20220330

Kebaktian PA Imamat, Rabu 30 Maret 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 25:29-34

25:29 "Apabila seseorang menjual rumah tempat tinggal di suatu kota yang berpagar tembok, maka hak menebus hanya berlaku selama setahun mulai dari hari penjualannya; hak menebus berlaku hanya satu tahun.

25:30 Tetapi jikalau rumah itu tidak ditebus dalam jangka waktu setahun itu, rumah itu secara mutlak menjadi milik si pembeli turun-temurun; dalam tahun Yobel rumah itu tidaklah bebas.

25:31 Tetapi rumah-rumah di desa-desa yang tidak dikelilingi pagar tembok haruslah dianggap sama dengan ladang-ladang di negeri itu, atasnya harus ada hak menebus dan dalam tahun Yobel rumah itu harus bebas.

25:32 Mengenai rumah-rumah di kota-kota orang Lewi, hak menebus rumah-rumah itu ada pada orang-orang Lewi untuk selama-lamanya.

25:33 Sekalipun dari antara orang Lewi yang melakukan penebusan, tetapi rumah yang terjual di kota miliknya itu haruslah bebas dalam tahun Yobel, karena segala rumah di kota-kota orang Lewi adalah milik mereka masing-masing di tengah-tengah orang Israel.

25:34 Dan padang penggembalaan sekitar kota-kota mereka janganlah dijual, karena itu milik mereka untuk selama-lamanya."

 

Rumah ada kaitannya dengan nikah. Rumah yang dijual secara rohani menunjuk nikah yang bermasalah. Setiap langkah hidup kita tidak lepas dari nikah. Kita masuk ke dalam dunia melalui nikah yang jasmani yaitu nikah orang tua kita sehingga kita dilahirkan ke dunia ini. Kita akan keluar dari dunia ini melalui nikah yang rohani, itulah pesta nikah Anak Domba, nikah Kristus dengan Mempelai WanitaNya. Sebab itu iblis berupaya keras untuk menghancurkan nikah kita. Kehancuran nikah di dunia ini sudah tidak terhitung lagi, sangat banyak. Nikah dan ibadah tidak bisa dipisahkan. Kalau ibadahnya bermasalah, nikahnya juga pasti bermasalah. Kalau nikahnya bermasalah, ibadahnya juga bermasalah.

 

Dulu imam besar dan imam-imam di dalam melayani, memakai pakaian pelayanan yang disebut pakaian kekudusan atau perhiasan kemuliaan. Sekarang bagi kita, jika kita sebagai hamba Tuhan/pelayan Tuhan, nikah kita dicemari oleh dosa itu sama dengan melayani dengan pakaian cemar sehingga Tuhan tidak akan berkenan. Kalau bercerai, kita melayani dengan pakaian yang robek, sama dengan telanjang. Sehingga hanya mengarah pada kematian rohani dan sedang menuju pada kebinasaan.

 

Banyak masalah di dalam nikah, namun masalah yang paling berat yang terjadi di dalam nikah ada 2:

1.      Perceraian (Markus 10:1-9)

Markus 10:1-5

10:1 Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di situ pun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula.

10:2 Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?"

10:3 Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?"

10:4 Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai." 

10:5 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.

 

Perceraian bisa secara surat, bisa juga secara diam-diam. Suami isteri masih satu tempat tidur tetapi sudah tidak sehati, itu perceraian diam-diam. Bisa juga orang tua dan anak terpisah, kakak adik terpisah.

 

2.      Kawin cerai yang mengarah pada kawin mengawinkan atau seks bebas

Markus 10:10-12

10:10 Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu.

10:11 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.

10:12 Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

 

Markus pasal 10 ini terkena pada pakaian imam besar. Makanya kalau kita hamba Tuhan dan pelayan Tuhan nikahnya cemar oleh dosa sama dengan melayani dengan pakaian cemar. Kalau terjadi peceraian berarti sama dengan melayani dengan pakaian robek, telanjang, mati rohani dan sedang menuju kebinasaan.

 

Lalu bagaimana cara untuk menjaga kesucian dan kesatuan nikah, kalau dikaitkan dengan Imamat tadi bagaimana caranya supaya rumah tidak terjual.

Pengkhotbah 4:12

4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

 

Dapat dialahkan itu berarti dapat dikalahkan. Bicara 2 orang itu menunjukan suami isteri. Jadi cara untuk bisa menjaga kesucian dan kesatuan nikah adalah nikah itu harus diikat dengan tali 3 lembar. Artinya tekun di dalam 3 macam ibadah pokok. Kita bersyukur kita punya pola, sehingga tidak ngawur. Menerangkan tali 3 lembar kita lihat dari Tabernakel, itulah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, sehingga nikah kita diikat dengan:

v  Tali Firman itu hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci (meja roti sajian).

v  Tali Roh Kudus itu hasil ketekunan dalam ibadah Raya (pelita emas).

v  Tali kasih Allah itu hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas).

 

Untuk menjaga kesatuan nikah hanya dengan tekun dalam 3 macam ibadah, suami, isteri, anak tergembala dengan benar dan baik. Kalau tidak mau tergembala maka tali 3 lembar tadi Tuhan ambil, Tuhan anyam menjadi cambuk untuk menghajar.

Yohanes 2:15

2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.

 

Tali-tali itu adalah tali pengikat domba. Kalau tidak mau digembalakan berarti tali itu dilepas, maka Tuhan ambil dan diayam menjadi cambuk untuk menghajar. Tujuan hajaran itu supaya kita bisa tergembala, nikah terjaga, kesucian dan kesatuannya terjaga. Tetapi jangan tunggu dihajar, lebih baik kita tergembala, tidak usah sampai dihajar Tuhan. Namun hajaran Tuhan itu juga wujud kasih Tuhan.

Wahyu 3:19

3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

 

Jadi bertekunlah di dalam penggembalaan demi keselamatan nikah kita.

 

Kalau sudah dihajar tetap keras hati maka nikah itu sudah dibiarkan oleh Tuhan dan tinggal menunggu penghukuman. Jangan terjadi dalam kehidupan kita. Bawalah nikah masuk dalam penggembalaan tetapi bukan asal penggembalaan, bawa nikah dalam penggembalaan yang dibina Firman pengajaran yang benar. Apa tujuannya?

 

Pertama supaya bisa masuk dalam nikah yang rohani. Mempelai wanita disebut pengantin Anak Domba, berarti kehidupan yang tergembala. Selanjutnya masuk kerajaan 1000 tahun, istilah para pendahulu Kabar Mempelai itu bulan madu. Dan selanjutnya kita masuk kerajaan sorga yang kekal yaitu Yerusalem Baru. Itu tujuannya supaya kita masuk nikah yang rohani, tidak terjual. Kalau sempat terjual maka Firman pengajaran yang benar mampu menyelesaikan semuanya. Bunyi sangkakala yang ditiup pada tahun Yobel mengembalikan rumah yang terjual kepada pemiliknya.

 

Kedua supaya bisa menghadapi tantangan-tantangan dari setan tritunggal yang mau menghancurkan nikah kita. Ada 3 macam tantangan dari setan tritunggal yang mau menghancurkan nikah kita yang ditulis dalam Yohanes pasal 10. Sedangkan nikah yang sudah tergembala setan berupaya keras untuk menghancurkannya. Apalagi kalau tidak tergembala, sudah hancur porak poranda. Kita lihat ini supaya kita bisa mengatasinya dengan kekuatan dari Tuhan.

1.      Yohanes 10:1,10

10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

 

Yang pertama adalah pencuri dan perampok, menunjukan setan di udara dengan roh jahat dan roh najis serta roh durhaka. Apa yang dicuri oleh setan? Harta yang paling berharga dalam pribadi dan nikah kita yaitu kasih sehingga kasih menjadi dingin dan roh durhaka meningkat di dalam nikah. Bukan cuma nikah orang dunia tetapi menghantam nikah orang Kristen, hamba Tuhan dan pelayan Tuhan.

 

Setan itu juga perampok, dia adalah perampok yang membunuh nikah. Bagaimana cara setan membunuh nikah? Jika nikah itu sudah kosong dari kasih maka yang meningkat di dalamnya adalah roh kedurhakaan sehingga mengakibatkan nikah itu tercerai, berarti nikah itu terbunuh. Suami itu kepala, isteri tubuh, kepala dan tubuh dipisah maka mati nikah itu.

Matius 24:12

24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

 

Kita raba nikah kita, harta paling berharga di dalam nikah adalah kasih, apakah masih ada atau sudah menjadi dingin. Betapa menderitanya kita menikah tetapi di dalamnya tidak ada lagi kasih, hanya kedurhakaan, saling mempersalahkan, saling menyakiti, hanya diisi dengan kebencian, dendam dan sebagainya. Betapa menderitanya hidup di dunia kalau nikah seperti itu. Artinya terjadi perceraian, nikah mati, terbunuh. Mungkin tidak bercerai secara surat, tetapi cerai hati, cerai secara diam-diam. Seperti Yusuf mau menceraikan secara diam-diam, hati sudah bercerai, tidak satu lagi.

 

Untuk mencuri kasih di dalam nikah, setan memakai orang ketiga.

a)      Orang tua atau mertua. Boleh kita menasihati anak yang sudah menikah tetapi jangan terlalu campur urusan nikah anak, nanti dipakai setan mencuri kasih di dalam nikah. Karena suami mau bela papa mamanya, isteri juga mau bela papa mamanya, akhirnya ribut dan bertengkar. Bagi yang sudah menikah pasti pernah mengalami. Atau ada di sini yang tidak pernah kles dengan mertuanya, puji Tuhan kalau ada, itu luar biasa. Saya sebagai hamba Tuhanpun akui pernah kles dengan orang tua, tetapi jangan berlarut-larut dibiarkan terus, segera diselesaikan. Orang tua atau mertua pengertianlah, jangan terlalu campur urusan nikah anak. Silahkan kalau mau membantu, silahkan kalau mau menasihati, tetapi jangan terlalu dalam mencampuri urusan nikah anak. Mohon maaf, apalagi soal tempat tidur, jangan! Itu dipakai setan untuk merampas kasih dalam nikah.

b)      Anak atau cucu. Waktu belum punya anak lengket kayak prangko, begitu punya anak malah ribut terus. Anak buang kotoran ribut, anak nangis ribut, anak sakit ribut, lama-lama Tuhan ambil itu anak kalau seperti itu. Dulu berdoa Tuhan minta anak, setelah diberi anak malah ribut. Juga cucu, opa oma boleh sayang cucu, tetapi jangan sampai oma lebih sayang cucu dari pada opa atau opa lebih sayang cucu dari pada oma. Tetapi rasa sayang kepada opa dan oma lebih besar dari pada rasa sayang kepada cucu. Waktu belum punya cucu tidurnya satu kamar, waktu sudah punya cucu nenek tidur dengan cucu, kakeknya tidur sendiri, jangan seperti itu! Itu mencuri kasih, kita tidak sadar kasihnya pelan-pelan diambil setan, dicuri, sampai tidak peduli lagi dengan opa, dengan oma.

 

c)      Pria idaman lain atau wanita idaman lain. Hati-hati dengan pil, wil, ketemu dengan mantan di medsos. Bijaklah menggunakan media sosial, jangan cari-cari mantan di situ. Awalnya tidak ada niat apa-apa, pas lihat malah ditunjukan pasangannya “ma ini mantanku dulu” langsung isterinya mengamuk, kasihnya mulai dicuri. Cerita lama tidak usah lagi diungkit-ungkit. Sebenarnya tidak ada hubungan lagi, tetapi kadung isteri atau suami terbakar api cemburu, kasihnya hilang sampai bisa terjadi perceraian.

 

Di gereja duduk sama-sama jangan ada batas suami dan isteri. 1 + 1 = 1. + itu salib, itu rumus nikah. Tidak boleh ada orang ketiga di dalam nikah kecuali Yesus Imam Besar yang telah menjadi korban pendamaian kepada kita, yang telah memberikan kasih yang sempurna kepada kita.

Yohanes 10:9-10

10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

 

Untuk mencurahkan kasih, Yesus tampil sebagai pintu yang sempit, dari pintu ini kita memperoleh kehidupan. Waktu tulah ke 10 di Mesir, orang Israel beroleh kehidupan karena pintu rumah mereka diolesi darah. Pintu-pintu orang Mesir tidak ada tanda darah maka malaikat maut masuk, yang ada kematian, bukan kehidupan. Jadi Yesus tampil di sini sebagai pintu yang diolesi darah. Ini menunjukan Yesus yang berkorban bagi kita di kayu salib. Dia rela mati di kayu salib untuk mencurahkan kasihNya kepada kita.

Roma 8:31-32

8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

 

I Yohanes 1:8-10

1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

 

Untuk menerima kasih dari kayu salib kita harus masuk melalui pintu yang sempit, artinya kita menghargai Korban Kristus, junjung tinggi Korban Kristus maka kasih itu akan kita miliki, nikah kita tidak akan mati, nikah kita hidup, ada kasih Allah di dalamnya, ada kebahagiaan di dalamnya.

 

Sekarang kita periksa nikah kita masing-masing, praktek nikah yang memiliki kasih:

a)      Saling mengaku dan saling mengampuni. Yang salah mengaku, yang benar mengampuni dan melupakan dosa. Belajar dari Yesus di kayu salib, betapa Dia begitu disakiti tetapi bisa mengampuni. Kita belajar saling mengaku dan mengampuni, itu berarti nikah itu ada tanda darah, setan takut dengan darah Yesus, lari dia! Dari pada diam-diam, tidak mau mengaku diam, tidak mau mengampuni juga diam. Diam-diam seperti itu sama saja, sudah tidak dianggap, antara ada dan tiada, kasihnya sudah dingin juga, perang dingin itu namanya.

 

b)      Roma 8:35-37

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

 

Jadi, praktek nikah yang memiliki kasih adalah tidak terpengaruh oleh apapun di dunia ini, tetap saling mengasihi. Biar minyak naik, tetap saling mengasihi. Jangan sampai karena biaya naik, harga mencekik leher, sudah jadi baku cekik juga dalam nikah. Banyak kali kita dengar berita dalam nikah, suami membunuh ketiga anak kandungnya karena masalah ekonomi, suami meninggalkan isterinya karena masalah ekonomi.

 

c)      Ada roh ketaatan pada kehidupan kita. Itu yang membuat aman nikah itu, suami taat, isteri taat, anak-anak taat. Firman bilang A, semua lakukan A. Kalau tidak taat, suami mau lakukan A, isteri bilang “jangan pa, B saja!”. Wah hancur nikah kalau seperti itu.

Yohanes 14:15

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

 

Berupaya sama-sama melakukan Firman Tuhan maka aman nikah itu. Kalau nikah memiliki kasih maka ada hasil yang luar biasa. Bila kita melewati pintu maka kita akan menemukan hidup yang berkelimpahan. Ini hasilnya, Yesus Gembala yang baik, memberikan hidup di dalam kelimpahan. Artinya memelihara kehidupan kita, memelihara nikah kita sehingga selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Jadi berkelimpahan ini bukan diukur dengan juta-juta, banyak duit, bukan!

 

2.      Yohanes 10:12-16

10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.

10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

10:15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.

10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

 

Serigala menunjukan antikristus. Serigala itu memangsa, yang dia mangsa adalah daging. Ini menunjukan antikristus merusak nikah dengan pencobaan-pencobaan yang menyangkut daging dengan segala keinginannya. Hati-hati, nikah itu jangan sampai terbongkar. Binatang yang dimangsa serigala berarti dagingnya itu terbongkar. Artinya bagi kita sekarang, kadang, bahkan kalau mau jujur masih sering daging kita terbongkar menghadapi masalah di dalam nikah. Muncul emosi daging saat menghadapi masalah, ada kepahitan hati, dendam, pertengkaran dan lain sebagainya, itu semua daging sudah terbongkar. Barangkali sore ini kita datang dengan daging yang terbongkar, ada Firman yang bisa memperbaikinya.

 

Praktek sehari-hari daging yang terbongkar.

a)      Saat ada masalah emosi daging yang muncul bahkan meledak-ledak. Seharusnya tidak diketahui tetangga, tetapi karena meledak-ledak akhirnya tetangga dengar, tidak usah seperti itu. Tetangga pikir gempa bumi, padahal suami habis pukul dinding, setelah itu sakit sendiri tangannya, bodoh sendiri. Sehingga timbul pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga. Janganlah, selesaikan dengan kepala dingin.

 

b)      Keinginan-keinginan daging muncul sehingga berusaha sampai memaksakan diri untuk mendapatkan padahal itu bukan kebutuhan, hanya keinginan! Sehingga akhirnya timbul pertengkaran. Kalau bukan kebutuhan tidak usah dipaksakan, kalau kebutuhan silahkan diupayakan tetapi jangan juga sampai menimbulkan pertengkaran.

 

c)      Menimbulkan kepahitan hati, dendam, kebencian. Di depan suami bisa kelihatan baik, tetapi hati isteri sudah pahit. Begitu juga sebaliknya.

 

Yohanes 10:14

10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

 

Untuk menghadapi serigala, Yesus tampil sebagai Gembala yang baik. Artinya bagi kita untuk menghadapi antikristus yang tampil dengan pencobaan-pencobaan menyangkut daging dan keinginannya, tergembalalah dengan benar dan baik. Tergembala itu termasuk berfellowship. Kalau kita tergembala dengan baik kita mewarisi tabiatnya Yesus, tabiat Gembala. Apa tabiat Yesus sebagai Gembala yang harus ada pada kita untuk mengatasi daging yang terbongkar?

a)      Diam dan tenang

Mazmur 23:1-2

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

 

Ini menunjukan diam dan tenang sehingga nikah menjadi damai sejahtara. Diam itu koreksi diri, begitu ada masalah langsung koreksi diri “oh saya salah” langsung selesaikan. Tenang itu bisa menyembah, maka nikah menjadi damai sejahtara. Dari pada ribut, dari pada ramai, lebih baik masing-masing koreksi diri dan menyembah. Kalau yang satu sudah menyala, yang lain koreksi diri, jangan ikut menyala. Koreksi diri dan menyembah.

 

b)      Yesus itu Gembala yang sangat memperhatikan domba-dombanya. Jadi yang kedua saling memperhatikan satu dengan yang lain di dalam nikah. Senang sekali kalau suami capek pulang dari kerja kemudian lihat ada kopi panas disediakan isteri dengan sepiring pisang goreng. Suami lihat isteri sudah capek kerja, sambil ngomong-ngomong pijatkan kakinya. Kan enak saling perhatian, dari pada saling baku veto, lebih baik saling perhatian. Jangan sampai suami lihat isteri sudah terbungkuk-bungkuk bawa barang malah ditambah lagi. Dikatai lagi “isteri malas!” padahal kalau dipikir lebih berat kerjaan suami atau isteri? Isteri! Pagi bangun masak siapkan makanan suami, ketika suami kerja dia urus anak dan rumah, suami datang pulang malah marah-marah.

 

Saling perhatian dalam nikah dan juga dalam ibadah pelayanan. Perhatian paling utama itu saling mendoakan. Suami ada kekurangan, isteri berdoa supaya Tuhan tolong. Isteri ada kekurangan, suami doakan. Anak, orang tua, kakak, adik, saling mendoakan. Jangan cuma centang tim doa, penggembalaan didoakan tetapi nikahnya tidak pernah didoakan. Nikah dulu didoakan. Persekutuan Tubuh Kristus yang terkecil itu mulai dari dalam nikah.

c)      Bisa saling mengasihi. Suami mengasihi isteri seperti diri sendiri, isteru tunduk kepada suami, orang tua mendidik anak di dalam ajaran dan nasihat Firman, anak hormat dan taat kepada orang tua.

 

Itu tabiat Yesus Gembala Agung masuk dalam nikah kita. Jangan berikan kesempatan serigala mencerai beraikan nikah. Apa tanda nikah atau penggembalaan sudah disusupi serigala?

a)      Tadi ada disebutkan gembala upahan, begitu serigala datang dia lari. Gembala upahan itu menggembalakan tujuannya mencari upah atau uang. Artinya masalah uang yang digembar-gemborkan dalam nikah dan dalam penggembalaan, itu berarti sudah ada serigala di dalamnya! Kasih sayang dalam nikah diukur dengan uang, pelayanan dalam penggembalaan diukur dengan uang, itu tanda sudah ada serigala. Waktu ada uang rukun, tidak ada uang, bertengkar! Dalam penggembalaan kalau semua sudah diukur dengan uang, hancur penggembalaan itu. Gembala menggembalakan cari uang, sidang jemaat datang beribadah hanya cari yang jasmani, maka hancurlah. Nanti kalau sudah uang yang digembar-gemborkan pasti tidak jujur.

Ibrani 13:4-5

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

 

Jangan semua diukur dengan uang, kasih sayang jangan diukur dengan uang. Kalau bisa memberi sesuatu itu kasih, kalau tidak bisa memberi itu tidak ada kasih, bukan itu ukurannya! Dia tidak bisa memberi tetapi dia selalu mendoakan itu kasih yang sesungguhnya.

 

Kalau sudah uang yang menjadi tolak ukur pasti tidak jujur, nikah tidak ada kejujuran di dalamnya. Dan nanti akan berimbas pada pengajaran, tidak jujur soal pengajaran, arahnya ke sana. Pengajaran yang benar dilepaskan dan pengajaran palsu diterima. Suami atau isteri mulai berniat “pindah saja kita, di situ terlalu keras, di sana enak ajarannya bagus”. Memang ajaran palsu itu menggoda dan tujuannya hanya untuk mencari keuntungan jasmani, hanya untuk kepentingan perut.

 

Bawalah nikah kita tergembala dengan benar dan baik, kita mewarisi tabiat Yesus sebagai Gembala dan yakinlah Yesus akan menjadikan semua baik.

 

3.      Yohanes 10:22-31

10:22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.

10:23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.

10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."

10:25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,

10:26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

10:30 Aku dan Bapa adalah satu."

10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.

 

Orang-orang Yahudi ini menunjukan nabi palsu. Di sini mereka mau melempari Yesus. Yesus itu adalah Anak, Dia Mempelai Pria Sorga, Yesus adalah Kepala, Dialah Firman pengajaran. Ini yang mau dibunuh nabi palsu, berarti mau membuat gereja Tuhan lepas dari kepala, lepas dari pengajaran yang benar. Tanpa kepala berarti rohani itu mati.

 

Ajaran palsu ini mau membuat nikah itu bimbang terhadap pengajaran yang benar. Kalau sudah bimbang pasti menerima ajaran yang salah dan yang benar itu pasti dibuang. Nikah tanpa pengajaran, nikah tanpa Yesus itu bahaya sekali. Jangan berkata ah tidak apa-apa, sama saja. Kalau sudah berkata semua sama saja, tutup gereja kita dan kita pergi di gereja dekat kubur cina sana.

 

Makanya suami isteri, termasuk orang tua dan anak saling mengingatkan satu dengan yang lain supaya tidak membuka telinga mendengar ajaran lain, membuka mata membaca ajaran lain selain yang sudah kita terima dari para pendahulu. Itu tujuan diformulir itu saya cantumkan di situ tidak akan mengikuti persekutuan lain tanpa seizin gembala. Mungkin suami sudah kena ajaran palsu, isteri pertahankan yang benar, lama-lama pengaruh yang palsu ini begitu kuat, dia tarik isteri pada ajaran lain atau sebaliknya. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita. Jangan bimbang, apalagi kalau mulai berpikir benar juga yah ajaran itu, nikah itu tanpa Yesus, tanpa kepala. Siapa yang menjadi kepala kalau tidak ada Yesus di situ?

Matius 8:20

8:20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

 

Yang menjadi kepala dalam nikah adalah serigala dan burung, ngeri! Serigala itu gambaran roh jahat, burung gambaran roh najis sehingga nikah itu menjadi tempat pelampiasan hawa nafsu daging. Tidak mengarah pada nikah yang rohani, tidak mengarah pada Yerusalem Baru, tetapi mengarah pada Babel Mempelai Wanita setan yang akan dibinasakan di neraka.

 

Jangan anggap biasa soal ajaran yang lain dan merasa tidak apa-apa dengar sekali-sekali. Lalu berkata bagus juga kita ambil dagingnya, buang tulangnya, jangan seperti itu! Sekarang kalau mau dengar khotbah itu banyak di internet, bijaklah. Silahkan mendengar kalau satu ajaran, kalau lain ajaran jangan, apalagi kalau ajaran agama lain “oh bagus juga yah, jemaat”. Nangis-nangis juga mereka! Saya dulu di pramuka, yang nakal-nakal itu dibikin menangis sama pembina pramuka. Jadi ukurannya bukan nangis, ukurannya bertobat dan berubah. Di gereja nangis-nangis, di luar belum tentu!

 

Pelampiasan hawa nafsu daging bukan sekedar dosa seks. Bisa dalam bentuk ketika ada masalah di luar, dalam pekerjaan, dalam nikah menjadi tempat pelampiasan emosi. Ini koreksi bagi kami hamba Tuhan, kalau ada masalah dalam pelayanan kalau tidak hati-hati bisa isteri dan anak-anak jadi tempat pelampiasan.

 

Inilah 3 tantangan yang kita hadapi mau menghancurkan nikah kita yaitu pencuri perampok itulah setan di udara dengan roh jahat, roh najis dan roh durhaka. Kemudian yang kedua antikristus yang membongkar daging. Yang ketiga tua-tua Yahudi, itu menunjuk nabi palsu dengan ajaran palsunya sehingga nikah kehilangan kepala, tidak ada Yesus di situ, yang ada serigala dan burung, roh jahat dan roh najis yang mengarahkan nikah masuk dalam pembangunan tubuh babel, mempelai wanita setan.

 

Cara untuk tertolong kalau 3 tantangan ini sudah masuk, bahkan mungkin nikah itu sudah hancur.

Yohanes 10:25,37-38

10:25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,

10:37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,

10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."

 

Ini cara untuk tertolong yaitu izinkan Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ajaib di dalam nikah kita lewat praktek percaya dan mempercayakan hidup kita, nikah kita, kepada Yesus. Biar Dia bekerja melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ajaib di dalam nikah kita. Banyak pekerjaan-pekerjaan ajaib yang Yesus mau lakukan dalam nikah kita. Tetapi pekerjaan yang terutama adalah menyucikan dan mengubahkan nikah kita sampai sempurna. Ayo kita percayakan hidup kita, nikah kita kepada Tuhan. Buktinya apa kita mempercayakan hidup dan nikah kita kepada Tuhan? Ketika Firman Tuhan datang kita buka hati selebar-lebarnya dan terima, bukan kita olah dengan pikiran kita dan diperdebatkan. Firman bilang apa, percaya saja dan lakukan! Hati percaya saja maka Dia akan melakukan perbuatan ajaib, terutama menyucikan dan mengubahkan nikah kita sampai sempurna.

Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Suami yang kasar, Firman mampu menyucikan dan mengubahkan menjadi lembut. Isteri yang cerewet bisa diubahkan dan disucikan oleh pekerjaan Firman, itu suatu pekerjaan ajaib. Jangan berpikir ajaib itu dari tidak punya apa-apa kemudian jadi crazy rich, itu bukan perbuatan yang ajaib. Keajaiban yang utama itu keubahan hidup. Orang tua sudah pusing 7 keliling mendidik anak supaya anak taat, tidak bisa! Sudah dihajar, sudah dilakukan berbagai macam cara tetapi tidak berubah, tetapi Firman sanggup mengubahkan asalkan kita mau percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan.

 

Keubahan hidup itu dimulai dari mulut.

Efesus 4:24-25

4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

 

Dimulai dari mulut berkata benar, tidak ada dusta, jujur. Mulai jujur mengaku dosa. Sampai isterinya heran “ma, maaf yah, saya begini begitu” dulu suaminya biar sudah salah tidak mau mengaku sudah salah, tetap dia yang benar. Tidak ada lagi perkataan saling menyakiti dan perkataan kebun binatang. Semua jujur, benar, suci sampai satu saat tidak salah lagi dalam perkataan, berarti sudah sempurna. Inilah kualitas Mempelai Wanita Tuhan, tidak berdusta. Orang dunia saja tahu jangan ada dusta di antara kita. Dalam nikah jangan ada dusta, jujur satu dengan yang lain.

Wahyu 14:5

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Kita diperhadapkan dengan banyak tantangan, tetapi ada 3 tantangan yang terbesar yang kita hadapi dalam nikah yang menyebabkan nikah itu hancur, itulah setan tritunggal. Kita bisa hadapi dengan membawa hidup kita tergembala dengan benar dan baik, kita izinkan Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan ajaib dalam nikah kita lewat kita percaya dan mempercayakan hidup dan nikah kita kepada Tuhan. Dia yang akan menyucikan, mengubahkan dan menyempurnakan kita, menyempurnakan nikah kita untuk masuk nikah yang sempurna, nikah yang rohani, pesta nikah Anak Domba Allah. Makin disucikan, makin diubahkan maka nikah itu makin satu, makin manis, makin indah. Tanggung jawab masing-masing, suami bertanggung jawab untuk disucikan dan diubahkan, isteri bertanggung jawab untuk disucikan dan diubahkan, anak-anak bertanggung jawab disucikan dan diubahkan, tidak akan lagi tercerai berai. Nikah semakin satu sampai menyatu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Di depan kita ada perjamuan suci. Tubuh Yesus rela dihancurkan di kayu salib untuk menolong nikah kita yang sudah terpecah-pecah, yang sudah tercerai berai, yang sudah hancur, bisa pulih, bisa satu sampai bisa sempurna menjadi Mempelai Wanitanya. Saat kita tidak mampu lagi, tidak berdaya lagi menghadapi masalah-masalah dalam nikah, tinggal percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan. Izinkanlah Tuhan bekerja leluasa lewat FirmanNya melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ajaib di dalam nikah sekalian.

 

Tuhan memberkati

20220327

Kebaktian Umum, Minggu 27 Maret 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:13-14

12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Kita masih membahas tentang memburu. Minggu lalu kita sudah belajar tentang pengutusan, dipakai dan diutus Tuhan itu ada syaratnya dan itu sudah kita pelajari. Tetapi dalam Markus pasal 6 itu masih belum selesai, masih ada pembahasan yang perlu dilanjutkan. Sebab itu kita masih mempelajari tentang memburu ini. Memburu ini adalah gerak cepat antikristus untuk menggagalkan pertumbuhan rohani sidang mempelai. Menghadapi gerak cepat antikristus, kita juga harus gerak cepat dalam perkara yang rohani. Kita gunakan waktu yang singkat dan sisa ini dengan maksimal untuk memusatkan perhatian pada perkara yang rohani, perkara yang kekal yang tidak akan berlalu.

 

Ada 3 perkara rohani yang tidak akan berlalu.

1.      Perkataan Yesus. Itu menunjukkan Firman pengajaran yang benar, itu harus kita perhatikan sungguh-sungguh. Perhatikan di sini dalam arti dengar sampai praktek.

2.      Kemurahan Tuhan. Kita bisa melayani hanya karena kemurahan Tuhan. Kemurahan Tuhan dari luka kelima Yesus. Jadi kita harus memiliki tanda darah dan tanda air dari luka kelima Yesus.

3.      Kerajaan sorga. Ini yang masih kita bahas kembali.

 

II Petrus 1:11,10

1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

 

Ayat 11 itu adalah perkara rohani yang tidak akan berlalu itulah kerajaan Sorga. Ayat 10 praktek memperhatikan kerajaan Sorga. Disebut tadi berusaha sungguh. Usaha itu sudah baik, tetapi harus ditambah sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihan kita makin teguh. Banyak orang dipanggil dan dipilih, tetapi sayang, gugur di tengah jalan. Seperti Yudas dipanggil dan dipilih tetapi menjadi pengkhianat. Dikatakan berusaha sungguh-sungguh sebab Tuhan tahu di depan kita ini banyak halangan dan rintangannya. Kalau kita tidak sungguh-sungguh kita bisa gugur di tengah jalan, kalah!

I Timotius 4:8-10

4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.

4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

 

Sudah ditahbiskan untuk melayani, mari kita berusaha dan berjuang untuk ibadah pelayanan. Namanya berjuang berarti ada halangan dan rintangannya. Tetapi kita tidak berjuang sendiri, kita berjuang bersama dengan Tuhan pasti kita menang.

 

Pelayanan Tubuh Kristus adalah pelayanan yang terakhir. Kenapa dikatakan terakhir? Sebab jika Tubuh Kristus yang sempurna sudah terbentuk maka berakhirlah pelayanan di bumi ini, kita sudah disingkirkan dan diangkat ke awan-awan bertemu dengan Yesus. Ini pelayanan terakhir, kalau sekarang tidak mau nanti tidak ada lagi kesempatan untuk melayani. Sekarang zaman Allah Roh Kudus, nanti tidak ada zaman lain lagi untuk melayani sebab hanya 3 zaman, zaman Allah Bapa, zaman Anak Allah dan zaman Allah Roh Kudus. Kita sekarang ada di penghujung zaman Allah Roh Kudus, ayo berusaha sungguh-sungguh untuk beribadah melayani Tuhan. Yang sudah punya jabatan jangan dilepas, yang belum ayo kita berjuang supaya punya jabatan pelayanan dan kita melayani Tuhan.

 

Dipakai Tuhan = diutus Tuhan.

Markus 6:6b-13

6:6b Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.

6:7 Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,

6:8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan,

6:9 boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.

6:10 Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu.

6:11 Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka."

6:12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat,

6:13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.

 

Diutus untuk apa? Kita dipanggil, dipilih dan diutus oleh Tuhan untuk memberitakan berita pengutusan. Kami hamba Tuhan berkhotbah, sidang jemaat bersaksi, itu sama dengan memberitakan berita pengutusan.

I Petrus 2:9

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

 

Ada 2 berita pengutusan yang harus kita sampaikan.

1.      Berita pertobatan = Firman penginjian atau Injil Keselamatan untuk membawa orang di luar Yesus datang kepada Yesus, percaya dan diselamatkan. Kita saksikan Yesus satu-satunya Juruselsmat, tidak ada yang lain. Dia Allah yang lahir menjadi manusia untuk mati di kayu salib menyelamatkan manusia berdosa. Tidak ada manusia yang bisa menyelamatkan dirinya, rohaniawan sekalipun tidak bisa menyelamatkan dirinya, hanya Yesus lewat korbanNya di kayu Salib. Kalau ketemu dengar orang di luar Yesus ayo kita saksikan. Saya tidak tahu bersaksi lewat kata-kata, saksikan dengan perbuatan. Tunjukan kita orang Kristen ada perbedaan dengan orang di luar Kristen. Orang Kristen itu hidup benar dan suci.

Efesus 1:13

1:13 Di dalam Dia kamu juga — karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu — di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

 

Tanda-tanda keselamatan:

a)      Percaya kepada Yesus lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus bahwa Yesus satu-satunya Juruselamat. Jika masih punya kepercayaan lain lalu mau saksikan Yesus, bagaimana bisa!

b)      Bertobat, berhenti berbuat dosa kembali kepada Yesus, mati berbuat dosa. Kita belum bertobat mau saksikan Yesus, Yesus yang mana, Yesus Kristus atau Yesus Barabas? Kalau kita bertobat sungguh-sungguh, berarti yang kita saksikan Yesus yang benar. Kalau kita tidak bertobat berarti menyaksikan Yesus Barabas.

c)      Sesudah mati kita dikubur, masuk baptisan air yang benar untuk bangkit dalam hidup yang baru, mengalami baptisan Roh Kudus. Roh Kudus itu memimpin kita pada seluruh kebenaran.

Jadi, kalau disimpulkan tanda selamat itu hidup benar. Tampil beda dengan orang di dunia, kita hidup benar, itulah kesaksian. Sekolahnya benar, kerjanya yang benar, nikahnya benar, pelayanannya benar, benar sesuai Firman, itulah berita pengutusan.

 

2.      Markus 6:13

6:13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.

 

Berita kedua mengusir setan dan menyembuhkan banyak orang. Setan itu sumbernya dosa, setan diusir, dosanya sudah tidak ada, sama dengan mengalami penyucian. Menyembuhkan penyakit artinya tanpa cacat cela, sama dengan sempurna. Kalau digabungkan berita kedua yang harus kita sampaikan adalah berita yang menyucikan dan membawa pada kesempurnaan. Ini yang disebut cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus atau sama dengan Firman pengajaran yang benar.

II Korintus 4:3-4

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

 

Disebut cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus sebab memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan dan menyempurnakan orang yang sudah selamat. Jadi peningkatan dari penginjilan, kita beritakan Firman penginjilan dan Firman pengajaran. Kami sebagai gembala double, untuk jiwa baru penginjilan, untuk jiwa lama pengajaran. Sidang jemaat bersaksi tentang Firman penginjilan dan bersaksi tentang Firnan pengajaran. Mungkin lewat perkataan tidak bisa karena terbatas berkata-kata, mari kita saksikan lewat perilaku. Firman penginjilan kita saksikan dengan kita hidup benar. Pengajaran kita saksikan dengan hidup suci dalam dan luar. Suci mulai dari dalam hati sampai tertampak di luar, perbuatan dan perkataan.

 

Berita yang mau kita sampaikan ini harganya sangat mahal yaitu seharga korban Kristus. Kenapa dikatakan demikian? Setelah Yesus mati lalu bangkit dan sebelum Dia naik ke Sorga, Dia memberikan amanat agung kepada murid-muridNya. Jadikan semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam namaKu, itu penginjilan. Dan ajarlah mereka, ini pengajaran. Kadang orang Kristen hanya mengambil satu yaitu baptislah mereka dalam namaKu, itupun baptisannya salah, tidak sesuai Firman. Ini nilainya sangat tinggi. Jadi bersaksi itu salah satu praktek kita menghargai korban Kristus setinggi-tingginya.

Matius 28:19-20

28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

 

Kita tidak perlu ragu untuk memberitakan berita pengutusan, kita tidak sendiri, kita disertai Tuhan sampai akhir zaman, sampai berakhir zaman Allah Roh Kudus ini. Berarti sampai Yesus datang, sampai kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, kita disertai Tuhan, jangan kita takut. Kalau memberitakan Firman penginjilan tantangannya dari luar. Kalau memberitakan Firman pengajaran tantangannya dari dalam. Kalau dari luar berarti bukan orang percaya, kalau dari dalam itu sesama orang Kristen, tantangannya luar biasa. Coba lihat kalau ada orang Kristen pindah agama sepi-sepi saja. Kalau ada orang Kristen pindah agama langsung viral, ribut. Makanya Tuhan bilang Aku menyertai engkau sampai akhir zaman, jadi jangan kita takut sekalipun tantangan yang kita hadapi begitu luar biasa.

Saya mau pesankan pada sidang jemaat, beritakan Firman pengajaran dan bersaksi dengan baik. Dengan baik dalam artian apa? Jangan bilang ajaran orang lain itu sesat di depan orangnya. Itu sama dengan mendirikan dinding. Dia sudah tertarik mau mendengar pengajaran yang benar, tetapi karena kita terlanjur bilang pendetamu sesat, gerejamu sesat, langsung dia dirikan tembok tidak mau menerima pengajaran. Jangan begitu, saksikan saja Firman. Dan jangan juga mengutuk “kamu tidak mau menerima pengajaran ini bahaya!”. Tuhan tidak pernah mengajar kita untuk memaksa. Yesus tidak pernah memaksa. Coba contohnya setelah Lazarus bangkit Yesus katakan buka ikatannya dan biarkan dia pergi. Tuhan Yesus tidak bilang “sini ikut”. Jadi bersaksi yang baik, jangan paksa-paksa orang, jangan bilang ajarannya sesat. Coba kalau kita diperhadapkan seperti itu, orang bilang “kamu sesat” kira-kira hati kita bagaimana? Apakah bisa menerima? Makanya saksikan yang baik, beritakan kebenaran, kalau dia mau terima puji Tuhan, kalau dia tidak mau terima doakan.

 

Sudah ada Firman penginjilan dan pengajaran, kepada siapa kita diutus untus memberitakan?

1.      Kepada orang di luar Yesus kita beritakan Firman penginjilan.

2.      Kepada orang yang sudah selamat kita beritakan Firman pengajaran.

 

Kita punya berita yang kita bawa, kita tahu alamatnya kepada siapa. Orang yang belum percaya Yesus jangan langsung disampaikan pengajaran, harus mulai dari penginjilan dulu. Kepada orang yang sudah percaya Yesus kita beritakan Firman pengajaran.

 

Bagaimana suasana pengutusan.

Markus 6:10-11

6:10 Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu.

6:11 Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka."

 

Lukas 10:5-7,10-12

10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.

10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.

10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.

10:10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah:

10:11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.

10:12 Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

 

 

Suasana pengutusan itu damai sejahtera. Apa itu?

1.      Jika diterima, kita layani dengan baik.

2.      Kalau ditolak, jangan paksa, jangan marah. Lalu apa sikap kita kalau ditolak? Kebaskan saja debu kaki. Artinya kebaskan debu kaki:

a)      Kita bebas dari dosa orang itu, kita sudah tidak berutang darah. Dia sudah selamat, kita bersaksi supaya dia disucikan sampai disempurnaan tetapi dia tidak mau terima berarti kita bebas dari dosanya, kita tidak berhutang darah. Kecuali kita tidak pernah saksikan dan dia binasa kita berhutang darah.

b)      Tanda bahwa kita sudah melayani dengan baik dan sungguh-sungguh tetapi ditolak. Jangan kebaskan debu kaki kalau belum melayani dengan baik.

c)      Tanda peringatan bahwa ada penghukuman Tuhan yang lebih hebat dari hukuman yang diterima Sodom dan Gomora

 

Kita sudah bekerja melayani Tuhan, kita tidak akan dibiarkan bekerja sia-sia, ada upah menanti. Mau dapat upah, layani Tuhan dengan baik dulu. Perhatikan syarat pengutusan, harus tahu bekal pelayanan, kemudian apa berita yang disaksikan, kepada siapa kita diutus, bagaimana suasana pengutusan setelah itu baru dapat upah. Apa upah pengutusan?

1.      Markus 6:13

6:13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.

 

Ada kuasa untuk mengusir atau mengalahkan setan tritunggal. Jangan coba-coba usir setan kalau syarat pelayanan tidak dipenuhi, bekal pelayanan tidak ada berita pengutusan tidak ada, suasana pengutusan tidak ada. Kalau mau coba-coba usir setan, nanti seperti anak-anak Skewa, orang yang dirasuk setan itu berkata “Yesus aku kenal, Paulus aku kenal, kamu siapa!” langsung mereka digagahi, luka-luka dan lari dengan telanjang. Upah pengutusan adalah kuasa untuk mengusir atau mengalahkan setan tritunggal.

 

Dunia ini seperti padang gurun dan dikuasai oleh setan.

Yesaya 14:17

14:17 yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

 

Dunia ini dikuasai setan tritunggal.

I Yohanes 5:19

5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

 

Semua dikuasai setan, udara yang kita hirup ini, angkasa sudah dikuasai setan tritunggal. Tapi kalau kita mau dipakai oleh Tuhan dengan syaratnya kita penuhi, bekalnya ada, beritanya ada, suasananya ada maka kita menerima kuasa Tuhan untuk mengalahkan setan tritunggal. Itu yang dinubuatkan dalam kitab ulangan dalam kisah perjalanan bangsa Israel di padang gurun.

Ulangan 8:15

8:15 dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras,

 

Setan tritunggal digambarkan dengan ular, kalajengking, tanah gersang, kalau kita dipakai oleh Tuhan maka kita pasti menang. Kita pelajari satu persatu. Bukan pelajari setan, kita lihat ini untuk mengantisipasi, untuk kita menang atas setan.

a)      Ular bagi kita menunjukan naga di udara, setan di udara dengan roh jahat, roh najis dan roh durhaka yang membuat manusia jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu:

1)      Dosa makan minum yaitu mabuk, narkoba, pesta pora.

2)      Dosa kawin mengawinkan yaitu dosa seks dengan berbagai macam bentuknya. Itu juga luar biasa akhir zaman ini, tidak pandang bulu, orang tua kena, anak muda kena, remaja dihantam, anak-anak kena juga. Ini kita hadapi dengan kuasa Tuhan.

 

Roh durhaka ini juga bekerja mau menghancurkan nikah, suami durhaka, isteri durhaka, anak durhaka.

Efesus 2:1-2

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

 

Roh durhaka ini bekerja luar biasa mau menghancurkan nikah. Namanya padang gurun itu suasana yang tidak enak bagi daging. Coba dunia yang kita tempati ini, tidak ada kenyamanan sama sekali. Sudah tidak nyaman, sudah dalam suasana padang gurun lalu digigit ular lagi, betapa menderitanya! Sudah susah cari uang, setengah mati bekerja, lalu kena racun ular, betapa menderitanya. Gaji cuma habis merokok, minum, narkoba. Kumpul uang banyak cuma dipakai selingkuh dan lain sebagainya untuk yang najis-najis, menderita sekali. Jadi jangan tertipu kalau setan mengatakan berbuat dosa itu pesta, pesta narkoba, pesta seks, pesta pora. Itu semua cuma membuat menderita. Waktu pesta pora semua dirasa nyaman ada semuanya. Setelah selesai pesta poranya hutang sana sini harus dibayar. Orang kalau menggelar padungku, bukan main jorjoran. Setalah itu hutang sana sini harus dibayar. Itulah orang Kristen. Menggelar ibadah ulang tahun saja luar biasa buat pesta makan minum. Waktu ibadah saja nyanyi rohani. Setelah ibadah hanya sebentar nyanyi rohani, nanti kalau sudah mabuk sudah menyanyi lagu yang lain.

 

Betapa menderita sebenarnya hidup itu, sudah hidup di padang gurun digigit ular lagi kena racun ular. Kalau sudah kena racun ular cepat menyebar. Artinya dosa merusak tubuh kita sampai binasa.

Amsal 31:6

31:6 Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu kepada yang susah hati.

 

Sebenarnya yang minum minuman keras itu binasa. Begitu kena racun ular itu, dosa itu menyebar dan hanya membawa kepada kebinasaan. Kaum muda hati-hati, karena pengalaman saya di sekolah dulu kalau tidak merokok dibilangi banci. Jangan yah, tidak usah ikut-ikutan.

 

b)      Kalajengking yang menyengat. Ini menunjukan antikristus yang menguasai ekonomi dengan sengatnya yaitu uang.

Wahyu 13:1-4,17-18

13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

13:3 Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.

13:4 Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

Ini yang kita hadapi, sengat antikristus sekarang semakin terasa, ekonomi semakin sulit. Kemarin saya mengikuti berita, negara-negara Eropa dan Amerika sudah bersiap-siap akan menghadapi krisis pangan global. Ekonomi semakin sulit sehingga manusia semakin sulit mencari kebutuhan hidup sehari-hari. Saya tidak menakut-nakuti, memang ini yang akan kita hadapi. Untuk mencari kebutuhan hidup sehari-hari bagaikan disengat kalajengking. Harga-harga semakin tinggi mencekik leher. Kalau sudah disengat kalajengking pasti timbul sakit. Apa yang sakit? Rohani, apa tanda rohani sakit? Tidak peduli lagi dengan ibadah pelayanan demi mencari perkara yang jasmani karena berpikir kalau beribadah dan melayani Tuhan mau makan apa? Akhirnya ibadah pelayanan nanti urusan belakang, yang penting cari dulu kebutuhan hidup sehari-hari. Itu sebenarnya sudah sakit rohaninya. Kalau dibiarkan mati rohaninya!

 

Kaum muda silahkan sekolah setinggi-tingginya tetapi ibadah pelayanan itu kebutuhan utama, jangan dinomorduakan. Yang sudah bekerja kerjalah segiat-giatnya, tetapi ibadah pelayanan jadikan sebagi kebutuhan utama. Makanya tadi dikatakan berjerih payah dan berjuang. Jangan berpikir “nanti saya tidak bisa makan”. Jangan takut nanti Tuhan pelihara! Dulu saya dengar-dengar semua harga naik, cuma 1 yang tidak naik, kolekte tidak naik-naik. Tetapi gembala bukan hidup dari sidang jemaat, hidup dari pemeliharaan Tuhan. Kalau dari kolekte jemaat kasihan gembala, waktu saya melayani 4 jiwa di Tonusu berarti saya tidak hidup, tetapi buktinya Tuhan pelihara. Sekarang bertambah Tuhan percayakan sidang jemaat di Diora dan Tentena, Tuhan pelihara. Berarti pemeliharaan bukan dari kolekte jemaat tetapi dari Tuhan. Sidang jemaat juga punya kebun, punya ijazah dan sebagainya, bukan hidup dari itu tetapi dari pemeliharaan Tuhan. Di padang gurun orang Israel dipelihara dari manna, dari Firman pengajaran yang kita dengar dan kita praktekan.

 

Jangan takut, sekarang krisis tetapi kita tetap dipelihara Tuhan. Kita akan melihat pemeliharaan yang ajaib dari Tuhan. Orang akan terheran-heran, yang lain setengah mati banting tulang, kita malah pergi ibadah. Bahasa yang sering didengar “gila itu, bodoh, orang lain setengah mati cari uang dia malah tinggalkan kerjaan pergi ke gereja, pendetanya sudah ajar sesat!”. Nanti kita akan lihat perbedaan orang yang beribadah dan orang yang tidak beribadah, siapa yang dipelihara. Orang yang beribadah pasti dipelihara oleh Tuhan.

Maleakhi 3:18

3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

 

Akan ada perbedaan, Tuhan akan tunjukan bahwa kita dipelihara oleh Tuhan. Jangan sampai rohani kita sakit. Kadangkala karena kesulitan dan kebutuhan hidup maka ibadah pelayanan sudah dijadikan profesi, itu juga sakit rohani namanya. Khotbah dibayar berapa, kalau tidak dibayar full khotbahnya juga tidak full. Itu berarti sudah sudah kena sengat kalajengking, kena sengat antikristus.

 

c)      Tanah gersang

II Petrus 2:17

2:17 Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.

 

Tanah gersang itu nabi palsu dengan ajaran-ajaran palsunya yang membuat rohani kering, tidak ada kepuasan. Jadi kira raba diri kita, kita datang dengar Firman koq kering. Dua-duanya dikoreksi. Hamba Tuhan dikoreksi apa yang dia ajarkan. Jemaat juga dikoreksi, kalau ajaran yang dia sampaikan benar lalu sikap dia mendengar Firman tidak sungguh-sungguh makanya dia kering. Dia sudah serius dengar Firman sungguh-sungguh tetapi pulang malah kering, ini yang bahaya. Berarti yang tampil adalah mata air kering, nabi palsu, ajaran palsu, bahaya ini! Karena sudah tidak ada kepuasan lagi akhirnya cari kepuasan di dunia. Untuk menutupi kekeringan di dalam gereja maka perkara-perkara dunia dibawa masuk dalam gereja. Cara menyanyinya seperti konser-konser di dunia, cara berpakaian seperti orang dunia, dengan alasan pakai ayat Tuhan lihat hati jadi tidak apa-apa datang gereja dengan baju tidur. Kalau dari luar sudah tidak beres tentu hatinya juga tidak beres. Cobalah menghadap camat pakai baju tidur kalau tidak dicegat satpol PP. Sekarang semua digampangkan dalam gereja, itu tanda kering. Di gereja diisi lawak, memang di gereja jemaat senang dan terhibur, tetapi begitu pulang kembali kering, kembali menderita.

 

Kalau kita mau dipakai Tuhan sesuai dengan syarat pengutusan, ada bekalnya, berita pengutusan yang kita bawa itu benar, ada suasana pengutusan, kita pasti menang menghadapi setan tritunggal. Setan tritunggal ini merupakan sumbernya masalah, sumber dosa, sumber air mata. Berarti kalau kita dipakai oleh Tuhan itu berarti masalah-masalah yang kita hadapi Tuhan mampu selesaikan. Jadi kalau kita dipakai oleh Tuhan bukan berarti tambah masalah, justru kalau kita dipakai Tuhan masalah selesai, diselesaikan oleh Tuhan. Ini juga yang saya pelajari, melayani 3 sidang bukan menambah masalah, justru menyelesaikan masalah. Kecuali kalau manusia yang pakai, organisasi yang pakai, betul-betul itu hanya tambah masalah. Kalau Tuhan yang pakai masalah selesai.

 

Setan itu sumber masalah, kalau dipakai Tuhan air mata dihapus. Sekarang ini masih banyak air mata, ayo semakin dipakai semakin dihapus air mata. Setan sumbernya dosa, kita dipakai maka kita lepas dari dosa. Beban dosa Tuhan singkirkan dan diganti kuk yang enak dan ringan. Kalau sudan ringan maka semua aman, semua jadi baik, tenang dan damai sejahtera. Jadi jangan takut kalau dipakai Tuhan. Aduh mau melayani yang ini terlalu berat, mau melayani yang itu terlalu berat. Justru kalau kita dipakai Tuhan beban-beban kita diangkat oleh Tuhan. Setan itu sumber kegagalan, kalau kita dipakai Tuhan kita dijadikan berhasil. Jangan takut, kita pasti berhasil pada waktunya.

 

Ini upah kita, kemenangan atas setan tritunggal. Kita menghadapi ular, kalajengking dan tanah kering, tetapi kita selalu menang bersama dengan Yesus. Selalu menang sampai nanti kita bisa duduk bersanding dengan Dia.

 

Kita lihat, orang yang dipakai Tuhan itu pasti menang.

Wahyu 6:1-2

6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"

6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

 

Kuda putih ini bukan antikristus! Ini awal kegerakan Roh Kudus hujan akhir, pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau kita masuk di dalamnya kita akan menang, kita akan maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. Dalam Wahyu pasal 19 ini akhir dari kegerakan.

Wahyu 19:11-12

19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

19:12 Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun, kecuali Ia sendiri.

 

Dalam Wahyu pasal 6 Dia memakain sebuah mahkota. Kemudian Dia maju merebut kemenangan, setiap menang dapat mahkota, makanya dalam Wahyu pasal 19 dikatakan memakai banyak mahkota. Ayo kita layani Tuhan bukan untuk kalah, kita melayani Tuhan kita dapat upah. Upahnya apa? Maju sebagai pemenang! Masalah apa yang kita hadapi sekarang, jangan tinggalkan pelayanan untuk mengurus masalah, layani Tuhan sungguh-sungguh, masalah pasti selesai dan kita menang. Ada dosa, jangan pelayanannya dibuang, dosanya dibuang, pelayanannya yang kita kerjakan maka kita maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

 

Kehidupan yang dipanggil, dipilih Tuhan pasti menang. Ini upah yang Tuhan sudah jamin bagi kita.

Wahyu 17:14

17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

 

Kalau sudah melayani dengan setia, pasti menang, tidak usah takut. Kaum muda menghadapi masa depan mungkin seperti menghadapi sengatnya kalajengking, susah. Mau sekolah di sini susah, mau sekolah di sana susah, apalagi sekarang ini sekolah online, yang sungguh-sungguh sekolah setengah mati, yang tidak suka sekolah malah senang. Mungkin ijazah kita tidak cukup, tetapi kalau kita setia melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh maka ada kemenangan.

 

2.      Lukas 10:20

10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

 

Upah kedua nama kita terdaftar di sorga, kalau tidak mau melayani nama tidak terdaftar di sorga karena penghuni sorga itu imam dan raja. Mari kita melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, banyak pelayanan yang bisa kita kerjakan. Kalau kita merenungkan betapa banyak kasih Tuhan dalam hidup kita, masa kita untuk melayani Tuhan hitung-hitungan. Yesus tidak hitung-hitungan, sampai nyawaNya Dia berikan. Kita hanya melayani persoalan waktu saja sudah hitung-hitungan. Mari kita melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh supaya dapat upah.

 

Ulangan 8:15-16

8:15 dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras,

8:16 dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.

 

Setelah menang atas ular, kalajengking dan mendapat air, di padang gurun mereka harus  makan manna. Artinya setelah kita menang atas setan tritunggal maka kita harus berupaya supaya nama kita terdaftar di sorga lewat makan manna. Manna itu roti malaikat.

Mazmur 78:23-24

78:23  Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,

78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;

 

Roti itu Firman, bicara malaikat itu menunjuk gembala. Jadi roti malaikat itu adalah Firman penggembalaan. Sudah menang atas setan tritunggal harus makan manna, harus tergembala dengan benar dan baik supaya kita tidak kalah lagi. Sudah menang tetapi kalau tidak tergembala nanti kalah lagi. Ayo kita tergembala dengan benar dan baik, masuk kandang penggembalaan, tekuni 3 macam ibadah pokok kemudian makan, nikmati Firman penggembalaan. Orang makan itu menikmati, di padang gurun orang Israel hanya makan manna, 40 tahun itu makanan utama mereka. Artinya nikmati Firman penggembalaan.

 

Bukti nama kita terdaftar di sorga adalah kita tergembala sungguh pada Firman pengajaran yang benar. Tergembala itu sampai bisa makan, artinya sampai Firman pengajaran itu menjadi kebutuhan utama. Kalau sudah menjadi kebutuhan dia tidak akan meninggalkan kesempatan beribadah karena kebutuhan, kalau tidak datang dia lapar. Makan itu kebutuhan utama kita, apa ada yang tidak makan?  

 

Sudah dapat upah, dapat hasil lagi. Hasil tergembala:

a)      Ulangan 8:16

8:16 dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.

 

Hasil pertama memiliki kerendahan hati, sehingga bisa bekerja sama. Pelayanan itu tidak bisa kita kerjakan dengan sendiri, harus bisa bekerja sama karena kita satu tubuh, bukan bersatu-satu.

Filipi 2:3

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

 

Kalau kita anggap orang lain lebih utama dari kita pasti bisa bekerja sama. Kalau kita menganggap diri kita lebih utama dari orang lain sulit bekerja sama. Ide kita yang kita pertahankan, harus ini, harus itu. Sama dalam pembangunan gereja, kalau tidak dengan kerendahan hati lalu usulannya tidak diterima, tidak jadi, tidak kerja. Tetapi kalau dengan rendah hati, menganggap yang lain lebih utama, kalau usulannya tidak diterima dia tidak apa-apa. Supaya tidak kacau, tanyalah kepada bapak gembala, nanti gembala yang putuskan.

 

b)      Tuhan menjadikan semua baik, kurang apalagi Tuhan. Yang kurang, kita kurang melayani. Mari sungguh-sungguh melayani supaya dapat upah.

 

c)      Yesaya 4:1

4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

 

Dalam penggembalaan kita mengalami penyucian sampai nama Tuhan dilekatkan kepada nama kita. Ini menunjukan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, milik Tuhan selama-lamanya. Bagi yang sudah menikah terutama isteri-isteri, jarang dikenal namanya. Isteri saya Riski Nilasari, tetapi orang tidak kenal lagi namanya, yang ditulis dipapan namanya ibu Pdt. Handri. Nama isteri sudah tidak ada, dilekatkan nama suaminya. 7 gadis yang meminta supaya dilekatkan nama Tuhan, 7 menunjuk kesempurnaan. Artinya kita menjadi gereja Tuhan akhir zaman yang disempurna, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Mari kita melayani Tuhan sungguh-sungguh, jangan kuatir ada upah Tuhan berikan, kemenangan Tuhan berikan. Apapun masalah kita hadapi hari-hari terakhir ini ada kemenangan, ada mahkota Tuhan sediakan, nama kita terdaftar di sorga, nama Tuhan dilekatkan pada kita. Kalau mau melayani jangan ragu, tetapi jangan paksa kalau tidak digerakan Tuhan, berdoa supaya Tuhan gerakan.

Wahyu 22:3-5

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

 

Inilah penghuni kerajaan sorga imam-imam dan raja-raja, hamba-hamba Tuhan, pelayan-pelayan Tuhan yang dipanggil, dipilih dan setia.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00