20220409

Kebaktian Doa, Sabtu 9 April 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 10:1-5

10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

 

Pada ayat 1 sampai 5 ini ada 3 hal yang harus diperhatikan di dalam penggembalaan.

1.      Jejak gembala.

2.      Kandang penggembalaan.

3.      Suara gembala.

 

Poin pertama sudah dibahas minggu lalu, kita mengikuti jejak Yesus Gembala yang baik yaitu jejak kematian, jejak kebangkitan, maka kita akan masuk pada kemuliaan. Kita akan membahas poin yang kedua yaitu kandang penggembalaan. Secara jasmani boleh berbeda-beda yaitu organisasi yang legal yang diakui oleh pemerintah. Secara jasmani boleh berbeda-beda tetapi secara rohani harus satu yaitu dalam ruangan suci, itu menunjukan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

1.      Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus di dalam Firman dan kurbanNya. Rohani kita diberikan makanan.

2.      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dan karunia-karuniaNya. Rohani kita diberikan minum.

3.      Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kita mendapatkan udara segar, bernafas di dalam Tuhan.

 

Lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok segala kebutuhan kita secara rohani pasti terpenuhi, juga yang jasmani pasti terpenuhi, jadi jangan kita takut. Dimulai dari gembala harus bertekun dalam kandang, harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Gembala bertugas memberi makan domba-domba, domba-domba tugasnya makan Firman. Kalau sudah makan Firman pasti ada tenaga. Biar hebat dalam pelayanan, jago main musik dan pelayanan apapun, kalau tidak ada makan, tidak ada tenaga untuk melayani. Mungkin diawal kuat melayani tetapi kemudian merosot-merosot sampai tinggalkan pelayanan, pingsan rohaninya. Sebab itu harus makan.

 

Untuk masuk kandang kita harus melewati pintu yang sempit, tidak boleh lompat tembok.

Yohanes 10:9-10

10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Ayo masuk pintu yang sempit yaitu penyaliban daging atau perobekan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Yesus pintu yang menyelamatkan, Dia menyelamatkan lewat korbanNya di kayu salib. Untuk tekun dalam 3 macam ibadah memang tidak enak bagi daging. Kita mau rekreasi, mau piknik, tetapi harus tekun 3 macam ibadah pokok, itu penyaliban daging. Mungkin nanti cuti bersama, maunya jalan-jalan, tetapi ada jadwal ibadah, itu perobekan daging. Semoga kita bisa melakukannya supaya kebutuhan jasmani dan rohani tersedia bagi kita.

 

Hasilnya kalau kita bisa masuk kandang melalui pintu yang sempit:

1.      Mendapatkan padang rumput yang berkelimpahan. Artinya:

a)      Ada pemeliharaan secara jasmani sampai bisa mengucap syukur. 50.000 kita mengucap syukur mampu memelihara hidup kita. 1.000.000 kita mengucap syukur bisa memelihara hidup kita, berarti bukan nominal tetapi karena mengucap syukur. Kami sudah alami bagaimana Tuhan memelihara yang penting bertekun dalam kandang. Tidak tahu dari mana, saat kami butuh Tuhan sediakan. Mau ikut KKR Tuhan sediakan tiket pergi dan pulang serta ada lagi korban buat panitia. Mau menggelar ibadah persekutuan, Tuhan sediakan.

 

Sangat keliru kalau kita mencari pemeliharaan jasmani tetapi meninggalkan kandang. Mungkin berkata “buktinya saya dapat kok” memang dapat, tetapi di luar kandang penggembalaan hanya menjadi incaran serigala. Di luar kandang ada singa beredar-edar. Semakin gemuk dombanya semakin ngiler singanya untuk menerkam lewat dosa-dosa, lewat ajaran-ajaran palsu. Diterkam sampai dagingnya koyak dan berbau buruk, keinginan dagingnya begitu membesar, membludak, bau busuk di hadapan Tuhan. Memang dapat yang jasmani tetapi hanya untuk binasa. Ingat saja si bungsu keluar dari ladang Bapa, itu sama dengan keluar dari penggembalaan. Dia dapat untuk dipakai foya-foya, tetapi suatu saat habis, sampai ke ladang babi. Jangan terjadi pada kita.

 

b)      Secara rohani kita berada dalam ketenangan dan damai sejahtera.

Mazmur 23:1-2

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

 

Kalau ada serigala di samping mana bisa berbaring, tetapi di kandang bisa berbaring dan dapat air yang tenang. Itu ketenangan secara rohani, ada ketenangan, ada damai sejahtera sehingga selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Banyak kegoncangan tetapi dalam kandang kita damai dan tenang. Itulah hasil kalau berada di dalam kandang penggembalaan. Paling orang di luar sana yang menyerang kita semakin tidak tenang, tidak damai. Sudah dibikin begini kenapa dia tetap tenang? Kita malah tetap tenang, ada damai, ada Gembala Agung yang memelihara. dia yang kayak orang kebakaran jenggot.

 

Sudah dipecat masih menggelar ibadah atas nama GPT, bawa ke polisi. Kita tenang, kita damai, mereka yang semakin kebakaran jenggot, ketakutan. Tenang saja, dalam kandang ada ketenangan dan damai sejahtera. Tidak usah kita bingung, tidak usah kita mau galau.

 

2.      Kisah Para Rasul 2:43

2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.

 

Hasilnya mengalami banyak mujizat. Dalam kandang penggembalaan ada mujizat, di luar kandang penggembalaan tidak ada mujizat. Penekanannya di sini mujizat yang rohani. Sangat keliru kalau mencari mujizat di luar kandang penggembalaan, apalagi mau cari di dukun. Tinggal tunggu waktunya Tuhan, ada mujizat. Dalam Alkitab ada 2 mujizat terbesar secara rohani.

a)      Allah atau Firman lahir menjadi manusia dalam pribadi Yesus di dalam kandang. Yesus adalah Gembala Baik.

b)      Kita ini manusia daging dilahirkan kembali menjadi sama dengan Allah.

 

Yohanes 1:1,14

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

 

Ini mujizat terbesar yang kedua:

Yohanes 1:12-13

1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Kita ini lahir dari darah dan daging, tetapi Alkitab katakan bukan diperanakan dari darah dan daging. Bukan malaikat yang dimaksud di sini tetapi kita manusia yang mau tergembala, itu akan dilahirkan baru lewat Firman penggembalaan untuk menjadi sama dengan Allah, sama dengan Yesus. Jadi, jika kita bertekun dalam kandang penggembalaan pasti mengalami penyucian dan keubahan hidup, kualitas rohaninya bertambah-tambah sampai sempurna. Ini yang harus dikejar, kualitas dulu yang kita cari. Nanti kalau kualitasnya bertambah, kuantitasnya pasti bertambah. Yang terbanyak sekarang dalam gereja jumlah dulu, mutu tidak ada! Mujizat rohani terjadi, yakinlah mujizat jasmani pasti terjadi. Dalam kandang penggembalaan ada pertolongan Tuhan, ada pemeliharaan Tuhan, tidak usah diragukan, semua nyata di dalam kandang penggembalaan. Ruangan suci dilapisi 4 tudung, tidak usah takut sebab ada tudungnya, ada pertolongan. Mau cari pertolongan, di kandang penggembalaan tersedia. Mau mencari pembelaan, ada di dalam kandang penggembalaan.

 

4 lapis tudung ini menunjukan perlindungan yang kuat dari Allah Tritunggal:

a)      Tudung bulu kambing, itu menunjukan perlindungan yang kuat dari Allah Roh Kudus.

b)      Tudung kulit domba jantan celupan merah, itu menunjuk perlindungan yang kuat dari Yesus Anak Allah.

c)      Tudung kulit lumba-lumba atau mina gajah, ini menunjuk perlindungan yang kuat dari Allah Bapa. Dari sorga ada perlindungan yang kuat, dari bumi dapat perlindungan dari tudung pertama yaitu tudung Tabernakel.

d)      Tudung Tabernakel, itu menunjuk perlindungan yang kuat dari gembala lewat doa penyahutan gembala, doa syafaat.

 

Mau cari perlindungan dari mana? Cari perlindungan dari dunia, tidak ada perlindungan dari dunia ini. Biar ada undang-undang toleransi umat beragama tetapi prakteknya nol. Perlindungan kita dari Allah Tritunggal dan gembala di bumi, itu lapis pertama. Kalau tidak ada lapis pertama maka lapis kedua, ketiga, keempat tidak ada. Jadi kalau tidak ada doa penyahutan dari gembala, tidak ada tudung perlindungan dari Allah Tritunggal. Makanya jangan dilawan gembala, jangan dibikin berkeluh kesah. Nanti kehilangan perlindungan dari Allah Roh Kudus, Anak Allah dan Allah Bapa. Jangan terlalu berani melawan gembala, tanpa doanya tidak ada perlindungan. Mungkin dia lawan gembala tetapi sangking sayangnya gembala tetap dia doakan orang itu. Tetapi Tuhan katakan stop doakan orang itu. Biar saya jungkir balik doakan orang itu tetapi kalau Tuhan bilang tidak usah doakan lagi, mau diapa. Sampai 3 kali Tuhan katakan jangan doakan.

 

a)      Yeremia 7:16

7:16 "Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.

 

Ini putus hubungan dengan Bapa, Sorgawi, tidak ada hubungan dengan Allah Bapa.

b)      Yeremia 11:14-15

11:14 Adapun engkau, janganlah engkau berdoa untuk bangsa ini dan janganlah naikkan permohonan dan doa untuk mereka, sebab Aku tidak akan mendengarkan pada waktu mereka berseru kepada-Ku karena malapetaka mereka.

11:15 Apakah lagi urusan kekasih-Ku di dalam rumah-Ku, bukankah ia sudah melaksanakan rancangan-rancangan yang jahat? Dapatkah nazar-nazar dan daging yang suci melewatkan malapetaka dari padamu, sehingga kemudian engkau dapat beria-ria?

 

Ini putus hubungan dengan Yesus, Anak Allah, Mempelai Pria Sorga.

 

c)      Yeremia 14:10-11

14:10 Beginilah firman TUHAN tentang bangsa ini: "Mereka sangat senang mengembara dan tidak menahan kakinya. Sebab itu TUHAN tidak berkenan kepada mereka; tetapi sekarang Ia mau mengingat kesalahan mereka dan mau menghukum dosa mereka."

14:11 TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan bangsa ini!

 

Ini putus hubungan dengan Allah Roh Kudus.

 

Kalau sampai Tuhan larang berdoa, itu bahaya. Semoga bisa sadar dan minta ampun. Saya juga 2 kali diperhadapkan, saya tidak salah tetapi 2 kali diusir oleh bapak gembala almarhum. Saya belajar merendah dan minta ampun karena saya tahu papa gembalaku, bukan cuma orang tua dagingku. Dan saya diterima kembali dan sampai sekarang bisa melayani. Isteri sayapun begitu, waktu jadi pengerja di sana dibilangi pengkhianat, padahal tidak demikian, tetapi merendahkan diri datang minta ampun dan didoakan. Dalam didikan di Malang Tuhan tolong bisa berhasil dan sampai sekarang melayani. Itu sudah kami alami. Merendah, minta ampun, dari pada Tuhan larang jangan berdoa bagi orang itu.

 

Salah satu praktek terlalu berani melawan gembala:

Yeremia 11:13

11:13 Sebab seperti banyaknya kotamu demikian banyaknya para allahmu, hai Yehuda, dan seperti banyaknya jalan di Yerusalem demikian banyaknya mezbah yang kamu dirikan untuk membakar korban kepada Baal.

 

Terlalu banyak berhalanya, berhala itu salah satunya kekerasan hati. Berarti terlalu keras hati! Ini bahasa kasih seorang gembala kepada sidang jemaat supaya mendapat perlindungan dari Allah Tritunggal. Kalau diterima puji Tuhan. Yang penting dari hati seorang gembala ini murni kasih gembala kepada sidang jemaat supaya mendapat perlindungan dari Tuhan. Kalau tidak diterima saya mau bikin apa, tinggal angkat tangan serahkan pada Tuhan, saya tidak serahkan sama iblis.

 

Kisah Para Rasul 2:47

2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Jadi, pertumbuhan gereja Tuhan terjadi di dalam sistem penggembalaan, dimulai dari kualitas baru kuantitas. Di dalam penggembalaan segala-galanya kita dapatkan, air mata dihapuskan sampai kita menjadi pengantin Anak Domba, itu tujuan akhirnya.

 

Wahyy 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

Ini hasil berada di kandang, kandang ini harus diperhatikan sungguh-sungguh, jangan kita liar. Sebaliknya, kalau tidak mau masuk kandang penggembalaan maka ada akibatnya dan ada bahaya. Sekarang diberikan 2 pilihan kepada kita. Tuhan tidak paksa, ditunjukan hasil dan akibatnya, diberi kebebasan kita memilih. Biar kita pilih yang baik. Apa itu bahaya dan akibatnya?

1.      Yohanes 10:1, 10a

10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

10a Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;

 

Gembala dan jemaat yang tidak mau bertekun dalam kandang penggembalaan, dia menjadi pencuri dan perampok. Pencuri itu membongkar rumah.

Matius 24:43

24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

 

Menjadi pencuri dan perampok artinya nikah dan buah nikahnya hancur, terbongkar! Itulah orang yang tidak tergembala!

 

Pencuri itu membunuh, artinya rohaninya mati. Apa tanda rohani mati? Tidak bisa lagi ditegur dan dinasihati, dia sudah enjoy dan menikmati berbuat dosa serta jauh dari Tuhan. Dia anggap kalau dengan Tuhan diberatkan, dibikin susah.

 

2.      Keluaran 32:25

32:25 Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang -- sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka --

 

 

Tadinya domba yang tergembala, begitu lepas dari penggembalaan dia menjadi kuda liar. Kita bercermin dari Firman apakah kita menjadi kuda liar atau domba yang tergembala. Tanda-tanda menjadi kuda liar:

a)      Tanda pertama menyembah anak lembu emas, artinya sudah tercemar dengan ajaran palsu dan penyembahan palsu sehingga mengarah pada penyembahan antikristus. Berarti ketinggalan saat gereja masuk penyingkiran. Jangan anggap ajaran palsu ini tidak apa-apa, yang tidak apa-apa ini menjadi apa-apa.

 

b)      Keluaran 32:6,19

32:6 Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.

32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

 

Yang kedua ini makan minum dan menari-nari, ini domba yang lepas kandang. Artinya dagingnya liar dan tidak terkontrol sehingga jatuh dalam dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Tuhan tolong jangan sampai terjadi pada kita.

 

Sekarang kita diperhadapkan dengan 2 pilihan, masing-masing bertanggung jawab untuk memilih, tidak ada yang netral. Mau masuk kandang penggembalaan, bisa masuk penggembalaan di Yerusalem Baru. Mau keluar kandang maka menjadi kuda liar. Jadi masing-masing bertanggung jawab untuk masuk kandang penggembalaan demi keselamatan pribadi dan nikah serta buah nikah kita. Urusan selamat itu urusan masing-masing, tidak ada istilah berpegang pada orang lain. Jadi rugi sendiri kita kalau tidak tergembala karena kelakuan orang lain. Apalagi kalau sampai tidak tergembala karena kelakuan keluarga daging.

 

Yesus datang untuk membawa pemisahan antara orang tua dan anak, mertua dan menantu, ada pemisahan. Yang mau menerima Firman selamat. Kalau tidak mau menerima sekalipun keluarga daging yah urusan masing-masing. Jadi saya tidak mau terbentur karena keluarga daging, saya tetap melayani Tuhan. Siapa yang mau menerima dibawa masuk dalam kandang penggembalaan terakhir. Kalau tidak mau sekalipun itu keluarga daging saya yah masing-masing sebab keselamatan itu urusan sendiri. Saya gembala menjadi pemimpin, penganjur, penasihat, pembina, pendoa syafaat. Kalau mau diterima puji Tuhan, kalau tidak diterima yah tidak apa-apa. Saya belajar seperti guru saya, beliau tegas, sekalipun keluarga dagingnya. Saya juga begitu, tetapi dalam hati saya yang terdalam saya rindu keluarga daging saya juga selamat. Jangan lihat saya sebagai saudara daging, lihat sebagai gembala supaya sama-sama selamat.

 

Kemarin dalam ibadah penghiburan, menghadapi anak yang meninggal, hati saya hancur melihat kesedihan orang tua. Itu anak kandung, kesedihan orang tua begitu dalam, apalagi anak rohani. Kalau anak rohani mati saya sebagai orang tua rohani hancur, apalagi kalau anak rohani itu keluarga daging saya, hancur sekali hatiku. Dan inilah pergumulan yang harus saya tangisi di bawah kaki Tuhan, untuk jemaat selamat, untuk semua keluarga daging saya selamat. Tetapi sekali lagi keselamatan itu urusan masing-masing. Dan saya tidak mau mundur dari pelayanan karena keluarga daging. Tetapi melayani Tuhan demi keselamatan jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Semoga bisa sadar, bisa berubah, bisa merendahkan diri, bisa selamat.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar