20220402

Kebaktian Doa, Sabtu 2 April 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 10:1-5

10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

 

Pada ayat 1 sampai 5 ini ada 3 hal yang harus diperhatikan di dalam penggembalaan.

1.      Jejak gembala.

2.      Kandang penggembalaan.

3.      Suara gembala.

 

Kita bahas poin pertama yaitu jejak gembala. Sistem penggembalaan itu adalah sistem meneladani yaitu gembala berjalan di depan dan domba-domba mengikuti. Ke mana gembala melangkah, di situ juga dombanya pergi. Kalau gembala salah langkah, kasihan domba-dombanya juga bisa salah langkah, tersesat dan binasa. Gembala secara manusia ada Tuhan tempatkan di tengah-tengah kita, itu harus menjadi teladan bagi domba-domba. Tetapi yang terutama kita harus ikuti jejaknya, baik domba maupun gembala yaitu Yesus Gembala Agung, supaya kita tidak tersesat tetapi bisa masuk kandang penggembalaan terakhir yaitu Yerusalem Baru.

Wahyu 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

Jadi jejak Yesus ini harus kita ikuti, tidak boleh mengikuti jejak yang lain. Apa jejak Yesus Gembala yang baik.

I Petrus 2:21

2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

 

Jejak Yesus adalah jejak kematian dan jejak kebangkitan. Apakah kita sudah mengikuti jejak Yesus, jejak kematian dan jejak kebangkitan? Sekarang kita pelajari prakteknya.

1.      I Petrus 2:22-24

2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.

2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

 

Mati terhadap dosa dan hidup di dalam kebenaran sekalipun sakit bagi daging. Kita mau benar itu sakit bagi daging, karena kita hidup di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya. Yesus karena mempertahankan kebenaran sampai ditinggal sendiri mati di kayu salib.

 

Apakah kita ini sudah mati terhadap dosa atau masih hidup dalam dosa? Pengertian mati terhadap dosa:

a)      Tidak mau berbuat dosa sampai suatu waktu tidak bisa berbuat dosa seperti Yesus. Biar digoda, dipaksa, diancam, tidak mau berbuat dosa sampai tidak bisa berbuat dosa. Itu orang mati, orang mati mau diapa-apakan dia tidak bisa merespon lagi. Begitu juga kita jangan responi lagi dosa, jangan tanggapi dosa.

b)      Tidak berdusta. Kita masih terus berupaya sebab dusta itu dosa otomatis, tidak usah dirancang tiba-tiba keluar secara otomatis berdusta.

c)      Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan. Ini sengsara bagi daging.

 

Kalau sudah bisa membalas kejahatan dengan kebaikan, itu berarti kita sudah mati seperti Yesus. Di kayu salib Yesus dicaci maki, diolok-olok, tetapi Dia tidak membalas tetapi malah melepaskan pengampunan. Kalau kita sudah mati seperti Yesus, maka kita bisa hidup di dalam kebenaran apapun resikonya. Secara daging sakit, tetapi Tuhan sudah menyediakan upah bagi kita. Jadi kita jangan lihat resikonya, yang kita upayakan mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran seperti Yesus. Hasilnya:

a)      I Petrus 2:24b

2:24b Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

 

Hasilnya kita sembuh oleh bilur-bilur Yesus, artinya rohaninya dulu sehat, yang jasmani itu urusannya Tuhan. Apa tanda rohani sehat? Damai sejahtera kita alami, tidak ada lagi yang menuduh di dalam hati. Dosa itu yang membuat hati selalu tertuduh. Mau ketemu orang itu, hati kita berdebar-debar, itu berarti rohani sakit. Kita tidak merasakan lagi apa yang dirasakan oleh daging, itu rohani sehat dan pasti jasmani juga sehat. Jasmani sehat itu menyangkut kesehatan tubuh, ekonomi, termasuk nikah juga sehat.

 

b)      Mazmur 37:25-26

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

Hasil kedua diberkati Tuhan sampai ke anak cucu dan menjadi berkat. Seringkali orang Kristen mengejar berkatnya dulu tetapi tidak mau mati terhadap dosa dan tidak mau hidup dalam kebenaran. Begitu tidak diberkati malah tinggalkan Tuhan, tinggalkan ibadah pelayanan. Itu keliru, mati dulu terhadap dosa, hidup dalam kebenaran, baru berkat itu Tuhan sediakan bagi kita. Tuhan tahu apa yang menjadi kebutuhan kita, Dia tahu dan Dia sediakan semuanya sampai ke anak cucu. Luar biasa berkat dari Tuhan, tidak hanya stop pada diri sendiri, tetapi sampai kepada anak cucu dan menjadi berkat bagi sesama.

 

2.      Kolose 3:1

3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

 

Berarti sebelum bangkit, dia sudah mati bersama Yesus.

 

Kolose 3:2-3

3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.

 

Yang kedua adalah memikirkan dan mencari perkara yang di atas. Yang di dunia saja kita berpikir dan mencari, dipikirkan, direncanakan matang-matang untuk mencapai apa yang kita inginkan itu.

 

Arti memikirkan perkara yang di atas:

a)      Mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu. Silahkan bapak ibu bekerja dengan keras, kaum muda sekolah semampunya, tetapi jangan lupa ibadah pelayanan itu harus kita tempatkan di urutan teratas. Sungguh agung rahasia ibadah kita. Agung itu dalam bahasa aslinya adalah rosh, artinya di tempatkan pada tempat yang teratas. Kita harus berjerih lelah memperjuangkan ibadah pelayanan. Segala jerih lelah kita di dunia ini tanpa ibadah sia-sia. Sekolah tanpa ibadah itu sia-sia, dapat ijazah tanpa ibadah sia-sia, bekerja tanpa ibadah sia-sia.

Ibrani 9:14

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Tanpa ibadah semua sia-sia. Jangan sampai kita korbankan ibadah pelayanan. Semua yang dikerjakan tanpa ibadah itu sia-sia dan membawa pada kesesatan.

I Petrus 2:25

2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

 

b)      Selalu merindukan Firman pengajaran yang benar sehingga mengalami penyucian seperti Yesus suci.

Yohanes 1:1

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

 

Pada mulanya adalah Firman, berarti Firman ditaruh ada urutan yang awal. Yesus juga yang sulung dari segalanya, Yesus itu Firman. Jadi memikirkan perkara di atas artinya selalu rindu akan Firman. Oke sudah datang beribadah, tetapi kadangkala kita datang beribadah tidak ada gairah terhadap Firman. Hanya sekedar datang supaya dilihat bapa gembala atau karena ada jadwal pelayanan di gereja. Sekarang dikoreksi dan ditanya Tuhan, raba di hati kita, kita datang beribadah mau cari apa. Biarlah kita selalu rindu Firman pengajaran, rindu disucikan. Kalau sudah disucikan pasti dipakai Tuhan, diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, untuk dipakai dalam pelayanan Tubuh Kristus yang sempurna. Mengapa ada pelayan Tuhan yang hanya sesaat melayani kemudian di tengah jalan mundur dari pelayanan? Karena tidak mau disucikan! Kelihatan hebat pelayanannya tetapi waktu pemberitaan Firman tidak mau sungguh-sungguh mendengar, tidak mau disucikan. Karena tidak mau disucikan akibatnya dosanya bertambah-tambah sehingga menjadi beban bagi hidupnya. Saat dia tidak tahan memikul beban itu maka pelayanan dia lepas.

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Biar kita ikuti terus jejaknya Yesus, jangan salah langkah. JejakNya kematian dan kebangkitan kita ikuti terus yaitu mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran itu bertobat. Kemudian pikiran dan cari perkara di atas, utamakan ibadah, terima penyucian, dipakai Tuhan beribadah melayani Tuhan. Jadi kalau disimpulkan mengikuti jejak Yesus adalah bertobat dan melayani Tuhan.

I Tesalonika 1:9-10

1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,

1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

Yang kita layani adalah Allah yang hidup dan yang benar. Berarti kita yang melayani Tuhan harus orang hidup dan orang benar. Sama dengan orang yang bertobat. Sebenarnya pelayanan itu adalah kemurahan Tuhan tetapi kadangkala kita jadikan murahan sebab melayani tanpa pertobatan. Di depan manusia memang bisa, bahkan mungkin karena skillnya hebat jadi kelihatan bagus, tetapi sebenarnya Tuhan tidak terima. Berbuat dosa itu mati.

Efesus 2:1-2

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

 

Sekarang kita sudah berhenti berbuat dosa, mati terhadap dosa, maka kita menjadi orang hidup dan benar serta bertobat. Sekali lagi saya mau tekankan supaya kita tidak asal melayani Tuhan, jangan coba-coba melayani tanpa pada pertobatan, hanya akan membawa kita pada kebinasaan seperti Yudas! Karena kita melayani Allah yang hidup, bukan Allah yang mati dan benar. Melayani itu bagaikan membawa santapan kepada Tuhan. Kita membawa santapan tetapi kita sendiri dalam keadaan kotor dan cemar, mana mau diterima oleh Tuhan. Biar enak santapannya tetapi kalau tangannya penuh dengan kotoran, mana orang mau makan.

 

Melayani tanpa pertobatan itu merusak Tubuh Kristus. Saya duluan dikoreksi Tuhan, kalau saya melayani tanpa pertobatan berarti merusak diri, merusak isteri anak, merusak sidang jemaat sehingga hancurlah kita. Melayani itu merupakan sikap menanti kedatangan Yesus kedua kali. Dengan kata lain kalau tidak melayani berarti tidak mau menyambut kedatangan Yesus. Ayo melayani Tuhan dalam bidang apa saja yang digerakkan oleh Tuhan, digerakkan oleh Firman, jangan digerakkan oleh manusia.

 

Menanti kedatangan Yesus berarti kita adalah kehidupan yang memiliki pengharapan dan dapat diharapkan. Jadi kalau ada pelayanan Tuhan yang tidak bertobat, tidak bisa diharapkan! Dia hanya akan jadi perusak di situ. Apakah harus diusir? Tidak usah! Didoakan saja. Saya sebagai gembala tidak mungkin memecat. Selama dia masih mau datang dengar Firman berarti masih mendapat kesempatan untuk disucikan dan berubah. Kecuali memang dia adalah orang yang ditentukan Tuhan untuk dihukum.

 

I Yohanes 3:2-3

3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

 

Kalau kita melayani dalam tanda pertobatan akan mengalami penyucian dan punya pengharapan menanti kedatangan Tuhan. Orang yang punya pengharapan dan dapat diharapkan, dia pasti menanti kedatangan Tuhan dengan bertekun. Sangat dibutuhkan orang yang bertekun. Ketika Musa naik ke gunung Sinai, orang Israel yang menanti di bawa gunung tidak tekun, tidak sabar. Lalu mereka mengerumuni Harun “buatkan kami ilah, sebab Musa yang memimpin kami dari tanah Mesir tidak tahu apa yang terjadi padanya” jadi harus ada ketekunan. Dulu kita dengar Tuhan sudah mau datang, lewat tahun milenium belum juga datang. Dengar lagi “kedatangan Tuhan sudah diambang pintu” namun belum juga datang ini sudah tahun 2022 belum datang-datang. Tetapi kita masih datang beribadah melayani Tuhan, itu berarti ada ketekunan. Menanti Tuhan itu dibutuhkan ketekunan.

Roma 5:3

5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,

5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

 

Ketekunan ini dalam bahasa aslinya adalah hupomone yang berarti:

1.      Tekun menunggu. Memang dalam menanti kedatangan Yesus banyak gangguannya, terutama pengejek-pengejek. Kalau kita tidak kuat, kita bisa ikut mengejek juga.

II Petrus 3:3-5

3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.

3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."

3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,

 

Siapa pengejek-pengejek? Orang yang tahu Firman, sudah dengar Firman tetapi sengaja tidak mau tahu. Dan tertampak pada perilakunya yang selalu melawan Firman. Ini yang kita hadapi dalam menanti Yesus, kalau kita tidak kuat, tidak ada pengharapan, nanti terbawa arus. Yang negatif itu pengaruhnya selalu lebih kuat dibandingkan yang positif. Orang yang hidup dalam kesucian, hidup benar, banyak yang tidak suka. Tetapi kalau orang hidup dalam dosa, apalagi kalau pendetanya seperti itu, pengaruhnya kuat, semuanya ikut, malah jemaatnya senang.

 

2.      Menunggu dengan pengharapan. Pengharapan yang pasti, bukan yang tidak pasti. Yesus pasti akan datang menjemput kita Mempelai WanitaNya.

 

3.      Membutuhkan kesabaran secara terus menerus. Sama juga menunggu pertolongan Tuhan, sabar menunggu waktu Tuhan. Kalau sekarang belum ditolong berarti Tuhan masih mau membenahi hati kita. Kalau belum ditolong sabarlah.

 

4.      Tekun dalam tanda kepatuhan (taat) dan kesetiaan, sama dengan taat dan setia. Ada orang menanti Tuhan tetapi tidak taat, tidak setia. Menanti Tuhan dengan logikanya sendiri, caranya sendiri “ayo kita kumpul di satu gunung, tinggalkan semua yang jasmani, buka kebun, hasilnya kita makan sambil menanti Tuhan”. Padahal Alkitab tidak bilang begitu.

 

Apa bukti kita bertekun menanti kedatangan Tuhan Yesus kedua kali?

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Bukti kita menanti Yesus adalah kita menjadi kehidupan yang kuat dan teguh hati. Apa itu kuat dan teguh hati?

1.      Ini yang pertama dan terutama yaitu tetap berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar apapun resikonya. Kita mau bertemu Yesus yang empunya Firman, tetapi FirmanNya kita rombak sana-sini, bagaimana bisa bertemu Yesus. Ini memang suatu perjuangan. Kita ini tinggal menerima jadi, bahannya sudah tersedia dengan melimpah, tinggal kita mau membangun. Kenapa kita malah mau cari bahan yang baru! Dari almarhum Pdt. Van Gessel diteruskan pada Pdt. Totaijs, diteruskan pada Pdt, In Yuwono, diteruskan pada Pdt. Pong Dongalemba dan hamba-hamba Tuhan yang setiawan termasuk papa, sekarang kita sudah tinggal terima jadi. Di Lempinel kami telah terima bahannya, sekarang tinggal membangun. Bodoh sendiri kalau masih mau cari bahan yang lain lagi. Pegang teguh saja pengajaran ini pasti bisa menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga, jangan ditambah kurang. Doakan supaya saya sebagai gembala berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar. Penggembalaan itu sistem meneladani, kalau gembalanya sudah goyah, bagaimana dengan sidang jemaat yang dia layani.

 

2.      Tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan apapun resikonya. Mungkin resikonya kehilangan pekerjaan, yang penting tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan maka Tuhan tidak pernah menipu, Tuhan pasti pelihara. Resikonya kehilangan yang diincar, ayo tetap setia, tetap berkobar dalam ibadah pelayanan.

 

3.      Tetap hidup benar dan suci, mau diapa-apakan tetap hidup benar dan suci apapun resikonya.

 

4.      Tetap berharap dan menyembah Tuhan apapun yang kita hadapi.

 

Hasilnya kuat teguh hati:

I Tawarikh 28:20

28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

 

Tuhan menyertai kita untuk menyelesaikan segala sesuatu bagi kita, segala pergumulan, segala masalah yang kita hadapi, sampai kita terbangun menjadi tubuh Kristus yang sempurna. Wujud penyertaan Tuhan adalah Roh Kudus. Ikuti jejak kematian dan kebangkitan bersama dengan Yesus, maka pasti kita menerima pencurahan Roh Kudus. Yesus harus mati, bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Kita mau bertobat, melayani Tuhan, tekun menanti kedatangan Yesus, kuat teguh hati maka Tuhan menyertai kita, sampai kita selesai terbangun menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, kita siap menyambut kedatanganNya kedua kali, Yesus Kepala dan kita tubuhNya menyatu selama-lamanya.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar