20220327

Kebaktian Kaum Muda, Minggu 27 Maret 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 13:6-10

13:6 Makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya dan pada hari yang ketujuh akan diadakan hari raya bagi TUHAN.

13:7 Roti yang tidak beragi haruslah dimakan selama tujuh hari itu; sesuatu pun yang beragi tidak boleh dilihat padamu, bahkan ragi tidak boleh dilihat padamu di seluruh daerahmu.

13:8 Pada hari itu harus kauberitahukan kepada anakmu laki-laki: Ibadah ini adalah karena mengingat apa yang dibuat TUHAN kepadaku pada waktu aku keluar dari Mesir.

13:9 Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu; sebab dengan tangan yang kuat TUHAN telah membawa engkau keluar dari Mesir.

13:10 Haruslah kaupegang ketetapan ini pada waktunya yang sudah ditentukan, dari tahun ke tahun.

 

Keluaran 13:1 sampai 15:21 dalam terang Tabernakel terkena pada bejana pembasuhan yang berbicara tentang baptisan air yang benar. Ada 3 tahap baptisan air yang benar:

1.      Tahap persiapan (pasal 13)

2.      Tahap pelaksanaan (pasal 14)

3.      Hasil (pasal 15)

 

Kita masih mempelajari tahap persiapan. Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam tahap persiapan:

1.      Semua anak sulung adalah milik Tuhan (Keluaran 13:1-2)

Ini adalah kehendak Tuhan yang tidak boleh diragukan. Artinya kelahiran baru lewat baptisan air untuk melakukan kehendak Tuhan. Jadi bukan melakukan kehendak orang tua, bukan melakukan kehendak manusia.

 

2.      Semua yang lahir terdahulu adalah milik Tuhan sebab Tuhanlah yang empunya mereka. Artinya kita harus menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan lewat praktek kita hidup dari Firman. Kalau persiapan kita mantap, pelaksanaan juga mantap dan hasilnya mantap. Kenapa banyak orang setelah dibaptis tidak ada hasilnya. Dulu sebelum dibaptis nakal, tidak taat pada orang tua, setelah dibaptis malah tambah nakal. Persiapannya harus diperiksa.

 

Kaum muda yang punya usaha bukan hidup dari situ. Kalau bergantung dari apa yang ada di dunia ini, saat usaha susah, pelanggan kurang, setengah mati. Tetapi kalau mau hidup dari Firman walaupun gagal panen, pelanggan kurang, kita tetap hidup dari Firman. Hidup dari Firman itu artinya kita dengar Firman lalu kita praktek Firman, seluruh hidup kita bergantung dari Firman.

 

3.      Kuduskanlah.

Jadi yang ketiga dikuduskan oleh darah Yesus. Kita mau masuk baptisan air tetapi hidupnya masih kotor, masih cemar, tidak bisa dibaptis, harus dikuduskan dulu oleh darah Yesus.

 

Apa arti dikuduskan oleh darah Yesus dikaitkan dengan Paskah dan hari raya roti tidak beragi? Paskah itu adalah kelepasan orang Israel dari Mesir menuju tanah Kanaan oleh darah anak domba Paskah. Paskah bagi kita adalah kelepasan dari perbudakan dosa oleh darah Yesus Anak Domba Allah. Ini yang disebut dengan bertobat. Jadi persiapan masuk baptisan air adalah bertobat, mati terhadap dosa.

 

Kalau disimpulkan arti disucikan oleh darah Yesus adalah bertobat. Mau dibaptis tetapi tidak bertobat, mungkin gembala tidak tahu. Ditanya gembala “masih ada yang mau diselesaikan” dijawab “tidak ada om” padahal masih ada yang disembunyikan, belum bertobat. Misalkan dia berpikir ini sudah mau menikah belum dibaptis, nanti tidak jadi menikah. Bertobat dulu sungguh-sungguh baru dibaptis. Jadi periksa dulu baptisan ikut-ikutan atau bagaimana? Sudah harus bertobat.

 

Korban Kristus atau darah Yesus disediakan bagi manusia sebagai sarana untuk bertobat. Dulu orang Israel kalau mau bertobat dan berdamai harus bawa lembu jantan. Kalau tidak mampu lembu, bawa domba atau kambing. Kalau ekonomi tidak mampu, bawa burung tekukur atau merpati. Sekarang kita tidak perlu lagi membawa binatang korban, sudah disediakan darah Yesus, sarana untuk bertobat. Yang sudah dibaptis perhatikan ini, bukan untuk dibaptis kembali tetapi diperbaiki persiapannya. Dulu belum bertobat, sekarang bertobat sungguh-sungguh.

Roma 2:4-5

2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.

 

Di sini ada awasan dan peringatan. Kalau keras hati dan tidak mau bertobat ada akibatnya. Apa akibatnya?

a)      Sedang menimbun murka Allah bagi dirinya sendiri. Kalau Tuhan murka, bahaya, dahsyat. Jangan main-main dan berpikir ah tidak apa-apa, saya nyaman-nyaman saja, buktinya usaha maju, buktinya pekerjaan berhasil, buktinya sekolah berhasil. Yang dikuatirkan jangan-jangan sudah dibiarkan oleh Tuhan. Kalau Tuhan sayang, maka dihajar oleh Tuhan. Jangan sampai kita menimbun murka Allah bagi diri sendiri. Kalau menimbun murka itu berarti mengalami sengsara terberat di dunia. Tidak lulus itu sudah sengsara, tidak lulus masuk di universitas A juga sudah sengsara batin. Tetapi kadang anak Tuhan tidak menyadari bahwa sesungguhnya sengsara yang terberat itu kalau pertahankan dosa. Mengapa demikian? Dosa adalah beban yang membebani manusia sejak di dunia ini sampai di neraka. Kalau tidak lulus sekolah bisa ikut paket C. Kalau tidak lulus masuk polisi bisa masuk tempat yang lain. Masih tidak lulus lagi masih bisa ke tempat yang lain lagi. Tetapi kalau dosa di dunia dia sudah mengalami beban berat, masuk neraka lagi binasa selamanya.

 

b)      Mengalami murka Allah yang kekal, berarti binasa selamanya di neraka. Kita orang Kristen masa mau binasa selamanya di neraka? Sudah susah di dunia lalu mau binasa lagi di neraka, aduh kasihan.

 

Mari bertobat sungguh-sungguh, ada sarana dari Tuhan. Korban Kristus merupakan kemurahan Tuhan, kesabaran Tuhan, kelapangan hati Tuhan bagi kita untuk kita bertobat. Tuhan masih memberikan kemurahan, Dia sabar menanti kita dan hatiNya terbuka lapang untuk menerima kita. Tuhan merindu supaya kita semua bertobat. Bagi Tuhan lebih baik mengampuni dari pada menghukum. Kalau ada yang dihukum itu karena dia tidak mau memanfaatkan kemurahan Tuhan, kesabaran Tuhan dan kelapangan hati Tuhan.

 

Ada 2 wujud kemurahan Tuhan:

a)      Yesus menebus kita dengan tubuhNya di kayu salib. Jangan sampai kita keliru, makanya orang di luar sana jadi tanda tanya mau mengikut Yesus karena kita yang salah ngomong “Tuhan disalibkan”. Tuhan tidak bisa disalibkan, Allah itu Roh, bagaimana bisa disalibkan. Yang disalibkan adalah Yesus, yang menjadi manusia.

Yohanes 19:33-34

19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

 

Yesus telah mati dengan 4 luka utama, 2 di tangan dan 2 di kaki untuk menebus bangsa Israel yang terhilang karena melanggar hukum Taurat. Syukur kepada Tuhan, Yesus rela menerima luka kelima di lambung, luka yang terbesar yang dibuat oleh prajurit Romawi untuk menebus kita bangsa kafir. Karena Tuhan sudah memberikan tubuhNya sebagai korban penebusan dan Tuhan juga memberikan tubuh jasmani kepada kita maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bertobat. Selama masih ada tubuh jasmani masih bisa bertobat.

 

b)      Kita diberi jiwa dan roh sehingga perlu dan harus bertobat. Roh kita berasal dari Tuhan, itu sebabnya roh kita sebenarnya selalu rindu ingin kembali kepada Tuhan cuma kadang kita halang-halangi. Tubuh kita di dunia ini sepertinya enak buat dosa sana sini, tetapi sebenarnya roh kita sengsara, dia rindu kembali kepada Tuhan tetapi kita yang halang-halangi dengan terus berbuat dosa, tidak mau dengar Firman, tidak peduli nasihat gembala, tidak peduli nasihat orang tua, bikin dosa terus. Ingat waktu Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, setelah Tuhan menciptakan manusia dari debu tanah, Tuhan hembuskan nafas hidup kepada manusia. Nafas hidup itulah Roh Tuhan, diberikan sebagian kepada kita manusia. Tuhan katakan Roh Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, umur mereka 120 tahun saja. Ada batas waktu karena melihat manusia tidak mau bertobat. Kita sudah diberikan jiwa dan roh sehingga perlu dan harus bertobat karena roh kita rindu kembali kepada Tuhan.

 

Kita perlu dan harus bertobat karena kita bertanggung jawab kepada Tuhan. Hidup kita ini sudah menjadi miliknya Tuhan sebab sudah Tuhan beli dengan darahNya di kayu salib, berarti kita harus bertanggung jawab kepada Tuhan. Jangan seenaknya menggunakan hidup ini. Hidup muda jangan dibuat seenaknya berbuat dosa ini dosa itu. Jangan seenaknya untuk mengikuti hawa nafsu, kita bertanggung jawab kepada Tuhan. Sebab jiwa dan rohmu milikKu, kata Tuhan.

 

Manusia dengan malaikat dan binatang punya perbedaan. Binatang punya tubuh, jadi dia bisa bertobat. Tetapi binatang tidak punya roh, jadi tidak perlu bertobat. Binatang setelah disembelih, habis perkara. Malaikat punya roh, makanya dia harus bertobat, tetapi tidak punya tubuh jadi tidak bisa bertobat. Makanya begitu malaikat berbuat dosa dia langsung menjadi setan. Manusia punya tubuh, jiwa dan roh, bisa bertobat dan harus bertobat. Itulah kemurahan Tuhan bagi kita manusia ini.

 

Korban Kristus menunjukan kelapangan hati Tuhan. Artinya Tuhan bisa mengampuni segala jenis dosa. Berapa banyak dosa dilakukan, bisa Tuhan ampuni. Kecuali dosa menghujat Roh Kudus dan dosa tidak percaya Yesus. Mungkin dosa merokok, sudah 1 kontainer dia hisap, masih bisa Tuhan ampuni kalau mau bertobat. Semua jenis dosa, teman om dulu di Lempinel pembunuh bayaranpun bisa diampuni Tuhan dan jadi hamba Tuhan. Kecuali dosa menghujat Roh Kudus tidak bisa diampuni.

Markus 3:28-29

3:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.

3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."

 

Apa itu menghujat Roh Kudus?

Yohanes 16:8

16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;

 

Menghujat Roh Kudus berarti melawan pekerjaan Roh Kudus yaitu menginsyafkan akan dosa. Kalau kita berbuat dosa lalu hati kita tertuduh, hati berdebar-debar itu pekerjaan Roh Kudus yang menginsafkan dan menyadarkan kita. Tetapi kalau tidak mau bertobat itu sudah melawan pekerjaan Roh Kudus, tidak mungkin diampuni.

 

Raja Daud berbuat dosa, begitu dia hitung jumlah orang Israel, hatinya berdebar-debar, dia sadar dan segera mengaku. Lebih baik begitu, mari mengaku. Jangan sampai hati kita selalu menuduh, tadi kamu buat ini, buat itu. Kalau hati kita terus menuduh nanti malu untuk menyambut kedatangan Tuhan.

I Yohanes 3:19-24

3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,

3:20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.

3:22 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,

3:23 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

3:24 Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.

 

Kalau sudah menikmati berbuat dosa, tidak mau insaf sekalipun sudah ditegur oleh Firman, bahkan dihajar oleh Tuhan, bagaimana mungkin mau Tuhan ampuni, tidak bisa! Begitu juga dosa tidak percaya Yesus, bagaimana mau diampuni kalau tidak percaya Yesus, sementara sarana untuk kita bertobat adalah darah Yesus. Pertobatan di luar Yesus itu sia-sia, tidak ada gunanya, tetap tidak diampuni.

Kisah Para Rasul 4:12

4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

 

Bagaimana bisa diampuni kalau tidak percaya Yesus. Termasuk juga ada teman agama lain minta “doakan saya” kalau dia tidak percaya Yesus bagaimana mau didoakan.

 

Hati Tuhan begitu luas untuk mengampuni segala dosa. Berapa lamapun dosa itu dilakukan dan berapa banyak kali dilakukan, hati Tuhan begitu luas untuk mengampuni kita. Yang penting kita mau mengaku dan berhenti berbuat dosa. Begitu juga kita, belajar dari Yesus. Kalau ada orang yang terlalu menyakiti hati kita, ayo berikan pengampunan, tetap mengampuni. Kadangkala kita baru sakit hati sedikit, sulit sekali mengampuni.

Matius 18:21-25

18:21  Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"

18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.

18:24Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.

18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.

 

1 talenta = 6.000 dinar. 10.000 talenta = 60.000.000 dinar. 1 dinar = upah 1 hari

1 tahun kalender Yahudi 360 hari.

60.000.000 : 360 = 166.666 tahun. Ada orang yang hidup 166.666 tahun? Tidak ada!

 

Jadi sebenarnya untuk manusia diampuni dosanya itu mustahil, tetapi Tuhan mau ampuni. Ini kemurahan Tuhan, ini kelapangan hati Tuhan. Ayo kita juga belajar mengampuni orang lain. Hati Tuhan lapang kepada kita, hati kita juga harus lapang kepada sesama, kalau dia berbuat dosa ampuni. Kalau dia ulang ampuni, dia ulang lagi besoknya, ampuni lagi. Begitu terus, jangan sempit hati kita. Minta kepada Tuhan hati yang lapang untuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Jangan sampai kutuk-kutuk “saya tidak mau lihat dia, pokoknya saya tidak mau menyanyi selama dia menyanyi”. Jangan begitu, nanti dia masuk sorga, orang yang tidak mau mengampuni itu tidak mau masuk sorga.

 

Korban Kristus merupakan kesabaran Tuhan. Tuhan sabar kepada kita.

II Petrus 3:9

3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

 

Apa wujud kesabaran Tuhan?

a)      Tuhan masih berikan perpanjangan umur kepada kita. Masih bisa memasuki hari yang baru, mau tidur masih bisa menikmati sepanjang hari, belum lagi kalau ulang tahun, bertambah lagi umurnya.

b)      Tuhan belum datang kedua kali, itu panjang sabar Tuhan.

 

Gunakan perpanjangan sabar Tuhan untuk bertobat. Semua yang hebat yang kita lakukan di dunia ini kalau tanpa pertobatan hanya sia-sia dan berakhir pada kebinasaan. Dapat gelar lalu tidak bertobat, itu sia-sia. Sorga itu bukan tempat orang punya gelar tetapi tempat orang bertobat dan hidup benar. Kaya tanpa pertobatan itu sia-sia. Crazy rich, kaya raya, mobil di rumahnya berapa lusin. Yang hebat-hebat itu kalau tidak bertobat tidak ada gunanya.

 

Bertobat adalah buah pendahuluan, buah permulaan yang Tuhan cari.

Matius 3:8

3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

Berbuah berarti berguna. Orang bertobat itu berguna bagi pekerjaan Tuhan. Kalau tidak bertobat tidak ada gunanya. Orang bertobat itu berguna dalam hal apa?

I Tesalonika 1:9

1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,

 

Orang yang bertobat pelayanannya berkenan dan berguna, dia dipakai oleh Tuhan. Orang yang tidak bertobat hanya merasa dipakai tetapi sebenarnya Tuhan tidak pakai. Mungkin karena di gereja sudah tidak ada orang lain, makanya dia kelihatan dipakai. Tetapi suatu saat dia akan terbuang dengan sendirinya. Jadi kalau tidak bertobat tidak usah dipecat, kalau tidak bertobat lalu melayani suatu saat pasti hilang. Karena dia melayani dengan beban dosa, tidak betah melayani, suatu saat pasti hilang. Orang yang bertobat pasti melayani sungguh-sungguh, dipakai oleh Tuhan, berguna bagi Tuhan.

 

Setelah ada buah permulaan maka ada buah susulan, ada buah selanjutnya. Jadi orang yang bertobat akan nampak dia menghasilkan buah selanjutnya. Apa buah selanjutnya? Buah terang, buah kesucian.

Efesus 5:8-9

5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,

5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

 

Buah terang itu mulai dari buah kebaikan. Berbuat baik kepada sesama. Apa yang kita inginkan sesama lakukan kepada kita, lakukanlah kepada sesama. Kita tidak suka orang cerita di belakang, yah jangan cerita orang di belakang. Kita tidak suka difitnah yah jangan fitnah orang. Kita tidak suka dirugikan yah jangan merugikan orang. Kita tidak suka barang kita dipinjam lama dikembalikan, nanti kita minta baru dikembalikan, yah jangan bikin begitu kepada orang. Biasanya begitu, kita pandang enteng barang milik orang. Pinjam dulu yah, lama-lama jadi milik yang pinjam. Begitu yang punya meminjam kembali. Kita kalau tidak mau dibuat seperti itu, jangan bikin begitu sama orang lain. Sampai nanti bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.

 

Ada buah keadilan, keadilan itu sama dengan jujur. Tidak memihak siapa-siapa hanya memihak Tuhan. Ayo belajar jujur.

 

Kemudian kebenaran. Hidup benar mulai dari yang kecil-kecil. Sekolah yang benar, kerja yang benar. Sekolah jangan bolos, yang kerja jangan sambil main game. Mau dipecat kasihan, tapi kerjanya tidak beres. Nanti pacaran, pacaran yang benar. Bagaimana pacaran yang benar? Satu pengajaran, direstui orang tua dan diketahui gembala. Nanti gembala tahunya lihat di statusnya. Siapa ini? Anu om. Gereja di mana dia? Di anu om. Kenapa perlu diketahui gembala? Supaya tidak gonta ganti. Gonta ganti pacar itu bibit kawin cerai. Bosan ini ganti itu, bosan itu ganti lagi, memangnya barang mau diganti-ganti! Itukan anaknya orang.

 

Melayani juga dengan benar, layani sungguh-sungguh, latihan yang benar. Itu buah yang berguna bagi Tuhan, berguna bagi sesama. Menyenangkan Tuhan, menyenangkan sesama.

 

Baru nanti buah yang paling manis, buah mempelai, itulah buah-buah roh.

Galatia 5:22-23

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

 

Kasih, sukacita dan damai sejahtera itu tabiat Allah Bapa, gambar Allah Bapa.

Kesabaran, kemurahan dan kebaikan itu tabiat Anak Allah, gambar Anak Allah.

Kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri itu tabiat Allah Roh Kudus, gambar Allah Roh Kudus.

 

Kita menghasilkan buah-buah roh berarti kita kembali segambar dengan Allah, sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Mari bertobat sungguh-sungguh, itu persiapan masuk baptisan air. Saya sudah dibaptis sekian tahun yang lalu, tetapi dulu saya belum bertobat. Kalau dulu tidak bertobat lalu sudah dibaptis, bagaimana jalan keluarnya? Apakah dibaptis kembali? Tidak perlu. Mari kita baca jalan keluarnya.

Yohanes 13:10

13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."

 

Tidak usah lagi mandi, tinggal basuh kaki, artinya perbaiki. Langkahnya yang dulu salah diperbaiki. Dulu masuk baptisan air tidak bertobat, itu diperbaiki, pertobatannya diperbaiki. Kecuali baptisannya tidak benar, tidak sesuai Firman, itu berarti belum dibaptis.

 

Biarlah kaum muda yang ada ada di sini menjadi kaum muda yang berguna bagi Tuhan berguna bagi sesama dan bermanfaat bagi pembangunan Tubuh Kristus, menyenangkan hati Tuhan dan menyenangkan sesama.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar