20171104

Kebaktian PA, Rabu 4 November 2017 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 22:20-21
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

Yesus akan datang kembali pada kali kedua. Saat kedatanganNya kali yang pertama, Yesus yang diumbar, dikejar-kejar oleh Herodes. Juga orang Farisi, ahli-ahli Taurat dan imam-imam berkali-kali mau melempar Yesus dengan batu. Belum lagi bahasa yang menyayat hati yang mencap Yesus kerasukan setan, Yesus gila, Yesus orang Samaria yang kehilangan akaldan berbagai-bagai predikat yang Yesus alami. Tetapi pada kedatanganNya pada kali yang kedua, Yesus yang akan mengumbar manusia, Yesus yang akan menghukum manusia, yang melontari manusia dengan batu. Pada kedatanganNya pada kali yang pertama Dia sederhana bahkan hina, namun pada kedatanganNya kali yang kedua dalam kemuliaan yang luar biasa. Itulah perbedaaan antara kedatangan Yesus pada kali pertama dan kali kedua.

Ayat ini mengingatkan kita akan kedatanganNya yang kedua kali dan Dia menyatakan diri sudah siap untuk datang. Yesus berkata “Aku datang segera” lalu dibalas oleh gereja Tuhan “Amin, datanglah Tuhan Yesus”. Berarti dari kedua belah pihak baik Mempelai Laki-laki sudah siap dan Mempelai wanita menjawab “Amin, datanglah Tuhan Yesus”. Artinya mempelai wanitapun sudah siap masuk dalam pesta nikah.

Apakah jawaban pada kalimat yang terakhir ini sudah memenuhi syarat dalam kehidupan saudara dan saya. Andaikata hari ini, detik ini Tuhan datang, saya masih ragu, kita belum siap. Belum ada kesiapan matang. Dan kalau kita belum siap/ matang, berarti akan tertinggal.

Olehnya gereja Tuhan hari-hari terakhir ini jangan membiasakan diri tidak setia dalam ibadah pelayanan. Karena hanya di dalam ibadah pelayanan inilah, di situ kita sedang dipersiapkan mencapai kematangan rohani. Di luar ibadah pelayanan, kita tidak ada kesiapan.

Orang yang beribadah dan terlibat dalam pelayanan, orang itu pasti bukan hanya menjalankan upacara ibadah, tetapi dalam pelayanan ibadah itu dia harus paham bahwa itu adalah kesempatan baginya untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan sehingga dapat berkata “Amin, datanglah Tuhan Yesus”. Itu hanya bisa diucapkan oleh orang yang terlibat dalam ibadah dan pelayanan.

Itu sebabnya apapun yang kita katakan, apapun yang kita capai di dunia ini, kekayaan, kepandaian, kedudukan, itu hanya berakhir di dunia ini. Tetapi ibadah dan pelayanan itu tidak berakhir di sini, ibadah pelayanan itu terus. Hanya orang yang ada di dalam keseriusan, dia tahu hidup di dunia ini bahwa ibadah itu mahal harganya.

Untuk menyelamatkan Israel dari Mesir, Tuhan berjuang. Dan yang dihukum adalah orang Mesir sehingga orang Israel keluar dari Mesir. Untuk menyelamatkan saya dan saudara, Yesus yang dihukum supaya saudara dan saya bisa beribadah dan melayani. Yesus yang kena hukum, bukan orang Mesir lagi.

Jadi ibadah itu mahal harganya karena itu adalah kesempatan bagiku dan bagimu untuk bisa berucap “Yesus datanglah segera”. Tetapi ketika kita menganggap ibadah itu hanya pelipur lara, hanya pengisi upacara beragama, maka itu ibadah yang gagal yang tidak bisa dikatakan lengkap atau sempurna.

Itu sebabnya saudara yang diberkati oleh Tuhan, mari kita mengupayakan diri agar kita benar-benar ada pada kesiapan. Entahkah besok, entah minggu depan atau bulan depan, kita selalu siap sedia. Kesiapan ini dibarengi perubahan hidup sampai sempurna, yang kita dapat saat beribadah.

Apapun yang kita dapati di dunia ini, kepandaian, kekayaan, kedudukan dan sebagainya, itu tidak akan mencapai apa-apa, hanya sampai di dunia. Tetapi ibadah itu yang akan mencapai bahasa yang bisa berkata “amin, datanglah Tuhan Yesus”. Adakah kita masuk dalam kesiapan diri?  Untuk mempersiapkan diri dan berani berkata seperti dalam Wahyu 22:20, itu hanya kasih karunia Tuhan. Olehnya kita hargai kasih karunia.

Tuhan berjuang menyelamatkan anak sulungNya yaitu Israel. 10 tulah dijatuhkan kepada orang Mesir supaya umatNya yaitu bangsa Israel dapat beribadah dan melayani Tuhan. Khusus untuk kita bangsa kafir, Yesus rela menanggung hukuman supaya bangsa kafir bisa beribadah dan melayani Tuhan.

Ketika bangsa Israel telah dilawati Tuhan lewat Musa dan Harun, Firaun berusaha menghalang-halangi. Sampai 7 kali Firaun berusaha menghalang-halangi dan 7 kali Tuhan mengatakan “biarkan umatKu beribadah, jangan dihalang-halangi”. Sekarang ini kekuatan roh Firaun begitu hebat. Dia memenuhi segala lini kehidupan kita, dia menghalang-halangi supaya jangan kita beribadah. Tetapi kalau Tuhan katakan “biarkan” berarti “jangan halangi umatKu untuk beribadah”.

Kalau dulu yang menghalang-halangi Israel beribadah ujung tombaknya adalah Firaun yang menunjuk iblis. Kalau sekarang ujung tombak adalah daging saudara yang didalangi iblis. Dia akan bertengger di daging saudara dan berbuat begitu rupa sehingga akhirnya saudara mengentengkan ibadah.

Keluaran 4:23
4:23 sebab itu Aku berfirman kepadamu: 1Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."

Kalau saudara mengaku saudara anaknya Tuhan, jangan halang-halangi dirimu beribadah.

Keluaran 7:16; 8:1,20; 9:1,13; 10:3
7:16 Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: 2Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.
8:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN: 3Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku;
8:20 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: 4Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku;
9:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun dan berbicaralah kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: 5Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku.
9:13 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: 6Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku.
10:3 Lalu Musa dan Harun pergi menghadap Firaun dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: Berapa lama lagi engkau menolak untuk merendahkan dirimu di hadapan-Ku? 7Biarkanlah umat-Ku pergi supaya mereka beribadah kepada-Ku.

Yang pertama disebut “anakKu” dan 6 kali disebut “umatKu”. Ini seperti yang dikatakan dalam kitab Maleakhi.
Maleakhi 3:17
3:17 Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.

Setelah itu ada pemisahan antara yang beribadah dan yang tidak beribadah.
Maleakhi 3:18
3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Saya sebagai hamba Tuhan kagum melihat kesiapan Tuhan. Kesiapan Tuhan di dalam kemuliaan lewat pembukaan rahasia FirmanNya. Dia tidak lagi datang dalam kehinaan yang diumbar dan dikejar-kejar. Tetapi Dia datang dalam kemuliaan dan dalam wibawa untuk menghukum.

Kalau kita adalah orang yang mendapat kasih karunia, pasti kita akan membawa hidup kita dalam ibadah dan pelayanan. Mungkin sekarang kita belum merasa berkatnya. Tetapi sebenarnya Tuhan rindu berkatnya sudah harus kita nikmati dari sekarang ini. Bila kita beribadah dan melayani, pasti ada berkatnya.

Untuk mencapai ini maka kehidupan itu harus menghargai kasih karunia.
Wahyu 22:21
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

Jadi untuk mempersiapkan diri menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua dan berucap “amin datanglah Tuhan Yesus” adalah orang yang tahu apa itu kasih karunia, apa itu rahmat, apa itu anugerah. Rahmat adalah kasih Tuhan yang istimewa yang datang menolong manusia yang sengsara tepat pada waktunya. Kasih karunia adalah kasih Allah dalam aksi untuk menolong dan menyelamatkan manusia dari ancaman dosa.

Kalau dikatakan tepat pada waktunya, apakah saudara tahu sekarang waktu yang paling tepat? Sebenarnya hanya orang yang mendapat kasih karunia yang tahu bahwa hari-hari terakhir ini adalah waktu yang paling tepat untuk kita mempersiapkan diri. Itulah kasih karunia. Jangan tunggu waktu Tuhan sudah berakhir baru mau mencari kasih karunia. Kalau seperti itu sudah terlambat.

Bagaimana persiapan kita menyambut ayat 21 tadi? Lewat pemahaman kita akan kasih karunia.
I Petrus 2:19
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Ibadah itu meterainya penderitaan. Mungkin dihalang-halangi oleh isteri, suami atau siapapun, itu adalah suara Firaun! Tetapi kalau saudara harus menderita, itu kasih karunia demi meningkatkan rohani saudara, demi pertumbuhan rohani saudara agar kita siap dan berani berkata “yah datanglah Tuhan Yesus”. Ibadah pelayanan itu derita bagi daging kita. Datang beribadah itu sengsara buat daging kita.

Memang daging kita sakit, kadang kita dihalangi, banyak yang menghalangi. Kita harus menyisihkan waktu untuk Tuhan. Kalau kita memberikan waktu untuk Tuhan dan itu kita prioritaskan, pasti menderita bagi daging.

Kami sebagai hamba Tuhan memang membutuhkan penggembalaan. Banyak penginjil tenar yang lama kelamaan tenggelam, tiba-tiba menukik jatuh. Kenapa? Karena tidak membawa dirinya digembalakan. Hamba Tuhan wajib untuk digembalakan.
Kalau derita sengsara ini kita tolak, sama dengan menolak kasih karunia. Zaman yang kita ada sekarang ini bagaikan zaman Nuh dan zaman Lot yang terulang. Dulu Nuh dan Lot terpisah waktu yang jauh. Tetapi akhir zaman ini suasana zaman Nuh dan zaman Lot menjadi satu, itulah yang kita hadapi sekarang. Kalau kita tidak mengerti kasih karunia maka hancurlah kita dihimpit oleh dosa zaman Nuh dan dosa zaman Lot.

Puji Tuhan, salah satu pribadi yang pertama mendapat kasih karunia adalah Nuh. Pada waktu itu bumi sudah rusak dan dirusak oleh manusia yang rusak. Apalagi sekarang ini, bumi sudah rusak dan dirusak oleh manusia yang punya mental sudah rusak. Kita ada pada era ini, bagaimana kalau kita tidak mendapatkan kasih karunia.

Mari kita lihat jalan salib, atau prinsip salib.
I Petrus 2:19
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Teladannya adalah pribadi Yesus
I Petrus 2:21
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Terjemahan lain adalah mewariskan teladan.


Dulu Adam dan Hawa ditempatkan Tuhan di Eden, tetapi manusia itu jatuh di dalam dosa. Setelah itu Yesus datang pada kali yang pertama, itu adalah kasih karunia. Setelah manusia jatuh dalam dosa maka 100% manusia ada pada wilayah daging dan 0% wilayah rohani. Tetapi makin kita beribadah terus untuk menuju ke sorga maka wilayah daging itu makin sempit sampai pada 0% dan yang rohani 100%.
Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Orang yang 100% wilayah rohani inilah yang akan berkata “amin, Tuhan Yesus datanglah!”. Makin lama dia beribadah terus menerus maka diisi sampai pada titik 100% rohani dan yang daging 0%. Untuk memangkas wilayah daging ini memang sakit. Ada derita sengsara. Tetapi itu sudah diwariskan Tuhan kepada kita kalau kita mau masuk dalam ketegori Tubuh Kristus yang sempurna yang berkata “Ya, Tuhan Yesus datanglah!

Sekarang kita bisa merenungkan apakah kita masih ada pada wilayah rohani pada titik nol atau sudah ada pada wilayah 100% yang rohani, atau masih ada pada pertengahan belum sampai di sana. Yang sudah 0% dagingnya yang bisa berkata “Ya, Tuhan Yesus datanglah!” dan itulah yang Tuhan rindukan. Untuk kita sampai ke sana ada prosesnya.

Mari kita lihat teladan Yesus.
I Petrus 2:21-22
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.

Kenapa Yesus harus disalib? Untuk menolong manusia yang 100% daging yang sudah dikuasai oleh iblis.

I Petrus 2:23-24
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Kita hidup untuk kebenaran. Bagaimana kalau saya hamba Tuhan justru melawan kebenaran.
II Korintus 13:8
13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

Kalau saya sebagai hamba Tuhan malah melawan kebenaran, apa gerangan yang akan terjadi? Apakah kita bisa siap 0% daging. Atau kita berprinsip “bengkok-bengkok sedikit tidak apa-apa”. Padahal jalan salib ini harus kita tekuni sampai 100% rohani dan 0% daging. Memang itulah yang dikatakan derita sengsara. Yang kita peroleh di sana adalah ibadah pelayanan.
Jalan salib lurus. Yesaya 26:7
26:7 Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya.

Agar rohani kita tetap lestari maka jangan lupa ayat 25.
I Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Untuk melestarikan ibadah pelayanan kita tetap hidup dan mencapai 100% rohani dan 0% daging maka kita harus ada di dalam wilayah penggembalaan. Itu sebabnya banyak tipuan iblis. Yesus mengatakan tipu tidak ada pada mulutNya. Tetapi iblis penipu sehingga banyak komunitas-komunitas/persekutuan-persekutuan/himpunan-himpunan orang-orang percaya yang menyepelehkan penggembalaan. Mereka tidak butuh gembala, yang penting sudah berkumpul lalu ditunjuk satu  persatu untuk melayani. Jabatan gembala sudah mereka tiadakan dalam gereja, padahal jabatan gembala itu ditekankan di dalam Firman.

Kita butuh penggembalaan karena penggembalaan adalah tempat Tuhan menitipkan anak-anakNya. Tuhan titipkan anak-anakNya di dalam penggembalaan. Di dalam penggembalaan hari-hari terakhir ini banyak caranya. Ada yang bagaikan kilat, itulah yang dirasakan oleh saudara kita yang sekarang ini ada di Samarinda, di Bandung, di Makasar, di Ampana dan yang ada di Palu yang mengikuti melalui jaringan seluler.
Ayub 37:11-13
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.
37:13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.

Kita harus membawa diri dalam penggembalaan, tentu bukan dalam penggembalaan yang asal. Kalau saudara dan saya sebagai umat Tuhan membawa diri kita kepada Tuhan “Tuhan saya anakMu, saya umatMu. Tuhan tolong saya, titipkan saya pada penggembalaan yang benar”, maka Tuhan tidak akan pernah keliru menitipkan kita di dalam penggembalaan. Itu sebabnya penggembalaan itu adalah tempat penitipan tubuh, jiwa dan roh saudara. Karena di dalam penggembalaan dijaga supaya rohani kita tetap lestari. Kalau tidak butuh penggembalaan, itu Kristen ilegal.
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Roh Kudus yang melantik gembala, tidak mungkin salah. Roh Kudus yang menitip umat Tuhan di dalam penggembalaan. Dalam Yeremia 3:14 kita lihat bahwa orang yang digembalakan itu adalah orang yang mengerti angka 1 dan angka 2.
Yeremia 3:14
3:14 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.

Orang yang mengerti angka 1 dan angka 2 adalah orang yang dititip dalam penggembalaan yang tidak pernah keliru. Jadi kalau kita ada pada penggembalaan yang menekankan dua menjadi satu, atau menekankan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang menjadi satu dengan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki sorga, maka penggembalaan itu tidak diragukan lagi bahwa itu tempat penitipan dari Tuhan. Tetapi kalau dia mendengar saja tentang mempelai sudah bingung, bagaimana jadinya nanti orang seperti itu.

Bahkan ada yang mengolok-olok tentang Kabar Mempelai dengan mengatakan “memangnya bayi mau menikah”. Satu ketika pemimpin pengolok-olok itu miring mulutnya, tetapi satu saat Tuhan bermurah hati mengingatkan dia  “engkau harus pergi kepada hambaKu, engkau telah mengolok-olok Firman yang dia sampaikan”. Empat kali dia cari saya, satu kali dia tidak jumpa, kedua dan ketiga juga tidak, nanti kali keempat baru bertemu saya. Saat itu sudah mulai lurus mulutnya dan dia minta maaf sebab sudah mengolok-olok Firman Tuhan yang saya sampaikan dan dia menyesal. Dipukul Tuhan dulu baru dia sadar. Kemurahan Tuhan ketika berikutnya saya ketemu mulutnya sudah betul-betul lurus dan tahun berikutnya dia meninggal. Banyak pengalaman yang saya alami dan indah kalau kita diolok karena Firman.

Saya sangat terkagum-kagum ketika mendengar kesaksian Pdt. Widjaja Hendra bahwa pada hari minggu jam 7 pagi beliau khotbah di Malang, jam 11 siang di Surabaya dan jam 7 malam di Medan. Kemudian seninnya pagi dan sore ibadah Pendalaman Alkitab di Medan lalu selasanya kembali ke Malang. Belum lagi menggelar KKR. Saya katakan bukan lagi manusia, benar-benar sudah Tuhan di dalam dirinya.

Tua-tua sidang dari beliau berkata kepada saya “om saya heran kami punya gembala, beliau berkata ‘kalau di Tentena saya mau tujuh kali ibadah’ padahal di tempat lain tidak seperti itu hanya 3 kali atau paling banyak 5 kali”. Alasannya kalau di Tentena massa datang begitu banyak. Bagaimana, saudara berani menggelar KKR? Kita ditantang oleh hamba Tuhan ini. Tuhan punya perhatian khusus kepada kita di Tentena. Pulau Sulawesi bentuknya seperti huruf K dan Tentena ada di tengah. Melihat itu saja saya gemetar.

Penggembalaan itu menjaga kelestarian rohani kita, tentunya berawal dari rohani gembala.  Apakah kita mau digembalakan.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Siapa yang disuruh menjaga dirinya? Itulah gembala-gembala yang dikumpul oleh rasul Paulus. Itu sebabnya gembala itu tidak boleh main-main karena jemaat itu diperoleh Tuhan dengan darahNya. Dia telah berkorban dengan mahal di Golgota untuk membuka kesempatan kita beribadah.

Orang beribadah itu ada di bawah pengawasan Tuhan lewat gembala yang di mana Tuhan menitip umatNya. Tanggung jawab gembala itu berat. Untuk menjaga kelestarian rohani, itu tugas gembala. Gembala tidak boleh melawan kebenaran, tetapi untuk kebenaran dia harus melayani untuk Yesus.
2 Korintus 13:8
13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Untuk kita bisa beribadah, ada yang bayar mahal. Berkali-kali bahasa ini diperdengarkan Tuhan kepada kita. Ibadah itu mahal, tidak boleh kita sia-siakan apalagi tidak setia dalam ibadah. Itu sama dengan kita melecehkan Korban Kristus, sama dengan kita menista darah Anak Domba Allah. Kalau saja saudara melihat kucuran darah Yesus, maka tidak akan tega mengkhianati.

Saya sebagai gembala sedih kalau melihat ada anak Tuhan tidak setia dan sudah membiasakan diri tidak beribadah.
Ibrani 10:25
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Kenapa jangan kita menjauhkan diri dari pertemuan ibadah? Karena ibadah itu mahal harganya. Demi anak sulung Tuhan yaitu Israel dibebaskan dari Mesir untuk beribadah, maka semua anak sulung Mesir dibinasakan oleh Tuhan. Kita umat Tuhan dijadikan anak sulung. Itu kasih karunia kalau kita dijadikan anak sulung.
Yakobus 1:18
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Jangan kita membiasakan diri tidak beribadah. Tuhan berkata “Aku datang segera”, siapkah kita? Bisakah kita berkata “amin, datanglah Tuhan Yesus”. Itu berarti Mempelai Laki-laki siap dan Mempelai Wanita juga sudah siap. Coba kalau Mempelai Laki-laki sudah siap, kemudian calon Mempelai Wanita malah berantam dan tidak ada persiapan. Pelaminan yang sudah ada malah diobrak-abrik. Bisakah Mempelai Laki-laki datang kalau seperti itu. Ini yang harus kita renungkan hari-hari terakhir ini.

Ibadah ini adalah tempat kita dibina untuk membuat rohani kita lestari, bisa terpelihara. Kalau tidak setia karena sudah dibiasakan maka akhirnya berhadapan dengan ayat 26.
Ibrani 10:26
10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

Kalau membiasakan diri tidak beribadah itu berarti sudah sengaja berbuat dosa.

Ibrani 10:27
10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

Jadi kedatangan Tuhan pada kali yang kedua itu dalam kemulian untuk menjemput Mempelai WanitaNya, tetapi disertai dengan api yang dahsyat memusnahkan orang-orang durhaka. Kita ada di sisi yang mana?.

Jangan sampai kita sengaja tidak setia. Ada waktu ibadah tetapi sengaja tidak mau. Kalau saudara membiasakan diri seperti ini, akhirnya Tuhan cap sebagai orang durhaka. Orang dunia saja ketakutan kalau papa mamanya mencap dia anak durhaka. Tetapi dalam Ibrani 10:27 ini justru tidak takut karena membiasakan diri tidak setia beribadah, akhirnya tidak mendapat pengampunan dosa dan malah dia dibakar.

Saya lihat perjalanan kita sudah mau mencapai garis akhir. Semoga kita semua mencapai 0% daging, 100% rohani.
Filipi 2:5-7
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Untuk siapa Yesus melakukan ini? Dia melakukan ini untuk saya dan saudara. Coba masing-masing kita mengatakan “untuk saya” maka saudara tidak akan membiasakan diri untuk tidak beribadah atau tidak setia. Karena saudara melihat Yesus melakukan dengan taat demi saudara.
Contoh Abraham, Tuhan minta anaknya. Kalau kita sekarang mungkin kita berkata “ini sudah saya tunggu bertahun-tahun lalu diminta untuk dipersembahkan” tetapi Abraham taat. Juga janda Sarfat, ketika Elia datang dia berkata “ambilkan aku minum”. Setelah itu Elia minta “buatkan aku roti”. Kaget perempuan ini dan berkata “hanya minyak sedikit pada buli-buli serta segenggam tepung untuk kami membuat roti lalu dimakan aku dan anakku kemudian kami mati”. Tetapi karena janda Sarfat taat, akhirnya apa yang mereka terima? Abraham dan janda Sarfat mendapat kemuliaan!

Memang ini yang dicari Tuhan:
Roma 16:25-26
16:25 Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, -- menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya,
16:26 tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman --

Saudara bayangkan, rahasia Injil yang didiamkan oleh Tuhan berabad-abad lamanya, sekarang dibukakan kepada kita. Tujuannya apa? Supaya kita taat. Taatlah beribadah dan melayani.

Kalau sekarang ibadah dibayar mahal oleh Yesus supaya kita bisa beribadah, kelak nanti orang yang tidak menghargai biadah pelayanan, dia akan membayar lebih mahal. Sekalipun dengan ratap tangis air mata darah, dia tidak akan mendapatkan lagi apa-apa. Ayo, Tuhan sudah membayar mahal ibadah kita.

Kapan Tuhan bisa girang? Ketika Dia mendengar “Amin, Tuhan Yesus datanglah” saat itu berarti Mempelai WanitaNya sudah siap dan Tuhan Yesus girang gembira.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Tetapi kalau Dia berkata “Aku datang segera” kemudian tidak ada suara yang menyambut, yang siap untuk menerima, bagaimana itu? Keterlaluan orang seperti itu karena dia tidak menghargai ibadah, tidak menghargai pelayanan. Selalu biasakan untuk tidak setia. Akhirnya dia sampai pada dosa sengaja, sengaja tidak setia, sengaja tidak beribadah, sengaja tidak melayani. Itu dosa yang tidak ada ampun lagi! Jangan kita biasakan seperti itu. Ibadah pelayanan saudara diawasi oleh gembala untuk melestarikan rohanimu.

Kenapa dunia bicara untuk melestarikan ini dan itu, tetapi kenapa Tuhan kita remehkan. Tuhan ampuni saya, ampuni kami, ampuni umatMu yang sengaja tidak beribadah dan melayani. Kalau tidak sengaja itu lain, Tuhan yang tahu. Tetapi kalau sengaja dan membiasakan diri tidak setia, hati-hati, satu waktu saudara akan bayar mahal. Untung kalau saudara bisa bayar. Bagaimana kalau saudara tidak bisa bayar.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar