20171012

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Kamis 12 Oktober 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 5:1-5
5:1 Dan engkau, anak manusia, ambillah sebilah pedang yang tajam dan pakailah itu sebagai pisau cukur tukang pangkas; cukurlah rambutmu dan janggutmu dengan itu; lalu ambillah sebuah timbangan dan bagi-bagilah rambutmu.
5:2 Sepertiga harus kaubakar dengan api di tengah-tengah kota itu sesudah berakhir waktu pengepungannya; sepertiga harus kauambil dan tetaklah dengan pedang itu sekelilingnya; dan sepertiga lagi hamburkanlah ke dalam angin, dan Aku akan menghunus pedang dari belakang mereka.
5:3 Engkau harus mengambil sedikit dari rambut itu dan bungkus di dalam punca kainmu.
5:4 Dan sekali lagi engkau harus mengambil dari padanya, buangkan ke dalam api dan hanguskan dia di sana; dari sana akan keluar api untuk memakan seluruh kaum Israel. Dan berkatalah kepada mereka:
5:5 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Inilah Yerusalem! Di tengah-tengah bangsa-bangsa Kutempatkan dia dan sekelilingnya ada negeri-negeri mereka.

Setiap kita mendengarkan Firman Tuhan itu sama dengan kita berhadapan dengan Tuhan.
I Samuel 3:21
3:21 Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.

Itu sebabnya iblis dengan gayanya mau mengganggu kita supaya tidak konsentrasi mendengarkan Firman Tuhan supaya tidak rampung persiapan kita bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga pada kedatanganNya kedua kali. Padahal saat inilah kesempatan kita merampungkan persiapan kita untuk bertemu Tuhan Yesus kekasih kita yang sangat kita rindukan segera datang.

Yang kita baca tadi adalah suatu gambaran dan gambaran ini akhirnya menjadi kenyataan bagi orang Israel. Ini pelajaran bagi kita betapa ngerinya dan perihnya sengsara orang Israel ketika lepas dari Kepala.

Pada tahun 135 dapat dikatakan kerajaan Israel hilang dari permukaan bumi. Itu berawal dari tahun 70. Kasihan orang Israel saat itu, mereka berdiaspora ke mana-mana. Di negara-negara yang mereka datangi mereka bernasib sial. Mereka selalu dikambinghitamkan kalau terjadi apa-apa, bahkan mereka diburu dan dibunuh dengan cara yang kejam. Itulah nasib Israel karena menolak Yesus (Kepala).
Pada ayat di atas dikatakan Yehezkiel harus mencukur rambutnya. Dengan Yehezkiel mencurkur rambut di kepalanya, itu gambaran Israel yang sudah lepas dari kepala. Kepala mereka adalah YHWH atau Elohim atau Yehova, itulah Yesus, yang dalam perjanjian baru menjadi nyata bahwa Dialah Tuhan, Dialah Kepala.

Rambut itu adalah bagian tubuh yang paling lemah. Tetapi selama dia melekat di kepala maka rambut itu dihitung, rambut itu dipelihara, rambut itu mendapat perlindungan dari pemilik (Kepala). Itulah keadaan Israel yang semestinya. Tetapi dengan Yehezkiel disuruh mencukur rambutnya, ini menunjukkan bahwa Israel itu benar-benar lepas dengan kepala, lepas dengan Tuhan. Berarti tidak akan ada pemeliharaan. Tidak akan ada perlindungan bagi mereka lagi. Padahal perlindungan itu sangat dibutuhkan oleh manusia. Siapapun di dunia ini membutuhkan perlindungan.

Kalau saya punya minat untuk dilindungi maka saya tidak boleh lepas dari kepala, saya tidak boleh lepas dari Kristus Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau saya lepas maka saya tidak mendapat perlindungan lagi dan tidak mendapatkan pemeliharaan Tuhan. Inilah siasat iblis, dia tahu kalau kita melekat pada Kepala maka Kepala itu akan melindungi dan memelihara kita. Olehnya dia berupaya hubungan kita dengan Kepala gereja supaya terganggu sebab dia tahu begitu lepas maka tidak ada perlindungan lagi bagi orang yang lepas dari Kepala sehingga leluasalah iblis menggarap kehidupan tersebut.

Coba saudara perhatikan, gereja Tuhan pada umumnya, begitu mudah sekali iblis menggarap kehidupan itu, terlalu bebas dan leluasa iblis menggarap. Mengapa? Sebab hubungan rohani sebenarnya tidak ada lagi dengan kepala. Inilah yang banyak diperagakan di dunia sekarang ini. Terlalu mudah manusia dikuasai oleh iblis, terlalu mudah orang kristen dipengaruhi oleh iblis karena lepas dengan kepala.

Coba saudara telusuri hidup saudara. Begitu saudara renggang dengan kepala, tidak usah menghitung minggu, bulan atau tahun, hanya dalam waktu singkat kehidupan itu akan merana. Kenapa terjadi hal seperti itu? Sebab manusia itu sudah melupakan ajaran Tuhan.
Yeremia 6:8
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"

Kalau Tuhan menarik diri berarti hubungan umat Tuhan dengan Tuhan putus bagaikan rambut dicukur. Sunyi sepi dalam pengertian hubungan dengan Tuhan tidak ada justru yang ada di sana adalah jin-jin, serigala dan binatang buas. Kehidupan yang renggang atau jauh dengan Tuhan apalagi dikatakan putus hubungan dengan Tuhan benar-benar dia ada dalam sangkarnya iblis, dia digarap oleh iblis. Paling tidak dia mabuk-mabuk, gonta-ganti isteri atau suami dan hal-hal yang tidak terpuji itu yang menjadi gambar perilaku hidup karena sudah keluar dari persekutuan dengan Kepala.

Kalau secara daging mungkin hal itu masih menguntungkan dia. Kalau mabuk dan ganti-ganti isteri itu menyenangkan dagingnya. Tetapi awas kalau seperti dalam Yehezkiel pasal 5 di mana rambut itu sudah dibagi tiga, sepertiga dibakar dalam api, yang sepertiga dicincang dan yang sepertiga dihambur di angin lalu dikejar dengan pedang, maka itu sebenarnya tidak nyaman. Kegenapannya ada pada ayat 12.
Yehezkiel 5:12
5:12 Sepertiga dari padamu akan mati kena sampar dan mati kelaparan di tengah-tengahmu; sepertiga akan tewas dimakan pedang di sekitarmu; dan sepertiga lagi akan Kuhamburkan ke semua mata angin dan Aku akan menghunus pedang dari belakang mereka.

Bela sampar ini kena mengena dengan kuda hijau kelabu.
Wahyu 6:8
6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Dulu hal ini bicara untuk Israel tetapi Firman Allah ini bernubuat untuk kita di depan. Sekarang ada penyakit Ebola dan sebagainya yang muncul. Akan lebih banyak bentuk penyakit yang akan menyambar manusia. Siapa yang mau menolong kalau ini terjadi. Tetapi kalau saya dan saudara tetap melekat pada kepala maka kita dilindungi dan dipelihara. Makanya jangan lepaskan kepala.

Tiga jenis kuda dalam Wahyu pasal 6 itu tersimpul di dalam hukuman itu. Inilah nasib manusia yang tidak ada kaitan dengan kepala. Kita sekarang ini oleh kemurahan Tuhan mengerti apa hubungan Tuhan dengan gereja yang bagaikan hubungan tubuh dan kepala. Kalau hubungan ini tetap kita jaga maka silahkan kuda merah datang yaitu peperangan, damai diangkat di bumi. Silahkan datang kuda hitam berarti kelaparan datang dan kuda hijau kelabu, kita tetap berada pada perlindungan Tuhan.

Jangan membiasakan hubungan kita renggang dengan Tuhan. Sebab kalau dibiarkan satu waktu bukan hanya renggang tetapi benar-benar putus. Kalau putus hubungan dengan Tuhan itu sama dengan membawa diri telanjang menghadapi kuda merah, kuda hitam dan kuda hijau kelabu. Ini semua akan digenapkan di muka ini, bahkan kalau kita melihat sekarang ini penggenapannya sedang berjalan.

Kalau kita sebagai umat Tuhan diibaratkan sebagai rambut yang melekat di kepala maka kita dihitung.
Matius 10:30
10:30 Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.

Tadi dikatakan rambut Yehezkiel harus dicukur. Yehezkiel adalah utusan Tuhan dan rambut itu menunjuk orang Israel. Selemah-lemahnya kehidupan kita jangan coba tinggalkan Tuhan. Mungkin seketika kita bisa terkekeh-kekeh karena puas dengan minuman keras, puas dengan hubungan seks bebas, puas dengan kekayaan dunia, tetapi tunggu tanggal mainnya! Ini peringatan Tuhan kepada kita, jangan sampai kita tidak masuk dalam hitungan.

Bicara dihitung berarti orang itu membawa dirinya di dalam penggembalaan.
Yehezkiel 20:37-38
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
20:38 Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku; Aku akan membawa mereka keluar dari negeri, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi di tanah Israel mereka tidak akan masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.

Jadi kalau kita melekat kepada kepala sama dengan membawa diri digembalakan, bukan menjadi jemaat liar.

Yang lewat di bawah tongkat penggembalaan masuk ke kandang, berarti diayomi oleh tongkat penggembalaan. Dia masuk hitungan karena masuk di kandang. Banyak orang Kristen tidak jelas penggembalaannya. Yang membuat tidak jelas ini ada dua faktor penyebabnya. Pertama dari anak Tuhan itu sendiri. Faktor kedua karena penggembalaan itu sendiri tidak becus. Sekarang ada anak Tuhan mau digembalakan, kalau dia ada minat mau digembalakan, berarti itu karena gerakan Roh Kudus dalam hatinya dan pasti hidupnya akan dipertemukan dengan tempat penggembalaan yang aman bagi jiwanya. Tetapi kalau gembala sendiri tidak becus dan ditambah dengan umat yang tidak mau digembalakan, maka terima bersihlah hukuman itu. Yang akan dia terima adalah kuda merah, kuda hitam dan kuda hijau kuning.

Kalau ini dihubungkan dengan Wahyu pasal 6 maksudnya supaya gereja menaruh perhatian gerakan kuda teji ini. Sekalipun tiga kuda ini datang secara bareng, tetapi kalau di lembah dia bertemu dengan pokok murad, maka mereka akan berhenti dan tidak berani  menerjang. Artinya silahkan damai dicabut, kematian jasmani dan rohani melanda, orang yang mati karena bencana alam, bela sampar dan binatang buas, semuanya tidak akan bisa menjamah orang yang diubahkan dari onak duri menjadi pokok murad. Sebab lebih dahulu mengalami pekerjaan Roh Kudus (kuda putih).

Wahyu 6:2
6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

Ini menunjukkan kegerakan rohani, kegerakan Firman dan Roh Kudus. Ini menjadi pendahulu dari tiga kuda yang lain. Kalau luput perhatian kita terhadap kegerakan Firman dan Roh Kudus maka akan berhadapan dengan tiga kuda yang lain. Memang ketika terjadi kegerakan Firman dan Roh Kudus akan terjadi dua hal:
1.      Kehidupan itu diarahkan oleh Tuhan masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus
2.      Sebagian akan mengalami hukuman seperti Ananias dan Safira. Jadi sementara Roh Kudus merampungkan rencana Tuhan bagi gereja Tuhan, di sisi lain ada orang yang mengeraskan hati, ada orang yang seperti Ananias dan Safira. Justru dalam kegerakan Roh Kudus yang luar biasa, kenapa ada orang yang mati. Kalau sekarang mati rohaninya

Saya sebagai hamba Tuhan tidak senang melihat kalau ada orang yang mati rohaninya, apalagi Tuhan. Apalagi kalau yang mati rohaninya itu pasangan suami isteri. Kalau dia dikaruniai anak satu atau dua atau satu lusin, maka semua anaknya itu juga mati rohani.

Wahyu 6:3-4
6:3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"
6:4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

Sudah dikatakan merah dan ditambah lagi padam. Ini gambaran murka yang menyala-nyala. Jangan coba-coba undang kuda merah, artinya damai dicabut dari kehidupanmu. Kalau damai sudah dicabut, biarpun saudara cari tidak akan menemukan lagi. Mumpung sekarang damai belum diangkat oleh Tuhan. Segera berdamai dengan Tuhan bila ada dosa kesalahan.

Siapa yang menjadi juru damai antara kita dengan Tuhan, itulah Yesus Anak Tunggal Allah. Kalau damai dicabut, berarti kuasa penebusan Golgota tidak berguna lagi. Makanya jangan kita entengkan dan lecehkan korban Kristus. Sekarang ini banyak orang gampang sekali melecehkan Korban Kristus. Dia pikir aman melepaskan korban Kristus tetapi tunggu waktunya.

Wahyu 6:5
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.

Semua kebutuhan manusia dalam 3,5 tahun aniaya antikristus akan digomer, akan diransum. Biarpun kaya raya dan berapa unit gudang perbekalannya, itu semua diambil oleh diktator, kemudian dia melihat dibagikan pada semua orang sehingga sama rata, sama rasa. Akhirnya mereka semua menyembah antikristus tetapi semua dengan kekerasan.

Wahyu 6:6
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

Di sini kita diperhadapkan atau kita diajar oleh Tuhan resiko kalau lepas dari kepala. Kalau anak Tuhan atau gereja Tuhan lepas dari kepala, Tuhan sudah berikan gambaran yang mengerikan, Tuhan sudah berikan paparan yang sangat sadis. Makanya jangan coba kita lawan ketetapan Firman Allah.

Kalau kita lemah tetapi kita tetap melekat pada kepala maka kita dilindungi. Perlindungan itu ada dalam penggembalaan. Gembala itu adalah tempat perteduhan dari angin ribut.
Yesaya 32:2
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

Pemimpin atau gembala harusnya seperti ini, bukannya membuka kesempatan untuk iblis. Sebaliknya dia harus mengupayakan bagaimana supaya jiwa yang digembalakan peroleh perlindungan. Gereja Tuhan membutuhkan perlindungan dan perlindungan itu ada dalam Firman penggembalaan. Jadi ada tanah kering tetapi ada air mengalir, ada tanah tandus tetapi ada batu tempat berlindung dari terpaan pasir yang diterbangkan oleh angin. Jadi gereja Tuhan membutuhkan perlindungan dan perlindungan ini ada di dalam Firman penggembalaan.

Saya sebagai hamba Tuhan menerawang pikiran saya bila dalam doa penyahutan kami suami isteri kepada Tuhan dan menghitung jemaat satu persatu, hati saya sedih kalau menemukan ada jemaat yang seperti menjauh dari penggembalaan sebab itu alamat bahaya. Saya hanya bisa menangis, tidak mungkin saya merantai kaki saudara, supaya semua tinggal dekat mimbar. Tetapi harus terasa di batin kita “kita harus ada hubungan dengan kepala, jangan renggang dengan kepala”. Hati-hati karena ada kuda merah, kuda hitam dan kuda hijau kelabu. Kuda hijau kelabu ini lebih berat lagi sebab di sana ada binatang buas dan bela sampar. Hijau kuning ini warna kulit orang mati.
Wahyu 6:8
6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Ini adalah pelajaran bagi kita secara rohani. Utamanya untuk saya. Saya harus hati-hati menjaga hubungan dengan kepala, jangan sampai renggang. Karena saya tidak tahu jangan-jangan nanti malam peristiwa pharusia. Kalau saat peristiwa penyingkiran gereja saya renggang dengan Tuhan maka saya tidak terangkat. Karena peristiwa pharusia ini tidak ada yang tahu. Kalau peristiwa epiphani semua orang sudah tahu, sebab 3,5 tahun setelah pharusia terjadi peristiwa epiphani. Jangan-jangan Tuhan datang sebentar atau besok. Kalau suasana melekat kepada Kepala maka puji Tuhan, kita dibawa terbang. Tetapi kalau kita lepas, bencana siap menerjang.

Jangan kita anggap biasa atau sepelehkan Firman Tuhan karena apa yang kita dengar ini adalah uluran tangan Tuhan kepada kita agar kita tetap melekat di atas kepala Tuhan, tetap ada hubungan dengan Tuhan.
Apapun yang kita kerjakan, jangan sampai waktu untuk Tuhan tersita habis karena itu berbahaya sekali. Makanya setiap ada acara ibadah yang harus kita gelar, kita sudah harus punya kesiapan. Kalau ibadah jam 10 maka jam 8 sudah harus ada kesiapan. Sepatu disiapkan memang, baju yang mau digunakan sudah digantung. Begitu dekat waktu ibadah langsung kita kenakan dan meluncur ke tempat ibadah. Orang seperti ini walaupun lemah dia tetap melekat pada Kepala, dia pasti dibela dan dilindungi Tuhan.

Sepertiga dibakar, sepertiga ditetak, sepertiga dihambur di angin lalu dikejar dengan pedang di belakangnya. Tidak ada perasaan nyaman lagi. Mau lari ke manapun tetap dikejar. Tinggal terkencing-kencing ketakutan.
Yehezkiel 21:7
21:7 Dan kalau mereka bertanya kepadamu: Mengapa engkau mengeluh? jawablah: Karena suatu berita! Kalau berita itu sudah tersiar, setiap hati akan menjadi tawar dan semua tangan menjadi lemah lesu, segala semangat menghilang dan semua orang terkencing ketakutan. Sungguh, pasti datang dan terjadi! demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Ini Tuhan peragakan kepada Yehezkiel dan menjadi fakta nyata dan betul terjadi dalam kehidupan Israel. Ini bernubuat untuk kita di akhir zaman ini karena dihubungkan dengan pedang, maut dan sebagainya. Sebabnya kalau sudah dihambur ke angin lalu dikejar dengan pedang, bagaimana mau nyaman bagi manusia.

Jangankan seperti itu, waktu kita kerusuhan lalu mana nyaman. Banyak kesulitan yang kita alami. Itu gambaran kecil, yang nanti akan terjadi secara global. Olehnya itu mari kita rawat hubungan kita dengan Tuhan, jangan lepas. Kita kembalilah pada Gembala Agung.
I Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Gembala ini adalah Tuhan Yesus. Kami ini gembala-gembala kecil, Tuhan Yesuslah pemelihara jiwa. Itu sebabnya ketika saya melayani Tuhan di sini dan sudah 1 tahun bangku yang tiga itu tidak ada jiwa yang menetap duduk di situ maka saya berdoa sambil menangis dan melap tiga bangku itu dengan air mata saya “Tuhan, Engkau mengutus saya ke Tentena bukan untuk melayani bangku tetapi melayani jiwa, mana jiwa Tuhan!”. Akhirnya ketika kami berdoa semalam suntuk bersama beberapa jemaat yang sudah usia lanjut, di situlah saya mendengar suara Tuhan yang berkata “Aku tahu siapa orangKu, jiwa itu urusanKu, engkau hambaKu layanilah Aku”. Begitu mendengar itu tidak pernah lagi saya ngotot bicara “Tuhan mana jiwa!”. Tahun itulah terbuka sidang jemaat di Sulewana dan berkembang dengan pesat.

Itu sebabnya saya tidak pernah naik dari rumah ke rumah untuk menginjil. Bahkan sampai sekarang ini masih ada beberapa jemaat yang saya tidak tahu di mana rumahnya. Yang saya tahu rumahnya ada di atas muka bumi ini. Tetapi bukan berarti mereka tidak setia, mereka tetap setia.

Gembala itu pemelihara jiwa, bukan memelihara bangku di mana saudara duduk. Saya tidak mempertanggungjawabkan bangku yang saudara duduki, tetapi yang duduk itu yang dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan/ memberi penyahutan.
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Ada sebagian rambut yang diambil kemudian disimpan di puncah jubah.
Yehezkiel 5:6
5:6 Ia sudah memberontak terhadap peraturan-peraturan-Ku lebih jahat dari pada bangsa-bangsa dan terhadap ketetapan-ketetapan-Ku lebih jahat dari negeri-negeri yang di sekitarnya; karena mereka menolak peraturan-peraturan-Ku dan kelakuan mereka tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku.

Apa maksudnya ini?
Bilangan 15:38-41
15:38 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan.
15:39 Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN.
15:40 Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu.
15:41 Akulah TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allah bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu."

Jubah orang Israel ada ciri khas. Di ujung jubah itu ada benang warna biru. Dan itu tanda untuk mereka selalu ingat akan Firman Tuhan. Jadi kalau rambut diambil sedikit dan dibungkus di punca jubah, berarti inilah sebagian kecil dari orang Israel yang tidak pernah lupa akan Firman Tuhan. Berarti yang mendapat perlindungan memang masih ada tetapi tinggal sedikit, itu orang yang dibungkus pada jubah pelayanan. Biru itu menunjuk kuasa kebangkitan, itu warna injil Markus. Jumbai jubah Yesus itulah yang mau dijamah oleh perempuan yang mengalami lelehan darah itu.

Di ujung jubah inilah rambut yang sedikit itu dibungkus. Ini memperlihatkan kepada kita bahwa inilah sebagian kecil umat Tuhan yang tidak mau lepas dengan Firman Tuhan dalam tanda kuasa kebangkitan.

Inilah yang sedang Tuhan peragakan untuk kita di dalam kitab Yehezkiel pasal 5 ini. Ini bukan sekedar gambaran yang biasa tetapi ini jelas akan digenapkan. Walaupun baru dalam bentuk gambaran tetapi tertampak isi di dalamnya sangat mengerikan. Berbahagia kalau Tuhan menyatakan isi hatiNya supaya jangan kita masuk pada kengerian itu.
Sebabnya hargai penggembalaan. Jangan saudara berpikir enak kalau jauh dari penggembalaan, atau tidak menghargai penggembalaan, itu sama dengan menelantarkan dirimu sendiri karena tidak masuk hitungan. Hati-hati kalau kita tidak masuk dalam hitungan. Kalau tidak masuk dalam hitungan maka berarti akan dibuang untuk selama-lamanya.

Faktor pertama Israel itu dicukur dari kepala sebab mereka menolak ajaran Tuhan bahkan hajaran Tuhan. Tuhan tidak bicara pelajaran dasar tetapi Tuhan bicara hajaran. Hajaran itu adalah cara terakhir dari Tuhan untuk menyadarkan kita umatNya. Pertama diberikan ajaran, dinasihati, kalau tidak peduli maka terpaksa Tuhan hajar. Kalau dihajar berarti itu sudah cara akhir. Jangan tunggu kita dihajar. Bisa saja cara Tuhan menghajar dengan menutup usaha kita. Bisa saja dalam bentuk cobaan yang begitu berat kita hadapi, itu juga hajaran Tuhan. Jangan tunggu itu yang terjadi, lebih baik kita terima pengajaran supaya Tuhan tidak tinggalkan kita.

Faktor yang kedua mengapa Tuhan membuang Israel seperti rambut dicukur dari kepala? Sebab Firman Tuhan sudah mereka ganti dengan aturan manusia.
Yehezkiel 5:7-9
5:7 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena engkau lebih jahat dari pada bangsa-bangsa yang di sekitarmu dan kelakuanmu tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku dan engkau tidak melakukan peraturan-peraturan-Ku, bahkan engkau melakukan peraturan-peraturan bangsa-bangsa yang di sekitarmu,
5:8 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.
5:9 Oleh karena segala perbuatanmu yang keji akan Kuperbuat terhadapmu yang belum pernah Kuperbuat dan yang tidak pernah lagi akan Kuperbuat.

Sekarang ini kita juga terancam. Apalagi kalau ada arahan-arahan yang datang dari orang-orang yang memaksa untuk kita tunduk. Misalnya arahan dari pemerintah “semua masyarakat harus tunduk pada adat!” apakah kita mau ganti Firman dengan itu atau dikombinasikan. Kalau dikombinasikan itu sama dengan zinah rohani! Ini berbahaya.

Bahkan ada pelayan Tuhan yang menyebut dirinya pekabar mempelai mengatakan “tidak apa-apa, itu tidak berseberangan dengan Firman”. Bagaimana tidak berseberangan dengan Firman, Yesus saja berkata tentang pemimpin buta menuntun orang masuk ke dalam lubang. Itu terjadi ketika Yesus bicara tentang adat. Kalau saya pendeta yang menyetujui adat maka di hadapan Tuhan saya adalah pemimpin buta dan yang dipimpin itu sama-sama jatuh ke lubang.

Faktor ketiga yang membuat Tuhan sampai mencukur Israel dari kepala sebab mereka telah menajiskan rumah Tuhan.
Yehezkiel 5:11
5:11 Sebab itu, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya, oleh karena engkau menajiskan tempat kudus-Ku dengan segala dewamu yang menjijikkan dan dengan segala perbuatanmu yang keji, Aku sendiri akan meruntuhkan engkau; Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan.

Tuhan yang penuh belas kasihan akhirnya mencabut belas kasihan, itu karena rumah Tuhan dinajiskan. Bukankah kita ini rumah Tuhan.

Faktor yang keempat adalah karena kebenaran-kebenaran Tuhan ditukar dengan kebenaran manusia.

Kalau kita lihat dalam Yeremia pasal 44, justru orang Israel mempersalahkan Tuhan.
Yeremia 44:15-22
44:15 Lalu menjawablah kepada Yeremia semua orang laki-laki yang tahu bahwa isteri mereka membakar korban kepada allah lain, dan semua perempuan yang hadir di sana, suatu kumpulan yang besar, yakni segala rakyat yang diam di tanah Mesir dan di Patros, katanya:
44:16 "Mengenai apa yang kaukatakan demi nama Allah kepada kami itu, kami tidak akan mendengarkan engkau,
44:17 tetapi kami akan terus melakukan segala apa yang kami ucapkan, yakni membakar korban kepada ratu sorga dan mempersembahkan korban curahan kepadanya seperti telah kami lakukan, kami sendiri dan nenek moyang kami dan raja-raja kami dan pemuka-pemuka kami di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem. Pada waktu itu kami mempunyai cukup makanan; kami merasa bahagia dan tidak mengalami penderitaan.
44:18 Tetapi sejak kami berhenti membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, maka kami kekurangan segala-galanya dan kami dihabiskan oleh pedang dan kelaparan."
44:19 Lalu perempuan-perempuan itu menambahkan: "Apabila kami membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, adakah di luar pengetahuan suami kami bahwa kami membuat penganan persembahan serupa dengan patungnya dan mempersembahkan korban curahan kepadanya?"
44:20 Sesudah itu berkatalah Yeremia kepada segenap rakyat itu, kepada laki-laki dan perempuan dan kepada semua orang yang telah memberi jawab kepadanya itu, katanya:
44:21 "Justru korban yang dibakar di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem oleh kamu sendiri, oleh nenek moyangmu, oleh raja-rajamu, oleh pemuka-pemukamu dan oleh rakyat negeri, tidakkah itu yang diingat TUHAN dan yang diperhatikan-Nya?
44:22 TUHAN tidak tahan lagi melihat perbuatan-perbuatanmu yang jahat dan kejijikan yang kamu lakukan; oleh karena itu negerimu pun telah menjadi reruntuhan, kengerian dan kutuk tanpa penduduk, seperti yang ternyata sekarang ini.

Bukan karena mereka membakar korban sajian kepada ratu sorga sehingga mereka diberkati. Tetapi justru karena mereka tinggalkan Tuhan sehingga menjadikan mereka kelaparan dan sebagainya. Ratu sorga di sini adalah perempuan-perempuan yang mempersiapkan persembahan bagi berhala. Itu dicap mereka sebagai ratu sorga. Jadi yang dianggap mereka ratu sorga ini adalah perempuan-perempuan yang mengambil alih tugas suami.

Mereka masih juga membantah dan mengatakan “kami melakukan ini dengan sepengetahuan suami kami”. Sebenarnya suami mereka setuju dengan demikian mereka goblok! Peran-peran seperti inilah yang terjadi.

Kalau bisa mendengarkan Kabar Mempelai itu kemurahan Tuhan. Jangan saudara permainkan. Jangan saudara anggap sama dengan yang lain. Nanti saudara akan menjadi seperti Moab yang mengatakan sama saja. Kabar ini kabar puncak, jangan saudara anggap sama dengan yang lain.

Tuhan Memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar