20210829

Kebaktian Umum, Minggu 29 Agustus 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:7-9

12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu  dibantu oleh malaikat-malaikatnya,

12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.

12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

 

Terjadi peperangan di sorga yang dimenangkan oleh Mikhael dan malaikat-malaikatnya sehingga setan dilemparkan ke bumi, tidak punya tempat lagi di Sorga. Mikhael itu adalah malaikat perang dan malaikat pendamping atau malaikat penolong.

Daniel 12:1; 10:13

12:1 "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.

10:13 Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia.

 

Sekarang menunjukan kuasa Roh Kudus, Roh Penolong.

Yohanes 14:16

14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

 

Jadi, dalam peperangan menghadapi setan dengan roh jahat dan roh najisnya, kita tidak bisa menghadapi dengan kekuatan daging kita. Kalau tidak punya pengajaran, tidak punya wibawa menghadapi roh jahat dan roh najis. Menghadapi setan dengan cara-cara liciknya, kita hadapi dengan kekuatan Roh Kudus. Berperang dengan kekuatan Roh Kudus sama dengan berdoa dalam Roh Kudus.

Yudas 1:20

1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.

 

Ini bukan doa biasa, ini berdoa dalam Roh Kudus. Jadi cara berperang dengan kuasa Roh Kudus adalah mengalami peningkatan doa sampai bisa berdoa dalam Roh Kudus.

Ada 3 tingkatan doa di dalam Tabernakel.

1.      Mezbah korban bakaran

Dulu bangsa Israel di Mezbah Korban bakaran mempersembahkan korban sebagai permohonan untuk menghapus dosa, penghapus salah, untuk keselamatan. Sekarang untuk kita menunjuk doa permohonan. Sentralnya atau pokok doanya adalah kebutuhan kita. Supaya doa permohonan kita didengar dan dijawab oleh Tuhan ada syaratnya. Kita periksa kenapa doa kita sampai sekarang belum dijawab Tuhan? Mungkin syaratnya belum terpenuhi.

a)      Yakobus 5:16

5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

 

Supaya doa diterima harus menjadi orang benar. Benar di sini bukan menurut ukuran manusia tetapi benar menurut Firman. Bagi si A dia bisa mengatakan dia benar belum tentu si B dia benar. Untuk doa kita bisa dijawab oleh Tuhan mari jadilah orang benar. Prosesnya bagaimana menjadi orang benar?

a)      Berdamai dengan Tuhan lewat praktek mengaku dosa kita kepada Tuhan dengan jujur, dengan tulus, tidak ditambah kurang, tidak dibuat-buat, mengakulah apa adanya. Setelah kita diampuni, dibenarkan oleh darah Yesus, jangan diulang lagi supaya kita menjadi orang benar. Kalau diulangi lagi maka batal pengampunan, batal menjadi orang benar.

 

Kalau minta ampun kepada sesamakan kita tahu kalau kita sudah diampuni. Pertanyaannya sekarang apa buktinya bahwa dosa kita sudah diampuni oleh Tuhan.

I Yohanes 3:19-21

3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,

3:20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.

3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,

 

Ini buktinya, tidak ada lagi yang menuduh di hati kita, sama dengan hati damai sejahtera. Kalau ada dosa maka hati itu berdebar-debar, tidak tenang. Seperti raja Daud ketika dia suruh Yoab mendata orang Israel, hatinya berdebar-debar karena dia tahu dia sombong, dia berbuat dosa. Kalau kita rasa hati masih berdebar-debar, tidak tenang, berarti belum diampuni. Kalau sudah tenang berarti sudah diampuni oleh Tuhan dosa kita.

 

b)      Berdamai dengan sesama yaitu saling mengaku dan saling mengampuni serta melupakan dosa sesama.

Tadi berdamai dengan Tuhan itu vertikal, berdamai dengan sesama itu horisontal. Keduanya ini menunjuk ada salib Tuhan. Dosa-dosa kita dipaku di kayu salib, kita dibenarkan, kita menjadi orang benar dan doa didengar. Doa oang benar bila didoakan sangat besar kuasanya. Jadi kita raba dan periksa kenapa doa kita tidak dijawab oleh Tuhan, apa kendalanya? Ada dosa yang menghalangi sebab kita belum menjadi orang benar, masih ada dosa yang diperbuat. Selesaikan dulu dosa, dosa disingkirkan dan doa kita tembus sampai di hadirat Tuhan.

Yesaya 59:1-2

59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

b)      Yohanes 15:7

15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

 

Syarat kedua Firman harus tinggal di dalam kita. Bagaimana prosesnya Firman tinggal di dalam kita?

1)      Mendengar Firman di dalam urapan Roh Kudus. Makanya penting doa masuk Firman, minta urapan Roh Kudus. Roh Kudus itu tidak terbatas, di mana ada Roh Kudus ada kemerdekaan, tidak bisa dibatasi oleh apapun sehingga kita bisa mendengar Firman dengan sungguh-sungguh, tidak terganggu dengan apapun, dengan suatu kerinduan dan suatu kebutuhan. Memang ibadah online itu banyak gangguannya, loading, belum lagi tetangga hidupkan musik keras-keras dan sebagainya. Tetapi kalau kita mendengar dengan urapan Roh Kudus, maka kita bisa mendengar dengan sungguh-sungguh, tidak terganggu dengan apapun.

 

Kita butuh doa kita dijawab oleh Tuhan, ayolah kita dengar Firman dengan sungguh-sungguh. Kita sering berdoa “Tuhan tolonglah jawab doaku!”. Tetapi waktu Firman disampaikan, kita tidak sungguh-sungguh, tidak mau dengar dengan baik, bagaimana mau dijawab oleh Tuhan, hatinya kosong dari Firman. Semakin besar masalahnya semakin sungguh-sungguh dengar Firman supaya Firman diam di dalam kita dan kita tinggal di dalam Firman sehingga doa dijawab oleh Tuhan.

 

2)      Mendengar sampai mengerti Firman. Itu Firman sudah tinggal di akal budi kita.

II Timotius 2:7

2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

 

Kita tahu dan mengerti Firman. Tetapi jangan hanya sampai batas mengerti, kalau hanya sampai di akal budi nanti hanya sebatas pengetahuan. Kalau hanya menjadi pengetahuan nanti menimbulkan perdebatan, bisa sampai saling maki orang karena berdebat, karena cuma jadi pengetahuan. Lanjutkan pada proses ketiga.

 

3)      Percaya dan yakin pada Firman, Firman tinggal di hati menjadi iman.

 

4)      Praktek Firman, iman tanpa perbuatan hakekatnya mati. Harus dipraktekan sehingga Firman itu tinggal dalam seluruh hidup kita, ada praktek iman dan doa dijawab oleh Tuhan.

I Yohanes 3:22

3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

 

Jadi ini yang menjadi kendala kenapa doa tidak dijawab? Pertama karena tidak benar, ada dosa yang diperbuat yang tidak diselesaikan sehingga doa tidak tembus kepada Tuhan. Yang kedua karena tidak sungguh-sungguh mendengar Firman, Firman tidak tinggal di dalam kita. Saya tidak tahu bapak ibu yang ibadah secara online sungguh-sungguh atau tidak, Tuhan yang lihat saya tidak lihat. Kecuali pakai zoom, bisa melihat yang mengikuti. Tetapi tidak demikian, di monitor saya hanya melihat diri saja, saya tidak melihat bapak ibu. Mungkin di yutub ada di facebook ada komen selamat beribadah, tetapi sikapnya di rumah saya tidak tahu. Kalau mau dijawab oleh Tuhan doanya, sungguh-sungguh dengar Firman sampai praktek Firman. Firman tinggal dalam hidup kita, ada iman, ada perbuatan iman sehingga doa kita didengar dan dijawab oleh Tuhan.

 

Sebaliknya jika kita tidak sungguh-sungguh dengar Firman dan tidak mau praktek, tidak mau taat dengar-dengaran pada Firman maka ketika kita berdoa bukan jawaban doa yang datang tetapi Tuhan kirim angin badai.

Zakharia 7:12-14

7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.

7:13 "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.

7:14 Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu-lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."

 

Ini ngerinya, kita berdoa tetapi malah tambah hancur, tidak dijawab malah hukuman dan angin badai yang datang menyapu bersih. Kalau angin badai datang habis semuanya. Dulu di Tonusu dekat tempat tinggal kami pertama, di sana ada pasar yang dihantam angin badai sampai hilang pasarnya. Sekarang sudah dibangun menjadi balai penyuluhan.

 

Jangan puas hanya sampai doa permohonan, nanti rohani kita akan menjadi seperti Bartimeus yang minta-minta. Kenapa demikian? Sebab dalam doa permohonan suara daging masih terdengar keras seperti daging korban yang dibakar di atas mezbah korban bakaran, dagingnya meletup-letup. Suara daging masih terdengar keras sehingga nanti kita tampil seperti Bartimeus yang buta, tidak tahu arah ke Yerusalem, hanya tinggal di Yerikho. Yerikho artinya lembah bunga, menunjuk dunia. Setiap doa dijawab sehingga akhirnya dia terikat dengan dunia saja, tidak ada arah jelas menuju Yerusalem Baru.

Markus 10:46

10:46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.

 

Bartimeus artinya anak haram.

 

2.      Mezbah dupa emas

Ada dupa dibakar, bunyinya sudah tidak terlalu keras. Mezbah dupa emas menunjukan doa penyembahan. Bukan lagi meminta, sifatnya memberi kepada Tuhan. Kita beri ucapan syukur, hormat, pujian, kemuliaan semua kepada Tuhan. Sentralnya atau pokok doanya adalah pribadi Tuhan. Tuhan itu ada di mana-mana, Tuhan itu ada di dalam setiap kondisi dan kapan saja kita butuh. Sentralnya pribadi Tuhan sehingga di mana saja, dalam situasi kondisi apa saja kita bisa berdoa menyembah Tuhan. Saat sakit bisa berdoa menyembah Tuhan? Bisa. Dalam perjalanan bisa menyembah Tuhan? Bisa. Berdoa siang dan malam, menyembah, jangan dibatasi oleh waktu. Kadang kita menyembah Tuhan dibatasi waktu. Kalau subuh malas masih ngantuk. Malam sudah capek tidak usah menyembah. Siang kadang sibuk sehingga tidak menyembah. Tingkatkan doa penyembahan kita. Kita tidak lagi ke gereja, tidak ada koor lalu tidak melayani, jangan seperti itu. Tingkatkan semua pelayanannya menjadi pendoa syafaat, doa di rumah. Ini sentralnya doa penyembahan yaitu Tuhan.

 

Sebagaimana doa permohonan ada syaratnya, doa penyembahan juga ada syaratnya. Kalau tidak terpenuhi bisa saja penyembahan kita melenceng pada penyembahan antikristus. Atau kelihatan menyembah Tuhan tetapi sesungguhnya yang dia sembah adalah malaikat atau hamba Tuhan. Syarat doa penyembahan di terima oleh Tuhan.

Mazmur 24:3-4

24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"

24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

 

Ayat 3 itu penyembahan. Menyembah itu seperti naik gunung, seperti Yesus naik gunung untuk berdoa. Ayat 4 ini syarat supaya doa penyembahan kita berkenan kepada Tuhan, tepat sasaran yaitu mengalami penyucian oleh Firman pengajaran yang benar.

a)      Penyucian mulai dari dalam yaitu penyucian hati. Disucikan dari apa? Hati ini gudangnya dosa yang dikelompokan menjadi 3:

1)      Keinginan jahat

2)      Keinginan najis

3)      Kepahitan hati

 

Menyembah dengan kepahitan hati tidak mungkin didengar Tuhan. Keinginan jahat, keinginan najis, kepahitan hati itu isinya babel. Jadi kalau kita tidak mengalami penyucian hati maka kita menyembah tetapi tidak terbangun menjadi Tubuh Kristus malah menjadi tubuh babel, mempelai wanita setan!

Wahyu 18:2; 17:6

18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

17:6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.

 

Mabuk oleh darah orang-orang kudus, berarti ada kebencian kepada orang-orang kudus, ada kepahitan. Jadi bukan terbangun menjadi Mempelai Wanita Tuhan, malah terbangun menjadi mempelai wanita setan. Tuhan tolong kita, biar kita mengalami penyucian Hati dari keinginan jahat, najis dan pahit.

 

Keinginan jahat itu berakar di hati. Suatu tanaman kalau akarnya kuat, susah dicabut. Kalau ditebang masih bisa tumbuh. Tetapi kalau akarnya di matikan, kering sampai ke pucuknya sampai tumbang semuanya. Keinginan najis berdiam di dalam hati, ini yang harus disucikan. Kepahitan hati itu merasuk di dalam hati. Kalau kepahitan hati sudah merasuk dalam hati, bisa gelap mata, bisa sampai membunuh orang.

 

Keinginan jahat itu mengarah pada cinta uang, membuat kikir dan serakah sampai memburu uang, menghalalkan segala cara.

I Timotius 6:9-10

6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Semoga kita bisa mengerti. Ini jangan sampai ada pada diri kita, apalagi saya sebagai hamba Tuhan. Saya bilang sama isteri saya, kita harus hati-hati soal keuangan. Apalagi kalau menerima perpuluhan dari sidang jemaat lalu kami lihat jumlahnya, kami berpikir dengan jumlah segitu dia berupaya menghidupi keluarganya, isteri anaknya, tetapi bisa. Sekarang perpuluhannya dikembalikan kepada Tuhan lewat kami hamba Tuhan, lalu kami hamba Tuhan menyalahgunakan, bermain-main dengan uang itu, tidak digunakan yang tepat sasaran, hanya untuk foya-foya, hanya untuk kesenangan daging, itu keterlaluan! Saya bilang sama isteri, kita jaga, jangan sampai jatuh dan terikat akan uang, itu akar kejahatan.

 

Keinginan najis mengarah pada dosa makan minum, dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya yaitu dengan lawan jenis yang bukan suami isteri yang sah, dengan sesama jenis, sampai dengan binatang dan benda mati. Itu keinginan najis di hati.

 

Kepahitan hati mengarah pada kebencian tanpa alasan. Orang tidak salah malah kita benci, karena memang dia sudah pahit hati sama orang itu. Apapun yang orang itu perbuat, dia pasti benci. Kalau suami isteri seperti itu, ngeri sekali. Isteri berbuat apapun sekalipun dia berbuat baik tetap salah, tetap dibenci atau sebaliknya. Ini perlu diselesaikan, perlu ditusuk oleh pedang Firman pengajaran yang benar.

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Ini penyucian hati lewat Firman pengajaran. Memang ketika ditusuk itu sakit, tetapi untuk dibersihkan. Harus dioperasi hatinya, dibersihkan, didongkel, dicungkil semua itu yang jahat, najis dan pahit, harus dibuang semuanya sehingga penyembahan kita bisa naik kehadirat Tuhan, kita bisa menyembah dan berkenan kepada Tuhan.  Memang kalau sudah sakit hati jadi kering menyembah, haleluya haleluya tetapi hati pahit, tidak naik penyembahannya.

 

Semakin meningkat penyuciannya, semakin meningkat penyembahannya. Memang untuk naik gunung itu sakit bagi daging, untuk menyembah Tuhan yang benar itu sakit bagi daging. “Masa saya mau ampuni dia, dia sudah sangat menyakiti hati saya!”. Buang itu, itu kepahitan hati. Mau membuang kepahitan hati, itu sakit bagi daging. Dosa kenajisan, dosa kejahatan mau dilepaskan itu sakit bagi daging! Tetapi harus dibuang supaya doa penyembahan kita naik ke hadirat Tuhan, di dengar, diterima oleh Tuhan dan ada hasilnya. Ini enaknya ikut Tuhan, kita lakukan Firman memang sakit bagi daging tetapi ada hasil yang kita akan terima dan nikmati. Kalau tidak mau melakukan Firman maka ada akibatnya. Seperti tadi, Firman tidak tinggal di dalam kita lalu kita berdoa maka bukannya doa dijawab tetapi badai yang ada, hukuman datang.

b)      Penyucian tangan. Ini artinya penyucian dari perbuatan dosa dan penyucian dari tahbisan pelayanan yang salah. Salah tahbisan, kalau berbuat dosa lalu penyembahan, tidak diterima.

 

c)      Penyucian mulut dari perkataan sia-sia sampai dusta. Tidak mungkin bisa menyembah selama ada dusta dia pertahankan. Dusta sama orang tua, dusta sama isteri, dusta sama suami, dusta sama gembala, tidak bisa menyembah, kering. Itu sebabnya harus disucikan. Dusta ini membuat malas untuk bertobat. Bagaimana bisa menyembah!

Yeremia 9:5

9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.

 

Orang yang suka berdusta dia bukan anaknya Tuhan tetapi anaknya iblis. Karena mengikuti keinginan iblis, dia bapa pembunuh, dia bapa pendusta. Orang seperti ini kalau menyembah “Yesus, haleluya, Bapa kami yang di sorga” Tuhan malah menjawab “eh Aku bukan bapakmu! Sana bapakmu, iblis itu bapakmu”.

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Orang seperti ini kalau menyembah tidak diterima oleh Tuhan, doanya malah menjadi kekejian bagi Tuhan, doa orang fasik. Hatinya tidak bersih, tangannya tidak bersih, mulutnya tidak bersih.

 

Menyembah itu menadahkan tangan yang suci. Orang Yahudi kalau berdoa menadahkan tangan dan ditutup dengan tangannya diturunkan lalu telapak tangan dibawa ke wajah dan dicium. Coba kalau tangannya ada kotoran, bagaimana bisa berdoa. Coba tangan ada kotoran cicak, kecil tetapi bukan main baunya.

I Timotius 2:8

2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

 

Kita menadahkan tangan yang suci supaya doa kita berkenan kepada Tuhan. Kita bukan anak setan lagi tetapi kita anaknya Tuhan, kita layak menyebut Dia “Bapa kami yang di sorga”. Doa kita didengar dan dijawab oleh Tuhan serta ada hasilnya.

 

a)      Ada hujan berkat

Mazmur 24:5

24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.

 

Biar kita tidak ucapkan “Tuhan berkati saya” kita menyembah saja dengan hati yang suci, Tuhan sudah curahkan hujan berkat. Secara jasmani saja, semakin dekat gunung, semakin banyak curah hujannya. Kita menerima hujan berkat kemurahan dari Tuhan. Jadi jangan dulu kejar berkatnya. Kadangkala kita salah langsung minta berkat. Ayo kejar dulu kesucian baru bisa menyembah, berkat itu urusan Tuhan.

Matius 7:9-11

7:9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,

7:10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

 

Kita menyembah, tidak perlu kita meminta, yang penting kita kejar kesucian, maka hujan berkat dicurahkan.

 

b)      Ada keubahan hidup

Matius 17:1-2

17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

 

1)      Wajah berubah. Sekarang wajah menunjukan hati, apa yang ada di hati tercermin di wajah. Hati yang diubahkan yaitu hati yang memancarkan terang kasih Allah bagaikan matahari. Hati kita memancarkan terang kasih Allah yaitu hati yang bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala-galanya, lebih dari apa yang ada di dunia ini. Ketika kita diperhadapkan Tuhan atau perkara jasmani lalu kita pilih Tuhan berarti hatinya sudah diubahkan. Tetapi kalau kita pilih yang jasmani, berarti hatinya belum memancarkan terang. Hati memancarkan terang kasih Allah, hati yang mengasihi Tuhan lebih dari segala-galanya.

 

Isteri saya boleh dikatakan malpraktek pada waktu melahirkan yang kedua ini, seharusnya harus segera dioperasi. Tetapi kami hanya berpikir untuk melayani. Saya hanya berdoa kepada Tuhan, waktu yang tepat dan tempat yang tepat untuk operasi supaya bisa dipulihkan kembali. Puji Tuhan tanpa dioperasi mulai ada pemulihan.

 

Ada keubahan hati mengasihi Tuhan lebih dari semuanya. Hati yang bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai bisa mengasihi musuh. Bukan kita yang memusuhi dia, tetapi dia yang menyakiti kita tetapi kita bisa mengasihi dia. Itu keubahan hati. Dulu suami menyakiti terus, tetapi lewat doa penyembahan diubahkan, tidak membalas lagi, malah mendoakan suami. Atau sebaliknya isteri menyakiti suami, tetapi suami tidak kasar dan bisa mengasihi isteri. Bisa terlihat mulai dari dalam nikah. Nikah itu menjadi tempat persemaian kasih, bukan menjadi tempat kebencian.

 

2)      Pakaian diubahkan, ini menunjuk keubahan perilaku. Perilaku kita diubahkan sehingga bisa berbuat baik dan benar. Orang baik itu belum tentu benar. Kadang juga kebenaran dianggap tidak baik. Jadi baik dan benar sesuai Firman. Contohnya misalkan anaknya masih muda tetapi sudah cerai hidup. Orang tuanya baik sama anaknya, anaknya dinikahkan lagi. Memang baik tetapi tidak benar. Mungkin dia tidak izinkan anaknya “jangan nak, kamu biar bertahan saja! Minta kekuatan dari Tuhan”. Keluarga lain yang sewot “jahat sekali orang tuamu, masa anak tidak dibiarkan menikah lagi!”. Tetapi itu kebenaran yang baik dan benar, itu perilaku yang diubahkan. Kadang kami hamba Tuhan juga baik tetapi tidak benar. Baik dan benar, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan, itu perilaku yang diubahkan. Puncak keubahan nanti kita sempurna sama mulia dengan Yesus.

 

Hasilnya luar biasa, ada hujan berkat, ada keubahan. Apa artinya berkat tetapi tidak ada keubahan. Tuhan bekerja tidak separuh jalan, ada berkat dan ditambah dengan keubahan. Ini yang dikejar orang dunia. Orang dunia berupaya mengubah menjadi lebih baik tetapi tidak bisa.

 

c)      Matius 17:1-2,4

17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

17:4 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

 

Ada kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi apapun di dunia. Dunia dilanda pandemi kita bahagia, dunia dilanda krisis kita bahagia. Apalagi yang kurang? Yang kurang penyembahan kita kepada Tuhan.

 

Kita tingkatkan penyembahan kita maka ada hujan berkat, ada keubahan hidup dan ada kebahagiaan. Semakin diubahkan semakin bahagia. Sampai puncak keubahan hidup kita sama mulia dengan Tuhan Yesus, itu juga puncak keubahan, kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Itu yang kita dapatkan dari doa penyembahan. Jangan bertahan pada doa permohonan, nanti kita kehilangan arah ke Yerusalem Baru. Tingkatkan pada doa penyembahan, kita diberkati, kita diubahkan dan kita semakin berbahagia.

 

3.      Dua loh batu menunjuk doa penyembahan dalam kasih Allah yaitu doa penyembahan dalam Roh Kudus.

Roma 5:5

5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

 

Doa penyembahan dalam kasih Allah adalah doa penyembahan dalam Roh Kudus yaitu doa penyembahan sampai berbahasa roh, kita tidak merasakan apa-apa lagi yang berbau daging, takut, kecewa dan sebagainya, hanya merasakan kasih Allah sehingga penyembahan kita tidak akan terbatas oleh waktu. Ini doa penyembahan yang paling puncak. Oleh Roh Kudus suara daging sudah dimatikan, tidak terdengar lagi suara daging.

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Doa penyembahan berbahasa roh itu penyembahan yang indah, bagaikan bunyi lonceng emas di ujung jubah Imam Besar. Setahun sekali Imam Besar masuk Ruangan Maha Suci mengadakan pendamaian. Dan ada bunyi lonceng emas, setiap dia melangkah terdengar bunyi lonceng emas. Doa permohonan ada syaratnya, doa penyembahan ada syaratnya, doa penyembahan dalam Roh Kudus juga ada syaratnya. Kalau ini bisa kita penuhi maka penyembahan kita sudah betul berkenan kepada Tuhan.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Syarat doa penyembahan dalam Roh Kudus adalah rela sengsara daging tanpa dosa karena Yesus. Karena Yesus ini sama dengan karena pengajaran kita sengsara, karena ibadah kita sengsara dan kita rela. Saat sengsara daging kita bisa menyembah, ini doa penyembahan dalam Roh Kudus.

 

Jadi, doa penyembahan dalam Roh Kudus adalah doa penyembahan yang kita naikkan ketika diperhadapkan dengan sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, atau disebut percikan darah. Oleh darah Yesus, setannya lari, kalah dia. Ayo kita naikkan doa penyembahan, sampai ketika kita sengsara karena Yesus, saat alami percikan darah, kita bisa menyembah, ini doa penyembahan dalam Roh Kudus. Oh Roh Kudus melimpah bagaikan minyak cadangan ada pada kita.

 

Yang sewajarnya begitu sengsara daging kita pasti kecewa, pasti putus asa, pasti sedih, sampai kadang depresi bahkan bisa sampai betul-betul sakit jiwa. Tetapi oleh Roh Kudus kita justru berbahagia. Kan ini tidak wajar, tidak logis. Orang krisis, orang susah, sengsara, menderita malah berbahagia. Bagi orang dunia mungkin dipikir sudah gila ini. Kalau orang dunia sengsara bisa sampai kecewa, putus, asa, depresi bahkan sampai gila, tetapi kita berbahagia. Inilah doa penyembahan dalam Roh Kudus, tidak merasakan lagi apa-apa yang dirasakan oleh daging. Inilah yan dikatakan ada kebahagiaan. Semoga bisa kita alami. Saya terbatas dalam menerangkan, semoga bisa menjadi pengalaman hidup kita. Saat sengsara bisa menyembah, itu suatu kenikmatan, enak, tidak kecewa, tidak putus asa, tetapi merasakan hubungan pribadi dengan Tuhan.

 

Ada 3 isi tabut perjanjian yaitu tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam, ada 2 loh batu, ada buli-buli emas berisi manna. Pada Tabut Perjanjian itu 2 kali 7 percikan darah. 7 percikan darah di atas tutup menunjukan sengsara Yesus sampai mati di kayu salib dan itu sudah Dia alami. Kemudian ada 7 percikan darah di depan Tabut, ini sengsara daging tanpa dosa yang harus dialami oleh gereja Tuhan, sampai daging kita tidak bersuara lagi.

 

Jadi, sekali lagi doa penyembahan dalam Roh Kudus adalah doa penyembahan yang kita naikkan ketika diperhadapkan sengsara daging tanpa dosa, diperhadapkan percikan darah, kita bisa menyembah. Semoga kita bisa mengerti.

 

Kesedihan yang paling mendalam yang saya rasakan waktu papa dipanggil Tuhan. Pas waktu itu sedang memimpin ibadah doa penyembahan di Diora. Begitu mau masuk penyembahan langsung masuk berita papa sudah dipanggil Tuhan. Saya bilang sama jemaat di Diora “puji Tuhan opa sudah sembuh” mereka senang. Lalu saya bilang “sudah bersama Yesus” menjerit semua menangis. Tetapi saya bilang jangan menyembah karena sedih, menyembah karena kita mengasihi Tuhan, Tuhan melakukan semua yang baik bagi kita. Di sini dilatih doa penyembahan dalam Roh Kudus. Bukan menyembah karena ditinggal orang tua tetapi karena mengasihi Tuhan, Tuhan melakukan yang baik bagi kita.

 

Ini penyembahan yang naik kepada Tuhan. Setan lari, setan dikalahkan, kita menang bersama Yesus. Tahun ini tahun kemenangan, sekaligus berarti tahun penyembahan dalam Roh Kudus. Mau menang harus ada doa penyembahan dalam Roh Kudus, tingkatkan doa penyembahannya. Kesempatan tidak melayani di gereja lagi, ayo doa penyembahan semua di rumah. Kapan saja, situasi apa saja, di waktu kapan saja bisa, di mana saja bisa menyembah.

 

Ada 2 akhir perjalanan hidup manusia yang ditentukan oleh doa penyembahan.

1.      Akhir yang pertama ini yang negatif

Wahyu 19:17-18

19:17 Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,

19:18 supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."

 

Akhir yang pertama adalah pesta pembantaian daging. Orang-orang yang masuk di dalamnya adalah orang yang tidak suka menyembah, yang tidak mengalami peningkatan doa, sehingga dagingnya tidak pernah dimatikan. Sekarang tidak mau mematikan daging, tunggu nanti ada waktunya dibantai antikristus. Inilah orang-orang yang tidak suka menyembah, yang tidak mau meningkatkan doanya sehingga daging tetap dibiarkan subur, tidak pernah dimatikan. Siapa ini orang-orang yang tidak suka menyembah? Mungkin kita katakan “saya menyembah koq”. Mari kita lihat siapa orang-orang yang masuk pesta pembantaian daging? Dalam ayat yang kita baca ini ada 6 kelompok yang dibantai.

a)      Raja

Orang yang tidak mau diatur oleh Yesus Raja segala raja lewat FirmanNya karena dagingnya yang menjadi raja dalam hidupnya, mereka malah memberontak dan melawan. Ayo kaum muda, masa kuat-kuatnya daging, jangan dituruti, dirobek. Nafsu orang muda itu nafsu besar, dirobek, dimatikan, harus dipaksa daging ini dimatikan, jangan dielus, supaya kita tidak mengikuti maunya daging. Kalau mau diikuti daging ini, maunya ini, maunya itu, mau senang-senang semua. Firman terlalu capek mau dilakukan.

 

Kalau ada urapan Roh Kudus daging mati. Sebaliknya kalau daging dihidupkan Roh Kudus tidak ada. Ini orang tanpa Roh Kudus, dia masuk pesta pembantaian daging.

 

b)      Panglima

Ada 2 pengertiannya

1)      Orang yang membanggakan keberhasilannya di dunia sampai lupa Tuhan. Buktinya tidak mau direndahkan oleh Firman. Dulu waktu belum berhasil, Firman sekeras apapun bisa dia terima. Biar sudah direndahkan oleh Firman, dia bisa menerima. Begitu sudah jadi orang, sudah punya kedudukan, sudah kaya, berhasil, tidak mau direndahkan oleh Firman, lupa Tuhan. Contohnya Naaman panglima Aram, tetapi syukur dia bertobat. Kalau kita ada roh panglima yang negatif ini, ayo segera bertobat seperti Naaman.

II Raja-raja 5:1,9-12

5:1 Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.

5:9 Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.

5:10 Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."

5:11 Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!

5:12 Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.

 

Firman datang malah ditanggapi dengan geram, gusar dan panas hati. Padahal apa susahnya mandi 7 kali lalu jadi tahir. Malah dia berkata “saya kira itu pendeta mau datang tumpangkan tangan sama saya!”. Misalnya untuk kita sekarang “saya kira pak gembala mau memberikan konseling kepada saya, mau berikan nasihat, ini cuma lewat Firman, tidak secara pribadi!”. Kadang kita maunya seperti itu, konseling pribadi kepada hamba Tuhan, ditumpangkan tangan, digerak-gerakan, kalau cuma Firman dia rasa tidak puas, mau tanya langsung! Apalagi kalau punya kedudukan, punya kekayaan, punya pangkat, hebat dan berhasil, dia anggap apa itu Firman. Inilah Naaman, ini panglima yang akan masuk pesta pembantaian daging. Tetapi syukur Naaman bertobat. Waktu dia cemplungkan dirinya 7 kali, dia keluar kulitnya sudah seperti bayi. Ayo merendahkan diri seperti bayi, belajar memiliki sifat bayi. Bayi mau diapa-apakan dia tidak protes. Mau dikasih mandi di loyang bekas cuci daging dia tidak protes. Dia tidak protes “kasih mandi saya di loyang paling bagus!”. Ayo belajar merendahkan diri, harga diri, gengsi kita tanggalkan semua, terima Firman dengan rendah hati. Kalau tidak nanti kita masuk pesta pembantaian daging.

 

2)      Hakim-hakim 5:8

5:9 Hatiku tertuju kepada para panglima Israel, kepada mereka yang menawarkan dirinya dengan sukarela di antara bangsa itu. Pujilah TUHAN!

 

Kalau yang positif panglima itu orang yang sukarela mau melayani Tuhan. Jadi panglima yang negatif adalah orang yang tidak mau terlibat dalam pelayanan atau melayani karena terpaksa. Itu yang akan masuk pesta pembantaian daging! Ayo biarlah kita yang menawarkan diri kepada Tuhan, mau melayani. Kadangkala sudah diminta tetapi tidak mau juga! Ini yang masuk pesta pembantaian daging. Sampai mungkin gembalanya sudah bermohon-mohon “tolong” tetapi tidak mau juga! Tetapi kalau dia panglima yang benar dia menawarkan diri “saya mau melayani dengan sukarela”. Ayo terlibat dalam pelayanan, jangan dengan terpaksa tetapi dengan sukarela.

 

c)      Pahlawan

Amos 2:16,10-13

2:16 Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu," demikianlah firman TUHAN.

2:10 Padahal Akulah yang menuntun kamu keluar dari tanah Mesir dan memimpin kamu empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kamu menduduki negeri orang Amori;

2:11 Aku telah membangkitkan sebagian dari anak-anakmu menjadi nabi dan sebagian dari teruna-terunamu menjadi nazir. Bukankah betul-betul begitu, hai orang Israel?" demikianlah firman TUHAN.

2:12 "Tetapi kamu memberi orang nazir minum anggur dan memerintahkan kepada para nabi: Jangan kamu bernubuat!

2:13 Sesungguhnya, Aku akan mengguncangkan tempat kamu berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum.

 

Ini pahlawan, orang yang tidak peduli lawatan Tuhan lewat hamba Tuhan yang benar tahbisannya, bahkan terlalu berani melawan hamba Tuhan. Dalam ayat 15 tadi, berani di situ menunjuk terlalu berani melawan hamba Tuhan. Hamba Tuhan itu juga masih manusia daging, sebagai manusia daging tentu masih ada kekurangannya. Tetapi kalau dalam dirinya ada pengajaran, apalagi dia mau sungguh-sungguh melayani Tuhan, dia bisa dibaharui, bisa diubahkan Tuhan. Jangan dihakimi dan dilawan. Orang yang berani melawan imam pinggangnya diremukan, berarti ginjalnya tidak berfungsi artinya tidak akan mengalami penyucian dalam hidupnya.

Ulangan 33:11

33:11 Berkatilah, ya TUHAN, kekuatannya dan berkenanlah kepada pekerjaannya. Remukkanlah pinggang orang yang melawan dia dan yang membenci dia, sehingga mereka tidak dapat bangkit."

 

d)      Kuda dan penunggangnya

Ada 2 artinya:

1)      Orang yang hidup dalam kenajisan. Sampai Tuhan bilang sama orang Israel, mereka masing-masing seperti kuda gasang yang meringkik mengingini isteri sesamanya! Ini yang terjadi di akhir zaman, orang hidup dalam kenajisan tidak malu-malu lagi.

Yeremia 5:8

5:8 Mereka adalah kuda-kuda jantan yang gemuk dan gasang, masing-masing meringkik menginginkan isteri sesamanya.

 

Bahasa Firman Tuhan ngeri semuanya tetapi untuk kita terhindar dari penghukuman Tuhan, supaya terhindar dari pesta pembantaian daging. Kasih sayang Tuhan menunjukan inilah yang masuk dalam pesta pembantaian, raja, panglima, pahlawan, kuda dan penunggangnya, jangan kita seperti mereka. Kuda dan penunggangnya ini adalah orang yang hidup dalam kenajisan.

 

Saya sebagai hamba Tuhan masih terbilang muda usia, saya berupaya menjaga. Isteri saya juga saling mengingatkan jaga betul-betul kesucian. Jangan sampai diterjang kenajisan.

 

2)      Orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan mencari perlindungan di dunia. Jangan menganggap dengan memeluk dunia pasti terlindungi, dengan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya di dunia pasti terlindungi. Ini kuda, orang yang mengandalkan kekuatan sendiri dan mencari perlindungan dari dunia.

Yesaya 30:16; 31:1

30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

31:1 Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.

 

Jangan sombong kita punya ijazah, punya kedudukan, jangan diandalkan itu. Pada hari Tuhan harta tidak bisa menyelamatkan. Jangan mencari perlindungan di dunia. Kaum muda mungkin berpikir dengan kuliah di tempat ini lalu dapat ijazah akan gampang bekerja sekalipun meninggalkan penggembalaan, itu mengandalkan kekuatan sendiri. Dapat ijazah, bisa lari dengan kuda tetapi pengejarnya lebih cepat, bisa lari tetapi lenyap.

 

e)      Orang merdeka

Galatia 5:13

5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

 

Orang yang menyalahgunakan kemerdekaan dan kebebasan dari Tuhan untuk hidup di dalam dosa. Kenapa demikian? Karena dia merasa biar berbuat dosa, penghukuman Tuhan tidak segera dijatuhkan. Apalagi kalau di gereja sudah diajarkan sekali selamat tetap selamat. Jadi mereka anggap biar hidup dalam dosa kalau percaya Yesus, pasti selamat. Ini orang merdeka yang menyalahgunakan kemerdekaan dari Tuhan.

 

Kita sekarang memang berada pada zaman kemerdekaan, zaman kebebasan oleh Korban Kristus. Kalau dulu zaman Taurat begitu berbuat dosa langsung dihukum setimpal dengan dosanya, sampai hukum mati. Sekarang berbuat dosa masih diberikan kemerdekaan, kebebasan untuk kita datang kepada Tuhan dan bertobat. Tetapi jangan disalahgunakan kebebasan ini. Malah tetap hidup dalam dosa, tidak mau bertobat “ah saya selamat, saya Kristen pasti selamat, yang penting tiap hari minggu ke gereja”, tetapi sepanjang minggu hidup dalam dosa.

 

Ini penyebabnya kenapa orang Kristen terlalu berani berbuat dosa, karena merasa tidak apa-apa, tidak langsung dihukum.

Pengkhotbah 8:11

8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.

 

f)       Hamba

Hamba ini kehidupan yang diperbudak oleh dunia dan oleh uang. Bangsa Israel mau keluar dari Mesir, ikatan terakhirnya adalah harta. Kamu boleh pergi beribadah kepada Tuhan, tetapi ternakmu tinggal jangan dibawa, ini ikatan terakhir.

 

6 kelompok, 6 angka daging. Ini yang masuk pesta pembantaian daging.

 

2.      Akhir yang kedua ini yang positif adalah pesta nikah Anak Domba. Akan masuk di dalamnya orang-orang yang mau meningkat dalam penyembahan sampai dagingnya tidak bersuara lagi. Semoga itulah saya dan bapak, ibu, kekasih dalam Tuhan.

Wahyu 19:6-9

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Pesta nikah Anak Domba Allah sudah akan segera digelar, pernikahan Kristus Yesus Mempelai Pria Sorga dengan Mempelai WanitaNya gereja yang sempurna yaitu kehidupan yang mau meningkat dalam doa penyembaha, sampai doa penyembahan dalam Roh Kudus. Suara daging sudah tidak ada lagi, yang terdengar tinggal doa penyembahan, haleluya menyambut kedatangan Yesus di awan-awan, kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Semoga inilah harapan yang menjadi kenyataan bagi kita semua, baik jemaat Tentena, Tonusu dan Diora. Saya rindu bersama keluarga kita ada di awan-awan, perjamuan kawin Anak Domba digelar kita ada di sana.

 

Jadi 2 hal ini diperhadapkan kepada kita, pesta pembantaian daging, pesta nikah Anak Domba Allah. Pilihan ada pada kita. Tuhan tidak memaksa, kita diberi kebebasan mau pilih yang mana. Keputusan ada pada kita masing-masing. Biarlah kita memutuskan yang benar, pilih mau masuk pesta nikah Anak Domba. Saya mau meningkat dalam doa penyembahan, sampai doa penyembahan dalam Roh Kudus.

Lukas 12:57

12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?

 

Keputusan ada pada kita, mau pilih mana! Kalau mau pilih masuk pesta pembantaian daging tidak usah beribadah, tidak usah menyembah, senang-senangkan saja dagingmu, ikuti saja maunya. Kaum muda kalau mau masuk pesta pembantaian daging, silahkan senangkan dagingmu, mau track-trackan, mau bikin konten segala macam yang tidak betul, silahkan saja, Tuhan tidak paksa. Tetapi kalau mau pilih pesta nikah Anak Domba Allah, ayo tekuni penyembahan, tingkatkan penyembahan, sampai penyembahan dalam Roh Kudus. Sekalipun sakit bagi daging, bahkan disaat sengsara daging tanpa dosa kita bisa menyembah, Tuhan sudah jamin ada sukacita oleh Roh Kudus. Kalau ada sukacita oleh Roh Kudus, pasti ada damai sejahtera, semua jadi enak dan ringan. Kenapa kita mau pilih yang salah, Tuhan sudah tawarkan semua yang enak bagi jiwa dan roh kita, tetapi pilih yang enak bagi daging yang hanya sementara! Sekarang sakit bagi daging tetapi ada sukacita dari Roh Kudus, ada damai sejahtera, semua enak dan ringan.

 

Roma 14:17

14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

 

Kerajaan Allah itu bukan soal daging, makanan dan minuman itu daging! Tetapi soal kebenaran. Ayo penyembahan kita tingkatkan semua, yang benar, sampai doa penyembahan dalam Roh Kudus. Maka pasti ada sukacita, ada damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan. Tuhan mampu menyelesaikan segala pergumulan kita tepat pada waktunya. Doa dijawab, doa permohonan diterima, doa penyembahan naik kepada Tuhan dan diterima, doa penyembahan dalam Roh Kudus juga diterima. Kita bisa mengalahkan setan sumber masalah, sumber kegagalan, sumber air mata, kita masuk pesta nikah Anak Domba dengan satu seruan haleluya kita menyambut kedatangan Yesus.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

                                                                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar