20180829

Kebaktian PA Imamat, Rabu 29 Agustus 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 23:1-3
23:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN yang harus kamu maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, waktu perayaan yang Kutetapkan, adalah yang berikut.
23:3 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu.

Ini mendahului 7 masa raya Tuhan. Ini bukan hari raya orang Israel, tetapi masa raya Tuhan yang diberikan kepada orang Israel untuk merayakan. Dalam terjemahan lama ini jelas sekali.
Imamat 23:4 (Terjemahan Lama)
23:4 Maka inilah segala masa raya Tuhan akan perhimpunan yang suci, yang hendak kamu serukan pada masanya yang tertentu:

Yehezkiel 44:24
44:24 Di dalam sesuatu perkara mereka harus bertindak sebagai hakim dan mereka harus menghakiminya menurut peraturan-peraturan-Ku; mereka harus berpegang pada hukum-hukum-Ku dan ketetapan-ketetapan-Ku pada hari-hari raya-Ku dan menguduskan hari-hari Sabat-Ku.

Sebelum masuk hari raya Tuhan, Tuhan kedepankan lebih dahulu tentang perhentian atau sabat. Karena mau masuk pada hari-hari raya ini, jika tidak mengalami perhentian atau sabat, maka perayaan-perayaan yang akan kita jalani menjadi mubasir, tidak punya nilai. Karena dirayakan dengan hati gundah gulana, dirayakan dengan hati risau, tidak dengan roh perhentian. Itu sebabnya lebih dahulu Tuhan berbicara sabat atau perhentian. Olehnya kita memperhatikan.

Permintaan melaksanakan hari sabat, itu pertama kali ada di dalam Keluaran 16:23. Tuhan bicara tentang sabat yang dihubungkan dengan memungut roti 2 gomer untuk satu orang. Itu pada hari keenam, karena hari ke tujuh tidak ada turun manna.
Keluaran 16:23
16:23 Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."

Menjelang hari sabat, ada perintah dari Tuhan agar orang Israel mengumpulkan roti manna untuk satu orang 2 gomer dan sudah harus dimasak atau dibakar. Berarti ini membutuhkan api, karena besok pada hari sabat, tidak boleh orang pasang api.
Keluaran 35:3
35:3 Janganlah kamu memasang api di mana pun dalam tempat kediamanmu pada hari Sabat."

Jadi tidak ada orang di hari sabat yang boleh lagi mengurus pekerjaan harian yaitu persoalan perutnya. Yang dibicarakan di dalam Imamat 23:1-3 ini adalah sabat mingguan, bukan sabat tahun, bukan sabat Yobel. Untuk membawa kita nanti ke pesta demi pesta, sampai pesta ketujuh, pesta yang paling ditunggu-tunggu oleh orang Israel yaitu pesta pondok daun-daunan, maka harus matang dulu persoalan sabat.

Sabat ini adalah hari ketujuh dan itu menubuatkan kerajaan 1000 tahun damai. Tetapi ini dihubungkan, kalau mau masuk ke sana, jangan ada yang pasang api. Pasang api itu berarti kebutuhan sehari-hari, yakni persoalan perut dan juga persoalan daging. Bagaimana kita mau merayakan sabat, berarti masuk kerajaan 1000 tahun, tetapi yang selalu dikedepankan adalah urusan perut. Kalau saya gembala berarti tidak mengarahkan jemaat untuk memungut dua gomer untuk satu orang, arti tidak mengarahkan sidang jemaat untuk mencapai status dua menjadi satu, yaitu menjadi mempelai, dan yang lebih dikembangkan hanya soal perut, soal-soal jasmani dalam gereja. Maka sangat dipertanyakan apakah dia bisa masuk dalam kerajaan 1000 tahun atau tidak. Saya lebih dahulu harus matang soal ini.

Kita akan melihat 4 alasan Tuhan mengapa merayakan sabat. Bukan lagi merayakan sabat seperti yang lazim orang Israel lakukan. Bukan lagi soal itu, karena dalam Roma 10:4, Yesus telah menggenapkan.
Roma 10:4
10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

Kita tidak lagi pada hari sabtu selalu ada di rumah Tuhan dan tidak boleh pasang api, bukan lagi soal yang jasmani. Tetapi mari lebih dulu lihat 4 alasan Tuhan mengapa sabat itu kita harus melibatkan diri dalam pengertian rohani, bukan lagi jasmani. Sebab sabat itu perhentian dan perhentian itu adalah pekerjaan Roh Kudus.
Yesaya 63:14
63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.

Jadi sabat atau perhentian ini menunjukkan hubungan kita dengan Roh Kudus.
Yesaya 28:11-12
28:11 Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini
28:12 Dia yang telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan.

Mari kita lihat alasan-alasannya mulai dari alasan yang pertama.
1.      Keluaran 20:8-11
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Alasan pertama Tuhan menciptakan langit dan bumi selama 6 hari dan hari ketujuh Tuhan berhenti. Ini perhentian penuh, Tuhan beristirahat. Jadi alasan pertama untuk kita menikmati perhentian penuh. Kita umatNya, Israel umatNya, saudara mengaku umatNya dan kita berdiam di tempat yang Tuhan ciptakan. Tuhan menciptakan bumi dan bumi ini untuk manusia.
Mazmur 115:16
115:16 Langit itu langit kepunyaan TUHAN, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia.

Jadi alasan pertama mengapa Tuhan memerintahkan mengapa harus memperingati sabat, berarti umatNya merasakan Tuhan memberkati hari sabat dan menguduskannya. Karena hubungannya dengan Tuhan menciptakan langit, bumi dan laut dan segala isinya. Umat harus sadar bahwa ada yang menciptakan dan patut disembah.

Pada diriku, bagaimana saya dikatakan ada perhentian dalam diriku sebagai hamba Tuhan kalau saya tidak pernah menyadari bahwa apa yang saya diami dan saya miliki ini adalah ciptaan Tuhan. Kalau anak Tuhan dan hamba Tuhan tahu bahwa dia hidup dari yang diciptakan Tuhan dan Tuhan itu pemilik saudara maka saudara tidak akan ragu akan hidupmu di dalam Tuhan. Apalah guna saya merayakan hari sabat, tetapi dalam segala hal saya ditunggangi roh keragu-raguan terhadap pemeliharaan Tuhan kepadaku. Bagaimana saya bisa merayakan tujuh masa raya bisa berhasil sampai masa raya ketujuh.

Permintaan Tuhan untuk merayakan hari sabat di sini, setelah orang Israel keluar dari Mesir. Itu menunjuk setelah saudara dan saya dibebaskan oleh Tuhan dari Mesir dunia ini oleh Korban Kristus. Berarti saudara adalah miliknya Tuhan, masakan saudara ragu akan pemeliharaan Tuhan. Jika masih ada keraguan, nanti kita akan melihat bagaimana sikap Tuhan Yesus menghadapi sabat ini. Ini yang harus kita koreksi dalam diri kita masing-masing. Kenapa kita begitu ragu, sangsi dan bimbang akan pemeliharaan Tuhan pada diri saudara. Padahal kalau kita menyadari saya ini miliknya Tuhan, saya orangnya Tuhan saya utusan Tuhan, langit dan bumi Tuhan ciptakan, masa Tuhan tidak berikan sedikit saja untuk memelihara saya. Jadi saya tidak perlu ragu.

Ini bukan hanya ada pada hamba Tuhan tetapi juga kepada jemaat. Jemaat jangan ragu jangan bimbang kepercayaanmu kepada Tuhan jika saudara percaya bahwa saudara sudah ditebus oleh tangan perkasa Tuhan dari Mesir duniawi. Kita sudah ditebus oleh Tuhan dari cengkraman Firaun itulah iblis lewat pengorbanan Kristus di Golgota. Untuk apa? Yaitu supaya kita merasakan perhentian.

Kadang kita risau dan galau luar biasa, seperti anjing yang tidak bisa buang air, dia lari ke sana dia lari ke sini tetapi tidak bisa. Seperti orang yang makan rambutan dan tertelan bijinya akhirnya tidak bisa buang air besar. Kenapa kita mau galau seperti itu, Tuhan yang ciptakan langit dan bumi, laut dan segala isinya, masakan tidak Dia berikan kepada kita untuk dinikmati, jika kita percaya bahwa kita adalah anak tebusan Tuhan.

Kita harus kuat di sini. Makanya untuk masuk dalam 7 hari raya dimulai dengan sabat, ada perhentian. Roh Kudus yang menolong kita. Tidak mungkin kita merayakan paskah dengan hati sejuk jika tidak ada perhentian. Hati seperti digaruk-garuk kucing. Hati tidak sejahtera, tidak tenang, lihat sana lihat sini, akhirnya keluar sungutan, keluar omelan. Bagaimana kita disebut anak tebusan Tuhan yang sudah direbut dari tangan iblis, dari tangan Firaun.

Jadi alasan Tuhan memerintahkan untuk kita menikmati sabat adalah Tuhan menciptakan langit, bumi dan laut selama 6 hari. Untuk apa? Tuhan tidak menciptakan Adam lebih dahulu baru menciptakan langit dan bumi ini kemudian diciptakan taman di Eden, tidak seperti itu! Bumi dulu diciptakan baru ditempatkan Adam dan Hawa di situ. Kita ini terlalu galau, tidak yakin pemeliharaan Tuhan, sangsi dan bimbang akan pemeliharaan Tuhan. Mari kita stop rasa keragu-raguan kita ikut Tuhan dan kita stop rasa kebimbangan kita akan nikmati pemeliharaan Tuhan dalam diri kita.

Makanya Tuhan katakan “Aku bekerja selama 6 hari dan hari ketujuah Aku berhenti” tujuannya supaya kita meneladani bagaimana Allah bekerja. Jadi kesimpulannya supaya kita belajar bagaimana Allah bekerja, ini alasan pertama.

2.      Ulangan 5:12-14
5:12 Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
5:13 Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
5:14 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang mana pun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.

Jadi teladan kita adalah alasan pertama, bagaimana Tuhan bekerja. Kita akan melihat melalui injil bagaimana Yesus bekerja pada hari sabat.

Ulangan 5:15
5:15 Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.

Alasan kedua, Tuhan telah bebaskan kita dari tanah perbudakan, dari perbudakan iblis dan dosa. Maka alasan kedua ini kemudian kita lihat tadi dalam Keluaran 16:23, Tuhan sudah bebaskan kita dari perbudakan, masakan Tuhan tidak jamin.
Keluaran 16:23
16:23 Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."

Tuhan menjamin mereka tiap hari satu gomer dan hari keenam dua gomer untuk menghadapi sabat. Ini bukti kehidupan yang sudah dilepas dari perbudakan dosa, dari perbudakan Mesir, perbudakan dunia. Pasti ada jaminan pemeliharaan Tuhan.

Keluaran pasal 20 dan Ulangan pasal 5 sama jiwanya tentang penampilan 10 hukum. Walaupun Musa juga berbicara tentang 10 hukum, tetapi alasan kedua ini berbeda dengan alasan pertama.

Jadi Tuhan punya alasan kedua untuk kita memelihara sabat. Agar hati kita ada perhentian maka ingat bagaimana besarnya Tuhan mengadaan penebusan bagi kita. Bagaimana lengan yang teracung, bagaimana karya Yesus di Golgota untuk merebut saya dan saudara. Masakan setelah kita direbut oleh Tuhan kemudian diterlantarkan begitu saja. Tidak! Jika kita tetap mengkaitkan diri maka ada roti manna. Apalagi rencana akhir roti manna ini yaitu Firman pengajaran akan mendorong saudara untuk dua menjadi satu yang hubungannya dengan sabat. Ini yang sangat-sangat kita butuhkan hari-hari terakhir ini. Jadi alasan pertama harus kita paham dan juga alasan kedua harus kita paham, yaitu persiapan 2 jadi 1 (mempelai).

3.      Sabat ini adalah peringatan antara Tuhan dan umat Tuhan. Jadi semua ini bertalian, tidak lepas, bagaikan mata rantai yang tidak bisa terputus.
Keluaran 31:12-13
31:12 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
31:13 "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.

Alasannya sabat itu adalah peringatan antara Aku yaitu Tuhan dan kamu yaitu umat Tuhan. Jadi kalau Tuhan menginginkan supaya ada perhentian dalam diri kita, itu berarti benar-benar terasa anak Tuhan itu, hamba Tuhan itu ada pertalian dengan Tuhan. Ada ingatan kuat antara dia dengan Tuhan. Tetapi bagaimana kenyataannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Apakah terasa ikatan antara saya dengan Tuhan, antara Tuhan dengan saya, antara kita dengan Tuhan, antara Tuhan dengan kita. Kalau ada perhentian dalam diri saudara dan ada rasa ketenangan dalam diri saudara, berarti hubungamu dengan Tuhan, hubungan Tuhan dengan kita terjalin mesra maka pasti ada perhentian.

Coba raba alasan ketiga ini apakah ada pada diri saudara. Apakah kehidupan kita merasa ada hubungan mesra dengan Tuhan, hubungan indah dengan Tuhan. Apalagi jika kita ada hubungan pertunangan dengan Tuhan.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Apakah hubungan pertunangan kita dengan Tuhan ada dalam tanda mesra. Jangan dengar ini dengan telinga daging, telinga rohani yang kita pakai.

“Supaya kamu tahu bahwa Akulah Tuhan” berarti antara kita dengan Tuhan ada roh saling memiliki. Sabat itu ada roh pemilikan. Kembali lagi pada alasan pertama dan kedua, apalagi yang mau kita ragukan. Saudara pelihara bebek saja, saudara ingat dia harus makan, begitu sibuk saudara mencari makanannya. Itu karena ada peliharaan kita. Anjing saja kita pelihara kita ingat “ini sudah jam makan, di sana dia sudah berteriak-teriak”. Apalagi kita yang adalah milik Tuhan tidak mungkin ditelantarkan.

Kita ini milik Tuhan, sebagai bukti kita ada perhentian. Saudara harus yakin ada ubi goreng di meja kita, maksudnya harus saudara yakini pemeliharaan Tuhan. ini dalam tanda sabat. Saudara harus meyakini Tuhan menjamin hidupmu asal ada peringatan antara kita dengan Tuhan. Peringatan ini dalam tanda sabat, tenang menghadapi segala-galanya. Saya sampaikan ini untuk saya lebih dahulu.

Saudara pelihara kambing lalu melihat akan datang hujan, saudara cepat mengambil karena mau hujan, ada aksi-aksi dari pemilik. Masakan kita ini miliknya Tuhan kemudian Tuhan diam. Kenapa Tuhan diam? Karena tidak ada peringatan antara Tuhan dengan kita. Kita tidak membuka hati terhadap pekerjaan Roh Kudus, Firman, Kasih Tuhan. Kita selalu merasa orang pandai, merasa orang kuat, tahu-tahu kita terbentur. Di depan ini kita tidak bisa mengalahkan kuasa kegelapan. Dia lebih lincah dan lebih lihai dari kita karena dia punya pengalaman sudah 6000 tahun. Saya punya pengalaman baru 52 tahun, walaupun usia saya jalan 72 tahun, tetapi ukuran kelahiran saya dalam Tuhan baru ± 52 tahun.

Tetapi dengan alasan pertama, kedua dan ketiga ini yang membawa kita keluar. Tidak usah kita ragu dengan Tuhan karena kita miliknya Tuhan. Kalau saudara mengatakan “saya miliknya Tuhan” kemudian tidak bersandar kepadaNya dan bersandar pada kekuatan kita, bahkan Habakuk mengatakan mendewakan kekuatannya, maka jalannya salah.
Habakuk 1:11
1:11 Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan kekuatannya.

Dia berlari dan tidak bisa berhenti. Tidak ada perhentian orang seperti ini makanya salah terus. Ini jangan terjadi pada diri kita. Jika masa lampau hal seperti ini kita lakoni, sekarang kita hentikan, kita bersandar kepada Tuhan.

Tuhan katakan “sabat itu adalah peringatan antara Aku dan kamu supaya kamu tahu Akulah Tuhan, Akulah yang memiliki kamu”. Ini alasan yang ketiga. Supaya kita gereja Tuhan menguduskan sabat, artinya menghadirkan Roh Kudus dalam diri kita, demi kekuatan ajaib dari Tuhan kepada kita, sehingga kita bisa memahami apa yang ada di depan mata kita bahwa ada yang mencipta supaya kita puja Dia dan memuliakan Dia.

Kemudian kita sudah dibebaskan dari perbudakan dosa. Kalau saudara sudah dibebaskan dari dosa maka saudara harus merayakan sabat. Bukan sabat hari sabtu seperti saudara-saudara kita yang lain.

4.      Keluaran 35:1-3
35:1 Lalu Musa menyuruh berkumpul segenap jemaah Israel dan berkata kepada mereka: "Inilah firman yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan.
35:2 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi TUHAN; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati.
35:3 Janganlah kamu memasang api di mana pun dalam tempat kediamanmu pada hari Sabat."

Disebut tadi “perhentian kudus bagimu”. Alasan keempat dari Allah adalah sabat ini adalah perhentian kudus bagimu. Kalau bicara tentang kekudusan, itu tidak lepas dari pribadi Bapa. Karena Allah Bapa berkata “hendaklah kamu kudus sebagaimana Aku kudus”. Jadi alasan yang keempat ini agar kita dibawa oleh Tuhan di dalam persekutuan dengan Allah Bapa, di dalam kekudusan. Makanya dikatakan “inilah perhentian kudus bagimu”.

Bicara kekudusan itu hubungannya dengan Allah Bapa.
I Petrus 1:15-16
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Kudus ini bicara tentang keberadaan Allah Bapa. Kemudian dia bicara lagi tentang perhentian kudus. Kalau sudah bicara tentang perhentian kudus itu hubungannya dengan Allah Roh Kudus.
Yesaya 63:14
63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.

Roh itu membawa kita pada perhentian. Jadi perhentian di sini hubungannya dengan Allah Roh Kudus. Di mana hubungannya dengan Anak Allah di sini?
Keluaran 35:1-3
35:1 Lalu Musa menyuruh berkumpul segenap jemaah Israel dan berkata kepada mereka: "Inilah firman yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan.
35:2 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi TUHAN; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati.
35:3 Janganlah kamu memasang api di mana pun dalam tempat kediamanmu pada hari Sabat."

Di mana posisi Anak Allah? Allah Bapa Dia kudus, meminta supaya kita kudus seperti Dia. Allah Roh Kudus membawa kita pada perhentian. Di mana Anak Allah, di mana posisi Yesus.
Keluaran 35:2
35:2 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi TUHAN; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati.

Karena kita melakukan pelanggaran, maka Yesus rela mati menanggung pelanggaran kita. Di sini posisi Yesus Anak Allah. Jadi alasan yang keempat, supaya kita melihat kekudusan Allah dan ada pekerjaan Roh Kudus membawa kita pada perhentian dan ketika ada pelanggaran karena kita sudah banyak melanggar, maka Yesus rela mati untuk menanggung pelanggaran saya dan saudara.

Jadi kita melihat bagaimana mereka yang melakukan pelanggaran-pelanggaran ini. Dalam Kisah Para Rasul 15 dalam konfrensi Petrus berkata “kenapa kita bebani orang kafir itu untuk melakukan taurat yang tidak bisa dilakukan oleh kita dan nenek moyang kitapun tidak bisa. Yesus adalah Anak Allah yang telah mati menanggung ketidakmampuan kita.

Kita gereja Tuhan harus tahu persis dan mengerti persis, begitu luar biasa Tuhan untuk menghentar kita pada pesta pertama sampai pesta ketujuh dan itu yang sedang dijalani oleh gereja. Semoga kita ada pada jalur ini. Jangan kita cuma tahu melaksanakan ibadah tetapi tidak tahu jalur yang mana yang kita ikut dan ujungnya padahal maut.

Pelanggaran ini dihubungkan dengan ayat tiga, ada tentang api. Api ini hubungannya dengan kebutuhan perut dan keinginan-keinginan daging, api nafsu. Kalau kita terus menerus hanya mengedepankan perut kita, mengedepankan kebutuhan-kebutuhan lahiriah, kita datang beribadah hari ini, besok dan kapanku kita beribadah, tetapi dari mimbar hanya kebutuhan-kebutuhan jasmani terus yang dikhotbahkan. Itu sama saja  dengan menghadirkan pelanggar sehingga tidak ada perhentian dan damai sejahtera dalam hati karena melanggar terus. Apakah Yesus harus mati berulang-ulang? Sekali lagi tidak.

Rasul Petrus berkata “ini tidak bisa ditanggung oleh nenek moyang dan kita juga. Makanya jangan dibebani itu orang kafir yang masuk iman yang percaya Yesus”. Taurat itu telah digenapi dalam diri Yesus, termasuk sabat di dalamnya. Pelanggaran umat Tuhan rela Yesus tanggung semuanya sampai mati. Di situlah posisi Anak Allah. Bagaimana dengan kita?
Roma 10:4
10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

Waktu konfrensi pertama hamba-hamba Tuhan, yang memaksakan bangsa kafir yang sudah masuk iman harus menjalankan Taurat.
Kisah Para Rasul 15:7
15:7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.

Kalau terjemahan lama bukan pertukaran pikiran tetapi bertengkar sangat. Apa isi pertengkaran mereka? Persoalan bangsa kafir yang sudah mengikuti Yesus, mengikuti jalan lurus.
Kisah Para Rasul 15:7 (Terjemahan Lama)
15:7 Apabila mereka itu sedang bertengkar-tengkar sangat, bangkitlah Petrus serta berkata kepada mereka itu, "Hai Tuan-tuan dan Saudara-saudara, kamu ketahui bahwa sudah lama Allah memilih aku di antara kamu, supaya dengan lidahku orang kafir harus mendengar firman Injil, lalu percaya.

Andaikata yang mengikuti konfrensi itu telinganya daging, mereka akan berkata “sombongnya Petrus! Mengedepankan diri, merasa diri bisa. Kami ini juga bisa!”. Tetapi tidak seperti itu, ini adalah ketetapan sorga, harus dihargai oleh peserta. Lewat kalimat ini Tuhan mengajar kita untuk menghargai pemakaian Tuhan pada seseorang. Kalau jelas tahbisannya benar, pasti ada pemakaian Tuhan kepadanya.

Kisah Para Rasul 15:8-10
15:8 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita,
15:9 dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
15:10 Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?

Tidak bisa mau dipaksakan Taurat. Kita di zaman kemurahan. Di zaman kemurahan ini jangan sampai bangun Taurat-Taurat lagi. Jangan kita menciptakan Taurat-Taurat baru. Sampaikan saja Firman, dia ikuti atau tidak ikuti, itu haknya dia. Saya tidak punya hak menghukum yang tidak mengikuti. Kita di zaman kemurahan, nanti dia pertanggung jawabkan. Saya cuma memberi penyahutan kepada Tuhan “si A itu kepala batu, si B itu setengah-setengah hati”.

Saya tidak akan menyampaikan Taurat kepada saudara. Memang harus saya sampaikan Firman Allah. Tetapi kalau saya sampaikan lalu dia tidak ikuti, itu urusannya dengan Tuhan. Saya tidak harus kejar “hei, saya tendang kau, kau itu kurang ajar!”. Itu berarti Taurat lagi saya bangun. Terserah dia, karena kita ini di zaman pembiaraan, yang kudus dan benar bertambah kudus, yang cemar dan najis terserah jalan terus. Sesuai Filipi 2:15
Wahyu 22:11
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

Filipi 2:15
2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

Sebagai gembala saya prihatin, tetapi tidak bisa saya paksa. Saya harus serukan di sini karena zaman kemurahan. Terserah saudara melakoni atau tidak, itu tanggung jawab saudara kepada Tuhan. Tetapi saya sebagai gembala harus memberi penyahutan. Gembala itu seperti penasihat hukum, kira-kira seperti itu.

Kisah Para Rasul 15:11
15:11 Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."

Taurat itu digambarkan seperti suami pertama. Kita tunggu-tunggu suami pertama mati agar kita bisa menikah dengan laki-laki lain namun dia tidak mati-mati. Dan memang Taurat itu tidak bisa mati. Kalau menikah dengan laki-laki lain sementara suami yang satu ini masih ada, berarti berzinah. Siapa itu laki-laki lain? Itulah Yesus. Taurat itu laki-laki pertama. Kita mau datang kepada Yesus tetapi kita pegang Taurat, itu perzinahan!
Roma 7:1-3
7:1 Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, -- sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum -- bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup?
7:2 Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu.
7:3 Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain.

Bagaimana supaya kita bisa menjadi isteri laki-laki lain sedang suami pertama tidak mati-mati? Kita yang harus mati.

Roma 7:4-5
7:4 Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.
7:5 Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut.

Kita yang harus mati, prakteknya:
Roma 6:3-4
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Kita yang mati, menyerahkan diri dibaptis. Ketika dibaptis berarti mati bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus. Setelah kita dikubur, suami kita yang pertama tidak bisa kejar lagi kita, batasnya kubur. Makanya orang Israel harus dibaptis kalau ikut Yesus, bangsa kafir juga dibaptis kalau ikut Yesus. Di sinilah kita tidak mendirikan lagi Taurat dalam gereja.

Saya tidak memaksa orang, tetapi sebagai pemberita harus menyampaikan. Jika dia tidak melakukan, itu tanggungannya sendiri, saya lepas dari tanggungan darah.

Dari alasan 1 sampai alasan 4 ini, maunya Tuhan supaya kita bekerja, kita melayani atau kita beraktifitas mencontoh atau meneladani cara Tuhan bekerja. Mau masuk pesta pertama, kita lihat cara Tuhan bekerja. Begitu juga masuk pesta kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh. Yang akan masuk penyingkiran gereja, perayaan pesta pondok daun-daunan adalah kehidupan yang belajar meneladani pelayanan Tuhan dalam kehidupan kita umat Tuhan.

I Petrus 2:21
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Ini suasana Paskah. Yesus menderita untuk kita, puncaknya Dia disalib. Bila kita tidak bisa menyalibkan keinginan daging, makanya kita kedepankan persoalan perut. Dari mimbar juga mengedepankan soal perut, kebutuhan-kebutuhan jasmani saja yang disampaikan oleh kami pendeta. Tidak mau menderita, kalau menderita malah mengeluh.

Mazmur 123:2-3
123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
123:3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;

Makanya ayo kita pandang bagaimana Tuan kita. Pemilik kita bekerja, kita lihat keteladanNya, karena kita sudah terlalu kenyang dengan penghinaan! Kita lihat pelayananNya, kita ambil teladan bagaimana Tuhan melayani.

Kita lihat 7 cara Tuhan Yesus melayani pada hari sabat.
1.      Ditaruh pada urutan pertama, orang kagum ketika Yesus masuk rumah ibadah dan Dia mengajar dengan luar biasa. Beda dengan ahli-ahli Taurat, muncul roh munafik di situ. Jadi kita lihat di sini. Pelayanan Tuhan Yesus, cara Yesus melayani, pertama adalah menggusur roh kemunafikan.
Markus 1:21-23
1:21 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
1:22 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
1:23 Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:

Ketika Yesus menyampaikan Firman, dipotong oleh yang munafik (orang yang dirasuk setan).
Markus 1:24
1:24 "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."

Ini sanjungan munafik di dalam rumah ibadah, di dalam gereja. Dalam Matius pasal 23 ada 7 kali disebut munafik. Itulah ahli Taurat, yang hanya tahu memberi beban, dia sendiri tidak mau menyentuh dengan jarinya. Dia cuma tahu mengajar, dia sendiri tidak mau praktek.

Markus 1:25
1:25 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"

Yang seperti ini harus dibungkemkan mulutnya. Jadi hari sabat, roh perhentian itu ada di tengah-tengah kita beribadah. Agar perhentian itu mantap dalam diri kita, singkirkan roh kemunafikan, roh main-main.

Saya heran, saya sebal juga saat lampau ketika kami ibadah ada yang tidak baik, waktu mendengar Firman mereka cuma menggambar-gambar, lalu diberikan kepada yang lain kemudian mereka tertawa. Saya merasa terusik saat mendengar Firman, karena mereka mendengar Firman tetapi main-main. Tetapi begitu hamba Tuhan itu diundang untuk berdoa, mulai dari kursi dia sudah berbahasa roh sampai di mimbar. Ini munafik! Saya merasa terusik waktu itu, ada rekan yang begitu, yang main-main. Makanya lihat, kasihan hidup yang seperti itu.

Ini yang kita takutkan akhir zaman. Makanya dalam gereja harus kuat Firman pengajaran sekaligus mendongkel roh kemunafikan. Ini artis dalam gereja. Sebab munafik itu bahasa gerikanya adalah artis. Banyak artis dalam gereja.

Dalam Matius pasal 23 mereka menaruh beban pada umat tetapi mereka sendiri tidak mau sentuh dengan jari. Tuhan Yesus mulai perinci bahwa mereka orang munafik, sampai 7 kali. Ini yang harus didongkel di dalam gereja Tuhan.
Matius 23:13,14,15,23,25,27,29
23:13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 1munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
23:14 [Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 2munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.]
23:15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 3munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 4munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 5munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 6munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
23:29 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 7munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh

Ini roh munafik.
Matius 23:4
23:4 Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.

2.      Lukas 6:1-2
6:1 Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya.
6:2 Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"

Yang kedua ini cara Tuhan bekerja pada hari sabat, di sini ada hubungannya dengan ladang. Berarti Tuhan mau kita aktif bekerja di ladang Tuhan tetapi disertai roh perhentian. Aktifitas apa yang ada pada kita sekarang?
Filipi 2:12-15
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

Ini yang harus digusur supaya roh perhentian mantap dalam diri kita. Aktivitas kita menggarap diri kita sendiri sebagai ladangnya Tuhan, jangan sampai kita bersungut dan berbantah-bantah.

Yesus merindukan kita sebagai ladang Allah. Kita sendiri mendengar bagaimana Tuhan menggarap kehidupan kita. Keteladan yang Tuhan berikan kepada kita itu yang harus kita lakukan. Dia menginginkan perhentian, jangan bersungut dan jangan berbantah-bantah. Ini kadang yang tidak cair dalam diri kita, selalu melayani ada roh persungutan dan perbantahan. Bersungut itu mempercepat hakim datang.
Yakobus 5:9
5:9 Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
3.      Lukas 6:6-7
6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
6:7 Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia.

Orang yang mati tangannya sebelah ini aktif beribadah, tetapi tangan kanannya mati, tangan kirinya aktif.
Lukas 6:8
6:8 Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.

Jadi aktivitas Tuhan yang ketiga ini yang harus kita teladani adalah Tuhan menyembuhkan tangan kanan. Sebab kalau tangan kanan ini tidak dihidupkan, cuma tangan kiri yang dihidupkan, kiri itu kekayaan dan kehormatan, berarti aktif ke gereja, aktif melayani tetapi tujuannya mengejar kekayaan dan status dihormat. Tangan kanannya mati berarti tidak ada hubungannya dengan Yerusalem Baru. Maka nanti tangan ini yang akan dicari oleh antikristus dan nabi palsu, ini yang akan dicap 666. Tetapi kalau tangan kanan aktif, tidak mungkin iblis bisa memberi cap 666.
Wahyu 13:16
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

Kalau tangan kanan ini kita tahu bisa menyesatkan, berarti tidak kita aktifkan, dia mati itu berarti menyesatkan, maka kata Yesus dalam khotbah di bukit “potong!”.
Matius 5:30
5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

Apa artinya dipotong? Berarti jangan beri kesempatan dicap antikristus. Artinya, gereja Tuhan, anak Tuhan jangan beribadah hanya mencari kekayaan dan kehormatan sementara tangan kanan mati.
Amsal 3:16
3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Kalau orang Kristen beribadah lalu bapak gembala hanya khotbah selalu berkat-berkat jasmani, itu berarti yang aktif hanya kiri, tidak ada hubungan dengan Yerusalem Baru.

Mazmur 137:5
137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!

Kalau tangan kanan kering, berarti lupa Yerusalem Baru. Sebab yang diberitakan dalam gereja hanya bagaimana meraup kekayaan, bagaimana supaya jemaat kaya-kaya. Sehingga jika dengar Firman Allah dan merasa direndahkan dia mengamuk karena kejar kehormatan.

4.      Lukas 13:10-11
13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.

Orang bungkuk ini beribadah, sudah 18 tahun dia bungkuk. Berarti Yesus melepaskan perempuan ini dari kekuatiran. Maaf sidang jemaat. Dalam beribadah kalau kita tetap kuatir, berarti roh kafir itu masih kuat dalam diri kita! Karena Matius 6:31-32, sifat kafir itu selalu kuatir.
Matius 6:31-32
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Amsal 12:25
12:25 Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

Kristen kuatir itu bungkuk, pandangannya hanya ke bawah selalu melihat bumi, tidak pernah pandangannya ke atas.
Kolose 3:1-4
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

5.      Lukas 14:1-5
14:1 Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
14:2 Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya.
14:3 Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: "Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?"
14:4 Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi.
14:5 Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?"
Dalam Bilangan 5:11-29, orang yang busung air itu adalah nikah yang terkutuk.

Di sini bukan berarti Yesus tidak menghargai sabat, justru Tuhan mau supaya orang itu menikmati suasana perhentian maka dia dilepaskan dari naungan kutuk. Bagaimana bisa dia mengalami perhentian kalau ada di dalam naungan kutuk. Makanya Yesus tergantung di Golgota untuk menanggung kutuk.
Galatia 3:13
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Jika ada seorang suami, dia curiga kepada isterinya yang serong, dia akan lapor kepada imam. Kemudian imam itu akan mengambil debu yang ada di lantai kemah suci lalu dia taruh air di dalam satu wadah.
Bilangan 5:17
5:17 Lalu imam harus membawa air kudus dalam suatu tempayan tanah, kemudian harus memungut debu yang ada di lantai Kemah Suci dan membubuhnya ke dalam air itu.

Kemudian dia harus bawa itu perempuan di hadirat Tuhan dan dia suruh minum itu air dan sisanya dia siram di kepalanya. Jika perempuan ini benar melakukan seperti yang dicurigai oleh suaminya maka akan kempes pahanya dan perutnya mengembung, itu yang disebut busung air. Ini kutuk dalam nikah, ini yang mau dicabut oleh Tuhan.
Bilangan 5:27
5:27 Setelah terjadi demikian, apabila perempuan itu memang mencemarkan dirinya dan berubah setia terhadap suaminya, air yang mendatangkan sumpah serapah itu akan masuk ke badannya dan menyebabkan sakit yang pedih, sehingga perutnya mengembung dan pahanya mengempis, dan perempuan itu akan menjadi sumpah kutuk di antara bangsanya.

Kita bersyukur kepada Tuhan jika Tuhan mempedulikan nikah-nikah kita, Dia mau melepaskan kita dari kutuk. Kita harus keluar dari naungan kutuk. Jangan kita tetap ada di dalam naungan kutuk.

6.      Yohanes 5:1-3
5:1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.

Yesus datang pada orang yang 38 tahun sudah lumpuh. Itu terjadi pada hari sabat.
Yohanes 5:16
5:16 Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Singkatnya Yesus berkata “berdiri, angkat tempat tidurmu dan berjalanlah”. Kondisi seperti ini mengajar kepada kita bahwa kelumpuhan itu ada hubungannya dengan nikah terbalik. Makanya ingatlah suami-suami, ingatlah isteri-isteri, jangan isteri jadi jenderal di dalam rumah. Itu akan diancam kelumpuhan rohani.

Permisi, minta tolong, jika suami bodoh-bodoh saudara pikir, kemudian saudara komando lagi, dia akan tambah bodoh. Juga jika suami bicara jangan dibantah. Ini keprihatinan juga untuk saya, jangan sampai nikahku sebagai hamba Tuhan nikah yang terbalik. Makanya saya harus angkat tempat tidur, junjung tinggi berarti hargai nikah dan berjalan berarti dilakukan. Walaupun ada yang marah “kenapa kau berani pikul tempat tidur pada hari sabat!”. Tuhan ingin nikah ada roh perhentian.

Ini nikah yang terbalik. Makanya kalau nikah terbalik tidak akan ada roh perhentian. Roh perhentian sulit. Jangan kita bertopeng. Ngomong pada suami pikirkan baik-baik, itu suamimu, jangan anda bentak. Jika suami bicara dengar dulu baik-baik, jangan langsung potong, itu nikah yang wajar.

Makanya Yesus masuk di sini. Dia mau merayakan Paskah. Tetapi Dia berhenti dulu pada lima serambi ini.

7.      Yohanes 9:13-14
9:13 Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi.
9:14 Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.

Yang dilakukan Yesus yang ada kaitannya dengan hari sabat, yang terakhir adalah mencelikan mata. Kenapa harus dicelikkan mata? Ini anak yang buta dari sejak kandungan. Ini gambarannya kita bangsa kafir, kita ini buta. Tetapi Tuhan ingin supaya kehidupan ini melek mata agar jangan sampai seperti Yesaya 59:10 yaitu berjalan meraba-raba dinding. Di dinding ada ular yang bisa pagut.
Amos 5:19
5:19 Seperti seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut dia!

Jadi Tuhan mau melepaskan dia dari ancaman ular tua, antikristus. Kalau rohaninya buta terus, maka kehidupan itu akan dipagut ular. Dan ular tua dalam Wahyu pasal 12 ini punya pengalaman luar biasa, itulah iblis.

Yesaya 59:10
59:10 Kami meraba-raba dinding seperti orang buta, dan meraba-raba seolah-olah tidak punya mata; kami tersandung di waktu tengah hari seperti di waktu senja, duduk di tempat gelap seperti orang mati.

Padahal tengah hari ini adalah waktu di mana nikah dibenahi. Amsal Sulaiman berkata sampai pada rembang tengah hari. Berarti nikah yang rohani mau ditampilkan oleh Tuhan tetapi karena dia buta maka menjadi mangsanya ular.

Di dinding itu ada ular.
Pengkhotbah 10:8
10:8 Barangsiapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan barangsiapa mendobrak tembok akan dipagut ular.

Jadi karya Tuhan yang ketujuh adalah melepaskan kita dari ancaman pagutan ular tua, setan besar, antikristus wujudnya nanti, dalam Wahyu pasal 12. Kalau kita tetap buta, nanti berhadapan dengan antikristus, dia dipagut.

Dari tujuh cara Tuhan bekerja pada sabat ini, ada tiga yang ada hubungannya dengan Bait Allah. Kemudian yang 4 terbagi dua, yaitu 3 di luar rumah dan 1 di rumah tinggal.

Yang tiga itu ada dalam Markus 1:21, Lukas 6:6 dan Lukas 13:10. Itu hubungannya dengan. Berarti orang yang ada sabat dalam hatinya, dia cinta rumah Tuhan, dia cinta ibadah. Bagaimana mau merasakan Paskah, roti fatir, timang-timangan dan seterusnya kalau orang itu tidak cinta ibadah. Ibadah dianggap hanya upacara, ibadah dianggap sesuatu yang biasa-biasa saja, itu salah besar.

Orang yang ada roh perhentian, ada dua di sini, yaitu Lukas 6:1-5 dan Lukas 14:1-5 yaitu aktif di ladang dan di rumah. Ladang ke luar, rumah ke dalam. Mengapa ketika kita di luar dan ketika kita di dalam kita kehilangan perhentian.

Yang lain itu Yohanes 5 dan Yohanes 9. Itu kesaksian terang benderang, kesaksian yang nyata di dalam kehidupan.

Jadi yang lebih banyak dan ditaruh pada urutan pertama adalah rumah Tuhan. Jika kita ini benar-benar menghargai sabat atau roh perhentian, menghargai hubungan dengan Bapa didalam kekudusan, perhentian bersama Roh Kudus dan Anak Allah dalam derita sengsara yang mati karena pelanggaran kita, maka akan ada kesaksian-kesaksian kita yang nyata. Jangan menjadi kehidupan Kristen yang tidak punya kesaksian. Atau ada kesaksian tetapi dia tidak mau bersaksi. Bersaksi itu membuat dirinya ada kendali dan menolong orang lain, memberi suport bagi orang lain, memberi dorongan bagi orang lain.

Mari kita hargai saat kita beraktivitas ada roh perhentian, baik di dalam ibadah pelayanan ada roh perhenti, di rumah atau di dalam profesi pekerjaan kita ada roh perhentian, di rumah ada roh perhentian. Ini akan indah dia berjalan nanti pada pesta pertama dan seterusnya. Makanya mulailah kita menghargai roh perhentian ini. Mohon kepada Tuhan “Tuhan berilah roh perhentian, roh ketenangan dalam diriku” sehingga dalam aktivitas kita, kita melihat cara Tuhan bekerja, kita meneladani Dia. Sehingga gereja Tuhan, anak Tuhan bukan sebatas baju sebagai pengikut Kristus.

Tetapi kenapa hati kita gundah gulana, penuh kekuatiran, nikah tidak benar, ada busung air, ada bungkuk di dalamnya, ada tangan kanan yang kering, ada yang buta di sana, ada yang munafik di sana. Roh kemunafikan kadang kala tidak disadari, baik dalam gereja maupun dalam rumah tangga kita masing-masing. Ini jangan terjadi.

Kenapa Tuhan bicara tentang sabat lebih dahulu? Ada 4 alasan Tuhan mengapa harus ada perhentian. Kemudian kita lihat bagaimana Tuhan bekerja, agar kita teladani. Apa bukti kita meneladani cara Tuhan bekerja yaitu ada tiga, gemar berada di rumah Tuhan sehingga:
Mazmur 27:4
27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Tuhan mau supaya kita di rumah Tuhan ada perhentian.


Tuhan memberkati.