20171004

Kebaktian PA Imamat, Rabu 4 Oktober 2017 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 21:1-7
21:1 TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada para imam, anak-anak Harun, dan katakan kepada mereka: Seorang imam janganlah menajiskan diri dengan orang mati di antara orang-orang sebangsanya,
21:2 kecuali kalau yang mati itu adalah kerabatnya yang terdekat, yakni: ibunya, ayahnya, anaknya laki-laki atau perempuan, saudaranya laki-laki,
21:3 saudaranya perempuan, yang masih perawan dan dekat kepadanya karena belum mempunyai suami, dengan mereka itu bolehlah ia menajiskan diri.
21:4 Sebagai suami janganlah ia menajiskan diri di antara orang-orang sebangsanya dan dengan demikian melanggar kekudusannya.
21:5 Janganlah mereka menggundul sebagian kepalanya, dan janganlah mereka mencukur tepi janggutnya, dan janganlah mereka menggoresi kulit tubuhnya.
21:6 Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
21:7 Janganlah mereka mengambil seorang perempuan sundal atau perempuan yang sudah dirusak kesuciannya atau seorang perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya, karena imam itu kudus bagi Allahnya.

Ada persyaratan bagi orang-orang yang melaksanakan pelayanan santapan Tuhan. Untuk melayani santapan Tuhan kita sudah bisa memikirkan sebab Pribadi yang dilayani ini adalah Pencipta langit dan bumi, Raja di atas segala raja, Raja segala abad dan Yang Maha Kudus. Makanya yang dipercayai untuk memberikan pelayanan santapan ini ada syaratnya.

Orang yang dipercayai melayani makanan seorang pembesar apalagi raja tidak boleh sembarang. Orang yang ada di sana haruslah orang yang cakap akan pekerjaannya. Raja dunia saja kita lihat dalam kitab nabi Daniel 1:4 itu tidak sembarang. Bahkan lewat pendidikan yang sampai 4 tahun. Mereka didik bagaimana untuk bertugas dalam istana termasuk melayani santapan raja. Itu orang-orang spesial, bukan sembarang.
Daniel 1:4
1:4 yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.

Ini pelajaran bagiku, dalam melayani pekerjaan Tuhan itu sama dengan menyodorkan santapan kepada Tuhan.
Yohanes 4:34
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Kalau kita memahami ini bagaikan menyodorkan makanan kepada Tuhan maka kita sudah harus menjaga luar dan dalam. Keluar kita harus hati-hati dengan roh kematian. Ke dalam kita harus waspada menjaga persekutuan mulai dari dalam nikah. Itu harus ada pada seseorang yang dipercayakan untuk melayani santapan Tuhan.

Imamat 21:1-4 itu menjaga keluar agar jangan kita bersekutu dengan roh kematian atau maut Imamat 21:7 itu menjaga ke dalam, menjaga persekutuan dalam nikah rumah tangga kita. Inilah syarat yang diminta Tuhan. Orang yang memperhatikan persyaratan luar dan dalam ini, tidak diragukan dia berdiri di hadapan pembesar, di hadapan Raja. Orang itu pasti cakap sebab kecakapannya bukan berangkat dari kekuatannya sendiri tetapi karena patuh terhadap peraturan dan taat terhadap persyaratan dari atas, maka orang itu dikategorikan orang yang cakap. Termasuk cakap mengajar.
Amsal 22:29
22:29 Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.

Cakap dalam arti patuh terhadap aturan, cakap dalam arti taat kepada aturan sorga untuk menjalankan pelayanan kita memberikan santapan kepada Tuhan, maka dia tidak diragukan. Sekalipun ada yang mengusik dia, ada yang memprovokasi dia atau upaya apapun untuk menjatuhkan, tetapi kalau dia cakap maka pasti raja itu mempertahankan dia. Kalau dia pas seperti selara dari yang dia layani, pasti yang dilayani itu akan mencari terus “mana orang itu, mana dia?”. Sebab dia melayani sesuai dengan selera yang dia layani, dia memberikan service makanan sesuai selera yang dilayani. Dia tidak membuat menu menurut seleranya sendiri. Dia tidak menciptakan sajian menurut seleranya sendiri, tetapi semua dia terima dari selera yang dia layani. Itu bukti dia patuh, itu bukti dia taat. Siapa yang dilayani itu? Ialah Tuhan.

Kalau mengatakan orang itu taat tetapi sesuai seleranya sendiri maka itu tidak taat. Kalau orang mengatakan orang itu setia dan taat tetapi menurut dorongan dagingnya sendiri maka satu saat pelayanannya itu akan tertolak. Jadi bukan manusia yang dapat menilai pas atau tidak. Tetapi yang menilai adalah Dia yang kita layani. Kalau kita melayani sesuai selera Tuhan maka apapun yang menggoncang saudara, Tuhan akan tetap butuh saudara.

Saya mau belajar sesuai selera Tuhan. Kalau saya melayani sesuai selera Tuhan maka siapapun yang mencoba mengusik saya, tidak peduli. Tuhan pasti mencari saya. Wujud bukti dicari adalah selalu dirindukan kehadirannya baik dalam pelayanan di mana saja. Kalau dia melayani sesuai selera Tuhan, berarti selera kepala, itu tersalur pada selera tubuh, maka pasti dia selalu dirindukan kehadirannya. Ini yang utama. Dari pada kita hadir malah orang tidak senang. Lebih baik kita selalu didambakan orang kapan kita hadir. Itu ciri-ciri kehidupan yang melayani sesuai selera Tuhan.

Tetapi kalau melayani mengikuti selera sendiri, mengikuti alur pikirannya sendiri, menurut dia itu sudah pas, menurut sesama itu sudah bagus, tetapi satu ketika ditolak. Makanya rasul Paulus mengajar dirinya supaya tidak ditolak. Ini juga sumber inspirasi bagi saya, jangan sampai aku melayani orang lain dan orang lain selamat tetapi aku tertolak.
I Korintus 9:27
9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Rasul Paulus melatih dirinya supaya dia cakap. Dan benar kehadirannya di hadapan Tuhan tidak ditolak karena dia cakap dan memang dia dirindukan oleh Tuhan. Ini utamanya untuk saya. Saya memuji Tuhan, lewat pelajaran ini lebih banyak menggodok kehidupanku sebagai hamba Tuhan.
Yohanes 4:34
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Ini makanan Yesus yaitu melakukan kehendak Tuhan. Jadi kita mau menservice Yesus lewat melakukan kehendakNya. Dan tidak setengah jalan namun sampai menyelesaikannya.

Larangan pertama dalam Imamat pasal 21 tadi adalah tidak boleh bersekutu dengan roh kematian. Ini ada pada jemaat Sardis. Jemaat Sardis ternyata melayani menurut kata orang, menurut kata masyarakat, bahkan menurut kata diri mereka sendiri bahwa mereka mempunyai nama kesohor. Tetapi Yesus melihat mereka mati. Jadi pelayanan di depan kasat mata masyarakat, hebat jemaat Sardis. Jadi bukan ukuran manusia yang dijadikan ukuran. Tetapi yang kita jadikan ukuran adalah Firman itu sendiri.

Sardis itu artinya sisa, arti kedua adalah sekelompok kecil yang meluputkan diri. Dikatakan mereka ada nama, terlihat secara kasat mata pandangan manusia hebat, tetapi ternyata pelayanan mereka tidak sesuai dengan selera yang mereka layani. Mayoritas jemaat bahkan gembala sudah ada dalam tanda mati. Tinggal sedikit, ada beberapa yang memakai pakaian putih bersih. Artinya masih mempertahankan apa yang mereka telah terima dan apa yang telah mereka dengar. Yang mempertahankan ini tinggal sedikit dan ini yang dipuji. Tuhan katakan “mereka layak berjalan bersama Aku, mereka pantas bersama dengan Aku”. Tetapi apa artinya mayoritas kalau mereka ada persekutuan dengan roh kematian!.

Tanpa disadari oleh kami pelayan-pelayan Tuhan, kadang menggiring jemaat pada kematian, padahal kita dulu dari sana, sudah mati, kemudian karena Kristus kita hidup. Kenapa mau digiring lagi kepada kematian.
Kolose 2:13
2:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,

Efesus 2:1
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Dulu kita mati, sekarang sudah hidup oleh pengampunan dari Kristus, kenapa mau menukik kembali. Berarti apa yang sudah dia dengar dan dia terima selama ini tidak bisa dia pertahankan.

Dalam kitab Imamat perkataan “demikianlah Firman Tuhan ada 35 kali:
Ø  Demikianlah Firman Tuhan kepada Musa, itu ada 30 kali.
Ø  Demikianlah Firman Tuhan kepada Musa dan Harun, itu ada 4 kali.
Ø  Demikianlah Firman Tuhan kepada Harun, itu ada 1 kali.
Jadi total 35 kali.

Tuhan berfirman kepada Musa untuk disampaikan kepada Harun dan anak-anaknya. Mereka adalah pelayan-pelayan yang dipercayai oleh Tuhan untuk menyelenggarakan kebaktian atau mempersembahkan santapan kepada Tuhan. Firman itu berkata jangan bersekutu dengan yang mati. Kita ini telah mati dan sekarang sudah hidup. Kenapa kita mau kembali pada alam yang lama, kenapa mau merangkul cara yang lama.

Waktu kita mati rohani, walaupun cantik, ganteng bisa mencangkul, namun di mata Yesus kita mati. Berarti saat itu kita diatur oleh peraturan orang mati. Kemudian kita menerima Firman menurut Efesus 4:19-20.
Efesus 4:19-20
4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
4:20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.

Sebelum itu kita hidup dalam kekafiran, hidup dalam gelap, diatur oleh gelap.
Efesus 4:17-18
4:17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.

Sekarang kita sudah ada dalam terang. Kenapa kita tidak bisa mempertahankan yang terang itu. Kenapa mesti kembali kepada yang gelap, aturan-aturan yang berangkat dari pemikiran orang yang mati.

Bila esok lusa engkau mau menikahkan anak-anakmu, kalau saudara mau menyeret saya kepada aturan orang mati, jangan harap saya mau melayani! Sebab saya diajar oleh Tuhan bahwa itu berbahaya, Tuhan mencela itu! Lebih baik saya ditinggalkan oleh umat Tuhan dari pada ditinggalkan Tuhan. Keyakinan saya kalau saya melayani sesuai selera Tuhan maka Tuhan pasti cari dan banyak orang mengharapkan kehadiranku.

Jadi jangan saudara paksakan menikah dan saya layani kalau saudara cemarkan dengan aturan orang mati (adat istiadat). Bukankah itu lahir dari pemikiran orang belum percaya Tuhan, lahir dari pemikiran orang yang mati. Kalau saya diseret maka saya berhadapan dengan larangan tadi, berarti saya pelanggaran Firman. Lebih baik saya ditolak bersama Firman pengajaran yang benar, dari pada diterima tanpa Firman pengajaran yang benar.

Efesus 2:1
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Siapa bilang kita hidup, Alkitab bersaksi bahwa kita semua dulu mati.
Kisah Para Rasul 14:16
14:16 Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing,

Kata jalan di sini berarti ajarannya masing-masing. Jadi semua punya ajaran sendiri-sendiri, punya tata kramanya, kaidah-kaidah dalam masyarakat, atau norma-norma dalam masyarakat. Tetapi itu aturan mati. Sekalipun aturan itu luar biasa, tetapi itu cap tangan orang mati, itu tidak akan berbuahkan kehidupan kekal selama-lamanya. Jangan kita lakukan itu sebab tidak sesuai dengan selera Tuhan.

Contoh konkrit dalam Alkitab adalah Sardis. Dia bersekutu dengan kematian. Tuhan datang melawat kemudian Tuhan mengirimkan surat yang alamat surat itu adalah dari yang memiliki tujuh roh dan tujuh bintang. Roh pertama adalah hikmat, pasangannya pengertian. Sebab hikmat yang membangun dan pengertian yang mengisi kamar-kamar. Ini asal surat yang ditujukan kepada orang yang sudah mati ini. Bayangkan di mata Tuhan mereka mati tetapi mereka bangga di mata manusia.
Wahyu 3:1-2
3:1 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
3:2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.

Kalau diterapkan dengan Yohanes 4:34 mereka ini sudah terpotong, tidak sampai pada kesempurnaan. Kalau bangga dengan ukuran sendiri, mengatakan hidup padahal di mata Tuhan mati maka tidak ada harapan mencapai kesempurnaan. Ngomong Yesus Mempelai Laki-laki Sorga yang saya cinta, tetapi tidak ada manfaatnya karena setiap makanan yang diberikan kepadaNya tidak sesuai seleraNya. Akhir zaman hal ini wajib dikedepankan agar gereja Tuhan tampil sempurna seperti Yesus Mempelai Pria Sorga sempurna.

Sesudah hikmat membangun dan pengertian mengisi maka ada pasangan yang kedua yaitu roh nasihat dan roh keperkasaan. Dibutuhkan roh nasihat karena jangan sampai yang dibangun dan diisi itu tidak dirawat. Untuk apa dinasihati? Supaya perkasa. Setelah ini kita miliki maka roh itu bekerja lagi sehingga ada roh pengenalan kemudian menghasilkan roh takut akan Tuhan.

Sisa dari kelompok kecil yang meluputkan diri ini ternyata masih ada walaupun tinggal sedikit.
Wahyu 3:4
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.

Sidang jemaat Sardis ini ada kaitannya dengan:
Roma 9:27
9:27 Dan Yesaya berseru tentang Israel: "Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan.

Jadi bicara sisa ini bicara waktu kita sekarang. Kenapa kita mau mati! Kenapa bisa mati? Sebab apa yang dia dengar dan dia terima tidak dia pertahankan. Untuk apa kita mendengar dan menerima tetapi tidak dipraktekkan. Berat kalau seperti ini. Supaya ada bukti kita hidup karena ada Tuhan ada bersama kita maka jangan nodai hati Tuhan yang kita layani itu, yang memberi kehidupan kepada kita, jangan sakiti hatiNya agar kelak nanti ketika Dia datang pada kali yang kedua, didapati kita berpakaian putih.

Kepada jemaat Sardis, Tuhan katakan “Aku datang seperti pencuri”. Berarti yang ditekankan pada mereka adalah kedatangan Tuhan dalam peristiwa Pharusia bukan Ephipani. Ephipani ini kedatangan Tuhan secara umum. Tetapi kedatangan Tuhan seperti pencuri ini yang harus kita jaga. Namun kalau mati rohani bagaimana bisa berjaga-jaga. Makanya jangan bersekutu dengan roh kematian atau dengan hal-hal yang berbau kematian.

Kendala yang paling berat untuk gereja masuk pada kesempurnaan adalah adat istiadat. Itu memang ganjal yang dipasang iblis supaya jangan gereja masuk pada kesempurnaan.

Ini hak saya sebagai utusan Tuhan untuk menyampaikan dan hak saudara untuk menerima atau menolak. Tetapi kalau saudara adalah umat Tuhan dari bangsa kafir yang mendapat kemurahan, pasti saudara tidak akan menolak sebab saudara orang yang ditentukan oleh Tuhan untuk hidup yang kekal.
Kisah Para Rasul 13:48
13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.

Mereka tidak sepi, mereka bersukacita dan bergembira karena merasa mereka adalah orang yang ditentukan untuk hidup yang kekal.

Kita perhatikan di sini, jangan sampai kita seperti jemaat Sardis. Syukur masih ada yang seperti Wahyu 3:4.
Wahyu 3:4
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.

Tinggal beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya. Berarti ini orang yang mendengar dan menerima serta mempraktekkan. Bayangkan, Tuhan jamin mereka untuk berjalan dengan pakaian putih bersama dengan Tuhan karena mereka layak. Inilah pakaian mempelai. Puji Tuhan kalau ini ada pada saudara.

Jadi, saya mau bilang memang. Kalau anda memaksa saya untuk tunduk pada aturan manusia yang mati, jangan saudara ajak saya. Kalau ada hamba Tuhan di sini yang mau tunduk pada aturan orang mati, saya hanya mau bilang, Tuhan akan memecat anda!
I Korintus 5:12-13
5:12 Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat?
5:13 Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.

Satu ketika Nehemia memantau semua pelayaan. Ternyata ada imam yang telah menyeleweng melakukan pelanggaran, maka Nehemia mengusir orang itu.
Nehemia 13:27
13:27 Apakah orang harus mendengar bahwa juga kamu berbuat segala kejahatan yang besar itu, yakni berubah setia terhadap Allah kita karena memperisteri perempuan-perempuan asing?"

Berubah setia terhadap kebenaran Firman, itu adalah kejahatan besar! Memperisteri perempuan asing ini secara rohani artinya bersekutu dengan yang mati rohani.

Nehemia 13:28
13:28 Seorang dari anak-anak Yoyada bin Elyasib, imam besar itu, adalah menantu Sanbalat, orang Horoni itu. Oleh sebab itu kuusir dia dari padaku.

Ini bukan sombong-sombongnya Nehemia. Coba kalau saya yang mengusir, pasti orang berkata “sombong itu pendeta”. Ini yang mengusir adalah Nehemia, manusia yang makan jagung seperti kita, dia bersikap tegas! Padahal yang dia usir itu bukan orang sembarangan tapi itu anak imam besar. Bukankah itu dalam Imamat 21:1 yang diingatkan oleh Tuhan lewat Musa, jangan bersekutu dengan orang mati.
Imamat 21:1
21:1 TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada para imam, anak-anak Harun, dan katakan kepada mereka: Seorang imam janganlah menajiskan diri dengan orang mati di antara orang-orang sebangsanya,

Jangan saudara hurufiahkan, jangan sampai ada tentangga mati atau keluarga mati lalu saudara sudah tidak mau pergi melawati. Artinya di sini yang rohani, jangan orang yang rohaninya sudah mati lalu kita terlibat dengan cara-caranya orang yang sudah mati rohani itu. Ini yang harus kita jaga.

Nehemia ini bertindak tegas. Secara pemikiran manusia orang akan berkata “begitu sadis Yeremia”. Tetapi sudah itulah tindakan hamba Tuhan yang mengerti Firman.

Ada lagi yang mengajarkan sekarang ini “yang penting gereja dulu baru adat”. Padahal yang mengajar itu malah pekabarmempelai, ini sudah kacau balau!

Firman yang disampaikan bukan keinginanku, tetapi saya mau melayani sesuai selera Tuhan. Kalau saya melayani sesuai selera Tuhan maka pasti dibela oleh Tuhan dan dirindukan kehadiran orang seperti itu.

Perhatikan apa yang sudah kita pegang itu jangan longgar, apa yang sudah kita dengar dan kita terima itu jangan longgar.
Nehemia 13:27
13:27 Apakah orang harus mendengar bahwa juga kamu berbuat segala kejahatan yang besar itu, yakni berubah setia terhadap Allah kita karena memperisteri perempuan-perempuan asing?"

Memperisteri perempuan asing di sini artinya bersekutu dengan orang yang mati yaitu orang yang belum di dalam Tuhan. Makanya kalau yang sudah dalam Tuhan diingatkan jangan sampai mati lagi!
Efesus 4:17-24
4:17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
4:20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Ini yang harus kita buru yaitu mengerjakan kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Bukannya kembali menukik. Tetapi silahkan bagi yang mau kembali dan selamat bertemu dengan setan besar yaitu antikristus. Memang itu yang ditunggu-tunggu oleh iblis. Di situ dia akan mempertaruhkan nyawanya sendiri, tidak ada yang membela. Sebabnya jangan kita jadi seperti itu. Jadilah sekelompok kecil yang meluputkan diri.

Sesudah Musa bicara jangan bersekutu dengan kematian, selanjutnya masuk pada ayat yang kelima.
1.      Jangan menggundul sebagian kepalanya
Imamat 21:5
21:5 Janganlah mereka menggundul sebagian kepalanya, dan janganlah mereka mencukur tepi janggutnya, dan janganlah mereka menggoresi kulit tubuhnya.

Orang yang mempersembahkan santapan, hal ini harus dia jaga. Apa maksudnya ini? Apakah kita mau mempraktekkan secara lahiriah? Ini dalam pengertian yang rohani.

Dalam Yehezkiel pasa 5, Yehezkiel disuruh menggundul seluruh rambutnya lalu dia timbang kemudian dibagi tiga. Lalu ada sedikit yang sisa yang dibungkus pada jubahnya. 1/3 harus dihambur di mata angin, 1/3 dicincang-cincang, 1/3 dibakar.

Menggundul rambut dari kepala itu artinya melepaskan diri dari Firman kepala, dari berita kepala. Kalau Yehezkiel memang disuruh karena dia memperagakan demikianlah Israel itu yang sudah lepas dari kepala, lepas dari Tuhan. Maka nasib mereka harus dicincang dengan pedang, harus dibakar, harus dihambur.

Jadi, menggundul sebagian kepala artinya belum seluruhnya kita lepas tetapi sudah sebagian yang dilepas artinya bukan secara menyeluruh. Apakah ada dalam pikiran saudara ancang-ancang mau lepas dari kepala, mau tinggalkan pengajaran? Silahkan! Tetapi orang seperti itu walaupun pakai sepatu dari Italy, pakai jas dari Hongkong dan minyak rambut dari New Zeland lalu berdiri melayani maka pasti Tuhan tolak, tidak akan Tuhan terima sebab ada kecenderungan melepaskan diri dari Kepala walaupun belum penuh.

Ini koreksi dari Tuhan bagi saya dan saudara. Kalau saja Firman yang kita dengar dulu mulai sedikit-sedikit kita preteli dan tinggalkan. Kalau dulu berkata “ini Kabar Mempelai, Kabar puncak” tetapi sekarang pelan-pelan mulai dicukur. Kalau ini terjadi itu berarti mempermalukan kepala dan pasti menyakiti Tuhan.

Dalam Bible Study ini mengingatkan saya, apa yang telah kita ikrarkan dahulu. Apalagi saudara lulusan Lempinel. Apa yang telah saudara terima, jangan sampai ada yang saudara tinggalkan. Saya memang bukan lulusan Lempinel tetapi semua literatur Lempinel ada pada saya. Makanya saya tidak mau main-main, jangan sampai sebagian rambut saya cukur. Menista pengajaran itu sama dengan mempermalukan Tuhan, ini jangan sampai terjadi.

Rekan-rekanku dari Lempinel, jangan saudara tinggalkan pengajaran yang telah saudara terima dari sana. Olehnya lebih dalami, lebih pertajam persekutuan kita. Cari figur di mana ktia mendapat kekuatan baru lewat pelayanannya. Jangan asal masuk persekutuan. Sekalipun orang cemooh, terserah dia. Istilahnya tidak dipajak dia berkata-kata, itu terserah dia. Yang penting jangan kita cukur sebagian rambut kepala kita.

Apa yang sudah saya dengar dan saya terima, sampai saat ini Tuhan kasih kekuatan untuk berpegang teguh. Saya tidak mau mencukur sebagian rambut saya/ lepaskan sebagian kebenaran Firman.

2.      Janggut jangan dicukur tepinya. Janggut ini ada hubungannya dengan pengalaman-pengalaman kita di dalam Tuhan.
Mazmur 133:1-2
133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

Dalam pelajaran Kabar Mempelai, melele ke janggut itu menunjuk sudah berpengalaman. Pengalaman kita di dalam Tuhan itu luar biasa. Tetapi lama kelamaan pengalaman itu sudah mulai diabaikan, mulai digunting. Dulunya rela ditendang organisasi karena pengajaran, dia diadili dan dipecat tetapi sekarang mulai digunting. Inilah yang tidak bisa mempersembahkan korban santapan yang berkenan. Di mata manusia mungkin masih melayani tetapi di mata Tuhan tidak diterima pelayananmu kalau saya dan saudara seperti itu.

Hikmat berteriak “hai yang tidak berpengalaman, berapa lama lagi kamu tinggal tidak berpengalaman” justru ditantang oleh hikmat.
Amsal 1:20-22
1:20 Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,
1:21 di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.
1:22 "Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?

Orang yang tidak berpengalaman ini akhirnya menjadi pencemooh. Tetapi kalau kita yang sudah berpengalaman kemudian berbalik mencemooh inikan aneh!

Siapa yang bisa menandingi hikmat raja Salomo, tetapi Daud mengatakan “anakku itu kurang berpengalaman”. Berarti pengalaman itu penting dalam pelayanan, jangan digunting. Jangan sampai kita mengatakan tidak penting pengalaman, pengalaman dalam menikmati Firman pengajaran itu suatu kesaksian hidup. Bukan berarti untuk dibanggakan, tetapi itu penting, jangan digunting.

I Tawarikh 22:1-5
22:1 Lalu berkatalah Daud: "Di sinilah rumah TUHAN, Allah kita, dan di sinilah mezbah untuk korban bakaran orang Israel."
22:2 Daud menyuruh mengumpulkan orang-orang asing yang ada di negeri orang Israel, lalu ditempatkannya tukang-tukang untuk memahat batu-batu pahat yang akan dipakai untuk mendirikan rumah Allah.
22:3 Selanjutnya Daud menyediakan sangat banyak besi untuk paku-paku bagi daun pintu gerbang dan bagi tupai-tupai, juga sangat banyak tembaga yang tidak tertimbang beratnya,
22:4 dan kayu aras yang tidak terbilang banyaknya, sebab orang Sidon dan orang Tirus membawa sangat banyak kayu aras bagi Daud.
22:5 Karena pikir Daud: "Salomo, anakku, masih muda dan kurang berpengalaman, dan rumah yang harus didirikannya bagi TUHAN haruslah luar biasa besarnya sehingga menjadi kenamaan dan termasyhur di segala negeri; sebab itu baiklah aku mengadakan persediaan baginya!" Lalu Daud membuat sangat banyak persediaan sebelum ia mati.

Daud mempromosikan anaknya dan anaknya menyaksikan ayahnya. Daud pendahulu, dia tahu apa yang harus diberikan kepada si penerus dan si penerus dia tahu kesaksian ayahnya, dia tidak abaikan. Ini yang harus ada pada kita. Sebabnya jangan sampai pengalaman digunting.

Saya punya pengalaman di dalam pengajaran ini memang pahit. Tanggal 22 Agustus 1979 kami menggelar fellowship, 13 sidang jemaat berhimpun di tempat kami sebagai tuan rumah. Kemudian pemimpin organisasi berkhotbah, pengalaman pahit saya hadapi. Selama dia berkhotbah 80% memaki-maki saya. “saudara Pdt. Bernard Legontu datang di depan, berlutut di sini sebab sudah merendahkan kodrat wanita. Mengajarkan pengajaran sesat. Cuma tahu satu bahasa sudah sombong. Kalau saudara tidak mau bertobat memberitakan kabar ini maka saudara akan menerima surat dari MD”. Saya tidak akan menggunting sebab pengalaman ini mendorong saya untuk lebih mencintai pengajaran ini.

Pada tanggal 9 November 1979 sementara saya khotbah, team MD datang. Sementara berkhotbah saya menahan jemaat jangan pulang sebab jemaat sudah tahu apa maksud kedatangan mereka. Kemudian ketua MD berkhotbah lagi dan bertanya “Pdt. Bernard mau kembali pada asas pengajaran yang dianut GPDI?” saya jawab “tidak!”. Ketua MD sudah menangis “sampai detik ini saya tidak pernah pikir siapa yang mau mengganti Pdt. Bernard di sini, karena wakil jemaat ini sudah menyurati kami dan dengan lisan mereka datang mempertahankan penggembalaan Pdt. Bernard di sini”.

Saat itu saya bersama isteri dan dua anak. Saudara bayangkan bagaimana rasanya kalau belanga saudara dibalik. Tetapi saya melayani bukan karena belanga! Saya juga memuji Tuhan karena Tuhan berikan isteri yang teguh. Dia tidak berkomentar apa-apa.

Setelah itu disuruh tua-tua untuk membaca surat skorsing untuk saya, tidak boleh menggunakan nama GPDI selama 1 tahun. Yang membaca itu dengan menangis, kemudian saya disuruh untuk mengambil. Tadinya saya tidak ada perubahan ekspresi, nanti ketika yang membaca itu memeluk saya sambil menangis baru saya menangis.

Itu pengalaman saya, masakan pengalaman itu mau saya gunting ulang. Hal itu saya tidak akan lakukan! Karena itu ada nilai rohani yang kuat, karena pengajaran saya mengalami itu.

3.      Jangan menggoresi kulit tubuh.
Imamat 21:5; 19:28
21:5 Janganlah mereka menggundul sebagian kepalanya, dan janganlah mereka mencukur tepi janggutnya, dan janganlah mereka menggoresi kulit tubuhnya.
19:28 Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN.

Berarti menggoresi kulit tubuh itu artinya kehidupan itu benar-benar ada meterai kematian di dalamnya. Sudah ada tanda, karena dihubungkan dengan orang mati.

Saudara mungkin tidak menggoresi tetapi di kulit hatinya sudah ada cap yang tidak bisa terhapuskan lagi sehingga tidak mau lagi mendengarkan Firman Tuhan. Orang yang sudah menggoresi kulit tubuh, hatinya sudah terselar besi panas seperti Himenius dan Filegus. Ini jangan ada pada kita mulai dari menggundul kepala sedikit, mencukur tepi rambut sampai menggoresi kulit tubuh dan akhirnya tidak bisa terhapus lagi.

Kalau hanya membaca begitu saja mana kita bisa tahu kalau bukan karena kemurahan Tuhan mengungkapkan dan membukakan. Hal-hal ini jangan sampai terjadi dalam diri kita.

4.      Tidak boleh menikah dengan perempuan sundal.
Meninggalkan jalan salib atau meninggalkan jalan Anak Domba Allah, sama dengan menampilkan diri bagaikan perempuan sundal. Karena takut sengsara, takut jalan salib maka dia tinggalkan. Dan itu dikatakan seperti perempuan sundal alias pelacur. Dan tidak boleh kita menikah dengan perempuan sundal, artinya tidak boleh bersekutu dengan kehidupan itu.
Kalau saya takut sengsara karena Firman, jangan datang di sini, jangan bersekutu dengan saya, sebab berarti saya memiliki roh sundal..

Perempuan sundal itu adalah gambaran anak Tuhan dan hamba Tuhan yang dulu pernah ikrar setia kepada Kristus kemudian sadar atau tidak sadar dia tinggalkan karena takut akan jalan salib (sengsara). Itu adalah manusia Kristen yang dikategorikan perempuan sundal atau pelacur. Orang yang mempersembahkan korban santapan untuk Tuhan jangan bersekutu dengan orang yang seperti itu.
Imamat 21:6-7
21:6 Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
21:7 Janganlah mereka mengambil seorang perempuan sundal atau perempuan yang sudah dirusak kesuciannya atau seorang perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya, karena imam itu kudus bagi Allahnya.

Wahyu pasal 17 dan 18 itu gereja palsu, mereka orang yang dulu setia tetapi kemudian meninggalkan dan membentuk komunitas sendiri tetapi sudah penuh dengan kepalsuan. Ini yang harus kita sikapi. Ketika mereka sadar atau tidak sadar menjadi tidak setia, tujuannya untuk mendapat pengakuan di masyarat, supaya diterima oleh masyarakat dan meraih kekayaan sehingga mereka berani melawan kebenaran. Ini pelacur yaitu orang yang meninggalkan dasar-dasar prinsip salib. Ini harus kita waspadai hari-hari terakhir ini.

Ayo kita perhatikan Firman Tuhan dan pelajari nilai-nilai secara rohani itu harus kita perhatikan lagi. Jangan sampai kita salah, karena kita mempersembahkan santapan bagi Tuhan.

Orang yang dicari adalah orang yang cakap.
Amsal 22:29
22:29 Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.

Ini yang dicari oleh Raja di atas segala raja yang sekaligus adalah calon Suami gereja Tuhan. Tugas dari calon Mempelai Wanita Tuhan adalah mempersiapkan santapan bagi calon Suaminya. Prakteknya di dalam ibadah, maka kita pasti berkemenangan.

Saudara-saudara sekalian, jangan gunting rambut saudara, jangan gunting pengalaman saudara, jangan menggoresi kulit tubuhmu. Karena itu tidak akan memenuhi selera yang kita layani. Siapa lagi yang harus kita sanjung dan kita puja, karena keselamatan hanya ada pada Yesus Mempelai Pria Sorga.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar