20171001

Kebaktian Umum, Minggu 1 Oktober 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 3:14-17
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

Laodikia berasal dari dua kata yaitu Laos dan dikia. Laos artinya massa atau rakyat banyak, Dikia artinya hukum. Jadi jemaat ini adalah jemaat yang suara orang banyak lebih dihargai dari pada suara Firman yang disampaikan oleh gembala. Dan gembala nyaman-nyaman saja, enjoy saja, tidak ada rasa terkoreksi bahwa ini adalah suatu pelayanan yang sangat menyimpang, dia tenang-tenang saja.

Kota Laodikia ini adalah kota perdagangan. Makanya tidak heran masyarakat di sana mayoritas orang-orang kaya. Kemudian di kota ini ada sekolah kedokteran, di kota ini juga ada pabrik wol. Itu sejarah kota ini. Sehingga jemaat Laodikia ini, kalau mereka bersama gembala mengatakan “aku kaya” itu memang wajar karena jemaat ini memang terdiri dari orang-orang intelek dan orang-orang kaya. Jadi mereka ini merasa bahwa kekayaan ini adalah upaya mereka sendiri. Mereka tidak memahami bahwa ada yang menjadi saksi di atas yang disebut Saksi yang setia, tidak mungkin salah Dia mengamati. Disebut juga Yang benar, berarti tidak ada yang salah dari yang ditulis tentang keadaan mereka. Inilah keadaan Laodikia.

Mereka lupa bahwa kekayaan yang mereka terima itu berasal dari Tuhan. Mereka mengatakan “aku telah memperkaya diriku” jadi menurut mereka kekayaan itu berasal dari diri mereka sendiri. Namun pada tahun 63 kota ini hancur oleh gempa bumi. Di mana kekayaan yang mereka simpan itu? Apakah kekayaan itu menolong mereka dari musibah itu? Tidak. Karena mereka orang-orang intelek maka cepat mereka bangkit.

Apa penyebabnya sehingga malaikat sidang jemaat sampai jemaat Laodikia yang terkecilpun lupa diri? Ternyata di mata Tuhan, mereka adalah jemaat yang paling parah karena disebut mereka telanjang. Apa yang hilang dari mereka sampai mereka telanjang?
Yesaya 61:10
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

Apa penyebabnya sampai jemaat ini menjadi suam-suam kuku? Namanya jemaat intelek, namanya jemaat kaya, inilah yang paling mudah disusupi oleh filsafat-filsafat dunia. Mereka termakan oleh filsafat/ ahli-ahli pikir, itu masuk mengganggu kehidupan mereka. Rasul Paulus sendiri dihadang oleh ahli-ahli pikir dari dua golongan. Yang pertama dari Epikuros dan kedua adalah Stoa.
Kisah Para Rasul 17:18
17:18 Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata: "Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.

Memang menjadi intelek itu baik, tetapi kalau tidak dibungkus oleh Firman bisa masuk pengaruh seperti ini, sehingga segala-galanya dikelolah dengan akal manusia, Firman dikesampingkan. Makanya jemaat Laodekia mendapat surat dari rasul Paulus yang berisi dua hal.

Dalam surat rasul Paulus kepada jemaat Kolose, Paulus mengingatkan jemaat Kolose agar surat yang ditujukan kepada mereka, mereka berikan juga kepada jemaat Laodikia agar dibaca. Dalam surat Kolose ini dikatakan filsafat sudah masuk di dalam gereja dan itu harus dipangkas sebab sudah menguasai Laodikia.
Kolose 4:16
4:16 Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat yang untuk Laodikia dibacakan juga kepadamu.

Ini yang ada pada jemaat Laodikia sehingga mereka tidak merasa perlu dengan Tuhan yang penting mereka meraup kekayaan. Kalau sakit ada dokter. Ini yang harus kita waspadai karena sidang jemaat Laodikia ini menubuatkan Gereja Tuhan di penghujung akhir zaman, agar kita terhindari jangan sampai disusupi pemikiran-pemikiran seperti ini, sehingga melepaskan kebenaran Firman, akal manusia yang ditinggikan. Tidak salah kalau mengejar pendidikan setinggi mungkin. Kita yang ada dalam Tuhan, pikiran kita harus dibungkus oleh Firman, Roh dan Kasih Tuhan sehingga kita tidak akan mengkondisikan dan memposisikan diri seperti Laodikia.

Ketika Paulus dihadang oleh para ahli pikir dari golongan Epikuri dan Stoa, mereka tidak berhasil. Tetapi ada hamba Tuhan yang sempat digait oleh mereka sebab mereka mendengar berita yang disampaikan oleh Paulus dan rekan-rekannya sebagai berita yang aneh, pemikiran yang aneh, otomatis mereka mengolah lagi pikiran mereka. Ajaran Epikuros dan Stoa ini menekankan kebaikan dan ketabahan yang membuat mereka mampu menghadapi tantangan.

Kemudian mereka berusaha untuk menyandingkan paham ahli pikir ini dengan Kekristenan, maka lahirlah yang namanya genostik. Ini yang banyak dalam gereja sekarang! Kalau kita tidak paham, hati-hati. Apalagi kami hamba Tuhan, bila kami tidak belajar membaca situasi dan tidak mendalami Firman Tuhan, kami bisa kena. Dan betapa parahnya jemaat yang dipimpin dengan cara demikian.

Ahli pikir seperti itu dominan orang Yunani, mereka mengatakan tubuh adalah penjara bagi jiwa. Padahal Alkitab mengajarkan tubuh ini adalah tempat mengekspresikan jiwa dan roh kita.

Surat kepada jemaat Kolose disuruh untuk dibacakan dalam Jemaat Laodikia karena mereka sudah tercemar dengan itu.
Kolose 2:8
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

Ternyata jemaat ini sudah tertawan oleh ilmu filsafat yang kosong. Filsafat itu mengajarkan bahwa semua harus bisa dibuktikan dengan logika. Filsafat itu menggandeng ajaran turun menurun dan juga roh-roh dunia. Ini yang sekarang menjadi kendala gereja untuk menuju pada kesempurnaan. Dibangun tembok yang begitu kuat yaitu filsafat bekerja dengan adat istiadat yaitu roh-roh dunia.

Kolose 2:18; 4:16
2:18 Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi,
4:16 Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat yang untuk Laodikia dibacakan juga kepadamu.

Apa yang dibaca untuk jemaat Kolose ini dibacakan untuk jemaat Laodikia, karena persoalan ini sudah mengakar di sana. Jadi Laodikia ini sebenarnya disayang Tuhan. Dari hamba Tuhan yang dipercaya Tuhan, mengirim surat untuk jemaat Laodikia dan surat untuk jemaat Kolose yang juga dibaca di Laodikia. Kemudian disurati lagi oleh Yesus melalui rasul Yohanes.

Kita lihat jemaat ini sebenarnya disayang Tuhan tetapi salah kaprah menerima lawatan Tuhan. Seringkali itu juga terjadi pada diri kita. Kita sudah berulang-ulang dilawati Tuhan lewat Firman tetapi kita salah gunakan karena logika kita yang jalan. Stoa dan Epikuros yang bekerja dalam pikiran orang seperti itu. Itu yang bisa membuat kita gagal bertemu Yesus. Saya tidak mau menyaksikan ada salah satu dari kita yang nanti dibuang oleh antikristus di lubang wc. Jangankan dilukai, dibuang saja di lubang wc kira-kira saudara mampu?

Begitu ganasnya antikristus nanti. Segala cara akan dia gunakan untuk menganiaya kehidupan Kristen yang tertinggal, yang tidak masuk dalam penyingkiran gereja. Akan terjadi penyingkiran, setelah penyingkiran akan bertemu dengan Tuhan Yesus di awan-awan.

Sekarang ini Firman sudah datang tetapi ada juga yang santai-santai dan leha-leha, tidak peduli dan tidak hirau. Yang penting datang gereja tetapi begitu pulang tetap enjoy dalam dosa. Kasihan nanti, satu saat dia akan ketemu batunya.

Akhir pelayanan kepada Yesus, ditangani oleh Yusuf Arimatea seorang kaya dan Nikodemus seorang intelek. Jadi, di akhir zaman ini akan tampil orang kaya dan orang intelek yang akan terlibat menangani pembangunan Tubuh Kristus. Kerja buat Tuhan itu harus sesuai panggilan, jangan anggap enteng. Tetapi kalau kita terlibat maka mitra kerja kita yaitu Tuhan Yesus tidak akan tinggal diam, itulah yang menghibur bagi pelayan-pelayan Tuhan.

Jemaat Laodikia ini disurati karena sudah terganggu dengan filsafat sehingga penghargaan mereka terhadap Firman itu sudah dikesampingkan, yang penting akal mereka, bagaimana meraup kekayaan.
Wahyu 3:17
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

Ternyata keadaan mereka menurut bahasa mereka ini luar biasa. Tetapi setelah diukur oleh Firman ternyata mereka melarat, malang, miskin, buta dan telanjang. Ini yang tidak mereka miliki lagi. Kita baca dulu tentang telanjang.
Yesaya 61:10
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

Pakaian keselamatan sudah hilang, jubah kebenaran juga sudah hilang. Berarti sudah tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, bahkan keselamatanpun sudah hilang. Untuk apa jadi Kristen seperti ini, hanya menikmati yang sesaat saja. Status pengantin perempuan itu sudah hilang, tidak bisa mereka raih.

Mari sidang jemaat, apakah kita menomorsatukan Firman atau akal kita. Para ahli pikir ini menghadang rasul Paulus dan mereka tidak berhasil. Namun mereka berhasil menghadang yang lain sehingga ajaran dikawinkan dan lahirlah Genostik yaitu filsafat berbau injil atau injil berbau filsafat. Ini yang banyak di dalam gereja dan kita harus waspadai.
Kisah Para Rasul 17:18
17:18 Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata: "Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.

Ahli pikir ini justru menuduh rasul Paulus peleter, bicara yang tidak benar. Padahal mereka yang tidak benar. Dua golongan ini mengajarkan tentang kebajikan dan ketabahan, kalau dipikir apa yang salah. Mereka mengawinkan pikiran mereka dengan injil dan lahirlah genostik yang sekarang ini banyak di dalam gereja. Gereja Tuhan yang menganut ini sulit sekali melepaskan ajaran turun menurun yaitu adat dan ajaran roh-roh dunia. Mereka berprinsip nikah kalau ditambah dengan adat istiadat itu akan tambah kuat. Mananya tambah kuat, malah hancur!

Ini yang berbahaya dalam dunia Kekristenan kita. Ini yang menjadi penghambat gereja yang terakhir untuk mencapai kesempurnaan. Kalau kita tidak berhasil menghadapi ini maka kita tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Hanya slogan Tubuh Kristus tetapi tidak menjadi kenyataan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Memang filsafat dimulai dengan pertanyaan dan diakhiri dengan pertanyaan. Namun Firman dimulai dengan pernyataan dan diakhiri dengan kenyataan.

Jangan kita disusupi hal-hal ini. Kelihatan mengajarkan kebajikan dan soal ketabahan menghadapi semua goncangan. Tetapi tanpa Firman, tanpa Yesus tidak ada kemampuan apa-apa karena bersandar pada akal pemikiran manusia.

Itu sebabnya jemaat ini harus dihajar oleh Tuhan. Jemaat Laodikia ini mendapatkan dua nada suara. Yesus ada di luar, kalau ajaran dunia masuk maka Yesus ada di luar, tidak ada di dalam jemaat.
Kolose 2:8
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

Ini yang sudah bercokol dalam jemaat Laodikia sehingga Yesus ada di luar jemaat. Apa guna beribadah tetapi Yesus tidak ada di tengah-tengah kita. Apa guna membangun nikah tetapi Yesus tidak bersama kita. Apalagi dalam ibadah seperti kita sekarang ini kemudian Yesus tidak hadir dengan nyata. Kenapa? Sebab yang ada di sana ajaran dunia yaitu filsafat yang kosong.

Karena cintaNya kepada umat tebusanNya ini, Dia datang dengan dua bentuk nada suara. Dia mengetuk. Hanya suara ketukan yang mereka dengar. Kalau mengetuk belum ditahu siapa yang ada di balik pintu sana. Jangan kita berhenti sampai mendengar ketukan sebab belum jelas siapa di balik pintu itu. Artinya suara terdengar “tuk, tuk, tuk” tetapi belum jelas, pembukaan di dalamnya belum nyata. Tetapi begitu yang mengetuk itu berbicara maka jelas siapa yang ada di balik pintu itu.

Bagaimana sikap kita kalau mendengar ketukan? Saudara bukan hanya ketukan tetapi saudara mendengar suara yang jelas. Betapa berat sanksinya kalau tidak membuka hati ketika mendengar suara Firman dalam pembukaan rahasiaNya.

Kalau membuka pintu maka kita makan sehindangan dengan Dia dan dijamin lagi duduk setakhta dengan Dia. Alangkah sialnya orang yang tidak membuka pintu hatinya, yang membiarkan akalnya menguasainya, maka dia tidak akan sehidangan dengan Tuhan dan tidak akan duduk setakhta dengan Dia.

Banyak kali ketukan itu lewat musibah dan kecelakaan serta masalah. Ini harus dilanjutkan dengan suara dari pribadi yang ada di balik pintu itu sehingga kita bisa tahu “oh itu si A atau si B.

Umat Tuhan di Laodikia ini mengatakan “kami kaya” karena diukur dengan akal, mereka tidak melihat lagi dari sudut Firman. Mereka sudah lupa hal ini:
Ulangan 8:17
8:17 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.

Ini di dalam hati, belum bentuk konsonan yang didengar orang, Tuhan sudah katakan “jangan!”. Apalagi jemaat Laodikia sudah langsung berucap.

Ulangan 8:18
8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

Kalau mengatakan dengan kekuatanku, dengan kemampuanku, maka kita lepas dari janji Tuhan. Kalau mengatakan bahwa kita memperoleh kekayaan karena Tuhan. Maka kita terikat perjanjian dengan Tuhan. Jadi ada kaitannya dengan perjanjian Tuhan. Berarti kekayaan yang kita terima dari Tuhan dan tidak berkata bahwa itu kita peroleh dengan kekuatan dan kemampuan kita, dan yakin bahwa dari Tuhan, berarti ada ikatan janji dengan Tuhan. Orang yang ada ikatan janji dengan Tuhan, dia tidak segan-segan untuk masuk dalam penyucian kekayaan. Kalau dia anak Tuhan yang merasa bahwa segala-galanya yang dia miliki itu berasal dari Tuhan maka ketika penyucian Firman datang dia tidak akan menolak sebab dia mau sempurna. Janji Tuhan menyempurnakan.
II Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Kalau kita berprinsip segala yang ada padaku ini datang dari Tuhan, karena kekuatan datang dari Tuhan maka saya bisa mengerjakan semua ini maka ketika Firman penyucian menyangkut kekayaan datang maka dia tidak akan menolak. Apalagi penyucian menyangkut milik Tuhan yaitu perpuluhan, hulu hasil dan buah bungaran. Hulu hasil dan buah bungaran itu beda tipis. Kalau tanaman tahunan ada buah bungarannya dan hulu hasilnya. Panen pertama itu hulu hasil, panen berikutnya buah bungaran.

Akhirnya jemaat Laodikia ini diizinkan Tuhan kena bencana alam dan habis kekayaan mereka. Karena prinsip mereka “aku kaya dan telah memperkayakan diriku dengan kekuatanku sendiri”. Orang seperti ini berat sekali mengeluarkan perpuluhan karena berpikir “saya punya kekuatan, saya punya kemampuan, kenapa kamu mau usik”. Orang seperti ini yang berat nantinya. Sehingga janji Tuhan dalam dirinya mandek. Karena mandek maka hidup orang begitu-begitu terus, tidak pernah rohaninya bertumbuh dan ekonominya merosot terus dan pasti jauh dari kesempurnaan.

Laodikia kelihatan hebat tetapi sebenarnya lebih parah karena mereka telanjang, buta, miskin dan melarat. Olehnya bagaimana seharusnya menyikapi semua ini? Jangan kita salah menanggapi berkat yang kita terima.
Lukas 12:15
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Ini ajaran Kristus. Buktinya sejarah mencatat  ± tahun 63 hancur jemaat Laodikia, di mana kekayaan mereka?
Amsal 11:4
11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

Lukas 12:16-17
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.

Lagi-lagi bertanya dalam hati, sama seperti Ulangan 8:18 tadi.

Lukas 12:18-21
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Alangkah indahnya kaya jasmani dan kaya rohani. Dan masih juga lebih baik walaupun miskin jasmani tetapi kaya rohani dari pada orang kaya yang bodoh ini. Tuhan mau dua-duanya, Abraham kaya jasmani dan kaya rohani, Daud kaya jasmani dan kaya rohani, Yusuf kaya jasmani dan kaya rohani. Tetapi alangkah sialnya sudah miskin jasmani, miskin lagi rohani. Lebih baik seperti Smirna yang miskin jasmani tetapi kaya rohani, itu masih lebih bernilai di hadapan Tuhan. Sebabnya kita jaga hubungan kita dengan Tuhan hari-hari terakhir ini.

Satu saat rohani kita diuji.
I Korintus 3:12-15
3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
3:13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
3:14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

Jemaat Laodikia mengalami ini. ± tahun 63 terjadi gempa dan mereka hancur. Namun itu menyadarkan mereka supaya mereka tidak lagi seperti Laodikia di dalam Wahyu pasal 3.

Suku Efraim salah satu yang dikoreksi oleh Tuhan karena mereka berkata “aku telah kaya dan memperkayakan diriku”.
Hosea 12:9-10
12:9 berkatalah Efraim: "Bukankah aku telah menjadi kaya, telah mendapat harta benda bagiku! Tetapi segala hasil jerih payahku tidak mendatangkan kesalahan yang merupakan dosa bagiku."
12:10 Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; Aku masih mau membuat engkau diam kembali di kemah-kemah seperti di hari-hari pertemuan raya.

Efraim ini benar-benar merasa bersih dan murni. Mereka merasa tidak bersalah, padahal tujuan Tuhan adalah ayat 10 ini. Sayang mereka tidak bisa meraih seperti itu. Yang harus mereka ingat supaya mereka kaya dalam perkataan Tuhan. Alangkah indahnya ketika jemaat Laodikia membaca surat yang ditujukan kepada jemaat Kolose kemudian mereka sadar.
Kolose 3:16
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Ini yang harus ada pada kita yaitu kekayaan perkataan Kristus, ditambah lagi Tuhan sertakan yang jasmani. Tapi bagaimana ini sudah miskin perkataan Kristus lalu miskin jasmani. Walaupun jasmani miskin tetapi kalau perkataan Kristus diam dengan limpah, itu masih lebih indah di mata Tuhan.

Kekayaan yang limpah dalam diri kita itulah hikmat. Hikmat itu yang membuka rahasia Firman. Amsal mengajarkan supaya itu limpah dalam diri kita.
Amsal 8:11
8:11 Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.

Kalau kita limpah perkataan Allah, berarti limpah hikmat, limpah pembukaan rahasia Firman, itu sebenarnya lebih hebat. Kalau gereja Tuhan menikmati, menyambut, membuka hati, ada pembukaan rahasia Firman yang adalah pekerjaan hikmat, maka itu sudah harta yang luar biasa.

Kalau dalam ibadah sudah minus pembukaan rahasia firman maka saya duluan yang paling merana. Makanya saya bilang pada isteriku “Jaga suasana. Kalau kamu melihat saya sibuk di meja, jangan kamu ganggu dengan macam-macam!” Karena tujuannya untuk mencari harta yang tidak bisa dinilai dengan apapun di dunia ini untuk diberikan kepada jemaat. Itu tanggung jawab kami.

Amsal 8:6,1
8:6 Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat.
8:1 Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya?

Jangan saudara anggap sepeleh hikmat atau saudara ringankan pembukaan rahasia Firman Tuhan. Nilainya itu luar biasa, Tuhan yang menilai. Kalau Tuhan yang menilai itu tidak salah. Tetapi kita kadang kala menilai kalau jasmani yang limpah kita miliki, tidak seperti itu. Saya tidak mau dimuntahkan oleh Tuhan! Kalau dimuntahkan berarti keluar dari pembangunan Tubuh Kristus. Jangan ada seorangpun di antara kita yang dimuntahkan (lepas dari tubuh Kristus). Sebab itu hargai. Sementara Tuhan bukakan rahasia Firman dengan limpah, kenapa kita suam-suam saja. Diam saja, tidak berkobar-kobar untuk menghimpun kekayaan, hikmat yang limpah ini, padahal ini kekayaan yang luar biasa.

Dengarlah ketukan dan dengarkan suara. Perhatikan, jangan sampai kita ini seperti Laodikia. Mengapa Laodikia seperti ini? Karena disusupi oleh filsafat. Makanya Tuhan mengirimkan surat yang asalnya dari Amin. Amin ini adalah akhir dari suatu pemaparan atau penyajian. Jadi kalau Laodikia tidak menanggapi maka ini sudah akhir dari lawatan Tuhan.

Kata Amin ini juga artinya sesuai benar, tidak ada yang salah. Jadi lawatan Tuhan ini sudah sesuai benar dan ini adalah yang akhir. Jangan terjadi dalam diri saya dan saudara, pada lawatan Tuhan yang akhir kemudian kita salah.

Dikatakan juga dari saksi yang setia. Berarti tidak mungkin ada yang salah dalam penilaianNya.
Yesaya 11:3-4
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
11:4 Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

Tuhan nanti akan bertindak dan tidak akan salah. Kejarlah ilmu setinggi-tinggi tetapi awas, jangan sampai perkataan Kristus tidak ada pada saudara. Raublah kekayaan sebanyak mungkin tetapi awas jangan sampai kekayaan perkataan Kristus tidak ada.

Jemaat Laodikia ini sudah parah tetapi masih Tuhan lawati dengan cara Tuhan yang luar biasa. Sebenarnya hati Tuhan tersinggung karena jemaat itu sudah Dia beli dengan darahNya namun mengapa Yesus berada di luar?. Tetapi Yesus tidak mempertahankan rasa tersinggung dan Dia datang mengetuk “Aku mau masuk”.

Ketika mereka mendengar ketukan dan setelah mendengar suara Yesus, mereka tahu inilah suara tangan berlubang paku yang mengetuk pintu. Ternyata suara Yesus yang sudah diabaikan oleh mereka karena berpuas diri dengan kekayaan jasmani, sehingga Yesus terusir keluar dari dalam sidang jemaat.

Sampai hati orang Laodikia, umat tebusan Tuhan, mereka usir Yesus ke luar. Secara manusia Dia pasti tersinggung, tetapi perasaan itu Dia pendam dan Dia kembali datang. Semoga siang ini kita tidak biarkan Yesus ada di luar hidup saudara. Undang Yesus datang. Sambutlah Yesus dalam hati saudara.

Tuhan Memberkati.








GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar