20210801

Kebaktian Umum, Minggu 1 Agustus 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Biar kehidupan kita semakin dilimpahi dengan Firman Tuhan menjadi sayap burung nazar yang besar yang akan menyingkirkan kita dari antikris bahkan mengangkat kita ke awan-awan untuk bertemu Yesus, Mempelai Pria Sorga kita.

 

Wahyu 12:7-9

12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu  dibantu oleh malaikat-malaikatnya,

12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.

12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

 

Di sini setan mengadakan peperangan di sorga dibantu oleh malaikat-malaikatnya. Sorga itu adalah tempat damai untuk selama-lamanya, jadi setan berusaha untuk menghancurkan damai sejahtera di bumi dan di sorga sehingga manusia hidup tanpa damai, tetap letih lesu, berbeban berat, susah payah, air mata, sampai nanti air mata selamanya di neraka. Ini tujuan setan, dia mau merusak damai sejahtera dan dia mau memasukan roh peperangan di dalam gereja Tuhan. Tetapi peperangan di sorga dimenangkan Mikhael dengan malaikat-malaikatnya. Jadi ada setan dengan malaikat-malaikatnya. Malaikat setan ini adalah malaikat yang sudah keluar dari kebenaran melawan kehendak Tuhan. Kemudian melawan Mikhael dengan malaikat-malaikatnya.

 

Dari peperangan di sorga ini kita lihat bahwa peperangan melawan setan tidak bisa menggunakan kekuatan daging kita sendiri. Lalu bagaimana supaya menang menghadapi setan dengan malaikat-malaikatnya? Yang menang adalah Mikhael dan malaikat-malaikatnya, penekanannya malaikat-malaikat. Jadi untuk bisa menang dalam peperangan rohani menghadapi setan, maka kita harus hidup seperti malaikat di sorga. Bagaimana hidup seperti malaikat di sorga? Kita pelajari dari 2 malaikat yang sering disebut di dalam Alkitab yaitu Mikhael dan Gabriel.

1.      Malaikat Gabriel

Lukas 1:26-28

1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,

1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

 

Malaikat Gabriel ini malaikat pembawa berita Firman. Artinya kita hidup seperti malaikat Gabriel adalah kita hidup sesuai Firman pengajaran yang benar. Apa yang kita dengar, itu yang kita berupaya praktekan.

 

Malaikat itu roh dan roh itu penurut. Jadi kalau kita hidup sesuai Firman pengajaran yang benar, maka kita tidak akan pernah jatuh tetapi kita menjadi kehidupan yang kuat dan bisa berperang melawan setan. Ayo biarlah kita berupaya selalu hidup dalam Firman pengajaran yang benar, istilah Pdt. Pong Dongalemba menghidupi Firman.

 

Yudas 1:6-7

1:6 Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar,

1:7 sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.

 

Malaikat itu adalah roh tetapi masih bisa tidak taat pada Firman dan bisa jatuh, padahal roh itu kuat. Apalagi kita yang hanya manusia darah daging, kita harus berhati-hati. Makanya kita harus ekstra sungguh-sungguh untuk mentaati dan hidup dalam Firman pengajaran yang benar. Perbedaannya dengan manusia kalau malaikat jatuh langsung habis, tidak bisa bertobat dan siap dibinasakan bersama setan. Kalau kita manusia jatuh masih bisa ditolong Tuhan, masih bisa diangkat oleh kuasa Firman pengajaran yang benar.

 

2.      Malaikat Mikhael

Mikhael adalah malaikat perang dan juga malaikat pendamping atau penolong.

Daniel 12:1; 10:13

12:1 "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.

10:13 Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia.

 

Bagi kita sekarang Mikhael menunjuk kuasa Roh Kudus, Roh Kudus itu roh penolong. Firman kita butuhkan dan kita juga membutuhkan Roh Kudus.

Yohanes 14:16

14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

Jadi hidup seperti malaikat Mikhael artinya hidup dalam urapan Roh Kudus sehingga mampu berperang melawan setan dengan roh jahat dan roh najisnya, dengan ajaran-ajaran palsunya, dengan pencobaan-pencobaan di berbagai bidang.

 

Kalau digabungkan, hidup seperti malaikat di sorga artinya hidup sesuai dengan Firman di dalam urapan Roh Kudus yaitu Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Kalau di tutup dada Imam Besar itu ada suatu zat yang disebut urim itu terang menunjuk Roh Kudus dan tumim itu pedang Firman. Itulah Firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pada pedang bermata dua.

Ibrani 4:12-13

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

 

Kita sudah dalam pengajaran yang benar, sekarang prakteknya. Bukan hanya kita ucapkan tetapi harus ada wujud nyata praktek dalam hidup kita.

1.      Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Praktek pertama adalah hidup dalam kekudusan atau kesucian sampai tidak bercacat cela atau sempurna. Ayo kita berupaya mulai dari dalam rumah tangga. Memang banyak sekali cara-cara setan mau mengganggu kekudusan kita baik kekudusan mata maupun kekudusan telinga, ada-ada saja cara setan mengganggu. Karena saya pakai media sosial untuk menyebarkan Firman pengajaran ini, ada saja gangguan di situ. Kalau tidak hati-hati bahaya. Kalau muncul tinggal blokir, tidak disukai, laporkan, supaya tidak muncul lagi.

 

Dalam ayat 26 ada 2 proses penyucian:

a)      Penyucian lewat baptisan air yang benar. Kalau baptisan air kita benar maka kita akan mengalami kuasa kebangkitan Yesus untuk menyucikan hati nurani kita. Sebab hati nurani manusia ini cenderung untuk berbuat jahat, makanya perlu baptisan air yang benar.

Kejadian 6:5

6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

 

Kalau baptisan air kita benar hasilnya pasti punya hati nurani yang baik, yang suci, yang taat pada Firman Tuhan. Suci dan taat itu tidak bisa dipisah. Nuh selamat karena taat masuk bahtera.

I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan – maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah – oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Lewat baptisan air yang benar, kuasa kebangkitan Yesus Kristus menyucikan hati nurani kita.

 

Di zaman Nuh kejahatan sudah begitu hebat, di akhir zaman akan terulang lagi manusia hidup di zaman Nuh. Bahkan lebih hebat kejahatan sekarang. Kalau di zaman Nuh belum ditunjang oleh kecanggihan teknologi, sekarang ditunjang kecanggihan teknologi. Hati manusia semakin jahat dan semakin najis, sebab itu jangan dientengkan ini baptisan air. Perlu baptisan air yang benar, bukan cuma tata cara gereja. Baptisan air harus diterapkan dengan benar sesuai Firman. Bukan sesuai organisasi A atau B, bukan sesuai aturan gereja, tetapi aturan Firman.

 

Yesus tidak ada dosanya, lalu kenapa Dia harus masuk baptisan air? Karena mau memberikan teladan baptisan air yang benar kepada kita.  Sebab kita menghadapi suasana di akhir zaman di mana dosa di zaman Nuh terulang kembali, bahkan lebih parah, lebih jahat, lebih najis.

Lukas 17:26-27

17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:

17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

 

Ini dosa yang menonjol yaitu makan minum, narkoba, minuman keras, judi dan dosa seks dengan berbagai macam bentuknya. Kita menghadapi ini, manusia sudah makin jahat dan makin najis. Dulu kalau dengar berita di radio ada perampokan. Sekarang nonton di televisi berita perampokan sampai dibunuh. Lebih jahat lagi perampokan, pembunuhan sampai memutilasi. Semakin jahat dan semakin sadis manusia. Akan memuncak di zaman antikristus, itu puncak kenajisan, kejahatan dan kesadisan. Hanya bisa kita hadapi dengan hidup seperti malaikat di sorga. Lewat baptisan air sampai kita mendapatkan hati nurani yang baik, hati nurani yang taat pada Firman Tuhan. Hati yang taat itu landasan untuk kita bisa menerima berkat-berkat dari Tuhan, baik berkat jasmani terutama berkat rohani yaitu pembukaan rahasia Firman Tuhan. Kalau hatinya tidak taat, hatinya tidak baik, begitu dapat berkat malah hancur sebab landasannya tidak kuat. Landasan ini juga untuk mengorbitkan kita sampai kita bisa duduk di sebelah kanan Allah. Pemakaian Tuhan terhadap seseorang itu tergantung hati. Kalau hatinya baik semakin dipakai, semakin diangkat sampai duduk di takhta Tuhan.

I Petrus 3:22

3:22 yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.

 

Waktu Samuel mau mengurapi anak Isai untuk menjadi raja, begitu dia melihat Eliab datang, dia lihat lagi saudaranya, karena tampangnya keren, prajurit, kelihatan hebat maka dia berpikir inilah dia “sesungguhnya di hadapanku berdiri orang yang dipilih Tuhan”. Apa Tuhan bilang? Jangan lihat penampakan luarnya “Aku melihat hati!”. Yang dilihat hatinya, maka Daud yang dipilih yang punya hati baik.

 

Waktu mau menggantikan Yudas, murid-murid berkumpul dan diambil salah satu untuk menggantikan kedudukan Yudas. Yang dilihat di situ adalah hati juga. Jadi hati ini penentu kita dipakai, kita semakin diangkat oleh Tuhan sampai nanti duduk di sebelah kanan Allah.

Kisah Para Rasul 1:24-25

1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,

1:25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."

 

Hati yang Tuhan lihat, bukan otak, kepandaian, kegantengan, kecantikan, kedudukan. Ini yang saya syukuri saya bisa dididik di Lempinel, di situ memang hati yang ditempa, hati mau taat ditempa. Lewat baptisan air yang benar periksa hati. Hasilnya sudah kita alami atau belum. Kita bergumul supaya hati kita menjadi hati yang baik.

 

b)      Lewat Firman pengajaran yang benar.

Ulangan 32:1-2

32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.

32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

 

Pengajaran yang benar bagaikan hujan yang membasahi kehidupan kita, untuk menyucikan kehidupan kita sekalian. Kita butuh ini, dalam kitab nabi Zakharia dikatakan mintalah hujan deras kepada Tuhan, maka Tuhan akan menjawab doa kita dengan mengirim awan pembawa hujan. Itulah hamba Tuhan yang punya bobot Firman, ada muatan Firman, supaya kita mengalami penyucian. Saya terus berdoa kepada Tuhan supaya saya sebagai hamba Tuhan ada bobot, ada muatan Firman bagaikan awan pembawa hujan.

 

Penyucian lewat baptisan air dan Firman pengajaran yang benar adalah penyucian yang double untuk menyucikan kita dari kusta rohani.

Imamat 14:8-9

14:8 Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.

14:9 Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.

 

Pengertian kusta rohani.

a)      Terasing dari perkemahan orang Israel. Di tengah-tengah perkemahan orang Israel ada Tabernakel. Kalau dilihat dari atas, perkemahan orang Israel berbentuk salib, di tengah-tengahnya ada Tabernakel. Jadi terasing dari perkemahan adalah meninggalkan penggembalaan yang benar yaitu penggembalaan yang dibina oleh pengajaran yang benar. Dimulai dari ketika datang beribadah merasa terasing, mulai tidak betah, mulai tidak semangat untuk tidak beribadah, sampai akhirnya mulai tinggalkan ibadah. Ingat dosa tidak beribadah itu meningkat, dari dosa kebiasaan, nanti sengaja. Kalau sudah sengaja tidak ada pengampunan lagi.

 

Itu orang yang kusta, mulai merasa terasing, tidak betah, apalagi mendengar Firman tajam dan keras, dia menjadi marah, tidak senang “tentang rokok lagi, tentang minum lagi, cuma saya, saya terus!” mulai jengkel, mulai tidak betah, merasa asing dalam penggembalaan. Sampai akhirnya dia tinggalkan ibadah penggembalaan, sampai betul-betul sengaja tidak beribadah. Ada waktu, ada kesempatan beribadah tetapi sudah sengaja tidak beribadah, tidak mau lagi.

Ibrani 10:25-27

10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

 

Yang ada bagi orang itu hanya penghukuman api yang menghanguskan. Ayo biar kita mandi air Firman pengajaran yang benar.

 

Firman pengajaran itu bagaikan tiupan sangkakala yang keras dan memang harus begitu. Waktu Musa mau naik ke gunung Sinai, suara sangkakala itu makin nyaring supaya membuat bangsa Israel takut dan gentar kepada Tuhan. Jadi memang Firman pengajaran di akhir zaman ini harus semakin nyaring, semain keras diberitakan untuk menyucikan kehidupan kita. Bahkan dalam kitab nabi Yeremia bukan hanya tiupan sangkakala tetapi seruan yang keras. Bukan suaranya tetapi isinya keras menyucikan.

Yeremia 4:5

4:5 Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras: "Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"

 

Tujuannya apa? Tujuan sangkakala yang keras ini untuk mengumpulkan kita, artinya untuk membawa kita masuk pada persekutuan yang benar, masuk dalam penggembalaan yang benar. Penggembalaan itu diibaratkan seperti kota-kota berkubu, ada bentengnya. Jadi kehidupan yang tergembala dibentengi, ada kubu, ada benteng perlindungan dari Tuhan terhadap setan dengan malaikat-malaikatnya. Mari kita sungguh-sungguh tergembala, masuk penggembalaan yang benar maka kita mendapat kubu benteng perlindungan dari Tuhan. Di luar penggembalaan tidak ada benteng perlindungan, setan menyerang langsung menghantam kita, langsung kena, habis kita.

 

Saya sudah alami ketika mulai terbiasa tidak tergembala hancur saya, mulai terulang dosa yang sudah saya selesaikan. Bahkan sudah ada teman kerja yang lawan jenis agama lain sudah ajak ke rumahnya, untung saya tidak pergi juga ke rumahnya. Kalau tidak tergembala jadi seperti itu. Tetapi kalau kita tergembala ada kubu perlindungan, ada benteng perlindungan, kita tidak merasa terasing lagi, kita tidak jalan-jalan cari selamat sendiri, harus masuk penggembalaan, ada persekutuan yang benar. Tidak bisa kita selamat sendiri-sendiri. “saya tidak tergembala, saya ikut ibadah dari siaran televisi saja” bukan tergembala, ganti-gantian mana yang suka dia nonton. Tidak bisa selamat sendiri-sendiri, harus dalam persekutuan penggembalaan yang benar.

 

Ingat Tomas suka jalan-jalan sendiri sehingga kehilangan banyak hal. Salah satu yang kehilangan dari Tomas adalah damai. Murid-murid yang lain dapat 3 kali kata damai sejahtera dia hanya sekali.

Yohanes 20:19-21,24,26

20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "1Damai sejahtera bagi kamu!"

20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.

20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "2Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

20:24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.

20:26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "3Damai sejahtera bagi kamu!"

 

Murid-murid lengkap menerima damai sejahtera sampai 3 kali, damai sejahtera dari Allah Tritunggal. Tomas hanya sekali. Tomas juga kehilangan mandat pengutusan. Murid-murid lain dapat hembusan Roh Kudus, Tomas tidak. Jadi kalau kita bisa meninggalkan persekutuan ibadah maka kita mengalami kerugian secara rohani, banyak yang hilang dari kita. 3 hal yang kita lihat di sini, kehilangan damai sejahtera, makanya kadang-kadang damai tetapi lebih banyak tidak damainya. Kehilangan pengutusan, berarti tidak dipakai Tuhan. Kemudian kehilangan Roh Kudus, kering, kadang-kadang damai tetapi lebih banyak tidak damainya. Makanya jangan gampang-gampangan meninggalkan ibadah pelayanan, itu kusta secara rohani.

 

b)      Dosa kenajisan. Mulai dari penampilan berpakaian najis, perkataan najis, sampai perbuatannya najis. Sampai dalam pemberitaan Firman Tuhanpun bisa disusupi roh najis! Yang khotbah bisa disusupi roh najis, yang mendengar Firman bisa disusupi roh najis. Ini yang harus kita jaga, kita harus hati-hati. Katak itu masuk di adonan orang Mesir, bicara adonan menunjuk firman.

Keluaran 8:3-4

8:3 Katak-katak akan mengeriap dalam sungai Nil, lalu naik dan masuk ke dalam istanamu dan kamar tidurmu, ya sampai ke dalam tempat tidurmu, ke dalam rumah pegawai-pegawaimu, dan rakyatmu, bahkan ke dalam pembakaran rotimu serta ke dalam tempat adonanmu.

8:4 Katak-katak itu akan naik memanjati engkau, memanjati rakyatmu dan segala pegawaimu."

 

Mulai kami hamba Tuhan harus jaga, kita harus jaga ini roh najis! Itu kusta secara rohani, jangan sampai terjadi. Ini sangat ngeri!

 

c)      II Raja-raja 5:26-27

5:26 Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,

5:27 tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.

Waktu Naaman disembuhkan oleh Tuhan lewat nabi Elisa, kemudian Naaman mau memberikan persembahan harta benda, Elisa tolak. Dilihat sama Gehazi dan berpikir sesungguhnya tuanku ini sungkan, biar saya saja yang ikut Naaman baru saya minta uangnya. Gehazi dapat uang, waktu ditanya sama Elisa “Gehazi dari mana engkau?”. Gehazi menjawab “tidak ke mana-mana!” Jadi pengertian kusta rohani ketiga adalah keinginan jahat yaitu cinta uang yang membuat kikir dan serakah. Itu adalah kusta rohani.

 

d)      Kebenaran diri sendiri yang hanya menceraiberaikan Tubuh Kristus, mulai dari nikah. Orang yang kena kusta itu pelan-pelan bagian tubuhnya lepas.

 

2.      I Petrus 1:23

1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

 

Hidup dalam pembaharuan, ini hidup seperti malaikat di sorga. Kita hidup sesuai Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus, harus terasa pembaharuan itu nyata dalam hidup kita. Sekian tahun kita ikut Tuhan, sekian tahun dalam pengajaran, sudah seharusnya keubahan itu sudah nampak jelas. Apalagi kita yang digembalakan di sini oleh bapak gembala bertahun-tahun, sudah harus nyata pembaharuan itu dalam diri kita. Yang baru satu dua tahun sudah ada pembaharuan, masa kita yang sudah puluhan tahun belum ada pembaharuan.

 

Kesucian dimulai dari hati, pembaharuan juga dimulai dari hati. Semua bicara hati sebab itu yang menjadi dasar pembangunan Tabernakel dan Bait Allah. Dulu bangsa Israel waktu membangun Tabernakel Tuhan bilang sama Musa “pungut persembahan dari orang Israel yang terdorong hatinya”. Waktu Bait Allah Salomo mau dibangun, Daud mengumpulkan bahan, bangsa Israel membawa persembahan dengan hati yang sukarela. Sampai Daud berdoa “peliharalah kecenderungan hati umat Tuhan untuk Tuhan”. Jadi kita menerima pengajaran Tabernakel dari hati. Kalau hati tidak baik, sulit menerima. Sudah dalam pengajaran lalu hati tidak baik, makanya gampang melepaskan pengajaran.

 

Keubahan hidup dimulai dari hati yaitu memiliki hati seperti Yesus. Apa hati Yesus?

Matius 11:28-30

11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

 

Lemah lembut dan rendah hati ini harus ada pada kita. Bertahun-tahun kita dalam pengajaran, bagaimana kelemah lembutan dan kerendahan hatinya?.

 

Pengertian lemah lembut:

a)      Kemampuan menerima Firman sekeras apapun. Sekian tahun dalam pengajaran, dengar Firman saja tidak sungguh-sungguh, bagaimana mau menerima Firman yang keras. Keluar gereja malah muring-muring, mau keluar sungkan. Apalagi kalau sudah bolak balik pindah-pindah gereja. Kalau mau keluar lagi orang mau bilang apa, jadi dia terpaksa bertahan. Betapa menderitanya itu, dalam kandang tetapi tidak bisa makan.

Yakobus 1:21

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.


Sekeras apapun Firman, ada kuasa untuk menyelamatkan jiwa kita. Dari pada perkataan iblis, berbisik, enak bagi daging, tetapi hanya membinasakan jiwa. Perkataan papa “semanis-manisnya bujuk rayunya setan, ujungnya kebinasaan, sekeras-kerasnya Firman, ujung-ujungnya kebahagiaan kekal”. Itu yang tertanam di hati saya.

 

Berapa kali saya dihantam terang-terangan dari mimbar, siapa lagi yang ditunjuk kalau bukan saya! Kalau mau ikuti hati saya tidak mau lagi datang di sini biarpun papa saya. Tetapi belajar menerima, itulah Firman Tuhan, bukannya mau marah, tersinggung dan sebagainya. Kalau saja saya tidak bisa menerima, apalagi waktu masih pengerja, saya diusir 2 kali, saya tidak akan jadi hamba Tuhan, sudah hancur saya! Makanya jadi pengerja kasih kuat itu telinga, mental baja. Jangan baru dibentak sedikit sudah meraju, mental kerupuk. Nanti dalam penggembalaan akan menghadapi bahasa-bahasa yang lebih tajam.

 

b)      Kemampuan mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Musa orang paling lemah lembut, dia dicaci maki oleh saudara-saudaranya, dia bisa menerima. Dia tidak katakan sama Tuhan “Tuhan hukum mereka!” tidak, dia bisa menerima. Stefanus lemah lembut, saat dilempari batu dia berdoa “Tuhan ampuni mereka, jangan tanggungkan kesalahan ini kepada mereka”. Itulah orang lemah lembut. Mengampuni 70x7x itu biarlah ada dalam hati kita. Sudah sekian tahun dalam pengajaran, bisa mengampuni atau bagaimana.

 

Pengampunan itu utama dalam nikah. Makanya opa Pong mengatakan tabungan utama masuk nikah itu pengampunan, bukan duit! Kalau sudah ada pengampunan lalu menikah, sudah aman. Kalau tidak bisa mengampuni lalu masuk nikah, baru satu hari “pulangkan aku ke rumah orang tuaku”. Satu bulan, bulan madu. Masuk bulan kedua tinggal lebah, sudah tidak ada madunya, baku sengat di situ. Bukan berarti saya sudah mulus, saya juga masih belajar memberikan pengampunan. Paling susah pengampunan itu dalam nikah. Apalagi kalau sudah tersakiti, tinggal menyanyi “bersama Dia hatiku damai” tinggal menghibur diri. Saya pernah berbuat dosa yang besar sama isteri saya, dia bisa mengampuni. Dia juga pernah berbuat dosa, saya bisa mengampuni. Belajar untuk bisa saling mengampuni.

 

Rendah hati itu kemampuan mengakui dosa kepada Tuhan dan kepada sesama, setelah diampuni jangan berbuat lagi. Itulah keubahan hidup, lemah lembut, rendah hati, ayo milikilah hatinya Yesus. Kita sudah dalam pengajaran, malu kalau didengar tetangga kita ribut terus dalam nikah, sampai harus diatur oleh ketua RT, ketua RW, kepala desa. “orang mana itu?” dijawab “orang pengajaran” aduh malu kita.

 

Pasangan rendah hati dan lemah lembut adalah sabar.

Efesus 4:2

4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

 

Saya sudah lemah lembut, sudah mengampuni suami saya, mengampuni isteri saya, tetapi semakin disakiti, bagaimana saya ini, cerai saja? Jangan! Sabar, tinggal itu jawabannya. Jadi kalau ada masalah dalam nikah tinggal satu kata saya mau jawab. sudah mengerti yah. Jadi tidak perlu lagi wa, tidak perlu lagi telpon, sudah tahu jawabannya “sabar!”. Kalau belum ditolong, sabar menunggu waktu Tuhan, sabar menderita.

Yakobus 5:10-11

5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.

5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

 

II Korintus 1:6

1:6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.

 

II Timotius 4:5

4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

 

Sabar ini yang perlu ada dalam diri kita, itu hati yang dibaharui.

Wahyu 2:3

2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.

 

Sabar, sabar, mataku sudah bengkak ini! Sabar, sabar, kebun saya sudah digeser batasnya! Dulu ada yang datang mengeluh masalah antara dengan jemaat “brur ini batas so digeser terus!”. Lalu datang Firman, tidakkah kamu rela dirugikan. Langsung dia sudah tidak lagi menuntut supaya dibela.

 

Kalau kita sudah rendah hati, lemah lembut, sabar, maka kita memiliki hubungan timbal balik dengan Tuhan.

a)      Tuhan menanggung segala beban kita di kayu salib dan Tuhan berikan kelegaan, ketenangan, damai sejahtera kepada kita.

b)      Dari kita timbal baliknya, kita mampu menanggung kuk atau beban pelayanan dari Tuhan. Sama dengan kita bisa melayani Tuhan dengan rasa beban, tanggung jawab, bukan santai-santai! Pelayanan kecilpun kita kerjakan dengan tanggung jawab, bukan disepelehkan. Di Lempinel kami belajar pekerjaan secara jasmani itu harus baik, jangan sampai salah, jangan kurang sedikitpun, baik susun kursi, tata meja, harus pas. Kursi itu benda mati, untuk luruskan kursi saja tidak bisa apalagi mau meluruskan hati jemaat yang bengkok-bengkok!

 

Kalau ini ada maka pelayanan menjadi enak dan ringan. Pelayanan itu dimulai dari dalam nikah, semua menjadi enak dan ringan. Kalau enak dan ringan tidak akan gampang kita tinggalkan, tidak mungkin kita lepaskan. Kenapa kau bercerai? Pasti karena berat sekali “sekian tahun saya menanggung beban ini”

 

Puncak keubahan hidup kita menjadi sama mulia dengan Tuhan, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Filipi 3:20-21

3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,

3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

 

Orang yang berubah adalah bukti bahwa dia adalah warga kerajaan Sorga. Jadi semakin kita diubahkan, semakin lepas dari pengaruh dunia. Sampai kalau sudah sempurna seperti Tuhan, kita terangkat ke awan-awan. Gaya gravitasi bumi tidak bisa menarik kita lagi, kita terangkat ke awan-awan berjumpa dengan Tuhan Yesus Mempelai Pria Sorga. Ini yang kita rindukan terjadi dalam hidup kita.

 

Ayo hiduplah seperti malaikat di sorga, hidup dalam kekudusan, kemudian hidup dalam pembaharuan. Hati dibaharui, memiliki hatinya Yesus, rendah hati, lemah lembut sabar. Sampai kita bisa sempurna, sama mulia seperti Tuhan.

 

Inilah hidup seperti malaikat di sorga yaitu hidup dalam Firman pengajaran yang benar, dalam urapan Roh Kudus. Suatu saat Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus itu akan menjadi 2 sayap burung nazar yang besar untuk menyingkirkan kita ke padang gurun. Saat itu kita masih di dunia tetapi tidak bisa dilihat antikristus. Dan nanti kita diangkat ke awan-awan berjumpa Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Wahyu 12:14

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Sayap burung nazar yang besar, sayap Firman dalam urapan Roh Kudus, itu merupakan sayap perlindungan dan pemeliharaan langsung dari Tuhan kepada kita. Mulai di padang gurun dunia ini kita dipelihara dan dilindungi Tuhan secara ajaib, sampai di zaman antikristus kita dipelihara dilindungi Tuhan secara ajaib, sampai nanti kita di angkat ke awan-awan yang permai berjumpa dengan Yesus Mempelai Pria sorga.

 

Kita sudah dalam pengajaran, ayo jangan sampai sayap kita terkulai. Yakinlah bahwa kita ada dalam perlindungan Tuhan.

Mazmur 17:8

17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

 

Ayo jangan kendor, tetap pegang Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Sekalipun keadaan kita lemah tidak berdaya hanya seperti biji mata, diperhadapkan dengan begitu banyak tantangan, banyak pergumulan bagaikan butir-butir pasir mau menghancurkan dan menggagalkan kita mencapai kegenapan rencana Allah, tetapi kalau ada Firman dalam urapan Roh Kudus maka kita dilindungi, dinaungi dan dipelihara oleh Tuhan secara ajaib. Padang gurun itu tempatnya badai pasair. Di padang gurun juga ada binatang-binatang buas. Kita menghadapi semuanya itu. Badai yang kita hadapi sekarang ini adalah pandemi ini, tidak tahu kapan berakhirnya, malah bertambah terus yang kena. Tetapi kita hanya biji mata, tidak berdaya, tidak mampu, belum divaksin, mau vaksin habis kuota, betul-betul kita tidak berdaya. Tetapi ada vaksin yang paling mujarab yaitu sayap Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Selain memelihara dan melindungi, Roh Kudus juga memberikan kita kekuatan untuk kita bertahan menanti kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.

Yesaya 40:29-30

40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,

 

Yang muda saja lelah dan lesu, apalagi yang tua. Tetapi kita lihat ayat selanjutnya:

Yesaya 40:31

40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

 

Ayo jangan lesu, jangan lelah dalam kita menanti Tuhan, sekalipun diperhadapkan dengan banyak tantangan pergumulan, tidak berdaya kita menghadapinya. Ayo kita bersyukur kita ada dalam penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Ini sayap kekuatan kita untuk menanti kedatangan Yesus yang sudah tidak lama lagi. Sabar, sudah tidak lama lagi. Tadi sebelum ibadah saya menerawang, isteri saya bertanya “kenapa ayah?”. Saya jawab “sudah rindu ketemu Tuhan Yesus”. Biar Tuhan Yesus segera datang, kalau Tuhan tidak mempersingkat waktu orang pilihan Tuhan bisa disesatkan. Ayo kita bersama-sama mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan. Jangan ada satupun di antara kita jemaat Tonusu, Tentena, Diora, yang tertinggal. Kerinduan kita bersama menyambut Yesus di awan-awan yang permai.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar