20220313

Kebaktian Umum, Minggu 13 Maret 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:13-14

12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Di sini naga itu memburu perempuan yang sudah melahirkan. Istilah memburu menunjukan bahwa antikristus bekerja dengan gerak cepat untuk menghancurkan rohani sidang mempelai sebab setan tahu bahwa waktunya telah singkat.

 

Ada 2 kemungkinan yang terjadi:

1.      Kemungkinan yang negatif yaitu gereja Tuhan disusupi roh antikristus yaitu roh memburu. Memburu kebutuhan daging untuk memuaskan keinginannya sehingga menolak penyucian oleh Firman. Kehidupan seperti ini tidak akan masuk dalam penyingkiran gereja. Dia akan menjadi mangsanya antikristus dianiaya selama 3,5 tahun atau kalau tidak tahan dianiaya antikristus akhirnya dia menjadi penyembah antikristus.

 

Apa saja yang diburu?

a)      Kejadian 10:6-10

10:6 Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan.

10:7 Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; anak-anak Raema ialah Syeba dan Dedan.

10:8 Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi;

10:9 ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: "Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN."

10:10 Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear.

 

Nimrod salah seorang keturunan Ham, dia adalah seorang pemburu dan dialah yang mendirikan kerajaan Babel. Ham ini anak dari Nuh yang ketika Nuh dalam keadaan mabuk dia telanjang dan Ham ini melihat aurat bapaknya dan menceritakannya kepada saudara-saudara yang lain sehingga Ham dikutuk oleh Nuh. Ini menunjuk kenajisan.

Dari sini kita bisa melihat apa yang diburu. Yang pertama diburu adalah hawa nafsu daging sehingga jatuh di dalam dosa kawin mengawinkan. Contohnya berburu jodoh. Sekarang bukan cuma berburu rusa, yang diburu juga berburu jodoh sampai masuk dalam nikah yang salah. Karena usia sudah terlewat dewasa, sudah buru siapa saja sampai jatuh dalam nikah yang salah.

 

Kalau sudah soal nikah banyak orang Kristen yang menjadi gagah perkasa di hadapan Tuhan. Gagah perkasa ini bukan dalam hal yang baik tetapi gagah perkasa melawan Tuhan. Kaum muda jangan karena masalah nikah sudah menjadi berani melawan Tuhan, biar tidak satu pengajaran, tidak satu keyakinan diambil saja yang penting menikah. Namanya memburu itu tidak pernah puas, hewan apa saja yang dia lihat dia tembak. Begitu juga berburuh jodoh, siapa saja yang dilihat, siapa saja yang disukai dipacari dan dinikahi. Bahkan kawin mawin saja, kumpul kebo. Ini memburu daging, memburu hawa nafsu sampai jatuh dalam nikah yang salah. Mengarah pada babel, gereja palsu.

 

Pokoknya kalau sudah salah, biar dinasihati dia berani melawan Tuhan, berani melawan gembala, berani melawan orang tua, yang penting dapat daging. Kaum muda jangan seperti itu yah! Jodoh yang sepadan itu Tuhan siapkan di dalam kandang penggembalaan. Ishak bertemu dengan Ribka di tepi sumur penggembalaan. Musa bertemu Zipora di tepi sumur penggembalaan. Yesus Mempelai Pria Sorga bertemu perempuan Samaria yang berdosa di tepi sumur penggembalaan. Jadi semua di tepi sumur penggembalaan. Bukan di media sosial! Jangan berburu di media sosial. Jangan-jangan dia pakai filter, sudah opa-opa jadi kelihatan muda.

 

b)      Kejadian 25:27-34

25:27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

25:28 Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

25:29 Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.

25:30 Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.

25:31 Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."

25:32 Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"

25:33 Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.

25:34 Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Seperti Esau yang suka meninggalkan kemah dan berburu daging. Artinya berburu kebutuhan daging sampai meninggalkan penggembalaan. Memang butuh, tetapi jangan sampai kita tinggalkan penggembalaan. Banyak kebutuhan kita, apalagi di akhir zaman ini, orang berburu minyak goreng, tetapi jangan sampai tinggalkan penggembalaan karena minyak murah yah.

 

Berburu kebutuhan daging sampai meninggalkan penggembalaan sehingga dengan gampangnya mengorbankan perkara rohani, seperti Esau menjual hak sulung, untuk mendapatkan perkara yang jasmani. Kalau kita mencari kebutuhan daging sampai meninggalkan penggembalaan itu berburu namanya, itu roh antikristus. Dalam penggembalaan kita dapat semuanya. Kebutuhan utama kita adalah ketekunan dalam penggembalaan.

Ibrani 10:36

10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

 

Setelah kita lakukan kehendak Tuhan, kita dapat apa yang dijanjikan oleh Tuhan, semua terkandung di dalam kandang penggembalaan. Bukan berarti kita berhenti kerja, berhenti sekolah, dalam kandang penggembalaan semua, bukan begitu. Silahkan bekerja dan sekolah dengan giat, tetapi penggembalaan itu tetap nomor 1, itu yang kita prioritaskan. Jadi ketekunan dalam 3 macam ibadah itu bukan keharusan tetapi kebutuhan. Jadi tidak usah dipaksa, kalau dia butuh dia akan tergembala, kita mendoakan saja. Biarlah ketekunan dalam 3 macam ibadah itu menjadi kebutuhan kita sekalian.

 

c)      I Timotius 6:9-10

6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

Berburu uang sehingga menyimpang dari iman sampai gugur dari iman. Iman itu kebenaran, menyimpang dari iman itu menyimpang dari kebenaran yang penting dapat uang sekalipun tidak benar caranya. Iman itu timbul dari mendengar Firman pengajaran yang benar, ajaran yang sehat. Sampai tinggalkan ajaran yang sehat untuk menerima ajaran yang lain yang menguntungkan secara jasmani sampai binasa seperti Yudas Iskariot.

 

Memang ajaran palsu itu isinya muluk-muluk, bahasanya manis-manis, hanya menimbulkan perpecahan dan godaan, menguntungkan perut, hanya untuk yang jasmani.

2.      Kemungkinan yang positif menggunakan waktu yang sisa ini untuk memusatkan perhatian pada perkara Tuhan, perkara yang rohani, perkara kekal yang tidak akan berlalu. Ada 3 perkara Tuhan yang kekal dan tidak akan berlalu:

a)      Perkataan Yesus. Menunjukan ajaran benar. Benar di sini bukan menurut si A atau si B tetapi menurut Alkitab, tertulis dalam Alkitab, dibukakan rahasianya oleh Tuhan ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Perhatikan Firman Tuhan sampai kita menikmati Firman. Dalam Wahyu 1:3 dikatakan berbahagia yang mendengar, membaca dan menuruti Firman, itu berarti menikmati. Kita datang beribadah menikmati apa? Kalau cuma untuk menikmati gedung gereja, hotel masih lebih mewah dari gereja kita. Mau menikmati musik? Musik kita masih belum terlalu harmonis, masih perlu belajar lagi untuk lebih harmonis dengan karunia dari Tuhan. Kalau cuma mau menikmati yang jasmani, rugi kita! Apalagi kalau datang ibadah hanya mau dengar komedi, di yutub banyak yang seperti itu. Mari kita cari Firman, menikmati Firman. Mari kita beribadah, pusatkan perhatian pada Firman Tuhan.

 

b)      Kemurahan Tuhan. Ayo perhatikan kemurahan Tuhan. Saya sudah diselamatkan oleh luka kelima dari lambung Yesus. Dari lambung Yesus keluar darah dan air, darah menunjuk pertobatan, air menunjuk baptisan air yang benar, menghasilkan hidup benar. Jadi memperhatikan kemurahan Tuhan adalah bertobat dan hidup benar.

 

c)      Kerajaan Sorga

II Petrus 1:11

1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

 

Apa prakteknya memperhatikan Kerajaan Sorga?

II Petrus 1:10

1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

 

Jadi, praktek kita memperhatikan Kerajaan Sorga adalah berusaha sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihan kita makin teguh. Panggilan dan pilihan itu kaitannya dengan imam dan raja.

I Petrus 2:5,9-10

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Kita dipanggil dari gelap kepada terang dan dipilih untuk menjadi imam dan raja. Jadi berusaha sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihan makin teguh berarti menjadi imam dan raja yaitu kehidupan yang dipakai oleh Tuhan dalam pembangunan rumah yang rohani yaitu tubuh Kristus yang sempurna. Rumah itu untuk didiami Tuhan, Tuhan itu kepala, kepala di letakan di atas tubuh. Jadi pembangunan rumah rohani adalah pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Itu praktek memperhatikan kerajaan sorga, jangan menganggur, semua aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna apapun bentuknya.

 

Dipakai Tuhan itu sama dengan diutus oleh Tuhan. Untuk diutus Tuhan ada syaratnya. Jadi dalam melayani itu ada syarat-syaratnya dari Tuhan.

Markus 6:6b-7

6:6b Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.

6:7 Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,

 

Sebelum Yesus mengutus 12 murid, Dia mengajar. Di sini kita pelajari untuk menjadi utusan Tuhan yang benar harus menerima pengajaran dari Tuhan. Pengajaran itu makanan keras, penginjilan itu susu dan sudah kita lewati. Kita menjadi orang Kristen karena penginjilan. Sekarang kita harus meningkat pada pengajaran, makanan keras. Melayani Tuhan itu kerja, diutus Tuhan itu juga kerja. Kalau tidak makan bisa pingsan sampai mati. Mengapa banyak pelayan Tuhan, hamba Tuhan yang melayani akhirnya loyo, sakit rohani bahkan sampai mati rohaninya? Karena tidak mau makan Firman, tidak mau menerima pengajaran dari Tuhan, sampai akhirnya mati rohani.

 

Kalau belum makan, diawal-awal kuat melayani, tetapi makin hari makin loyo. Coba kalau kerja bakti tetapi tidak sarapan, pagi-pagi masih kuat, masuk jam 10 mulai tenaganya makin berkurang. Biasanya habis makan siang malah makin berkurang karena mengantuk. Banyak yang melayani jadi loyo dan akhirnya tinggalkan pengajaran karena tidak mau makan Firman.

Ibrani 5:14

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

Banyak juga yang semangat waktu melayani, pas dengar Firman tidak serius. Nanti sebentar lagi loyo dan kendor melayani, akhirnya tinggalkan pengajaran.

 

Kalau kita makan, makanan itu akan ada manfaatnya pada tubuh kita. Kita sekarang makan ajaran yang sehat, ajaran yang benar dari Tuhan, sumbernya satu yaitu Tuhan, dari Alkitab. Maka akan terasa manfaatnya dalam diri kita yaitu terjadi penyucian. Semakin kita suci, semakin dipakai oleh Tuhan, semakin meningkat pelayanannya.

II Timotius 2:21

2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

 

Jadi syarat utama untuk dipakai oleh Tuhan adalah makan Firman, sama dengan disucikan. Semakin disucikan makin dipakai menjadi perabot yang mulia. Kenapa pelayanan makin merosot? Karena tidak mau disucikan. Kalau kaum muda menyanyi aras-arasan, main musik asal-asalan, kesuciannya pasti merosot! Pasti ada sesuatu yang tidak beres yang dibuat sehingga pelayanannya merosot. Tetapi kalau kesuciannya meningkat, pelayanannya semakin meningkat, semakin dipakai oleh Tuhan, bagaikan bintang yang bercahaya. Kalau mulai jamah yang najis mulai redup sehingga akhirnya gugur.

 

Tuhan itu Maha Suci. Karena Tuhan Maha Suci maka pelayan-pelayannya harus mau disucikannya. Termasuk saya dikoreksi Tuhan, 3 sidang dilayani, awalnya semangat. Tetapi kalau kesucian merosot maka pelayanan semakin kendor, bosan dan malas melayani, ganti orang lain, akhirnya alasannya habis panggilan. Sebenarnya bukan habis panggilan tetapi kesuciannya merosot.

 

Kita lihat sistem pengutusan. Kita mau kerja di ladang Tuhan, sistemnya bagaimana? Yesus mengutus murid-muridNya berdua-dua. Artinya, bisa bekerja sama dengan Tuhan. Kita satu, Tuhan satu, berarti dua. Kita mau melayani tetapi tidak bisa bekerja sama dengan Tuhan, mau menggunakan kuasa apa, kuasanya dari mana? Mau pakai otak? Memang kita semua bekerja pakai otak, tetapi yang utama otak pikiran ini ditaklukan kepada Tuhan. Kalau khotbah menggunakan logika, tidak akan jadi, tidak akan jalan. Nanti jadi bingung sendiri, di Injil Matius ditulis 2 orang buta, dalam Injil Markus hanya 1 orang buta. Karena pakai logika jadinya dia berpikir tidak betul ini Injil, bertolak belakang ini, padahal bukan begitu! Kalau pakai logika tidak akan bisa, harus bekerja sama dengan Tuhan. Kalau kita bisa bekerja sama dengan Tuhan maka Tuhan akan memberikan kepada kita kuasa.

Markus 6:7

6:7 Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,

 

Tuhan berikan kuasa atas roh-roh jahat, artinya kuasa untuk bisa lepas dari dosa. Melayani harus ada kelepasan, bukan dengan beban dosa. Kalau melayani tidak bekerja sama dengan Tuhan pasti kalah terus menghadapi dosa. Mungkin bisa dia tutupi di depan orang, seperti kami hamba Tuhan bisa tutupi di depan sidang jemaat dengan ayat-ayat Firman menutupi dosa saya, tetapi sampai kapan? Satu waktu Tuhan buka semuanya, saat Tuhan bongkar sudah tidak bisa bertobat. Biarlah kita bekerja sama dengan Tuhan sehingga ada kuasa mengalahkan roh-roh jahat, kuasa untuk lepas dari dosa.

 

Praktek bekerja sama dengan Tuhan yaitu Tuhan mengomando, sebab Dia majikan, Dia Tuan kita. Dari kita taat. Jadi praktek bekerja sama dengan Tuhan adalah taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya. Firman bilang A yah A, bilang B yah B. Syarat gembala itu suami dari seorang isteri, itu komando dari Tuhan. Sekarang ini ditabrak saja, isteri dari seorang suami, dibalik! Dari situ kita bisa melihat ini sistem berdua-dua atau sistem sendiri.

I Timotius 3:2

3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,

 

Kalau sudah dikelola dengan logika itulah sistem sendiri, kalau sistem dari Tuhan taat. Tuhan bilang A lakukan A, Tuhan bilang B lakukan B.

 

Contoh kehidupan yang mau taat. Sebelum dia taat dia gunakan kekuatan sendiri dan dia gagal. Begitu dia taat dia mendapatkan kekuatan dari Tuhan dan dia berhasil. Contohnya Petrus, kita lihat bagaimana Petrus dipanggil oleh Tuhan.

Lukas 5:1-3

5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.

5:2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.

5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.

 

Yesus mengajar dulu baru memilih Petrus.

Lukas 5:4-6

5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

 

Saat Petrus menggunakan kekuatan sendiri, dia gagal. Itu dalam perkara jasmani, apalagi perkara rohani. Dalam perkara rohanipun kalau mengandalkan kekuatan sendiri, pasti gagal. Kekuatan sendiri itu bisa pengetahuan, bisa pengalaman, Petrus senior menangkap ikan tetapi gagal. Petrus katakan sepanjang malam dia bekerja keras, bukan bekerja biasa-biasa, tetapi dia gagal.

 

Secara logika malam hari adalah waktu yang tepat untuk menangkap ikan, pasti dapat ikan, apalagi ditunjang dengan pengalaman Petrus selama ini menjadi nelayan. Tetapi buktinya dia gagal. Ini menunjukan kepada kita bahwa keadaan kita di akhir zaman ini kalau hanya menggunakan kekuatan sendiri kita akan gagal. Mengapa? Sebab akhir zaman ini ditandai krisis diberbagai bidang.

 

Tadi saya membaca belum selesai omicron ada lagi varian baru deltacron, lebih kuat dan lebih cepat. Ini membuat semua negara bingung. Kalau kita menggunakan kekuatan sendiri kita bingung.

 

Pada ayat selanjutnya dikatakan Petrus memberi isyarat kepada perahu-perahu yang lain. Jadi banyak perahu, bukan cuma perahu Petrus. Berarti saingan semakin banyak dan persaingan sekarang semakin tidak sehat, mutlak kita bekerja sama dengan Tuhan. Yang bekerja punya ijazah, punya pengalaman dan keahlian, tetapi jangan lupa bekerja sama dengan Tuhan. Taat pada Firman Tuhan, secara jasmani pasti Tuhan tolong. Apalagi secara rohani, dalam pelayanan sangat harus bekerja sama dengan Tuhan.

 

Petrus menangkap ikan sekarang menubuatkan kepada kita memenangkan jiwa. Ikan-ikan itu sama dengan jiwa. Tujuan kita melayani untuk memenangkan jiwa bawa kepada Yesus.

Habakuk 1:14

1:14 Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?

 

Apapun yang kita kerjakan secara jasmani harus taat dengar-dengaran pada Firman. Terutama yang rohani harus taat dengaran-dengaran pada Tuhan apapun resikonya. Seperti Petrus disuruh tebarkan jala di siang hari dia mau taat. Resikonya mungkin ditertawakan oleh perahu-perahu yang lain “lihat itu Petrus sudah stress dia. Malam-malam tebarkan jalan tidak dapat ikan, jangan-jangan dia sudah galau.” ditertawakan, diejek tetap kita taat saja pada Firman. Ketaatan itu permulaan keberhasilan, secara jasmani berhasil, secara rohani juga berhasil dipakai oleh Tuhan.

 

Hasil bekerja sama dengan Tuhan.

v  Lukas 5:8-10

5:8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."

5:9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;

5:10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."

 

Petrus sadar akan dosanya dan dilepaskan dari dosanya. Hasil pertama Petrus sadar dari dosanya dan dilepaskan dari dosanya. Begitu juga kita, kalau kita bisa taat pada Firman maka Firman itu yang menyadarkan akan dosa kita, Firman itu yang menegor dosa-dosa yang ada pada kita untuk kita selesaikan. Jadi hasil pertama kalau mau taat pada Firman ada kelepasan dari dosa. Kalau lepas dari dosa maka melayani plong, melayani damai, tenang semua enak dan ringan. Tuhan Yesus katakan belajarlah padaKu sebab Aku ini rendah hati dan lemah lembut. Rendah hati itu kemampuan mengaku dosa, lemah lembut itu kemampuan mengampuni dosa, lepas dari dosa. Maka Tuhan Yesus memberikan kelegaan kepada kita, semua menjadi enak dan ringan.

 

Mengapa melayani rasa berat, setengah mati rasanya? Karena ada beban dosa, karena tidak mau taat. Bersihkan gereja jadi berat, main musik berat, khotbah lebih berat karena ada dosa dipertahankan. Tetapi kalau semua dilepaskan, semua menjadi enak dan ringan. Tidak akan tinggalkan pelayanan karena semua sudah enak dan ringan. Tidak ada istilah “pak gembala saya berhenti melayani, saya tidak mampu melayani” itu bukan pelayanannya yang berat tetapi dosanya yang dia pertahankan, itu yang membuat berat. Lepaskan dosa, taat pada Firman Tuhan maka pelayanan menjadi enak dan ringan, semua menjadi enak dan ringan.

 

Petrus setelah mengaku dosanya, dilepaskan dari dosanya, dia semakin dipakai oleh Tuhan, dia diutus menjadi penjala manusia. Gampangannya tadi paduan suara menyanyi sambil pikul beban, pasti setengah mati. Pelayanan yang ringan sekalipun di mata manusia menjadi semakin berat karena ada dosa yang dipertahankan.

 

v  Petrus dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Artinya ada keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, itu hasilnya belajar taat. Jadi ketaatan ini belum ada yang lulus, nanti lulusnya kalau Tuhan sudah datang, sekarang belajar terus. Rohaniawan seperti apapun dia masih belajar taat. Yesus saja dikatakan belajar taat dalam penderitaan. Apalagi kita mau sombong katakan kita sudah lulus, belum! Nanti Tuhan datang baru lulus semua. Belajar taat maka kita akan disucikan, lepas dari dosa, kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Apa itu manusia daging, apa itu manusia rohani kita belajar dari Petrus.

 

Manusia daging seperti Petrus, hidup dari ikan yang dia tangkap. Artinya hanya bergantung pada perkara jasmani, perkara dunia. Periksa hidup kita, kita bergantung pada apa? Kalau bergantung pada yang jasmani maka sering kecewa, sering putus asa. Kecewa dan putus asa itu bagaikan penyakit aids secara rohani, kehilangan daya tahan tubuh. Kalau sudah kecewa, sudah putus asa, sudah kehilangan sistem imun secara rohani, virus dosa A, virus dosa B masuk. Kecewa karena jodoh, sehingga sikat siapa saja jadi pasangan. Kecewa karena pekerjaan bisa menjadi pencuri dan sebagainya. Inilah manusia daging hidup dari ikan yang ditangkap, bergantung pada perkara jasmani yang adalah ciptaan Tuhan. Semua yang ada di dunia ini ciptaan Tuhan.

 

Kita berada di mana, manusia daging atau manusia rohani. Sekarang manusia rohani, Petrus dikatakan menjadi penjala manusia. Manusia tidak dimakan, tidak digoreng, tidak dijual. Manusia rohani hidup tidak lagi bergantung pada ciptaan Tuhan tetapi hidup bergantung pada Tuhan Sang Pencipta.

Lukas 5:11

5:11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.

 

Ditinggalkan semua, tidak lagi bergantung kepada yang jasmani, yang penting ikut Yesus, hidup bersama Tuhan Sang Pencipta. Mana yang lebih mulia, hidup bersama ciptaanNya atau hidup bersama Tuhan Sang Pencipta? Tentu hidup bersama Tuhan Sang Pencipta. Mana lebih terpelihara, hidup bersama ciptaan Tuhan atau hidup bersama Tuhan Sang Pencipta? Yah bersama Tuhan Sang Pencipta! Dia ciptakan semuanya, kita mau ragu apa lagi. Maka tidak akan muncul lagi keputusasaan dan kekecewaan tetapi hanya menyerah sepenuh kepada Tuhan.

 

Salah satu bukti kita hidup dari Tuhan Sang Pencipta kita tidak pernah melupakan jam-jam doa penyembahan kita. Kalau kita malas menyembah berarti kita bukan hidup dari Sang Pencipta. Sesibuk apapun bekerja dan sekolah jangan lupa jam doa pribadi dengan Tuhan. Pagi sebelum mengawali aktivitas berdoa menyembah, setelah melewati sepanjang hari berdoa menyembah. Sebelum melayani kita berdoa dan menyembah. Di rumah doa dulu baru berangkat beribadah, sampai di gereja menyembah bersama kalau hari minggu. Kalau masuk duduk di gereja doa dulu. Tujuannya kita periksa diri, kalau ada dosa kita selesaikan dan kita menyerahkan semua kepada Tuhan supaya tangan kita tidak kosong tetapi Tuhan isi dengan kemampuan ajaib untuk melayani Tuhan.

 

Sesudah melayani juga harus berdoa menyembah. Tujuannya apa? Supaya kita tidak bangga dan sombong kalau dipakai Tuhan dan tidak kecewa kalau orang hina pelayanan kita. Kalau ada yang tidak senang dengan penyampaian Firman kita tidak kecewa, tidak marah.  

 

1)      Bekerja sama dengan sesama. Kita tidak bekerja sendiri-sendiri, kita bekerja sama. Makanya dalam formulir saya tulis tim doa, ada timnya, tidak bekerja sendiri. Apa praktek bekerja sama?

Filipi 2:3

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

 

Ayo melayani jangan makan puji! Praktek bekerja sama dengan sesama adalah rendah hati dan tidak egois. Tabernakel itu alat-alatnya tidak ditaruh di kereta tetapi dipikul, minimal 2 orang memikul 1 alat atau 4 orang. Makanya ada kayu pengusungnya. Jadi harus bisa bekerja sama. Coba kalau yang satu jalannya lambat, yang satu jalannya cepat, bisa jatuh alatnya dan rusak.

 

Rendah hati artinya menganggap yang lain lebih utama dari diri kita sehingga tidak ada kesempatan bangga dan sombong. Kalau maunya dagingnya saya tidak usahlah datang hamba-hamba Tuhan kalau pendalaman Alkitab hari rabu di sini, siapa saya, mereka lebih senior dari pada saya! Tetapi kalau mereka datang karena Tuhan yang gerakan dan tidak usah dipanggil, tidak usah ditanya-tanya juga kenapa tidak datang lagi, nanti Tuhan yang gerakan. Saya juga sebagai gembala bukan berarti saya merasa lebih dari mereka, tidak! Malah kalau mereka datang saya takut, siapa saya dibandingkan mereka yang sudah lama melayani, apalagi yang sudah sepuh yang melayani berpuluh-puluh tahun.  Belajar menganggap yang lain lebih utama dari diri kita sendiri. Tidak menonjolkan diri, tidak ambisi, biarlah Tuhan yang orbitkan, Tuhan yang angkat, jangan mengangkat-angkat diri.

 

Rendah hati juga kemampuan untuk bisa mengaku dosa kepada sesama dengan jujur, dengan tulus, hancur hati, setelah diampuni jangan dilakukan lagi. Coba kalau melayani sama-sama pikul Tabut Perjanjian tetapi ada pahit hati, bisa-bisa saling jegal. Dia memikul di depan, yang di belakang sudah muring-muring, lihat yang di depan itu, saya dibelakang sudah setengah mati, tidak lihat lubang! Tetapi kalau bisa menyelesaikan dosa, tidak ada kepahitan semua menjadi enak. Kalau sudah merendah tidak mungkin jatuh. Kecuali tinggi, bisa jatuh.

 

Bekerja sama dengan sesama dimulai dari dalam nikah. Nikah itu diisi dengan kerendahan hati dan jangan egois. Kalau egois pasti saling menuntut, suami menuntut dihormati, isteri menuntut dikasihi, tetapi tidak mau melakukan kewajiban, itu orang egois. Hubungan nikah itu lakukan dulu kewajiban kita baru menerima haknya. Isteri yang melakukan kewajiban, suami adalah haknya yang tidak bisa diambil oleh orang lain. Suami melakukan kewajiban maka isteri adalah haknya yang tidak bisa diambil orang lain. Jadi jangan banyak menuntut, lakukan kewajiban dulu.

I Korintus 7:3-4

7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.

7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

 

Kenapa sekarang ribut dan tengkar terus? Karena masih menuntut hak terus. Coba rubah sikap, saya mau melakukan kewajiban, mungkin suami kasar, isteri tetap lakukan kewajibannya, nanti suami menjadi haknya yang tidak bisa diambil oleh orang lain. Tuhan mampu melakukan semuanya. Yang menciptakan nikah adalah Tuhan, yang mau memulihkan nikah yah Tuhan juga. Siapa kita, mau pulihkan sendiri tidak bisa, mau berubah sendiri tidak bisa, mau atur hati isteri untuk tunduk pada kita tidak bisa kalau bukan Tuhan yang bekerja. Mau stel hati suami untuk kasihi isteri tidak bisa kalau bukan Tuhan yang bekerja. Jadi lakukan dulu kewajibannya, hak itu urusan Tuhan, Tuhan yang atur semuanya dan Tuhan tidak pernah menipu!

 

2)      Jaga kesucian dan kesatuan nikah.

I Korintus 9:5

9:5 Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas?

 

Kalau sudah menikah harus pergi melayani dengan isteri. Kecuali memang ada halangan isteri sakit atau ada apa. Bagaimana menjaga kesatuan dan kesucian nikah? Tuhan kasih tips, ini cara paling ampuh. Ini bukan cara dari dunia tetapi dari Tuhan.

Pengkhotbah 4:9-12

4:9 Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.

4:10 Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!

4:11 Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?

4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

 

Nikah itu harus diikat dengan tali 3 lembar. Artinya nikah harus bertekun di dalam 3 macam ibadah pokok.

v  Tali pertama meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan KurbanNya.

v  Tali kedua pelita emas, ketekunan di dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karunianya.

v  Tali ketiga mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

 

Suami isteri kalau bertekun dalam 3 macam ibadah nikah itu aman. Bukan tidak ada gejolak di dalamnya, ada! Tetapi karena ada tali 3 lembar ini maka tidak akan putus. Saya dengan isteri ada juga gejolak-gejolaknya tetapi karena ada dalam penggembalaan menjadi aman. Atau adakah nikah di sini yang dari awal menikah aman terus, mulus terus sampai sekarang. Omong kosong kalau ada yang bilang aman terus. Ada yang sampai diam-diaman bukan hanya 1 2 hari tetapi sampai berbulan-bulan. Ketika orang lain datang kelihatan ramah, kelihatan akur. Setelah tamu pergi perang berlanjut. Perang paling besar itu di dalam nikah, kalau perang Rusia dan Ukraina sekarang ini korbannya bisa dihitung setiap hari. Coba perang dalam nikah siapa yang bisa menghitung, betapa banyak jumlah korbannya. Tetapi kita yang tergembala mendapat prioritas dari Tuhan untuk nikah itu terjaga kesatuannya, terjaga kesuciannya. Nikah tidak bisa diceraikan oleh apapun atau siapapun. Nikah yang satu mengarah pada pada nikah yang rohani, pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Jadi, kalau disimpulkan kehidupan yang dipakai oleh Tuhan adalah kehidupan yang taat pada Firman apapun resikonya, rendah hati, tidak egois dan menjaga kesatuan dan kesucian nikahnya.

 

Kaum muda di masa pacaran dan tunangan jaga kesucian dan kesatuannya, harus satu pengajaran, satu iman, satu keyakinan. Maka pelayanan kita akan mengarahkan kita masuk pesta nikah Anak Domba. Di mana Yesus berada, di situ kita pelayanNya berada.

Yohanes 12:26

12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar