajar oleh Tuhan agar dia tidak gentar mengalami sengsara. Dalam pengertian rohani, tidak gentar melepaskan kepentingan diri sendiri dan benar Petrus mengalami.

Setelah Petrus diangkat menjadi gembala di Yerusalem, maka Tuhan bergerak dan bekerja di Yerusalem di dalam penggembalaan Petrus. Dari 3000 jiwa, 5000 jiwa dan bertambah terus. Tetapi Petrus sebagai gembala melupakan amanah Tuhan dalam Kisah Para Rasul 1:8. Dia batasi itu hanya di Yerusalem, hanya di Yudea. Tuhan tidak puas melihat hal itu. Berarti sadar atau tidak sadar Petrus dan yang dia gembalakan hanya mementingkan diri sendiri, tidak lagi melihat bagaimana Tuhan memandang sampai ke ujung bumi.

Akhirnya Tuhan hadirkan sengsara, Tuhan hadirkan Saulus untuk mengobrak-abrik mereka. Dan karena hal itu akhirnya kaki dian itu pindah di Antiokhia. Di Antiokhia bertambah jabatan, ada nabi dan guru yang muncul. Tadinya di Yerusalem ada rasul. Di sini kekuatan bertambah. Kekuatan bertambah ini untuk kepentingan siapa? Ini untuk kepentingan bangsa kafir. Di sinilah awal pengutusan Paulus yang tadinya mengobrak-abrik mereka di Yerusalem, sekarang dia menjadi utusan Tuhan. Untuk siapa? Untuk kita bangsa kafir.

Jika kita melihat Kisah Para Rasul pasal 8, mereka yang tadinya dikejar-kejar di Yerusalem, banyak yang dibunuh dan ditangkap oleh Saulus. Mereka sengsara, tetapi sekalipun sengsara mereka tidak surut langkah, mereka tidak takut nyawanya melayang. Mereka pergi ke Samaria dengan sukacita. Dalam sengsara mereka bisa bersukacita, bayangkan itu.

Inilah yang terjadi pada gereja hujan awal. Pada gereja hujan akhir, kita diperhadapkan dengan suasana seperti ini. Sebabnya ketika kita diperhadapkan dengan suasana kematian jangan kita berkata tunggu dulu. Kita seringkali tidak mau padahal itu kesempatan kita melepaskan kepentingan kita untuk meraih kebangkitan dan kemuliaan. Itulah yang Tuhan cari.

Perjalanan rasul Paulus itu 3 kali dan yang ketiga kali baru dia ke Asia. Ketika masuk di Efesus dia mengatakan pintu terbuka dan memang di Efesuslah rahasia Firman terbuka. Tetapi Paulus berkata “aku bergumul dengan binatang buas di Efesus”. Efesus ada di Asia kecil. Di situlah Tuhan membuka rahasia Firman. Justru rahasia Firman dibuka di tengah bangsa kafir. Indonesia adalah bagian dari benua Asia dan di Asia ada yang disebut ujung timur, itulah Papua. Suku paling primitif ada di Papua.

Di Efesus Tuhan bukakan rahasia Firman justru saat yang terakhir. Tuhan simpan yang terakhir bagi pembangunan Tubuh Kristus lewat pembukaan rahasia Firman. Sekarang bagaimana kita mengapresiasi. Jadi bukan kebetulan Pdt. Van Gessel orang Indo, bapaknya Belanda dan mamanya Jawa. Beliau meninggal di Papua dalam usia 66 tahun setelah menyusun 66 kitab dalam Alkitab dalam terang Tabernakel. Bahagia kita sebenarnya. Sebabnya dalam Konfernsi Kabar Mempelai, hamba Tuhan dari negara-negara lain mengatakan ternyata Tabernakel yang asli dan murni ada di Indonesia. Kita ini dilawati oleh Tuhan, jangan kita main-main.

Setelah Tuhan mengangkat Petrus menjadi gembala, dari yang kita baca tadi sangat kental nuansa penggembala. Sebab persoalan penggembalaan dikaitkan dengan kehidupan yang tidak terbilang banyaknya. Bukan baru saat itu mereka digembalakan. Mereka menikmati itu karena dari sejak awal mereka sudah digembalakan. Tetapi dalam suasana masih ada derai air mata, masih ada sengsara, penderitaan dan tantangan, tetapi tidak mengapa. Sebab ketika Tuhan membukakan rahasia Firman di Efesus, rasul Paulus mengatakan banyak lawan! Jika Tuhan membukakan rahasia Firman, tidak akan sepi dari musuh, pasti banyak lawan.
I Korintus 16:8-9
16:8 Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai hari raya Pentakosta,
16:9 sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang.

Jadi jangan kaget kalau rahasia Firman dibuka untuk menampilkan mempelai wanita Tuhan pada alamat yang besar, kemudian banyak yang melawan. Saya sadar banyak yang melawan saya, bukan karena saya tetapi karena Firman yang saya beritakan. Itu memang sudah konsekuensi seorang pemberita jika membangun Tubuh Kristus. Itu sebabnya Paulus mengatakan di Efesus dia melawan binatang buas.

I Korintus 15:32
15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".

Jadi di tengah-tengah pembukaan rahasia Firman, ada binatang buas, ada penentang-penentang. Maka jika saudara menemukan seperti itu, bukan berarti kita tidak benar. Justru karena kita benar sehingga kita dilawan oleh setan! Semoga kita memahami ini agar kita terserap, benar-benar kita adalah kehidupan yang berjubah putih. Ada kesempatan membasuh jubah di dalam darah Anak Domba Allah. Kemudian kita menikmati suasana penggembalaan yang kekal selama-lamanya. Jadi sejak awal mereka ini adalah orang yang menghargai penggembalaan.

Olehnya sebagai umat Tuhan, harus ada kasih yang beraksi. Bukan cuma kasih yang diam tetapi kasih yang bergerak. Untuk apa? Menopang penggembalaan. Mengapa harus ditopang? Sebab ada binatang buas, banyak lawannya. Bukan gembala yang dilawan tetapi Firman yang dipercayakan di dalam pembukaannya. Itu sebabnya harus kita topang. Mengapa harus kita topang? Sebab kehidupan rohani jemaat sangat terpergantung peran gembala.

Contoh konkritnya bagaimana Musa meluruhkan panas angkara murkanya Tuhan. Umat sudah diancam untuk dihancurkan dan gembala berdiri di depan. Tuhan sudah berencana menghabiskan orang Israel karena mereka menyembah lembu emas.
Keluaran 32:10-11
32:10 Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."
32:11 Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?

Ini tugas seorang gembala. Umat sudah terancam dimurkai, dia tampil sebagai penengah di antara Tuhan dan umat yang sudah terancam.

Keluaran 32:12
32:12 Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu.

Ini bahasa Musa untuk melunakkan hati Tuhan yang sudah berkobar-kobar untuk memusnahkan orang Israel. Rencana pembangunan Tubuh Kristus disabot oleh iblis, dia menggunakan pendeta besar itulah Harun. Jadi tidak heran ketika Tuhan menggagas pembangunan Tubuh Kristus kemudian ada sabotase untuk menghancurkan. Itu memang sudah pernah terjadi dulu.

Ungkapan Tuhan menyesal itu akhirnya diwujudkan.
Keluaran 32:13-14
32:13 Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya."
32:14 Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.

Peran siapa yang membuat Tuhan menyesal? Gembala! Tidak bisa dikecilkan peran gembala. Nasib Israel ditentukan doa dari gembala. Tidak enteng, jangan pikir enteng penggembalaan.

Keluaran 33:15
33:15 Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.

Bayangkan bagaimana tegasnya gembala ini menghadapi murka Allah, dia berani pasang badan. Kenapa Musa berani berbuat seperti itu? Sebab ketika 40 hari 40 malam dia berbincang-bincang dengan Tuhan di atas gunung, dia sudah tahu dan mengerti kodrat Ilahi.

Keluaran 34:6
34:6 Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,

Ini sifat Tuhan dan dia sudah tahu. Musa sudah melihat di atas gunung dan sekarang Tuhan sendiri berbicara.

Keluaran 34:7
34:7 yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat."
Tuhan siap mengampuni, tetapi jika tidak maka sampai keturunan keempat kena hukuman! Jangan bermain-main dengan Tuhan. Makanya cepat damai dengan Tuhan, jangan sampai anak dan cucumu nanti kena. Peran Musa sebagai gembala tahu persis sifat Tuhan yang panjang sabar, berlimpah kasih dan setia-Nya. Tetapi jangan coba kita permainkan, nanti akan tertanggung pada anak, cucu sampai keturunan keempat akan kena.

Sekali lagi, topang gembala yang Tuhan percayakan menggembalakan saudara. Teladani imannya. Gembala itu yang paling menonjol adalah keteladannya iman, bahkan sampai akhir hidupnya lihat keteladanan iman. Kalau ada sekarang ini pelayan Tuhan menyerahkan semuanya terserah orang itu, mengalir saja, di mana keteladanan iman?

Ibrani pasal 11 sampai 13:
Pasal 11 pasal iman. Makanya dalam pasal 11 iman yang ditekankan.
Pasal 12 pasal pengharapan. Makanya yang ditekankan orang-orang yang berpengharapan.
Pasal 13 adalah pasal kasih. Di dalam penggembalaan inilah ditekankan tentang kasih.

Ibrani 13:7
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

Di sini dicontohkan tentang iman karena dia sudah melalui pasal 11 dan 12, iman, pengharapan dan kasih. Prakteknya:
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Kalau gembala berkeluh kesah itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. Jangan ajak Dia berkeluh kesah, tidak akan menguntungkan kehidupan itu, yang akan diuntungkan adalah iblis.

Anak Tuhan yang tahu bahwa itu tidak benar dan merasa tidak bersalah, kalau dia tidak segera datang kepada Tuhan maka dia akan terbuang untuk selama-lamanya dan tidak akan masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Dia akan terkerat dari dalamnya sehingga dia akan dimuntahkan oleh Tuhan, keluar dari pembangunan Tubuh Kristus. Sama dengan Laodekia, sudah melakukan ini dan itu tetapi tidak merasa bersalah. Syukur Tuhan masih datang ketuk pintu, kalau tidak habislah mereka. Sebab mereka sudah diancam untuk dimurkai oleh Tuhan, dimuntahkan oleh Tuhan.

Jika umat Tuhan betul-betul mengasihi Tuhan, pasti tidak akan bekerja merugikan pekerjaanNya. Kalau benar hamba Tuhan dan anak Tuhan mengasihi Tuhan, dia tidak akan melakukan pekerjaan yang merugikan pekerjaan Tuhan atau menguntungkan iblis. Saya sebagai hamba Tuhan berupaya untuk tidak merugikan pekerjaan Tuhan. Saya selalu mau pekerjaan Tuhan yang diuntungkan. Berarti jemaat terarah jelas ke mana arah perjalanan kita yaitu kita mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Jika Musa mengerti sifat tabiat Ilahi yang penuh kasih sayang, maka dalam doa permohonannya kepada Tuhan dia berseru sehinga akhirnya Tuhan menyesal. Apakah Tuhan tidak tahu janji-janjiNya kepada Abraham, mengapa Musa harus mengungkap itu? Tuhan tahu, tetapi Tuhan melihat ternyata ada manusia yang sayang kepada sesamanya. Ternyata ada gembala yang sayang kepada jemaatnya. Ini yang Tuhan lihat karakter yang ada pada Musa. Dia tidak tega melihat mayat umat Tuhan bergelimpangan karena dimurkai oleh Tuhan, sehingga dia angkat dan berkata “nanti dicemooh orang lain”.
Keluaran 32:25
32:25 Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang -- sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka --

Musa tidak mau, tetapi ini yang sudah terjadi. Kalau ini tidak masuk dalam doa syafaat Musa, pasti sudah habis orang Israel.

Mari kita bersikaplah rohani, Tuhan Yesus sudah mau datang. Jangan kita menjadi cemooh, jangan kita merugikan pekerjaan Tuhan. Kalau sudah pernah terjadi, ingat bahwa Tuhan itu penuh kasih sayang. Datang segera dan selesaikan, minta ampun, akui dengan tuntas sampai habis supaya tidak kena anak, cucumu dan sampai keturunanmu yang keempat.

Tuhan katakan “kamu pergi saja, aku akan utus malaikatKu”. Mendengar itu Musa tidak bisa terima “Tuhan jangan suruh kami pergi dari sini jika Engkau tidak membimbing kami” karena dia tahu bahwa mereka tidak akan mampu menghadapi musuh tanpa Tuhan bersama dengan mereka. Itu sebabnya tanpa darah Anak Domba kita tidak sanggup. Sebagai bukti Musa mendapat kasih karunia, dengan dasar inilah dia bermohon supaya Tuhan berjalan dengan mereka. Dan Tuhan iyakan, tanggung jawab gembala ini luar biasa. Saya angkat topi kepada Musa, sampai rela dia berkata “hapus namaku dari kitab kehidupan jika Tuhan tidak bersama dengan kami”. Bayangkan dia pasang badan, ini gembala yang luar biasa.

Kita lihat bagaimana warna kehidupan gembala dan jemaat yang mendapat kasih karunia. Pasti ada contoh. Paling kurang ada 4 contoh, ada 4 bukti bahwa umat Tuhan itu bersama gembala mendapat kasih karunia.
Keluaran 33:14
33:14 Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu."

1.      Pertama Tuhan siap menjadi gembala, Tuhan siap membimbing mereka. Bukti Tuhan membimbing adalah ada pembukaan rahasia Firman.

2.      Bukti kedua ada ketentraman. Bagaimana dalam pengikutan saudara selama ini, apakah ada adem ayem damai sejahtera? Sekalipun di dalam jeruji besi, dalam keadaan apapun hatinya tentram. Ini membuktikan Tuhanlah gembalanya dan dia dipercayakan oleh Tuhan ditangani oleh gembala yang mengabdi dan mencontoh kepada Gembala Agung.

3.      Keluaran 33:15-16
33:15 Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.
33:16 Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?"

Begitu dekat hati gembala ini walapun umat sudah keterlaluan. Ada perlakuan khusus, ada perbedaan perlakuan Tuhan kepada umatNya dengan orang lain. Ini bukti-bukti mendapat kasih karunia.

4.      Bukti keempat adalah Tuhan mengenal
Keluaran 33:17
33:17 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau."


Apa guna kita percaya Tuhan tetapi Tuhan tidak percaya kita.
Yohanes 2:24
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,

2 Timotius 2:19

Ini bukti orang yang mendapat kasih karunia, minimal ada 4 bukti. Bukan cuma gembala tetapi juga sidang jemaat.

Wahyu 7:13-17 kental dengan penggembalaan. Jadi orang yang keluar dari kesusahan besar ini adalah orang-orang yang selama ini menghargai penggembalaan. Apa yang disampaikan di dalam penggembalaan mereka terima. Sehingga begitu masuk dalam pengalaman mati, melepaskan kepentingan diri sendiri untuk beribadah dan melayani Tuhan, mereka terima. Imbalannya Gembala Agung datang melayani mereka. Itulah yang sangat penting.

Kita harus belajar sebagai umat Tuhan. Jangan kita berkata “si A itu gembala”. Gembala itu ternyata beda-beda sebab dalam Yesaya pasal 40 dan pasal 56 ada gembala yang buta, gembala yang tuli, bahkan ada gembala yang murtad, ada gembala yang merusak kebun anggur. Kita dititip Tuhan di mana? Kalau saudara adalah orang yang mengasihi Tuhan dan mendapat kasih karunia, Tuhan tidak akan salah titip. Tetapi kalau saudara mau pilih sendiri, tidak mau bertanya kepada Tuhan, hati-hati! Kalau berpikir yang penting ada yang melaksanakan upacara pemberkatan nikah, ada yang berdoa kalau ulang tahun, silahkan!

Ketika Yesus disalib di Golgota dan Dia melihat ibuNya, Yesus tidak salah menitipkan ibuNya. Dia katakan kepada Yohanes “sambut ibumu” jadi tidak salah titip. Makanya orang tua bila anda mau menyekolahkan anakmu pikir baik-baik dulu, apakah ada penggembalaan di sana. Jangan salah, mau mencari pekerjaan juga jangan salah. Ini akhir zaman, waktu sudah mau berakhir. Kalau saudara salah titip gigit jari saudara nanti bersama anakmu dan cucumu! Dan kalau saudara ketemu binatang buas, saudara tidak akan kuat, akan berhadapan dengan binatang buas dalam Wahyu pasal 13. Titip baik-baik dirimu, minta Tuhan tunjukkan penggembalaan. Yang penting ada kerinduan hatimu mau menjadi mempelai wanita Tuhan maka pasti saudara tidak akan salah titip. Karena orang yang ada kerinduan itu pasti Tuhan tunjukkan jalan selamat.
Mazmur 50:23
50:23 Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."

Mazmur 50:23 (Terjemahan Lama)
50:23 Barangsiapa yang mempersembahkan syukur, ia itu menghormati Aku, dan barangsiapa yang menyempurnakan jalannya, maka Aku akan menunjuk kepadanya selamat yang dari pada Allah adanya.

Kabar Mempelai inilah yang terakhir, ini seperti Efesus. Kita berada pada waktu yang terakhir. Pada saat ini tidak menjadi masalah kalau saya mengulangi syarat-syarat gembala.
I Timotius 3:1-7
3:1 Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
3:3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,
3:4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
3:5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?
3:6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.
3:7 Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.

Syarat-syarat ini dibagi tiga.
I.        Mengenai kepribadian gembala itu sendiri
II.     Peran gembala itu di tengah-tengah keluarga
III.   Hubungannya dengan sesama.

Syarat gembala:
I.        Mengenai kepribadian gembala itu sendiri
a)      Tidak bercacat (Anephilemtos). Artinya tidak dapat dituduhkan baik dalam soal keuangan maupun dalam soan nikah, alias jujur. Tidak ada hal-hal yang dapat dituduhkan kepadanya. Jika ada saudara temukan saya tidak jujur dalam keuangan maka saya berhenti melayani. Jika di dalam nikah tidak ada yang beres, maka saya katakan “Tuhan hentikan saya dalam pelayanan”. Itu sebabnya dia harus jujur dalam segala hal. Kalau ini tidak ada pada kehidupannya, berarti syarat pertama sudah cacat.

Harus jujur mulai dari kami soal perpuluhan, kami harus jujur suami isteri dalam soal perpuluhan. Sesudah kami keluarkan 1/10 maka kami keluarkan lagi 1/10 sebagai tatangan. Manusia tidak bisa mengeluarkan perpuluhan sedetail-detailnya, maka ditutup di dalam tatangan. Ketika orang berikan sapu tangan, apakah saudara hitung? Omong kosong! Paling-paling nominal uang saja yang saudara hitung, tetapi yang lain apakah saudara hitung! Makanya Tuhan kembarkan tatangan dan perpuluhan. Tantangan itu untuk melengkapi yang tidak penuh dalam perpuluhan tadi.

Kami hamba Tuhan harus jujur dalam perpuluhan. Makanya kami merasakan bagaimana pertolongan Tuhan. Kadang-kadang kami besar pasak dari pada tiang, tetapi saat kami butuh selalu ada. Tuhan selalu adakan, kenapa? Tuhan lihat kejujuran kami tentang uang!

Kalau gembala sudah cacat, bagaimana dengan jemaat nanti, bagaimana dia mengangkat mutu rohani.

b)      Dapat menahan diri (nephalios)
Amsal 17:27
17:27 Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.

Orang seperti itu berpengertian, ada roh pengertian dalam dirinya. Tuhan cari orang seperti ini untuk diangkat sebagai gembala.
Yeremia 3:15
3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.

Pengetahuan di sini bukan karena pengetahuannya tinggi, tetapi karena ada pembukaan rahasia Firman.

c)      Sopan (kosmios)
Berarti tidak meneruskan yang tidak sopan.
II Korintus 12:21
12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari kecemaran, percabulan dan ketidaksopanan yang mereka lakukan.

Antara lain yang tidak sopan adalah kalau saya suruh isteri saya mengkhotbai saudara di depan sini. Berarti kami sudah berlaku tidak sopan di hadapan jemaat dan di hadapan Tuhan!
I Korintus 14:35
14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.

Ini ajaran Firman, bukan ajaran gereja Tabernakel. Jadi kalau dalam penggembalaan saudara duduk dengar saja sementara yang pake konde yang berkhotbah, anda ikut tidak sopan di hadapan Tuhan!
I Korintus 13:5
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Kasih itu tidak melakukan yang tidak sopan. Jangan saudara pikir kasih itu bisa membagi harta, tetapi kalau salah satu saudara lawan yaitu tidak sopan, berarti bukan kasih. Kalau yang melayani gembala seorang perempuan, itu di hadapan Tuhan tidak sopan, itu bukan kasih namanya!

d)      Bijaksana (Sophronos/ sosphronismos) berarti dia selalu perpikiran yang rohani, bisa mengontrol diri, bisa menahan nafsu dagingnya dan dia juga bisa menahan kata-katanya serta bisa menahan sikap.

Amsal 13:20
13:20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

Pergaulan harus saya jaga. Kalau kita bergaul dengan orang bijak maka kita sendiri akan memetik hasilnya menjadi 5 anak dara yang bijaksana yang siap menyambut kedatangan Mempelai Laki-laki Sorga. Makanya gembala itu harus bijak karena mempersiapkan jemaat menjadi anak dara yang bijaksana. 2 atau 3 atau 4 jemaat, apakah mereka berhasil menjadi 5 anak dara yang bijak, itu tergantung kebijakan gembala.

Makanya jangan bergaul dengan orang yang mudah gusar. Kalau bertemu dengan orang yang mudah gusar, jangan tolong dia, akan tambah jahat dia! Orang gusar ini susah saudara nasihati, malah tambah jahat dia.
Amsal 22:24-25; 19:19
22:24 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah,
22:25 supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.
19:19 Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya.

Orang begini sulit diajak kompromi, dia akan tambah marah. Tidak bisa ditunjuk kekurangan dan kesalahannya, dia tambah menyala!

e)      Bukan peminum
Parainos artinya orang yang tidak bisa lepas dari minuman keras. Kalau gembala itu suka minum minuman keras, minum saguer, minum topi miring, minum bir, bagaimana itu? Dia mengajar orang selamat sementara dia sendiri menuju pada kebinasaan.

Amsal 31:6
31:6 Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu kepada yang susah hati.

Orang yang mengkonsumsi minuman keras, jalannya menuju kebinasaan. Kalau jalanku menuju kebinasaan, mau ke mana saya mengarahkan jemaat. Mustahil kita mengatakan “saya selamat” sementara saya giring diriku pada kebinasaan.

II.     Peran gembala di tengah-tengah keluarga
a)      Suami dari satu isteri
Mias gunaikos artinya laki-laki dari satu isteri. Jadi gembala itu seorang suami, seorang laki-laki. Syarat sorga untuk menggembalakan umatNya adalah laki-laki yaitu seorang suami. Saudara pilih digembalakan perempuan atau laki-laki. Kalau bawa diri digembalakan oleh perempuan proteslah sorga, sebab saudara anggap kenapa sorga pilih kasih!

b)      Kepala keluarga yang baik
Dalam keluarga, gembala itu adalah kepala rumah tangga, dia dihormati dan disegani oleh isteri. Jangan isteri veto terus suaminya. Kemudian anak-anak mesti menyegani, bukan main protes! Jangan main protes, dengar dulu! Kalau ada yang tidak baik lempar ke atas, kepada Tuhan, nanti Yang di atas yang jewer kuping suamimu, seperti Abraham dulu.

Itu sebabnya isteri dianjurkan supaya seperti ini:
Titus 2:3-4
2:3 Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik
2:4 dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya,

Kalau ibu-ibu muda melihat oma veto saya suaminya, apanya yang bisa jadi teladan pada mereka kalau ketika dia mengajar, tidak ada manfaatnya! Perempuan-perempuan yang tua ini bukan hanya tua umurnya tetapi tua rohaninya. Memang tanggung jawab ibu itu berat, tetapi kalau dikerjakan dengan sejahtera hati menjadi ringan. Walaupun ringan tetapi kalau dilakukan dengan susah hati, jadi berat.
Titus 2:5
2:5 hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.

Ternyata akibatnya kalau hal ini tidak benar, akibatnya Firman dihujat orang.

III.   Hubungannya dengan sesama
a)      Suka memberi tumpangan (philoxenos), terutama teman seiman suka diberi tumpangan.

b)      Cakap mengajar
Didaktikos berarti menjadi penyalur Firman pengajaran yang sehat melalui dirinya bagi orang lain, utamanya jemaat. Apalagi kalau orang bertanya Firman, dia harus bisa memberikan jawaban.
Kolose 4:6
4:6 Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.

Dalam jemaat Korintus ada 12 masalah yang paling berat dan semua dijawab oleh rasul Paulus.

c)      Bukan pemarah (plektes)
Pemarah di sini artinya sedikit-sedikit menyerang. Pumohi artinya marah yang meledak-ledak. Dia harus peramah.
Amsal 20:3
20:3 Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.

d)      Bukan hamba uang
Aphilargyros artinya hidupnya tidak dikuasai oleh mamon atau harta dunia.
Lukas 16:14
16:14 Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.

Hidup berpadanan dengan berkat Tuhan
Ibrani 13:5
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

e)      Punya nama baik di luar. Dia tidak melakukan kecemaran di luar.

Jika sekarang kita bisa melepaskan keinginan-keinginan daging kita dan terlibat dalam pelayanan maka akan Tuhan gantikan.

Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Ketika kita melepaskan kepentingan-kepentingan daging, hal itu memang berat bagi daging. Tetapi itulah meterai kematian. Tetapi jangan takut, Tuhan tidak menipu kita, akan ada kebangkitan. Dan sesudah kebangkitan akan disusul dengan kemuliaan. Sebabnya mari kita memperhatikan Firman di akhir zaman ini.


Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar