20171021

Kebaktian Doa, Sabtu 21 Oktober 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 2:23-25
2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
2:25 dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.

Ketiga ayat ini ada hubungannya dengan pesta Paskah. Ibadah Paskah atau masa raya Paskah adalah saat kita dipisahkan dari dunia atau dari perhambaan dosa, kita dibebaskan lalu menjadi hamba kebenaran. Kita mau buktikan apakah kita ini sudah menjadi hamba kebenaran? Kalau belum menjadi hamba kebenaran berarti Paskah yang dirayakan itu belum dihayati atau belum dipahami benar oleh manusia Kristen itu sendiri.

Paskah memisahkan orang Israel dari Mesir, lewat domba Paskah. Demikian Paskah yang kita lakukan adalah kita dipisahkan dari dosa atau perhambaan dosa, menjadi hamba kebenaran.

Kalau kita sudah menjadi hamba kebenaran, itu adalah meterai bahwa kehidupan itu percaya kepada Tuhan. Kalau percaya kepada Tuhan tetapi belum menghambakan diri kepada kebenaran maka percaya itu adalah percaya sepihak, Tuhan belum mempercayakan diri kepadaNya. Kalau Tuhan sudah mempercayakan diri kepadanya maka orang yang dipercayai Tuhan itu menjadi hamba kebenaran, menjadi hamba dari yang mempercayai dia. Berarti Dia adalah majikan dan kita adalah hamba. Kalau sudah seperti itu berarti Majikan kita sudah mempercayakan diriNya kepada kita. Itulah bukti bahwa kehidupan itu telah dipisahkan dari Mesir/ dunia, lalu datang pada kerajaan Allah.
Roma 6:17-18
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

Kalau percaya Tuhan hanya karena tertarik pada tanda-tanda, bukan tertarik karena dia tahu bahwa dia dari hamba dosa dan datang kepada hamba kebenaran, satu saat dia akan menista Firman. Tidak dijamin hidupnya akan berjalan seperti yang dia inginkan atau seperti yang diingatkan oleh Tuhan. Ini jangan sampai terjadi pada diriku dan saudara.
Kalau kita mengikut Tuhan karena tertarik pada pengajaran sebab Dia adalah Majikan dan kita adalah hamba maka itu yang menjadi titik start kita dan kita dipercaya Tuhan. Kalau mengikut Tuhan hanya tertarik karena melihat tanda maka Tuhan tidak akan mempercayakan diriNya dan orang seperti itu satu waktu akan menista Tuhan/ tinggalkan Tuhan.

Tanda apa yang kurang yang dilihat oleh orang Israel baik yang yang di bumi maupun di langit, tetapi toh mereka menista Tuhan.
Bilangan 14:11
14:11 TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!

Jadi jika hanya melihat tanda, itu percaya yang dicela Tuhan.
II Korintus 5:7
5:7 -- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat --

Mereka percaya tetapi dicemooh Tuhan. Mengapa? Karena hanya melihat tanda. Bahkan itu yang seringkali dituntut oleh banyak orang Kristen. Kalau tidak ada mujizat, tidak ada tanda ajaib, maka itu kurang sedap. Kalau hanya dari sisi itu saudara jadikan pendorong supaya saudara percaya, ternyata sangat keliru di hadapan Tuhan.

Yohanes Pembaptis dalam pelayanannya, tidak ada mujizat yang dia lakukan. Tidak ada tanda-tanda ajaib yang dia lakukan. Tetapi semua yang dia ucap tentang Yesus itu benar dan banyak orang yang percaya.
Yohanes 10:40-42
10:40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ.
10:41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar."
10:42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

Apakah kurang kepercayaan Tuhan kepada Yohanes Pembaptis? Tetapi dia tidak membuat satu tandapun. Coba kalau penginjilan digelar di tempat terbuka dan disertai tanda mujizat, maka berjubel-jubel orang datang, orang dari lubang-lubang semut keluar semua. Kalau tidak ada tanda mujizat malah diremehkan. Padahal belum tentu dipercayai Tuhan.

Jadi percaya karena tanda dan percaya walaupun tidak ada tanda, mana yang bobotnya lebih berat? Mana yang lebih berisi dari kedua hal ini? Justru yang hanya melihat tanda, Yesus katakan “engkau tidak berbahagia”. Tetapi yang percaya sekalipun tidak melihat mujizat, dia berbahagia.
Yohanes 20:29
20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Bukan berarti kita tidak butuh mujizat. Kita butuh mujizat tetapi jangan sampai kita menganggap hal itu sebagai bukti sungguh dipercayai oleh Tuhan, sehingga kita menggandolinya. Ini yang justru satu saat bisa berpengaruh negatif.

Kehidupan yang semestinya diangkat untuk menjadi saksi, tetapi dia tidak diberikan kepercayaan. Berarti kalau hanya melihat tanda lalu mau tampil jadi saksi, Tuhan tidak menggaris bawahi. Karena itu kecenderungan manusia daging, termasuk pemberita itu sendiri.

Kita melihat masa-masa lampau begitu banyak penginjil luar biasa dipakai Tuhan tetapi berakhir menukik. Kenapa? Sebab Tuhan tidak mempercayakan diriNya kepada orang itu. Atau orang itu sendiri percaya namun tidak mempercayakan diri kepada Tuhan.

Banyak orang percaya, saya percaya, saudara juga percaya, tetapi belum tentu saya dan saudara mempercayakan diri kepada Tuhan. Di sini kelemahan banyak orang percaya. Kalau dia orang percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan maka tandanya dia memberi diri digembalakan. Di dalam penggembalaan itulah bukti bahwa dia mempercayakan diri kepada Tuhan.

Banyak penginjil-penginjil yang tidak tergembala. Padahal 4 jabatan itu yaitu guru, nabi, rasul dan penginjil harus tergembala, begitu juga gembala. Penggembalaan kami para gembala itu adalah melalui ibadah persekutuan ( fellowship).

Ibadah itu adalah suatu kebutuhan. Fellowship itu adalah kebutuhan. Kalau kita merasa itu suatu kebutuhan utama, maka kita tidak akan merendahkan ibadah karena itu adalah kebutuhan utama. Itu sebabnya kami hamba Tuhan juga perlu digembalakan.

Sebagai gembala yang digembalakan, saya harus taat kepada gembala saya. Satu waktu saya dapat jatah untuk melayani KKR di Sulawesi Utara. Dari 5 kali ibadah saya mendapat jatah 2 kali pelayanan Firman Allah dan 3 ibadah yang lain dilayani oleh 3 hamba Tuhan. Itu sudah dijadwal. Kemudian saya mendengar berita hambaNya berkata “kalau om Bernard melayani ibadah di Manado maka saya tidak mau memberkati pernikahan anaknya (Pdt. Handri)”. Begitu sinyal masuk saya langsung batalkan rencana itu karena dia gembalaku saya harus taat.

Kalau secara daging saya bisa memberkati anak saya sendiri. Tetapi pandangan sebagai orang yang digembalakan saya taat dan patuh karena saya mengajar domba itu harus tunduk dan patuh kepada gembala. Sebab saya tahu gembala saya itu melihat apa di depan yang bisa mencelakakan saya. Sekalipun saya sudah siapkan berita untuk disampaikan dalam KKR tersebut, tetapi saya batalkan.

Bagaimana mengaku gembala tetapi tidak taat kepada penggembalaan, itu berarti dia percaya kepada Tuhan tetapi tidak mempercayakan diri kepada Tuhan. Itu berarti rohaninya masih psucikos (percaya tapi belum lahir baru). Kalau percaya dan sudah lahir baru disebut sarcikos. Sedangkan kita mau mencapai tingkat pnoumacikos (dewasa rohani).

Kalau hanya sampai pada titik percaya dan tidak mempercayakan diri kepada Tuhan maka Tuhan tidak percayai dia. Kalau percaya kepada Tuhan dan mempercayakan diri kepada Tuhan maka pasti Tuhan mempercayai dia. Kehidupan seperti itu pasti ada kesaksian dalam dirinya. Bukan seperti setan, setan percaya tetapi tidak mempercayakan diri kepada Tuhan. Maka kesaksiannya diblokir oleh Tuhan. Jangan saudara seperti itu.

I Yohanes 5:9
5:9 Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.

Kesaksian manusia saja kita terima, kenapa kesaksian Tuhan yang lebih kuat tidak bisa kita terima? Sewajarnya kesaksian Tuhan yang lebih kuat ini yang kita terima.

I Yohanes 5:10
5:10 Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.

Kalau dia percaya kesaksian dari Tuhan maka dia pasti mempercayakan diri kepada Tuhan. Ini taruhannya, ini konsekuensi yang harus kita lakoni. Kalau hal ini ada maka gereja Tuhan itu akan bersaksi dan kesaksiannya tidak akan diblokir oleh Tuhan, tidak akan dicemooh oleh Tuhan. Tetapi kesaksian dari setan dicemooh oleh Tuhan.

Apakah salah kesaksian seorang hamba perempuan yang berteriak “orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi”? Semua yang dia katakan itu benar, tetapi kesaksiannya diblokir.
Kisah Para Rasul 16:16-17
16:16 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.
16:17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."

Orang bisa berpikir “coba, sedangkan setan bersaksi”. Kalau dalam gereja ada seperti ini pasti orang berkata “hebat ini, pendeta itu dipakai Tuhan luar biasa. Ada tanda mujizat sampai setan mengakui”.

Kisah Para Rasul 16:18
16:18 Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.

Ternyata kesaksian dari setan ini hanya mengganggu, tidak ada manfaatnya, itu hanya merusak. Kalau melihat kesaksiannya ini seakan-akan tidak ada kurangnya lagi. Kalau kesaksian model seperti kita, kita semua sudah habis tertipu. Tetapi Paulus sebagai hamba Tuhan, ada roh pertimbangan dalam dirinya, ada Roh Kudus dan dia tahu itu pekerjaan iblis. Dia berbalik ke belakang dan menengking roh jahat itu dan setan itu keluar dari perempuan itu.

Kalau saudara bersaksi kepada orang lain, jangan sampai indah kabar dari rupa. Bersaksi tentang Yesus Juruselamat tetapi orang lain malah berkata pada yang bersaksi itu “engkau juga tidak berubah (setan)!”. Jadi kesaksiannya tidak mantap.

Itu contoh bentuk kesaksian yang ditolak. Kalau hanya dilihat dari ucapannya tidak ada yang salah, semua jempolan, semua benar sekali. "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan". Perkataan ini apalagi salahnya. Tetapi ada motivasi-motivasi yang lain sebab setan itu pembohong, setan itu penipu. Tidak ada iblis yang baik. Jangan kita dikibuli dengan seruan-seruan setan walaupun kelihatan enak didengar.

Ini yang harus kita jaga di penghujung akhir zaman ini supaya kita gereja Tuhan tidak terjebak. Apalagi menjelang Tuhan Yesus sudah dekat datang, jangan sampai kita salah.

Gereja Tuhan bersama Roh Kudus harus bersaksi dan mengajak. Gereja Tuhan dan Roh Kudus mengajak, mengundang dan sudah tersedia fasilitas. Berarti mereka memfasilitasi orang yang diajak.
Wahyu 22:17
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

Berarti mereka sudah punya fasilitas, sudah mempunyai air kehidupan. Mereka berani mengundang karena ada air kehidupan dalam diri mereka. Ini adalah kehidupan yang percaya Tuhan dan mempercayakan diri kepada Tuhan sehingga Tuhan percayai dia untuk menjadi penampung air kehidupan. Itu sebabnya kesaksiannya mantap sebab sudah memiliki wadah untuk menampung air kehidupan yang didapat dengan cuma-cuma, sehingga mereka juga memberi dengan cuma-cuma.
Matius 10:8
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Sebelum kita mengajak orang, kita sudah harus punya kelengkapan, kita sudah harus memfasilitasi diri kita, harus ada kelengkapan-kelengkapan Ilahi. Ini yang akan menunjang ajakan kita kepada orang lain lewat kesaksian kita.

Kalau kita diajak orang, tidak usah bertahar-tahar. Lihat kalau kita diajak oleh seseorang dan orang itu sudah difasilitasi, sudah dilengkapi Tuhan dan ada kesaksian dalam hidupnya tidak mementingkan diri sendiri, selalu memberi dengan cuma-cuma, maka ayo kita melangkah mengikuti ajakannya.
Mazmur 122:1-2
122:1 Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."
122:2 Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

Jadi ketika Daud diajak, dia melihat orang yang mengajak itu adalah orang yang sudah difasilitasi oleh Tuhan. Dia adalah orang percaya yang mempercayakan diri kepada Tuhan sehingga Tuhan memfasilitasi dia.

Kalau kita diajak, berarti sudah siap menunya, sudah siap kita dijamu. Kalau saya mengundang saudara lalu saya tidak siap menyediakan apa yang menjadi tujuan saya mengundang saudara, apa kata orang.

Mazmur 36:9
36:9 Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu; Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu.

Orang yang mengajak itu, mengajak ke rumah Tuhan. Yang diajak juga tidak bertahar-tahar, dia langsung melangkah ke rumah Tuhan. Sebab yang mengajak itu tahu di rumah Tuhan kita akan dikenyangkan dengan lemak dan dipuaskan dengan minuman dari air kesenangan Tuhan, apalagi yang kurang. Jadi kehidupan yang mengajak orang ke rumah Tuhan, dia tahu di sana ada jamuan Tuhan yang berlemak dan sumsum.

Lemak itu seharusnya hanya untuk Tuhan. Tetapi sekarang Tuhan siap memberikan hakNya kepada saudara.
Imamat 3:16
3:16 Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.

Kemudian ada air kesenanganNya. Apa itu air kesenangan?
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Kita dimandikan dengan air Firman Tuhan demi kesenanganNya yaitu supaya kita tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Kita harus mengerti ini bahwa makanan punya Tuhan diberikan kepada kita dan kesenangan Tuhan didrop kepada kita.

Apakah kita sudah menikmati kesenangan Tuhan. Apakah kita menikmati hak-haknya Tuhan diberikan kepada kita? Kalau itu sudah ada pada kita berarti kita bersama Tuhan sudah kuat kerja samanya. Berarti saudara percaya Tuhan serta mempercayakan diri kepada Tuhan dan Tuhan juga mempercayakan diriNya kepada saudara. Jika saudara seperti itu kita kuat, apalagi yang mau diragukan.

Makanan yang menjadi hak Tuhan diberikan kepada kita.
Yesaya 25:6
25:6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.

Bukan berarti kita sembelih sapi dan domba lalu lemaknya kita makan. Maksudnya di sini hak Tuhan (kuasa) diberikan kepada kita.

Yesaya 25:7-8
25:7 Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.
25:8 Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.

Lebih dahulu Tuhan Yesus menghapus air mata kita. Tetapi Yesus sering sedih, acapkali menangis. Siapa yang menghapus air mata Tuhan Yesus? Itulah yang tampil dalam Yesaya 62:5. Saudaralah yang menghapus air mata Tuhan sehingga Tuhan girang gembira melihat Mempelai WanitaNya.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Jadi imbang, Tuhan menghapus air mata kita dan kita menghapus air mata Tuhan.

Ibrani 5:7
5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.

Yesus meratap dan menangis kalau Dia berdoa kepada Bapa. Jadi orang yang tidak senang melihat umat Tuhan berdoa sambil menangis, berarti dia mengolok-olok Yesus.
banyak tantangan yang kita alami sebagai umat Tuhan yang hidup pada akhir zaman ini. Tetapi ingat, yang paling utama dalam segala kehidupan kita adalah kita melangkah datang ke rumah Tuhan. Daud mengatakan “sekarang kaki kami ada di pintu gerbang Yerusalem”. Ada makanan yang berlemak, yang bersumsum dan yang gemuk di situ sudah Tuhan sediakan bagi kita.

Saya berbahagia karena saya bisa menikmati haknya Tuhan. Yang sebenarnya itu tidak diperkenankan kita makan. Tetapi Tuhan berikan hakNya itu untuk kita makan. Itulah uniknya orang beribadah.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar