20171014

Kebaktian Doa, Sabtu 14 Oktober 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 2:21-25
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
2:25 dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.

Dalam menghadapi keadaan gereja Tuhan yang sudah amburadul, penggunaan rumah ibadah yang sudah diselewengkan, tujuan ibadah pelayanan sudah salah arah, itulah yang ditemukan Tuhan dalam Injil Yohanes pasal 2. Kemudian tidak jera, mereka tetap melakukan dan pada akhir pelayanan Yesus, ternyata Dia menemukan kembali Bait Allah yang adalah tempat umat Tuhan berkumpul beribadah dan melayani Tuhan, sama seperti yang awal Dia jumpai. Dalam 3,5 tahun Yesus melayani, dua kali Yesus mengadakan penyucian Bait Allah. Ini tidak hanya untuk Israel dulu, tetapi ini bernubuat untuk gereja Tuhan dan khususnya gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini.

Ketika Tuhan melakukan penyucian atau pembersihan, jangan kita mengambil sikap seperti orang Yahudi yang berbalik menantang Tuhan. Biarlah kita menyambut, karena cambuk Tuhan itu adalah cintanya Tuhan kepada kita gerejaNya yang acap kali salah tanggap. Ketika Tuhan menyucikan kita lewat perkataan Firman Tuhan ataupun lewat cambuk hajaran Tuhan, seringkali kita umat Tuhan salah menanggapinya. Tetapi bila kita menanggapi dengan benar maka berkat ibadah dan pelayanan menjadi nyata.

Ibadah dan pelayanan itu mengandung janji Tuhan bukan hanya untuk yang sekarang tetapi yang akan datang. Tetapi kalau latihan badani, berarti menghimpun hal-hal yang duniawi, terbatas gunanya. Tetapi ibadah pelayanan bermanfaat sekarang dan utamanya yang akan datang yaitu ketika terjadi peristiwa pharusia, di mana gereja yang sesuai selera Tuhan disingkirkan oleh Tuhan dan yang beribadah melayani tetapi menyalah gunakan ibadah pelayanan akan tertinggal 3,5 tahun aniaya antikristus. Di situlah terjadi perbedaan yang jelas antara orang fasik dan orang benar, perbedaan antara orang yang beribadah dan yang tidak beribadah.
Maleakhi 3:18
3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Sekarang mungkin kita bertanya-tanya kenapa tidak ada perbedaan. Tetapi saya secara pribadi merasakan nyata perbedaan orang yang beribadah melayani Tuhan dengan serius yang sesuai dengan selera Tuhan. Kehidupan orang itu kelihatan beda dengan orang yang ogah-ogahan dalam ibadah pelayanan. Semoga kita tidak menjadi kehidupan Kristen yang ogah-ogahan beribadah dan melayani.

Ternyata ketika Tuhan melakukan pembersihan dan berucap seperti dalam Yohanes 2:19, mereka belum mengerti. Apakah kurang urapan Yesus sehingga ucapanNya tidak mereka mengerti? Padahal dalam surat Ibrani dikatakan Dia punya urapan yang lebih dari pada yang lain. Jadi apakah kurang urapan? Tidak. Tetapi ada waktu-waktu tertentu, dan waktu tertentu untuk mengerti Firman Tuhan adalah ketika Yesus bangkit dari kubur. Jadi untuk mengerti Fiman Tuhan dan memahami nilai-nilai Alkitab, rahasia dari perkataan Tuhan, rahasia dari Firman Tuhan, tidak bisa bila tidak dihubungkan dengan korban Kristus. Penghargaan kita terhadap korban Kristus lewat kematian dan kebangkitanNya, itu memberi kita kesempatan untuk mengerti.
Lukas 24:45
24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

Kita mengerti firman Tuhan bila Tuhan sendiri yang membuka pikiran kita. Kapan? Setelah pengalaman mati dan bangkit. Jadi pembukaan rahasia Firman yang sekaligus pembukaan pikiran kita manusia untuk mengerti rahasia Firman, itu ada pada wilayah kematian dan kebangkitan Kristus.

Kalau anak Tuhan dan hamba Tuhan menghargai kematian dan kebangkitan Kristus/ menghargai korban Kristus dalam praktek-praktek hidupnya, pasti Tuhan akan membukakan akalnya, pasti Tuhan akan memberitahu rahasia FirmanNya. Tetapi kalau kehidupan itu tidak menghargai korban Kristus lewat praktek hidup, sementara korban Kristus itu pekerjaannya mendamaikan manusia dengan Tuhan dan mengerjakan pendamaian dengan sesama, tetapi kalau itu tidak dihargai hanya ada kebencian, hanya perselisihan, hanya hal-hal yang sifatnya daging yang diekspresikan dalam hidupnya, jangan harap dibukakan rahasia Firman, jangan harap Tuhan bukakan pikirannya.

Daniel yang dikasih oleh Tuhan, dalam pergumulannya untuk mengerti apa yang akan terjadi terhadap bangsanya di akhir zaman, dia harus berdoa puasa. Dia mulai puasa pada tanggal 3. Berarti 7 hari kemudian tepat tanggal 10, itu adalah waktunya di mana domba disisihkan oleh Tuhan. Kemudian 7 hari kemudian ada kena dengan Kebangkitan Kristus dan penampakkan Yesus kepada 10 muridNya di luar Tomas. 7 hari kemudian berarti tanggal 24, Yesus menampakkan diri kepada Tomas dan teman-temannya. Berarti pembukaan rahasia Firman kepada Daniel ada hubungannya dengan proses kematian dan kebangkitan Kristus serta PenampakkanNya kepada murid-muridNya artinya terkait dengan korban Kristus.

Sekalipun kita jungkir balik baca Alkitab, kalau Tuhan tidak bukakan pikiran kita maka kita tidak akan mengerti. Sekalipun pendidikan setinggi langit tetapi hidupnya mabuk-mabukan, selingkuh, hidup jor-joran, hidupnya najis maka jangan harap rahasia Tuhan dibuka. Ilmiah dan sejarah dia bisa tahu, tetapi pembukaan rahasia Firman jangan harap dia bisa tahu karena itu hanya datang dari Tuhan.

Murid-murid selama 3,5 tahun di ajar oleh Tuhan Yesus tetapi mereka belum mengerti perkataan Tuhan Yesus. Nanti mereka mengerti setelah kebangkitan Kristus, Tuhan buka pikiran mereka. Untuk mengerti rahasia Firman Allah harus ada hubungan penghargaan korban Kristus.
Amos 4:13
4:13 Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya.

Kalau pikiran Tuhan tidak diberitahu kepada kita mana kita bisa tahu. Alkitab ini adalah pikiran Tuhan. Itu sebabnya salah satunya adalah Daniel, dia bergumul dalam doa puasa lalu Tuhan mengatakan “Daniel yang dikasihi, Aku akan memberitahu kepadamu rahasia bangsamu di akhir zaman” dan itu membuat dia pingsan.

Kita perhatikan agar kita tidak terobsesi atau termotivasi “ah saya mau beribadah karena yang memimpin di sana Profesor Doktor”. Bukan itu ukurannya. Buktinya saja Doktor Nene Rameantos dan Doktor Jesus Gamaco datang belajar di Lempinel mendengarkan pelajaran Kabar Mempelai. Yang mengajar mereka di lempinel malah bukan Doktor.

Kalau Tuhan sudah memberi tahu FirmanNya, apakah Tuhan merasa cukup kita sudah tahu? Tuhan tidak sampai di situ, tetapi Tuhan ingin agar kehidupanmu dan kehidupanku yang dibukakan rahasia Firman untuk tidak berdiam diri tetapi bersaksi. Kita harus bersaksi.

Dalam Yohanes pasal 2 ini ada kalimat mau bersaksi tentang Yesus tapi Tuhan tolak. Mengapa? Karena bersaksi tentang pribadi Yesus itu bukan sekedar bersaksi. Bersaksi itu harus sesuai dengan seleraNya, bila tidak sesuai kesaksian itu ditolak, sekalipun kita berkata mengenal Dia.

Di dalam Injil Markus diceritakan ada yang mau bersaksi tetapi dilarang oleh Tuhan. Kenapa yang mau bersaksi malah dilarang? Tetapi kita baca dulu Yohanes pasal 2.
Yohanes 2:22-25
2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
2:25 dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.

Tuhan tidak suka kesaksian daging! Kalau kesaksian itu hanya soal daging, Yesus tidak respon. Sialnya, Yesus tidak mempercayakan diri kepada orang seperti itu. Banyak orang percaya Yesus di Yerusalem, tetapi Yesus tidak mempercayakan diri kepada mereka. Ini masalah, saya percaya Yesus tetapi belum tentu Dia percaya kepada saya. Jadi kalau kita percaya kepadaNya dan Dia percaya kepada kita maka kesaksian kita mantap.

Markus 1:34
1:34 Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.

Setan kenal Yesus, tetapi Yesus melarang setan bicara tentang Dia. Makanya kalau kita bersaksi, katakan kita kenal Yesus, tetapi kalau kehidupan kita masih seperti kelakuannya setan, kesaksian kita tidak ada hubungannya dengan Tuhan dan Tuhan tidak suka! Bukan Tuhan tidak suka disaksikan tentang diriNya, tetapi kesaksian seperti itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Coba saya bersaksi tentang Yesus, tetapi sementara mulut saya berbau minuman keras, bagaimana itu. Itu berarti kesaksian seperti setan! Tuhan tidak suka yang kesaksian seperti itu.

Setan kenal Yesus, tetapi tidak berubah sifatnya. Kesaksiannya tidak punya nilai. Ini yang jangan terjadi pada diriku dan pada jemaat Tuhan. Bagaimana saya mau bersaksi tentang Yesus sementara saya masih semburkan asap rokok dan minum minuman keras. Itu kelihatan kecil saja. Alkitab mengatakan “kamu harus bersaksi tentang Aku bila Roh Kudus datang karena Roh Kudus itu bersaksi tentang Aku”. Jadi kesaksian kita adalah kesaksian Roh Kudus. Bagaimana Roh Kudus mau bersaksi bersama orang pemabuk! Ini yang harus kita jaga, sebab kalau tidak kita tidak dipercayai Tuhan. Setan kenal Tuhan dan mau bersaksi tentang Tuhan tetapi Tuhan tidak mau mempercayakan diriNya kepada setan.
Yohanes 15:26-27
15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

Jadi kamu dan Roh Kudus, kesaksiannya sama. Kenapa seringkali kita bersaksi tetapi kesaksian kita seperti tidak ada tanggapan orang lain? Karena kesaksian kita hanya seperti kesaksian setan! Ini jangan sampai terjadi.
Coba lihat apa kata setan kepada Yesus.
Markus 1:24
1:24 "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."

Terlalu banyak kehidupan Kristen hanya sederajat kesaksiannya setan. Kasihan kalau kita hanya seperti itu. Olehnya mari kita memberikan kesaksian dari kehidupan yang ada tanda-tanda keubahan. Belum sempurna tetapi terasa pekerjaan Firman mengubahkan kehidupannya. Ada minat, ada kerinduan hati untuk berubah lewat pekerjaan Firman. Itu adalah kesaksian yang tidak seiras dengan kesaksian setan.

Kita lihat dalam Yohanes pasal 2 tadi bagaimana pekerjaan iblis itu menyelinap di dalamnya. Ketika Yesus mengadakan pembersihan dan ditantang oleh mereka “apa tanda bahwa Engkau berhak bertindak seperti itu”.  Maka Yesus menjawab “rombak Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali”.
Yohanes 2:19
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."

Tujuan dari ayat ini bicara tentang kematian dan kebangkitan Kristus. Tetapi iblis menyelinap di dalamnya dan mempreteli nilai dari ayat itu dan akhirnya ayat itu dijadikan olok-olokan kepada Yesus sendiri.

Kalau kita tidak mengerti arti korban Kristus, Firman Tuhan bisa kita preteli, bisa kita kurangi nilainya bahkan bisa dijadikan olok-olokkan. Ini bahaya sekali.
Matius 26:61
26:61 yang mengatakan: "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari."

Di sini sudah berubah isinya, begitu lihai dan liciknya iblis masuk sehingga merubah nilai rohaninya.

Matius 26:62-63
26:62 Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."

Jadi kesaksian yang sudah berubah citranya, tidak ada tanggapan dari Yesus. Kalau kesaksian itu sudah salah arah dan tidak pas sesuai dengan warta sorga maka akan ada perubahan sikap dari Yesus dan tidak menanggapi lagi. Kemudian ayat ini beberapa jam kemudian dijadikan olok-olokkan.
Matius 27:40
27:40 mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"

Ini pelajaran bagi kita. Kalau kita bersaksi tentang kesaksian hidup kita dan itu sesuai dengan kata Firman Tuhan maka Tuhan Yesus tidak akan tinggal diam, Dia akan menggaris bawahi. Tetapi kalau kesaksian kita sudah merubah citra Firman, Firman berkata A lalu kita berbuat B dan C maka kesaksian itu sudah tidak benar dan bahkan berbalik menjadi olok-olokkan kepada kita. Ini jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita.

Kita bersaksi, saksikan Firman Tuhan yang menggarap kehidupan kita. Berarti ada kesaksian nyata dalam hidup kita. Berarti Yesus mempercayakan diri kepada kita. Apalagi untuk hamba Tuhan, hamba Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan harus ada bukti pekerjaan Firman dalam dirinya.
I Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

Jadi kalau pribadi itu dalam pelayanannya, terlihat dan terdengar pembukaan rahasia Firman Tuhan, maka tertampak juga pada dirinya bahwa Tuhan percaya orang itu, Tuhan tidak ragukan orang itu. Itu yang saya gumuli sebagai hamba Tuhan supaya Tuhan mempercayakan Firman.

Bila kita membaca Yohanes 2:19 yang kemudian diangkat oleh orang-orang dalam pengadilan Pilatus (Matius 26:61-63).
Markus 14:58
14:58 "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia."

Kemudian dijadikan bahan olokan (Matius 27:40).
Markus 15:29
15:29 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,

Maka ada dua hal yang menyebabkan itu terjadi.
1.      Karena hati mereka memang penuh kepahitan.
Mazmur 106:33
106:33 sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya.

Karena ada kepahitan hati sehingga kata-katanya teledor. Itu yang terjadi dalam Matius 26:61-62 dan di dalam Markus 14:58. Dan buahnya dalam Matius 27:40 dan Markus 15:29. Kalau ada kepahitan hati, sekalipun berita benar yang kita benar, bisa kita putar untuk mempersalahkan orang yang mengucapkan itu.

2.      Karena salah tanggap mendengarkan Firman. Itu sebabnya kita harus memperhatikan cara kita mendengar supaya jangan salah.
Lukas 8:18
8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

Perhatikan cara mendengar supaya tidak salah menanggapi. Karena tidak mempunyai perhatian serius mendengar Firman sehingga Firman itu disaksikan tetapi salah tujuan sehingga akhirnya yang mendengar itu menjadikan bahan olok-olokkan.

II Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

Kalau kita memperhatikan bagaimana cara kita mendengar maka Tuhan akan memberikan pengertian sehingga tidak akan salah kesaksian kita.

Bukankah salah kesaksian mereka dalam Matius pasal 26. Yesus tidak berkata “Aku akan merombak Bait Allah ini” tetapi Yesus berkata “rombak Bait Allah ini” berarti mereka yang disuruh. Tetapi karena kepahitan hati ayat itu berubah lain. Ini mengajar saya dan saudara untuk membersihkan hati. Pertama hati kita yang dibersihkan kemudian kita memperhatikan serius apa yang kita dengar itu dan Tuhan akan memberikan pengertian kepada kita.

Apa yang terjadi di zaman Yesus, menjelang kedatangan Yesus kedua kali itu akan lebih hebat di mana ayat Firman Tuhan akan disalah gunakan dan akhirnya dijadikan olok-olokkan. Antara lain Yesus bicara tentang kedatanganNya pada kali yang kedua dan Petrus mencatat bahwa akhir zaman akan muncul pengolok-pengolok yang mengatakan “mana itu janji kedatanganNya, semua itu tetap sama saja sampai sekarang”. Jadi apa yang ada dalam Firman Tuhan itu jangan sampai kita salah sehingga akhirnya jadi olok-olokkan.

Kesaksian dari manusia daging tidak Yesus tanggapi. Kesaksian setan juga Yesus tidak benarkan. Jadi kalau kesaksian hanya berangkat dari daging maka Tuhan suruh stop. Sekalipun setan kenal siapa Yesus tetapi Tuhan Yesus katakan “diam, jangan kamu bersaksi tentang Aku”. Jadi kehidupan masih seperti setan lebih baik diam saja! Berubah dulu baru bersaksi.

Jangan masuk aliran naturalisme, yaitu manusia yang mendewakan dirinya sehingga tidak percaya keberadaan Tuhan dan manusia sejajar dengan hewan. Ini jangan terjadi pada kita.
Kalau kita benar bersaksi dan kesaksian kita diterima, coba rasakan apakah ini sinyal dari sorga berbunyi dan ada Roh Kudus dalam diri kita maka saksikan. Tetapi kalau hanya daging yang mendorong kita bersaksi lebih baik urungkan. Memang Tuhan ingin kita semua menjadi saksi, tidak ada satu bagian Tubuh Kristus yang diam, semua kita harus menjadi saksi. Tetapi jangan kita seperti setan atau seperti manusia daging. Kita harus lebih dahulu berubah, itulah kesaksian yang diterima oleh Tuhan.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar