20171028

Kebaktian Doa, Sabtu 28 Oktober 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                                            
Yohanes 3:1-3
3:1 Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
3:2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Termasuk Paulus juga adalah Farisi. Kelompok Farisi ini adalah orang-orang yang merasa bahwa pelayanan dan ibadah mereka, itulah yang berkenan kepada Tuhan. Mereka hanya bercermin lewat diri mereka sendiri tanpa bercermin pada Firman Tuhan yang sesungguhnya.

Golongan ini sangat menguasai agama Yahudi dan selalu kerja sama dengan ahli Taurat. Memang sering juga ahli Taurat itu adalah orang Farisi, sebaliknya juga orang Farisi itu adalah ahli Taurat. Inilah kelompok yang sangat menguasai ketika Yesus datang pada kali pertama di tengah-tengah bangsa Israel. Kelompok ini sangat menguasai pergerakan agama Yahudi.

Dari kalangan mereka disebutkan ada seorang yang bernama Nikodemus. Tentu ada alasan mengapa dia datang kepada Yesus. Telinganya mendengar dan matanya sudah melihat apa yang dilakukan oleh Yesus. Tidak dapat dia sangkali bahwa benar-benar Orang ini adalah utusan Sorga. Dia akui bahwa tidak ada seorangpun dapat berbuat seperti yang Yesus lakukan kalau bukan karena utusan Sorga.

Pujian ini disampaikan, bahasa ini mengandung sanjungan, tetapi sifatnya negatif. Itu sebabnya Yesus tidak menggaris bawahi perkataannya dengan mengucapkan “ia tidak mungkin orang melakukan itu kalau tidak diutus oleh Tuhan” namun langsung Yesus bicara tentang melihat kerajaan Allah.
Yohanes 3:3
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Yesus bicara tentang lahir kembali. Intinya supaya orang bisa melihat kerajaan Sorga harus lahir yang lahir kembali atau mengalami pekerjaan pembaharuan. Yesus tidak segan-segan menyampaikan persoalan pembaharuan ini. Tidak peduli dia pemimpin atau berkedudukan apapun, tetapi Yesus menekankan bahwa harus lahir baru.

Ini mencengangkan Nikodemus sebagai guru, sebagai Farisi, sebagai tokoh agama Yahudi. Yesus mengatakan entah dia seorang pemimpin, dia harus lahir baru untuk melihat kerajaan Allah. Berarti bila tidak lahir baru maka dia buta soal perkara rohani. Melihat kerajaan Allah artinya melihat perkara-perkara yang rohani. Bila tidak lahir baru maka tidak akan mengerti dan dia buta akan perkara-perkara yang rohani.

Makanya saudara lihat orang yang mempertahankan tidak lahir baru, dia tidak mengerti perkara yang rohani. Bicara Mempelai bingunglah dia, bicara karunia Roh Kudus bingunglah dia, bicara tentang hal-hal yang akan Tuhan lakukan dalam gereja bingunglah dia. Sebab dasarnya tidak ada (tidak lahir baru).

Lahir baru itu adalah dasar untuk kita dibukakan perkara-perkara yang rohani. Tidak usah tengok kanan kiri, lihat saja dirimu. Sebelum kita lahir baru mana kita paham perkara yang rohani. Jangankan yang rohani, persoalan jasmanipun mereka tidak tahu. Yesus berkata “Bagaimana mau mengerti Aku bicara yang rohani. Ketika Aku bicara yang jasmani kamu tidak mengerti”.
Yohanes 3:12
3:12 Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?

Yang duniawi saja sulit apalagi yang sorgawi. Mengatur yang jasmani di dunia saja sulit sebab soal lahir baru mereka tidak tahu, bagaimana menata nikah menurut Firman saja tidak tahu apalagi mau mengerti hal-hal sorgawi. Dasarnya untuk mengerti kita harus lahir baru dulu.

Kita kembali pada persoalan pribadi Nikodemus. Nikodemus artinya menang atas orang banyak, bukan dikalahkan orang banyak. Kitapun sebagai umat Tuhan, bila kita diperhadapkan dengan persoalan lahir baru, kita harus menang dengan kata-kata banyak orang. Jangan kita dikalahkan dengan perkataan mereka harus begini, harus begitu. Kita harus kalahkan itu, jangan kita dikuasai oleh suara orang banyak. Jangan kita turut-turut kebanyakan orang.
Keluaran 23:2
23:2 Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum.

Yehezkielpun Tuhan anjurkan supaya jangan ikut-ikut kebanyakan orang.
Yehezkiel 2:8
2:8 Dan engkau, anak manusia, dengarlah apa yang Kufirmankan kepadamu; janganlah memberontak seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu."

Nikodemus adalah anggota dari Sanhedrin yaitu 70 tokoh yang terpandang dalam Bait Allah. Tetapi senyap-senyap dia keluar dari persekutuan 70 orang itu dan pergi kepada Yesus. Dia meninggalkan yang 69 sebab ingin bertemu langsung dengan Yesus. Itulah orang yang punya pendirian tidak mau dikalahkan oleh orang banyak. Dia ada kerinduan hati untuk maju, ada kerinduan hati untuk hidup dan berkembang rohaninya, sekalipun dia datang malam-malam.

Saudara lihat perkembangan rohani Nikodemus. Kali ini dia datang malam-malam, tetapi ketika rapat Sanhedrin, dia menantang yang 69 orang itu.
Yohanes 7:50-52
7:50 Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka:
7:51 "Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?"
7:52 Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."

Terjadi diskusi tegang di sini, 1 lawan 69. Nikodemus bicara sesuai dasar Firman, kenapa mau menghukum orang sebelum mendengar sesuai hukum Taurat. Yang 69 mengatakan “adakah nabi yang datang dari Galilea”. Ini manipulasi sebab nabi Yunus, Nahum dan Maleakhi dari Galilea. Jadi suara orang banyak itu selalu penuh tipuan.

Jadi mereka berkamuflase dan menutup-nutup supaya ada kekuatan untuk menyudutkan Yesus. Jadi suara orang banyak ini selalu membangun opini, membangun alibi, membangun pendapat yang melawan kebenaran. Memang di mana-mana rohnya ini kerja keras sampai sekarang.

Gereja Tuhan tanpa memiliki pendirian dan kerinduan hati untuk maju, maka dia akan tinggal di tempat dan dikuasai bahasa orang banyak. Jangan kita dikuasai dengan bahasa orang banyak tetapi belajarlah memeriksa Firman. Makanya Nikodemus kembali kepada Firman.
Yohanes 7:52
7:52 Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."

Ini sebenarnya kebohongan, sebab nabi Yunus berasal dari Galilea. Gat hever asal Yunus itu ada di daerah Galilea.
II Raja-raja 14:25
14:25 Ia mengembalikan daerah Israel, dari jalan masuk ke Hamat sampai ke Laut Araba sesuai dengan firman TUHAN, Allah Israel, yang telah diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya, nabi Yunus bin Amitai dari Gat-Hefer.

Jadi mereka itu dusta. Tetapi kalau orang itu tidak ada minat untuk rohaninya maju maka dia akan percaya yang 69 dari pada yang 1. Tetapi memang roh ini menguasai, lebih percaya suara orang banyak dari pada yang minoritas. Ini tipuan iblis, manuver atau intrik-intriknya iblis yang menghalangi saudara dan saya untuk maju.

Nikodemus terang-terangan membantah yang 69. Kemudian ketika Yesus menghembuskan nafas di Golgota, siapa yang mengambil inisiatif menghadap Pilatus? Yusuf Arimatea bersama dengan Nikodemus. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Nikodemus mempersembahkan 50 kati minyak mur dan gaharu untuk menangani tubuh Yesus.

Niat Nikodemus ini yang mendorong dia dan akhirnya menemukan kebenaran. Begitu menemukan kebenaran, dia tidak setengah jalan namun sampai garis akhir. Kalau kita ada niat mau kenal kebenaran, mau kenal Yesus tetapi di tengah jalan mandek bahkan berpaling bahkan menjual Yesus. Kalau ada niat seperti itu, itu bukan Nikodemus tetapi Yudas Iskariot. Olehnya jangan ada niat kita meninggalkan Yesus (kebenaran yang sesungguhnya).

Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Berarti kalau tidak percaya maka orang itu binasa. Apalagi kalau sudah percaya kemudian meninggalkan, itu lebih daripada binasa!

Nikodemus tidak surut langkah. Coba saudara bayangkan, seorang pembesar agama, dia mempetaruhkan harga diri dan prestisenya, dia tidak mempertahankan prestisenya tetapi dia berani menyalibkan harga dirinya.
Yohanes 19:38-39
19:38 Sesudah itu Yusuf dari Arimatea -- ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi -- meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
19:39 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.

Dicerita kembali awal mulanya. Akhir dan awal ini tidak pernah lepas dari pribadi Nikodemus. Jadi kalau kita mau paham tentang diri kita dengan Yesus, jangan lupa awal dan jangan lupa akhir. Kita ingat awalnya maka tidak mungkin kita berakhir dengan gagal. Ingat yang awal sebab itu menunjang yang akhir.

Yohanes 19:40-42
19:40 Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
19:41 Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.
19:42 Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.

Nikodemus tahu startnya sudah benar maka dia akhiri dengan benar. Itulah Nikodemus dia tidak mau dikuasai suara orang banyak. Mungkin saudara mengatakan “saya tidak dikuasai suara orang banyak”. Tetapi ada suara yang paling banyak yang menguasai saudara itulah suara daging. Suara daging ini akan terkontaminasi dengan suara dari sana sini, sehingga suara daging menjadi banyak bagaikan suara orang banyak sehingga bisa membuat kita gugur mengiring Tuhan.

Saya sebagai hamba Tuhan harus waspada. Kami hamba Tuhan, banyak suara-suara yang muncul mau menggugurkan pelayanan kami. Itu berangkat dari kalbu hati sendiri, itu bisa menggugurkan kita. Itu suara orang banyak. Ini jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita.

Lihatlah Nikodemus dia sudah amati, sejak pasal satu, itu adalah pondasi untuk berangkat pada pembaharuan yaitu karena Anak Domba yaitu Korban Kristus.
Yohanes 1:29,36
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"

Begitu masuk pasal dua, landasan itu langsung menyentuh pembaharuan dalam nikah lalu balik pembaharuan dalam ibadah. Masuk pada pasal tiga itu adalah pembaharuan secara pribadi. Jadi Tuhan secara luar biasa mengerjakan pembaharuan dan Nikodemus mengalami itu.

Sesuai surat Kolose, pembaharuan itu tidak hanya start kemudian berhenti di tengah jalan, tetapi harus mencapai kesempurnaan. Bicara kesempurnaan berarti harus melewati penyucian terus menerus. Itulah pekerjaan pembaharuan.
Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Kolose 3:10 (Terjemahan Lama)
3:10 dan bertabiatkan perangai yang baharu, yang lagi dibaharui sehingga datang kepada makrifat menurut teladan (Allah) yang menjadikan dia.

Itu tujuan akhir dari pembaharuan. Jadi startnya dari Yohanes 1:29, lalu pekerjaan pembaharuan itu terus dan kita akhiri dengan bersekutu dengan tubuh dan darah Yesus.

Nikodemus ini mulai dari lahir baru sampai akhir pelayanan Yesus, dia terlibat terus menerus. Nikodemus sebagai seorang ahli Taurat, seorang Farisi, bahkan dia termasuk dalam 70 anggota Sanhedrin. Secara manusia, sombongnya luar biasa. Dia bukan Farisi biasa tetapi dia yang inti yang 70 itu. Saudara bayangkan bagaimana dia harus menerobos dagingnya, menerobos suara orang banyak demi keselamatannya. Tetapi begitu dia bertemu dan dia paham, akhirnya di depan rapat Sanhedrin dia membela Yesus mati-matian. Dan pada akhir pelayanan penebusan Kristus, Nikodemus ada di sana.

Tuhan hanya mau menyatakan kepada orang yang berkenan. Nikodemus ternyata orang yang berkenan. Kenapa? Karena Tuhan Yesus melihat dia mau menerobos dagingnya. Tidak gampang untuk menerobos dagingnya. Itu yang Tuhan lihat sehingga Tuhan menyatakan diri kepadanya. Kalau kita mau mengerti, maka biarlah kita tampil dengan hidup berkenan kepada Tuhan.
Matius 11:25
11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.

Kalau kita mau dikenal oleh Tuhan, jadilah kecil. Nikodemus mau menjadi kecil. Padahal kalau dia berjalan di pasar, atau ada di jalan, orang akan memberi hormat. Tetapi kalau dia mempertahankan kebesarannya, dia tidak akan berkenan di hadapan Tuhan. Untung dia mau menjadi kecil.

Matius 11:26-27
11:26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.

Tuhan mencari kepada siapa Dia berkenan menyatakan siapa diriNya dan siapa Bapa di sorga itu. Semoga kita adalah alamat yang tepat di mana Yesus menyatakan diriNya sebagai Anak, berarti sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.

Kisah ini juga diangkat dalam injil Lukas. Jadi dua penginjil menceritakan hal ini.
Lukas 10:21-22
10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."

Keyakinan dan kepercayaan kita jangan tinggal di tempat atau stagnan. Sialnya lagi bukan hanya tinggal di tempat tetapi malah undur. Sedangkan tinggal di tempat Tuhan tidak suka, Tuhan ingin kita melangkah maju sampai pada kesempurnaan. Sialnya malah undur padahal Tuhan sudah dekat datang sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.

Tuhan mengatakan bahwa kepada orang yang berkenan Tuhan akan menyatakan diri sebagai Anak Allah, berarti menampilkan diri sebagai Mempelai Laki-laki Sorga. Jangan sampai gagal pernikahan kita dengan Yesus secara rohani.

Sebabnya ibadah pelayanan kita harus didorong mulai titik start yaitu Yohanes 1:29. Itu adalah pintu gerbang untuk kita masuk kelahiran baru.
Yohanes 1:29
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Setelah kita lahir baru harus berkembang dan bertumbuh terus sampai akhir perjalanan hidup kita. Itu yang Tuhan inginkan di dalam kehidupan saya dan saudara.

Sore malam ini, kita belajar tentang pribadi Nikodemus. Nanti kita melihat bagaimana pembicaraan Nikodemus dengan Tuhan Yesus. Bagaimana seorang pemimpin agama yang selalu berbicara hal-hal sorgawi, tetapi ternyata dia buta tentang hal-hal sorgawi. Lahir baru adalah kunci untuk kelak kita melihat perkara-perkara rohani.

Lihat saja pemimpin-pemimpin yang getol melawan soal kelahiran baru, coba tanya Firman, dia tidak akan mengerti. Coba tanya apa maksud penyaliban dan tujuan Firman pengajaran, dia tidak tahu dan bingung tujuh keliling karena dasarnya belum kuat, dasarnya belum benar bahkan dasarnya belum ada. Kalau dasarnya sudah ada maka bila dia terus maju maka Tuhan akan menyatakan diri kepadanya.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar