20171029

Kebaktian Umum, Minggu 29 Oktober 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 3:19-22
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Jemaat Laodikia adalah jemaat yang dikuasai oleh suara orang banyak. Berarti hukum orang banyak yang dominan dalam jemaat ini, gembala tinggal pajangan. Mengapa terjadi demikian? Karena semua jemaat termasuk gembala, mata mereka hanya tertuju pada perkara-perkara yang duniawi. Dan ini menyenangkan daging, menyenangkan jemaat bersama gembala, tetapi hati Tuhan pilu. Apa yang Tuhan dambakan dalam pengorbananNya di Golgota, bukan bentuk seperti ini yang Dia rindukan.

Inilah gambaran jemaat yang tidak mengerti selera Tuhan, tidak mengerti kehendak Tuhan, tidak mengerti pikiran Tuhan, tidak mengerti kerinduan hati Tuhan. Ini adalah contoh negatif yang ada di dalam gerja Tuhan di ujung akhir zaman ini. Terlalu banyak kehidupan Kristen yang tidak mengerti selera Tuhan, tidak mengerti kerinduan hati Tuhan, sehingga dia ukur ibadah pelayanannya menurut seleranya, menurut pikirannya, menurut perasaannya. Andaikatan ini Tuhan biarkan, andaikata Tuhan tidak menjagakan mereka dari ketiduran rohani ini, berarti pelan dan pasti, ada kekuatan yang lain yang mendorong mereka untuk ada di dalam kegelapan yang penuh kertak gigi.

Sekalipun sudah tahu selera Tuhan, sebab kepada kita di sini sudah Tuhan paparkan seleranya, namun harus ada satu yang harus kita tambahkan yaitu perlombaan waktu. Sebab kalau kita mengetahui selera Tuhan berarti kita membawa santapan yang sesuai seleraNya. Yang harus ditambahkan adalah perlombaan waktu. Kita harus berlomba menggunakan waktu.

Dalam Kejadian pasal 27 kita tahu persis bagaimana Esau dan Yakub berlomba dalam persoalan waktu. Esau tahu selera ayahnya, juga Yakub beserta ibunya tahu selera Ishak ayahnya dan suami dari Ribka, tetapi mereka membutuhkan perlombaan waktu. Andaikata Yakub santai-santai, tidak ada desakan ibunya, bisa saja dia habis dibunuh oleh kakaknya mereka di depan ayah mereka. Tetapi puji nama Tuhan begitu ada perintah dari ibunya, Yakub segera menggunakan waktu. Oleh kemurahan Tuhan, dengan kecepatan yang ada maka Yakub berhasil mendapatkan berkat itu.

Bagi jemaat Laodikia, ada dua berkat yang Tuhan tawarkan kepada mereka. Ini adalah tawaran Tuhan bagi gereja Tuhan akhir zaman, jangan sampai kita kehilangan dua berkat ini. Pertama kita harus mengerti selera Tuhan kemudian kita harus memacu ibadah pelayanan kita karena itu membutuhkan waktu yang tidak lama lagi akan berakhir. Contohnya seperti dalam Kejadian pasal 27.
Kejadian 27:4
27:4 olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang kugemari, sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati engkau, sebelum aku mati."

Makanan yang diolah sesuai selera Ishak. Ishak tidak mengatakan “olahlah makanan sesuai seleramu”. Ishak gambaran Kristus Yesus. Di sini dia meminta makanan yang sesuai kegemaran dari yang meminta. Ishak mati menunjukkan Firman Tuhan diangkat. Ada nasihat agar Esau mengelolah makanan sesuai dengan yang digemari oleh Ishak.

Ini bagi Yakub:
Kejadian 27:9
27:9 Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya.

Dalam hal ini ada perlombaan waktu. Dua-duanya tahu makanan yang enak yang menjadi kegemaran Ishak. Tetapi yang dibutuhkan lebih jauh adalah poin yang kedua yaitu perlombaan waktu. Kalau Yakub mendapat berkat hak kesulungan. Kalau Laodikia ditawarkan dua hal yaitu makan semeja dengan Tuhan dan duduk setakhta dengan Tuhan. Ini melebihi berkat kepada Yakub, inilah yang ditawarkan Tuhan kepada kita gereja Tuhan. Tetapi apakah kita tahu selera Yesus, apakah kita paham makanan kegemaranNya. Ok, kita katakan kita sudah tahu. Tetapi kadang kita tidak sadar kita terlalu mengulur-ulur waktu, tidak ada penghargaan waktu dan ini sangat berbahaya!

Kejadian 27:30
27:30 Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu.

Kalau Yakub kepergok di situ, habislah Yakub. Tetapi puji Tuhah, Yakub selamat lewat bimbingan ibunya. Ibu ini menggambarkan gembala.
I Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

Andaikata tidak ada yang diperintahkan untuk menjagakan kita supaya kita siuman maka habislah kita. Lewat Firman yang kita terima itu adalah sistem Tuhan untuk membuat kita terjaga menghadapi dunia akhir zaman ini sehingga kita menggunakan waktu untuk berlomba. Kalau tidak kita akan kepergok oleh Esau yang menunjuk antikristus.

Kaki tangan antikristus tahu selera Tuhan, lebih lagi bosnya tahu persis. Kalau kita tidak mengerti maka kita kalah dari mereka. Antikristus itu tahu Firman, dia ahli politik, ahli ekonomi dan ahli agama.

Kita diajar oleh Tuhan, kalau kita berhasil menyediakan makanan, berarti ibadah dan pelayanan yang sesuai selera Tuhan dan kita memanfaatkan waktu semaksimal mungkin maka pasti kita mendapat berkat berganda.
Efesus 2:16
2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

Berkat ganda:
1.      Makan semeja dengan Tuhan
2.      Duduk setakhta dengan Tuhan

Apakah ini bukan berkat besar? Saudara diundang duduk makan dengan bupati saja saudara sudah bangga, apalagi kalau diundang oleh Presiden untuk duduk makan. Sekarang ini mengapa kita tidak merebut kehormatan yang sedang Tuhan tawarkan. Yang sebenarnya kita tidak patut dihormati. Apalagi seperti jemaat Laodikia, tidak patut dia dihormati. Tetapi Tuhan tawarkan “Saya mau duduk semeja dengan kamu, Saya mau duduk setakhta dengan kamu”. Ini suatu penghormatan yang tinggi dari Tuhan. Bila dilihat latar belakang mereka, sesungguhnya mereka tidak pantas.

Ketika kita melihat tawaran ini dan kita menoleh keadaan kita sebenarnya tidak pantas maka kita hanya bisa berderai air mata dan berterima kasih kepada Tuhan. Mengapa seringkali kita bersikap salah. Mengapa kita salah dalam menggunakan kesempatan. Kalau nanti kesempatan itu sudah tertutup baru kita mau bergegas, lihat saja bagaimana Esau. Sekalipun dia menangis dengan air mata darah dia tidak mendapatkannya lagi, dia sudah terlambat.
Ibrani 12:16-17
12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Ini membuat saya getar-getir sebagai seorang hamba Tuhan. Saya tidak mau saya tidak terjaga, saya tidak mau saya tidak siuman. Sebagai hamba Tuhan yang Tuhan percayakan dalam pelayanan, hati ini merindu agar semua insan yang dipercayakan untuk digembalakan agar semuanya siuman dan tahu selera Tuhan. Kita semua sudah tahu selera Tuhan mau menjadikan kita Mempelai WanitaNya. Berarti lewat proses kita dibenarkan, kemudian lewat Firman, Roh dan kasih Tuhan kita disucikan dan disempurnakan. Tetapi iblis bukan iblis kalau dia tidak mencoba menggagalkan kita lewat soal yang satunya lagi yaitu dari persoalan waktu.

Saya terharu melihat umat Tuhan yang memanfaatkan waktu untuk beribadah. Apalagi Bapa di Sorga melihat anakNya yang memanfaatkan waktu dan kesempatan, sebab kesempatan ini segera akan ditutup oleh Tuhan bagi kita bangsa kafir.

Kita kembali pada jemaat Laodikia. Memang ada dua suara, tetapi jangan berhenti pada suara pertama, suara kedua yang utama.
Wahyu 3:19-20
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Penentu di sini adalah suara. Kalau baru suara mengetok itu belum jelas siapa yang ada di luar. Artinya jangan kita hanya mendengar suara tetapi tidak jelas siapa yang dia beritakan. Kita harus mendengar konsonan isi suara itu bagaimana. Terlalu banyak orang percaya yang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat hanya berhenti sampai pada sauara mengetok. Ini suara yang tidak jelas. Kalau hanya berhenti pada ketukan (tidak jelas) pemahaman kita kepada Kristus Yesus. Makanya harus terdengar suara atau ucapan bahasa yang jelas. Yang menjadi penentu saudara bisa siuman, bisa sadar, bisa menggunakan waktu adalah suara Firman pengajaran yang jelas, suara penggembalaan yang jelas.

Kalau hanya ketukan, suara itu tidak jelas. Jangan berhenti hanya sampai pada suara ketukan. Apanya yang kita kenal kalau hanya sampai pada suara ketukan. Banyak kehidupan Kristen mendengar suara tetapi hanya ketukan, tidak jelas wujudnya siapa. Jadi itu berita yang tidak wujud, tidak punya gambar. Makanya Tuhan tambahkan suara sehingga menjadi jelas.
Wahyu 3:20
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Kalau suara penggembalaan itu jelas, suara Firman pengajaran yang kita dengar itu jelas, maka harus kita buktikan, kita membuka hati. Itu sebabnya ketika Tuhan bicara tentang diriNya sebagai gembala yang baik, Dia bicara tentang suara, bukan ketukan.
Yohanes 10:3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
Di sini timbal balik, Yang punya suara kenal domba, domba mengenal yang punya suara. Yang punya mengenal siapa orang-orang yang digembalakan, orang yang digembalakan kenal Firman pengajaran dari Gembala yang baik.

Yohanes 10:4
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Domba yang kenal suara itu mengikuti aktifitas dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Gembala itu ada di depan menjadi teladan, menjadi contoh yang diikuti oleh domba karena mereka mengenal suara, berarti mengenal pengajaran.

Yohanes 10:9
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

Masuk berarti perhentian, keluar itu aktifitas. Ketika dia keluar dia menemukan padang rumput.

Yohanes 10:16
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Ayat 3 dan 4 bicara tentang bagaimana hubungan antara pemilik suara dan domba. Ada hubungan yang erat antara suara Firman pengajaran dengan umat Tuhan. Baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar sana, mendengar suara yang sama. Sekalipun kita di sini, ada di mana-mana, suaranya harus satu, tidak boleh beda-beda. Kalau suaranya beda-beda maka tidak bisa masuk dalam satu kandang. Berarti tidak bisa masuk dalam kesatuan Tubuh Kristus. Satu suara ini berarti satu Firman pengajaran, ini yang menuntun saudara dan saya.

Yohanes 10:27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Tidak ada yang bisa merampas orang-orang seperti itu yang ada di tangan Tuhan. Berarti ada perlindungan bagi orang-orang seperti ini.

Menyangkut suara ini, sangat menentukan. Suara Firman pengajaran ini sangat menentukan karena kita ada pada era jemaat Laodikia. Itulah kondisi gereja Tuhan akhir zaman ini.

Kalau ada pertemuan antara hamba Tuhan sudah dapat diketahui apakah orang itu mengerti selera Tuhan atau tidak. Kalau begitu bertemu langsung bicara berkat jasmani itu orang tidak mengerti selera Tuhan. Yang saya suka ketemu adalah orang suka bicara Firman. Sampai ibu rohani ada yang seperti toko emas berjalan dengan perhiasan di mana-mana. Lalu mereka bicara begini “kita juga harus tampil seperti ini, supaya suami kita jangan bermain di luar karena melihat kita cantik terus”. Kelihatannya benar tetapi dibalik itu ada siasat iblis untuk mendorong kejar emas dunia.

Saya mengupayakan jangan sampai suara itu tidak saya dengar. Jangan sampai saya putus hubungan dengan Gembala, kalau saya tidak lagi mendengar suaraNya berarti saya putus denganNya. Kalau kita tidak memanfaatkan waktu untuk mendengar suara, hati-hati saudara bisa putus hubungan dengan Gembala yang sekaligus adalah Mempelai Laki-laki Sorga.

Nanti di akhir zaman ini manusia akan dibawa pada kecenderungan mendengar suara tetapi hanya suara fals, suara ketukan saja yang mau dia dengar.
II Timotius 4:3
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

Orang sudah cenderung menolak suara yang sehat, suara Gembala yang datang dari sorga itu sudah mereka tolak. Ada guru-guru yang sesuai selera mereka. Saudara lihat di sini, guru ini tahu selera pendengar dan si pendengar tahu siapa guru yang bisa mengerti seleranya. Jadi saudara bayangkan di sini, guru-guru atau pelayan Tuhan bukan lagi untuk mengerti selera Mempelai Laki-laki Sorga tetapi untuk memenuhi selera dari jemaat. Sebab kalau dia tidak lagi mengikuti selera jemaat maka tidak akan ada lagi perpuluhan dan tatangan, tidak ada lagi korban tenaga dan korban waktu.

Inilah yang kadang kala membuat pelayan hanya mengikuti selera jemaat, takut kalau menyampaikan pedang yang tajam. Dan jemaat belajar untuk mengikuti selerannya sendiri. Jadi bukan lagi selera Tuhan, tetapi selera jemaat. Guru-guru ini begitu senang dengan hal ini, karena kalau menyenangkan hati jemaat itu, rekening akan dibuka. Jangan kita seperti jemaat Laodikia yaitu jemaat yang menipu dirinya sendiri.

II Timotius 4:4
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Suara mengetuk itu tidak tahu wujud. Dongeng itupun tidak ada wujudnya. Jadi berita dongeng itu sama seperti hanya sampai pada mengetuk. Tetapi kalau suara, itu ada wujudnya.

Kalau kita sekarang mengerti selera dan mendengar suara maka ajakannya tadi yaitu bukalah pintu, berarti bukalah hati. Kalau kita mendengar suara Tuhan maka orang itu akan membuka hati, dia tidak akan tutup. Kalau suara yang dia dengar itu ada wujud maka dia pasti buka hati. Tetapi suara itu harus berangkat dari:
II Timotius 4:1
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:

Ini suara Firman penggembalaan. Berarti gembala ini ada penyataan-penyataan Tuhan kepadanya dan dia mengerti tentang Kerajaan Allah (tabernakel), karena itu adalah pola ibadah.

II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Ini sama dengan surat kepada jemaat Laodikia.
Wahyu 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Surat kepada jemaat Laodikia ini adalah tulisan yang dicatat oleh rasul Yohanes yang dia terima langsung dari Tuhan. Rasul Paulus juga menulis dari ilham Roh. Jadi ini suara yang tidak dapat diragukan. Kalau Timotius ada penyataan Allah dan Timotius harus paham kerajaan Allah maka dia tidak diragukan oleh jemaat. Ini ciri orang yang mengumandangkan Firman pengajaran.

Kalau ada suara Firman, ayo kita buka hati, jangan keraskan hati.
1.      Ibrani 3:7-8
3:7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
3:8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,

Dalam terang Tabernakel ayat ini kena Pelita Emas. Bukalah hati ketika kita ada dalam ibadah Raya seperti siang ini. Sebagai tanda bahwa saudara mengerti suara, berarti saudara paham selera Tuhan, maka bukalah hati ketika mendengar Firman dalam ibadah Raya. Ini penting, sebab nanti dalam II Tesalonika 2:11-13, di sana ada yang lain yang akan muncul. Itulah lawan dari hal ini.
II Tesalonika 2:11-13
2:11 Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,
2:12 supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
2:13 Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.

Olehnya itu, ketika kita tahu ada ibadah Raya, bukalah hati untuk mendengar Firman. Berarti saudara mengerti selera Tuhan, berarti saudara siap sehidangan dengan Tuhan, berarti saudara siap duduk setakhta dengan Tuhan.

2.      Ibrani 3:15
3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",

Dalan terang Tabernakel, ayat ini kena meja roti pertunjukkan. Dalam ibadah pendalaman Alkitab, hidup itu sedang dibentuk untuk menjadi makanan sesuai seleranya Tuhan sehingga kita tidak kehilangan waktu. Jangan sampai saudara tidak membuka hati dalam ibadah pendalaman Alkitab/perjamuan kudus.

Yehezkiel harus mencukur rambutnya lalu 1/3 dibakar, 1/3 dicincang, 1/3 dihambur di mata angin lalu dikejar dengan pedang. Ini pemisahan yang mengerikan. Rambut ini menggambarkan orang Israel yang lepas dari Firman pengajaran sebab Yehezkiel seorang imam dan Firman nubuatan sebab Yehezkiel seorang nabi. Bila kita lepas dari Firman pengajaran dan Firman nubuatan maka kita akan mengalami pemisahan yang mengerikan.

Dalam ibadah raya dan pendalaman Alkitab, di situlah kesempatan kita memperoleh perlindungan, oleh sebab itu bukalah hati.

3.      Ibrani 4:7
4:7 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"

Dalam terang Tabernakel, ayat ini kena mezbah dupa emas.

Ketiganya ini bicara tentang suara, itu suara penggembalaan. Jadi dalam tiga macam ibadah ini, di sana suara penggembalaan diperdengarkan kepada saya dan saudara. Jangan ada yang kita anak tirikan. Ini suara yang akan membawa saudara menang dan menang dan menang.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya

Makanya tidak usah kita ragu dan kecil hati ketika ditegur, bukan berarti karena kita ditegur dan dihajar berarti kita dibenci. Tidak! Sebenarnya Tuhan mengasihi kita.
Wahyu 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Kalau kita dinasihati dan ditegur bukan berarti kita dibenci, tetapi itu tanda kita dikasihi. Kadang kita ditegur dianggap seperti dibenci, padahal tidak seperti itu. Itu sebabnya dalam II Timotius tadi, gembala itu dibekali dengan penyataan Tuhan dan mengerti tentang Tabernakel, kemudian baik atau tidak baik waktunya dia harus menegur dan mengajar. Ini bukan berarti tanpa resiko. Kami hamba Tuhan mendapatkan banyak tantangan.

Sebabnya jangan kita berhenti hanya mendengar ketukan, itu tidak jelas wujud. Berita yang tidak jelas wujudnya ini termasuk dongeng, jangan kita arahkan telinga ke situ. Dengarkan Firman pengajaran, sekalipun tajam itu adalah kasih Tuhan. Ada koreksi secara pribadi, ada koreksi tentang nikah, ada koreksi tentang keuangan atau pendapatan, dan sebagainya. Sebab ada berkat Tuhan yang kita terima yaitu kita makan sehidangan dengan Tuhan dan duduk setakhta dengan Dia. Sebenarnya tidak layak Tuhan tawarkan hal ini kepada kita. Tidak pantas Tuhan tawarkan untuk duduk sehidangan dengan Dia.

Kerinduan hati Tuhan, Dia ingin semeja dengan saudara. Kalau saudara membuka hati lewat tiga macam ibadah itu, kemudian saudara semeja dengan Dia maka saudara menjadi tamu, sekalipun sebenarnya saudara sebagai tuan rumah. Sebab kalau Dia ada di situ maka Tuhan Yesus langsung mengambil posisi sebagai tuan rumah.
Lukas 24:28
24:28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.

Kleopas dan isteri telah mendengar suara di tengah perjalanan, tetapi masih ada yang menutup mata mereka sehingga mereka belum mengenal bahwa ini adalah Yesus, Gembala yang sesungguhnya.

Lukas 24:29
24:29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.

Sekarang sudah mau malam, apakah kita mau bersekutu terus dengan Dia. Di depan kita ini sudah malam, sudah mau bertambah gelap kalau kita tidak menahan Dia supaya tetap bersama kita. Hal ini bicara soal waktu.

Lukas 24:30
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.

Dia hadir sebagai tamu, padahal yang punya rumah adalah Kleopas suami isteri. Yesus langsung mengambil alih.

Lukas 24:31
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.

Akhirnya Yesus raib dari mereka. Kalau kita sudah sehindangan dengan Tuhan maka Dia tahu apa yang kita butuh di meja itu. Sesudah sehindangan, Tuhan tawarkan lagi “kamu akan duduk setakhta dengan Aku sebagaimana Aku duduk setakhta dengan BapaKu”. Kita ditawari duduk setakhta dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, Raja segala raja. Saya tidak mau kehilangan kesempatan, saya tidak mau kehilangan waktu yang indah ini. Makanya saya membuka hati saat ibadah Raya dan membuka hati saat ibadah pendalaman Alkitab serta membuka hati saat ibadah doa penyembahan, karena waktu segera akan berlalu. Jangan kita membuang waktu sia-sia.

Kalau kehidupan itu hanya mendengar ketukan dan tidak mendengar suara maka satu waktu dia akan mengetuk namun pintu ditutup. Sebabnya jangan berhenti hanya mendengar ketukan.
Lukas 13:24-25
13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
13:25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.

Kalau kita berhenti hanya sampai pada ketokan dan tidak tahu wujud, maka nanti akan bernasib seperti itu sebab tidak punya wujud, tidak segambar dengan Dia.

Lukas 13:26-27
13:26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
13:27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!

Tetap Tuhan berkata “Aku tidak tahu dari mana kamu datang” sebab ajaran yang mereka terima bukan berasal dari Tuhan tetapi hanya dongeng-dongeng. Jadi suara pengajaran yang benar memangkas segala yang jahat. Tetapi mereka di sini tetap bertahan dengan yang jahat dan najis, berarti tidak dipangkas oleh suara pengajaran sehingga mereka tidak punya wujud.

Kami suami isteri lebih dahulu beserta buah nikahku, jangan sampai kami menjadi kehidupan Kristen yang terlambat. Biarpun mengetuk sambil memelas tetapi jawaban dari dalam justru mengejutkan “Aku tidak tahu dari mana kamu datang”.

Lukas 13:28-29
13:28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
13:29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.

Orang datang dari timur, barat, utara dan selatan. Di timur kita melihat halaman, di barat kita melihat ruangan maha suci, di utara kita melihat meja roti, di selatan kita melihat kaki dian emas. Berarti ini adalah orang-orang yang seperasaan dengan Yesus. Yesus tampil dengan salib, mereka juga menerima salib, berarti mereka benar-benar segambar dengan Yesus.
2 Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Jangan sampai saudara mengetuk-ngetuk pintu tetapi Tuhan berkata “Aku tidak mengenal engkau”. Mengapa mereka mengetuk? Sebab terlambat. Mengapa terlambat? Karena membuang-buang waktu. Mereka mengatakan tidak apa-apa sekarang mereka membuang waktu, tetapi satu waktu yang dikatakan tidak apa-apa menjadi apa-apa.

Efesus 5:16
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Buka hatimu pada ibadah Raya, buka hatimu pada ibadah Pendalaman Alkitab, bukalah hatimu pada ibadah doa penyembahan. Maka saudara tidak akan mengetuk-ngetuk pintu lagi sebab sudah sehidangan dengan Tuhan, bahkan bukan hanya sehidangan tetapi sudah setakhta dengan Dia. Terima kasih Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga yang kami puja, kami sanjung dan kami agungkan. Jangan tunggu ada perpisahan yang mengerikan. Sekarang ada kesempatan kita dijagakan, dibangunkan, ada kesempatan untuk kita dibuat siuman.

Tuhan Memberkati.

JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 























Tidak ada komentar:

Posting Komentar