20210830

Ibadah Doa Pagi, Senin, 30 Agustus 2021, MATIUS 9

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Matius 9:1-8 Orang lumpuh disembuhkan

9:1 Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.

9:2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."

9:3 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah."

9:4 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?

9:5 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?

9:6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"

9:7 Dan orang itu pun bangun lalu pulang.

9:8 Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.

 

Mezbah Korban Bakaran → iman dan bukti iman

Ada 3 pokok pikiran dalam kisah ini:

1.      Orang lumpuh :

a)      Selalu menjadi beban bagi orang lain

b)      Tidak aktif dalam ibadah pelayanan

c)      Nikah yang tidak beres, ayat 6

Ini merupakan penyakit dosa.

 

Yang dibutuhkan orang lumpuh:

Ø  Pengampunan dosa, syarat diampuni: mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama

Ø  Perintah Yesus = Firman pengajaran yang benar, terutama untuk membenahi tempat tidur = nikah.

 

Terima Firman pengajaran yang benar lewat praktek:

Ø  Angkat tempat tidur → hormati kekudusan nikah

Ø  Pulang ke rumahmu → mulailah menjadi kesaksian dalam nikah sebagai kehidupan yang sudah disucikan dan dibaharui. Nikah adalah ruang lingkup yang kecil. Tidak mungkin bisa menjadi saksi di luar jika nikah tidak beres.

 

2.      Para pengusung yang membawa orang lumpuh kepada Yesus = orang yang sudah mengalami Firman, ada iman dan perbuatan iman dan punya hati terbeban untuk melayani sesama. Jika kita sudah menikmati pekerjaan Firman, jangan egois, harus menjadi saksi membawa orang yang lumpuh kepada Yesus.

 

3.      Ahli taurat = orang yang tersandung terhadap Yesus/Firman = orang yang keras hati. lehernya dikalungi batu kilangan dan ditenggelamkan = tenggelam dalam dosa Babel.

Matius 18:6

18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

 

Wahyu 18:21

18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

 

Biarlah kita datang kepada Yesus lewat dorongan Firman dan ketekunan iman. Ini menarik belas kasihan Yesus lewat kuasa Tuhan untuk mengadakan mujizat.

 

Secara rohani: pengampunan → keubahan hidup, secara jasmani: penyakit tubuh, nikah, ekonomi, dsb.

 

Sembuh/ sudah selesai

Yohanes 19:30

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Wahyu 21:5-6

21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

 

 

 

 

 

Ibadah Doa Pagi, Selasa, 31 Agustus 2021

 

Matius 9:9-13 Matius Pemungut cukai mengikut Yesus

9:9 Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.

9:10 Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.

9:11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"

9:12 Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.

9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

 

Pasal ini terkena Mezbah Korban Bakaran → iman dan belas kasihan untuk orang berdosa.

Di sini belas kasihan Tuhan ditujukan kepada Matius yang disebut juga Lewi.

(Lewi = melekat pada). Di sini Matius/Lewi melekat pada uang. Ini merupakan penyakit rohani. Yesus datang sebagai tabib untuk menyembuhkan penyakit rohani.

 

Ada 2 macam penyakit rohani pada Matius, juga pada gereja Tuhan akhir zaman ini:

1.      Melekat pada uang sehingga menjadi kikir dan serakah, termasuk memburu uang sampai menghalalkan segala cara

1 Timotius 6:10

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

2.      Melekat pada dunia lewat praktek tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan karena perkara dunia

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Cara Tuhan menolong: lewat Firman pengajaran yang benar.

Kuasa Firman pengajaran yang benar sanggup memutuskan segala ikatan sehingga kita bisa mengikut Tuhan = mengerti kehendak Tuhan.

Sikap kita (Matius): berdiri dan mengikut Yesus. Sebelumnya Matius duduk di rumah cukai → tidak bisa berdiri di atas korban Kristus = tidak menghargai korban Kristus.

Ini penyebab kena penyakit rohani. Panggilan Tuhan lewat Firman pengajaran yang benar melepaskan kita dari segala ikatan. Segera tanggapi dengan berdiri dan ikut Yesus. Artinya:

a.       Berdiri di atas korban Kristus = mengaku dosa dan bertobat sehingga mengalami penyucian

b.      Ikut Yesus = melekat pada Tuhan lewat praktek melayani Tuhan dengan memikul salib, praktek :

®     Rela sengsara daging untuk taat dengar-dengaran pada Firman

®     Rela sengsara daging dalam melayani Tuhan, bukan mencari yang enak bagi daging. Kalau ini kita lakukan maka akan dipakai Tuhan membawa jiwa-jiwa datang duduk makan bersama Yesus = masuk persekutuan yang benar, yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar. nanti akan memuncak pada pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Sebesar apapun dosa kita, ingat selalu bahwa sasaran Yesus datang ke dunia adalah orang berdosa. Hargai kemurahan Tuhan, melekatlah kepada Tuhan.

Dosa = kelemahan rohani. Yesus juga mau menolong kita dalam kelemahan secara jasmani.

 

 

Ibadah Doa Pagi, Rabu, 1 September 2021

 

Matius 9:14-17 Hal berpuasa

9:14 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"

9:15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

9:16 Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.

9:17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

 

Mezbah Korban Bakaran → iman dan pembaharuan.

Mezbah Korban Bakaran menunjukkan pertobatan. Orang-orang bertanya soal puasa dan Yesus menjawab dengan menampilkan mempelai laki-laki. Artinya : puasa yang dikehendaki Yesus adalah berdasarkan korban Kristus = dalam tanda pertobatan, dan arahnya untuk menjadi mempelai wanita bagi Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Ada 3 kelompok yang berkaitan dengan puasa:

1.      Orang-orang Farisi = orang Israel yang berpegang pada taurat = menunjuk zaman perjanjian lama

2.      Murid-murid Yohanes Pembaptis = zaman peralihan dari perjanjian lama ke perjanjian baru

3.      Murid-murid Yesus = permulaan perjanjian baru

 

Tuhan memeriksa dan mengoreksi puasa orang Israel dari perjanjian lama, zaman peralihan, ternyata puasa mereka salah, antara lain: ayat 14-15 puasa sebagai kebiasaan.

 

Kapan waktu berpuasa? Saat Mempelai Pria Sorga diambil dari kita, saat terjadi perpisahan dengan Yesus. Artinya:

·         Saat Yesus terangkat ke sorga sampai Yesus datang kembali

·         Saat terjadi kekeringan rohani yaitu saat dosa mengikat kita

·         Saat ada masalah yang tidak terselesaikan bahkan mustahil

 

Hasil berpuasa: terjadi pembaharuan hidup, yaitu:

ð  Pembaharuan pakaian/ kain = pembaharuan tingkah laku

Kain lama = hidup lama, hidup dalam dosa

Kain baru = hidup baru

 

Jangan tambal sulam = jangan jatuh bangun dalam dosa, akibatnya “pakaian tambah koyak”. Telanjang = hidup kedagingan, dipermalukan

 

ð  Pembaharuan kirbat/ kantong = pembaharuan batin/hati.

Jika hati kotor tidak bisa diisi dengan anggur baru = Roh Kudus.

Hati adalah sumber hidup rohani kita.

 

Praktek hati kotor → Yakobus 3:9-12

3:9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,

3:10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.

3:11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?

3:12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.

a)      Hati yang tawar, kecewa, putus asa sehingga kata-katanya juga hambar

b)      Hati yang pahit, ada benci, dendam, dll, sehingga kata-katanya penuh kutuk

c)      Hati yang asin seperti laut asin/ laut mati, yaitu hati yang penuh kejahatan dan kenajisan sehingga tidak merasa apa-apa lagi saat berbuat dosa dan berkata-kata najis. Lewat doa puasa hati dibaharui sehingga bisa menampung air anggur baru = Roh Kudus. Hati yang diisi Roh Kudus, bisa tertampak dari perkataan, yaitu:

ada perkataan manis yang mengalir pada bibir orang-orang sedang tidur, artinya:

Kidung Agung 7:9   

7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!

 

ð  Perkataan rohani yang membangun orang lain yang tidur rohani.

ð  Penyembahan kepada Yesus sehingga Yesus dengan kuasa kebangkitanNya mampu menyelesaikan segala masalah kita, mengadakan mujizat.

 

 

Ibadah Doa Pagi, Kamis, 2 September 2021

 

Matius 9:18-26 Perempuan yang sakit pendarahan

9:18 Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."

9:19 Lalu Yesus pun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.

9:20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.

9:21 Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

9:22 Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.

9:23 Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut,

9:24 berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia.

9:25 Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu.

9:26 Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.

 

Mezbah Korban Bakaran → iman dan bertekun

Ada 2 macam ketekunan iman di sini:

1)      Ketekunan iman kepala rumah ibadat (Yairus), yaitu iman disertai pengorbanan:

Ø  Kedudukan sebagai kepala rumah ibadat (kepala rumah ibadat/ahli taurat tidak boleh bergaul dengan Yesus). Bisa saja ia dipecat, dikucilkan bahkan dibunuh.

Prakteknya bagi kita: rela berkorban apa saja untuk beribadah melayani Tuhan dan untuk menerima Firman pengajaran yang benar.

Ø  Harga diri (seorang kepala tersungkur di bawah kaki Yesus)

 

2)      Ketekunan iman perempuan pendarahan 12 tahun. Ini keadaan gereja Tuhan di akhir zaman. Pendarahan 12 tahun artinya: hidup dalam kebusukan/ kenajisan, perpecahan dalam nikah, penggembalaan antar penggembalaan (pembuluh darah pecah), kesusahan, penderitaan dan tidak berdaya, sesuatu yang semakin buruk. Praktek ketekunan imannya: menjamah jumbai jubah Yesus.

Wahyu 19:11-13,16,6-7

19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

19:12 Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun, kecuali Ia sendiri.

19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."

19:16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Yesus = Firman Allah, pada jubahNya tertulis Raja segala raja = Mempelai Pria Sorga.

Jadi, jubah Yesus adalah Firman pengajaran yang memberitakan tentang kedatangan Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga = Firman Pengajaran yang benar = Kabar Mempelai.

 

Menjamah jumbai jubah Yesus = merendahkan diri untuk mendengar sampai praktek kabar mempelai dan berpegang teguh pada kabar mempelai apapun resikonya, hasil:

a)      Tangan kuasa dan kasih setia Yesus membangkitkan anak yang mati = menghapus segala kemustahilan, terutama kemustahilan dalam nikah

b)      Tangan kuasa dan kasih setia Yesus menghentikan pendarahan = menyelesaikan segala masalah, kebusukan, memulihkan kita.

 

Kemustahilan tertinggi dan puncak pemulihan adalah kita diubahkan sempurna seperti Yesus, menjadi mempelai wanitaNya.

 

Pada cerita ini terselip sikap tanpa ketekunan iman, yaitu:

·         Menertawakan Firman yang mengandung kuasa kebangkitan

·         Tidak percaya akan kuasa Firman.

Dalam praktek hidupnya ada kemunafikan (tertawa setelah menangis). Orang munafik digambarkan seperti kuburan, di luar kelihatan suci, bersih, tapi di dalam penuh kotoran dosa. Matius 23:27-28

23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.

23:28 Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.

 

Kehidupan seperti ini akan menangis selamanya di neraka.

Lukas 6:25b

6:25 Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.

 

Tapi kalau kita mau menerima Firman pengajaran yang benar sekalipun dukacita bagi daging, kita akan tertawa bahagia di kerajaan Sorga.

Lukas 6:21b

Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.

 

 

Ibadah Doa Pagi, Senin, 6 September 2021

 

Matius 9:27-31 Yesus menyembuhkan mata dua orang buta

9:27 Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud."

9:28 Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya."

9:29 Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu."

9:30 Maka meleklah mata mereka. Dan Yesus pun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorang pun mengetahui hal ini."

9:31 Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu.

 

Iman dan kemungkinan. Di sini ada 2 orang buta yang mengikuti Yesus sambil berseru-seru mohon pertolongan. Mereka tentu mengikut Yesus karena sudah mendengar tentang Yesus. Mereka menyebut Yesus sebagai Anak Daud. Sebutan Anak Daud ditujukan kepada Mesias.

Markus 12:35

12:35 Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?

 

Mesias = yang diurapi. Yesus = Firman yang menjadi daging.

Jadi, pertolongan dari segala masalah hanya kita dapat lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus = Firman pengajaran yang benar.

Buta = tidak bisa melihat Yesus = tidak bisa menyembah Tuhan sehingga kering rohani.

 

Ada 2 orang buta = nikah yang buta, nikah yang kering rohani, akibatnya:

Ø  Menghadapi kesulitan-kesulitan sampai jalan batu

Ø  Jatuh bangun dalam dosa

Ø  Menghadapi kemustahilan.

 

Untuk tertolong: dengar Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.

Sikap mendengar:

1.      Percaya = terima dengan iman, bukan dengan logika. Di sini Yesus masuk ke dalam rumah dan menyembuhkan mereka. Bicara rumah = nikah. Inilah prioritas pekerjaan Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus, yaitu memulihkan nikah-nikah yang kering. Penyembahan terjadi dalam rumah → sekarang apapun nikah kita, jangan tinggalkan. Terima Firman pengajaran yang benar dengan iman, maka kita akan merasakan Firman pengajaran yang benar memulihkan nikah kita. Tidak ada yang tidak mungkin kalau ada iman. Mata menjadi melek sehingga kita bisa melihat kekurangan kita untuk kita akui dan tinggalkan.

Melihat ladang Tuhan = aktif melayani, sampai bisa melihat Tuhan = menyembah Tuhan

2.      Waktu mereka berseru-seru, Yesus tidak berhenti sampai ke rumah persinggahan → dalam mendengar Firman pengajaran yang benar jangan bosan, terus bertekun sekalipun belum segera ditolong, serta tetap sabar. Memang pertolongan Tuhan tidak datang seketika, merupakan ujian iman kita.

 

Sudah sembuhpun Tuhan masih menguji kita. Larangan Tuhan dengan tegas supaya jangan seorangpun tahu tentang hal tersebut, merupakan ujian apakah kita mau menjadi saksi atau egois, hanya menikmati Firman sendiri tanpa peduli orang lain. Ujian itu macam-macam. Namun jika kita sudah mengalami pekerjaan Firman pengajaran yang benar, tidak bisa dibendung untuk menjadi saksi = tidak bisa terhalang untuk masuk pelayanan pembentukan tubuh Kristus yang sempurna.

 

 

Ibadah Doa Pagi, Selasa, 7 September 2021

 

Matius 9:32-34 Seorang bisu disembuhkan

9:32 Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan.

9:33 Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: "Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel."

9:34 Tetapi orang Farisi berkata: "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan."

 

Matius 9:35-38 belas kasihan Yesus terhadap orang banyak

9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

9:37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.

9:38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

 

Mezbah korban bakaran → iman dan kemungkinan.

Di sini juga ditunjukkan bahwa dengan iman tidak ada yang tidak mungkin. Kejadian ini terjadi tidak lama setelah 2 orang buta disembuhkan. Ada orang bisu yang kerasukan setan dibawa kepada Yesus. Bisu = perkataan yang sia-sia, tidak menjadi berkat, antara lain: dusta, gosip, fitnah, sampai tidak bisa bersaksi dan menyembah Tuhan. Berarti orang bisu putus hubungan dengan Tuhan dan sesama. Inilah pekerjaan setan, mau merusak hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.

 

Di dalam Firman pengajaran yang benar ada kuasa Tuhan untuk memulihkan hubungan kita dengan Tuhan dan dengan sesama. Ini suatu kesaksian yang heran, ayat 33.

 

Hubungan dalam nikah, dalam penggembalaan, bisa baik, itu suatu kesaksian. Tapi ada juga hal yang heran secara negatif, yaitu: sudah melihat pekerjaan Firman pengajaran yang benar pada seseorang tapi malah menghina bahkan menghujat Firman pengajaran yang benar, ayat 34. Tapi pekerjaan Firman tidak bisa terbendung. Matius 9:35-38

 

Cerita ini menunjukkan tuaian besar. Kegerakan Firman pengajaran yang benar adalah kegerakan penuaian. Kegerakan Firman penginjilan adalah kegerakan penaburan. Jangan puas hanya dalam Firman penginjilan, sebab penyakit dan kelemahan daging masih ada. Penyakit dan kelemahan daging yang terutama adalah tidak tergembala, ayat 36.

Keadaan orang yang tidak tergembala:

1.      Lelah  = letih lesu, beban berat sebab dosa

2.      Terlantar = tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatannya

 

Banyak orang kristen di dunia ini, berarti sudah menerima Firman penginjilan. Tapi hanya sedikit yang tergembala dengan benar. Belas kasihan Tuhan tertuju kepada orang yang rindu tergembala. Orang banyak di sana datang untuk mendengarkan Yesus. Masih banyak orang kristen sebenarnya haus akan kebenaran. Tugas kita sekarang menjadi penuai = bersaksi membawa jiwa-jiwa untuk digembalakan dalam binaan Firman pengajaran yang benar. di situlah tempat kita mengalami pertumbuhan rohani sampai matang/ dewasa rohani untuk dituai dan dibawa masuk ke dalam lumbungnya Tuhan. Berarti untuk jadi saksi rohani kita sudah harus matang. Penuai-penuai seperti ini memang sedikit jumlahnya. Ini yang kita minta kepada Tuhan. Artinya pergumulan kita yang utama adalah supaya rohani kita bisa matang/ dewasa untuk bisa dipakai Tuhan membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan.

 

Hasil: Tuhan menyertai kita sampai akhir zaman

Matius 28:19-20

28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

 

 

Tuhan memberkati

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com