20190203

Kebaktian Umum, Minggu 3 Februari 2019 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 7:13-17 (Orang banyak yang tidak terhitung banyaknya)
7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
7:16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Jumlah yang tidak terbilang banyaknya. Sesungguhnya ini adalah yang tampil spesial dari bangsa kafir. Kehidupan ini yang benar-benar membayar harganya dalam ibadah dan pelayanan mereka. Ini adalah suasana yang sudah ada di Taman Firdaus atau kerajaan 1000 tahun. Keberadaan mereka ini tidak pernah kunjung pudar, selalu ada dalam pelayanan dan selalu siap sedia diminta atau tidak diminta. Karena dua kali dikatakan berdiri di atas takhta, baik pada ayat 9 maupun ayat 15. Mereka ini selalu siap, mengajar kita untuk selalu siap di dalam pelayanan. Bukan nanti diminta atau disuruh tetapi harus punya kesiapan. Apalagi ketika diminta.

Mereka inilah bagian dari pada tubuh Kristus yang tidak terbilang jumlahnya. Mengapa? Jika saudara perhatikan, tentu mereka ini adalah pribadi-pribadi yang menikmati lawatan Firman Tuhan yang dibukakan rahasianya. Mereka bukan orang-orang buta tetapi orang yang melek mata karena mendapatkan pelayanan lewat pembukaan rahasia Firman. Mereka tahu tujuan yang mereka jalani dan mereka sudah tahu resiko di dalam perjalanan. Ketika mengalami resiko dalam pelayanan mereka tidak surut langkah karena mereka tahu tujuan mereka  ke mana. Tidak ada yang dapat menghambat kerinduan mereka jika dipacu dan didorong oleh pembukaan rahasia Firman.

Beruntunglah kita jika kita mendapat pelayanan Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman. Berarti Tuhan tunjuk perkara mulia di depan sana yang akan mereka terima, sehingga hambatan apapun yang dialami di depan mereka tidak peduli. Hambatan yang dimaksud ini adalah sengsara.

Kalau kita membaca surat I Petrus dan II Petrus, banyak menceritakan tentang sengsara. Bahkan dikatakan berbahagia kalau kita alami sengsara karena Yesus, sebab roh kemuliaan ada pada kita.
I Petrus 4:12; 1:12
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
1:12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

Ini tidak dibukakan kepada Malaikat tetapi dibukakan kepada kita bangsa kafir.

Jadi bila diperhadapkan dengan sengsara, motivasi sengsara itu adalah untuk memurnikan iman kita. Dan kalau iman kita dimurnikan berarti kita akan meraih apa yang dijanji Tuhan yaitu kemuliaan. Orang bisa kuat dan teguh jika ada pembukaan rahasia Firman. Rahasia ibadah dan rahasia nikah Kristus dan gereja, itu adalah rahasia yang besar. Kalau kita tahu ada rahasia di balik nikah kita yaitu kita akan masuk pada nikah yang rohani, maka apapun tantangan jangan kita surut langkah.

I Petrus 1:3
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

Kelahiran kita saja dibayar oleh sengsara Yesus di dalam kematian dan kebangkitanNya. Sengsara Kristus yang dikedepankan kepada kita lebih dahulu. Oleh kematian dan kebangkitan Kristus sehingga kita mendapat peluang untuk lahir baru. Setelah kita lahir baru, maka ini yang dianjurkan:
I Petrus 1:4
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

Setelah kelahiran baru ini ditampilkan ada yang tidak bisa binasa yang akan kita terima. Maka jika sengsara datang, jangan surut langkah. Sebab jika surut langkah maka kita akan kehilangan hal ini utama kedudukan Mempelai.

I Petrus 1:5
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.

Tuhan punya inisiatif, Dia pelihara kita dalam kekuatan Allah. Ada keselamatan yang akan dinyatakan yang telah tersedia di zaman akhir yaitu penyingkiran gereja.

I Petrus 1:6
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.

Dikatakan bahagia sengsara dengan Yesus, tetapi kenapa ketika diperhadapkan dengan sengsara kita justru angkat kaki, aras-arasan, malas-malasan.

I Petrus 1:7
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Apakah kehadiran kita ini benar-benar ingin iman kita dimurnikan sampai sempurna? Jadi bukan gedung yang kita miliki, bukan kendaraan yang kita miliki, bukan kekayaan yang kita miliki itu yang lebih tinggi. Tetapi dikatakan di sini iman kita itulah yang jauh lebih tinggi. Akhirnya seirama dengan Tuhan. Yesus menerima puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan, kitapun menerima itu.

I Petrus 1:8
1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,

Ini ciri kehidupan yang dipersiapkan Tuhan, walaupun kita tidak melihatNya namun kita mengasihiNya.

I Petrus 1:9-10
1:9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.
1:10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.

Dulu nabi menyelidik, sekarang dibukakan. Dulu nabi ingin tahu tetapi tidak dibukakan, tetapi sekarang dibukakan kepada kita.

I Petrus 1:11
1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.

Disebut lagi penderitaan Kristus memberi peluan kita lahir baru. Kita sekarang kalau diperhadapkan dengan sengsara, baru kecil-kecil saja kita sudah mengomel. Berarti kita tidak melihat kemuliaan yang telah Tuhan janji. Tokoh-tokoh dahulu, raja-raja dan nabi-nabi ingin melihat tetapi tidak bisa, sekarang kepada kita dibukakan.

Jangan sampai kehidupan kristen saudara lembek seperti pisang yang sudah lembek. Buah yang seperti itu sudah tidak kita konsumsi dan langsung dibuang, tidak berguna bagi Tuhan.

Kita lihat di sini apa yang Tuhan katakan kepada kita tentang sengsara. Jangan sampai sengsara 3,5 tahun yang kita alami. Itu mau tidak mau akan kena pada orang yang tidak mengerti hal ini. Dia cepat lemas dan cepat angkat kaki karena ada derita sengsara ikut Tuhan. Dalam I Petrus pasal 4 diceritakan tentang derita sengsara karena Kristus Yesus.

Dipertanyakan siapa mereka ini.
Wahyu 7:14
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Mereka berani mencuci jubah mereka dan membuat putih di dalam darah Anak Domba Allah. Artinya berani masuk dalam derita sengsara. Tidak tarik diri, tidak angkat kaki, tetapi mereka membasuh jubah mereka. Kalau bicara jubah itu ada hubungannya dengan pakaian Mempelai. Jubah Mempelai ini ada tanda darah, darah Anak Domba.
Yesaya 61:10
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

Langsung dihubungkan dengan Mempelai Laki-laki dan Mempelai Perempuan. Wahyu 7:14 ini punya kekuatan luar biasa, sebab diberikan kesempatan orang untuk menghampiri pohon kehidupan yang dulu dilarang oleh Tuhan jangan dihampiri oleh Adam dan Hawa ketika mereka sudah memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Tetapi untuk kita sekarang diberi kesempatan untuk makan, ada persekutuan dengan kehidupan yang luar biasa. Dengan adanya jubah yang dicelup dalam darah Anak Domba, ada kekuatan yang luar biasa untuk menghampiri pohon kehidupan. Ini adalah salah satu dari 7 nasihat Tuhan yang terakhir, yaitu pada nasihat yang kelima.
Wahyu 22:14
22:14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.

Ini kekuatannya. Yang dibicarakan dalam Wahyu 7:15-17, itu suasana kerajaan 1000 tahun. Untuk ke sana kita bukan cuma berkerajaan tetapi status saudara adalah Mempelai Wanita yang ada hak untuk memerintah bersama dengan Kristus. Jubah dikaitakan dengan darah Kristus. Kita ini rindu untuk menjadi Mempelai yang duduk bersanding dengan Yesus, jalannya adalah jalan yang ditandai darah, tidak bisa kita mengelak. Makanya ikut Tuhan banyak ditandai derita sengsara.

Alkitab adalah kitab yang paling dibenci oleh iblis karena di dalamnya memuat tentang pribadi Yesus yang akan mengalahkan dan menghancurkan iblis. Dengan darah Yesus dan kesaksian kita yang dapat mengalahkan iblis. Kesaksian kita adalah kita membasuh jubah kita dengan darah Yesus. Kesaksian yang nyata adalah kita tidak lemas ketika menghadapi tantangan.

Sarana ini bukan diterima dengan gampang-gampangan. Karena mahalnya maka sarana ini Tuhan berikan dengan cuma-cuma. Bukan karena murahan tetapi karena kita tidak bisa bayar. Hanya sarana ini yang memungkinkan kita masuk dalam kerajaan 1000 tahun, hanya sarana ini yang memungkinkan kita masuk di Eden, memungkinkan kita masuk di Firdaus, masuk dalam kerajaan sorga selama-lamanya.

Mereka ini karena rindunya dan karena dalam pengiringan mereka tidak pernah lemas maka mereka berdiri di hadapan takhta Anak Domba Allah. Dua kali disebut mereka berdiri di hadapan takhta.
Wahyu 7:9,15
7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Biarpun diterpa siang, diterpa malam, mereka tidak pernah angkat kaki. Apa maksud dari Firman ini? Karena pelayanan yang dibicarakan baik siang, itu menunjuk suasana ketika kita aman dan nyaman. Tetapi waktu malam, ketika kegelapan menerpa nikah, rumah tangga dan pekerjaan, apakah kita masih bisa melayani! Ini kerajaan 1000 tahun damai. Sebab di sorga sudah tidak ada malam lagi, hanya ada siang.
Wahyu 21:25
21:25 dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana;

Di sini dihubungkan dengan pelayanan. Ini mengajarkan kita jangan mencari pelayanan hanya di saat enak-enak saja. Di saat kita enak, kita diberkati, kita sehat bugar baru kita mau melayani. Tetapi ketika disergap kegelapan malam, pencobaan menerpa rumah tangga, pekerjaan dan sebagainya bagaimana sikap kita! Apakah masih bisa kita mempertahankan jubah pelayanan kita? Inilah yang dicari oleh Tuhan. Dalam Yesaya pasal 3 dikatakan “engkau masih punya jubah, pimpinlah kami” tetapi orang itu menolak dan berkata “Tidak!”. Dia berkata tidak sebab sudah melepaskan jubah.

Tuhan taruh pikiran dan perasaan di pundak gembala, beratnya tanggung jawab untuk membawa sidang jemaat diterima oleh Tuhan. Itu sebabnya berdoalah supaya dibukakan rahasia Firman. Sebab pembukaan rahasia Firman itu pendorong bagi kita untuk bisa meraih apa yang dijanjikan oleh Tuhan. Tanpa pembukaan rahasia Firman kita akan jalan lenggang kakung tidak tahu arah perjalanan kita. Hanya berpikir yang penting sudah beribadah padahal tidak tahu apa maksud beribadah.

Termasuk paduan suara, jangan asal kita menyanyi. Di dalam kitab Nehemia, Ezra, I Tawawrikh, II Tawarikh, banyak paduan-paduan suara. Ada yang 100 lebih, ada 200 lebih ada yang 1000 lebih. Itu semua diajar oleh raja Daud kemudian dia tunjuk pemimpin pujian. Sekarang ini di dunia Kristen ada yang mengajarkan pondok Daud tetapi sudah tidak ada zangkoornya.
Ezra 2:65
2:65 selain dari budak mereka laki-laki dan perempuan yang berjumlah tujuh ribu tiga ratus tiga puluh tujuh orang. Pada mereka ada dua ratus penyanyi laki-laki dan perempuan.

Nehemia 7:67; 11:22-23
7:67 selain dari budak mereka laki-laki dan perempuan yang berjumlah tujuh ribu tiga ratus tiga puluh tujuh orang. Pada mereka ada dua ratus empat puluh lima penyanyi laki-laki dan perempuan.
11:22 Pengawas orang-orang Lewi di Yerusalem adalah Uzi bin Bani bin Hasabya bin Matanya bin Mikha dari bani Asaf, yakni para penyanyi yang menyanyi sementara berlangsung kebaktian di rumah Allah.
11:23 Karena mengenai mereka ada perintah raja yang menetapkan peraturan untuk para penyanyi menurut keperluan setiap hari.

Paduan suara ada aturannya. Jangan biasakan naik turun-naik turun. Tidak bagus kita pakai jubah kemudian tanggalkan lagi. Nanti bagaimana ketika saudara tanggalkan lalu Tuhan datang, bagaimana itu! Jangan kita main-main dalam pelayanan, jangan mudah menanggalkan jubah pelayanan tanpa pemberitahuan. Harus ada pemberitahuan karena ada aturan! Kita punya jubah yang diberikan Tuhan, jubah kepercayaan Tuhan, jubah pelayanan yang nanti akan diganti dengan jubah mempelai. Kita harus rela dicelup dalam darah, rela sengsara.

Paduan suara ketika mendengarkan Firman Tuhan harus serius. Karena ibadah kita bukan ibadah biasa, namun ibadah yang punya sasarannya untuk menjadi Mempelai. Kalau ibadah itu hanya upacara, saya sebagai gembala yang paling enak sekali. Baca satu dua ayat sudah selesai. Tetapi apakah itu sasaran ibadah kita? Bukan! Itu sebabnya saya berdoa kepada Tuhan bukakan Firman sebagai pendorong kami sebab di depan Tuhan sudah sediakan kemuliaan. Sekalipun rintangan begitu deras menghantam kita, kita tidak akan surut langkah, kita akan tetap punya dambaan hati untuk meraih status Mempelai Wanita Tuhan.

I Tawarikh 25:7
25:7 Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara mereka yang telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN -- mereka sekalian adalah ahli seni -- ada dua ratus delapan puluh delapan orang.

II Tawarikh 8:14
8:14 Dan menurut peraturan Daud, ayahnya, ia menetapkan rombongan para imam dalam tugas jabatan mereka, dan orang-orang Lewi dalam tugas menyanyikan puji-pujian dan menyelenggarakan ibadah di hadapan para imam, setiap hari menurut yang ditetapkan untuk hari itu, dan juga penunggu-penunggu pintu gerbang dalam rombongan mereka untuk setiap pintu gerbang. Karena demikianlah perintah Daud, abdi Allah.

Jadi ini perintah Daud, mereka mengangkat pondok Daud tetapi mana zangkoornya, hanya menyanyi bersama-sama. Paduan suara itu inti jemaat, kita ikut terlibat dalam pelayanan di dalam kebaktian. Ketika saudara menyanyi tadi, kalau saudara sertakan dengan penyerahan sepenuh saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Saya di belakang hanya dengan derai air mata karena saya menikmati kata-kata itu, bukan hanya sekedar mendengar. Kalau paduan suara menyanyi dengan menghayati kalimat dan kata-katanya, itu luar biasa. Itu sebabnya paduan suara itu inti jemaat, ada aturan khusus.

Akhirnya mereka mendapat pelayanan khusus dari Tuhan dan Tuhan mengembangkan kemah kepada mereka.
Wahyu 7:15
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Dalam Yesaya pasal 6 dikatakan jubah yang dikenakan oleh Allah ikut membungkus BaitNya. Ini benar-benar satu jubah, tidak di luar jubah. Jadi satu tempat, satu naungan. Benar-benar mereka dinaungi oleh Tuhan. Ini hebatnya orang yang berani membasuh jubahnya dengan darah. Artinya rela kena dengan darah Kristus, rela menderita bersama dengan Yesus.

Bayangkan, Musa 1500 sebelum Yesus, dia sudah rela sengsara bersama Yesus. Musa menulis kitab Kejadian sampai pada kisah yang terakhir. Kejadian ini selalu berisi biografi yang sangat sederhana. Mulai dari biografi Adam dan Hawa, kemudian Nuh, Sem, Ham dan Yafet, lalu Abraham, Ishak dan Yakub. Biografi terakhir adalah Yusuf. Sebelum meninggal Yusuf meminta kepada orang Israel “nanti kamu akan dibawa kembali oleh Tuhan di negeri yang dijanji oleh Tuhan. Jangan lupa tulang-tulangku kamu bawa”. Dan benar mereka bawa. Sampai di Kanaan mereka kubur di Sikhem. Apa artinya? Mereka membawa tulang Yusuf ini supaya mereka ingat inilah pendirian mempelai! Digoda isteri Potifar dia tolak, dibenci kakak-kakaknya dia tidak membalas. Dan tulang itu bahasa rohaninya adalah kuasa kebangkitan. Jadi kalau kita gereja Tuhan tahu apa kisah terakhir dari kitab Kejadian, ini adalah kondisi dari Mempelai Wanita, hampir tidak ada lagi cacat celanya Yusuf.

Bagaimana Musa bisa menulis kitab Kejadian? Kisah terakhir saja dia belum lahir. 300 tahun kemudian baru dia lahir. Nanti usia 80 tahun baru dia menulis di gunung Sinai. Siapa yang memberi gambaran? Tuhan yang sudah mencatat biografi orang-orang percaya ini sehingga Musa bisa menulis. Inilah ajaibnya Alkitab, makanya iblis benci Alkitab.

Kejadian 50:25
50:25 Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: "Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."

Yusuf tahu, tidak lama lagi mereka akan dibawa kembali oleh Tuhan ke Kanaan.
Kejadian 50:26
50:26 Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.

Kitab Kejadian dibuka dengan nama Tuhan dan ditutup dengan keranda. Ini pelajaran bagi kita. Jangan sampai kita buka perjalanan kita dengan nama Tuhan dan malah dikunci dengan keranda, artinya mati rohani.
Galatia 3:3
3:3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?

Kita perhatikan kembali Wahyu 7:15, Tuhan membentangkan kemah di atas mereka.
Wahyu 7:16
7:16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.

Secara hurufiah ini memang akan terjadi. Tetapi apa pengertian rohaninya pada kita. Mereka tidak lapar karena mendapat suplai terus dari Tuhan. Mereka tidak dahaga karena ada suplai dari Tuhan. Di mana tempatnya? Di dalam penggembalaan.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Semua mereka peroleh di dalam penggembalaan. Ini mengajar kepada kita gereja Tuhan jangan meringankan arti penggembalaan. Penggembalaan itu sangat potensi untuk mendongkrak rohani kita, tidak main-main. Untuk masuk dalam pelayanan penggembalaan itu memang tidak semua orang dikaruniakan iman.
I Tesalonika 3:2
3:2 dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman.

Kita perhatikan karena penggembalaan ini sangat menentukan karena ada dalam kelimpahan Firman. Begitu rasa lapar diberi makan, begitu dahaga kita diberi minum di dalam penggembalaan. Seorang gembala minimal harus ada penyataan-penyataan Allah. Jika ini ada untuk apa kita ragu lagi. Tujuan Tuhan supaya kita tidak meragukan orang itu benar-benar utusan Tuhan. Penyataan Tuhan itu untuk kepentingan kita bersama.
I Korintus 12:7
12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.

Tujuan penyataan itu adalah untuk kepentingan kita bersama sehingga kita bisa menikmati. Saya ulang berulang bahwa terlalu banyak penyataan Tuhan. Dari pihak Allah itu untuk menegaskan bahwa orang yang berdiri di depan kita adalah utusan Tuhan yang tidak perlu kita ragukan.  Tetapi kalau di antara kita ada yang tidak menghargai, itu hak saudara. Tetapi awas, jangan menangis di depan, karena diberi kesempatan tetapi tidak dihargai.

Penggembalaan ini sangat penting. Dan nilai penggembalaan tidak berhenti di dunia ini tetapi berjalan terus.
I Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Gembala dan pemelihara jiwa itulah Yesus yang kemudian mengangkat gembala lewat kematian dan kebangkitanNya. Maka kepada gembala itu Tuhan titip saya dan saudara untuk digembalaan dan memelihara jiwa. Tantangannya maukah kita digembalakan di kandang penggembalaan. Kalau bicara kandang berarti ada batas ruang gerak kita di dalam penggembalaan. Makanya orang tidak mau digembalakan karena memang dia tidak mau dikekang dagingnya, tidak mau dibatasi ruang gerak dagingnya, dia mau bebas.
Mazmur 68:14
68:14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.

Ini berarti kita dibawa pada suatu pergerakan yang diatur oleh Firman. Kita bukan bergerak bebas seperti orang dunia. Paduan suara juga sudah ada aturannya, jangan terobos peraturan itu. Walaupun kita merasa tersiksa dan sengsara karena dibatasi ruang gerak kita. Keinginan daging kita dikungkung oleh Firman Tuhan. Kita harus dirubah, tidak sama seperti orang dunia. Rasanya sengsara tetapi ingat, ada sayap Tuhan sediakan! Untuk apa sayap ini? Untuk membawa kita terbang masuk penyingkiran jauh dari mata ular.

Jangan kita cengeng di dalam penggembalaan. Banyak orang tidak senang digembalakan padahal di dalamnya ada sayap Tuhan sediakan. Luar biasa jaminan Tuhan kepada umatNya yang mau digembalakan di antara kandang-kandang. Ada penggembalaan yang membatasi ruang gerak kita.

Ketika orang Israel menggembalakan domba-domba, pagi hari domba dibawa untuk merumput. Sorenya dibawa kembali ke kandang. Jika ada domba suka jalan sendiri, tidak mau bergerombol berarti dia terancam oleh serigala, maka gembala mengambil batu dan melempar di depannya supaya dia menengok gembala. Tetapi kalau domba yang satu ini terus-terus nakal maka gembala punya solusi, dipatahkan kaki domba itu dan ditinggalkan di kandang lalu gembala yang membawakan rumput. Dari pada dimangsa serigala lebih baik patah kakinya. Jangan tunggu kena musibah baru mau digembalakan.

Pada malam hari umumnya gembala-gembala itu tidur di dekat pintu kandang domba. Jadi kalau ada domba nakal yang keluar pintu, maka gembala yang lebih dahulu dia injak. Lalu gembala menangkap dan membawa kembali ke kandang. Kadang-kadang telinga gembala sakit dengar kelakuan jemaat.

Ada pemberian sayap, sayap ini kuasa penyingkiran dan kuasa pengangkatan. Ini tujuan Firman dan Roh Kudus yaitu  untuk mengangkat rohani kita. Di dalam penggembalaan inilah kita mendapatkan kuasa sayap yaitu Firman dan Roh Kudus, mengangkat mutu rohani kita, makin hari makin tinggi dan satu saat dengan sekali sentak membawa kita langsung ke padang belantara ke tempat yang Tuhan sediakan bagi kita.  

Ulangan 32:11
32:11 Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,

Burung rajawali ini biarpun menghadapi angin puting beliung, dia justru senang bermain-main. Itulah kita gereja Tuhan. Kenapa? Yesus juga adalah burung nazar yang digambarkan dalam Injil Yohanes. Kita anak-anakNya dilatih untuk terbang. Kenapa? Supaya kita juga bisa bersekutu di mana ada bangkai. Bagaimana kita mau bersekutu kalau tidak ada sayap untuk menghentar kita pada persekutuan itu. Di mana kita bersekutu? Pada tubuh Kristus.
Matius 24:28
24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."

Bangkai ini menunjuk korban Kristus. Bagaimana kita bisa berkumpul kalau tidak ada sayap untuk membawa saudara. Di mana kita dapatkan? Di dalam penggembalaan. Itu sebabnya penggembalaan harus kita hargai. Dikatakan sayap itu bersalut perak itu menunjuk penebusan. Dan juga bersalut emas, itu menunjuk sifat Ilahi yang didrop oleh Roh Kudus. Itu kita dapatkan didalam penggembalaan dan akan kita nikmati sebagai gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini. Di dalam penggembalaan memang daging kita sengsara, seperti dibatasi.
Dulu pemadat sekarang berhenti. Dulu pemabuk sekarang berhenti. Dulu suka keluar tengah malam nanti subuh baru pulang, tetapi diajar dalam penggembalaan supaya jangan melakukan itu. Dulu di mana ada pesta pasti ke sana, terkekeh-kekeh dengan teman dan lupa diri, sehingga tidak ingat ada isteri atau suami di rumah. Sekarang kita tergembala, bukan untuk merugikan kita sebab ada sayap. Dan sayap itu disalut dengan perak dan emas, apalagi yang kurang. Perak itu adalah pekerjaan penebusan Kristus. Emas itu adalah kemuliaan atau sifat Ilahi yang dibawa oleh Roh Kudus dalam diri kita.

Jangan kita mengomel kalau mengalami sengsara, Tuhan sudah siapkan solusi. Ke mana orang-orang sengsara itu dibawa?
Yesaya 14:32
14:32 Dan apakah jawab yang akan diberi kepada utusan-utusan bangsa itu? "TUHAN yang meletakkan dasar Sion, dan di sanalah orang-orang yang sengsara dari umat-Nya mendapat perlindungan."

Di Sion ada firman pengajaran, di situ perlindungan kita, di situ sayap kita. Di situ ada perak dan ada emas.

Dalam kitab Mikha pasal 4 ini, pasal 5 menceritakan kelahiran Yesus di Betlehem yang menjadi Gembala kita. Lewat kematian dan kebangkitanNya Dia mengangkat gembala, tempat Tuhan menitip kita untuk digembalakan.
Mikha 4:2
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Di sana kita mendapat sayap, ada pekerjaan penebusan, ada emas di situ. Tantangannya kami duluan sebagai gembala. Kalau ini ada, apalagi yang kurang. Kenapa kita masih mau longgar leher. Jangan sampai karena kekerasan hati akhirnya saudara terjebak dengan antikristus yang akan datang sebab salah dalam penggembalaan. Ayo setia dalam penggembalaan, setia dalam ibadah dan pelayanan. Karena kita diberi kesempatan oleh Tuhan di dalam penggembalaan oleh karena kuasa kematian dan kebangkitan Kristus. Penggembalaan adalah cara Tuhan untuk memelihara kita.

Yesus adalah gembala yang baik, kita dipimpin kepada jalanNya. Jalannya Yesus adalah jalan kematian dan kebangkitan. Yesus gembala yang baik, kita akan dipimpin pada jalanNya lewat penggembalaannya yaitu pengalaman kematian, pengalaman kebangkitan dan dipermuliakan. Kita mau dipermuliakan tetapi tidak mau masuk pada jalan kematian/ sengsara. Dalam Wahyu ada kematian palsu dan kebangkitan palsu dan itu mengherankan seluruh dunia sehingga banyak manusia ikut. Lihat saja di mana-mana sekarang ini, banyak kematian palsu. Saya tidak mungkin bisa benar-benar mati kalau ada yang menyuplai saya. Saya kelihatan mati tetapi kematian palsu. Kemudian ada kebangkitan tetapi kebangkitan palsu, ada kemuliaan tetapi kemuliaan palsu. Tetapi itu yang banyak dikejar dan jemaat berjubel-jubel di sana. Ini jangan terjadi pada kita.

Yesus Gembala yang baik memimpin kita pada jalan yang benar. Jalan yang benar itu adalah jalan kematian, jalan kebangkitan dan jalan kemuliaan. Di daerah halaman Tabernakel ada mezbah korban bakaran dan kolam basuhan. Kemudian untuk mencapai kemuliaan harus melalui wilayah penggembalaan yaitu lewat tiga macam ibadah. Harus melalui ruangan suci untuk mencapai kemuliaan, yaitu di ruangan maha suci. Itulah wilayah penggembalaan yang diajarkan Yesus kepada Petrus dalam Yohanes 21:11. Penggembalaan yang benar itu dapat memberi makan domba tepat pada waktunya.
Matius 24:45-46
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Hamba di sini atau gembala, selalu menyiapkan makanan tepat pada waktunya. Kalau gembala menyediakan tempat pada waktunya maka Tuhan juga sudah tahu bahwa domba siap makan tepat pada waktunya. Jadi baik gembala menghargai waktu, domba juga harus menghargai waktu. Sebab ketika gembala sudah menyiapkan makanan dan domba tidak datang, maka dia akan kosongkan meja. Saudara mau makan apa kalau gembala sudah gulung meja. Akhirnya dia datang ke utara dan terus ke timur bertemu antikristus sebab meja Tuhan sudah kosong. Ini jangan terjadi pada kita.

Kepada paduan suara, grup koor, pemain musik, pembantu-pembantu mimbar dan kita semuanya, hargai waktu Tuhan. Gembala sudah siap tepat pada waktunya karena jemaat juga akan makan tepat pada waktnya. Secara medis juga kita dianjurkan makan tepat pada waktunya. Apa lagi kalau bayi, setelah minum susu, 3 jam kemudian dia harus minum lagi. Setelah lahir siapa yang ajar bayi mencari asi? Itu kodrat Ilahi. Jangannkan manusia, bayi binatang saja tahu di mana dia harus menghisap asi. Kita juga harus begitu. Mari kita dari dua belah pihak saling menghargai waktu! Jangan sampai saudara tidak dilengkapi dengan dua sayap, tidak disalut dengan emas dan perak.

Kita mau ke mana, di depan ini makin ngeri. Lihat saja, dunia makin goncang. Ini alarm Tuhan supaya kita tidak lengah. Tuhan panggil langit dan bumi untuk menjadi saksi. Makanya sekarang digambarkan tsunami awan dan itu sangat mengerikan.

Olehnya gunakan waktu yang Tuhan berikan. Tuhan waktumu untuk makan, Tuhan sudah sediakan gembala bagi saudara. Jangan tunggu meja sudah digulung, kita baru cari makan tetapi bukan makanan lagi yang kita temukan tetapi seorang yang keji, seorang begis, seorang beringas, itulah antikristus. Ini jangan sampai terjadi. Ini orang yang tidak hargai waktu makan, tidak menghargai penggembalaan:
Amos 8:11
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

Ini bahasa Tuhan yang tandas dan pasti akan terjadi. Kalau sekarang saudara tidak cari Firman karena merasa tidak lapar, maka nanti Tuhan akan hadirkan kelaparan dalam hati dan pikiranmu.
Amos 8:12
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

Mengembara dari laut ke laut, berarti betul-betul kehidupan itu dikuasai oleh roh kefasikan. Sebab laut yang bergelora itu menunjukkan kefasikan. Dalam susunan Tabernakel, yang ada di sebelah utara adalah meja roti sajian. Orang itu ke utara mencari roti di meja roti sajian tetapi sudah tidak ada, akhirnya mereka ke timur ke daerah halaman di mana antikristus akan menginjak-injak kehidupan itu. Mau lari ke mana lagi kalau seperti itu sudah dijerat antikrist.

Tuhan sudah siapkan “ini waktu kamu untuk makan”. Sekarang ini waktu kita makan. Sekarang ini masih limpah makanan, apalagi rahasia Firman dibukakan, kita harus siap makan. Jangan tunggu meja Tuhan kosong. Dalam Matius pasal 22, karena jengkelnya Tuhan, ada makanan di meja tetapi mereka tidak menghargai undangan makan sehingga Tuhan katakan “pergi bakar kota mereka!”. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita.

Di dalam penggembalaan ada pembelaan gembala terhadap ancaman musuh. Paling kurang penggembalaan jemaat itu dia unjuk-unjuk, dia timang-timang saudara di hadapan Tuhan. Makanya orang yang tidak menghargai penggembalaan, saya juga tidak mau mendoakan mengunjuk-unjuk orang itu. Apanya mau diunjuk-unjuk kalau tidak ada orangnya. Yang diunjuk-unjuk itu orang yang mau digembalakan, yang dipercayakan Tuhan untuk digembalakan. Sebab gembala ini akan memberikan pembelaan. Menghadapi siapa?
Yohanes 10:10
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Pencuri ini adalah nabi palsu. Akan ada ajaran-ajaran yang palsu yang akan muncul.

Yohanes 10:11-12
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Musuh pertama tadi adalah pencuri, itulah nabi palsu. Kemudian serigala, ini adalah antikristus, manusia yang penuh hawa nafus. Inilah yang mengancam kita. Kalau kita tidak di dalam penggembalaan siapa yang mengawasi kita. Makanya Yesus memperlihatkan penggembalaan yang luar biasa dalam Wahyu pasal 7, ke sana arahnya kami menggembalakan. Yesus adalah Gembala Agung, Gembala di atas gembala. Kemudian Dia Penghulu Gembala yang memimpin kami dan kami nanti akan mempertanggung jawabkan kepadaNya. Bukan enak-enak kami menerima perpuluhan dan korban tatangan saudara. Bukan itu tujuannya tetapi bagaimana kami memelihara jemaat sebab menghadapi ancaman antikristus. Itulah manusia yang penuh hawa nafsu, nafus jahat, nafsu kebencian, nafsu keberingasan ada pada serigala ini.

Dalam Ibrani 13:20-21, jika Gembala Agung itu datang kami harus mempertanggung jawabkan.
Ibrani 13:20-21
13:20 Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,
13:21 kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.

I Petrus 5:3-4
5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

Dalam Yehezkiel pasal 34 Tuhan selalu katakan “domba-dombaKu”. Sampai 15 kali Tuhan katakan “domba-dombaKu” tetapi kamu menggembalakan dirimu sendiri, kamu bengis dan kejam. Mereka memangsa domba, sampai kuku domba dicabut oleh gembala. Apa yang akan terjadi kalau saya seperti itu, tidak memelihara domba.

Gembala yang baik juga menyatukan domba mulai dari menyatukan nikah, membawa jemaat pada pembentukan Tubuh Kristus.
Yohanes 10:16
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Mereka satu kawanan mendapatkan satu suara gembala, berarti Firman pengajaran yang satu, tidak beda-beda. Untuk menyatukan dari nikah jasmani sampai pada nikah yang rohani, membawa pada pembangunan Tubuh Kristus untuk masuk dalam nikah yang rohani. Itu tujuan penggembalaan.

Di dalam penggembalaan ada sayap disediakan. Walaupun kalimat pertama seperti mengekang kebebasan kita untuk bergerak mengikuti keinginan daging kita karena ada kandang. Tetapi itu tidak untuk merugikan saudara. Sebab dalam kandang ada sayap yang disalut dengan perak dan emas. Jika itu ada maka saudara akan menikmati kebahagiaan.

Mazmur 68:14
68:14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.

Bersalut berarti ketika kehidupan itu mendapatkan Firman Tuhan, itu membuat sayapnya tumbuh dan saudara lihat ada perak. Perak menunjuk harga penebusan Korban Kristus. Saudara tidak bisa mendapatkan Firman tanpa Korban Kristus, itu dikatakan dalam Wahyu pasal 5. Itulah yang menyaluti sayap kita. Firman yang kita terima itu disaluti dengan Korban Kristus. Disaluti emas berarti tujuannya adalah kemuliaan Allah. Emas adalah sifat tabiat Ilahi yang dibawa oleh Roh Kudus.

Mazmur 68:14 (Terjemahan Lama)
68:14 Jikalau kamu berbaring di antara dua pagar tembok sekalipun, maka kamu seperti sayap merpati yang berselaput perak dan pada bulunya adalah emas merah gemerlapan.

Sengsaramu bawalah ke bukit Sion. Di situ ada Firman pengajaran, di situ kita menikmati indahnya penggembalaan lewat penampilan Firman pengajaran. Tujuan penggembalaan itu adalah:

1.      Tempat di mana Tuhan memberikan kebahagian bagi kita.
Keluaran 3:8
3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

Itu adalah tempat kebahagian tetapi kita harus berhadapan dengan 6 suku bangsa, itu menunjuk kehidupan kafir yang penuh nafsu daging, itu harus kita kalahkan.

2.      Di dalam penggembalaan itu Tuhan menyatakan kuasa wibawa namaNya. “Aku ada yang Aku ada”. Artinya dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya tetap sama kuasa namaNya yang menyucikan. Dulu Dia mendampingi, sekarang Dia mendampingi dan yang akan datang tetap Dia mendampingi.

3.      Di dalam penggembalaan itu Tuhan menyatakan keajaibanNya. Tetapi ada yang positif dan ada yang negatif. Keajaiban Tuhan yang positif adalah perlindungan Tuhan terhadap  umatNya. Keajaiban yang negatif adalah hukuman bagi orang yang keras hati.

Jangan bermain-main anak muda. Tuhan punya rencana mau membawa saudara kepada kebahagiaan. Mulai dari kehidupan mudamu, kemudian masuk dalam nikah, hentarlah terus di dalam penggembalaan menikmati kebahagiaan sampai sorga. Menghadapi kebahagiaan ini saudara akan dilawan oleh 6 suku bangsa, itu hawa nafsu daging. Di sana ada kuasa wibawa nama Tuhan. Di sana ada keajaiban Tuhan.
Wahyu 12:1,14
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Di sana ada keajaiban Tuhan tetapi dalam bentuk hukuman. Ini jangan sampai terjadi pada kita.

Apa yang salah masa lampau, mari bawa dirimu digembalakan. Datanglah ke Sion, carilah Firman penggembalaan, sekalipun saudara sengsara di antara dua tembok penggembalaan sebab dibatasi gerakanmu.
Mazmur 68:14 (Terjemahan Lama)
68:14 Jikalau kamu berbaring di antara dua pagar tembok sekalipun, maka kamu seperti sayap merpati yang berselaput perak dan pada bulunya adalah emas merah gemerlapan.

Pagar tembok pertama adalah perjanjian lama dan tembok kedua adalah perjanjian baru. Tetapi bukan berarti Tuhan diam, namun Tuhan berikan sayap kepada kita. Ketika Yesus dibaptis, turun merpati terbang kepadaNya.

Apa lagi yang kurang, kita digembalakan oleh Tuhan, kita menikmati Firman, bulu-bulu kita bisa tumbuh karena ada perak, ada korban Kristus. Apa yang salah masa lampau akuilah. Tuhan ampuni, katakan terima saya. Tuhan saya rela digembalakan oleh dua pagar tembok karena demi kebahagiaan saya. Itulah pemikiran sorga bagiku dan bagi saudara. Saya lebih dahulu. Saya harus siap memberi makan tepat pada waktunya, saudara juga harus siap untuk makan. Hargai waktu yang Tuhan sediakan. Jangan tunggu Tuhan gulung kosongkan meja.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477

Tidak ada komentar:

Posting Komentar