20171025

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 25 Oktober 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 3:19-20
3:19 Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku, engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku.
3:20 Tetapi sesungguhnya, seperti seorang isteri tidak setia terhadap temannya, demikianlah kamu tidak setia terhadap Aku, hai kaum Israel, demikianlah firman TUHAN.

Pada ayat 19 Tuhan mengungkap status Tuhan dan Israel bagaikan bapa dan anak. Kemudian ayat 20 berubah, Tuhan mengangkat status seperti seorang suami dan isteri tetapi isteri yang berkhianat.

Sebagai Bapa, semua fasilitas sudah Tuhan sediakan. Tanah yang elok atau tanah yang permai sudah disiapkan dan diberikan kepada anak. Itu dicatat pada ayat 19. Bapa dalam bahasa Yunaninya adalah pater, yang menggambarkan hubungan mesra antara Bapa dan anak-anak. Kata kedua tentang Bapa adalah patria, artinya Bapa menyediakan segala-galanya kepada anak. Kedua kata ini mengandung arti kepemimpinan Bapa kepada anak-anakNya dan hubungan anak dan Bapa yang harmonis .

Jadi bila kita menyapa Dia Bapa berarti kita melihat awal kita dilahirkan kembali masuk dalam keluarga Bapa Sorgawi. Kita melihat bagaimana kita dilahirkan kembali sehingga kita bisa menyapa Allah di Sorga itu Bapa. Bila bapa ibu kekasih yang diberkati Tuhan menyadari kelahiran barumu masuk dalam keluarga yang luar biasa ini, keluarga yang mulia, keluarga yang kudus, maka saudara harus rela ada di dalam kepemimpinanNya.

Tetapi kenyataannya, ayat 19 tadi, Israel tidak lagi berada pada kepemimpinan Bapa. Ini adalah nasihat atau pembelajaran Tuhan kepadaku dan kepada saudara. Mengaku Tuhan itu Bapa, berarti kita turunanNya. Sebagai turunanNya, Tuhan mendambakan hubunganmu dengan Bapa ada di dalam suasana mesra. Mengapa? Sebab Bapa itu telah menyediakan segala-galanya. Apalagi kepada orang Israel ini, Tuhan menyediakan tanah permai. Itu untuk Israel secara daging, tetapi untuk kita Israel secara rohani, Tuhan telah menyediakan negeri yang luar biasa. Kemudian dari sana kita menanti Juruselamat yang akan datang dan kita akan dibawa ke negeri ini. Apalagi yang kurang.

Itu sebabnya alangkah tidak bijaknya kalau saya dan saudara mengaku Dia Bapa tetapi hubunganmu tidak harmonis, hubunganmu dengan Bapa tidak elok, tidak ada suasana penuh kasih sayang. Bapa sudah jelas penuh kasih sayang, yang Dia cari dari kehidupan anak itu adalah kasih sayang kepada Bapa. Sebab yang menyapa Bapa itu bukan hanya kita namun banyak keturunanNya. Rasul Paulus sampai sujud di hadapan Bapa dan dia menyebut bahwa Bapa itu memiliki segala keturunan di Sorga dan di bumi. Sampai tiga kali dia mendoakan khusus anak-anakNya ini yang sedang dia hadapi dan layani. Pada doa kedua didoakan agar anak-anakNya ini mengerti kasih Bapa itu.
Efesus 3:14
3:14 Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,

Tidak diragukan hubungan rasul Paulus dengan Bapa, dia sangat mencintai Bapanya. Juga kita tidak meragukan kasih Bapa kepada rasul Paulus. Dikatakan “aku sujud” berarti dia menyerah kepada kepemimpinan Bapa. Ini rasul spesial untuk kita bangsa kafir. Dia berani berkata “ikutilah teladanku seperti aku meneladani Tuhan”. Kalau dia tunduk kepada kepemimpinan Bapa maka kita orang yang dimenangkan lewat pelayanannya, kita juga harus mengambil teladan untuk tunduk pada kepemimpinan Bapa kalau kita mengaku sudah lahir dalam keluarga Allah.

Efesus 3:15
3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.

Jadi orang-orang yang mendahului yang tunduk pada Bapa, mereka ada di sana, mereka adalah bagian keturunan Bapa yang sudah berimigrasi ke sorga. Sekarang kita masih ada di sini. Ketika kita dilahirkan dalam keluarga Allah, meterai nama ini nyata.

Tadinya kita dilahirkan secara daging oleh ibu kita, sekarang kita sudah lahir baru maka kita menerima namaNya. Masakan kita khianati! Jangan sampai kita tidak berimigrasi ke sana sebab turunanNya sudah ada yang mendahului di sana. Anak-anakNya sudah banyak mendahului ke sana. Tetapi kita yang masih di bumi kadang masih keras kepala, tidak mau tunduk kepada Bapa dalam kepemimpinanNya. Padahal kita disiapkan tanah yang lebih dari bangsa Israel, Yerusalem Sorgawi. Apakah ini masih kurang.

Efesus 3:16
3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,

Ini diwariskan kepada kita. Ini fasilitas dari Pater, ini pemberian dari Patria. Rasul Paulus menikmati dan dia berdoa supaya anakNya yang masih ada di sini juga menikmatinya kelak.

Efesus 3:17
3:17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.
Ini kasih yang dicari Tuhan antara Bapa dan anak. Contohnya Kristus Yesus dengan Bapa sorgawi. Di mana pemahaman kita, di mana kesadaran kita? Kita mengatakan Bapa Sorgawi tetapi kita tidak menjaga dan tidak menghormati nama Bapa yang kita sandang itu. Awas, jangan kita terbuang! jangan kita hilang kendali!

Efesus 3:18
3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,

Ini kasih Bapa dalam paket Kristus Yesus, salib Golgota. Lebarnya, panjangnya dan tingginya hanya kita lihat pada salib. Itu kasih Allah. Karena Allah mengasihi dunia ini sehingga dikaruniakan AnakNya yang Tunggal, sehingga yang percaya padaNya selamat. Apakah masih ada yang tidak percaya. Kita ada di sini sebagai bukti kita percaya, jangan khianati Dia. Kalau berkhianat kita pasti terbuang.

Efesus 3:19
3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Ini doa yang ketiga, supaya dipenuhi seluruh kepenuhan Allah. Itu siapa punya perbuatan, siapa punya perilaku? Itu adalah perbuatan Bapa kepada anak-anakNya.

Efesus 3:20-21
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.

Sampai turun temurun, saya dan saudara adalah turunanNya sampai sekarang. Tuhan menginginkan ini semua, Tuhan merindukan untuk mendapatkan kasih mesra dari anak-anaknya untuk membawa bau harum ke mana kita pergi. Bukan membawa bau busuk! Itu anak pengkhianant. Harus bertobat, harus minta ampun, sebab bisa disingkir dan dibuang oleh Tuhan. Contoh konkrit dalam Markus pasal 14, sampai Tuhan mengatakan “memang Aku akan pergi tetapi celaka bagi orang yang menyerahkan Aku. Alangkah baiknya jangan dia dilahirkan”. Pengertian “jangan dia dilahirkan” lebih baik jangan lahir baru kalau kita mau mengkhianati. Lebih baik tetap kafir, lebih baik tetap hidup dalam kegelapan dari pada lahir baru kemudian mengkhianati paket dari Bapa itulah Yesus (Kepala) dan mengkhianati murid yang lain, itu mengkhianati tubuh. Pengajaran ini sudah terlalu tandas bagi kita tetapi masih juga ada yang terobos! Tidak takut pada murka Bapa!
Markus 14:18
14:18 Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku."
Sudah sehidangan, menikmati perjamuan kudus bersama, tetapi kenapa tega mengkhianati.
Markus 14:19
14:19 Maka sedihlah hati mereka dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"

Siapa yang sedih? Itulah murid-murid yang lain. Itu menunjukkan kalau ayat 18 itu mengkhianati kepala, ayat 19 mengkhianati tubuh.
Markus 14:20-21
14:20 Ia menjawab: "Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, dia yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku.
14:21 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

Lebih baik dia tidak lahir baru dari pada mengkhianati yang melahirkan dia. Kita masih diberi kesempatan untuk menyesal dan bertobat. Yudas Iskariot menyesal tetapi tidak bertobat. Jangan hanya sampai penyesalan tetapi harus bertobat. Itu sebabnya kita masih dikoreksi. Jangan hanya sampai berkata “saya menyesal” buktikan saudara bertobat, jangan lakukan lagi.

Ini hubungan Bapa, ini adalah Pater berarti hubungan Tuhan yang disapa Bapa dengan anak keturunanNya yang bersuasana penuh kasih sayang. Apa yang kita ragukan dari Bapa. Bagi Israel sampai Tuhan menyediakan negeri permai, disediakan segala-galanya. Tetapi Tuhan tidak menemukan dalam diri mereka tunduk pada kepemimpinanNya.

Yeremia 3:19
3:19 Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku, engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku.

Israel ini Tuhan sebutkan “anak-anakKu” dan Tuhan wariskan negeri yang paling permai. Tetapi ternyata mereka berbalik. Dua nabi dan dua imam yang bersaksi bahwa Tuhan memberikan tanah permai. Yeremia sebagai nabi juga sebagai imam dan Yehezkiel juga nabi dan imam. Mereka berdua ini menceritakan bagaimana Bapa memberikan tanah permai kepada anak-anakNya.

Sebenarnya konsep ini tidak rumit lagi bagi kita. Kehidupan yang mendapat tanah permai adalah kehidupan yang dilayani oleh imam yaitu Firman pengajaran dan kehidupan yang dilayani oleh nabi berarti Firman nubuatan. Itu pertanda saudara sedang dikasihi oleh Bapa, Tuhan sedang mencurahkan berkat utamanya negeri permai.

Yehezkiel 20:6
20:6 Pada hari itu Aku bersumpah kepada mereka untuk membawa mereka dari tanah Mesir ke tanah yang Kupilih baginya, negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, tanah yang permai di antara semua negeri.

Yeremia keturunan imam, Yehezkiel juga keturunan imam. Jadi pelayanan nabi (Firman nubuatan) dan pelayanan imam (Firman pengajaran), adalah untuk mempertahankan suasana hubungan Bapa dengan anak supaya indah. Karena Bapa telah menyediakan negeri yang paling permai, dikatakan oleh Yeremia. Kemudian negeri yang paling indah, dikatakan oleh Yehezkiel.

Pemberian negeri ini bukan asal, pemberian negeri ini bukan gampang-gampangan. Tuhan bersaksi bagaimanan untuk memilih negeri ini, untuk memberikan kepada anak-anakNya, untuk memberikan tanah permai yang lebih permai dan lebih indah dari yang dimiliki oleh bangsa-bangsa lain. Tanah ini direbut oleh tangan perkasa Tuhan.

Walaupun secara kasat mata kita melihat Israel yang berperang tetapi kalau mereka yang mengandalkan diri tidak akan bisa. Menghadapi Ai yang kecil saja mereka tumbang 36 orang karena mengandalkan diri. Yerikho yang besar bisa mereka hancurkan karena Tuhan, tetapi menghadapi Ai mereka justru dikejar. Untung Tuhan menyadarkan mereka apa yang salah. Itu membuktikan dalam peperangan itu Tuhan yang berperang bagi mereka.
Mazmur 44:4
44:4 Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki negeri, bukan lengan mereka yang memberikan mereka kemenangan, melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya wajah-Mu, sebab Engkau berkenan kepada mereka.

Di sini tersimpul kasih Bapa kepada anak-anakNya. Puji Tuhan, kalau kita mewarisi negeri bukan karena kekuatan kita tetapi lewat pergumulan Yesus di Golgota kita mendapat waris. Ada tujuh seruan yang Dia ucapkan di sana. Ada lima alat yang ikut mengkoyakkan tubuhNya untuk memberi waris negeri kepada kita. Sebabnya sebagai hamba Tuhan saya mengajar diriku “sebagai gembala saya sangat menghargai korban Kristus”. Sebagai hamba Tuhan saya harus meneruskan kepada jemaat, ayo kita berterima kasih, kita syukuri, katakan “terima kasih Tuhan. Biarlah hubungan saudara dan saya dengan Bapa ada hubungan kasih sayang”. Jangan dulu berbicara Yeremia 3:20, itu sudah hubungan suami isteri. Lebih dahulu hubungan bapa dan anak.

Bapa dalam bahasa gerika adalah phater artinya hubungan mesra antara bapa dan anak. Kemudian ada kata kedua yaitu Patria yang menunjuk bahwa segala-galanya dari padaNya, Dia yang memberi kepada anak-anaknya. Kedua kata ini mengandung kepemimpinan Bapa kepada anak. Jadi kalau kita sudah salah dalam melangkah minggu kemarin, bulan kemarin, tahun kemarin, ayo kita berdamai dengan Bapa. Jangan sampai Dia membuang kita dan berkata “alangkah baiknya kamu tidak lahir baru!”. Berarti tidak masuk dalam keluarga Tuhan, alias dibuang oleh Tuhan.

Itu tujuan kita bersekutu dan beribadah agar kita mendengar luapan isi hati dan kasih sayang Tuhan kepadaku dan kepadamu. “Saya banyak kali menyakiti hatimu Bapa. Ampuni saya, saya mau bertobat”. Itu yang memang Tuhan tunggu. Kalau saudara membaca sampai ayat 20 sampai 25, Israel bertobat. Mereka berkata “kami malu Tuhan ketika meninggalkan Engkau, sekarang kami menyandang malu”. Ada tujuh bahasa pertobatan di dalamnya mulai dari ayat 21 sampai 25. Tuhan menanti itu. Akhirnya mereka mengatakan “kami malu Tuhan” ini penyesalan anak. Di tambah lagi ini penyesalan isteri terhadap suami, itulah Yesus.

Kalau ini ada pada kita bijaklah saudara, datanglah kepada Tuhan. “Tuhan saya malu melihat hidupku masa lampau, bulan kemarin, tahun kemarin, saya malu Tuhan.” Itu yang baik dan indah di mata Tuhan.

Itu sebabnya mereka mendapat negeri itu bukan karena pedang tetapi karena lengan Tuhan, karena keperkasaan Tuhan, karena kekuatan Tuhan.
Mazmur 78:54-55
78:54 dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, yakni pegunungan ini, yang diperoleh tangan kanan-Nya;
78:55 dihalau-Nya bangsa-bangsa dari depan mereka, dibagi-bagikan-Nya kepada mereka tanah pusaka dengan tali pengukur, dan disuruh-Nya suku-suku Israel mendiami kemah-kemah mereka itu.

Tuhan yang menyerakkan, Tuhan yang membawa, Tuhan yang menghalau bangsa di sana. Secara rohani saya sudah ada di Yerusalem Sorgawi.
Ibrani 12:22
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,

Secara tubuh saya masih ada di bumi. Tetapi jangan sampai rohani saya amburadul sehingga saya diusir dari sana, ini jangan sampai terjadi.

Dua nabi, dua imam yang bersaksi tentang pemberian Tuhan yang sangat permai ini. Kalau Israel ada di sana secara jasmani. Tetapi secara rohani itu tidak ada bandingannya dengan Yerusalem yang ada di sana. Itu jelas Tuhan katakan dalam:
Mazmur 44:4
44:4 Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki negeri, bukan lengan mereka yang memberikan mereka kemenangan, melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya wajah-Mu, sebab Engkau berkenan kepada mereka.

Apakah kita masih menganggap kurang, apakah kita merasa ini belum cukup. Untuk kita bisa mewarisi negeri yang permai itu, Yesus rela membayar harganya. Itu sebabnya supaya kita tahu lebar, tinggi dan dalamnya kasih Tuhan, itulah salib Golgota. Begitu rupa pengorbanan Kristus hanya untuk menyelamatkan kita agar kita bisa mewarisi negeri yang permai. Agar jangan hanya sekedar slogan “oo Yerusalem Baru, kota mulia, hatiku rindu ke sana” tetapi tidak ada tindakan. Bahkan tindakannya menghina Sang Pemberi. Ini jangan terjadi di dalam diri kita.

Kita lihat bagaimana akhirnya Israel menyesal.
Yeremia 3:21
3:21 Dengar! Di atas bukit-bukit gundul kedengaran tangis memohon-mohon dari anak-anak Israel, sebab mereka telah memilih jalan yang sesat, dan telah melupakan TUHAN, Allah mereka.

Ada ratap tangis di bukit gundul. Sebenarnya di zaman Bileam, yang terjadi di bukit gundul Tuhan mengganti kutuk menjadi berkat. Tetapi karena Israel tidak menghargai hubungannya dengan Bapa zaman Yeremia, jadinya bukan berkat yang mereka terima tetapi kutuk, akhirnya mereka menangis.

Yeremia 3:22
3:22 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad! Aku akan menyembuhkan engkau dari murtadmu." "Inilah kami, kami datang kepada-Mu, sebab Engkaulah TUHAN, Allah kami.

Kutuk akan Tuhan ganti dengan berkat asalkan mereka mau kembali. Ajakan Tuhan di ayat 22 ini berawal dari ayat 21, mereka ada ratap tangis, ada penyesalan mau bertobat sehingga Tuhan dengar ratap tangis mereka. Di sini ada pertobatan.

Yeremia 3:23
3:23 Sesungguhnya, bukit-bukit pengorbanan adalah tipu daya, yakni keramaian di atas bukit-bukit itu! Sesungguhnya, hanya pada TUHAN, Allah kita, ada keselamatan Israel!

Ternyata yang mereka ikuti selama ini, berhala-berhala hanya menguras mereka sampai habis. Ini kalau kita keras hati, bukannya diberkati tetapi dikuras oleh berhala, bukan oleh Tuhan.

Yeremia 3:24
3:24 Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda kita; kambing domba mereka dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka.

Ini jika ada berhala keras hati akhirnya menelan semua yang ada pada kita, tidak kita nikmati.

Yeremia 3:25
3:25 Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu, dan biarlah noda kita menyelimuti kita, sebab kita telah berdosa kepada TUHAN, Allah kita, yakni kita dan nenek moyang kita dari masa muda kita sampai hari ini; dan kita tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."

Ini penyesalan Israel yaitu tindakan pertobatan. Mereka tahu ketika mereka tidak akrab dengan Tuhan tetapi akrab dengan berhala, benar-benar rohani mereka hancur.

Itu sebabnya kekasih yang diberkati Tuhan, orang yang menolak Firman pengajaran dan Firman nubuatan sama dengan cinta kepada kutuk. Karena Firman pengajaran untuk memberikan binaan kepadanya untuk menerima berkat, Firman nubuatan menunjukkan di mana lokasi tujuan akhir kita. Itu yang disaksikan oleh Yeremia sebagai nabi dan sebagai imam dan itu juga yang disaksikan oleh Yehezkiel sebagai nabi dan sebagai imam agar mereka menerima berkat, jangan kutuk. Kalau menolak Firman pengajaran dan menolak Firman nubuatan, sama dengan menolak berkat.
Mazmur 109:17-18
109:17 Ia cinta kepada kutuk -- biarlah itu datang kepadanya; ia tidak suka kepada berkat -- biarlah itu menjauh dari padanya.
109:18 Ia memakai kutuk sebagai bajunya -- biarlah itu merembes seperti air ke dalam dirinya, dan seperti minyak ke dalam tulang-tulangnya;

Firman pengajaran lewat pelayanan iman untuk membawa kita mendapatkan berkat, Firman nubuatan menunjuk di mana lokasi kita mendapatkan berkat. Gereja Tuhan dijamin oleh Tuhan lewat doa rasul Paulus. Sampai dia mengatakan kekayaan dan kemuliaan sudah disediakan Tuhan. Rasul Paulus sebagai hamba Tuhan mendoakan jemaat- jemaat Tuhan. Ini menjadi teladan bagi kami hamba Tuhab agar memberikan pelayanan doa-doa syafaat agar umat Tuhan yang Tuhan percayakan untuk kami layani, bisa menikmati negeri permai, di mana ada kekayaan dan kemuliaan.
Efesus 3:14
3:14 Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,

Dia menjaga hubungan mesra dengan Bapa dan membawa diri berada pada kepemimpinan Bapa atau Patria.

Efesus 3:15-18
3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.
3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
3:17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.
3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,

Dia tidak berdoa hanya untuk dia tetapi bersama-sama dengan orang kudus. Lebar, panjang dan tinggi ini adalah salib Kristus.

Efesus 3:19
3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Walaupun tidak punya pendidikan formal tetapi Tuhan akan membuka pikiran kita sehingga mengerti. Semua diberikan lengkap, sempurna/ salem, teleyohi, Tuhan berikan.

Efesus 3:20-21
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.

Amin itu adalah kata cipta yang terakhir. Sempurna bagi saya dan saudara.

Sebabnya hargai, sebagai status anak bagaimana kita memberi diri dalam kepemimpinan kepala rumah tangga yaitu Bapa di Sorga. Bagaimana jika dalam rumah tangga di dunia ini kemudian kita tidak tunduk kepada ayah jasmani sebagai kepala rumah tangga. Ketika kita telah dilahirkan kembali masuk dalam keluarga Allah maka wajiblah saudara tunduk pada kepemimpinan Kepala keluarga Allah, Bapa segala Roh yang ada di Sorga.

Prakteknya mulai dari dalam nikah. Anak-anak hormati orang tua. Apalagi seperti saya bukan hanya status ayah tetapi gembala. Berarti menyandang dua status, orang tua jasmani dan orang tua rohani.

Ini menunjuk orang tua rohani yaitu gembala sebagai pemimpin hal yang rohani.
Efesus 6:1
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.

Ini menunjuk orang tua jasmani:
Efesus 6:2
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:

Janji Tuhan diberikan umur panjang. Berarti Yerusalem Baru. Ke sana sebenarnya kita. Coba kalau kita renungkan dan kita lebih resapi bagaimana sebenarnya kita sebagai anak.

Tuhan Yesus memberikan suatu perumpamaan, ini dalam bentuk pengajaran.
Matius 21:28-29
21:28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.
21:29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.

Anak sulung ini berkata “aku mau kerja” tetapi apa tindakannya? “sekarang aku tidak mau”. Kemudian datang pada anak bungsu.

Matius 21:30-31
21:30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.
21:31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Sebab mereka ini diibaratkan anak bungsu yang berkata “aku tidak mau” tetapi akhirnya bertobat dan menyesal, akhirnya mereka tembus. Tetapi yang berkata “aku mau” namun tidak ada tindakan pergi, ini sifat anak sulung yang tidak mau berada pada kepemimpinan bapa. Mereka tidak mau bekerja di perusahaan Bapa.

Jangan dulu berkata saya mau tetapi sekarang tidak mau lagi, itu anak sulung. Dulu saya tidak mau tetapi sekarang saya mau, itu anak bungsu. Kita ambil kedua pelajaran ini. Biarlah kita katakan seperti anak sulung “saya mau” kemudian ambil perbuatan anak bungsu “saya mau pergi” dan bekerja di ladang bapa.

Ini kasih Bapa kepada anak. Tuhan menunjuk perhatian Bapa kepada kedua anakNya ini. Siapa sesungguhnya mereka-mereka ini? Dalam pengajaran Firman Tuhan kita melihat kehidupan-kehidupan yang seperti itu.
Matius 8:11
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,

Dari timur dan barat, tidak dikatakan selatan dan utara. Berarti dari pintu gerbang ke ruangan maha suci. Ini bangsa kafir yang menerima pemberitaan Injil yang penuh kuasa, tidak terbinasakan dan kudus.

Matius 8:12
8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Siapa anak-anak kerajaan? Israel! Mereka datang karena mereka tahu akar rohani mereka yakni Abraham, Ishak dan Yakub.
Roma 11:18
11:18 janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.

Ini Tuhan katakan setelah bicara tentang pohon Zaitun hutan. Karena mereka meneladani Abraham, Ishak dan Yakub maka mereka makan sehindangan. Kalau kita mau makan sehidangan dengan mereka ini, mulailah mempraktekkan dari timur ke barat.

Ayat ini disampaikan ketika Tuhan tercengang-cengang mendengar ucapan bangsa kafir dan berkata “Aku belum pernah menemukan iman sebesar ini dari orang Israel, Yesus temukan justru dari bangsa kafir”. Inilah orang yang menghargai berita dari timur ke barat.

Coba saudara lihat nasib orang Israel, kurang lebih 2000 tahun. Di mana masa lampau penderitaan yang sangat keji mereka dibantai di mana-mana, di dorong pada gelap yang paling gelap. Ini catatan sejarah untuk membuat kita takut akan hukuman Tuhan dan mencintai Bapa di Sorga, lebih lagi kita mencintai Kekasih kita. Jangan sampai kita dibuang pada kegelapan yang paling gelap, di sana ratap dan gertak gigi.

Israel sudah mengalami. Jutaan orang Yahudi dibunuh oleh Hitler. Itu diceritakan oleh orang yang luput. Di gerbong kereta api dilompat dan menulis pengalaman yang mengerikan. Mereka dimasukan di ruangan tertutup kemudian dari luar disemprotkan gas beracun. Mereka mati menggelepar seperti binatang karena menghirup racun. Begitu kejam Hitler. Tetapi 3,5 tahun aniaya lebih hebat dari itu.

Jangan sampai kita dicampakan, biarlah kita menghargai berita dari Timur sampai Barat.
Markus 16:8
16:8 Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.
Dari Timur berarti dari pintu gerbang sampai ke Barat berarti ruangan maha suci. Itulah berita yang harus menggarap kita. Karena dari situ kita dibawa ke dalam keluarga Allah. Ini berita yang diberi oleh Tuhan untuk menggarap kita. Walaupun secara rohani itu sudah kita nikmati, itu harus menjadi kenyataan kita ada di negeri permai yang sudah Tuhan sediakan.

Bangsa Israel mewarisi Kanaan karena lengan kuatnya Tuhan, bukan karena pedang mereka. Kita mewarisi Yerusalem Baru bukan karena kekuatan kita tetapi karena Yesus rela di salib. Sampai hatikah saudara mengkhianati Yesus. Sampai hatikah hubunganmu dengan Bapa saudara nodai. Yang semestinya terjadi kasih sayang antara bapa dengan anak.

Yeremia 3:20 bicara pengkhianatan isteri kepada temannya yaitu suaminya. Ternyata Tuhan tidak hanya menginginkan status Bapa dan anak. Tetapi ditingkatkan Tuhan sebagai Suami dan gereja sebagai isteri. Masihkah kita tega mengkhianati suami kita. Sampai hatikah saudara mengkhianati Yesus tunanganmu. Ah.. keterlaluan kita kalau mengkhianati.

Itu sebabnya dalam pergumulan rasul Paulus, dia sampai tiga kali berdoa dan berdoa. Itu sikap hamba Tuhan. Saya memuji Tuhan sebab Tuhan memampukan saya dalam usia lanjut ini bisa berdoa dari setengah tiga sampai setengah enam untuk mendoakan umat Tuhan. Ini turunanmu Tuhan, kami ingin mengikuti keturunanMu yang ada di sorga. Sebab kekayaan yang luar biasa sudah Tuhan sediakan.
Efesus 3:15
3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.

Bertobatlah, malulah kita! Tuhan masih menghimbau kembali, jangan kita bertahan. Selama kita masih ada kekerasan hati, berarti ada berhala, maka semua yang ada pada kita dikuras. Jangan berpikir kalau kita keras hati lalu kita bisa terberkati. Ini bukan untuk orang kafir, tetapi pengajaran ini untuk kita supaya kita juga masuk ke sorga seperti keturunan yang sudah mendahului di sana.

Jangan khianati Yesus. Contoh Yudas Iskariot mengkhianati Yesus sebagai kepala dan dia mengkhianati rekan-rekannya yaitu tubuh. Ini jangan terjadi pada kita. Olehnya mari kita berterima kasih kepada Tuhan.

Titus 3:3-6
3:3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
3:6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,
Ini lahir baru. Kita menerima rahmat ketika kita lahir kembali, kita menyandang keluarga Allah. Allah itu Bapa kita karena kita dilahirkan kembali oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.

Lahir baru tujuannya adalah ini.
Titus 3:7-8
3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
3:8 Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.

Lakukan perkerjaan baik, mengabdilah kepada Bapa. Kasihilah Bapamu yang beri kesempatan kita dilahirkan kembali sehingga kita masuk dalam keluarga Allah. Jangalah kita berkhianat kepada Bapa. Jangan seperti anak sulung “aku mau pergi Bapa” kemudian tidak ada tindakan. Anak bungsu memang perkataannya pertama pahit di telinga Bapa “aku tidak mau!”. Tetapi kemudian dia menyesal dan dia pergi, dia menghibur hati Bapa.
Tuhan menyediakan yang terbaik bagi kita. Kami menyadari banyak mengkhianati Engkau dan menyakiti hati Bapa, ampuni kami Tuhan. Kami malu Tuhan, kami mau kembali.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar