20171130

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Kamis 30 November 2017 Pdt. Bernard Legontu




Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 6:1-6
6:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
6:2 "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu ke gunung-gunung Israel dan bernubuatlah melawan mereka!
6:3 Katakanlah: Hai gunung-gunung Israel, dengarkanlah firman Tuhan ALLAH! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada gunung-gunung dan bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan lembah-lembah: Sungguh, Aku akan mendatangkan perang atasmu dan Aku akan membinasakan bukit-bukit pengorbananmu.
6:4 Mezbah-mezbahmu akan menjadi sunyi sepi dan pedupaan-pedupaanmu akan dirusak; dan Aku akan merebahkan orang-orangmu yang terbunuh di hadapan berhala-berhalamu.
6:5 Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling mezbah-mezbahmu.
6:6 Di mana saja kamu diam, kota-kotamu akan menjadi reruntuhan dan bukit-bukit pengorbananmu akan menjadi sunyi sepi, supaya mezbah-mezbahmu dihancurkan dan ditinggalkan sunyi sepi, berhala-berhalamu diremukkan dan ditiadakan, pedupaan-pedupaanmu diluluhkan dan buatan-buatan tanganmu dihapuskan.

Pada pasal 5, Yehezkiel disuruh mencukur rambut, rambut itu menggambarkan bangsa Israel. Berarti Israel lepas dari kepala, lepas dari Tuhan. Pada pasal ini hukuman itu lebih hebat lagi. Keberadaan Israel di sini benar-benar di ujung tanduk. Ancaman demi ancaman datang dari Tuhan dan disebutkan oleh Tuhan mereka sudah dibawa oleh Tuhan di tanah permai, tanah pemberian Tuhan. Artinya kehidupan Israel terima jadi, semua mereka terima jadi. Rumah sudah ada, kebun anggur sudah ada, kebun zaitun sudah ada. Ada sungai, ada danau dan ada mata air.

Tetapi dalam bacaan ini Tuhan murka kepada mereka, padahal mereka menerima pemberian Tuhan secara cuma-cuma. Kemudian Tuhan katakan bahwa Tuhan mengawasi. Sangat keterlaluan Israel tidak tahu mengucap syukur bahkan sebaliknya mereka memberontak kepada Tuhan. Makanya murka Tuhan bernyala-nyala kepada mereka.

Daud mengungkapkan betapa moleknya tanah pemberian Tuhan kepada Israel.
Mazmur 65:10
65:10 Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:

Tuhan mengindahkan berarti tanah itu Tuhan kawal.
Ulangan 11:12
11:12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.

Kalau bahasa kasarnya Tuhan seperti satpam berjaga dan melindunginya.
Mazmur 65:11-14
65:11 Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.
65:12 Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak;
65:13 tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai;
65:14 padang-padang rumput berpakaikan kawanan kambing domba, lembah-lembah berselimutkan gandum, semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi.

Ini pujian yang dipersembahkan oleh raja Daud mengagungkan pemberian Tuhan. Tetapi setelah penerus atau keturunan dikemudian hari, mereka bukan lagi mengagungkan Tuhan dan berterima kasih atas pemberianNya. Bahkan di tanah-tanah tadi yang digambarkan oleh raja Daud ini, tanah-tanah itu sudah penuh dengan berhala. Jadi keindahan tanah pemberian Tuhan mereka cemari/ najiskan dengan berhala.

Pemberian Tuhan ini mereka terima jadi. Tetapi mereka tidak tahu mengucap syukur dan dibalas dengan penyembahan berhala. Kita sudah dengar bahwa menyembah berhala itu sama dengan
Ø  Keras hati
I Samuel 15:23
15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

Kalau keras hati sudah masuk dalam nikah maka itulah penyebabnya terjadi perceraian.
Matius 19:7-8
19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

Jadi tanah Israel ini adalah tanah pemberian Tuhan agar umat Tuhan menikmati damai sejahtera mulai dari kehidupan nikah. Tetapi itu dicabut oleh Tuhan. Mengapa? Karena keras hati.

Ø  Serakah
Efesus 5:5
5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

Kolose 3:5
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

Kemudian juga serakah disebut sejajar dengan menyembah berhala. Itu berarti semua untuk diri, tidak ada lagi mengingat tetangga. Apalagi secara vertikal, sudah dilupa semua. Karena putus hubungan dengan Tuhan karena menggelar berhala di atas gunung-gunung. Hidup mereka benar-benar serakah, hanya untuk diri mereka sendiri.

Semua itu pelajaran bagi kita. Kita ini cuma terima jadi. Keselamatan kita terima jadi dari Tuhan lewat pengorbanan Kristus Yesus.
Efesus 2:8-9
2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Tetapi kenapa menerima jadi dari Tuhan kemudian kehidupan Kristen itu keras hati, tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan.

Kita lihat warna kehidupan orang Kristen terlalu mudah bercerai dan itu timbul karena keras hati.
Matius 19:7-8
19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

Jadi perceraian itu karena kekerasan hati. Sedangkan kekerasan hati menurut Firman Tuhan itu sama dengan berhala.
I Samuel 15:23
15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

Orang Israel itu ibadahnya suasana berhala. Tulang-tulang dihambur di sekeliling mezbah. Seharusnya yang ada di sekeliling mezbah adalah darah anak domba dan darah lembu. Kalau tulang-tulang yang dihambur di sekeliling mezbah berarti ibadah itu suasana kematian, bukan lagi kehidupan. Tuhan tidak setuju ibadah digelar dengan suasana Kristen yang mati rohaninya.

Tuhan ancam mereka dan Tuhan taruh pedang di gunung. Berarti Tuhan cabut roh perdamaian dan ada peperangan di tanah Israel.
Yehezkiel 6:5
6:5 Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling mezbah-mezbahmu.

Mayat dicampakkan dan tulang-tulang keliling mezbah. Itu jawaban ibadah yang bernuansa berhala (kekerasan hati dan serakah). Sekalipun pergi beribadah tetapi ditandai kekerasan hati itu berarti ibadah mati, ibadah tidak ada nilai di hadapan Tuhan. Sekalipun saya menggelar ibadah tetapi kalau serakah berarti ibadah yang saya kerjakan itu sama dengan pelayanan yang mati. Ini yang membuat Tuhan marah dan Tuhan cabut damai dari orang Israel. Berarti tanah permai tadi yang ada sungai, mata air, danau, gandum, anggur zaitun dengan cuma-cuma, itu dicabut. Gara-gara kehidupan mereka bukan lagi menghargai Tuhan.

Kesimpulannya mereka tidak menghargai Tuhan dan mendirikan berhala-berhala, maka ibadah mereka adalah ibadah suasana mati. Biarpun menyanyinya hebat, musicnya menggelar, atau bagaimanapun kita mengemas ibadah. Tetapi kalau dalam ibadah disertai serakah dan keras hati, otomatis Tuhan katakan ibadah itu mati.

Coba kalau dalam gereja dilegalkan perceraian. Tahun ini diberkati, tahun depan bercerai, kemudian tahun berikutnya diberkati lagi. Lalu dibaca lagi ayat yang berkata “apa yang dijodohkan oleh Tuhan tidak bisa dicarikan oleh manusia”. Hamba Tuhan yang melegalkan kawin cerai itu berarti ibadah sama seperti dihambur tulang-tulang di sekeliling mezbah.

Jangan sampai kita beribadah tetapi ibadah tidak berkenan kepada Tuhan karena ancam mengancam bercerai. Ancam mengancam berarti ada berhala dalam rumah tangga. Di hadapan Tuhan itu hanya mengundang pedang bukan mengundang berkat. Akhirnya berkat yang dilimpahkan Tuhan tadi kepada umat Tuhan dicabut oleh Tuhan.

Ulangan 8:5
8:5 Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya.

Tuhan mengajar kita seperti bapa mengajar anaknya. Itu sebabnya dalam gereja Tuhan harus ada Firman pengajaran.

Ulangan 8:6-7
8:6 Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia.
8:7 Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;

Ø  Sungai
Kalau negeri ini ada aliran sungai, lalu berkat sungai ini dicabut bagaimana? Akhirnya mereka diusir, dicabut. Sungai dicabut berarti tidak ada lagi air. Sungai buat kita gereja Tuhan, itu bicara pekerjaan Roh Kudus. Kalau di dalam gereja Tuhan ada kekerasan hati, nanti Roh Kudus dicabut dan tidak akan berkerja di dalam gereja, tidak akan bekerja secara komunitas dan tidak bekerja secara pribadi. Makanya jangan sampai hal ini terjadi.

Sungai itu kita butuh dan mata Tuhan dikatakan ada di batang sungai dari En-Gedi sampai di En-Eglaim. En-Gedi artinya pancarana anak domba, berarti dari sejak kita diselamatkan oleh darah Anak Domba Allah, sampai di En-Eglaim berarti pancaran anak lembu. Berarti dari kita diselamatkan oleh darah Anak Domba Allah sampai kita sempurna, mata Tuhan ada di situ, makanya kita dikawal oleh Tuhan.

Kita menerima keselamatan. Setelah kita menerima keselamatan maka dikawal terus perjalanan kita supaya jangan sampai kita keras hati, jangan sampai kita ada berhala, supaya kita mencapai En-Eglaim, berarti sampai pada sempurna.

Berbahagia kalau kita dikawal. Tidak elok memang kalau dikatakan Tuhan itu satpam kita, tetapi maksudnya supaya kita mengerti bahwa Tuhan menjaga kita, mengawal kita. Ada hal-hal yang akan mengganggu pertumbuhan rohani kita mencapai kesempurnaan. Makanya Tuhan kawal dari En-Gedi sampai En-Eglaim.
Yehezkiel 47:10
47:10 Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak.

Mata Tuhan ada di batang sungai ini.
Kidung Agung 5:12
5:12 Matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh.

Kalau kita ada kekerasan hati maka Tuhan menghindar, Tuhan menjauh. Tuhan katakan “Aku akan mencabut diri dari tengah-tengah kamu maka pedang akan datang”. Tuhan mencabut diri berarti kita kehilangan sungai Roh Kudus.

Ø  Mata air
Ulangan 8:7
8:7 Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;

Ada sungai berarti Tuhan fasilitasi dengan Roh Kudus. Mata air ini bila dihubungkan dengan Yohanes pasal 4, itu menunjuk Tuhan menaruh perhatian kepada nikah. Karena Tuhan mengatakan kepada perempuan itu “air yang Aku berikan kepadamu akan menjadi mata air yang terus memancar sampai kesudahannya”. Jadi adanya mata air berarti itu perhatian Tuhan mengawal nikah kita.

Kalau saja Tuhan tidak mengawal saya dengan isteri, sudah lama kami hancur. Tetapi Tuhan mengawal, makanya kami menerima semua dari Tuhan sudah siapkan. Terima kasih banyak Tuhan selalu melayani saya, melayani nikahku, melayani buah nikahku. Kami ingin apa yang kami alami dirasakan oleh sidang jemaat. Tuhan akan memberikan sungai dan Tuhan akan mengawal mata air.
Kidung Agung 4:12
4:12 Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata air termeterai.

Kalau mata air itu Tuhan meterai berarti Tuhan jaga kebersihannya.

Ø  Danau
Kemudian ada danau. Kalau dalam Injil Matius, ketika murid-murid melihat kuasa Tuhan yaitu danau menjadi teduh, maka mereka menyembah Tuhan di atas danau. Danau hilang berarti roh penyembahan dicabut oleh Tuhan. Kalau tidak ada lagi minat dan gairah untuk menyembah Tuhan itu berarti sudah kehilangan berkat yang diberikan oleh Tuhan.

Apalagi sekarang sudah terlalu banyak orang tidak punya minat menyembah Tuhan karena sudah tertarik dengan handphone. Tidak ada lagi roh penyembahan! Kalau dia hamba Tuhan sudah begini mau diharap apa! Kalau dia suami sudah begini mau bagaimana. Kalau isteri sudah begini mau apa. Makanya di dalam rumah tangga, di dalam nikah, yang pegang peran itu adalah isteri yang harus banyak doa mendoakan. Dia adalah pendoa syafaat bagi nikah, buah nikah dan pekerjaan Tuhan.

Kalau isteri sudah tidak ada doa penyembahan dan sudah seperti tape recorder yang rusak, itu sudah bahaya, tidak ada penyembahannya. Ini jangan sampai terjadi. Memang harus isteri jadi pendoa. Tetapi suami jangan biarkan isteri saja. Sementara isteri menyembah, suami hanya keluar gas.

Jangan sampai tunggu roh penyembahan dicabut. Kenapa dicabut? Sebab ada berhala, kekerasan hati, serakah dan mamon. Berhala akhir zaman ini adalah mamon.

Ulangan 8:8
8:8 suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya;

Ø  Gandum dan jelai dicabut. Gandum itu menunjukkan pemeliharaan Tuhan terhadap umatNya. Kalau kita keras hati, serakah dan menyembah mamon, awas, kita akan kehilangan pemeliharaan Tuhan. Pemeliharaan Tuhan dalam bentuk Firman pengajaran supaya menyegarkan kita dan menghentar langkah-langkah kita menuju pada kesempurnaan, sehingga kita masuk pada penyingkiran, dipelihara oleh Tuhan jauh dari antikristus. Tetapi kalau keras hati, serakah, ada roh mamon di dalamnya, itu dicabut Tuhan pemeliharaan.

Ø  Pohon anggur dicabut berarti sukacita di dalam nikah menjadi hambar. Anggur yang dibutuhkan airnya. Air anggur ada hubungannya dengan nikah. Kalau nikah sudah hambar itu sudah bahaya. Kalau tidak ada sukacita dalam nikah berarti air anggur sudah asam. Kalau air anggur sudah asam maka arahnya satu waktu Tuhan akan mencabut pagar kebung anggur dan mengizinkan binatang masuk sehingga nikah menjadi berantakan/ hancur.
Yesaya 5:4
5:4 Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?

Kalau makan yang asam maka muka jadi bengkok. Kalau muka suami melihat isteri sudah bengkok atau sebaliknya, itu berarti air anggur asam di dalam rumah tangga itu.

Yesaya 5:5
5:5 Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;

Yesaya 5:5 (Terjemahan Lama)
5:5 Sebab itu sekarang Aku memberitahu kamu barang yang hendak Kupengapakan kebun anggur-Ku itu: Bahwa Aku akan mengangkat pagarnya, supaya dimakan habis oleh binatang akan dia, dan Aku merobohkan pagar temboknya, supaya ia terpijak-pijak.

Kalau bicara pagar dicabut dan diinjak-injak berarti roh antikristus sudah menggarap dia.

Jangan sampai kita sudah diberi Tuhan dan sudah terima beres namun tidak ada rasa syukur dan terima kasih kepadaNya bahkan menghambur berhala. Orang seperti itu berpikir masih beribadah padalah ibadahnya suasana mati sehingga Tuhan hambur tulang-tulang di sekeliling mezbahnya.

Ø  Diambil pohon ara. Ingat bisul raja Hizkia sembuh dengan buah ara. Berarti kalau buah ara diambil berarti kesehatan tubuh tidak dikawal oleh Tuhan lagi. Bukan berarti kesahatan kita tidak akan terganggu lagi seterusnya. Tetapi kalau pohon ara diambil berarti kesehatan sudah menjadi problema terus menerus seperti sirkulasi yang tidak ada habisnya.
Bandingkan Ulangan 28:35
28:35 TUHAN akan menghajar engkau dengan barah jahat, yang dari padanya engkau tidak dapat sembuh, pada lutut dan pahamu, bahkan dari telapak kakimu sampai kepada batu kepalamu.

Buah pohon ara ini juga yang diharapkan menjadi penawar lapar oleh Yesus. Artinya buah pohon ara ini memuaskan Tuhan. Berarti kalau rohani kita sakit maka itu tidak memuaskan Tuhan. Sebab kita tampil tidak segar rohani, tampil tidak indah, tidak sehat rohani. Itu tidak bisa menyegarkan dan memuaskan hati Tuhan. Minggu ini sehat, dua bulan sakit. Satu bulan sehat, sepuluh bulan sakit. Makanya jangan sampai kita salah menghadapi penyakit rohani ini. Sebab kalau Tuhan datang, Dia tidak mau menerima mempelai wanitaNya yang rohaninya sakit, Tuhan mau yang sehat, yang sempurna.

Ø  Delima itu ada mahkotanya. Kemudian di dalam buahnya ada sekat-sekatnya tetapi dalam satu wadah. Kita boleh ada sekat-sekat tetapi dalam satu wadah yang ada mahkota. Jangan kita terpisah tetapi bukan dalam satu wadah, tidak dalam satu pengajaran. Makanya tidak ada mahkota nantinya.

Persekutuan kita harus persekutuan di dalam satu wadah. Kalau kita beribadah tetapi tidak dalam satu wadah pengajaran yang sama maka sulit, tidak bisa jadi satu. Biar bagaimana manusia mengupayakan menjadi satu, tidak akan bisa. Yang bisa satu itu orang yang satu wadah yaitu satu Firman pengajaran.
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Prakteknya satu wadah adalah kehidupan mengalami penyucian Firman. Kalau wadahnya salah, bagaimana bisa kudus.

Di dunia ada PBB, mengupayakan supaya bangsa-bangsa menjadi satu, tetapi tidak bisa. Coba lihat di Yaman, mereka hanya merenung nasib karena rumahnya hancur dibom oleh ISIS. Tidak ada yang bisa menyatukan sebab yang bisa menyatukan kita hanya Firman pengajaran.

Kalau saya dan si A sama Firman pengajaran maka pasti jadi satu. Kalau beda maka tidak bakal jadi satu karena wadahnya sudah beda.

Roti itu tidak ditaruh di bakul lain tetapi hanya satu bakul, itulah roti tahbisan hamba Allah.
Keluaran 29:1-3
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
29:2 roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
29:3 Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.

Ditaruh pada satu bakul, tidak dua bakul. Roti si A dan si B sama dari satu bakul, itu adalah roti tahbisan pelayan Tuhan. Ayat satu bicara binatang yang dipersembahkan untuk tahbisan hamba Tuhan. Kalau kita berbeda-beda tidak akan bisa jadi satu. Organisasi bisa beda tetapi ajaran harus dari satu bakul. Tetapi walaupun satu organisasi tetapi tidak satu bakulnya tidak bisa mengharapkan menjadi satu.

Ø  Ada zaitun. Ini jangan tunggu dicabut oleh Tuhan. Kalau dicabut berarti tidak ada minyak, tidak ada lagi isi pelita sehingga suasana gelap. Kalau gereja sudah gelap, tidak ada lagi terang Firman di dalamnya maka mereka berhimpun bersama dan tidak mau tahu lagi bahwa barang yang bertengger di meja adalah barang-barang yang tidak halal di mata Tuhan karena matanya sudah gelap (buta). Ini yang mencelakakan umat Tuhan.

Yehezkiel menerangkan kepada kita, kita sudah menerima jadi kenapa dihambur berhala. Akhirnya hanya pedang di atas gunung, kemudian penyembahan berhala itu yang marak dan penyembahan yang benar kepada Tuhan diabaikan.

Ø  Ada madu
Kidung Agung 4:11
4:11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.

Berarti bahasanya membangkitkan semangat dan gairah orang yang mendengar.

Kidung Agung 5:16
5:16 Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.

Ukuran ini bagi suami-suami masih banyak bolongnya. Kalau bukan membentak, malah diam seribu bahasa. Itu juga suatu kesalahan yang besar.

Isteriku pernah ngomong kepada saya “papa ini nanti saya dengar berbicara kalau sama orang. Kalau dengan orang lihat papa bacerita. Tetapi kalau masuk di kamar papa sudah seperti siput, tidak bersuara.” Saya minta maaf kepada istriku.

Pasal 5 ini adalah pujian mempelai wanita kepada Mempelai Laki-laki.
Kidung Agung 5:9,16
5:9 -- Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kausumpahi kami begini?
5:16 Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.

Setelah Mempelai wanita memaparkan tentang penampilan Mempelai Laki-laki, dia balik bertanya  kepada perempuan yang lain.
Kidung Agung 6:1
6:1 -- Ke mana perginya kekasihmu, hai jelita di antara wanita? Ke jurusan manakah kekasihmu pergi, supaya kami mencarinya besertamu?

Kita sudah terima jadi, keselamatan dari Tuhan kita terima jadi, Yesus rela datang demi menolong kita dan kita tinggal menerima jadi. Kemudian Dia mengawal lagi kita dan pengawalannya begitu luar biasa. Pohon ara Tuhan sudah berikan supaya kita sehat rohani sampai sempurna. Jangan sampai kita tidak tahu diri. Jangan sampai Tuhan cabut sungai, mata air, danau, gandum, anggur, pohon ara, zaitun, delima. Karena Tuhan melihat ibadah yang digelar adalah ibadah yang suasananya mati rohani. Berarti hanya ibadah ceremony, bukan untuk membuat rohani hidup dan subur sampai mencapai kesempurnaan. Berarti tubuh, jiwa dan roh sembuh karena pekerjaan Firman Tuhan.

Inilah yang kita harapkan dan Tuhan sedang lakukan. Lewat pelajaran ini mengingatkan saya jangan sampai Tuhan cabut, jangan sampai Tuhan melihat mezbah atau ibadah pelayanku ada tanda tulang atau mayat disekitarnya. Mestinya di sekitar mezbah ada percikan darah Yesus.
Imamat 1:5
1:5 Kemudian haruslah ia menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN, dan anak-anak Harun, imam-imam itu, harus mempersembahkan darah lembu itu dan menyiramkannya pada sekeliling mezbah yang di depan pintu Kemah Pertemuan.

Darah binatang itu menggambarkan darah Yesus. Darah Yesus dicurah di sekeliling mezbah berarti kehidupan Kristus ada pada ibadah kita.

Imamat 1:11
1:11 Haruslah ia menyembelihnya pada sisi mezbah sebelah utara di hadapan TUHAN, lalu haruslah anak-anak Harun, imam-imam itu, menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.

Kalau darah Yesus ada di sekeliling mezbah kita berarti kehidupan Kristus ada pada kita maka jauh suasana tulang, jauh suasana mayat, jauh suasana kematian. Yang ada kehidupan dari Yesus dan maut jauh dari kita. Itu yang Tuhan rindukan dari kehidupan saya dan saudara.

Tuhan Memberkati.



GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477