20220417

Kebaktian Paskah, Minggu 17 April 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Selamat Paskah, kita merayakan hari kebangkitan Yesus Kristus. Semua dia lakukan guna kepentingan kita. Sebab itu mari kita membawa hidup kita untuk mengerjakan apa yang menjadi seleranya Tuhan untuk menyenangkan hati Tuhan.

 

Wahyu 12:14-17

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. 

12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.

12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus..

 

Titik beratnya pada ayat 14, kepada sidang jemaat Tuhan mengaruniakan 2 sayap burung nazar yang besar untuk menyingkirkannya ke padang gurun jauh dari mata antikristus selama 3,5 tahun. 2 sayap burung nazar itu adalah tudung atau naungan sayap Tuhan.

 

Ada 3 naungan sayap Tuhan.

1.      Naungan sayap induk ayam yaitu pemeliharaan Tuhan bagi kita yang hanya bagaikan anak ayam.

2.      Naungan sayap merpati. Ini yang akan kita pelajari pada berita Paskah siang hari ini.

3.      Naungan sayap burung nazar yang besar.

 

Mazmur 55:7-9

55:7 Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,

55:8 bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela

55:9 Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."

 

Ini naungan sayap merpati, ini menunjukkan naungan perlindungan Tuhan dari angin ribut dan badai dalam bentuk apa saja sehingga kita mengalami ketenangan damai sejahtera. Paskah bukan sekedar perayaan yang bersifat jasmani tetapi supaya kita sungguh-sungguh mengalami kuasa kebangkitan Yesus. Apa itu kuasa kebangkitan Yesus?

Roma 8:11

8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

 

Kuasa kebangkitan Yesus itulah kuasa Roh Kudus. Apa kaitannya dengan naungan sayap merpati? Roh Kudus itu digambarkan seperti burung merpati.

Matius 3:16

3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

 

Jadi mengalami naungan sayap merpati itu sama dengan mengalami kuasa Paskah, kuasa kebangkitan oleh Roh Kudus. Jadi bukan sekedar perayaan jasmani. Bagaimana cara untuk mendapatkan kuasa kebangkitan oleh Roh Kudus? Kita harus hidup seperti burung merpati secara rohani = hidup dalam urapan Roh Kudus.

 

Tanda-tandanya:

1.      Punya hati merpati.

Matius 10:16

10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

 

Punya hati merpati sama dengan hati yang tulus ikhlas dan damai. Dipraktekkan dalam kita beribadah melayani Tuhan. Dalam berkorban untuk pekerjaan Tuhan dengan tulus ikhlas. Dalam doa raja Daud ketika bangsa Israel berkorban untuk pembangunan Bait Allah “biarlah kecenderungan untuk memberi dengan tulus ikhlas itu tetap ada”.

Yosua 24:14

24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.

 

Tulus ikhlas dikaitkan menjauhkan ilah atau berhala, itulah kekerasan hati. Mau menerima Firman dengan tulus ikhlas, itu ada naungan sayap merpati, maka kita mendapat naungan, ada ketenangan, ada damai sejahtera. Kita beribadah lalu hatinya tidak tulus, hatinya keras, Firman Tuhan datang malah tersinggung, yah tidak pernah tenang! Di gereja sudah muring-muring, sudah mendongkol, pulang menghadapi angin ribut. Di rumah, di pekerjaan, dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita diperhadapkan dengan angin ribut dan badai, tetapi hati kita tulus ikhlas beribadah, hati kita lembut, bisa menerima Firman sekeras apapun maka kita tenang, ada damai sejahtera.

 

Jadi untuk mendapatkan naungan sayap merpati itu mulai dari hati, hati yang tulus ikhlas.

 

2.      Punya sayap merpati

Mazmur 68:14

68:14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.

 

Sayap merpati itulah emas dan perak secara rohani. Emas dan perak ini adalah tabiat Ilahi. Jadi hati merpati sudah kita miliki, sekarang kita harus memiliki tabiat ilahi, karakter ilahi.

a)      Emas, yaitu taat dengar-dengaran kepada Tuhan, kepada Firman Tuhan apapun resikonya.

Amsal 25:12

25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

 

Amsal 25:12 (Terjemahan Lama)

25:12 Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi.

 

b)      Perak

Amsal 10:20

10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

 

Perak itu jujur, hidup dalam urapan Roh Kudus, tulus, taat, nanti dapat naungan Tuhan, dapat kuasa kebangkitan oleh Roh Kudus. Jujur dalam segala hal mulai dari jujur mengaku dosa, itu sudah punya sayap.

 

3.      Punya suara merpati. Ini yang dirindukan oleh Mempelai Pria Sorga. Sulamit gambaran mempelai wanita, Salomo gambaran Mempelai Pria Sorga. Kata Salomo kepada Sulamit:

Kidung Agung 2:14

2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"

 

Apa itu suara merpati? Suara penyembahan! Ini suara mempelai. Roh mempelai itu roh penyembahan. Kalau hati sudah tulus, taat, jujur, pasti bisa menyembah Tuhan. Apa dasar penyembahan yang benar? Tadi dikatakan merpati itu ada di celah gunung batu. Gunung batu itu menunjukan Firman yang murni.

II Samuel 22:31-32

22:31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.

22:32 Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu selain dari Allah kita?

 

Murni di sini berarti tertulis di dalam Alkitab, kalau tidak tertulis di dalam Alkitab diragukan kemurniannya. Alkitab yang kita pegang ini terdiri dari 66 buku, 39 kitab pada Perjanjian Lama, 27 buku dalam Perjanjian Baru. Ini klop dengan Tabernakel, pada meja roti sajian ada 2 tumpuk roti 6 dan 6. Kalau dibaca 66. Kemudian lihat lagi pelita emas, di situ ada 66 bentuk kelopak, tombol, bunga, itu menunjuk gereja sebagai terang dunia.

 

Celah-celah gunung batu itulah ayat-ayat Alkitab. Jadi, celah-celah gunung batu adalah pembukaan rahasia Firman, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Inilah dasar penyembahan kita, pembukaan rahasia Firman. Ingat rasul Yohanes ketika dia menerima gulungan kitab, dia tersungkur menyembah Tuhan, itulah pembukaan rahasia Firman atau Firman pengajaran yang benar.

 

Gunung batu juga menunjuk korban Kristus.

Yesaya 51:1

51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.

 

Yesus di kayu salib relakan tubuhNya bagaikan gunung batu dipahat. Sebelum disalibkan di hadapan Pilatus, tubuhNya bagaikan dipahat, ditinju, dicambuk, janggutNya dicabut, dipaku, ditombak, untuk kita yang tadinya batu keras, lewat korban Kristus menjadi batu hidup.

 

Jadi, dasar penyembahan yang benar adalah Firman pengajaran yang benar dan Korban Kristus. Kalau kita bisa merenungkan Korban Kristus, tanpa terasa air mata menetes mengalir. Penyembahan itu memandang Yesus, meratapi kematian anak tunggal, meratapi Yesus yang disalibkan. Jadi bukan sepi-sepi saja, kering-kering. Penyembahan yang benar dasarnya Firman pengajaran yang menyucikan kita dan korban Kristus, kita renungkan Korban Kristus maka naik penyembahan, ada roh permohonan.

Zakharia 12:10

12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

 

Yesus Anak Tunggal Allah, Dia juga disebut yang sulung dari Allah. Itulah penyembahan, itu suara merpati, suara mempelai. Menyembah dengan menyeruh haleluya. Mungkin terdengar lirih karena pengalaman sengsara yang kita hadapi, tetapi tetap bisa menyembah, Tuhan rindu mendengar suara penyembahan kita.

 

4.      Punya mata merpati.

Pandangan merpati itu pandangan yang lurus jauh ke depan, pandangan yang hanya tertuju kepada Yesus Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa. Bukan pandangan yang tertuju pada perkara jasmani, itu pandangan yang rabun!

Ibrani 12:1-2

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

 

Mengapa harus memandang Yesus? Perjalanan hidup kita bagaikan suatu perlombaan rohani untuk mencapai kesempurnaan. Supaya kita berhasil mencapai garis finish, pandangan kita harus selalu tertuju pada Yesus. Di dalam perlombaan rohani ini di depan kita banyak skandalon, banyak jerat dari setan, banyak sandungannya, banyak rintangannya, sebab itu pandangan mata kita harus selalu fokus kepada Yesus supaya tidak tersandung. Jangan menoleh kanan kiri seperti Musa, nanti membunuh orang. Jangan menoleh ke belakang, nanti seperti isteri Lot menjadi tiang garam. Menoleh saja ke atas, pandang Yesus.

 

Pengertian memandang Yesus Imam Besar yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa.

a)      Ibrani 7:26

7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,

 

Jadi, pengertian pertama memandang Yesus Imam Besar adalah meneladani Yesus Imam Besar yang suci, saleh dan sempurna. Saya manusia daging banyak dosa, bagaimana supaya bisa suci, saleh dan sempurna? Pandang mulut Yesus yang mengeluarkan pedang yang tajam bermata dua.

Wahyu 1:16

1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

 

Diterangkan dalam Ibrani 4:12 itulah Firman yang hidup yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun. Untuk bisa hidup suci perhatikan baik-baik Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Perhatikan sungguh-sungguh kemudian kita praktekkan sungguh-sungguh sehingga terjadi penyucian dan mengarah pada kesempurnaan. Kalau sekarang tidak mau menerima penyucian pedang Firman, nanti suatu saat pedang ini akan berubah menjadi pedang penghukuman. Pilih mana? Lebih baik sekarang kita kena pedang Firman, sakit bagi daging, tersayat-sayat, robek daging kita, tetapi mengarah pada kesempurnaan, nanti duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Sehancur apapun keadaan kita, mungkin sudah seperti sidang jemaat Laodekia, sidang jemaat yang paling hancur rohaninya dari 7 sidang jemaat di Asia kecil, tetapi Tuhan tawarkan barangsiapa menang akan Kududukan di takhtaKu. Yesus duduk di takhta di sebelah kanan Allah Bapa. Di sana juga tempat kita nanti kalau mau menerima penyucian. Tetapi kalau tidak mau menerima pedang penyucian maka pedang itu akan berubah menjadi pedang penghukuman.

Wahyu 2:16

2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

 

Pedang Firman menyucikan mulai dari apa? Pedang ada di mulut Yesus, mulut itu ada di wajah. Wajah itu mencerminkan hati, hati takut wajah pucat, hati marah wajah merah. Jadi penyucian mulai dari hati kita sampai ke mulut. Hati ini tempat persembunyian dosa, perlu disucikan.

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Hati dan pikiran itu satu, ini tempatnya dosa.

Matius 15:19-20

15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

 

Markus 7:21-23

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,

7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.

7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

 

Kalau hati pikiran disucikan, maka perkataan pasti disucikan. Bisa dideteksi orang ini hatinya suci atau tidak, kalau hatinya suci dia bisa mengontrol perkataannya sesuai Firman, tidak sembarang ngomong, perkataannya menjadi berkat kepada sesama. Ayo jaga hati jaga mulut, biarlah perkataan kita menjadi berkat sampai satu saat tidak salah lagi dalam perkataan, hati dan mulut disucikan itulah sempurna.

Yakobus 3:2

3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

 

b)      Ibrani 2:17

2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

 

Meneladani Yesus Imam Besar yang berbelas kasihan dan setia. Berbelas kasihan itu di hati, kesetiaan itu dari hati, jadi ini sama dengan memandang hati Yesus. Kita mau meneladani Yesus berarti kita harus berbelas kasihan dan setia. Apa itu berbelas kasihan, apa itu setia. Kita periksa apakah kita sudah menjadi kehidupan yang setia atau belum. Yesus berbelas kasihan untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Jadi berbelas kasihan artinya memperdamaikan dosa. Selesaikan dosa kita dulu, itu meneladani Yesus. Hari-hari terakhir ini bukan untuk menambah dosa tetapi menyelesaikan dosa, saling mengaku dan melupakan dosa. Dosa selesai berarti kita bisa hidup benar. Berbelas kasihan itu bukan sekedar melihat orang kekurangan kemudian kita kasih-kasih, bukan sebatas itu, tetapi selesaikan dosa dulu.

 

Memberi itu syaratnya kebenaran. Kita mau berbelas kasihan, mau memberi kepada orang lain tetapi masih ada dosa, itu munafik namanya.

I Yohanes 3:16-18

3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

 

Memberi kepada saudara itu sampai berkorban nyawa, artinya menanggalkan segala kepentingan kita. Jelas sekali ayat ini, jadi berbelas kasihan kepada seseorang itu dalam kebenaran, kita menyelesaikan dosa dulu, kita berdamai. Apa artinya memberi ini memberi itu tetapi kita tidak hidup dalam kebenaran, hidup dalam dosa. Apalagi pemberian kita hasil korupsi, hasil yang tidak benar. Berkorban itu harus dari apa yang ada pada kita, jangan dari yang dipinjam.

 

Kemudian kita meneladani kesetiaan Yesus, Yesus setia sampai mati. Kita juga harus setia berkobar-kobar sampai garis akhir. Kalau kita setia sampai garis akhir maka ada mahkota tersedia bagi kita.

II Timotius 4:7-8

4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

 

Kisah Para Rasul 20:24

20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

 

Jangan sampai sudah lama setia, kemudian ada perkataan orang membuat tersinggung jadi tidak setia, yah rugi! Sedangkan nyawa saja rasul Paulus tidak hirau, apalagi cuma omongannya orang tidak usah kita hiraukan. Tetap setia, keselamatan kita kerjakan masing-masing. Kalau digabungkan meneladani Yesus Imam Besar yang berbelas kasihan dan setia kepada Allah lewat praktek menjadi pelayan Tuhan yang benar dan setia. Ini sama dengan selalu siap sedia melayani Tuhan sampai Tuhan puas. Itu benar dan setia. Kapanpun diperlukan siap sedia melayani Tuhan.

Yesaya 11:5

11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

 

Ada orang yang setia tetapi tidak benar, setia melayani tetapi pertahankan dosa. Dikoreksi juga saya, setia khotbah tetapi benar atau tidak. Sudah berbelas kasihan atau tidak, sudah perdamaikan dosa sendiri atau malah pertahankan dosa dan menambah dosa. Ayo benar dan setia, benar ditaruh diurutan awal, benar dulu pasti bisa setia. Ikat pinggang ini artinya siap sedia melayani Tuhan.

Lukas 17:7-8

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

 

Makan minum di sini artinya pelayanan yang memuaskan. Mari siap sedia melayani Tuhan sampai Tuhan puas. Kaum muda usia muda mari ikat pinggang siap sedia melayani Tuhan sampai Tuhan puas, maka hasilnya:

1)      Tuhan mampu memuaskan kita. Urusan makan minum kita urusan Tuhan, Tuhan mampu sediakan semuanya. Kebutuhan jasmani kita itu urusan Tuhan, yang penting setia benar memuaskan Tuhan. Jangan dibalik kita kejar kebutuhan jasmani sampai tidak benar dan tidak setia.

 

2)      Yeremia 13:11

13:11 Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar."

 

Kita menjadi kehidupan yang melekat kepada Tuhan Yesus sehingga menjadi umat yang ternama, terpuji dan terhormat bagi Tuhan. Tidak usah cari nama, cari hormat dari manusia, Tuhan yang menghormati kita.

 

3)      Tuhan menghiasi hidup kita.

Yeremia 2:27

2:27 yang berkata kepada sepotong kayu: Engkaulah bapaku! dan kepada batu: Engkaulah yang melahirkan aku! Sungguh, mereka membelakangi Aku dan tidak menghadapkan mukanya kepada-Ku, tetapi pada waktu mereka ditimpa malapetaka mereka berkata: Bangkitlah menyelamatkan kami!

 

Kalau kita mau benar setia melayani Tuhan maka hidup kita dihiasi, diperindah dan dirapikan oleh Tuhan sampai yang terindah kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jangan takut kaum muda, Tuhan jadikan rapi hidupmu, indah masa depanmu, yang penting benar dan setia. Jangan berpikir “bagaimana dengan saya, saya sudah tua” Tuhan jadikan rapi semuanya asal kita benar dan setia. Kalau kita jauh dari Tuhan kita tidak dilihat, kalau melekat dilihat terus oleh Tuhan, tidak usah kuatir. Di sini seringkali kita salah, kita kejar kebutuhan yang jasmani, kita lupa memuaskan Tuhan, tidak mau benar, tidak mau setia. Akhirnya semua menjadi susah dan terkatung-katung. Mungkin sementara ini belum, tetapi sebenarnya sementara Tuhan rapikan, Tuhan jadikan indah. Nanti kita lihat pada waktunya semua rapi dan indah!

 

c)      Ibrani 12:3-4

12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

12:4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

 

Meneladani Yesus Imam Besar yang tabah, yang tekun menanggung sengsara tanpa dosa. Ini sama dengan mata kita memandang tangan Yesus yang berlubang paku dan memandang lambungNya yang ditikam, itu kesengsaraan Yesus. Kalau kita sengsara, sengsara mana kita dengan Yesus? Dalam pergumulan kita melawan dosa belum sampai mengucurkan darah, sedangkan Yesus sampai berdarah-darah di kayu salib. Siang ini kita memandang Yesus, biar kuasa Paskah, kuasa Roh Kudus itu kita alami.

 

Tangan berlubang paku bicara pelayanan, jadi prakteknya Yesus mengerjakan pelayanan pendamaian bagi kita.

Ibrani 9:7,12

9:7 tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar. 

9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

 

Dulu imam besar setahun sekali masuk ruangan maha suci membawa darah domba jantan atau lembu jantan untuk dipercikan 7 kali di depan tutup pendamaian dan 7 kali di atas tutup pendamaian. Dan harus membawa dupa, kalau hanya membawa darah tanpa dupa harus mati! Sehingga terjadilah Shekina Glori, sinar kemuliaan Tuhan yang menghapus segala dosa orang Israel. Yesus Imam Besar yang kita miliki tidak lagi membawa darah hewan kurban tetapi membawa darahNya sendiri dan membawa dupa itulah doa penyahutan bagi kita. Itu yang mau kita teladani, kita teladani Yesus. Sekarang prakteknya bagi kita meneladani Yesus Imam Besar yang tabah dan tekun menanggung sengsara tanpa dosa.

1)      Rela sengsara daging tanpa dosa, rela menerima percikan darah karena ibadah pelayanan dan karena Firman pengajaran yang benar. Kadangkala memang kita sengsara tetapi tidak rela, masih ada ngomelnya.

2)      Ada dupa berarti tekun dalam doa penyembahan. Untuk kuat menghadapi sengsara daging harus banyak menyembah. Teladani Yesus, sebelum ditangkap, di tamah Getsemani Dia berdoa menyembah. Yesus ajak murid-murid naik ke gunung untuk menyembah, di sana ada Musa dan Elia datang mempercakapkan tentang sengsara Yesus di Yerusalem. Jadi untuk tahan sengsara mari banyak berdoa menyembah Tuhan.

 

Datang ibadah jauh-jauh ke sini itu percikan darah, berapa gereja yang bapak ibu lewati. Ibadah online itu percikan darah, berapa gereja ada di tempat kita tinggal tetapi ibadah online, sampai dihina dan dibilangi segala macam. Mari cepat tahan, tetap tekun dalam doa penyembahan.

 

Kalau mau menerima percikan darah maka Shekina Glori pasti terjadi. Kalau belajar Injil Matius dan Markus, Matius 27 itu 7 percikan darah di atas tutup pendamaian, pengalaman sengsara Yesus di kayu salib, pasal 28 itu Shekina Glori sinar kemuliaan. Begitu juga injil Markus pasal 15 itu 7 percikan darah di atas tutup pendamaian, sengsara Yesus sampai mati di kayu salib, pasal 16 Shekina Glori. Tidak akan ada kemuliaan kalau kita tidak mau menerima percikan darah. Tahun ini tahun kemuliaan jadi siap-siap menerima percikan darah. Itu sudah saya alami diawal tahun. Jadi jangan takut, nanti dapat Shekina Glori. Wujudnya apa? Roh Kemuliaan, itulah naungan sayap Tuhan. Teladani Yesus, dapat naungan sayap.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Kalau ada orang yang menista dan menyakiti kita seharusnya kita berterima kasih kepada dia sebab karena dia kita mendapat roh kemuliaan. Tetapi tidak usah kita datangi dia “terima kasih, karena kau hina saya dapat roh kemuliaan”. Berterima kasih saja kepada Tuhan, Engkau anggap kami layak untuk mengambil sedikit dari penderitaan Yesus di kayu salib. Murid-murid bersukacita dianggap layak menderita karena Yesus. Sebenarnya kasih karunia kalau kita bisa menderita karena Yesus.

I Petrus 2:19

2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

 

Kisah Para Rasul 5:41

5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

 

Ini menjadi kekuatan bagi kita bersama. Bukan malah mengomel, tunggu dia, nanti saya balas! Tetapi dia malah dipakai untuk kita menerima roh kemuliaan dan dapat naungan Tuhan.

 

Kegunaan Roh Kudus:

a)      Memberi kebahagiaan sorga di tengah penderitaan. Terbatas kalau diterangkan dengan kata-kata, biar menjadi pengalaman. Di tengah sengsara kita berbahagia, orang yang menyakiti kita malah gregetan!

 

b)      Ada keubahan hidup. Roh Kudus mengubahkan kita.

II Korintus 2:16-17

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

 

Titus 3:5

3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

 

Di tengah-tengah penderitaan Roh Kudus bekerja membaharui kehidupan kita sekalian, dari manusia jasmani menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus.

 

Ayo teladani Yesus, pandang Imam Besar. Milikilah hati merpati, miliki sayap merpati, miliki suara merpati, pandangan merpati. Teladani Yesus, teladani kebenaran, kesucian sampai kesempurnaanNya. Jangan teladani gondrongNya, janggutNya. Coba teladani puasanya 40 hari 40 malam. Teladani kesucianNya, teladani kesalehanNya sampai sempurna, teladani siap sedia melayani benar dan setia, kemudian teladani sengsaraNya. Kita tidak perlu sampai mati di kayu salib, terima saja percikan darah dalam bentuk apapun, dihina, dinista, dikucilkan, dipecat dan lain-lain tetapi tetap menyembah Tuhan. Maka Roh kemuliaan dicurahkan, naungan Tuhan ada, memberi kebahagiaan, mengubahkan kita menjadi manusia rohani.

 

Tanda manusia baru tidak tawar hati dalam menghadapi percikan darah, tidak kecewa tidak putus asa tetapi kuat dan teguh hati, hanya percaya dan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Kami butuh naunganmu Tuhan, rohMu yang hidup biarlah menguasai seluruh hidup kami. Pulang semua biarlah kuasa kebangkitan kita alami, menjadi manusia yang kuat dan teguh hati. Yang ikut ibadah secara online banyak tantangan, ayo tetap kuat dan teguh hati. Mujizat rohani terjadi yaitu keubahan hidup, yakinlah mujizat jasmani pasti terjadi. Roh Kudus mampu mengerjakan semuanya, sampai mujizat terakhir kita sempurna seperti Yesus. Di depan ini mau kita teladani yaitu perjamuan suci, Yesus Imam Besar menyerahkan nyawanya, tubuh dan darahNya untuk kita nikmati siang ini.

 

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar