20220330

Kebaktian PA Imamat, Rabu 30 Maret 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 25:29-34

25:29 "Apabila seseorang menjual rumah tempat tinggal di suatu kota yang berpagar tembok, maka hak menebus hanya berlaku selama setahun mulai dari hari penjualannya; hak menebus berlaku hanya satu tahun.

25:30 Tetapi jikalau rumah itu tidak ditebus dalam jangka waktu setahun itu, rumah itu secara mutlak menjadi milik si pembeli turun-temurun; dalam tahun Yobel rumah itu tidaklah bebas.

25:31 Tetapi rumah-rumah di desa-desa yang tidak dikelilingi pagar tembok haruslah dianggap sama dengan ladang-ladang di negeri itu, atasnya harus ada hak menebus dan dalam tahun Yobel rumah itu harus bebas.

25:32 Mengenai rumah-rumah di kota-kota orang Lewi, hak menebus rumah-rumah itu ada pada orang-orang Lewi untuk selama-lamanya.

25:33 Sekalipun dari antara orang Lewi yang melakukan penebusan, tetapi rumah yang terjual di kota miliknya itu haruslah bebas dalam tahun Yobel, karena segala rumah di kota-kota orang Lewi adalah milik mereka masing-masing di tengah-tengah orang Israel.

25:34 Dan padang penggembalaan sekitar kota-kota mereka janganlah dijual, karena itu milik mereka untuk selama-lamanya."

 

Rumah ada kaitannya dengan nikah. Rumah yang dijual secara rohani menunjuk nikah yang bermasalah. Setiap langkah hidup kita tidak lepas dari nikah. Kita masuk ke dalam dunia melalui nikah yang jasmani yaitu nikah orang tua kita sehingga kita dilahirkan ke dunia ini. Kita akan keluar dari dunia ini melalui nikah yang rohani, itulah pesta nikah Anak Domba, nikah Kristus dengan Mempelai WanitaNya. Sebab itu iblis berupaya keras untuk menghancurkan nikah kita. Kehancuran nikah di dunia ini sudah tidak terhitung lagi, sangat banyak. Nikah dan ibadah tidak bisa dipisahkan. Kalau ibadahnya bermasalah, nikahnya juga pasti bermasalah. Kalau nikahnya bermasalah, ibadahnya juga bermasalah.

 

Dulu imam besar dan imam-imam di dalam melayani, memakai pakaian pelayanan yang disebut pakaian kekudusan atau perhiasan kemuliaan. Sekarang bagi kita, jika kita sebagai hamba Tuhan/pelayan Tuhan, nikah kita dicemari oleh dosa itu sama dengan melayani dengan pakaian cemar sehingga Tuhan tidak akan berkenan. Kalau bercerai, kita melayani dengan pakaian yang robek, sama dengan telanjang. Sehingga hanya mengarah pada kematian rohani dan sedang menuju pada kebinasaan.

 

Banyak masalah di dalam nikah, namun masalah yang paling berat yang terjadi di dalam nikah ada 2:

1.      Perceraian (Markus 10:1-9)

Markus 10:1-5

10:1 Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di situ pun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula.

10:2 Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?"

10:3 Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?"

10:4 Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai." 

10:5 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.

 

Perceraian bisa secara surat, bisa juga secara diam-diam. Suami isteri masih satu tempat tidur tetapi sudah tidak sehati, itu perceraian diam-diam. Bisa juga orang tua dan anak terpisah, kakak adik terpisah.

 

2.      Kawin cerai yang mengarah pada kawin mengawinkan atau seks bebas

Markus 10:10-12

10:10 Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu.

10:11 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.

10:12 Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

 

Markus pasal 10 ini terkena pada pakaian imam besar. Makanya kalau kita hamba Tuhan dan pelayan Tuhan nikahnya cemar oleh dosa sama dengan melayani dengan pakaian cemar. Kalau terjadi peceraian berarti sama dengan melayani dengan pakaian robek, telanjang, mati rohani dan sedang menuju kebinasaan.

 

Lalu bagaimana cara untuk menjaga kesucian dan kesatuan nikah, kalau dikaitkan dengan Imamat tadi bagaimana caranya supaya rumah tidak terjual.

Pengkhotbah 4:12

4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

 

Dapat dialahkan itu berarti dapat dikalahkan. Bicara 2 orang itu menunjukan suami isteri. Jadi cara untuk bisa menjaga kesucian dan kesatuan nikah adalah nikah itu harus diikat dengan tali 3 lembar. Artinya tekun di dalam 3 macam ibadah pokok. Kita bersyukur kita punya pola, sehingga tidak ngawur. Menerangkan tali 3 lembar kita lihat dari Tabernakel, itulah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, sehingga nikah kita diikat dengan:

v  Tali Firman itu hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci (meja roti sajian).

v  Tali Roh Kudus itu hasil ketekunan dalam ibadah Raya (pelita emas).

v  Tali kasih Allah itu hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas).

 

Untuk menjaga kesatuan nikah hanya dengan tekun dalam 3 macam ibadah, suami, isteri, anak tergembala dengan benar dan baik. Kalau tidak mau tergembala maka tali 3 lembar tadi Tuhan ambil, Tuhan anyam menjadi cambuk untuk menghajar.

Yohanes 2:15

2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.

 

Tali-tali itu adalah tali pengikat domba. Kalau tidak mau digembalakan berarti tali itu dilepas, maka Tuhan ambil dan diayam menjadi cambuk untuk menghajar. Tujuan hajaran itu supaya kita bisa tergembala, nikah terjaga, kesucian dan kesatuannya terjaga. Tetapi jangan tunggu dihajar, lebih baik kita tergembala, tidak usah sampai dihajar Tuhan. Namun hajaran Tuhan itu juga wujud kasih Tuhan.

Wahyu 3:19

3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

 

Jadi bertekunlah di dalam penggembalaan demi keselamatan nikah kita.

 

Kalau sudah dihajar tetap keras hati maka nikah itu sudah dibiarkan oleh Tuhan dan tinggal menunggu penghukuman. Jangan terjadi dalam kehidupan kita. Bawalah nikah masuk dalam penggembalaan tetapi bukan asal penggembalaan, bawa nikah dalam penggembalaan yang dibina Firman pengajaran yang benar. Apa tujuannya?

 

Pertama supaya bisa masuk dalam nikah yang rohani. Mempelai wanita disebut pengantin Anak Domba, berarti kehidupan yang tergembala. Selanjutnya masuk kerajaan 1000 tahun, istilah para pendahulu Kabar Mempelai itu bulan madu. Dan selanjutnya kita masuk kerajaan sorga yang kekal yaitu Yerusalem Baru. Itu tujuannya supaya kita masuk nikah yang rohani, tidak terjual. Kalau sempat terjual maka Firman pengajaran yang benar mampu menyelesaikan semuanya. Bunyi sangkakala yang ditiup pada tahun Yobel mengembalikan rumah yang terjual kepada pemiliknya.

 

Kedua supaya bisa menghadapi tantangan-tantangan dari setan tritunggal yang mau menghancurkan nikah kita. Ada 3 macam tantangan dari setan tritunggal yang mau menghancurkan nikah kita yang ditulis dalam Yohanes pasal 10. Sedangkan nikah yang sudah tergembala setan berupaya keras untuk menghancurkannya. Apalagi kalau tidak tergembala, sudah hancur porak poranda. Kita lihat ini supaya kita bisa mengatasinya dengan kekuatan dari Tuhan.

1.      Yohanes 10:1,10

10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

 

Yang pertama adalah pencuri dan perampok, menunjukan setan di udara dengan roh jahat dan roh najis serta roh durhaka. Apa yang dicuri oleh setan? Harta yang paling berharga dalam pribadi dan nikah kita yaitu kasih sehingga kasih menjadi dingin dan roh durhaka meningkat di dalam nikah. Bukan cuma nikah orang dunia tetapi menghantam nikah orang Kristen, hamba Tuhan dan pelayan Tuhan.

 

Setan itu juga perampok, dia adalah perampok yang membunuh nikah. Bagaimana cara setan membunuh nikah? Jika nikah itu sudah kosong dari kasih maka yang meningkat di dalamnya adalah roh kedurhakaan sehingga mengakibatkan nikah itu tercerai, berarti nikah itu terbunuh. Suami itu kepala, isteri tubuh, kepala dan tubuh dipisah maka mati nikah itu.

Matius 24:12

24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

 

Kita raba nikah kita, harta paling berharga di dalam nikah adalah kasih, apakah masih ada atau sudah menjadi dingin. Betapa menderitanya kita menikah tetapi di dalamnya tidak ada lagi kasih, hanya kedurhakaan, saling mempersalahkan, saling menyakiti, hanya diisi dengan kebencian, dendam dan sebagainya. Betapa menderitanya hidup di dunia kalau nikah seperti itu. Artinya terjadi perceraian, nikah mati, terbunuh. Mungkin tidak bercerai secara surat, tetapi cerai hati, cerai secara diam-diam. Seperti Yusuf mau menceraikan secara diam-diam, hati sudah bercerai, tidak satu lagi.

 

Untuk mencuri kasih di dalam nikah, setan memakai orang ketiga.

a)      Orang tua atau mertua. Boleh kita menasihati anak yang sudah menikah tetapi jangan terlalu campur urusan nikah anak, nanti dipakai setan mencuri kasih di dalam nikah. Karena suami mau bela papa mamanya, isteri juga mau bela papa mamanya, akhirnya ribut dan bertengkar. Bagi yang sudah menikah pasti pernah mengalami. Atau ada di sini yang tidak pernah kles dengan mertuanya, puji Tuhan kalau ada, itu luar biasa. Saya sebagai hamba Tuhanpun akui pernah kles dengan orang tua, tetapi jangan berlarut-larut dibiarkan terus, segera diselesaikan. Orang tua atau mertua pengertianlah, jangan terlalu campur urusan nikah anak. Silahkan kalau mau membantu, silahkan kalau mau menasihati, tetapi jangan terlalu dalam mencampuri urusan nikah anak. Mohon maaf, apalagi soal tempat tidur, jangan! Itu dipakai setan untuk merampas kasih dalam nikah.

b)      Anak atau cucu. Waktu belum punya anak lengket kayak prangko, begitu punya anak malah ribut terus. Anak buang kotoran ribut, anak nangis ribut, anak sakit ribut, lama-lama Tuhan ambil itu anak kalau seperti itu. Dulu berdoa Tuhan minta anak, setelah diberi anak malah ribut. Juga cucu, opa oma boleh sayang cucu, tetapi jangan sampai oma lebih sayang cucu dari pada opa atau opa lebih sayang cucu dari pada oma. Tetapi rasa sayang kepada opa dan oma lebih besar dari pada rasa sayang kepada cucu. Waktu belum punya cucu tidurnya satu kamar, waktu sudah punya cucu nenek tidur dengan cucu, kakeknya tidur sendiri, jangan seperti itu! Itu mencuri kasih, kita tidak sadar kasihnya pelan-pelan diambil setan, dicuri, sampai tidak peduli lagi dengan opa, dengan oma.

 

c)      Pria idaman lain atau wanita idaman lain. Hati-hati dengan pil, wil, ketemu dengan mantan di medsos. Bijaklah menggunakan media sosial, jangan cari-cari mantan di situ. Awalnya tidak ada niat apa-apa, pas lihat malah ditunjukan pasangannya “ma ini mantanku dulu” langsung isterinya mengamuk, kasihnya mulai dicuri. Cerita lama tidak usah lagi diungkit-ungkit. Sebenarnya tidak ada hubungan lagi, tetapi kadung isteri atau suami terbakar api cemburu, kasihnya hilang sampai bisa terjadi perceraian.

 

Di gereja duduk sama-sama jangan ada batas suami dan isteri. 1 + 1 = 1. + itu salib, itu rumus nikah. Tidak boleh ada orang ketiga di dalam nikah kecuali Yesus Imam Besar yang telah menjadi korban pendamaian kepada kita, yang telah memberikan kasih yang sempurna kepada kita.

Yohanes 10:9-10

10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

 

Untuk mencurahkan kasih, Yesus tampil sebagai pintu yang sempit, dari pintu ini kita memperoleh kehidupan. Waktu tulah ke 10 di Mesir, orang Israel beroleh kehidupan karena pintu rumah mereka diolesi darah. Pintu-pintu orang Mesir tidak ada tanda darah maka malaikat maut masuk, yang ada kematian, bukan kehidupan. Jadi Yesus tampil di sini sebagai pintu yang diolesi darah. Ini menunjukan Yesus yang berkorban bagi kita di kayu salib. Dia rela mati di kayu salib untuk mencurahkan kasihNya kepada kita.

Roma 8:31-32

8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

 

I Yohanes 1:8-10

1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

 

Untuk menerima kasih dari kayu salib kita harus masuk melalui pintu yang sempit, artinya kita menghargai Korban Kristus, junjung tinggi Korban Kristus maka kasih itu akan kita miliki, nikah kita tidak akan mati, nikah kita hidup, ada kasih Allah di dalamnya, ada kebahagiaan di dalamnya.

 

Sekarang kita periksa nikah kita masing-masing, praktek nikah yang memiliki kasih:

a)      Saling mengaku dan saling mengampuni. Yang salah mengaku, yang benar mengampuni dan melupakan dosa. Belajar dari Yesus di kayu salib, betapa Dia begitu disakiti tetapi bisa mengampuni. Kita belajar saling mengaku dan mengampuni, itu berarti nikah itu ada tanda darah, setan takut dengan darah Yesus, lari dia! Dari pada diam-diam, tidak mau mengaku diam, tidak mau mengampuni juga diam. Diam-diam seperti itu sama saja, sudah tidak dianggap, antara ada dan tiada, kasihnya sudah dingin juga, perang dingin itu namanya.

 

b)      Roma 8:35-37

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

 

Jadi, praktek nikah yang memiliki kasih adalah tidak terpengaruh oleh apapun di dunia ini, tetap saling mengasihi. Biar minyak naik, tetap saling mengasihi. Jangan sampai karena biaya naik, harga mencekik leher, sudah jadi baku cekik juga dalam nikah. Banyak kali kita dengar berita dalam nikah, suami membunuh ketiga anak kandungnya karena masalah ekonomi, suami meninggalkan isterinya karena masalah ekonomi.

 

c)      Ada roh ketaatan pada kehidupan kita. Itu yang membuat aman nikah itu, suami taat, isteri taat, anak-anak taat. Firman bilang A, semua lakukan A. Kalau tidak taat, suami mau lakukan A, isteri bilang “jangan pa, B saja!”. Wah hancur nikah kalau seperti itu.

Yohanes 14:15

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

 

Berupaya sama-sama melakukan Firman Tuhan maka aman nikah itu. Kalau nikah memiliki kasih maka ada hasil yang luar biasa. Bila kita melewati pintu maka kita akan menemukan hidup yang berkelimpahan. Ini hasilnya, Yesus Gembala yang baik, memberikan hidup di dalam kelimpahan. Artinya memelihara kehidupan kita, memelihara nikah kita sehingga selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Jadi berkelimpahan ini bukan diukur dengan juta-juta, banyak duit, bukan!

 

2.      Yohanes 10:12-16

10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.

10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

10:15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.

10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

 

Serigala menunjukan antikristus. Serigala itu memangsa, yang dia mangsa adalah daging. Ini menunjukan antikristus merusak nikah dengan pencobaan-pencobaan yang menyangkut daging dengan segala keinginannya. Hati-hati, nikah itu jangan sampai terbongkar. Binatang yang dimangsa serigala berarti dagingnya itu terbongkar. Artinya bagi kita sekarang, kadang, bahkan kalau mau jujur masih sering daging kita terbongkar menghadapi masalah di dalam nikah. Muncul emosi daging saat menghadapi masalah, ada kepahitan hati, dendam, pertengkaran dan lain sebagainya, itu semua daging sudah terbongkar. Barangkali sore ini kita datang dengan daging yang terbongkar, ada Firman yang bisa memperbaikinya.

 

Praktek sehari-hari daging yang terbongkar.

a)      Saat ada masalah emosi daging yang muncul bahkan meledak-ledak. Seharusnya tidak diketahui tetangga, tetapi karena meledak-ledak akhirnya tetangga dengar, tidak usah seperti itu. Tetangga pikir gempa bumi, padahal suami habis pukul dinding, setelah itu sakit sendiri tangannya, bodoh sendiri. Sehingga timbul pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga. Janganlah, selesaikan dengan kepala dingin.

 

b)      Keinginan-keinginan daging muncul sehingga berusaha sampai memaksakan diri untuk mendapatkan padahal itu bukan kebutuhan, hanya keinginan! Sehingga akhirnya timbul pertengkaran. Kalau bukan kebutuhan tidak usah dipaksakan, kalau kebutuhan silahkan diupayakan tetapi jangan juga sampai menimbulkan pertengkaran.

 

c)      Menimbulkan kepahitan hati, dendam, kebencian. Di depan suami bisa kelihatan baik, tetapi hati isteri sudah pahit. Begitu juga sebaliknya.

 

Yohanes 10:14

10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

 

Untuk menghadapi serigala, Yesus tampil sebagai Gembala yang baik. Artinya bagi kita untuk menghadapi antikristus yang tampil dengan pencobaan-pencobaan menyangkut daging dan keinginannya, tergembalalah dengan benar dan baik. Tergembala itu termasuk berfellowship. Kalau kita tergembala dengan baik kita mewarisi tabiatnya Yesus, tabiat Gembala. Apa tabiat Yesus sebagai Gembala yang harus ada pada kita untuk mengatasi daging yang terbongkar?

a)      Diam dan tenang

Mazmur 23:1-2

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

 

Ini menunjukan diam dan tenang sehingga nikah menjadi damai sejahtara. Diam itu koreksi diri, begitu ada masalah langsung koreksi diri “oh saya salah” langsung selesaikan. Tenang itu bisa menyembah, maka nikah menjadi damai sejahtara. Dari pada ribut, dari pada ramai, lebih baik masing-masing koreksi diri dan menyembah. Kalau yang satu sudah menyala, yang lain koreksi diri, jangan ikut menyala. Koreksi diri dan menyembah.

 

b)      Yesus itu Gembala yang sangat memperhatikan domba-dombanya. Jadi yang kedua saling memperhatikan satu dengan yang lain di dalam nikah. Senang sekali kalau suami capek pulang dari kerja kemudian lihat ada kopi panas disediakan isteri dengan sepiring pisang goreng. Suami lihat isteri sudah capek kerja, sambil ngomong-ngomong pijatkan kakinya. Kan enak saling perhatian, dari pada saling baku veto, lebih baik saling perhatian. Jangan sampai suami lihat isteri sudah terbungkuk-bungkuk bawa barang malah ditambah lagi. Dikatai lagi “isteri malas!” padahal kalau dipikir lebih berat kerjaan suami atau isteri? Isteri! Pagi bangun masak siapkan makanan suami, ketika suami kerja dia urus anak dan rumah, suami datang pulang malah marah-marah.

 

Saling perhatian dalam nikah dan juga dalam ibadah pelayanan. Perhatian paling utama itu saling mendoakan. Suami ada kekurangan, isteri berdoa supaya Tuhan tolong. Isteri ada kekurangan, suami doakan. Anak, orang tua, kakak, adik, saling mendoakan. Jangan cuma centang tim doa, penggembalaan didoakan tetapi nikahnya tidak pernah didoakan. Nikah dulu didoakan. Persekutuan Tubuh Kristus yang terkecil itu mulai dari dalam nikah.

c)      Bisa saling mengasihi. Suami mengasihi isteri seperti diri sendiri, isteru tunduk kepada suami, orang tua mendidik anak di dalam ajaran dan nasihat Firman, anak hormat dan taat kepada orang tua.

 

Itu tabiat Yesus Gembala Agung masuk dalam nikah kita. Jangan berikan kesempatan serigala mencerai beraikan nikah. Apa tanda nikah atau penggembalaan sudah disusupi serigala?

a)      Tadi ada disebutkan gembala upahan, begitu serigala datang dia lari. Gembala upahan itu menggembalakan tujuannya mencari upah atau uang. Artinya masalah uang yang digembar-gemborkan dalam nikah dan dalam penggembalaan, itu berarti sudah ada serigala di dalamnya! Kasih sayang dalam nikah diukur dengan uang, pelayanan dalam penggembalaan diukur dengan uang, itu tanda sudah ada serigala. Waktu ada uang rukun, tidak ada uang, bertengkar! Dalam penggembalaan kalau semua sudah diukur dengan uang, hancur penggembalaan itu. Gembala menggembalakan cari uang, sidang jemaat datang beribadah hanya cari yang jasmani, maka hancurlah. Nanti kalau sudah uang yang digembar-gemborkan pasti tidak jujur.

Ibrani 13:4-5

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

 

Jangan semua diukur dengan uang, kasih sayang jangan diukur dengan uang. Kalau bisa memberi sesuatu itu kasih, kalau tidak bisa memberi itu tidak ada kasih, bukan itu ukurannya! Dia tidak bisa memberi tetapi dia selalu mendoakan itu kasih yang sesungguhnya.

 

Kalau sudah uang yang menjadi tolak ukur pasti tidak jujur, nikah tidak ada kejujuran di dalamnya. Dan nanti akan berimbas pada pengajaran, tidak jujur soal pengajaran, arahnya ke sana. Pengajaran yang benar dilepaskan dan pengajaran palsu diterima. Suami atau isteri mulai berniat “pindah saja kita, di situ terlalu keras, di sana enak ajarannya bagus”. Memang ajaran palsu itu menggoda dan tujuannya hanya untuk mencari keuntungan jasmani, hanya untuk kepentingan perut.

 

Bawalah nikah kita tergembala dengan benar dan baik, kita mewarisi tabiat Yesus sebagai Gembala dan yakinlah Yesus akan menjadikan semua baik.

 

3.      Yohanes 10:22-31

10:22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.

10:23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.

10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."

10:25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,

10:26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

10:30 Aku dan Bapa adalah satu."

10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.

 

Orang-orang Yahudi ini menunjukan nabi palsu. Di sini mereka mau melempari Yesus. Yesus itu adalah Anak, Dia Mempelai Pria Sorga, Yesus adalah Kepala, Dialah Firman pengajaran. Ini yang mau dibunuh nabi palsu, berarti mau membuat gereja Tuhan lepas dari kepala, lepas dari pengajaran yang benar. Tanpa kepala berarti rohani itu mati.

 

Ajaran palsu ini mau membuat nikah itu bimbang terhadap pengajaran yang benar. Kalau sudah bimbang pasti menerima ajaran yang salah dan yang benar itu pasti dibuang. Nikah tanpa pengajaran, nikah tanpa Yesus itu bahaya sekali. Jangan berkata ah tidak apa-apa, sama saja. Kalau sudah berkata semua sama saja, tutup gereja kita dan kita pergi di gereja dekat kubur cina sana.

 

Makanya suami isteri, termasuk orang tua dan anak saling mengingatkan satu dengan yang lain supaya tidak membuka telinga mendengar ajaran lain, membuka mata membaca ajaran lain selain yang sudah kita terima dari para pendahulu. Itu tujuan diformulir itu saya cantumkan di situ tidak akan mengikuti persekutuan lain tanpa seizin gembala. Mungkin suami sudah kena ajaran palsu, isteri pertahankan yang benar, lama-lama pengaruh yang palsu ini begitu kuat, dia tarik isteri pada ajaran lain atau sebaliknya. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita. Jangan bimbang, apalagi kalau mulai berpikir benar juga yah ajaran itu, nikah itu tanpa Yesus, tanpa kepala. Siapa yang menjadi kepala kalau tidak ada Yesus di situ?

Matius 8:20

8:20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

 

Yang menjadi kepala dalam nikah adalah serigala dan burung, ngeri! Serigala itu gambaran roh jahat, burung gambaran roh najis sehingga nikah itu menjadi tempat pelampiasan hawa nafsu daging. Tidak mengarah pada nikah yang rohani, tidak mengarah pada Yerusalem Baru, tetapi mengarah pada Babel Mempelai Wanita setan yang akan dibinasakan di neraka.

 

Jangan anggap biasa soal ajaran yang lain dan merasa tidak apa-apa dengar sekali-sekali. Lalu berkata bagus juga kita ambil dagingnya, buang tulangnya, jangan seperti itu! Sekarang kalau mau dengar khotbah itu banyak di internet, bijaklah. Silahkan mendengar kalau satu ajaran, kalau lain ajaran jangan, apalagi kalau ajaran agama lain “oh bagus juga yah, jemaat”. Nangis-nangis juga mereka! Saya dulu di pramuka, yang nakal-nakal itu dibikin menangis sama pembina pramuka. Jadi ukurannya bukan nangis, ukurannya bertobat dan berubah. Di gereja nangis-nangis, di luar belum tentu!

 

Pelampiasan hawa nafsu daging bukan sekedar dosa seks. Bisa dalam bentuk ketika ada masalah di luar, dalam pekerjaan, dalam nikah menjadi tempat pelampiasan emosi. Ini koreksi bagi kami hamba Tuhan, kalau ada masalah dalam pelayanan kalau tidak hati-hati bisa isteri dan anak-anak jadi tempat pelampiasan.

 

Inilah 3 tantangan yang kita hadapi mau menghancurkan nikah kita yaitu pencuri perampok itulah setan di udara dengan roh jahat, roh najis dan roh durhaka. Kemudian yang kedua antikristus yang membongkar daging. Yang ketiga tua-tua Yahudi, itu menunjuk nabi palsu dengan ajaran palsunya sehingga nikah kehilangan kepala, tidak ada Yesus di situ, yang ada serigala dan burung, roh jahat dan roh najis yang mengarahkan nikah masuk dalam pembangunan tubuh babel, mempelai wanita setan.

 

Cara untuk tertolong kalau 3 tantangan ini sudah masuk, bahkan mungkin nikah itu sudah hancur.

Yohanes 10:25,37-38

10:25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,

10:37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,

10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."

 

Ini cara untuk tertolong yaitu izinkan Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ajaib di dalam nikah kita lewat praktek percaya dan mempercayakan hidup kita, nikah kita, kepada Yesus. Biar Dia bekerja melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ajaib di dalam nikah kita. Banyak pekerjaan-pekerjaan ajaib yang Yesus mau lakukan dalam nikah kita. Tetapi pekerjaan yang terutama adalah menyucikan dan mengubahkan nikah kita sampai sempurna. Ayo kita percayakan hidup kita, nikah kita kepada Tuhan. Buktinya apa kita mempercayakan hidup dan nikah kita kepada Tuhan? Ketika Firman Tuhan datang kita buka hati selebar-lebarnya dan terima, bukan kita olah dengan pikiran kita dan diperdebatkan. Firman bilang apa, percaya saja dan lakukan! Hati percaya saja maka Dia akan melakukan perbuatan ajaib, terutama menyucikan dan mengubahkan nikah kita sampai sempurna.

Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Suami yang kasar, Firman mampu menyucikan dan mengubahkan menjadi lembut. Isteri yang cerewet bisa diubahkan dan disucikan oleh pekerjaan Firman, itu suatu pekerjaan ajaib. Jangan berpikir ajaib itu dari tidak punya apa-apa kemudian jadi crazy rich, itu bukan perbuatan yang ajaib. Keajaiban yang utama itu keubahan hidup. Orang tua sudah pusing 7 keliling mendidik anak supaya anak taat, tidak bisa! Sudah dihajar, sudah dilakukan berbagai macam cara tetapi tidak berubah, tetapi Firman sanggup mengubahkan asalkan kita mau percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan.

 

Keubahan hidup itu dimulai dari mulut.

Efesus 4:24-25

4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

 

Dimulai dari mulut berkata benar, tidak ada dusta, jujur. Mulai jujur mengaku dosa. Sampai isterinya heran “ma, maaf yah, saya begini begitu” dulu suaminya biar sudah salah tidak mau mengaku sudah salah, tetap dia yang benar. Tidak ada lagi perkataan saling menyakiti dan perkataan kebun binatang. Semua jujur, benar, suci sampai satu saat tidak salah lagi dalam perkataan, berarti sudah sempurna. Inilah kualitas Mempelai Wanita Tuhan, tidak berdusta. Orang dunia saja tahu jangan ada dusta di antara kita. Dalam nikah jangan ada dusta, jujur satu dengan yang lain.

Wahyu 14:5

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Kita diperhadapkan dengan banyak tantangan, tetapi ada 3 tantangan yang terbesar yang kita hadapi dalam nikah yang menyebabkan nikah itu hancur, itulah setan tritunggal. Kita bisa hadapi dengan membawa hidup kita tergembala dengan benar dan baik, kita izinkan Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan ajaib dalam nikah kita lewat kita percaya dan mempercayakan hidup dan nikah kita kepada Tuhan. Dia yang akan menyucikan, mengubahkan dan menyempurnakan kita, menyempurnakan nikah kita untuk masuk nikah yang sempurna, nikah yang rohani, pesta nikah Anak Domba Allah. Makin disucikan, makin diubahkan maka nikah itu makin satu, makin manis, makin indah. Tanggung jawab masing-masing, suami bertanggung jawab untuk disucikan dan diubahkan, isteri bertanggung jawab untuk disucikan dan diubahkan, anak-anak bertanggung jawab disucikan dan diubahkan, tidak akan lagi tercerai berai. Nikah semakin satu sampai menyatu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Di depan kita ada perjamuan suci. Tubuh Yesus rela dihancurkan di kayu salib untuk menolong nikah kita yang sudah terpecah-pecah, yang sudah tercerai berai, yang sudah hancur, bisa pulih, bisa satu sampai bisa sempurna menjadi Mempelai Wanitanya. Saat kita tidak mampu lagi, tidak berdaya lagi menghadapi masalah-masalah dalam nikah, tinggal percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan. Izinkanlah Tuhan bekerja leluasa lewat FirmanNya melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ajaib di dalam nikah sekalian.

 

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar