20220425

Kebaktian Pendalaman Alkitab, Senin 25 April 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Lukas 24:36

24:36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!"

 

Tema: Kebangkitan Yesus memberikan damai sejahtera bagi gerejaNya

 

Tidak damai sejahtera itu sama dengan tidak mengerti Firman. Kalau kita mengerti Firman kita percayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan sehingga damai.

Lukas 24:45

24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

 

Lewat kebangkitan Yesus, Dia membuka pikiran murid-murid untuk mengerti kitab Injil. Ada 4 kali Yesus memberitahukan kematiannya sampai kebangkitannya, jadi tidak ada alasan bagi murid-murid Yesus untuk tidak mengerti Firman. Diulang-ulang tetap juga tidak mengerti! Ini pentingnya Firman diulang-ulang, jangan bosan. Sedangkan diulangpun masih ada yang tidak mengerti apalagi kalau tidak diulang.

 

Apa yang di hati terpancar di wajah. Kalau tidak mengerti Firman, wajah muram.

Lukas 24:13-17,25-27

24:13 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,

24:14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.

24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.

24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.

24:25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!

24:26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"

24:27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

 

Kita lihat contoh kehidupan tidak damai, berwajah muram, seperti murid-murid yang meninggalkan Yerusalem ke Emaus. Mereka tidak mengenal Yesus, Yesus bercakap-cakap dengan mereka tetapi mereka tidak kenal.

 

Mereka dari Yerusalem ke Emaus. Yerusalem adalah pusat ibadah pada waktu itu. Emaus artinya mata air panas. Biasanya kalau ada mata air panas itu menjadi daya tarik orang berwisata. Jadi Emaus itu menunjukan pengaruh dunia entah itu kesenangannya, kesusahannya, kesibukannya dan lain-lain. Murid-murid dari Yerusalem ke Emaus, artinya untuk kita sekarang adalah kehidupan yang mengabaikan perkara rohani karena pengaruh-pengaruh dunia. Perkara rohani itu ibadah. Pengaruh dunia yang paling sering itu kesibukan, baik study, kerja dan sebagainya. Kadangkala pengaruh-pengaruh dunia membuat kita mengabaikan perkara rohani. Kalau ini kita kerjakan maka iman menjadi merosot. Awal dilakukan ada rasa sedih” saya tidak bisa beribadah” tetapi kalau dibiarkan nanti sudah terbiasa, tidak merasa apa-apa lagi maka iman merosot bahkan iman gugur.

 

Tuhan menolong lewat pembukaan rahasia Firman.

Lukas 24:32

24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

 

Di dalam pembukaan rahasia Firman ada kuasa kebangkitan Yesus yang mampu memulihkan iman yang sudah merosot. Jangan terus merosot sebab Tuhan sudah mau datang. Ketika Tuhan Yesus datang adakah iman di bumi. Kalau iman merosot saat Yesus datang maka orang itu ketinggalan, tidak bisa masuk penyingkiran gereja, tidak bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah dan hanya masuk aniaya antikristus. Kesempatan luas menikmati pembukaan rahasia Firman adalah dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci.

 

Tuhan Yesus memecah-mecahkan roti bagi 2 murid yang ke Emaus. Pemecahan roti menunjuk pembukaan rahasia Firman dan Perjamuan suci. Ada hasilnya kalau kita bertekun dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci:

1.      Lukas 24:31

24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.

 

Mata kita terbuka untuk lebih mengenal Yesus. Artinya lebih mengerti dan lebih yakin lagi pada Firman yang dibukakan rahasianya dan iman kita makin teguh, tidak gampang goyah, tidak gampang diombang-ambingkan oleh angin pengajaran palsu hari-hari terakhir ini. Begitu ada suara yang lain, dia sudah tahu itu Yesus yang lain.

 

2.      Hasil kedua Yesus lenyap, artinya pribadi Yesus masuk dan tinggal berdiam di dalam hidup kita sehingga tertampak dari perkataan kita, perbuatan kita dan tabiat kita seperti Yesus. Sesuai dengan Firman. Tadinya tabiatnya tidak baik, mulai berubah tabiatnya baik, yang tadinya perkataan tidak baik mulai berubah perkataan yang baik dan menjadi berkat. Tabiat kita berubah terus menerus sampai bisa sama seperti Yesus. Iman kita menjadi teguh sampai sempurna. Kalau dalam Tabernakel itu ditunjukan oleh buli-buli emas berisi manna. Dalam kitab Keluaran buli-buli itu disebut buli-buli tanah liat, tetapi dalam kitab Wahyu disebut buli-buli emas. Ini menunjukan keubahan hidup.

 

Apa bukti iman semakin teguh:

Lukas 24:33

24:33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.

 

Malam itu juga langsung bangun dan kembali ke Yerusalem, tidak tunggu lama. Artinya mau mengutamakan perkara rohani lebih dari apapun. Sama dengan kita mengaku bahwa hidup kita adalah dari Firman.

 

Dulu bangsa Israel 40 tahun berjalan di padang gurun, mereka hidup dari roti manna. Kita juga mengaku hidup kita di padang gurun dunia ini dari roti manna, dari roti sorga. Kalau roti sorga Tuhan berikan, roti yang jasmani juga Tuhan kasih. Kaum muda jangan takut, kalau utamakan perkara yang rohani, mau makan Firman, maka kebutuhan hidup jasmani juga Tuhan sediakan.

 

Ada awasannya, hati-hati kalau tidak mau berkobar-kobar mendengar Firman, tidak mau mengutamakan perkara yang rohani, maka pasti rohani sakit, dekat pintu gerbang maut dan sebentar lagi sudah mati rohani. Secara jasmani saja, orang sudah tidak makan, cuma pakai infus, tidak lama lagi meninggal. Seharusnya kita sampai pintu gerbang sorga, tetapi ini malah sampai pintu gerbang maut.

 

Mazmur 107:18

107:18 mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.

 

Apa yang menjadi penghalang kita tidak berkobar-kobar mendengar Firman?

Lukas 24:16

24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

 

Salah satu penyebab kita tidak berkobar-kobar mendengar Firman adalah mata, yaitu kurang perhatian mendengar Firman. Misalnya ngantuk, bahkan tertidur! Kalau untuk perkara jasmani, perhatiannya begitu besar, pokoknya sampai tengah malam bisa melek bahkan sampai subuh. Tetapi untuk yang rohani, baru 10 menit sudah mengantuk. Ini jangan dianggap biasa! Ini salah satu pergumulan kalau ibadah secara online sendiri. Kalau sudah tertidur, suatu saat rohani pasti jatuh dan mati. Ingat Eutikhus. Eutikhus artinya untung besar, tetapi jatuh berarti rugi.

Kisah Para Rasul 20:7-12

20:7 Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.

20:8 Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu.

20:9 Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati.

20:10 Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang muda itu, mendekapnya, dan berkata: "Jangan ribut, sebab ia masih hidup."

20:11 Setelah kembali di ruang atas, Paulus memecah-mecahkan roti lalu makan; habis makan masih lama lagi ia berbicara, sampai fajar menyingsing. Kemudian ia berangkat.

20:12 Sementara itu mereka mengantarkan orang muda itu hidup ke rumahnya, dan mereka semua merasa sangat terhibur.

 

Eutikhus tertidur, jatuh dan mati. Padahal arti namanya untung besar. Sebenarnya kalau kita beribadah disertai rasa cukup, artinya beribadah sampai kita mengalami kepuasan dari Firman maka kita menerima untung besar.

I Timotius 6:6

6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

 

Apa itu untung besar? Menerima 2 sayap burung Nazar yang besar yang akan menerbangkan kita ke padang belantara jauh dari antikristus. Jadi begitu kita tidak berkobar-kobar mendengar Firman, mulai bosan mendengar Firman, rugi besar kita! Kehilangan keselamatan, rohani mati, ketinggalan waktu Yesus datang dan masuk aniaya antikristus.

 

Eutikhus itu seorang muda, muda itu menunjuk kehidupan yang kuat. Jangan sampai ketika kita mulai diberkati merasa kuat. Saat sudah merasa kuat di situlah merasa bosan dengar Firman. Waktu dulu mau kuliah, sungguh-sungguh dengar Firman, sampai tanya pak gembala kapan doa semalaman, karena rindu punya biaya kuliah. Ketika kuliah sibuk dengan perkuliahan, dipanggil doa semalaman tidak mau ikut. Apalagi kalau sudah dapat gelar S1, S2, S3, mulai kuat pendidikan, kuat ekonominya, kuat kedudukannya, mulai malas beribadah. Hati-hati, itulah Eutikhus akhir zaman, rugi besar!

 

Eutikhus ini gambaran kehidupan yang sudah kuat rohaninya, sudah mengarah pada kesempurnaan sebab dia sudah ada di tingkat 3. Dalam susunan Tabernakel peningkatan rohani itu mulai dari halaman itulah dasar, meningkat ke ruangan suci dan semakin meningkat rohaninya di ruangan maha suci, sudah mengarah pada kesempurnaan. Jadi Eutikhus ini gambaran kehidupan yang sudah kuat rohaninya sedang diarahkan pada kesempurnaan, tetapi sayang dia sombong. Di mana letak kesombongannya Eutikhus? Duduk di jendela. Saat dengar Firman jangan sombong.

 

Ada 2 cara pemberitaan Firman:

II Tesalonika 2:15

2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.

 

1.      Secara lisan, ini pemberitaan Firman tatap muka langsung.

2.      Secara tulisan, ini pemberitaan Firman tanpa tatap muka langsung, bisa dengan tulisan, bisa dengan mengikuti lewat siaran langsung atau siaran tunda.

 

Kalau bisa mendengar Fiman secara tatap muka langsung jangan sombong. Sebaliknya yang bisa mengikuti ibadah tanpa tatap muka langsung baik live maupun tunda juga jangan sombong, hargai pemberitaan Firman. Jangan duduk di jendela. Apa artinya duduk di jendela?

1.      Tidak menghargai pemberitaan Firman. Mau langsung atau tidak langsung, hargailah. Yang tatap muka langsung itu bertemu Yesus, yang tidak tatap muka langsung juga sama bertemu Yesus. Jadi sama, saat kita mendengar Firman di situ ada Yesus, jangan sombong, jangan duduk di jendela, jangan tidak menghargai pemberitaan Firman.

2.      Kalau duduk di jendela sebagian tubuh di dalam, sebagian tubuh di luar. Eutikhus jatuh keluar, berarti dia condong keluar. Jadi artinya kedua, perhatian lebih besar kepada perkara dunia dari pada yang rohani. Kalau perhatian lebih besar kepada yang jasmani sudah dekat pada kejatuhan.

3.      Yang Yesus mau saat kita mendengar Firman itu duduk di rumput. Duduk di rumput bicara tergembala. Jadi arti ketiga tidak mantap tergembala. Kalau duduk di rumput tidak mungkin jatuh, kalau duduk di jendela pantas saja jatuh.

Markus 6:39

6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.

 

Kalau duduk di jendela satu suara mendengar suara Paulus, satu suara mendengar suara dari luar, telinga akan terbagi-bagi. Sebab itu ayo duduk di rumput, mantap tergembala. Jadi kalau ada yang jatuh harus koreksi diri, mulai saya gembala, kenapa ada jemaat jatuh? Saya kurang mantap menggembalakan, minta ampun kepada Tuhan. Jemaat juga koreksi diri, kalau jatuh berarti belum mantap tergembala.

 

Tanda duduk di jendela:

1.      Mengantuk saat dengar Firman, itu berarti rohaninya lemah, imannya lemah. Mulai gampang tergoda oleh teman untuk berbuat dosa, mulai bosan dalam ibadah, tidak bergairah dalam ibadah pelayanan.

2.      Tertidur artinya mulai tidak aktif, tidak setia dalam ibadah sampai tidak mau beribadah. Penyakit gereja di akhir zaman itu tertidur, 10 gadis menanti kedatangan mempelai, 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh sama-sama tertidur. Itu penyakit di akhir zaman. Jangan biarkan, yang tertidur bangunkan.

3.      Jatuh dari lantai tiga, artinya jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum yaitu minuman keras, rokok, judi, narkoba dan dosa kawin mengawinkan yaitu dosa seks dengan berbagai macam bentuknya, antara laki-laki perempuan yang bukan suami isteri yang sah, dengan sesama jenis, dengan binatang bahkan dengan benda mati, seks pada diri sendiri.

4.      Mati, artinya gagal secara rohani. Kelihatan orang yang gagal secara rohani, tandanya sudah menikmati berbuat dosa. Biar ditegur, biar diingatkan sudah tidak mau tahu, bahkan balik melawan yang menegur.

 

Bagaimana sikap gembala menghadapi orang seperti Eutikhus?

1.      Seperti Paulus turun ke bawah. Artinya mengambil sikap merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan untuk mencari pembukaan rahasia Firman sebab hanya pembukaan rahasia Firman yang bisa menghidupkan orang-orang yang sudah mati rohani. Orang-orang yang sudah di dalam kubur kelak akan bangkit ketika mendengar suara Yesus. Lazarus yang mati bisa hidup kembali mendengar Yesus berseru dengan suara keras “Lazarus, marilah keluar!”. Sebelum merendahkan diri lebih dahulu pukul diri “ampuni saya Tuhan”.

 

2.      Setelah Paulus turun dia mendekap Eutikhus. Kalau mendekap artinya berapapun bobot Paulus itu diterima oleh Eutikhus. Artinya sampaikan Firman dengan bobot sepenuhnya, jangan bijaksanai Firman. Bagaimana cara bisa menyampaikan Firman dengan bobot sepenuhnya? Praktek dulu baru ajarkan. Bukan menyetujui orang yang rohaninya mati. Kadang menghadapi orang yang rohaninya mati dikasih pemanis secara jasmani “ayo ibadah, nanti saya kasih ini”. Itu salah! Bukan disuplai, tetapi sampaikan Firman yang sudah dipraktekkan supaya dia tertolong. Dia datang karena dapat madu, tetapi tidak pernah hidup rohaninya. Sampaikan Firman yang keras supaya dia hidup. Kalau dia sudah hidup dia datang sungguh-sungguh beribadah, bukan karena mencari sesuatu. Kalau cuma dikasih-kasih terus dia tidak akan pernah sadar, dia berpikir biar berbuat dosa tetap bisa dapat suplai. Lebih baik sampaikan Firman yang keras supaya rohaninya hidup.

 

Kalau jemaat dilayani hamba Tuhan yang seperti ini, yakinlah tangan Tuhan sendiri yang sedang mendekap sidang jemaat. Kami hamba Tuhan hanya pengantara. Dan tangan Tuhan akan membangkitkan rohani yang mati.

 

Tanda-tanda rohani bangkit:

Mazmur 23:1-2

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

 

1.      Duduk di rumput artinya mantap tergembala.

2.      Berbaring di atas rumput hijau, artinya bisa menikmati setiap kata dari Firman Tuhan.

 

Tuhan tidak pernah menipu, kalau rohani sudah hidup, yang jasmani pasti hidup. Kuasa kebangkitan Yesus dalam pembukaan rahasia Firman Tuhan mampu menghidupkan rohani yang sudah mati juga jasmani yang mati. Rohani hidup berarti mujizat rohani, jasmani hidup berarti mujizat jasmani. Tuhan tidak pernah menipu, mujizat pasti terjadi yang penting kita mau menikmati Firman. Mujizat jasmani bisa setan lakukan, tetapi rohaninya tidak hidup. Tidak ada perkara mustahil bagi Tuhan, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Kemustahilan tertinggi adalah kita manusia berdosa tetapi mau dijadikan sama dengan Yesus. Bagi logika tidak mungkin. Tuhan mampu mengubahkan kita sampai sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan, kita benar-benar didekap oleh Tuhan sama dengan menyatu dengan Yesus sampai selama-lamanya.

 

Di depan kita ada perjamuan suci, tangan Yesus diulurkan di kayu salib, dipaku untuk mendekap kita. Maut Dia kalahkan maka perkara-perkara yang jasmani bisa Dia selesaikan bagi kita malam ini. Asalkan kita mau percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Dalam dekapan tangan Yesus ada damai, ada ketenangan. Secara jasmani saja isteri didekap oleh suami, langsung tenang dia. Ada damai sejahtera sekalipun dunia yang kita tempati ini goncang di berbagai bidang.

 

Jarak Emaus ke Yerusalem itu 7 mil. 7 itu angka perhentian.

Lukas 24:13

24:13 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,

 

Jadi, kalau meninggalkan yang rohani tidak damai. Kalau kembali mengutamakan yang rohani ada perhentian. Kembalilah ke Yerusalem, tempuh jarak 7 mil itu maka ada ketenangan, ada damai sejahtera dalam dekapan Tuhan. Mantaplah tergembala jemaat di Palu ini. Tidak mendapat prioritas utama untuk tatap muka langsung namun bisa secara online, tetapi ada Yesus hadir di tengah-tengah sidang jemaat. Yesus mau mendekap kita dan Dia sudah bayar mahal untuk mendekap kita. Jangan kendor dan bosan mendengar Firman sekalipun tidak tatap muka langsung. Malam ini Dia mau mendekap kita, mau memberikan ketenangan damai sejahtera kepada kita. Minimal sudah tenang dulu, damai maka pertolongan Tuhan akan segera terjadi, mujizat Tuhan pasti terjadi.

 

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar