20220406

Kebaktian PA Imamat, Rabu 6 April 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 25:29-34

25:29 "Apabila seseorang menjual rumah tempat tinggal di suatu kota yang berpagar tembok, maka hak menebus hanya berlaku selama setahun mulai dari hari penjualannya; hak menebus berlaku hanya satu tahun.

25:30 Tetapi jikalau rumah itu tidak ditebus dalam jangka waktu setahun itu, rumah itu secara mutlak menjadi milik si pembeli turun-temurun; dalam tahun Yobel rumah itu tidaklah bebas.

25:31 Tetapi rumah-rumah di desa-desa yang tidak dikelilingi pagar tembok haruslah dianggap sama dengan ladang-ladang di negeri itu, atasnya harus ada hak menebus dan dalam tahun Yobel rumah itu harus bebas.

25:32 Mengenai rumah-rumah di kota-kota orang Lewi, hak menebus rumah-rumah itu ada pada orang-orang Lewi untuk selama-lamanya.

25:33 Sekalipun dari antara orang Lewi yang melakukan penebusan, tetapi rumah yang terjual di kota miliknya itu haruslah bebas dalam tahun Yobel, karena segala rumah di kota-kota orang Lewi adalah milik mereka masing-masing di tengah-tengah orang Israel.

25:34 Dan padang penggembalaan sekitar kota-kota mereka janganlah dijual, karena itu milik mereka untuk selama-lamanya."

 

Ada 3 peraturan penebusan rumah:

1.      Ayat 29-30 Penebusan rumah di kota yang berpagar tembok.

2.      Ayat 31 Penebusan rumah di desa.

3.      Ayat 32-34 Penebusan rumah orang Lewi.

 

Kita pelajari poin pertama, penebusan rumah di kota yang berpagar tembok. Kota ada kaitannya dengan kesibukan. Seringkali karena kesibukan dengan kegiatan di dunia ini, nikah menjadi bermasalah. Anak-anak tidak mendapat perhatian lagi karena orang tua sibuk kerja sehingga mencari kepuasan di dunia, kepuasan berbuat dosa. Suami tidak lagi perhatian kepada isteri karena sibuk dengan kegiatan di dunia. Isteri tidak perhatian lagi sama suami, tidak pernah doa sama-sama, bangun pagi doa sendiri-sendiri karena ada kesibukan sendiri-sendiri. Malampun begitu, tidur sendiri-sendiri. Tanpa kita sadari hal itu membuat hubungan dalam rumah perlahan-laham menjadi renggang dan kasih semakin dingin. Misalnya dapat pekerjaan yang menguntungkan tetapi kesibukannya luar biasa. Isteri sudah tidak diperhatikan lagi, anak-anak tidak diperhatikan, anak-anak sudah tidak memperhatikan orang tua dan seterusnya.

 

Begitu juga kami hamba Tuhan, karena sudah terlalu sibuk dalam pelayanan sampai kurang perhatian kepada isteri dan anak-anak. Makanya banyak anak hamba Tuhan jadi berandalan, kalau diperhatikan karena kami yang kurang perhatian. Betul sibuk melayani tetapi perhatian kepada isteri dan anak-anak tidak boleh berkurang, tetap harus diperhatikan.

 

Saya ditegur oleh Tuhan terlalu sibuk dengan kegiatan pelayanan jangan sampai perhatian kepada isteri dan anak-anak terabaikan. Saya kalau malam cerita Firman sama anak. Sesibuk apapun kita jangan sampai rumah tangga tidak kita perhatikan. Sesibuk apapun harus tetap memperhatikan nikah. Kenapa? Sebab nikah itu kepercayaan Tuhan, kasih karunia Tuhan, titipan Tuhan. Kalau tidak kita perhatikan, nanti Tuhan ambil.

Matius 19:10-11

19:10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."

19:11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.

 

Hanya mereka yang dikaruniai, hanya mereka yang dipercaya. Nikah itu titipan Tuhan, harus kita jaga, jangan lengah karena terlalu sibuk dalam kegiatan di dunia dan juga kegiatan dalam pelayanan.

 

Ada 3 titipan Tuhan atau kepercayaan Tuhan yang harus kita jaga:

1.      Diri kita secara pribadi

I Korintus 6:19-20

6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

 

Kehidupan kita sudah dibeli atau ditebus dengan darah Yesus yang mahal, dari kehidupan yang berdosa yang harusnya binasa, sudah Tuhan beli dengan darah yang mahal, kita menjadi kehidupan yang mahal. Jadi hidup kita ini bukan milik kita sendiri, tetapi miliknya Tuhan, kita hanya dititip, hanya dipercaya Tuhan untuk menjaganya. Jadi jangan seenaknya menggunakan hidup ini untuk keenakan hawa nafsu daging. Kalau Tuhan lihat dirinya diperlakukan tidak baik yah Tuhan ambil! Mau apa kita kalau Tuhan ambil. Kita mau protes? Tidak bisa. Cara Tuhan mengambil lewat sakit, kecelakaan dan lain sebagainya. Sebab itu harus kita jaga sungguh-sungguh karena kita adalah kehidupan yang mahal seharga darah Yesus maka harus dijaga sungguh-sungguh. Bapak ibu punya benda yang mahal, tentu dijaga sungguh-sungguh, tidak seenaknya digunakan, jangan sampai kita merusaknya.

 

Praktek menjaga diri:

a)      Pengkhotbah 7:7

7:7 Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat, dan uang suap merusakkan hati.

Jangan merusak hati, sama dengan jangan terikat akan uang. Hati ini adalah sumber kehidupan rohani kita. Dari hati terpancar kehidupan. Kalau hati ini rusak maka seluruh hidup pasti rusak. Ibarat televisi hati ini remote kontrolnya, kalau komputer CPU-nya, sudah rusak mau diapa.

 

Hati yang rusak yang terikat uang prakteknya kikir dan serakah. Yaitu tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan, malah merampas miliknya Tuhan, miliknya sesama. Jaga diri mulai dari menjaga hati, jangan dirusak dengan ikatan uang. Dalam kesibukan apapun tetap jaga hati, jangan terikat dengan uang. Kami sibuk dengan pelayanan, jaga hati, jangan terikat uang. Sidang jemaat sibuk bekerja, jaga hati jangan terikat uang.

 

b)      Amsal 6:32

6:32 Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri.

 

Yang kedua jangan berzinah, sama dengan jangan melakukan kenajisan, itu merusak! Kenajisan itu dosa makan minum, rokok, minuman keras, narkoba. Dan juga dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya, itu merusak diri!

 

Hati-hati, kesibukan-kesibukan di dunia ini seringkali menyeret hamba Tuhan, pelayan Tuhan jatuh dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Karena stres dengan pekerjaan larinya ke rokok, ke miras, ke narkoba, ke dosa kawin mengawinkan. Termasuk kami hamba Tuhan dalam kesibukan dalam pelayanan, ditambah lagi kurang perhatian sama isteri dan isteri juga sudah tidak perhatian sama suaminya.

 

c)      Amsal 18:9

18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.

 

Yang ketiga jangan malas dalam pekerjaan baik pekerjaan jasmani, terutama pekerjaan yang rohani, ibadah pelayanan. kesibukan dunia ini bukan hanya pekerjaan, bisa termasuk juga rekreasi. Ada yang sibuk dengan kesenangan daging sampai sudah malas bekerja. Apalagi sekarang ditunjang dengan kecanggihan teknologi, karena kesenangan daging main handphone sampai sudah malas bekerja. Satu tangan pegang handphone, tangan lain bekerja, majikannya bisa pecat! Apalagi kalau bekerja dengan satu gereja, mau dipecat tidak enak kalau ketemu di gereja, tetapi kalau tidak dipecat merugikan, main handphone terus sementara kerja.

 

Ada lagi yang rajin bekerja, sibuk bekerja di dunia tetapi malas beribadah, itu sama juga merusak. Kalau kegiatan jasmani dia rajin bekerja, tetapi ibadahnya malas, itu juga merusak! Diri kita ini sudah Tuhan beli untuk memuliakan nama Tuhan. Memuliakan Tuhan lewat apa? Ibadah pelayanan. Kita hidup untuk beribadah dan melayani Tuhan.

Ibrani 9:14

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Biarlah kita berupaya untuk setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Kita ini bait Roh Kudus, kalau ada Roh Kudus pasti akan bekerja melayani Tuhan dengan setia dan berkobar-kobar.

Roma 12:11

12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

 

Merusak diri sama dengan merusak Bait Allah. Siapa merusak Bait Allah maka Tuhan menjadi lawannya. Kalau iblis menjadi lawan kita ada Tuhan yang membela kita. Kalau Tuhan menjadi lawan kita, siapa yang menjadi pembela kita. Tidak ada! Sebab itu jangan berani melawan Tuhan lewat merusak diri. Diri ini titipan Tuhan kita jaga baik-baik.

I Korintus 3:16-17

3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 

3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

 

Kaum muda jaga diri, dalam pergaulan jangan dirusak dengan uang, kenajisan dan kemalasan. Biarlah kita memuliakan Tuhan dalam segala hal. Dengan harta kita muliakan Tuhan, jangan kikir, jangan serakah. Kemudian dengan tubuh, jangan ada kenajisan, tetap hidup benar, tetap hidup suci. Dan dengan jiwa dan roh tetap setia beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir.

 

Kalau menjaga diri kepercayaan Tuhan untuk memuliakan Tuhan maka ada hasilnya:

Yesaya 49:3-4

49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

 

Ini kadangkala yang muncul dipikiran kita, setia dan berkobar-kobar itu hanya bikin susah. Namun hak dan upah kita terjamin di tangan Tuhan. Muliakan Tuhan saja maka Tuhan sudah jamin semuanya. Sampai hak dan upah yang tertinggi kita memiliki Yesus dan dimiliki oleh Yesus.

Kidung Agung 2:6

2:6 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.

 

2.      Kisah Para Rasul 20:28

20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

 

Yang kedua adalah penggembalaan, itu adalah titipan Tuhan, kepercayaan Tuhan. Domba-domba itu diperoleh dengan darah Yesus, jadi harga satu jiwa itu mahal. Kemudian jabatan gembala diangkat oleh Yesus setelah melewati kematian dan kebangkitan. Jadi sama-sama seharga darah Yesus, sama nilainya, harus dijaga sungguh-sungguh.

Yohanes 21:15

21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

 

Penggembalaan seharga darah Yesus merupakan kepercayaan Tuhan yang harus kita jaga. Sekarang kita pelajari bukti kita dapat dipercaya oleh Tuhan soal penggembalaan. Mulai dari gembala dulu, sebab dia menjadi teladan. Apa praktek gembala yang mendapat kepercayaan Tuhan? menjaga domba-domba jangan sampai hilang, jangan cacat, jangan mati. Ini suatu pergumulan ekstra, tidak gampang. Makanya topanglah pelayanan gembala. Sasaran akhir dari penggembalaan adalah membawa domba-domba menjadi pengantin dari Yesus Anak Domba Allah. Mempelai wanita itu disebut pengantin Anak Domba.

Wahyu 21:9

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

 

Jadi, sidang jemaat ini calon isterinya Yesus. Saya menghadapi calon isterinya Yesus, seperti Hegai menangani Ester untuk menjadi isterinya Ahasyweros, tidak boleh asal. Cara mempersiapkan sidang jemaat Tuhan menjadi Mempelai Wanita Tuhan dengan apa? Tidak ada cara lain selain dengan pembukaan rahasia Firman. Makanya saya sebagai hamba Tuhan, mulutku harus ada Firman, sebab di situ tempat jemaat mencari Firman pengajaran.

Maleakhi 2:6-7

2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

2:7 Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

Kalau di mulut kami hamba Tuhan ada Firman pengajaran, itu menandakan bahwa kami benar-benar utusan Tuhan, jangan diragukan!

 

Tugas pokok gembala adalah memberi makan domba dengan Firman. Kalau tidak ada Firman, mau dikasih makan apa? Masa mau dikasih duit.

Matius 24:45

24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?

 

Beri makan pada waktunya, waktu ibadah pendalaman Alkitab beri makan, waktu ibadah raya beri makan, waktu ibadah doa beri makan. Ada ibadah yang bersifat insidentil beri makan juga. Harus selalu siap. Itu tugas kami hamba Tuhan. Sebab itu sebagai hamba Tuhan harus melimpah dengan Firman. Bagaimana mau memberi makan kalau kurang. Untuk bisa melimpah dengan Firman maka Tuhan kasih jalan keluar.

Maleakhi 2:8

2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.

 

Tadi di ayat 7 dikatakan bibir imam tempat mencari Firman untuk menuntun orang berbalik dari kesalahan. Di ayat 8 ini justru ada imam yang membuat umat tergelincir karena merusakan perjanjian dengan Lewi. Jadi supaya melimpah Firman, seorang hamba Tuhan jangan merusak perjanjian Tuhan dengan Lewi. Kita lihat perjanjian Tuhan dengan orang Lewi.

Bilangan 18:19-20

18:19 Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."

18:20 TUHAN berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel.

 

Untuk selama-lamanya, jadi bukan hanya untuk orang Lewi di zaman Perjanjian Lama. Orang Lewi tidak punya milik pusaka, tetapi Tuhanlah milik pusaka mereka. Milik pusaka ini untuk diolah dan mendatangkan penghasilan. Jadi perjanjian Tuhan dengan Lewi, hamba Tuhan itu harus melayani Tuhan sepenuhnya, tidak boleh ada pekerjaan sampingan. Sama dengan bergaul karib dengan Tuhan. Pasti Tuhan bukakan rahasia Firman secara melimpah. Nasihat Paulus kepada Timotius, bertekunlah membaca Firman dan berdoa. Kalau dalam Mazmur dikatakan bergaul karib dengan Tuhan.

Mazmur 25:14

25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

 

PerjanjianNya diberitahukan, berarti ada pembukaan rahasia Firman. Jika bapak ibu digembalakan oleh hamba Tuhan seperti ini, topanglah dan dukunglah karena dia  bergaul karib dengan Tuhan demi sidang jemaat dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Tugas kami hamba Tuhan adalah baca Firman dan doa. Sebab nasib jemaat itu tergantung di pundak kami. Kalau tidak ada pembukaan Firman, mau dibawa ke mana! Domba kurus kering, tidak ada makanan, akhirnya mati, tidak menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Tetapi kalau ada Firman,  Firman itu menjadi makanan bagi domba-domba. Firman itu juga merupakan tuntunan tangan Tuhan membawa domba-domba ke Yerusalem Baru.

 

Jika gembala atau hamba Tuhan tidak dapat dipercaya pembukaan rahasia Firman karena merusak perjanjian dengan Tuhan, akibatnya sangat ngeri.

Maleakhi 2:8,2-3

2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.

2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.

2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.

 

a)      Akibat pertama membuat sidang jemaat tergelincir. Tergelincir berarti sudah berbelok arah, tidak bisa mencapai Yerusalem Baru. Tuhan tolong kita, nomor satu saya, jangan sampai menjadi penyebab sidang jemaat tergelincir.

b)      Dikutuk oleh Tuhan. Melayani dalam suasana kutukan, hanya ratap tangis, sengsara, air mata.

c)      Lengannya dipatahkan. Kalau lengan dipatahkan tidak bisa lagi berhasil di dalam pelayanan, pelayanannya tidak bisa utuh lagi. Sampai akhirnya meninggalkan pelayanan.

d)      Dipermalukan Tuhan, kotoran dilempar ke mukanya dan diseret ke kotoran.

 

Jadi saya sebagai gembala harus melayani Tuhan 100%, bergaul erat dengan Tuhan supaya Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman, menjadi makanan bagi sidang jemaat yang digembalakan. Ini tugas pokok hamba Tuhan. Kalau tugas pokoknya bisa dia lakukan maka tugas-tugas yang lain pasti bisa dilakukan yaitu:

a)      Menjadi pendoa syafaat bagi sidang jemaat.

b)      Menjadi teladan bagi sidang jemaat.

c)      Membesuk jiwa-jiwa yang sangat membutuhkan.

Gembala bisa dipercaya, domba-domba juga harus bisa dipercaya, harus bisa menjaga kepercayaan Tuhan soal penggembalaan. Bagaimana bukti domba-domba bisa dipercaya soal penggembalaan? Makan Firman penggembalaan, dengar Firman dan dengar-dengaran, taat! Tinggal buka mulut, makan. Baik yang tatap muka langsung makan, yang secara online juga makan.

 

Kalau gembala dapat dipercaya, sidang jemaat dapat dipercaya, pasti tidak akan ada yang hilang, cacat apalagi mati, tetapi ada kepastian untuk menjadi Mempelai Anak Domba, Mempelai Wanita Tuhan.

 

3.      Matius 19:10-11

19:10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."

19:11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.

 

Jadi nikah itu ada karunia Tuhan, kepercayaan Tuhan, titipan Tuhan yang harus kita jaga sungguh-sungguh. Bukti dapat dipercaya:

a)      Jaga supaya nikah jangan hilang. Jaga jangan rumah sampai terjual. Cara menjaga nikah jangan terhilang:

1)      Jangan menikah di luar Tuhan atau di luar Firman pengajaran yang benar. Jadi bagaimana kalau sudah terlanjur dilakukan? Kita yang sudah di dalam pengajaran yang benar jangan pernah tinggalkan dan lepaskan pengajaran apapun resikonya serta bergumul sungguh-sungguh supaya satu saat nikah itu bisa satu Firman pengajaran yang benar. Kita yang sudah dalam pengajaran tunjukan bahwa kita ada keubahan hidup hasil pekerjaan Firman.

 

Bagi para orang tua yang dikasihi Tuhan, arahkanlah buah nikah untuk menikah di dalam Tuhan, menikah dengan yang satu Firman pengajaran yang benar. Jangan paksa anak menikah di luar Tuhan, di luar pengajaran. Juga jangan setujui menikah di luar pengajaran. Kasihan dia terhilang nanti! Itu anak titipan Tuhan yang harus kita jaga. “Itu kaya, itu sultan, terima saja, nanti kamu tarik, nanti papa mama doakan juga” jangan seperti itu! Lebih baik sebelum menikah bawa dulu dengar Firman, kalau jodohmu pasti masuk dalam pengajaran. Jangan setujui kalau menikah di luar Tuhan, di luar pengajaran. Sebab menikah dengan yang di luar Tuhan, di luar pengajaran itu sama dengan mau menyatukan terang dengan gelap. Terang dengan gelap tidak mungkin menjadi satu. Sementara tujuan menikah adalah menjadi satu daging.

Efesus 5:31

5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

 

Laki-laki perempuan itu sudah beda fisiknya, beda karakter, apalagi kalau beda suku, beda budayanya. Kalau Firman pengajarannya beda apa lagi yang bisa menyatukan? Tidak akan pernah bisa satu! Kalau tetap dipaksakan jangan heran kalau nikah itu hanya penuh dengan air mata dan sengsara. Mana ada orang tua tega melihat anaknya menikah lalu sengsara, nikah anaknya hancur-hancuran. Kalau orang tua yang wajar pasti tidak tega. Kecuali orang tua yang tidak peduli, yang penting anaknya menghasilkan uang untuk dia. Tidak ada orang tua seperti itu di sini! Jaga anak sungguh-sungguh. Nasihati supaya punya pasangan yang satu pengajaran dan menikah dalam pengajaran yang benar.

 

2)      Nikah harus tergembala pada Firman pengajaran yang benar. Itu yang digambarkan dalam Pengkhotbah, 2 orang tidak dapat dikalahkan dihubungkan dengan tali 3 lembar.

Pengkhotbah 4:12

4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

 

Dalam nikah siapa yang harus lebih dahulu tergembala?

Yeremia 2:2,7

2:2 ”Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

2:7 Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi kekejian.

 

Tuhan di sini tampil sebagai suami menuntun isteriNya yaitu bangsa Israel masuk ke tanah yang diidam-idamkan yaitu Kanaan. Jadi yang lebih dulu tergembala adalah suami untuk menuntun isteri dan anak masuk dalam penggembalaan, sehingga nikah itu akan dibawa pada tempat yang diidam-idamkan yaitu Kanaan Samawi, Yerusalem Baru. Tetapi kenyataannya yang lebih banyak masuk gereja adalah kaum Hawa. Yang tarik-tarik suami datang ke gereja justru isteri. Seharusnya suami yang menuntun isteri masuk penggembalaan. Mulai dari berdoa, sekalipun suami tidak tahu berdoa, kasih kesempatan suami pimpin doa.

 

b)      Jaga supaya nikah jangan bercacat cela. Bagaimana caranya?

Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Caranya suami, isteri, anak mau disucikan oleh air Firman pengajaran yang benar, dimulai dengan masuk baptisan air yang benar. Mari kita bersama-sama mau bertanggung jawab. Suami mau disucikan, isteri mau disucikan, anak mau disucikan dari segala cacat celanya maka amanlah nikah itu, nyaman  nikah. Coba kalau satu tidak disucikan, atau semuanya tidak disucikan, yang ada di dalamnya hanya dosa, bertengkar, ribut. Tetapi kalau sama-sama disucikan maka nyaman, enak. Biar tinggal di gubuk kalau mau disucikan maka nikah menjadi home sweet home. tinggal di rumah gedongan tetapi tidak mau disucikan, selamat datang di neraka.

 

Nikah yang suci diterangkan pada nikah yang pertama.

Kejadian 2:25

2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

 

Nikah yang suci itu dikatakan telanjang tetapi tidak merasa malu. Artinya tidak ada dosa yang disembunyikan, semua terbuka, semua jujur sehingga nikah itu tidak pernah dipermalukan Tuhan. Betapa hancur hati ketika ketahuan oleh suami ternyata ada dosa yang disembunyikan oleh isteri atau sebaliknya. Semua harus terbuka jujur. Makanya pada penataran nikah ditanya blak-blakan apa saja yang pernah dilakukan pada masa pacaran, masa tunangan, sebelum dengan calon suami ini pernah dengan siapa, terbuka semua, jangan sampai setelah menikah baru ketahuan. Mari kita terbuka semua, tidak ada dosa disembunyikan dan jujur maka tidak akan pernah dipermalukan Tuhan. Kalau dosa itu disembunyikan maka satu waktu Tuhan akan ungkap dan dipermalukan. Seperti Daud, dia berbuat dosa sembunyi-sembunyi, tetapi Tuhan buka semua kepada orang Israel, apa yang dilakukan anak Daud yaitu Absalom mempermalukan nikahnya Daud.

 

c)      Jaga nikah supaya jangan mati. Caranya jangan ada perceraian, apalagi sampai kawin cerai, betul-betul mati nikah itu! Kita harus minta ampun kepada Tuhan dan darah Yesus mengampuni. Bercerai itu memisahkan suami dan isteri, memisahkan kepala dan tubuh, itu mati. Lalu kawin cerai, itu busuk dan berulat. Ini kita jaga sungguh-sungguh. Mungkin tidak bercerai secara surat, tetapi bercerai diam-diam. Sudah bercerai hati, sudah perang dingin, biar satu tempat tidur tetapi tidak satu hati.

 

Kaum muda pacaran tujuannya untuk menikah. Jangan gonta ganti pacar itu bibit kawin cerai. Hari ini si A, minggu depan si B, bulan depan si C, tahun depan si D dan dijadikan sebagai kebanggaan “saya laku, apa kamu, jones = jomblo ngenes!”. Jangan begitu!

 

Penyebab perceraian adalah kekerasan hati.

Markus 10:5

10:5 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.

Ini kekerasan hati yang diwujudkan dengan kebenaran diri sendiri. Saya juga punya pengalaman seperti itu, saya bilang saya benar, isteri saya juga bilang saya benar, jadinya terpisah! Dia di kamar saya di luar. Begitu saya bilang saya salah, isteri juga bilang saya salah, baku peluk lagi. Kalau sudah ada kebenaran diri sendiri maka yang timbul dalam nikah pasti kekerasan. Mulai dari kata-kata, saling mengumpat dan saling menyakiti lewat perkataan, sampai perbuatan. Nikah itu tanpa kasih.

 

Mungkin keadaan nikah kita bermasalah karena kita terlalu sibuk dengan dunia, pada malam ini kita mohon kepada Tuhan hati yang penuh kasih supaya nikah kita tidak terhilang, tidak cacat, tidak mati. Hati yang lemah lembut memiliki kasih dari kayu salib. Di depan ada perjamuan suci, ini merupakan sarana bagi kita untuk memohonkan hati yang lembut dan penuh kasih. Jangan sampai karena suami sudah tua, isteri sudah tua sudah tidak diperhatikan. Mau tua rentah tetap perhatikan.

 

Praktek hati yang penuh kasih itu sederhana. Kayu salib itu vertikal dan horisontal, hati yang penuh kasih itu bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan juga bisa saling mengaku dan saling mengampuni di dalam nikah sehingga bisa saling mendoakan.

Yakobus 5:16

5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

 

Bagaimana mau mendoakan kalau ada dosa dia sembunyi sama isterinya atau sama suaminya. Saling mengaku dan saling mendoakan itu suatu perkataan manis, perkataan Mempelai, itu yang dirindukan oleh Tuhan keluar dari bibir Mempelai Wanita Tuhan.

Kidung Agung 7:9

7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!

 

Nikah kita selama ini diisi dengan apa? Perkataan pedis, mulu rica-rica, atau perkataan yang manis, saling mengaku saling mendoakan. Perkataan yang manis itu perkataan mempelai. Hasilnya luar biasa:

1.      Membangunkan orang-orang yang sedang tidur, artinya:

a)      Sesama dalam nikah yang tertidur rohaninya terbangun. Dengan perkataan manis kita, mungkin suami atau isteri sedang tertidur rohaninya bisa terbangun, terjaga.

Efesus 4:29

4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

 

Anak-anak mungkin tertidur rohaninya, mendengar perkataan orang tua jadi terbangun rohaninya. Itu perkataan yang manis.

 

b)      Yesus dengan kuasa kebangkitanNya mampu meneduhkan angin dan gelombang yang menerpa dan mau menenggelamkan kehidupan nikah kita. Tidak ada nikah yang tidak teruji. Nikah kita dihantam angin dan gelombang dari segala penjuru.

 

2.      Kalau ada perkataan manis maka penyakit dalam nikah sembuh. Penyakit yang terutama dalam nikah adalah nikah yang terbalik. Semua sembuh, suami kembali kepada kepala dan isteri tubuh, anak-anak anggota tubuh.

 

3.      Yakobus 5:16-17

5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.

 

Tuhan memelihara nikah sampai di zaman antikristus. Kita berdoa jangan sampai ada satupun yang tertinggal. Apalagi kalau sampai semuanya tertinggal. Di depan mata suami, isteri dan anaknya dianiaya. Atau saya sebagai gembala, di depanku jemaat dianiaya baru terakhir saya. Seperti raja Zedekia di depan matanya isteri dan anak-anaknya disembelih, kemudian matanya dicungkil dan dibawa ke babel, matilah dia di Babel! Jangan kita seperti itu. Kita berdoa Tuhan pelihara nikah kita secara utuh, masuk penyingkiran, luput dari aniaya antikristus. Jangan sampai sangking sakit hatinya kepada suami sampai berdoa “Tuhan jangan singkirkan dia, biar saja masuk aniaya antikristus supaya dia rasa dianiaya” jangan seperti itu, doakan yang baik! Tidak ada yang mustahil, Tuhan mampu menolong dan menolong nikah kita.

 

4.      Ada buah anggur yang manis, tambah hari tambah manis. Sampai buah yang terakhir, buah mempelai, puncak kemanisan kita bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga di awan-awan permai dalam pesta nikah Anak Domba, kemudian masuk kerajaan 1000 tahun, masuk kerajaan Sorga Yerusalem Baru, bersanding dengan Yesus selama-lamanya.

 

Kita jaga kepercayaan Tuhan, sesibuk apapun perhatikan nikah, jangan sampai hilang, jangan sampai bercacat, jangan mati. Biarlah yang keluar dari mulut kita adalah perkataan-perkataan yang manis, saling mengaku, saling mengampuni, saling mendoakan. Yang tertidur rohaninya bisa terbangun, penyakit dalam nikah sembuh, pemeliharaan kita alami dan kita bisa menghasilkan buah yang manis. Semakin hari nikah kita semakin manis, sampai puncak kemanisan kita sempurna masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Di depan ada perjamuan suci, sarana untuk memohonkan hati yang lembut dari Tuhan, hati yang penuh kasih, sehingga perkataan kita adalah perkataan yang manis.

 

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar