20171011

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 11 Oktober 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 3:17-18
3:17 Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta TUHAN, dan segala bangsa akan berkumpul ke sana, demi nama TUHAN ke Yerusalem, dan mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat.
3:18 Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel, dan mereka akan datang bersama-sama dari negeri utara ke negeri yang telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.

Bagiku sebagai hamba Tuhan, setiap membaca Firman Tuhan, saya selalu melihat dari dua sisi, yaitu dari sisi Firman nubuatan dan dari sisi Firman pengajaran. Ayat yang kita baca di sini dominan Firman nubuatan. Tetapi untuk mencapai kegenapan Firman nubuatan, tidak mungkin tanpa Firman pengajaran. Berarti di dalamnya ada Firman pengajaran. Untuk mengisi kegenapan Firman nubuatan maka harus ada Firman pengajaran.

Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Gereja dibangun atas Firman pengajaran, itu rasul dan dibangun di atas Firman nubuatan, itu nabi. Kita lihat dulu Firman nubuatan yang disampaikan oleh para nabi.
II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

II Peter 1:19
1:19 We have also a more sure word of prophecy(=Firman  nubuatan); whereunto ye do well that ye take heed, as unto a light that shineth in a dark place, until the day dawn, and the day star arise in your hearts:

Ini pentingnya memperhatikan Firman nubuatan. Akhir dari kita memperhatikan maka bintang fajar terbit dalam hati kita. Itu sama dengan memperhatikan Firman pengajaran.
Hosea 6:3
6:3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

II Petrus 1:16-17
1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Firman nubuatan yang kita baca dalam kitab Yeremia ini menyangkut takhta. Kalau bicara takhta berarti ada figur yang duduk di atas takhta, ada pribadi yang duduk di situ yang disebut Raja. Rajanya ialah Yesus. Jadi Firman nubuatan yang ditulis oleh Yeremia ini, yang dihubungkan dengan takhta di Yerusalem, digenapkan dalam II Petrus 1:16-17.

Bagaimana kemuliaan dan kehormatanNya kelak, ini yang akan datang tetapi dipertontonkan kepada kita sekarang. Apa tujuannya? Supaya gereja Tuhan punya gairah hidup, supaya kita punya gairah yang rohani. Bukannya kita malah memiliki gairah daging dan menjadi lemah mengiring Tuhan. Biarlah kita memiliki gairah rohani yang membara karena rindu akan kemuliaan dan kehormatan yang dialami oleh Yesus dan juga akan kita alami.

Selanjutnya kita lihat Firman pengajarannya:
Yeremia 3:17
3:17 Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta TUHAN, dan segala bangsa akan berkumpul ke sana, demi nama TUHAN ke Yerusalem, dan mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat.

Ayat ini terbagi 4 poin.
1.      Yerusalem akan disebut takhta Tuhan
2.      Segala bangsa akan berkumpul ke sana
3.      Demi nama Tuhan ke Yerusalem
4.      Tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat

1.      Yerusalem akan disebut takhta Tuhan
Bila Yerusalem di sebut takhta Tuhan dan kita mendambakan ada di sana, maka lebih dahulu kita perhatikan tentang Yerusalem ini. Kalau mau mengisi nubuatan Firman ini yaitu berada di Yerusalem yang ada takhta Tuhan, maka kita harus lebih dahulu memahami tentang Yerusalem. Yerusalem itu adalah kota damai, Yerusalem itu artinya damai sejahtera atau dialaskan dengan sejahtera.

Tuhan janji kita akan duduk setakhta dengan Dia, berarti lokasinya di Yerusalem. Maka mulai dari sekarang benih kota damai ini sudah harus bertumbuh dan berkecambah dalam hidup kita bahkan sudah harus mengeluarkan buah. Kita harus mengupayakan bagaimana menyisihkan pertikaian dan perselisihan yang mengganggu damai sejahtera itu karena kita rindu ada setakhta dengan Tuhan di Yerusalem. Kalau kita rindu ke sana maka kita harus konsekuen bagaimana hidup ini harus tetap terpelihara damai sejahtera. Sekalipun banyak yang mengusik tetapi hatiku harus tetap damai dengan Tuhan dan damai di dalam diriku. Ini adalah ciri kehidupan yang menuju ke Yerusalem yang disebut takhta Tuhan.

Takhta Tuhan ini bukan nanti tetapi disebutkan oleh Tuhan bahwa kerajaan itu sudah berabad-abad. Berarti takhta itu sudah ada berabad-abad. Isi takhta itu adalah setia dalam segala perkataan. Itu ciri yang mewarnai takhta segala abad ini.
Mazmur 145:13
145:13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.

Tuhan setia dalam segala perkataanNya, itulah warna dari takhta itu. Kita mengatakan mau ke sana, tetapi coba, terlalu banyak anak Tuhan bahkan tidak sedikit hamba Tuhan tidak setia lagi terhadap perkataan Tuhan! Bagaimana saya mau ke sana kalau saya tidak setia dengan komitmen saya terhadap pengajaran Firman. Itu berarti hanya omong kosong, berarti berbohong kepada Tuhan!

Setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya, itulah warna takhta segala abad yang akan berakhir di Yerusalem. Ini dikaitkan dengan segala keturunan. Berarti dalam setiap generasi pasti ada orang yang setia terhadap perkataan Tuhan seperti Tuhan setia dalam perkataanNya.

Kadang kita jago bicara tetapi sebenarnya tidak setia dalam perkataan Tuhan. Bahkan ada yang berkata “tidak apa-apa kalau kita langgar sedikit”. Itu sudah meremehkan Firman! Orang yang meremehkan Firman akan menerima akibatnya.
Amsal 13:13
13:13 Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.

Saya ngeri kalau ada orang yang berkata “tidak apa-apa itu adat istiadat”. Justru di tengah-tengah Yesus bicara tentang adat itu, Dia menyebut orang yang mempraktekkan itu pemimpin buta. Orang seperti itulah yang meremehkan Firman! Memang sekarang masih zaman kemurahan sehingga belum ada hukuman, tetapi tunggu saja pasti akan berbuahkan penghukuman. Karena orang itu sudah tidak setia dalam segala perkataan.

Kerajaan segala abad itu bukan baru generasi sekarang tetapi sudah dari generasi ke generasi. Ayo, apakah kita setia dalam segala perkataan Tuhan dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan Tuhan. Suami apakah penuh kasih setia kepada isteri? Isteri apakah penuh kasih setia kepada suami?

Tuhan setia dalam segala perkataan. Tuhan tidak akan melangkahi apa yang Dia ucapkan. Itulah Raja itu, keputusanNya, ketetapanNya, peraturanNya, tidak akan Dia langkahi.
Mazmur 89:35
89:35 Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.

Begitu kuat takhta di Yerusalem ini. Ini dinubuatkan oleh Yeremia, tujuannya supaya kita melihat apa rencana Tuhan ke depan ini agar kita punya niat dan minat serta kita terpikat. Berarti ada suasa dalam diri kita, suasa itu adalah kuasa Tuhan yang memikat diri kita. Ini cara Tuhan memikat kita, kita mendengar dan ada getaran dalam hati kita sehingga kita terpikat akan akan rencana Tuhan.

Apakah Yerusalem yang disebut takhta Tuhan ini hanya sekedar ucapan, hanya sekedar kita dengar? Sekali lagi dikatakan, tujuan Tuhan memperdengarkan kepada saya dan saudara supaya saudara terpikat dan tertarik ke sana. Prakteknya kita terpikat dan tertarik ke sana adalah kita harus setia dengan segala perkataanNya. Jangan sampai hari ini kita bicara begini dan besok lusa kita bicara sudah lain, berarti tidak setia lagi.

Lebih baik tidak usah banyak bicara melainkan diam-diam kita komitmen di hati dan kita jalan sesuai ritme yang Tuhan berikan kepada kita. Dari pada banyak bicara/ komitmen tetapi akhirnya dia jilat ulang muntahnya.

Dari takhta Tuhan ini apa yang kita nikmati?
Wahyu 22:1
22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Tuhan sudah perlihatkan yang mengalir keluar dari takhta itu ada sungai air kehidupan. Sungai itu jernih bagaikan kristal, berarti transparan. Jika sasaran dan kerinduan hati ke sana sudah harus dari sekarang kita belajar jernih dan transparan di hadapan Tuhan. Jangan ada insinuasi, tidak transparan, tuduhan-tuduhan terselubung, itu bukan jernih, itu bukan kristal!. Bila seperti itu sama dengan air yang kotor (kabur).

Itu sebabnya Alkitab atau tulisan yang ditulis ini adalah nafas Tuhan atau ilham Tuhan yang berfaedah untuk mengajar dan menyatakan kesalahan. Di sinilah letak kesalahan kita ketika ditunjuk kesalahan kita supaya tampil seperti kristal, kita salah tingkah. Makanya tadi disebutkan dalam Yeremia 3:18 yaitu bahwa mereka semua baik Israel maupun Yehuda sudah berubah tingkah langkahnya, kekerasan hatinya berubah, berarti jernih seperti kristal. Ayat 18 ini adalah contah teladan persekutuan. Kehidupan seperti itu pasti berada di Yerusalem Baru.

Bagaimana mereka bisa berubah dari kedegilan hati mereka yang jahat kalau bukan karena pekerjaan Firman pengajaran. Makanya jangan ada yang terselubung/sembunyi. Ini untuk kita semua, untuk saya, untuk jemaat Tuhan, jangan ada yang terselubung kita sembunyi sebab kalau ada yang tersembunyi nanti orang itu tidak akan ada di sana.

Wahyu 22:2
22:2 Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.

Kesehatan rohani benar-benar dijamin kekal oleh Tuhan.

Biarlah kita belajar setia dalam segala perkataan Tuhan. Bahkan sebagai murid, dia harus menyimpan perkataan Tuhan dalam dirinya sehingga dia menjadi kesaksian bagi umum.
Yesaya 8:16
8:16 Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini di antara murid-muridku.

Jadi kesaksian, meterai pengajaran ada dalam dirinya, tidak diragukan lagi kesetiaannya terhadap Firman. Bisa kita melihat teladan di dalam iman. Murid ini adalah hamba Tuhan dapat dikatakan ada teladan iman di dalam dirinya, apalagi yang mau diragukan.

Kadang kala yang tidak mau menjadi teladan iman dan selalu bergerak dengan manuver dagingnya untuk mencapai sesuatu, malah mencemooh orang yang mau tampil sebagai teladan iman. Memang itulah resiko orang yang mau menjadi teladan iman.

Kita memeteraikan pengajaran ini pada diri kita maka pasti akan membuahkan kehidupan kita jernih bagaikan kristal. Dari permukaan sampai di dasar yang paling dalam dapat di lihat, tidak ada yang tersamar, tidak ada yang tersembunyi. Sebenarnya ini tawaran Tuhan kepada kita atau cara Tuhan untuk memikat gereja Tuhan agar kita ada di Yerusalem yang disebut takhta Tuhan ini.

2.      Segala bangsa akan berkumpul ke sana
Tidak mungkin mereka akan berkumpul kalau tidak berawal dari sekarang. Berarti dari setiap bangsa ada wakilnya. Tidak berarti dari satu bangsa terima bersih semuanya untuk masuk ke sana, bukan demikian, yang masuk ke sana tentu orang pilihan Tuhan.
Kisah Rasul 15:14

Kalau mau ke sana tentu ada nilai-nilai yang harus dipelajari lebih dahulu, bagaimana supaya kita bisa berkumpul di sana.
Zakharia 14:17
14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.

Dari sekarang ini orang yang tidak ada niat dan tidak ada minat untuk ke sana, dia tidak akan menerima lawatan Tuhan lewat hujan yang turun. Inilah Firman pengajaran itu yang akan menghentar kita pada kegenapan nubuatan Firman itu. Nyata yang berada ke sana adalah yang menerima ajaran Tuhan (hujan).

Zakharia 14:18-19
14:18 Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka kepada mereka akan turun tulah yang ditimpakan TUHAN kepada bangsa-bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:19 Itulah hukuman dosa Mesir dan hukuman dosa segala bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.

Ini sudah jelas, jadi ujung-ujungnya dari hujan Firman pengajaran yang turun yaitu kita akan ada pada pesta akbar yang disebut Pesta Pondok Daun-daunan bersama Kristus. Tidak ada pesta yang lebih meriah dibandingkan pesta Pondok Daun-daunan. Secara jasmani saja orang Israel selalu menunggu pesta tanggal 15 bulan ketujuh ini yaitu pesta pondok daun-daunan. Padahal itu nubuatan untuk penyingkiran gereja Tuhan.

Apakah saya dan saudara ada kerinduan ke sana? Kalau ada, jangan kita menolak turunnya hujan. Kalau menolak turunnya hujan maka di dalam diri kita, kita dicap oleh Tuhan sebagai perempuan sundal yang dahinya dahi perempuan sundal, sehingga Tuhan tahan tidak turun hujan. Kehidupan seperti ini tidak akan mengalami pembersihan.
Yeremia 3:3
3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.

Kalau mengaku ada turun hujan Firman pengajaran, buktikan ada pembersihan dan penyucian serta belajar setia akan perkataan Tuhan. Tetapi kalau mengaku turun hujan namun hidupnya begitu-begitu saja bahkan mengatakan tidak apa-apa melanggar perkataan Tuhan, berarti bukan hujan pengajaran yang sehat yang turun.

Ada dua macam hujan, ada hujan pengajaran dan ada hujan yang turun membunuh banyak orang. Dalam Yosua pasal 10 ada hujan batu yang membunuh musuh-musuh Tuhan. Dalam Wahyu 16:21 ada hujan yang nanti akan membunuh banyak orang. Dalam Keluaran pasal 9 ada hujan yang turun yang akan membunuh hewan-hewan dan hamba yang tidak mau masuk dalam rumah. Jadi jangan sampai kita anggap itu hujan yang turun dari Tuhan. Kalau hujan dari Tuhan akan membuat rohaninya bangkit dan bersemangat serta hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan dia buang dan mulai takut akan Tuhan. Itu bukti hujan turun.

Jemaat di sini mengaku hujan deras turun tetapi sebenarnya masih banyak yang mengabaikan, masih banyak yang keras hati, masih banyak yang tidak patuh. Tolonglah belajar takut akan Tuhan. Kalau naik kendaraan pakailah helm, bawa SIM dan STNK belajarlah taat, buktikan hujan itu turun di atas saudara. Buktikan saudara didirus oleh hujan.

Memang pada keduanya turun hujan tetapi yang satu duri dan onak tumbuh berarti dekat pada pembakaran, tetapi yang satu berbuah. Berarti berguna bagi yang menanam dan yang menumbuhkan. Jadi tidak berarti yang kena hujan itu seluruhnya berbuah. Bukan berarti satu berbuat lalu yang lain kena imbasnya, yang mengeluarkan onak dan duri itu yang dibakar. Tetapi semoga kita semua di sini mengeluarkan buah yang baik.
Ibrani 6:7-8
6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

Jangan genapi ayat yang delapan, kita genapi ayat yang ketujuh. Itu ciri orang yang menuju ke Yerusalem yang mau merayakan pesta pondok daun-daunan.

Yang masuk pesta pondok daun-daunan itu disebut asli Israel. Bagaimana dengan kita bangsa kafir? Supaya kita ini juga menjadi asli Israel maka kita terima peraturan yang turun kepada Israel sehingga kita juga bisa menjadi asli semua.
Bilangan 15:14
15:14 Dan apabila seorang asing telah menetap padamu, atau seorang lain yang tinggal di antara kamu atau di antara keturunanmu kelak, hendak mempersembahkan korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN, maka seperti yang kamu perbuat, demikianlah harus diperbuatnya.

Peraturan Firman pengajaran inilah yang menghasilkan kita menjadi sama-sama asli.

Kita lihat kenapa segala bangsa ke sana? Karena mereka tertarik ke sana, mereka terpikat dengan takhta di Yerusalem sehingga mereka belajar taat pada segala perkataanNya yang penuh kasih karunia. Dan kita gereja Tuhan benar-benar menjadi umat Tuhan yang satu ketika bukan hanya berangan-angan, tetapi kerinduan hati kita akan menjadi kenyataan. Buktikan supaya menjadi kenyataan, wajiblah saudara menerima hujan turun (ajaran).

Hujan turun di dalam Alkitab itu ada tahapannya. Yang diajarkan dalam nyanyian Musa.
Ulangan 32:1-2
32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

Pertama embun, kemudian renai dan akhirnya dirus hujan.

a)      Embun
Begitu ada bahasa embun sebenarnya di dalamnya sudah ada paham bahwa kita ini bertunangan dengan Tuhan. Kalau sudah bicara embun turun di dalam gereja, berarti di dalam gereja itu berbicara tentang pertunangan gereja dengan Kristus. Kalau itu sudah dibicarakan, berarti embun sedang turun. Tetapi mengapa gereja Tuhan tidak bisa terbuka mulut dan tidak mengerti bahwa gereja sedang bertunangan dengan Kristus? Hati kita dipikat bahwa kita sedang bertunangan dengan Yesus Raja segala abad.
Kidung Agung 2:5
5:2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"

Kepada siapa Dia tampilkan embun? Kepada kekasihNya. Jadi kalau sudah bicara embun, sebenarnya Tuhan menampilkan diri sebagai tunangan kita, kekasih kita. Kalau benar saudara mengasihi tunanganmu, sampai hatikah saudara menyakiti hatinya, menyayat hatiNya?

Coba kalau saudara bertunangan kemudian pasangan saudara main mata dengan orang lain, apakah sakit hati saudara atau tidak? Pasti sakit! Sesudah menikah, kemudian ada permainan yang tidak bagus di dalamnya, sakit atau tidak? Lebih sakit lagi!

Kalau kita sudah bersikap seperti itu lalu Dia mengayunkan tangan mengetuk dengan sapaan yang sangat mesra, lalu tetap disakiti, maka Dia akan melangkah keluar meninggakan kita. Itu sebabnya ketika embun turun itu adalah ketukan tangan Tuhan yang berkata “kekasihKu, Aku mau bersamamu”. Kenapa kita mengkhianati kekasih kita, tunangan kita, calon suami gereja? Aduhai, penderitaan yang akan dialami orang itu sangat mengerikan.

Akhirnya dia membuka pintu tetapi sudah terlambat. Kekasihnya sudah menghilang dalam kegelapan malam, dia mencari akhirnya bertemu dengan peronda malam yang merampas selendangnya dan dia dipukuli. Ini menubuatkan antikristus. Jangan kita main-main dengan bahasa embun yang turun dalam gereja.
Embun juga dikaitkan dengan raja. Kebaikan raja itu bagaikan embun yang turun dalam kehidupan kita.
Amsal 19:12
19:12 Kemarahan raja adalah seperti raung singa muda, tetapi kebaikannya seperti embun yang turun ke atas rumput.

Mari kita memperhatikan ini agar kita tidak salah dalam melangkah.
Mazmur 133:3
133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Gunung Hermon tidak pernah goyah. Berarti kehidupan yang diberikan embun oleh Tuhan, artinya kita yang percaya yang bertunangan dengan Dia, kita mengerti serta resapi, maka apapun tantangan yang kita hadapi tidak akan membuat goyah. Ini yang rindu saya praktekkan. Kalau saja Tuhan tidak menolong saya, sudah lama saya goyah dan hancur. Apalagi ketika orang yang pernah mengajar saya berbalik melawan pengajaran. Di situ benar-benar saya masuk ujian seperti masuk dalam dapur api. Di dalam ujian katakanlah depresi rohani, tengah malam Tuhan membangunkan dan berkata “hambaKu, bangun! baca Daniel 11:35”. Saya baca ini dan semangat saya bangkit kembali, saya tidak mau mempermainkan pengajaran.
Daniel 11:35
11:35 Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.

Setelah membaca itu saya melompat-lompat karena gembira luar biasa. Itu Tuhan berikan karena Tuhan cinta saya dan bukan hanya untuk saya tetapi juga umat Tuhan yang dipercayakan untuk saya gembalakan. Kalau tidak ada embun maka hancurlah kita.

Embun itu dihubungkan dengan pertunangan. Pertunangan ini dalam taraf remaja, hampir akil balig.
Mazmur 110:3
110:3 Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.

Perkataan remaja di sini ada hubungannya dengan tentara/serdadu. Berarti remaja di sini bukan remaja ingusan tetapi remaja yang sudah terlibat dalam hitungan militer, siap perang. Berarti usianya sudah 20 tahun, sebab dalam Bilangan 1:3, untuk masuk dalam peperangan  usianya harus 20 tahun.
Bilangan 1:3
1:3 yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup berperang, orang demi orang. Engkau ini beserta Harun harus mencatat mereka menurut pasukannya masing-masing.
Berarti dari kandungan Firman pengajaran dan Firman nubuatan menampilkan usia remaja.

Kalau embun ini ada, jangan kita makan sendiri, harus merembes pada orang lain. Harus disaksikan pada orang-orang di sekitarmu. Berarti bukan hanya kita yang menjadi tunangan, tetapi kita juga merindu orang lain menjadi tunangan Yesus.
Hosea 14:6
14:6 Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.

Dikaitkan dengan pohon hawar karena:
Ø  Pohon hawar ini pohon yang cepat sekali akarnya masuk ke dalam tanah mencari butir-butir air. Bila kemarau datang, akarnya masuk lagi lebih dalam. Berarti orang yang menerima embun turun tahu bahaya kemarau, itu sebabnya akarnya lebih dalam lagi.
Kolose 2:6
2:6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.

Ø  Pohon ini mudah dilepas kulitnya. Berarti orang yang menerima embun tahu bahwa tidak boleh mempertahankan perasaannya, perasaannya harus dikupas. Artinya kehidupan itu tidak gampang tersinggung. Saya ini selalu kenyang dengan umpatan. Hampir tiap hari saya sarapan dengan umpatan. Puji Tuhan saya terima saja. Saya menerima umpatan lewat telpon, sakit secara manusia. Lebih prihatin lagi bila melihat umat yang Tuhan percayakan rohaninya tidak bertumbuh padahal kita menerima embun yang turun.

Ø  Ketika angin datang maka daunnya akan berkibar dan yang akan dia kibarkan adalah daun yang berwarna putih. Berarti orang yang ada embun turun di dalam kehidupannya dia paham arti kebenaran dan kesucian. Jadi dia tidak takut terhadap angin, malah dia akan mengibarkan kesucian dan kemurnian Firman (kebenaran Firman Allah).

Itulah orang yang ada embun, dia tahu dia bertunangan dengan Kristus. Setelah embun turun maka dilanjutkan dengan hujan renai.

b)      Hujan renai
Kalau renai sudah turun maka masing-masing sudah berupaya bagaimana untuk mencari perlindungan, bagaimana berupaya mencari kehangatan tubuhnya. Dia akan mencari kain membungkus badannya, dia akan memakai topi atau mengikat leher dengan syal atau selendang dan memakai jaket.

Berarti kalau hujan renai turun manusia itu sudah tahu bahwa dia butuh kehangatan rohani. Kehangatan yang kita dambakan adalah kita rindu didekap dan dipeluk oleh tangan Tuhan. Itu hujan renai. Berarti tujuannya bukan negatif. Artinya anak Tuhan itu meraba dirinya apakah masih hangat atau sudah suam seperti Laodikia.

Setelah hujan renai maka disusul hujan yang lebat.

c)      Hujan deras
Kalau hujan deras turun maka semuanya masuk dalam rumah untuk berkumpul, terjadi persekutuan yang digarap oleh hujan deras yang turun. Itulah isi dari Yerusalem. Tadi dikatakan “segala bangsa akan berkumpul ke Yerusalem”. Itu terjadi karena dia sudah menikmati embun dan renai, sekarang hujan yang lebat mendorong dia untuk berkumpul di Yerusalem. Itu adalah persekutuan yang ada damai sejahtera, persekutuan yang dialaskan dengan sejahtera. Kehidupan seperti itu yang benar-benar tampil sebagai Mempelai Wanita Kristus Yesus.

Mari kita perhatikan, jangan sampai hujan deras ini tidak turun. Hujan deras ini mendorong kita lari ke rumah, mencari perteduhan, berarti mendorong kita untuk berkumpul.

Jangan seperti ini:
Yeremia 3:3
3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.

Ini tidak tahu malu, hujan sudah tidak turun, tidak ada Firman pengajaran, tetapi merasa bersekutu. Tuhan katakan “suasanamu perempuan sundal!” berarti Babel yang tidak tahu malu. Jangan sampai ini terjadi pada diri kita.

3.      Demi nama Tuhan ke Yerusalem
Kalau sudah ada ini, maka minimal tiga kata kerja saudara akan alami.
Yesaya 43:7
43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang 1Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang 2Kubentuk dan yang juga 3Kujadikan!"

Berarti saudara menikmati pekerjaan penciptaan Tuhan. Setelah diciptakan maka saudara akan menikmati bagaimana bentuknya saudara diciptakan oleh Tuhan. Setelah ada bentuk maka saudara siap dijadikan mempelai wanita Tuhan. Tetapi lebih dahulu kita harus mau diciptakan, dibentuk baru dijadikan mempelai wanita Tuhan.

Kalau mengatakan demi nama Tuhan ke Yerusalem tetapi tidak menikmati pekerjaan penciptaan berarti itu tidak benar.
Efesus 4:22-24
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Jadi penciptaan itu bukan asal tetapi menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Penciptaan itu harus ada bentuknya, bentuknya itu sesuai gambar Ilahi. Kalau kita sudah sebentuk dan segambar dengan Tuhan maka layak dijadikan isteri Tuhan. Itulah tujuan kita ke Yerusalem.

Betapa indahnya, betapa mulianya Kabar ini. Kabar inilah yang membuka rahasia Firman yaitu rahasia nikah Kristus dengan gereja dan rahasia ibadah.

Olehnya mari kita perhatikan ke mana kita harus berkumpul. Kehidupan yang berkumpul itu menikmati maka dari sekarang bagaimana pekerjaan Firman yang menciptakan, membentuk dan menjadikan. Tiga kata kerja ini harus kita alami kalau kita mau ke Yerusalem demi nama Tuhan.

4.      Tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat
Ini adalah hasilnya yang luar biasa. Hidup kita berubah tingkah langkahnya. Yang tadinya tingkah langkahnya menurut hatinya yang jahat, sekarang berubah oleh karena pekerjaan Firman Tuhan.

Kalau bahasa Yeremia 3:17 tadi “pada waktu itu”, jangan tunggu nanti, kita tidak ketemu. Kalau kita menunggu ayat itu sedangkan hidup kita berantakan, maka kita tidak akan bertemu. Dari sekarang kita harus ada dalam proses itu. Proses ini panjangan jalannya, banyak akibatnya, tetapi hasilnya luar biasa.

Itulah tujuan kita mendengarkan Firman Tuhan. Sebabnya, dambakanlah hatimu menuju ke sana. Saya sebagai hamba Tuhan sangat merindukan ke sana. Kadang cetusan kerinduan hatiku sehingga berkata “Tuhan segeralah datang”. Tetapi kalau Tuhan belum datang itu karena belum ada mempelai wanitaNya yang siap. Ayo hujan deras turun mendorong kita pada persekutuan dan itu belum sampai pada tingkat puncaknya.

Yeremia 3:18
3:18 Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel, dan mereka akan datang bersama-sama dari negeri utara ke negeri yang telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.

Ternyata apa yang dijanji Tuhan dahulu tidak berubah karena Tuhan tidak berubah. Itu digenapkan pada ayat 18 ini. Ayat 18 ini menekankan dan menunjukkan kepada kita bahwa janji Tuhan tidak pernah berubah.
Ibrani 13:8
13:8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

Maleakhi 3:3
3:6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.

Kisah ini dikunci dengan Yeremia 3:18 yang mengingatkan kepada kita bahwa janji Tuhan tidak pernah berubah. Peganglah janji Tuhan yang tidak pernah berubah ini. Kita yang harus mengalami perubahan lewat pekerjaan Firman pengajaran agar kita mencapai apa yang dijanjikan Tunan

Kita ada di Yerusalem di takhta Tuhan, berkumpul bersama bangsa-bangsa yang mencintai Tuhan dan demi namaNya kita ada di sana. Yang terakhir membuktikan bahwa hidup ini berubah dari kekerasan hati yang jahat. Semoga malam ini kita semua belajar dari Firman Tuhan ini. Katakan “Yesus Engkau tidak berubah, saya yang harus berubah”.

Tuhan memberkati.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar