20220410

Kebaktian Umum, Minggu 10 April 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:14-18

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. 

12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.

12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus..

12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.

 

Kepada sidang mempelai, Tuhan mengaruniakan 2 sayap burung nazar yang besar untuk menyingkirkan ke padang gurun jauh dari mata antikristus selama 3,5 tahun. Sementara yang tertinggal akan mengalami aniaya yang dahsyat yang belum pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi lagi. Kalau bertahan akan mengalami pemancungan kepala. Kita tidak ingin masuk ke sana.

 

Ada 3 macam naungan sayap Tuhan.

1.      Naungan sayap induk ayam (Matius 23:37-38).

2.      Naungan sayap merpati (Mazmur 55:7-9).

3.      Naungan sayap burung nazar (Wahyu 12:14).

 

Kita akan membahas poin yang pertama.

Matius 23:37-38

23:37 "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.

23:38 Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.

 

Perlindungan Tuhan itu kita dapatkan di dalam penggembalaan, masuk dalam ruangan suci. Sebab di situ ada 4 lapis tudung yang menaungi kehidupan yang tergembala. Naungan itu kita dapatkan dalam penggembalaan.

1.      Tudung Tabernakel (Keluaran 26:1-6) secara rohani itu menunjukan tudung iman dan perbuatan iman.

2.      Tudung bulu kambing (Keluaran 26:7-13) secara rohani itu menunjukan tudung kesucian dan perbuatan kesucian atau pengharapan.

3.      Tudung domba jantan celupan merah (Keluaran 26:14a) secara rohani menunjuk kasih dan perbuatan kasih.

4.      Tudung kulit lumba-lumba/ kulit mina gajah (Keluaran 26:14b) itu tudung penghukuman.

 

Banyak orang Kristen tidak mau tergembala karena 2 hal yang tidak disadari. Kalau sadar pasti akan tergembala.

1.      Posisi gereja sebenarnya hanya seperti anak ayam yang tidak bisa mencari makan dan menghadapi pemangsa, tetapi merasa mampu. Penyakit merasa ini penyakit yang banyak diidap oleh gereja Tuhan. Ada 3 penyakit merasa yang diidap gereja Tuhan.

a)      Merasa mampu.

Wahyu 3:15-17

3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

Merasa mampu sehingga mengandalkan kekuatan sendiri. Kekayaan, kedudukan, kepandaian, ijazah, dengan kekuatan itu semua tidak bisa mendalami pribadi Tuhan. Di sekolah mana kita mau mendalami tentang Tuhan? Sekolahnya hanya 1 universitas di bawah kaki Tuhan, dosennya 24 jam hanya Yesus sendiri. Hanya di bawah kaki Tuhan kita bisa mengenal pribadi Tuhan.

 

Akibat merasa mampu adalah suam-suam rohani, tidak dingin, tidak panas. Tidak dingin artinya tidak damai sejahtera karena ada dosa yang dipertahankan. Tidak panas artinya tidak setia dan tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Kalau digabungkan tidak berubah, tidak mengalami keubahan hidup. Kehidupan seperti itu terancam untuk dimuntahkan oleh Tuhan, keluar dari pembangunan Tubuh Kristus.

 

b)      Merasa benar

Lukas 18:9-14

18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:

18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.

18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;

18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.

18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

 

Kehidupan seperti ini tidak bisa menerima kebenaran Firman sehingga cenderung mempersalahkan orang lain untuk menutupi kesalahannya sendiri. Dan dia tidak akan bisa menyembah Tuhan sampai akhirnya nanti menyangkal Tuhan. Kalaupun dia menyembah, itu dalam roh kesombongan yaitu:

1)      Merasa berjasa kepada Tuhan dan kepada sesama.

2)      Membanggakan sesuatu.

3)      Munafik, lain di dalam lain di luar, banyak yang disembunyikan, tidak cocok antara hati dengan perkataan dan perbuatan.

 

Akibat merasa benar dia tidak dibenarkan Tuhan artinya tidak mengalami pengampunan dosa. Dan tetap hidup di dalam dosa, berarti rohaninya kering, penyembahannya pasti kering. Orang itu kering atau tidak, bisa kita raba dari perkataannya tidak membangun. Dosa itu penyebab kutukan, tidak dibenarkan Tuhan berarti hidup dalam suasana kutukan, letih lesu, beban berat, air mata dan sebagainya. Kalau terus dibiarkan nanti mencucurkan air mata selama-lamanya di neraka.

 

c)      Merasa dipakai. Banyak jiwa belum tentu dipakai Tuhan. Ingat Musa, waktu dia mau mengeluarkan air dari gunung, dia kumpulkan orang Israel, banyak jiwa dan dia pukul gunung batu sehingga mengeluarkan air. Kalau dilihat dia melakukan mujizat, tetapi apakah dia dipakai Tuhan saat itu? Tidak! Buktinya Tuhan tidak izinkan Musa masuk tanah Kanaan “engkau melanggar kekudusan namaKu, tidak boleh membawa masuk bangsa Israel ke tanah Kanaan!”. Jadi ukuran dipakai Tuhan bukan banyak orang, ada mujizat, bukan itu! Ukuran dipakai Tuhan itu taat dengar-dengaran, lakukan kehendak Tuhan.

Matius 7:21-22

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

 

Ternyata mereka ini hanya merasa dipakai.

Matius 7:23

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Akibat merasa dipakai ini diusir Tuhan “enyahlah dari padaKu kamu sekalian pembuat kejahatan!”. Dulu manusia berbuat dosa sehingga diusir dari taman Eden ke dunia. Nanti terjadi lagi proses pengusiran dari dunia ini ke neraka. Gereja yang benar akan berkerajaan 1000 tahun damai masih di dunia ini tetapi sudah dibersihkan oleh Tuhan.

 

2.      Gereja Tuhan merasa bukan lagi anak ayam yang semata-mata hanya membutuhkan induk sehingga hanya mengejar keinginan-keinginan daging yang lebih dari kebutuhan hidupnya. Padahal kebutuhan hidup yang utama adalah pribadi Tuhan. Dia merasa tidak butuh Tuhan sehingga tidak tergembala. “Saya kerja, saya sekolah, saya dapat ini itu, saya aman, saya berhasil, saya dilindungi, kenapa mau butuh Tuhan. Lihat itu yang tergembala, lebih berhasil saya dari hidupnya”.

 

Karena dia mengejar keinginan-keinginan daging yang sebenarnya lebih dari kebutuhan hidupnya, akibatnya menghadapi dunia yang goncang dia ikut goncang, kuatir, stress, ketakutan yang berlebihan, sampai binasa selamanya di neraka. Ada berkatnya tetapi susah terus, akhirnya susah benaran. Ada uang tapi bilangnya tidak ada uang, akhirnya kurang terus. Ketakutan ini pembunuh utama manusia di akhir zaman.

Lukas 21:25-27

21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.

21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.

21:27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

 

Jadi, dari 2 hal ini bisa kita ambil pelajaran, kebutuhan mutlak gereja Tuhan adalah naungan sayap induk ayam yaitu naungan pemeliharaan dan perlindungan Tuhan di akhir zaman yang serba sulit ini. Kita mau mencari ijazah belum tentu memelihara hidup kita di akhir zaman ini. Bukan berarti saya mematahkan atau melemahkan kaum muda yang mau mengejar ijazah. Silahkan kejar tetapi sekali lagi yang kita butuhkan sayap Tuhan. Tuhan sudah sedia untuk menaungi kita, tetapi ada proses untuk mendapatkan naungan pemeliharaan dan perlindungan Tuhan.

1.      I Yohanes 5:18-19

5:18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.

5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

 

Seluruh dunia sudah dikuasai si jahat, jadi di manapun kita berada sudah dikuasai si jahat, di Tonusu dikuasai si jahat, di Tentena di kuasai si jahat, di Diora dikuasai roh jahat, sebab itu kita butuh naungan Tuhan. Bagaimana caranya? Yang pertama adalah lahir baru lewat baptisan air yang benar. Jangan anggap baptisan air hanya sekedar sakramen gereja, tidak! Ini penentu kita dapat naungan atau tidak. Kalau baptisannya tidak benar kita tidak dapat naungan. Kalau baptisannya benar pasti dapat naungan dari Tuhan. Sekarang digampangkan baptisan air, biar pakai abu, biar pakai bendera, yang penting begini, yang penting begitu. Bukan! Harus benar, syaratnya benar, pelaksanaannya benar, hasilnya benar maka mendapat perlindungan dari Tuhan.

 

Syarat baptisan air yang benar:

a)      Roma 6:2

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

 

Mati terhadap dosa sama dengan bertobat. Belum bertobat sudah masuk baptisan air karena ikut-ikutan, tidak akan dapat perlindungan Tuhan. Mati terhadap dosa baru pelaksanaan orang mati itu dikubur, posisi orang dikubur berbaring dan dari ujung rambut sampai ujung kaki ditenggelamkan dalam air. Bukan jongkok, bukan duduk! Itu pelaksanaan baptisan air yang benar mati bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus di dalam hidup yang baru. Ditangani hamba Tuhan yang benar, ada meterai Allah Tritunggal yang jelas. Maka kita akan bangkit dalam hidup yang baru.

 

Hidup lama di dalam dosa, hidup baru tanpa dosa, tidak mau berbuat dosa, itu hidup baru. Sama dengan hidup benar, baru kita mendapat perlindungan. Ini yang kita gumuli. Yang sudah dibaptis periksa persyaratannya dulu dan juga pelaksanaannya. Kalau tidak benar berarti belum dibaptis. Dulu syaratnya tidak benar, tetapi pelaksanaannya benar, berarti tinggal cuci kaki. Kata Yesus siapa yang sudah mandi tinggal cuci kaki. Kalau syaratnya tidak benar tetapi pelaksanaannya benar kita minta ampun kepada Tuhan “Tuhan ampuni saya”. Saya dulu dibaptis syaratnya tidak benar karena hanya disuruh, tetapi pelaksanaannya benar. Setelah dengar Firman bukan diulang lagi tetapi perbaiki syaratnya, minta ampun kepada Tuhan.

 

Sekarang syaratnya harus benar, hidup dalam kebenaran dalam segala hal maka Tuhan akan melindungi kita sehingga tidak bisa dijamah oleh si jahat. Orang benar tidak bisa dijamah oleh si jahat. 7 kali orang benar jatuh dia bangkit kembali. Artinya orang benar tidak jatuh atau gugur dari iman saat menghadapi pencobaan-pencobaan, godaan dosa, bahkan saat menghadapi paksaan dan ancaman dosa. Banyak pencobaan kita hadapi tetapi kalau kita benar maka tidak gugur dari iman, tidak berbuat dosa. Tidak dijamah oleh setan berarti kita dijamah oleh Tuhan. Kalau Tuhan menjamah kita berarti Dia mampu menolong kita dari segala masalah apapun yang kita hadapi.

 

Kita bersyukur kita punya Yesus. Dunia ini dikuasai si jahat, tetapi Yesus lebih berkuasa dari semuanya. Setan tidak bisa menjamah kita, Tuhan yang menjamah kita, Tuhan menolong tepat pada waktunya. Dosa ini yang membuat kita terpisah dari Tuhan sehingga tidak bisa dijamah Tuhan, makanya selesaikan dosa.

Yesaya 59:1-2

59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

Hari-hari terakhir ini bukan untuk menambah dosa tetapi menyelesaikan dosa. Biar kita selalu dalam jamahan Tuhan. Yang sudah dibaptis syarat dan pelaksanaannya benar, ayo berjuang sungguh-sungguh hari-hari terakhir ini untuk hidup dalam kebenaran.

 

2.      Wahyu 3:10

3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

 

Ayo menuruti Firman, taat dengar-dengaran pada Firman, pasti dilindungi. Taat pada peraturan pemerintah saja pemerintah lindungi, apalagi taat pada Firman pasti Tuhan lindungi. Taat itu karakter domba yang tergembala.

Yohanes 10:3-5

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

 

Jadi, sesudah lahir baru lewat baptisan air yang benar ada lanjutannya. Orang benar harus tergembala dengan benar dan baik maka naungan Tuhan tidak akan tercabut dari kita. Coba lihat ruangan suci, tidak ada jendelanya, hanya ada pintu di situ, hanya 4 lapis tudung di situ. Sudah dipapani dengan papan jenang, dikasih kayu lintang lagi, diberi lagi 4 lapis tudung, angin saja tidak bisa masuk, itu dilindungi! Pengaruh dunia tidak bisa masuk, itu bicara perlindungan dan naungan Tuhan.

Amsal 12:26

12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

 

Kita tergembala demi mendapat pemeliharaan dan perlindungan Tuhan. Kalau kita merasa mampu tidak usah tergembala. Tetapi karena kita merasa hanya anak ayam. Menghadapi ular, elang dan binatang-binatang pemangsa yang lain kita tidak mampu. Sebab itu masuk kandang penggembalaan, Tuhan sudah sediakan perlindungan, masuk di situ, tergembala dengan benar.

 

Jadi tergembala itu merupakan sikap berjaga-jaga untuk tetap hidup benar. Kalau kita di luar kena angin, kena debu pasir, dosa masuk, ajaran palsu masuk, jadi tidak benar. Tetapi kalau tergembala itu sikap berjaga-jaga untuk tetap hidup benar. Dan ditingkatkan hidup suci, suatu saat bisa sempurna seperti Yesus. Hidup suci itu adalah kebenaran yang teruji. Kita benar lalu mendapat ujian tetapi tetap tidak mau berbuat dosa, itu hidup suci, itu hasil penggembalaan. Ada perlindungan dari Allah Tritunggal, ada perlindungan dari gembala yang berdoa syafaat.

 

Memang untuk masuk kandang harus melalui pintu yang sempit, itu sama dengan harus mengalami perobekan daging, penyaliban daging. Ada yang harus sampai ikuti siaran tunda, itu perobekan daging. Karena jaringan tidak bagus jadi didownload dulu baru bisa didengar. Ada yang datang dari jauh untuk datang beribadah. Saya sebagai gembala melayani 3 sidang itu juga suatu perobekan daging. Tetapi jangan lihat pintu sempitnya, lihat di balik pintu sempit itu ada padang rumput yang hijau.

Yohanes 10:9-10

10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

9:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

 

Kadang kita lihat salibnya sudah mundur duluan. Lihat di balik itu ada padang rumput, ada hidup berkelimpahan. Apa itu hidup berkelimpahan, pemeliharaan dan perlindungan Tuhan sampai bisa mengucap syukur kepada Tuhan. Yang jarak jauh karena keadaan ayo tetap bertekun. Ketekunan ini yang penting. Mau di gereja, di rumah, di rumah sakit, di manapun, mari bertekun.

 

Orang yang tergembala itu adalah orang benar yang tertanam di Bait Allah.

Mazmur 92:13-16

92:13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;

92:14 mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.

92:15 Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,

92:16 untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

 

Ayo tergembala, Tuhan tidak pernah curang, Tuhan Yesus tidak menipu kita. Orang benar tertanam di Bait Allah, dia hidup berkelimpahan. Apa itu hidup berkelimpahan?

a)      Bertunas seperti pohon korma. Buah korma itu manis. Artinya ada kemanisan dalam hidup terutama dalam nikah kita, sekalipun berada di tengah-tengah padang gurun dunia ini.

 

b)      Tumbuh subur seperti pohon aras. Pohon aras adalah simbol kekuatan dan kokoh. Artinya kuat menghadapi tantangan apapun, tetap dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, bagaikan kayu aras dipakai melapisi dinding-dinding Bait Allah. Kaum muda jadilah kaum muda yang kuat. Dosa sekarang begitu luar biasa, kaum muda yang tergembala itu kuat, tidak mau ikut berbuat dosa, tidak mau tercemar oleh dosa

 

c)      Sampai masa tua orang yang tergembala tetap berbuah, gemuk dan segar. Artinya:

1)      Sekalipun usia tua tetap dipakai Tuhan, berguna bagi pembangunan Tubuh Kristus.

2)      Dipelihara Tuhan, menjadi berkat bagi orang lain sampai di masa tua.

3)      Berbuah itu berubah, dari manusia daging menjadi manusia rohani. Jangan berpikir saya sudah tua, sudah terlalu banyak dosa saya buat. Bisa berubah kalau tergembala.

 

3.      Yesaya 57:13

57:13 apabila engkau berteriak, biarlah berhala-berhalamu melepaskan engkau! Mereka semua akan ditiup angin, akan diterbangkan hembusan nafas. Tetapi orang yang berlindung kepada-Ku akan mewarisi negeri dan akan memiliki gunung-Ku yang kudus.

 

Singkirkan segala berhala sehingga kita bisa mengasihi Tuhan dan berharap sepenuh kepada Tuhan. Apa itu berhala yang harus kita singkirkan?

a)      Segala sesuatu yang lebih kita kasihi dari pada Tuhan. Bentuknya macam-macam, televisi bisa jadi berhala, kalau nonton terus tidak pernah baca Alkitab tidak pernah menyembah. Handphone bisa jadi berhala, sampai datang gereja sambil lihat handphone, main game. Keluargapun bisa menjadi berhala. Kalau begitu menyingkirkan berhala berarti menyingkirkan keluarga? Bukan. Menyingkirkan berhala berarti kita berusaha keras mengasihi Tuhan lebih dari segala-galanya. Kalau kita dibenturkan antara Tuhan dan sesuatu lalu kita lebih pilih Tuhan, itu berarti sudah menyingkirkan berhala. Kalau memilih sesuatu dari pada Tuhan berarti masih memiliki berhala.

 

b)      Kedegilan dan kekerasan hati.

I Samuel 15:23

15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

 

Kita berupaya jangan ada kekerasan hati dalam kehidupan kita, lembutkan hati kita. Berhala kekerasan hati itu kita buang jauh-jauh.

 

c)      Keserakahan

Efesus 5:5

5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

Keserakahan itu merampas yang bukan miliknya, milik sesama dirampas dan juga milik Tuhan. Perpuluhan, persembahan khusus, penyembahan, itu semua dirampas.

 

Singkirkan semua berhala maka kita mendapat perlindungan Tuhan. Raja Salomo hebat, perlindungan Tuhan jelas nyata dalam hidupnya. Dia kehidupan yang tergembala, dia menerima ajaran dari orang tuanya dan taat dengar-dengaran. Dia diangkat menjadi raja dan dipakai Tuhan membangun Bait Allah. 2 poin sudah dia miliki sehingga dapat naungan Tuhan. Israel waktu itu damai tenang di zaman pemerintahan Salomo. Tetapi menjelang akhir hidupnya poin ketiga ini yaitu menyingkirkan berhala tidak bisa dia lakukan, malah dia menyembah berhala, perlindungannya lepas, kerajaannya terpecah 2. Sudah hidup benar itu baik, taat tergembala itu baik, tetapi kalau masih ada berhala maka perlindungan dicabut. Ayo singkirkan semua berhala, baik itu yang lebih dikasihi dari pada Tuhan, kekerasan hati dan keserakahan. Sayang kalau sudah ada dalam penggembalaan tetapi masih merampas miliknya Tuhan, akibatnya tidak mendapat perlindungan.

 

Singkirkan semua berhala sehingga kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, kita bisa berharap sepenuh hanya kepada Tuhan. Itu sama dengan mengulurkan 2 tangan kepada Tuhan.

 

Sebagai contoh Petrus. Petrus orang benar, dia tergembala, tetapi sempat ada berhala, yaitu kekerasan hati. Waktu Yesus mengatakan gembala akan dipukul dibunuh domba-domba tercerai berai, kamu semua akan tergoncang imannya. Itu peringatan dari Tuhan Yesus. Seharusnya sikap Petrus “doakan kami Tuhan, doakan kami Guru”. Petrus keras hati, dia tolak nasihat Tuhan “biar mereka tergoncang imannya, aku tidak”. Berarti dia tidak menerima peringatan Tuhan. “Petrus sebelum ayam berkokok 2 kali engkau sudah menyangkal Aku 3 kali”. Masih juga Petrus tidak terima “aku rela mati untuk Engkau Yesus”  dia keras hati. Betulkah yang dia katakan? Hanya omong doank! Tidak ada prakteknya. Waktu Yesus ditangkap, dia lari. Dia mengikut Yesus dari jauh sampai di rumah imam besar Kayafas, dia malah menyangkal Yesus!

 

Tetapi syukur Petrus dikoreksi oleh Tuhan dan Petrus belajar menyingkirkan berhala-berhala sehingga Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan.

Yohanes 21:15-19

21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

 

Di sini Yesus ingin supaya Petrus lebih mengasihi Tuhan lebih dari pada yang lain, tidak ada lagi berhala. Begitu berhala disingkirkan maka Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan. Kita belajar contoh kehidupan yang mendapat naungan Tuhan itulah Petrus. Sempat poin ketiga untuk mendapat naungan tidak ada pada Petrus sebab dalam hatinya ada berhala, keras hati. Dia tidak bisa mengasihi Tuhan, dia lebih mengasihi nyawanya sampai lari dan menyangkal Yesus dari pada mengasihi Tuhan. Tetapi lewat penggembalaan Petrus mendapat penyucian, mendapat pembaharuan, Dia bisa menyingkirkan berhala kekerasan hati. Ayat 15-17 itu penggembalaan. Ayat 18-19 Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Yesus.

 

Mungkin hidup benar sudah kita lakukan, taat masuk kandang penggembalaan sudah kita kerjakan, tetapi berhala masih ada, ada sesuatu yang kita kasihi lebih dari pada Tuhan, ada kekerasan hati, masih ada keserakahan dalam hidup kita. Lewat Firman penggembalaan biar itu disucikan dan kita dibaharui. Singkirkan itu untuk kita bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan mengasihi Tuhan lebih dari segalanya.

 

Sebelum Petrus mengalami penyucian dan pembaharuan sempat dia mengulurkan tangan kepada Tuhan.

Matius 14:29-31

14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

 

Orang tenggelam otomatis mengulurkan tangan “Yesus, tolonglah aku!”. Kitapun banyak kali melakukan seperti itu, kita mengulurkan tangan kepada Tuhan karena kebutuhan, karena terjepit, karena menghadapi sesuatu yang membuat kita hampir tenggelam. Itu tidak salah dan memang harus seperti itu. Tetapi Tuhan tidak mau hanya sebatas ini kita mengulurkan tangan. Tuhan mau kita mengulurkan tangan karena kita mengasihi Tuhan, bukan karena butuh sesuatu. Yang parah sebenarnya sudah butuh, sudah terjepit tetapi tidak mau juga mengulurkan tangan.

 

Mengapa Tuhan izinkan angin dan gelombang menerpa kita yang membuat kita nyaris tenggelam? Karena kadangkala kita enak, tidak berjaga-jaga, rohani tertidur. Waktu semua aman lengah, ibadah tidak ibadah, sebentar melayani sebentar tidak melayani, biasa-biasa saja. Makanya Tuhan izinkan gelombang dan angin itu supaya rohani sadar, supaya menyembah Tuhan. Ibadahnya jadi lebih sungguh-sungguh, belum diumumkan doa puasa dia sudah tanya-tanya “pak gembala kapan doa puasa”. Dulu sudah diumumkan doa puasa tetapi tidak datang.

 

Tuhan rindu kita mengulurkan tangan yang kedua yaitu karena cinta kepada Tuhan, rela mati karena Yesus. Dalam Yohanes 21:18 Petrus mengulurkan tangan karena rela mati buat Yesus. Ini sama dengan kita menyembah karena kita mengasihi Tuhan, mengulurkan tangan karena mengasihi Tuhan. Buktinya apa kita menyembah karena mengasihi Tuhan? Rela berkorban apa saja bahkan berkorban nyawa untuk Tuhan.  

 

Begitu kita mengulurkan tangan kepada Tuhan maka Tuhan sudah siap mengulurkan tangan kepada kita untuk menolong kita, menyelesaikan semua masalah kita, sampai menuntun ke Yerusalem Baru.

Wahyu 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

Menuntun ini berarti Tuhan memakai kita di dalam kegerakan yang besar, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Kita semua dipakai oleh Tuhan. Sambil menuntun Tuhan menghapus air mata kita, betapa bahagianya. Segala masalah diselesaikan, kita mengalami kebahagiaan sorga. Semakin dipakai semakin selesai masalahnya, semakin bahagia. Mungkin kita dipakai Tuhan namun masalah masih ada tetapi kita bahagia, kita sudah damai. Itu berarti tinggal tunggu masalah selesai.  

 

Puncaknya nanti tidak ada lagi air mata, kita bahagia bersama Yesus di Yerusalem Baru. Kita duduk di takhta bersama Yesus menjadi Mempelai WanitaNya.

Wahyu 21:4; 22:1

21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar