20171105

Kebaktian Umum, Minggu 5 November 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 4:1
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.

Yohanes yang ada di pulau Patmos, mendengar suara yang mengajak agar dia naik. Tetapi sebelum ada ajakan untuk naik, yang pertama dia lihat adalah pintu sorga terbuka. Ini mengajar kepada kami hamba-hamba Tuhan bahwa hamba Tuhan itu tidak boleh buta akan perkara-perkara yang sorgawi. Karena banyak kali kami hamba Tuhan buta perkara-perkara yang rohani tetapi melek mata terhadap perkara-perkara jasmani.

Di pantai timur, ada satu sidang jemaat yang aneh. Kalau gembala umumkan “kita kedatangan tamu dan tamu itu yang akan melayani kita”. Kemudian jemaat akan bertanya-tanya “tamu itu pakai perpanjangan nama atau tidak” artinya ada title atau tidak. Kalau mereka dengar ada title, jangan harap mereka datang gereja. Tetapi kalau mendengar tidak ada title mereka berbondong-bondong datang. Sebab mereka berpandangan kalau punya title nanti mereka hanya dibodohi dengan akalnya. Lebih baik dengar yang tidak punya title sebab dia pasti akan bergumul di hadapan Tuhan. Pandangan ini juga tidak pas, sebab ada yang punya title tetapi bergumul di hadapan Tuhan, tidak mengandalkan titlenya. Ini pembelajaran bagi yang merasa intelek.

Jangan sampai pelayanan itu dengan akal sehingga dikategorikan buta. Dia tidak bisa mengungkap perkara-perkara yang ada di atas jika hanya mengandalkan kepandaian. Dia tidak akan dipercayakan hal-hal yang di atas. Yang dominan akan dia katakan adalah hal-hal yang horisontal, yang duniawi.

Ini yang didengar yakni perkataan “kemudian dari pada itu aku melihat”. Hampir setiap pasal dalam kitab Wahyu disebutkan “aku melihat”.
Wahyu 5:1
5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

Ini mengajar kami pelayan-pelayan Tuhan harus punya pandangan ke atas. Kalau pandangannya dominan perkara yang di atas maka tidak akan diragukan hal-hal yang akan menyusul ke depan akan Tuhan beritahu kepada hamba Tuhan ini. Ini yang menjadi pendorong saya sebagai hamba Tuhan agar saya membuka mata hanya kepada perkara-perkara di atas. Adapun kalau Tuhan fasilitasi perkara yang dibawah, itu adalah sarana untuk menunjang pelayanan agar perkara yang di atas itu berhasil kita raih. Kalau hal ini tidak bisa saya raih, nasib apa yang akan terjadi pada jemaat, kita tidak akan bisa mengerti. Apalagi dikatakan “Aku akan menunjukkan hal-hal yang terjadi sesudah ini”. Rahasia yang akan datang akan dibukakan tetapi berawal dengan mata yang tidak buta. Untuk mengenal hal-hal yang akan datang, hal-hal yang akan terjadi di depan ini memang butuh pergumulan dari kami hamba-hamba Tuhan.

Coba saudara lihat, kegagalan-kegagalan bangsa Israel, tidak membuat Tuhan untuk tidak menyatakan rencanaNya kepada umatNya. Toh dalam kegagalan Israel, Tuhan mengirim Mesias. Ini pasti Tuhan lakukan. Kegagalan dari tujuh sidang jemaat yang ada di Asia Kecil, tidak akan mencegah Tuhan untuk menyempurnakan sidangNya. Karena tidak semua yang gagal. Sekali lagi, kegagalan dari jemaat tidak akan mencegah Tuhan untuk menggenapi rencanaNya.

Kalau dalam pasal dua dan pasal tiga kita diperhadapkan oleh Tuhan kegagalan-kegagalan malaikat sidang jemaat dari mayoritas sidang jemaat, tetapi itu tidak mencegah atau megagalkan rencana Tuhan bagi gerejaNya. Itu sebabnya ditindak lanjuti oleh Tuhan pada pasal yang keempat ini. Di sini kita melihat bagaimana rencana Tuhan tidak bisa dicegah oleh kegagalan-kegagalan sidang jemaat. Tuhan akan menggenapi apa yang telah Dia Firmankan. Ini harus menjadi pegangan kita.

Kegagalan-kegagalan orang lain, tidak akan mencegah Tuhan untuk tidak menggenapi Firman dalam menyempurnakan gerejaNya. Tetapi apakah saudara adalah bagian dari orang-orang yang ikut disempurnakan oleh Tuhan atau tidak. Itu berawal dari hamba Tuhan, harus punya mata terbuka.

1.      Pintu sorga terbuka
Begitu hamba Tuhan itu matanya terbuka, pertama yang dia lihat adalah pintu sorga terbuka. Berarti jalan ke sorga, jalan untuk masuk ke dalam di buka oleh Tuhan. Apa maknanya ini untuk saya dan untuk saudara? Kalau pintu terbuka apa yang harus kita tanggapi.

Terbukanya pintu ini adalah salah satu jawaban dari Wahyu 3:7. Filadelfia dibukakan pintu oleh Tuhan.
Wahyu 3:7
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Hamba Tuhan lebih dahulu melihat pintu terbuka. Kalau hamba Tuhan melihat pintu terbuka kemudian di belakangnya ada dua tiga dombanya Tuhan, maksudnya supaya bareng melalui pintu untuk masuk ke sorga. Bagaimana kita memaknai ini, bagaimana saya mengambil perhatian ini.
Ibrani 10:19
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

Kita bisa masuk ke tempat maha kudus sebab pintu sudah dibukakan. Pintu dibuka lewat koyaknya tubuh Yesus di Golgota. Pintu kesempurnaan dibuka oleh Tuhan. Kemudian hamba Tuhan ini mengajak, ada himbauan.
Ibrani 10:20-22
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Berarti sebuah pintu terbuka di sorga. Kita mau masuk tidak dipaksa, tidak suka masuk tidak dipaksa. Terpergantung kita mau memanfaatkan pintu yang dibuka oleh Tuhan atau tidak. Pintu terbuka ini termasuk Tuhan membuka rahasia Tuhan bagian dalam, rahasia Tuhan yang paling dalam.

Ada himbauan tadi “mari kita menghampiri Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas”. Pintu diperhadapkan terbuka kepada hamba Tuhan. Apakah dia mau masuk atau tidak itu terpergantung hamba Tuhan ini. Kalau hamba Tuhan itu kritis (karena terlalu banyak hamba Tuhan yang kritis) sementara Tuhan banyak memberikan pembukaan kepada gerejanya, akhirnya krisis rohaninya.

Tuhan sudah buka tinggal kita masuk, Tuhan sudah buka tinggal diterima, Tuhan sudah membuka rahasia Firman tinggal kita raih. Kalau kritis terhadap pembukaan Tuhan maka nanti ujungnya krisis rohani. Ini jangan terjadi bagiku dan bagi hamba-hamba Tuhan. Yang Tuhan tunggu adalah keikhlasan atau ketulusan hati, mau masuk menerima atau tidak. Tulus atau ikhlas mau masuk atau tidak itu terserah tiap-tiap pribadi.

Pertama pintu terbuka, salah satu jemaat yang dibukakan Tuhan pintu adalah Filadelfia. Kemudian yang dia lihat adalah takhta. Salah satu jemaat yang paling sial namun ditawari takhta itu, yaitu jemaat Laodikia. Tinggal mau menerima teguran atau tidak. Kalau menerima teguran maka tawaran itu menjadi kenyataan. Kalau menerima teguran dengan tulus ikhlas maka takhta itu kelak menjadi bagiannya.

Apakah kita memanfaatkan pintu terbuka ini? Ini Tuhan menghimbau.
Ibrani 10:22
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Menghadap Tuhan dengan hati yang tulus, jangan karena terpaksa. Orang yang tulus ada Roh merpati dalam dirinya, ada roh Tuhan dalam dirinya. Tidak ada unsur paksaan. Tuhan himbau supaya kita benar-benar tulus dan ikhlas. Saya memberi ini betul-betul ikhlas, saya berbuat ini betul-betul ikhlas, saya kerjakan ini betul-betul ikhlas. Ini yang Tuhan dambakan dari kehidupan saya dan saudara yaitu ketulusan dan keikhlasan.

Di mana kita mendapat pembersihan hati nurani? Di ruangan suci kita mendapat pembersihan hati nurani. Di sana kita mandi air Firman Tuhan di meja roti pertunjukkan. Di sana ada pelita emas yang menerangi hati kita. Di sana ada kasih Bapa. Itulah yang membuat hati kita dibersihkan dari yang jahat. Makanya kita tidak langsung lompat ke ruangan maha suci, kita melewati ruangan suci untuk membersihkan dari hati nurani yang jahat. Jadi perjalanan gereja Tuhan secara estafet dari halaman, ruangan suci ke ruangan maha suci.

Kita manfaatkan pintu yang terbuka ini. Bagaimana caranya memanfaatkan? Hidup itu dibersihkan dari hati nurani yang jahat lewat mandi air Firman. Kita dibersihkan oleh Firman pengajaran. Makanya jangan saudara hanya melihat meja roti pertunjukkan dengan sebelah mqata. Kalau saudara melihat meja roti pertunjukkan, saudara harus melihat dengan dua bola mata saudara. Di situ kita mendapatkan siraman air Firman pengajaran yang membersihkan hati nurani kita yang jahat.

Ada 14 akar dosa yang bercokol di dalam hati kita.
Markus 7:21-22
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala 2pikiran jahat, 3percabulan, 4pencurian, 5pembunuhan,
7:22 6perzinahan, 7keserakahan, 8kejahatan, 9kelicikan, 10hawa nafsu, 11iri hati, 12hujat, 13kesombongan, 14kebebalan.

Mengapa tadi Tuhan katakan “dengan hati yang tulus ikhlas”. Dosa yang pertama dari 14 dosa itu adalah munafik. Munafik itu adalah lawan tulus dan ikhlas.
Markus 7:6
7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang 1munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

Apakah benar mereka tulus dan ikhlas? Ternyata mereka tidak ikhlas. Terlihat kita menjadi anggota paduan suara padahal tidak ikhlas. Kelihatan kita menghadap Tuhan tetapi tidak tulus, munafik! Dijauhkan Tuhan ini jangan sampai terjadi. Ini koreksi Tuhan kepada saya dan saudara sebab kepada kita diperhadapkan dengan pintu terbuka.
Harus tulus, menyanyilah dengan tulus, menyanyilah dengan ikhlas. Layanilah Tuhan dengan tulus dan ikhlas sebab Tuhan datang di dunia ini dengan tulus dan ikhlas, Dia rela mengorbankan hidupNya untuk saya dan saudara. Siang ini kita juga datang menghadap Tuhan. Apakah kita semua ini tulus, apakah kita ini ikhlas. Sementara pintu dibuka bagaikan jalan terbuka, mari kita belajar. Benar-benar Tuhan mencari hati yang tulus ikhlas. Mau menghadap Tuhan mata harus terbuka. Kita melihat pintu terbuka, mari kita manfaatkan dengan tulus dan ikhlas. Ketulusan itu lawannya munafik. Ikhlas itu lawannya 13 hal yang lain.

Ini adalah bagian dari proses pembentukan Tubuh Kristus. Kita pelan dan pasti dibenahi oleh tangan Tuhan. Lebih dahulu mata hamba Tuhan harus terbuka terhadap perkara-perkara yang di atas.

2.      Yohanes mendengar suara seperti yang pernah dia dengar dulu, jadi suara itu tidak berubah.
Wahyu 1:10
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,

Yang dulu dia dengar adalah suara seperti bunyi sangkakala. Jadi suara itu bukan hanya berita konsonan, namun harus dicatat dan ditulis.
Wahyu 1:11
1:11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."

Pada pasal 4, suara yang sama dia dengar seperti suara yang pernah dia dengar dulu. Artinya suara itu tidak berubah dan hamba Tuhan itu tanggap, dia hafal suara itu. Jadi hamba Tuhan ini, pelayan Tuhan ini, dia juga tanggap terhadap pengajaran yang pernah dia terima dan dia teruskan, tidak mau dia merubah karena itu tidak boleh dirubah. Dia tetap meneruskan ajaran yang telah dia terima pada pasal 1. Ini memberi makna kepada kami hamba-hamba Tuhan, kepada sidang jemaat agar jangan sampai kita merubah Firman pengajaran.

Roma 6:17
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

Setelah kita lepas dari perhambaan dosa maka kita dijejali dengan Firman pengajaran. Pengajaran yang diteruskan itu bukan untuk dirubah di kemudian hari. Jangan dirubah sebab suara yang berkumandang itu tetap suara yang sama.
Roma 6:18
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Ini yang didambakan oleh Tuhan dalam diri kita. Jangan merubah pengajaran, tentu lebih dahulu untuk kami hamba Tuhan. Kalau sudah merubah pengajaran maka akan nampak seperti pada hari-hari terakhir ini menjadi kisruh dan menjadi bingung umat Tuhan sebab sudah ada perubahan.
Filipi 3:16
3:16 Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.

Jadi sudah ada pada jalan yang sama, jangan kita berbelok lagi. Jemaat Tuhan, saudara sudah dibebaskan dari perhambaan dosa dan sudah diberikan Firman pengajaran yang diteruskan kepadamu. Jangan sampai di tengah perjalanan, bahkan kita sudah ada di ruas jalan akhir sudah dekat Tuhan datang, kemudian pengajaran mungkin tidak dirubah tetapi kelakuanmu jadi berubah menukik, yang seharusnya ditingkatkan.

Pengertian yang dulu sudah kita nikmati lewat Firman pengajaran telah merubah hidup kita. Dulu saya sebagai suami yang jahat atau sebagai isteri yang jahat atau sebagai anak yang jahat, setelah dimandikan pengertian kita bertumbuh dan itu telah kita capai. Kemudian harus ditingkatkan menurut jalan yang sudah kita tempuh. Jangan buat lagi jalan yang baru. Ini kadang membingungkan bukan hanya hamba Tuhan amat terlebih  jemaat Tuhan. Kalau dia meningkat pada universitas L2 (Lipat Lutut) dia tidak bisa diselewengkan. Suara yang dulu diterima, sampai sekarang tetap suara yang sama. Artinya pengajaran yang diterima dahulu harus sama. Hanya pembukaannya makin mendalam, bukan diganggu gugat.

II Tesalonika 3:6
3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.

Kalau ajaran si A dan si B sudah tidak seperti ajaran yang telah diterima, lebih baik kita menjauh, jangan mendekat.

II Tesalonika 3:14
3:14 Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,

Itu sebabnya jangan sampai suara yang kita dengar dulu, sekarang sudah menjadi lain. Tahun depan suara sudah lain lagi. Bingung kalau seperti itu. Apa yang telah diteruskan oleh pendahulu kita, itu kita maknai kemudian kita terima sebab itu sudah mengangkat pengertian kita dan kita tindak lanjuti.

Tetapi jemaat yang menerima pelayanan ini, mungkin pengajarannnya tidak berubah, tetapi bagaimana dengan perilaku saudara. Kalau berubah berarti pengajaranmu sudah lain, sudah berubah. Berkali-kali mengatakan “saya tetap cinta pengajaran” tetapi kalau perilaku tidak menindaklanjuti Filipi 3:16 yaitu melanjutkan menurut jalan yang kita tempuh, maka berarti pengajaran sudah berubah.

I Yohanes 2:24
2:24 Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.

Rasul Yohanes tekun seperti itu, apa yang dia dengar dari mulanya, tetap tinggal di dalamnya. Persekutuan menjadi kuat antara Anak, Bapa dan saudara kalau kita tetap tinggal dalam pengajaran yang kita terima dari mulanya. Apa yang kita dengar jangan berubah.

Ayat 24 ini, disisipkan hadapi penampilan antikristus yang harus kita waspadai. Sebab pada ayat 18 dan seterusnya rasul Yohanes memaparkan penampilan antikristus nanti. Untuk membawa saudara tidak terkontaminasi dengan ajaran antikristus maka pegang ajaran yang sudah diterima.

I Yohanes 2:18
2:18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

Walaupun Yohanes menulis 2000 tahun yang lampau, tetapi penggenapannya untuk kita sekarang ini. Kita sudah pada akhir zaman, bahkan di ujung akhir zaman.

I Yohanes 2:19
2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

Ini orang yang tidak tulus dan tidak ikhlas. Tuhan mengawal saya dan saudara, jangan sampai kita juga yang ada di sini, akhirnya menambah barisan mereka karena kehadiran saya dan saudara tidak tulus dan tidak ikhlas. Kalau tulus dan ikhlas pasti tetap ada pada ajaran yang benar.

I Yohanes 2:20-21
2:20 Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.
2:21 Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.
Kalau itu kebenaran maka tidak ada dusta.

I Yohanes 2:22
2:22 Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.

Pendusta itu adalah orang yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus, ada roh antikristus di dalam diri orang itu. Yang heran orang yang sudah mengenal Yesus dan mengenal Bapa kemudian membelot menambah barisan antikristus, disayangkan kalau seperti itu.

I Yohanes 2:23
2:23 Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.

Ini untuk saya dan saudara. Olehnya itu mari kita tetap tinggal pada apa yang semula kita terima.

Yang patut kita jaga adalah persekutuan kita. Kepada siapa kita harus bersekutu.
Mazmur 119:63
119:63 Aku bersekutu dengan semua orang yang takut kepada-Mu, dan dengan orang-orang yang berpegang pada titah-titah-Mu.

Kita sudah ada di ujung akhir zaman, bukan lagi di zaman Nuh atau siapa lagi. Sedikit saja kita salah maka kita tergelincir dan hancur untuk selama-lamanya. Makanya begitu kuat Tuhan mengawal kita dengan Firman pengajaran, supaya jangan sampai kita menemukan diri kita gagal sampai di garis finish.

Jikalau dalam persekutuan itu ajarannya sudah berubah, maka tidak dapat diragukan lagi bahwa setiap kehidupan itu akan terkontaminasi dengan ajaran yang tidak sehat itu, tidak bisa diragukan lagi bahwa yang mengendalikan adalah persoalan perutnya.
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

Filipi 3:17-18
3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
Rasul Paulus dengan derai air mata karena melihat orang yang ikut dalam pelayanan tetapi pelayanannya sudah berubah, perutnya yang dia utamakan. Kalau motivasi sudah bernuansa pada perut, pasti pengajaran mudah dia rubah dan sudah banyak yang seperti ini.

Hamba Tuhan tidak boleh berutang, hamba Tuhan tidak boleh punya pekerjaan sambilan. Tetapi ada orang yang berkata “biar berhutang yang penting bayar”. Ini berarti sudah goyah. Ketika pergi membayar dia berkata “cuma ini uang saya”, jadi tidak tulus lagi, membayar sudah tidak penuh. Akhirnya yang memiutangi terima saja. Kasihan yang menjual ini akhirnya modalnya habis. Kalau yang membuat dia begitu adalah hamba Tuhan maka dosa hamba Tuhan itu berlipat ganda.

Dalam Yehezkiel pasal 3, dia disuruh mengisi Firman dalam perutnya.
Yehezkiel 3:2-3
3:2 Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu kumakan.
3:3 Lalu firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu." Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.

Kalau perutnya penuh dengan Firman, berarti hatinya penuh dengan Firman, tidak mungkin akan berkomentar seperti tadi. Yang paling berbahaya adalah perut yang dikedepankan ini.

3.      Ada himbauan untuk naik
Wahyu 4:1
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.

Ada ajakan untuk naik. Ada himbauan berarti tidak dipaksa. Kalau mau meningkatkan kerohanian, Tuhan sudah buka peluang. Pertama pintu dibuka, kedua dengar suara, ketika ada himbauan untuk naik. Jadi pintu kita sudah lihat terbuka, buat kita berarti ada pembukaan rahasia Firman Tuhan. Berikut kita mendengar suara yang sama, berarti pengajarannya tidak berubah-rubah. Kalau poin pertama dan kedua ini ada maka mustahil rohaninya kerdil. Mustahil rohaninya tidak bertumbuh dan kanak-kanak terus. Kalau Tuhan ajak untuk naik berarti rohaninya meningkat.
Ibrani 6:1
6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,

Ibrani 6:1-2 (Terjemahan Lama)
6:1 Sebab itu baiklah kita berhenti daripada menerangkan pengajaran Kristus yang mula-mula itu, langsungkanlah kepada kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh alas, yaitu dengan pengajaran hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada mati, dan iman kepada Allah,
6:2 dan pengajaran dari hal baptisan, dan dari hal meletakkan tangan atas orang, dan dari hal orang mati bangkit pula, dan hukuman yang kekal.

Kalau pelajaran mula-mula terus, tidak ditingkatkan, tidak naik, kasihan orang itu. Dilangsungkan pada kesempurnaan berarti naik. Ada 6 pelajaran dasar, kita tidak dianjurkan Tuhan tetap hanya pada pelajaran dasar tetapi harus terus naik, berarti raih kesempurnaan.

Kalau sudah menerima pelajaran mula-mula, tidak berhenti di situ terus. Kalau ada jiwa baru yang datang maka pelajaran mula-mula diulangi. Kalau yang lama mendengar, dukung dan suport itu supaya jiwa baru itu mengerti.

Ada himbauan naik berarti Tuhan ingin kita mencapai kesempurnaan. Bukankah itu tujuan dan motivasi kita beribadah. Sempurna berarti tanpa cacat cela, tanpa kerut. Olehnya Efesus 5:26 mandi, ayat 27 sempurna.
Efesus 5:26-27
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Untuk mencapai kesempurnaan untuk masuk ruangan maha suci maka kita lewat ruangan suci. Jangan kita entengkan ruangan suci yaitu tiga macam ibadah. Dulu penekanan pekabar Mempelai dari sejak awal adalah tiga macam ibadah. Tetapi hari-hari terakhir ini sudah berubah. Bukan tiga macam ibadah tetapi tiga kali. Sekalipun 10 kali kalau hanya satu macam berarti tidak tiga macam. Itu berarti sudah berubah, suara itu sudah berubah, pengajaran itu sudah berubah. Olehnya kita waspada.

Satu waktu dalam pemberkatan nikah antara orang keluarga orang Kristen dan orang non Kristen dilakukan perjamuan suci dan yang non Kristen juga diberikan perjamuan suci, saya sangat kaget! Apakah Keluaran 12:43 sudah berubah?
Keluaran 12:43
12:43 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Inilah ketetapan mengenai Paskah: Tidak seorang pun dari bangsa asing boleh memakannya.

Saat itu mulai getar-getir hati saya, ini sudah tidak benar, ini sudah tidak beres.

4.      Wahyu 4:1
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.

Berarti dalam meningkatkan kerohanian akan Tuhan tambahkan hal-hal yang akan terjadi kemudian diberitahu kepada kita. Orang yang tulus ikhlas mau meningkatkan kerohaniannya maka Tuhan akan tunjukkan hal-hal yang akan terjadi sesudah ini.

Dunia sekarang ini makin memanas. Kita ada di atas bola bumi yang makin panas. Secara real, dulu saya datang di Tentena tidak bisa kalau tidak pakai selimut tebal. Kalau saya pergi ke Kelei, pada pagi hari, embun yang turun yang ada di ujung-ujung atap membeku. Sekarang suda tidak lagi, semua jadi panas. Tentena tidak dingin lagi seperti 40 30 tahun lampau. Itu dari segi dunia. Apalagi dari segi rohani. Kita mau ke mana.

Itu sebabnya kalau kita mau meningkatkan kerohanian kita naik maka kita lihat nanti, Tuhan akan bukakan kepada kita hal-hal yang akan datang. Berarti itu mutlak dari Tuhan. Untuk mengerti perkara-perkara yang akan datang itu mutlak pengetahuan Tuhan. Tetapi Tuhan berikan kepada orang yang mau naik, yang mau meningkatkan kerohanian. Jangan rohani standar, jangan rohani dasar. Kapan kita bisa lolos menghadapi dunia yang makin parah hari-hari ini.

Pertama dari pihak hamba Tuhan harus ada kerelaan hati untuk naik. Kalau dari pihak hamba Tuhan ada kerinduan hati untuk naik maka dari pihak Tuhan tidak ada alasan untuk menutup hal-hal yang akan terjadi ke depan, pasti dibukakan.

Batas usia manusia 70 tahun sampai 80 tahun. Lebih dari itu sudah konyol. Sebabnya banyak orang yang mati di bawah umur 70 tahun. Kalau kita bandingkan mazmur pasal 90 dengan pengkhotbah, dikatakan banyak orang mati belum waktunya. Jadi kalau waktunya Tuhan harus lebih dari 70 tahun. Kalau mati lebih dari 70 tahun berarti sudah waktunya Tuhan. Tetapi jangan minta-minta mati, kita mau ketemu Yesus, harapan kita masih hidup.

Hamba Tuhan itu melihat, matanya tidak buta. Kemudian dia melihat pintu terbuka di sorga. Bukan dia melihat pintu terbuka di mall, bukan dia melihat pintu terbuka di swalayan, tetapi di sorga. Berarti hamba Tuhan ini pikiran dan perasaannya hanya tertuju pada perkara-perkara yang di atas.

Kemudian dia mendengar suara. Ini berarti hamba Tuhan ini harus diberi pengertian bahwa suara dulu dan suara sekarang tidak berubah, pengajaran dulu dan pengajaran sekarang tidak berubah. Makanya hamba Tuhan jangan merubah. Ini mengajar hamba Tuhan agar tidak ada upaya merubah pengajaran. Karena akhir zaman ini banyak yang merubah pengajaran.

Kami dikejutkan seorang pelayan Tuhan yang dulu kami kenal dekat, dia melayani di Bunta dekat Pagimana sana. Apa yang dia bilang? Dia mulai mencemooh Kabar Mempelai, dia mulai menghina Tabernakel.

Firman Tuhan ini adalah cara Tuhan untuk memagari saya dan saudara agar kita bisa melihat hal-hal yang Tuhan lakukan di depan ini. Tentu kita semua ingin seperti itu.
Daniel 10:14
10:14 Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu."

Daniel ini puasa 3 minggu. Jumlah totalnya 21 hari. Dan dia mendapatkan jawaban pada tanggal 24. Kalau dia puasa 21 hari, berarti dia mulai puasa pada tanggal 3 bulan Nisan atau bulan Abib. 7 hari kemudian kena tanggal 10. Tanggal 10 bulan Nisan adalah tanggal di mana anak domba di pilih dan disendirikan. Minggu kedua, berarti ditambah 7 hari lagi, ini kena mengena hari kebangkitan Kristus. Karena tanggal 10 domba diambil. Kemudian tanggal 14 Yesus disalibkan. Sesudah disalib Yesus bangkit. Berarti pas minggu kedua puasa Daniel, Yesus bangkit. Kemudian satu minggu lagi berjalan, pas tanggal 24 itu kena di mana Yesus menampakkan diri kepada 11 muridNya secara lengkap.

Sekali lagi untuk mengerti rahasia Allah tentang bangsa-bangsa dan apa yang Tuhan lakukan maka Daniel spesial berpuasa dalam wilayah kematian dan kebangkitan Kristus, wilayah domba paskah. Sebab tanggal 24 baru malaikat datang memberi tahu apa yang akan terjadi.

Artinya Tuhan mau memberi tahu kepada hamba-hamba Tuhan dan jemaat bisa mengetahui kalau melihat pada Korban Kristus. Dalam pasal 5, di sekitar takhta itu ada Anak Domba yang telah tersembilah. Kalau saja saudara dan saya mengerti lebih dalam dan tahu anak domba tersembelih membuka pintu bagi kita dan kita bisa masuk ke dalamnya dengan hati tulus ikhlas. Jangan kita menghargai korban Kristus hanya mulut, tidak tulus, tidak ikhlas. Menghadaplah pada Yesus dalam ibadahmu dengan tulus ikhlas. Otomatis Tuhan akan membukakan kepada kita hal-hal yang akan terjadi kedepan. Itu sebabnya tidak ada jalan lain, mau kita menerima hal-hal yang akan terjadi di depan, hargailah Korban Kristus.

Ada pintu terbuka, dengarlah suara itu. Sementara kita mendengar suara yang seperti suara dulu dia dengar, jangan tunggu suara itu berubah. Sebab Hosea 8:1, suara itu berubah menjadi musuh. Kalau suara pengajaran Firman itu kita rubah, kita mengundang murka Tuhan.
Hosea 8:1
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.

Suara ajaran itu telah lain tujuannya karena sudah melangkahi perjanjian Tuhan.

Hosea 8:2-3
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku, kami, Israel mengenal Engkau!"
8:3 Israel telah menolak yang baik -- biarlah musuh mengejar dia!

Kalau kita sudah sengaja merubah suara (ajaran) itu maka kita mengundang murka Tuhan. Apakah saudara mau bersekutu dengan orang yang mengundang murka Allah? Saudara bisa ikut kena murka. Saya tidak mau seperti itu. Fellowship kita adalah fellowship yang dinaungi Firman pengajaran.

Tuhan Memberkati.

JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar