20220429

Kebaktian PA Imamat, Jumat 29 April 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 25:29-30

25:29 "Apabila seseorang menjual rumah tempat tinggal di suatu kota yang berpagar tembok, maka hak menebus hanya berlaku selama setahun mulai dari hari penjualannya; hak menebus berlaku hanya satu tahun.

25:30 Tetapi jikalau rumah itu tidak ditebus dalam jangka waktu setahun itu, rumah itu secara mutlak menjadi milik si pembeli turun-temurun; dalam tahun Yobel rumah itu tidaklah bebas.

 

Ada 3 peraturan penebusan rumah.

1.      Ayat 29-30 Penebusan rumah di kota yang berpagar tembok.

2.      Ayat 31 Penebusan rumah di desa.

3.      Ayat 32-34 Penebusan rumah orang Lewi.

 

Kita masih membahas poin yang pertama. Kota itu ada kaitannya dengan kesibukan dunia untuk memenuhi kebutuhan jasmani. Dikaitkan dengan pagar tembok, itu ada kaitannya dengan harta kekayaan.

Amsal 18:11

18:11 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya.

 

Seringkali harta sudah dijadikan perlindungan, bukan lagi Tuhan. Padahal harta tidak bisa melindungi dari hari kemurkaan. Yang melepaskan kita adalah kebenaran.

Amsal 11:4

11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

 

Kota yang kuat bagi orang kaya adalah harta.

Amsal 10:15

10:15 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya, tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat ialah kemiskinan.

 

Jadi kota ada kaitannya dengan kesibukan dunia untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan pagar tembok ada hubungannya dengan harta. Seringkali harta sudah dijadikan perlindungan bukan Tuhan. Manusia terlalu sibuk mengumpulkan harta dunia karena menganggap harta itu adalah tembok perlindungan, sehingga tanpa disadari nikahnya sedang hancur. Kalau begitu apakah tidak perlu mengumpulkan harta dan bekerja untuk mencari uang? Boleh, harus kita kerja, tetapi harus selalu ingat harta itu perkara kulit yang harus dimanfaatkan sebagai sarana untuk kehidupan kita diisi dengan harta sorga, dengan bulir-bulir gandum, itulah Firman pengajaran yang benar. Pakailah harta kita sebagai sarana untuk beribadah melayani Tuhan. Banyak harta kalau tidak dimanfaatkan untuk beribadah melayani, untuk diisi bulir-bulir gandum Firman Tuhan, maka harta itu hanya menjadi perlindungan semu dan sia-sia. Menghadapi kemurkaan, tidak bisa menyelamatkan.

 

Waspada, harta itu bisa menjadi sandungan yang mengakibatkan nikah dan buah nikah hancur. Kita sudah tahu bagaimana Lot hancur nikah dan buah nikahnya karena persoalan harta. Awal mulanya waktu pemisahan dengan Abraham. Seharusnya kalau dia tahu etika, ketika Abraham berkata “pilihlah yang mana tempatmu, kalau engkau ke kanan aku ke kiri, engkau ke utara aku ke selatan” seharusnya dia berkata “om duluan, om yang bawa saya”. Ini dia langsung memilih lembah Yordan, seperti taman Tuhan, itu menjerumuskan. Dia datang dengan harta yang banyak, dia keluar dari Sodom dan Gomora tanpa harta sedikitpun malah hancur nikah dan buah nikahnya. Diulang juga dalam kitab Yehezkiel, ketika bangsa Israel sudah masuk ke dalam tanah Kanaan, harta mereka menjadi sandungan sehingga mengakibatkan kehancuran rohani mereka.

Yehezkiel 7:19-20

7:19 Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.

7:20 Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.

 

Boleh kumpulkan harta, kerja cari uang untuk kebutuhan hidup, untuk anak dan cucu. Tetapi harus waspada, harta itu tidak menyelamatkan, jangan sampai harta itu menjadi sandungan yang menghancurkan nikah dan buah nikah kita.

 

Praktek harta menjadi sandungan:

1.      I Timotius 6:10

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

Harta menjadi ikatan. Banyak orang Kristen bahkan hamba Tuhan yang terikat akan uang. Bukan hartanya yang salah tetapi ikatan akan uang itu yang salah. Prakteknya kikir dan serakah. Kikir itu tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama anggota tubuh Kristus yang membutuhkan. Serakah itu merampas milik Tuhan dan milik sesama.

 

Orang kikir itu tidak pernah puas, rasanya mengeluarkan sepeser untuk pekerjaan Tuhan itu rugi sekali. Dia tidak puas dan tidak selamat. Kita ini sedang menanti keselamatan yang akan datang yaitu menjadi Mempelai Wanita Tuhan, Tubuh Kristus yang sempurna yang akan disingkirkan dari aniaya antikristus dan diluputkan dari hukuman Tuhan yang akan datang. Makanya dikatakan kerjakanlah keselamatanmu. Keselamatan sekarang ini oleh Korban Kristus kita kerjakan untuk mencapai keselamatan yang akan datang, selamat dari antikristus dan selamat dari hukuman atas dunia. Sebab itu kita harus terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna atau pembangunan Bait Allah secara rohani, Tabernakel yang rohani. Dasar pembangunan Tabernakel dan dasar pembangunan bait Allah Salomo itu sama yaitu hati yang memberi. Makanya orang kikir tidak selamat karena dia tidak masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus.

Keluaran 25:2

25:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.

 

Pembangunan Bait Allah juga dasarnya sukarela memberi.

I Tawarikh 29:12,14,17

29:12 Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.

29:14 Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.

29:17 Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.

 

Terima kasih buat pengorbanan bapak ibu kekasih dalam Tuhan. Saya lihat kemarin di Palu semua sudah terlibat dalam pelayanan tanpa panitia. Nanti satu saat akan terjadi kegerakan yang besar, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna tanpa ada panitia lagi, semua langsung siap kerja. Makanya kita latih dalam kandang penggembalaan, ada pelayanan konsumsi, ada keamanan dan lain sebagainya. Supaya begitu kita masuk dalam kegerakan yang besar kita tidak kaget lagi, tidak perlu panitia lagi. Langsung sigap, saya bagian ini, saya atur itu, langsung bisa dikerjakan ibadah. Dulu Yohanes Pembaptis khotbah di padang gurun, banyak yang datang. Kita di kota Palu, masih di kota, biarpun panas tetapi masih ada ac-nya. Mulai dari kandang penggembalaan kita latih diri kita untuk melayani dengan sukarela, dengan tulus ikhlas untuk memberi.

 

Jadi kalau kikir tidak dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Tidak dipakai Tuhan itu tidak selamat. Jangan hitung-hitungan dengan Tuhan. Korban waktu, tenaga, harta, semua dikorbankan kalau Tuhan gerakan. Dan bukan untuk pamer “saya lebih hebat dari yang lain”.

 

Jangan sampai harta itu menjadi ikatan bagi kita sekalian. Beri untuk pekerjaan Tuhan dan beri juga kepada anggota Tubuh Kristus yang membutuhkan. Terima kasih kalau perkunjungan-perkunjungan, bapak ibu mau berbuat. Sekalipun tanpa gembala mungkin bapak ibu mau berkunjung sendiri, silahkan. Kita punya kelebihan kita berikan kepada sesama yang membutuhkan. Pemberian kepada sesama yang membutuhkan itu melimpahkan ucapan syukur kepada Tuhan.

II Korintus 9:12

9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

 

Kalau melimpah ucapan syukur berarti ada kepuasan. Makanya dikatakan lebih bahagia memberi dari pada menerima. Memberi itu dari hati yang sudah disucikan dan itu merupakan kekayaan rohani yaitu kaya dalam kebajikan dan kemurahan.

II Korintus 8:2-3

8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

 

Dengan memberi untuk pekerjaan Tuhan, untuk sesama anggota Tubuh Kristus yang sempurna, sesungguhnya kita sementara menabung harta di sorga yang menyelamatkan kita. Bukan lagi harta dunia yang menjadi tembok keselamatan kita, tetapi harta sorga yang menyelamatkan kita.

I Timotius 6:18-19

6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi

6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

 

Hidup yang sebenarnya itu di sorga, hidup abadi bersama Yesus. Jadi yang dimaksud mengumpulkan harta di sini adalah harta di sorga, ngengat dan karat tidak bisa merusaknya. Kalau harta di dunia ngengat dan karat bisa merusaknya. Ayo mari kita menabung harta di sorga yang membawa kita pada hidup yang sebenarnya, hidup yang kekal.  

 

2.      Yehezkiel 7:20a

7:20a Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan.

Harta menjadi kecongkakan atau kesombongan atau keangkuhan hidup. Artinya bersandar dan berharap pada harta dunia lebih dari pada Tuhan sehingga tidak ada lagi hubungan dengan Tuhan.

I Yohanes 2:16

2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

 

Jadi kalau kita bersandar pada harta dunia, kita terpisah dari Bapa di sorga, tidak ada hubungan dengan sorga. Ini sama seperti orang kaya yang bodoh.

Lukas 12:15

12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

 

Hidup kita bukan bergantung pada harta sekalipun berlimpah-limpah, tetapi bergantung pada kasih karunia Tuhan. Jadi jangan pesimis kalau tidak punya harta jasmani berlimpah-limpah.

Lukas 12:16-21

12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.

12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.

12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.

12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

 

Praktek harta kekayaan menjadi kesombongan, menjadi keangkuhan hidup:

a)      Mengejar harta jasmani sehingga lupa Tuhan, lupa beribadah melayani Tuhan. Kalau di dunia lupa isteri dan anak saja sudah repot, apalagi ini lupa Tuhan. Yang beri nafas hidup kepada kita, kekuatan, kepandaian dan segalanya itu dari Tuhan. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia saja. Semua dari Tuhan, kita peruntukan juga bagi Tuhan, jangan lupa Tuhan. Apalagi kalau gembala seperti itu. Jemaat kasih perpuluhan miliaran, sudah lupa Tuhan, lupa ibadah pelayanan, pergi keluar negeri jalan-jalan. Bahaya kalau seperti itu.

b)      Beribadah melayani tetapi hanya mengejar harta jasmani sehingga lupa apa tujuan beribadah yang sebenarnya. Terutama kami hamba Tuhan, jangan sampai melayani mencari perkara yang jasmani. Dijauhkan Tuhan jangan seperti itu. Kalau mau cari yang jasmani tidak usah menggelar Paskah persekutuan, bukan dapat, malah keluar. Tetapi memang bukan yang jasmani tujuannya, tujuannya supaya jiwa-jiwa bisa masuk di dalam pengajaran yang benar.

 

Jadi, kalau harta sudah menjadi keangkuhan hidup maka kehidupan orang itu kena penyakit lupa rohani. Bahaya kalau kena penyakit lupa rohani, lupa ibadah, lupa tujuan beribadah, pokoknya semua duit, uang saja, yang penting dapat berkat jasmani. Akibatnya jatuh dalam dosa makan minum dan kesenangan daging itulah dosa kawin mengawinkan. Nikahnya bermasalah, itulah yang dimaksud tadi rumah terjual! Tidak sedikit anak orang kaya yang terjerumus dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Tidak sedikit juga anak pendeta setelah orang tuanya diberkati secara rohani malah terjerumus dalam dosa itu. Saya punya 2 puteri, kalau Tuhan berkati secara jasmani harus jaga jangan sampai ada yang jatuh di dalam dosa makan minun, dosa kawin mengawinkan.

 

Begitu sudah diberkati dengan melimpah, lupa kalau itu dosa dan berpikir tidak apa-apa minum sedikit, tidak apa-apa hisap rokok sedikit, sudah lupa itu dosa. Akibatnya jadi miskin rohani!

Wahyu 3:17,16

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

 

Akibat miskin rohani, sama dengan suam-suam rohani, terancam untuk dimuntahkan Tuhan, keluar dari pembangunan Tubuh Kristus. Bukan tidak boleh kerja, silahkan kerja, silahkan menabung untuk anak cucu, tetapi jangan tersandung dengan harta. Jangan sampai harta menjadi ikatan, membuat kikir. Jangan sampai harta menjadi keangkuhan hidup, menjadi penyakit lupa rohani, lupa Tuhan, lupa ibadah, lupa itu dosa sehingga dilakukan saja. Lupa pengampunan, berbuat dosa, diampuni, malah diulang lagi.

 

3.      Yehezkiel 7:20

7:20 Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.

 

Ini harta menjadi berhala yaitu serakah, merampas milik Tuhan dan merampas milik sesama. Milik Tuhan itu perpuluhan dan persembahan khusus. Termasuk hutang tidak bayar, waktu ditagih malah ngamuk-ngamuk “tidak punya kasih!” padahal sudah lupa janjinya mau bayar 1 bulan.

 

Efesus 5:5

5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

 

Kolose 3:5

3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

 

Jangan dirampas miliknya Tuhan. Tuhan sudah kasih 1/10, yang Tuhan minta hanya 1/10 itu Tuhan punya. Tuhan sangat adil 1/10 saja Tuhan minta, jangan diambil. Kalau harta menjadi berhala yaitu serakah maka akibatnya:

a)      Maleakhi 3:10

3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

 

Akibatnya tidak ada makanan di rumah Tuhan. Yang dimaksud di sini bukan makanan yang jasmani tetapi makanan yang rohani. Artinya:

1)      Kalau dia hamba Tuhan, Tuhan tidak akan percayakan pembukaan rahasia Firman. Makanya saya takut sekali soal perpuluhan, isteri saya yang atur soal keuangan, 1/10 tidak boleh dilalaikan. Kalau sampai dirampas maka tidak ada pembukaan rahasia Firman. Saya gembala kering, jemaat yang dilayani juga kering. Mau apa kita kalau ibadah kita kering, menderita sekali.

2)      Kalau dia sidang jemaat, tidak akan pernah mengerti Firman.

 

Jadi, perpuluhan sangat menentukan rohani kita hidup atau mati. Kalau kita jujur kita dapat makan, hidup rohani kita. Kalau tidak jujur tidak ada makanan sehingga mati rohani kita.

 

Saya selalu periksa hati, sebab itu nasihat guru kami di Malang. Kalau mau khotbah perpuluhan periksa hati. Kalau ada keinginan jangan sampaikan! Ini murni supaya jangan kita tersandung soal harta.

 

b)      Akibat serakah hidup bersuasana kutukan, pintu-pintu berkat secara jasmani tertutup semuanya. Kalau kita kembalikan perpuluhan maka ada makanan Firman, kita lakukan Firman maka Tuhan buka tingkap-tingkap di langit

 

 

 

Kalau ada perpuluhan ada makanan Firman, kalau kita lakukan Firman Tuhan buka tingkap-tingkap langit, dicurahkan ada perlindungan, ada kebahagiaan, keluarkan lagi perpuluhannya. Tetapi kalau perpuluhan dihambat tidak ada makanan Firman, tidak bisa lakukan Firman, tidak ada pembukaan pintu berkat, tertutup semuanya. Jangan kita alpakan perpuluhan.

 

Dahsyatnya keserakahan di akhir zaman, bukan hanya milik Tuhan dan milik sesama yang dirampas, tetapi kepercayaan Tuhan kepada hamba Tuhan soal perpuluhan dirampas. Gembala tidak dipercaya lagi menerima perpuluhan yang adalah milik Tuhan, sudah dirampas! Itu keserakahan yang luar biasa, dengan dalih mereka supaya management gereja diatur oleh bendahara dan lainnya. Kalau seperti itu gereja kering, tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman. Secara jasmani kelihatan maju, pendeta dibangunkan rumah, dibelikan mobil, tetapi kalau kering tanpa pembukaan rahasia Firman buat apa! Tidak mengenal Yesus, tidak dikenal oleh Yesus. Hebat tetapi tanpa dikenal Yesus buat apa. Tuhan bilang “enyahlah kamu sekalian pembuat kejahatan, Aku tidak mengenal kamu!”

 

Contoh orang yang tersandung pada harta dunia yaitu orang lumpuh di pintu gerbang Bait Allah.

Kisah Para Rasul 3:1-2

3:1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.

3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.

 

Tiap hari berada di pintu gerbang Bait Allah tetapi tidak pernah masuk Bait Allah. Jadi kalau sudah tersandung pada harta dunia maka rohani menjadi lumpuh, bukan malah maju!

 

Pengertian lumpuh rohani:

1.      Tetap di pintu gerbang, tidak pernah masuk Bait Allah. Artinya tidak setia dan tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kita periksa, karena kesibukan dunia, karena mengejar harta jasmani, sehingga sudah tidak beribadah, itu lumpuh rohani. Mereka yang tidak bisa ibadah tatap muka langsung bisa tekun, apalagi kita yang bisa ibadah tatap muka langsung harus tekun dan setia sebab kita mendapat prioritas utama.

 

Ada 2 cara pemberitaan Firman yaitu secara lisan dan tulisan. Secara lisan itu tatap muka langsung seperti sekarang ini. Secara tulisan itu lewat warta, internet, siaran langsung dan siaran tunda. Tetapi sama-sama menikmati kehadiran Tuhan. Kalau ada pembukaan Firman Tuhan hadir di situ. Ayo setia berkobar-kobar setia melayani Tuhan.

 

2.      Meminta-minta, sama dengan tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan. Sama dengan kikir, itu lumpuh rohani.

 

3.      Kisah Para Rasul 3:3-6

3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.

3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."

3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.

3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"

 

Hanya berharap emas perak secara jasmani = bersandar pada harta lebih dari pada Tuhan. Tuhan lebih dari segala-galanya, Tuhan tempat sandaran kita, bukan harta dunia! Kalau selalu bersandar pada harta tidak akan jadi pekerjaan Tuhan. Kami di Tonusu kalau bersandar pada harta tidak akan pernah selesai. Jangankan pondasi, tanahnyapun mungkin sampai sekarang belum terbeli. Tetapi kalau bersandar pada Tuhan bisa. Tuhan yang empunya semuanya, langit dan bumi Dia ciptakan. Masa cuma emas dan perak, uang untuk pembangunan gereja tidak mampu Dia sediakan. Dia Yehova Jireh, menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Kalau kita mau menggelar ibadah persekutuan lalu selalu terbentur soal biaya maka tidak akan pernah maju rohani kita. Ayo bersandar kepada Tuhan! Biarlah ketika terjadi kegerakan kita ada di dalamnya, bukan berada di luar. Kalau setelah ibadah persekutuan malah ribut soal harta berarti tidak maju rohaninya. Panstopku hilang, garpuku hilang. Kalau sudah hilang anggap itu sudah mendahului. Tetapi jangan ada yang sengaja kasih hilang.

 

4.      Markus 2:11

2:11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"

 

Tempat tidur bicara nikah. Jadi artinya nikah tidak beres, ada dosa kenajisan di dalamnya. Mau nikah baru, mau nikah lama jangan ada dosa kenajisan di dalamnya, harus diselesaikan semuanya.

Kalau sudah tersandung pada harta jasmani, rohani pasti lumpuh. Supaya kita tidak tersandung pada harta jasmani maka jalan keluarnya harus punya emas dan perak secara rohani. Apa itu?

1.      I Petrus 1:18-19

1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

 

Itulah penebusan oleh darah Yesus, darah yang mahal, darah Anak Domba yang tidak bernoda dan tidak bercacat. Mengalami penebusan artinya mengalami kelepasan dari dosa. Maka kita tidak akan tersandung pada harta dunia. Kita yakin bahwa kita sudah dimiliki oleh Yesus, maka Dia mampu menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan. DarahNya saja Dia berikan, masakan yang jasmani tidak mampu Dia berikan kepada kita.

Roma 8:32

8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

 

Kalau kita yakin saya sudah dibeli oleh darah Yesus, ditebus oleh darah Yesus, saya miliknya Tuhan, nyawaNya Dia berikan, darahNya Dia berikan, yang jasmani juga pasti Dia berikan bagi kita.

 

Ayo mengalami kelepasan dari dosa. Prosesnya mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, setelah diampuni jangan diulangi lagi. Saling mengaku dan saling mengampuni dengan sesama, maka darah Yesus yang mahal akan menjadikan kita kehidupan yang mahal dan berharga di mata Tuhan. Tadinya kita hina, tetapi oleh darah Yesus yang mahal kita dilepaskan dari dosa, diampuni dan dijadikan berharga di mata Tuhan.

 

Lepas dari dosa itu sudah suatu kekayaan. Kita bisa mengaku dosa, bisa mengampuni dan melupakan dosa orang lain berarti kita kaya rohani. Tetapi kalau mengulang-ulang dosa, tidak mau mengampuni dan melupakan dosa orang lain berarti kita miskin dan hina di mata Tuhan. Ayo biar kita menjadi kaya rohani. Bukan berarti jangan kaya secara jasmani, saya doakan supaya jemaat semua kaya terutama secara rohani dan secara jasmani, Tuhan berkati kita sekalian.

 

Lepas dari dosa itu sama dengan hidup benar, itu suatu kekayaan rohani yang kita miliki. Kadangkala bahkan sering orang yang sudah diampuni, yang sudah hidup benar, sudah berharga, kembali berbuat dosa, kembali menjadi hina. Sebab itu setelah diampuni dan hidup benar lanjutkan tergembala dengan benar dan baik. Ingat darah Yesus itu adalah darah yang mahal, disebut juga darah Anak Domba yang tidak bercacat. Bicara Anak Domba ada kaitannya dengan penggembalaan. Setelah hidup benar lanjutkan tergembala dengan benar dan baik.

Amsal 12:26

12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

 

Ayo jadi domba yang tergembala. Di dalam penggembalaan kita disucikan secara terus menerus oleh suara Yesus, dengan tujuan supaya kita tidak bernoda lagi dan tidak bercacat cela di hadapan Tuhan. Itulah Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, pengantin Anak Domba. Tergembala itu seperti ranting melekat kepada pokok. Pokoknya satu, rantingnya banyak. Pokoknya itu Yesus, kalau sudah melekat pada pokok akan dibersihkan terus menerus oleh suara Yesus, Firman pengajaran yang benar. Jadi orang yang tergembala mendapat prioritas utama untuk dibersihkan terus menerus, sampai tampil tak bernoda, tak bercacat, layak tampil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Yohanes 15:1:3

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Wahyu 21:9-10

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Ini sasaran akhir pengikutan kita kepada Tuhan yaitu menjadi pengantin Anak Domba. Ayo miliki harta sorga, emas perak secara rohani yaitu penebusan oleh darah Yesus, darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Bisa hidup benar, lanjutkan tergembala dengan benar dan baik, tekuni 3 macam ibadah pokok, di situ kita dibersihkan dan disucikan terus menerus oleh suara Yesus, Firman yang dibuka rahasiaNya, ayat menerangkan ayat, Firman pengajaran yang benar. Terus disucikan sampai kita tampil tak bernoda dan tak bercacat. Terserah orang lain kalau mau hina pengajaran, jangan kita hina pengajaran. Terserah orang lain mau lepaskan pengajaran, jangan kita lepaskan. Sebab lewat pengajaran kita mau disucikan oleh Tuhan.

 

2.      II Timotius 2:20-21

2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.

2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

 

Pengertian emas dan perak yang kedua adalah dipakai Tuhan dalam pekerjaan yang mulia. Pekerjaan yang mulia itulah pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Tuhan utus kita untuk dipakai dalam pekerjaan yang lebih besar, pekerjaan yang lebih besar itu apa? Pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Yesus mati dan bangkit itu menjadi dasar pembangunan Tubuh Kristus. Kita yang sekarang bekerja membangun untuk Tubuh Kristus yang sempurna. Inilah hasil penggembalaan yang benar, di situ kita dibersihkan dan disucikan, maka kita pasti dipakai. Semakin suci semakin dipakai oleh Tuhan. Jadi ini adilnya Tuhan, pemakaian Tuhan itu berdasarkan kesucian, bukan berdasarkan kepandaian, kedudukan dan kekayaan. Kalau berdasarkan itu maka yang tidak pandai, tidak punya kedudukan, tidak punya kekayaan tidak dipakai Tuhan. Berdasarkan kesucian semua dipakai oleh Tuhan. Nikodemus orang pandai dipakai, Yusuf Arimatea orang kaya, dipakai Tuhan karena mau disucikan. Petrus orang sederhana, nelayan, tidak punya pendidikan, tetapi juga dipakai Tuhan. Yang penting adalah kesucian. Itu syarat pemakaian Tuhan.

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Dikuduskan dulu baru memegang jabatan imam.

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Dipakai Tuhan itu harta sorga. Semakin kita dipakai oleh Tuhan semakin kaya rohani kita. Kalau Tuhan tambahkan pelayanan berarti semakin kaya rohani. Berarti Tuhan anggap kita layak untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Tadinya kita tidak layak, setelah dilepaskan dari dosa, tergembala, disucikan, maka kita dianggap layak dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Sebenarnya kita ini tidak layak, tetapi hanya dianggap layak oleh Tuhan untuk melayani, sebab itu pelayanan itu dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Semakin suci semakin dipakai Tuhan, semakin diberkati Tuhan. Tetapi bukan ukuran jasmani yang kita pakai, bukan itu yang kita kejar, kalau itu kejar nanti tersandung. Yang kita kejar kesucian maka kita dipakai Tuhan. Kalau kejar yang jasmani, tidak mau disucikan, tidak mau dipakai Tuhan maka tidak akan dapat yang jasmani. Sekalipun dapat hanya untuk membeli tanah kuburan seperti Yudas, tidak bisa dinikmati. Pengkhotbah mengatakan ada orang yang dipercaya mengumpulkan harta tetapi tidak dipercaya untuk menikmati, orang lain yang dipercaya menikmati. Biarlah kita dipercaya mengumpulkan dan kita juga dipercaya menikmati.

 

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Kita disucikan, kita dipakai, kita terpelihara sempurna. Tidak usah ragu akan janji pemeliharaan Tuhan. Tidak usah kita kejar, berkat itu yang Tuhan perintahkan datang mengejar kita. Kita sampai heran koq bisa! Jadi sekali lagi jangan tersandung pada harta dunia, kejar harta sorga, emas dan perak secara rohani yaitu kelepasan dari dosa, tergembala, disucikan dan dipakai oleh Tuhan. Semakin dipakai semakin diberkati oleh Tuhan. Itu sarana untuk kita semakin dipakai oleh Tuhan lebih luas lagi. Bukan ketika diberkati malah timbun untuk diri, itu rawa. Yakin Tuhan semakin pakai kita semakin lebih besar. Yang penting kesucian, itu yang utama.

 

3.      Pengertian emas dan perak yang ketiga adalah tabiat Ilahi. Sudah benar, tergembala, disucikan, dipakai oleh Tuhan. Sudah dipakai itu berarti sudah memiliki jubah, jubah ini harus dicelup dalam darah supaya jubah itu berkilau-kilauan dari dalam, itulah tabiat Ilahi. Untuk mendapatkan tabiat Ilahi jangan menghindar dari percikan darah. Saya sudah disucikan, sudah dipakai Tuhan, kenapa saya menderita, kenapa begini, kenapa begitu? Itu supaya kita memiliki pakaian berkilauan, berkilauan itu dari dalam, itu tabiat Ilahi.

Wahyu 7:14; 22:14

7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

22:14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.

 

Kita berbahagia kalau diizinkan mengalami percikan darah. Kalau Tuhan izinkan percikan darahnya dalam bentuk ini, nikmati saja, jangan merasa hebat dan minta tambah lagi. Diizinkan percikan darah difitnah orang, dibenci, sakit, merosot dan lain-lain, nikmati itu. Percikan darah itu menghasilkan keubahan hidup, menghasilkan tabiat Ilahi.

II Korintus 4:16-17

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

 

Penderitaan itu disebut ringan karena dibandingkan kemuliaan yang terima penderitaan itu tidak sebanding. Sebab menghasilkan kemuliaan yang kekal, kemuliaan besar. Ada Roh Kudus yang menolong dan memampukan kita makanya disebut ringan.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Emas itu adalah taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya. Perak itu bicara kejujuran, jujur dalam segala hal.

Amsal 25:12

25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

 

Amsal 25:12 (Terjemahan Lama)

25:12 Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi.

 

Suami kasar, Firman bilang isteri tunduk pada suami, kalau taat malah dipukul, tetap harus ditaati! Taati saja nanti Tuhan tolong. Banyak pengalaman suami keras tetapi karena dia taat maka bisa ditolong Tuhan.

 

Amsal 10:20

10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

 

Ayo jangan menghindari dari percikan darah, itu adalah nyala api yang menghasilkan emas dan perak yang murni. Kita sudah disucikan oleh api Firman, lanjutkan dengan api percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Jangan menghindar, nikmati saja. Maka kita akan tampil menjadi emas dan perak yang rohani, punya tabiat Ilahi, taat yang teruji, jujur yang teruji. Menderita tetapi jujur, menderita tetap taat, jangan menghindar.

Zakharia 13:8-9

13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.

13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

 

Hasilnya kalau punya tabiat Ilahi, emas dan perak secara rohani.

a)      Bisa berseru memanggil nama Tuhan dan Tuhan menjawab kita. Berarti semua diselesaikan Tuhan, semua dijadikan indah oleh Tuhan pada waktunya. Jadi jangan takut, saat kita menderita, dalam percikan darah, kita bisa berseru memanggil nama Tuhan dan saat itu Tuhan dengar. Mungkin sudah tidak bisa berkata-kata yang lain, tinggal menyebut Yesus, bahkan menyebut Yesus pun tinggal suara lirih, sudah tidak bisa lantang sangking beratnya ujian yang kita hadapi, tetapi Tuhan dengar. Tuhan katakan Aku akan menjawab mereka, Tuhan selesaikan semua indah pada waktunya.

Mazmur 135:3

135:3 Pujilah TUHAN, sebab TUHAN itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama itu indah!

 

b)      Kita menjadi umat Tuhan dan Tuhan menjadi Allah kita. Sama dengan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, milik kepunyaan Tuhan selama-lamanya, kita layak masuk Yerusalem yang baru.

Wahyu 21:3,9-10

21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. 

21:10 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:9 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Sulamit berkata:

Kidung Agung 2:16

2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

Betul-betul kita dimiliki Tuhan untuk selama-lamanya, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Harta dunia bisa menjadi sandungan kalau kita terikat pada harta, menjadi kesombongan dan keangkuhan hidup dan menjadi berhala. Supaya tidak tersandung pada harta, miliki harta yang rohani yaitu emas dan perak secara rohani. Itulah kelepasan dari dosa, hidup benar, tergembala dengan benar dan baik, disucikan, dipakai Tuhan, punya tabiat Ilahi hasil mengalami percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Maka kita bisa berseru memanggil nama Tuhan dan Tuhan menjawab doa kita, menjadikan semua indah pada waktunya. Dan kita menjadi milik Tuhan untuk selama-lamanya.

 

Apa ujian yang kita alami malam ini saya tidak tahu, bapak ibu juga tidak tahu apa ujian yang saya alami. Ayo masing-masing dengan Tuhan berseru memangil nama Tuhan, ulurkan tangan kepada Tuhan, percaya, jangan bimbang. Tuhan mampu menolong tepat pada waktunya.

 

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar