20220426

Kebaktian Paskah Persekutuan di Palu Selasa 26 April 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Lukas 24:36

24:36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!"

 

Tema:

Kebangkitan Yesus memberi damai sejahtera bagi gerejaNya

 

Pada awal penciptaan, Tuhan menciptakan langit bumi dan segala isinya sampai menciptakan sepasang nikah yang jasmani yaitu Adam dan Hawa, semuanya baik bahkan sungguh amat baik. Dan keadaan manusia saat itu, mereka ditempatkan di taman Eden dalam suasana kebahagiaan damai sejahtera. Namun dalam Kejadian pasal 3, ketika manusia jatuh di dalam dosa maka damai sejahtera itu hilang, yang ada hanyalah ketakutan. Jadi ketakutan ini akibat dosa. Manusia diusir dari taman Eden dan keturunan Adam dan Hawa sampai saat ini, Alkitab mengatakan semuanya telah berbuat dosa, tidak ada yang terkecuali.

Roma 3:23

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

 

Berarti damai itu tidak ada, yang ada hanya damai bersifat semu, sementara. Mungkin ada yang berkata saya punya kekayaan merasa damai, punya kedudukan merasa damai, tetapi ketika kena bencana seperti dulu pernah terjadi di kota Palu ini maka hilang damainya. Jadi akarnya adalah dosa, itu yang menyebabkan manusia tidak damai.

 

Kejadian 3:9-10

3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"

3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

 

Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia kehilangan damai dan dalam suasana ketakutan. Dalam Injil Lukas pasal 21 ketakutan ini adalah pembunuh utama manusia di akhir zaman. Manusia takut menghadapi kegoncangan sehingga mati ketakutan. Lewat Paskah, itulah tanda kebangkitan Yesus, menandakan Dia telah menang atas maut. Dosa ini mengakibatkan maut kebinasaan. Yesus bangkit mengalahkan maut. Berarti kuasa kebangkitan memberi kelepasan dari dosa. Terutama kuasa darah Yesus Anak Domba Allah.

 

Dulu dalam Perjanjian Lama bangsa Israel diperbudak di Mesir 400 tahun. Oleh kuasa darah Anak Domba Paskah mereka dilepaskan dari perbudakan di Mesir dan dibawa menuju tanah Kanaan. Sekarang kita oleh kuasa darah Yesus Anak Domba Allah kita dilepaskan dari perbudakan dosa untuk dibawa ke Kanaan Samawi itulah Yerusalem yang baru. Nama gereja ini gereja Yerusalem, tentu diberi nama ini karena merindu masuk ke kota Yerusalem yang baru, kerajaan sorga yang kekal.

 

Semua dosa sebanyak apapun diperbuat bisa diampuni oleh darah Yesus. Kecuali dosa tidak percaya Yesus dan dosa menghujat Roh Kudus. Pada Injil Lukas pasal 24 ternyata murid-murid Yesus ragu dan bimbang terhadap Yesus.

Lukas 24:37,39

24:37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.

24:39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."

 

Mereka ragu dan bimbang terhadap pribadi Yesus, karena mereka ragu maka mereka menganggap Yesus adalah hantu. 2 kali murid-murid menganggap Yesus adalah hantu. Pertama waktu perahu murid-murid ditimbus angin gelombang dan nyaris tenggelam lalu Yesus berjalan di atas air. Yang kedua waktu Yesus bangkit menampakkan diri kepada mereka, mereka menganggap Yesus adalah hantu = mereka percaya Yesus. Ini sudah status murid, kalau sekarang Kristen khusus yang mengikut Yesus dari Galilea sampai Yesus disalibkan, mereka tidak percaya kepada Yesus. Semua dosa diampuni kecuali dosa tidak percaya. Jadi kalau tidak percaya itu tidak mengalami pengampunan. Kalau tidak mengalami pengampunan tempatnya di neraka, kebinasaan. Sore ini kita merayakan Paskah supaya kita mengalami kelepasan dari dosa supaya kita percaya kepada Yesus bahwa Dialah satu-satunya yang mampu menyelamatkan kita sekalian., jangan ada keragu-raguan.

 

Banyak orang Kristen hari-hari terakhir ini telah meragukan dan kurang percaya pada pribadi Yesus sampai banyak yang mengabaikan Yesus, menukar Yesus dengan perkara-perkara dunia, meninggalkan keyakinan terhadap Yesus. Ini yang menjadi keprihatinan bagi kita. Sebagai orang Kristen jangan ragu sedikitpun kepada Yesus.

 

Ragu atau bimbang terhadap Yesus itu adalah tanda tidak mengerti Firman.

Lukas 24:45

24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

 

Kalau sudah bimbang, sudah ragu terhadap Yesus, pasti menganggap Yesus adalah hantu. Hantu itu sesuatu yang menakutkan. Berarti menganggap ajaran yang sehat dari Yesus adalah sesuatu yang menakutkan. Mereka menganggap tidak bisa begini, tidak bisa begitu, kamu boleh, kalau kami orang Kristen tidak boleh. Akhirnya mereka tinggalkan Yesus dan mengikuti ajaran yang mengenakan bagi dagingnya.  “Hidup di dunia sudah berat, harus pikul salib lagi, tidak usah ikut Yesus, yang lain saja!” kalau sudah ada keraguan dan kebimbangan pasti salah pilih. Yang palsu dianggap benar, yang benar dianggap palsu. Mengapa? Karena yang palsu itu enak bagi dagingnya. Kalau ajaran sehat itu harus pikul salib, itu berat dan sengsara. Ajaran yang tidak sehat itu boleh ini boleh itu, enak bagi daging. Peribahasa dunia banyak jalan menuju ke Roma, tetapi untuk ke sorga hanya satu jalan dan tidak ada jalan lain, itulah Yesus yang tersalibkan yang kita ikuti.

 

Kalau sudah bimbang pasti salah pilih dan keselamatannya juga dipertanyakan. Yesus tidak ingin murid-muridNya binasa karena tidak percaya juga kita binasa karena tidak percaya. Lewat Paskah Yesus mau membuka pikiran kita untuk mengenal Yesus, untuk mengerti Firman supaya kita percaya kepada Yesus dan mengenal Yesus dengan benar. Bagaimana cara Yesus membuka pikiran kita untuk mengenal Yesus?

Lukas 24:39

24:39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."

 

Yohanes 20:20

20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.

 

Cara Yesus membuka pikiran kita supaya tidak ragu terhadap Yesus adalah lewat membuka mata kita untuk melihat Yesus yang telah bangkit. Bagaimana praktek memandang Yesus yang telah bangkit?

1.      Melihat lambung Yesus yang tertikam. Apa yang keluar dari lambung Yesus yang tertikam itu? Darah dan air.

Yohanes 19:34

19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

 

Pandang darah dan air yang keluar dari lambungnya Yesus. Apa artinya itu?

a)      Memandang darah Yesus. Darah ini tanda pertobatan. Dulu ketika ada domba yang mau dipersembahkan, disembelih dan darahnya dicurah di mezbah korban bakaran. Itu tanda pengampunan dosa. Setahun sekali imam besar naik ke ruangan maha suuci, tempat maha kudus, membawa darah lembu jantan dan darah domba jantan ke ruangan maha suci dan dipercik di depan tabut perjanjian dan di atas tabut perjanjian sebagai tanda dosa dihapuskan.

 

Kita tidak perlu lagi bawa kambing, domba, lembu, sapi sebab sudah tersedia 1 korban yang sempurna untuk menggenapi semua korban, itulah korban Kristus. Dia mencucurkan darah untuk menghapus segala dosa kita. Jadi tanda darah artinya bertobat. Berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan dan tidak mengulangi lagi. Orang berbuat dosa membelakangi dan terus menjauh meninggalkan Yesus. Bertobat itu berhenti berbuat dosa, tetapi juga harus berbalik kembali kepada Tuhan. Caranya bagaimana bertobat dan kembali kepada Tuhan?

Kisah Para Rasul 2:36-38,40

2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."

 

Banyak kali orang bertobat itu seperti kapok-kapok lombok, hari ini kepedisan tetapi besok dicari lagi. Jadi bagaimana prosesnya bertobat?

 

1)      Percaya Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat lewat mendengar Firman. Bukan percaya karena melihat.

Roma 10:10

10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

 

2)      Mendengar Firman sampai hati terharu. Artinya mendengar Firman yang menyatakan dosa. Bagaimana kita tahu itu dosa kalau tidak ditunjukan. Kita kira sudah benar melakukan ini dan itu padahal tidak benar, itu dosa. Mendengar Firman yang menyatakan dosa sampai kita sadar dan menyesal. Jadi kami hamba Tuhan di gereja jangan takut menyatakan dosa sidang jemaat supaya sidang jemaat hidup dalam pertobatan. Kalau hidup dalam pertobatan amanlah gereja. Coba kalau tidak bertobat, bendahara gereja tidak bertobat, begitu mau buat ibadah Paskah lalu ditanya “pak uang kas kita sisa berapa?” dijawab “sisa sekian” padahal sebagian sudah masuk di kantong. Lebih parah lagi kalau gembalanya tidak bertobat.

 

3)      Setelah sadar dan menyesal, mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama. Setelah mengaku darah Yesus yang keluar dari lambung menghapus dosa, seakan-akan kita tidak pernah berbuat dosa itu.

I Yohanes 1:7,9

1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Ingat perumpamaan tentang pengampunan, seorang hamba yang berhutang ribuan talenta dan dia tidak mampu membayarnya, Sang Raja berbelas kasihan menghapus hutangnya. Hutang dosa kita tidak terhitung tetapi sudah Yesus hapuskan di kayu salib dengan kasihNya yang tidak terbilang asalkan kita mau mengaku. Kalau kita tidak mengaku bagaimana bisa diampuni.

 

4)      Proses berikutnya mengampuni dan melupakan orang lain yang bersalah kepada kita. Sebagaimana dosa kita yang begitu banyak sudah Tuhan hapus di kayu salib, ayo dosa orang lain juga kita ampuni dan lupakan.

 

Jadi memandang darah Yesus sama dengan bertobat, kita akui dosa kita dan kita ampuni dosa orang lain. Sama dengan hidup dalam kerukunan mulai dari hidup rumah tangga kita. Kalau sudah rukun maka hasilnya:

Mazmur 133:1-3

133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

 

Kalau sudah rukun dan damai maka Tuhan perintahkan berkat kehidupan. Biar kita tinggal di mana kalau Tuhan perintahkan berkat tidak ada yang bisa halangi, setanpun tidak bisa halangi.

 

b)      Memandang air yang keluar dari lambung Yesus artinya:

1)      Masuk baptisan air yang sesuai Alkitab seperti Yesus dibaptis, menghasilkan hidup dalam kebenaran. Dalam gereja mula-mula yang memberi diri dibaptis itu 3000 orang. Angka 3000 ini ada arti rohaninya, bukan sekedar banyak-banyakan jumlah. Dulu Musa diperintahkan oleh Tuhan membangun kemah suci atau dalam bahasa Inggris disebut Tabernacle of God. Ini yang disadur dalam bahasa Indonesia menjadi Tabernakel. Panjang dari ruangan suci ditambah ruangan maha suci itu 30 hasta, lebar 10 hasta, tinggi 10 hasta, kalau dicari volumenya 3000 hasta, ini adalah angka rohani. Jadi 3000 jiwa dibaptis itu menunjuk angka rohani. Rohani kita harus ada mutu, jangan hanya kuantitas tetapi harus ada kualitasnya. Lewat baptisan air yang benar kita menghasilkan mutu rohani yang namanya hidup dalam kebenaran:

Roma 6:4,16

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?

 

Sesudah masuk baptisan air mau dibawa ke mana? Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul. Pengajaran itu diibaratkan seperti air hujan.

Ulangan 32:1-2

32:2 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.

32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

 

Pengajaran Musa itu dari Tuhan, jadi bukan berasal dari Musa. Tuhan taruh di mulut Musa dan diajarkan kepada orang Israel. Kalau kita mandi air hujan Firman pengajaran menghasilkan mutu rohani yang namanya hidup suci. Baru memandang lambung kita sudah bisa tampil dalam kualitas rohani benar dan suci. Kita dimandikan air dan dilanjutkan dengan Firman, air itu menunjuk baptisan air dan Firman itulah ajaran yang sehat. Dalam suratan Titus serta I dan II Timotius, di situ rasul Paulus selalu berkata ajaran sehat. Coba kalau manusia tidak mandi berhari-hari, sudah bagaimana baunya itu. Kita butuh mandi. Di hadapan Tuhan rohani kita juga harus dimandikan. Banyak kotoran dalam hidup kita, kotoran lewat perkataan yang tidak baik, lewat mata ini pandangan tidak baik, kepala atau pikiran yang tidak baik, tangan yang cemar, kaki yang melangkah untuk berbuat dosa, itu semua harus dimandikan lewat mandi air Firman pengajaran. Tujuannya supaya kita tampil tanpa cacat cela di hadapan Yesus.

Efesus 5:26-27

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Kita mau bertemu Yesus Raja di atas segala raja. Menghadap pejabat di dunia saja kita mandi dan berpakaian rapi, apalagi mau bertemu Yesus Raja di atas segala raja.

 

2.      Memandang tangan Yesus yang berlubang paku. Bicara tangan menunjukan pelayanan, tangan menunjukan pekerjaan.

a)      Bekerja atau melayani seperti Yesus bekerja atau melayani. Kalau semua seperti Yesus tidak akan ribut, soal pelayanan tidak akan kacau karena meneladani Yesus. Kecuali kalau meneladani organisasi. Organisasi A dengan organisasi B aturannya sudah beda, bisa ribut. Tetapi kalau meneladani Yesut tidak akan ribut. Bagaimana cara Yesus melayani?

Yohanes 4:34

4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

1)      Melayani sesuai kehendak Tuhan = taat pada Firman. Firman kataan A kita lakukan A. Jangan sampai Firman Tuhan katakan A kita lakukan B.

2)      Melayani sampai selesai, artinya melayani dengan setia sampai garis akhir. Garis akhir manusia ada 2:

Ø  Meninggal dunia. Setia melayani sampai dipanggil Tuhan.

Ø  Yesus datang kedua kali. Setia melayani Tuhan sampai Yesus datang kedua kali.

 

Usia jangan menjadi alasan kita tidak melayani, ayo tetap melayani. Waktu masuk Yerusalem keledai muda ditunggangi Yesus, induk keledai ikut serta. Yang muda melayani, yang tua ikut serta mendampingi pelayanan. Mau tua mau muda sama-sama dipakai Tuhan sampai masuk Yerusalem. Dalam Mazmur pasal 92 dikatakan sampai tua tetap gemuk dan segar menghasilkan buah. Melayani dengan taat, melayani dengan setia sampai garis akhir, itu meneladani pelayanan Yesus.

 

b)      Bekerja dan melayani dengan kerelaan hati untuk berkorban. Berkorban apa saja, korban waktu, korban harta, korban tenaga, sampai korban seluruh hidup.

Yohanes 10:17-18

10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.

10:18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

 

Artinya segala yang kita korbankan kepada Tuhan tidak hilang tetapi mengarahkan kita untuk bertemu dengan Yehova Jireh, Tuhan menciptakan. Ingat Abraham, Tuhan perintahkan mempersembahkan anaknya Abraham di satu tempat di gunung Moria. Kalau dipikir Abraham ini anakku satu-satunya yang lahir di usia tua, masa tega Tuhan, coba minta domba atau minta lembu, kenapa minta anakku. Tetapi waktu dia mau sembelih, Tuhan katakan jangan kau apa-apakan anak itu, Aku tahu imanmu. Waktu Abraham menoleh ke belakang dia lihat ada domba yang tanduknya tersangkut di semak belukar dan dia sembelih dan persembahkan. Apa yang yang Abraham katakan? Di atas gunung Tuhan disediakan. Dia sanggup menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.

 

Kalau kita korban semua maka kita bertemu dengan Yehova Jireh, Tuhan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Tuhan menciptakan kita kembali yang sudah rusak, gambar Allah yang seharusnya ada pada kita tetapi sudah dirusak oleh setan, Tuhan ciptakan kembali untuk kita kembali segambar dengan Allah, kembali menjadi sama mulia dengan Tuhan. Kalau yang rohani kita mengalami penciptaan Tuhan, yang jasmani jangan kita takut, Tuhan pasti menciptakan.  

 

Asalkan sudah disucikan, tidak sulit untuk berkorban. Tidak usah disuruh, tidak usah berpantun, pasti berkorban.

Kisah Para Rasul 20:32,35

20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

 

Kalau sudah disucikan, pasti lebih bahagia memberi dari pada menerima. Keberhasilan pelayanan jangan kita ukur dengan banyaknya berkat jasmani yang kita terima. Keberhasilan pelayanan itu kalau kita lebih bahagia memberi darpada menerima. Kalau kita memberi tetapi masih tahan-tahan ekornya, itu belum berbahagia. Memberi itu hasil penyucian, bukan hasil perkataan muluk-muluknya gembala.

 

3.      Memandang wajah Yesus, sama dengan menyembah Tuhan sampai mengalami pancaran sinar kemuliaan dari wajah Yesus.

Matius 17:1-2

17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

 

Jadi kalau disimpulkan memandang wajah Yesus sama dengan menyembah Yesus sama dengan berubah, mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai nanti sama mulia dengan Yesus. Wajah menunjukan hati juga menunjukan panca indera. Kenapa wajah menunjukan hati? Apa yang ada dalam hati terpancar di wajah. Hati senang wajah ceria, hati takut wajah pucat, hati marah wajah merah. Jadi Tuhan mau mengubahkan hati, mau mengubahkan hati kita yang cenderung jahat. Hati kita berisi gudangnya dosa, ini mau diubahkan menjadi hati yang suci, hati yang putih, hati yang damai sejahtera, hati yang tenang menghadapi segala sesuatu. Kita merayakan Paskah supaya kita mengalami keubahan hati menghadapi segala sesuatu, hati yang tenang, kuat dan teguh hati.

 

Wajah ini juga menunjuk panca indera. Mulai dari telinga kita yang tidak dengar-dengaran menjadi dengar-dengaran pada Tuhan. Mulut yang suka bicara yang tidak baik dan menyakitkan orang menjadi mulut yang bisa bersaksi dan menyembah Tuhan, berkata-kata sesuai Firman.

 

Telinga baik, mulut baik, semua menjadi baik.

Markus 7:37

7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

 

Apa yang tidak baik sore ini, mungkin ekonomi, kesehatan, nikah, buah nikah, pandang Yesus. Jangan salahkan isteri dan anak-anak. Pandang lambung Yesus, bertobat, hidup benar, hidup suci. Kemudian pandang tangan Yesus, layani Tuhan dengan taat dan setia, rela berkorban apapun, tidak hitung-hitungan dengan Tuhan, lebih bahagia memberi dari pada menerima. Lalu pandang wajah Yesus, sembah Dia. Maka hati diubahkan menjadi hati yang tenang dan damai, menghadapi apapun tidak galau, serahkan semua kepada Tuhan. Telinga diubahkan hanya mendengar dan dengar-dengaran pada Tuhan. Mulut diubahkan hanya berkata-kata yang membangun, yang memuliakan Tuhan, bersaksi dan menyembah Tuhan. Maka Tuhan menjadikan semua baik. Kuasa Paskah menjadikan semua baik sampai sungguh amat baik, sempurna, kita layak untuk menyambut kedatangan Yesus di awan-awan. Dia Raja, Dia kepala gereja dan kita tubuhNya, Dia suami Mempelai Pria Sorga dan kita Mempelai WanitaNya.

 

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar