20180801

Kebaktian PA Imamat, Rabu 1 Agustus 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Apa yang telah kita dengar di sini ada realisasi, bahwa ada kegerakan kuda putih. Walaupun masih gerimisnya, namun sudah bagian dari kegerakan kuda putih. Hanya pergumulan sesuai dengan Yohanes pasal 4, Tuhan Yesus berkata “minta kepada yang punya tuaian supaya ada yang menuai”. Memang banyak bersileweran di tengah-tengah gereja Tuhan, bahkan di tengah-tengah sidang ada 3 sampai 4 gembala. Tetapi yang mengerti tahbisan itu hanya sedikit.

Kita bicara bagian keempat dari Imamat pasal 22.
Imamat 22:17-25
22:17 TUHAN berfirman kepada Musa:
22:18 "Berbicaralah kepada Harun serta anak-anaknya dan kepada semua orang Israel dan katakan kepada mereka: Siapa pun dari umat Israel dan dari orang asing di antara orang Israel yang mempersembahkan persembahannya, baik berupa sesuatu persembahan nazar maupun berupa sesuatu persembahan sukarela, yang hendak dipersembahkan mereka kepada TUHAN sebagai korban bakaran,
22:19 maka supaya TUHAN berkenan akan kamu, haruslah persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan, domba atau kambing.
22:20 Segala yang bercacat badannya janganlah kamu persembahkan, karena dengan itu TUHAN tidak berkenan akan kamu.
22:21 Juga apabila seseorang mempersembahkan kepada TUHAN korban keselamatan sebagai pembayar nazar khusus atau sebagai korban sukarela dari lembu atau kambing domba, maka korban itu haruslah yang tidak bercela, supaya TUHAN berkenan akan dia, janganlah badannya bercacat sedikit pun.
22:22 Binatang yang buta atau yang patah tulang, yang luka atau yang berbisul, yang berkedal atau yang berkurap, semuanya itu janganlah kamu persembahkan kepada TUHAN dan binatang yang demikian janganlah kamu taruh sebagai korban api-apian bagi TUHAN ke atas mezbah.
22:23 Tetapi seekor lembu atau domba yang terlalu panjang atau terlalu pendek anggotanya bolehlah kaupersembahkan sebagai korban sukarela, tetapi sebagai korban nazar TUHAN tidak akan berkenan akan binatang itu.
22:24 Tetapi binatang yang buah pelirnya terjepit, ditumbuk, direnggut atau dikerat, janganlah kamu persembahkan kepada TUHAN; janganlah kamu berbuat demikian di negerimu.
22:25 Juga dari tangan orang asing janganlah kamu persembahkan sesuatu dari semuanya itu sebagai santapan Allahmu, karena semuanya itu telah rusak dan bercacat badannya; TUHAN tidak akan berkenan akan kamu karena persembahan-persembahan itu."

Susunan dari pasal 22:
1.      Penggunaan berkat-berkat Tuhan oleh imam jangan salah. persembahan umat Tuhan yang dikuduskan bagi Tuhan jangan disalahgunakan.

Contohnya imam Eli bersama anak-anaknya yaitu Hofni dan Pinehas. Dalam I Samuel pasal 2 ayat 11 dan seterusnya diceritakan bagaimana imam Eli ini melayani tetapi membiarkan anak-anaknya tidak menghargai persembahan yang dikuduskan oleh umat bagi Tuhan. Memang imam Eli subur, imam Eli sampai gendut. Dan karena kesalahan penggunaan ini maka imam Eli bayar harga dengan patah lehernya, hubungan dengan Tuhan berarti putus, Hofni dan Pinehas tewas dalam peperangan dan tabut perjanjian Tuhan dirampas oleh musuh.

Ini karena kesalahan mereka dalam memanfaatkan persembahan-persembahan yang dikuduskan umat bagi Tuhan. Tidak pantas mereka berbuat seperti itu dan memakannya. Dalam I Samuel 1:11-25 kita baca Hofni dan Pinehas itu tidak lagi menghormati persembahan. Begitu ada umat membawa persembahan, mereka langsung tagih mana bagiannya. Jika ada yang direbus mereka membawa serampang dan cucuk serta mengambil mana yang kena. Walaupun umat keberatan, tetapi mereka tetap memaksa. Lagi mereka meniduri perempuan yang datang melayani di halaman. Jadi, ada dua kesalahan yaitu berbuat dosa kejahatan dan berbuat dosa kenajisan.

Ini berarti mereka tidak layak menggunakan persembahan yang dikuduskan umat bagi Tuhan. Makanya mereka bayar dengan sangat mengerikan. Ini pelajaran bagi saya. Akibatnya Hofni dan Pinehas tewas dalam peperangan dan tabut dirampas oleh orang Filistin. Kemudian berita datang kepada imam Eli, sebagai ayah. Begitu mendengar Tabut sudah dirampas orang Filistin dan dua puteranya tewas maka dia jatuh dari kursi dan patah lehernya.

Jika kami hamba Tuhan tidak menghargai berkat persembahan umat Tuhan yang dikuduskan bagi Tuhan, bayarannya mahal. Bisa jadi akhir pelayanannya hubungan kepala dan tubuh putus. Patahnya leher imam Eli menunjuk hubungan kepala dan tubuh itu putus. Yesus adalah kepala dan kita adalah tubuh. Jika kami pelayan Tuhan salah, hubungan kami dengan kepala jadi putus. Walaupun kami masih melayani tetapi Tuhan sebagai kepala telah menjauh dari pelayanan.

2.      Dilarang untuk makan persembahan yang dikuduskan umat Tuhan bagi Tuhan ialah imam-imam yang dalam hidupnya selalu mengentengkan pelayanan. Pelayanan dientengkan sehingga tidak peduli mau apa, mau kena apa, tidak ada kewaspadaan. Berarti itu tandanya mengentengkan pelayanan berarti permainkan tahbisan.

3.      Kaum awam yaitu orang percaya, tetapi tidak terlibat di dalam pelayanan, tidak mau melibatkan diri dalam pelayanan, itulah awam. Kita semua ini imam, sudah diangkat Tuhan menjadi imam. Imam itu berarti orang-orang yang terlibat dalam pelayanan yang ditandai roh perdamaian. Tetapi jika dia tidak mau menahbiskan diri dalam pelayanan, itu dikategorikan awam. Dan orang seperti ini tidak diizinkan Tuhan makan sehidangan dengan Dia. Jika ada yang sudah salah kemudian dia makan maka harus dia ganti dan dia didenda 1/5. Dan orang itu harus menghargai nilai penebusan Kristus kepadanya.

Kamu semua adalah imam, setiap orang percaya adalah imam. Yesus telah berkorban bagi kita, Dia Domba Paskah yang tersembelih mengangkat kita menjadi imam. Sekalipun menyandang jabatan imam tetapi tidak memberi pelayanan, tidak menahbiskan diri dalam pelayanan, hanya tunggu dilayani, itu dikategorikan awam. Berarti kehidupan ini tidak akan diizinkan Tuhan sehidangan dengan Tuhan. Walaupun dia sudah diangkat sebagai imam oleh Tuhan.

Bayaran untuk kita diangkat menjadi imam itu dibayar mahal oleh Tuhan di Golgota. Maka setiap anak Tuhan, setiap orang Kristen, setiap orang percaya, mestinya mengerti jabatannya karena dia sudah diangkat menjadi imam maka harusnya semua terlibat dalam pelayanan, tidak ada yang nonton. Tidak nanti dia paduan suara, tidak nanti jadi pimpinan pujian, tetapi kalau diminta oleh Tuhan, silahkan. Jangan sampai seorang anak Tuhan hidupnya vakum/ kosong. Jangan sampai hidup itu diam, harus terlibat. Entah belah kayu, cuci piring, sapu gereja, harus melibatkan diri dalam pelayanan. Sebab kita harus paham bahwa kita sudah diangkat oleh Tuhan Yesus menjadi imam.
Wahyu 5:9
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

Yesus sebagai Anak Domba sudah disembelih, itu menunjuk pengorbananNya di Golgota.
Wahyu 5:10
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Imam berarti orang yang selalu berdiri antara Allah dan manusia. Berarti membawa dirinya menjadi penengah, mendamaikan orang. Tetapi kalau menjadi imam lalu yang dia pikul botol miras, ini imam macam apa kalau seperti ini! Disuruh sapu gereja, lap bangku gereja saja berat rasanya.

Memerintah sebagai raja di bumi itu belum sekarang, nanti dalam kerajaan 1000 tahun damai penggenapannya. Kita sudah mau masuk pada kerajaan 1000 tahun, itu hari yang ketujuh dalam minggu ketebusan. Kita sekarang di ujung hari yang keenam minggu ketebusan. Di hari keenam minggu ketebusan, dikurangi 3,5 tahun, itu ada aniaya antikristus.
Dalam hari keenam minggu kejadian, Tuhan ciptakan sepasang nikah. Hari keenam minggu ketebusan, pada sore hari, berarti menunjuk akhir zaman ini, Tuhan ciptakan sepasang nikah yaitu gereja sebagai Mempelai Wanita dan Yesus Kristus Mempelai Laki-laki Sorga. Siapa yang bisa masuk menjadi Mempelai WanitaNya? Itulah orang yang dengan sukarela untuk melayani. Bahkan ada niat suci sehingga dia selalu bernazar untuk melayani dalam tanda kesucian.

Dalam Imamat pasal 22 ini ada 6 kali kata “berkenan”. 3 kali dikatakan “Allah tidak berkenan” karena ada penyebabnya dan 3 kali dikatakan “supaya Allah berkenan”. Ada 5 kali Tuhan berkata “bercacat” atau “bercacat cela” ini yang tidak bagus dan Tuhan tidak akan berkenan bila bercacat. Makanya gereja Tuhan sangat membutuhkan penampilan Firman pengajaran di dalam ibadah.
Imamat 22:16
22:16 karena dengan demikian mereka mendatangkan kepada orang Israel kesalahan yang harus ditebus, apabila mereka memakan persembahan-persembahan kudus mereka, sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka."

Jika hamba Tuhan melakukan kesalahan, maka kasihan jemaat juga kena imbasnya. Karena apa? Karena imam-imam yang tidak bertanggung jawab. 

Bagaimana mereka ditebus? Bukan dengan cara domba disembelih namun mereka harus kembali diajar. Hamba Tuhan harus lebih dahulu diajar supaya mahir mengajar anak-anak Tuhan.
Yesaya 48:17
48:17 Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.

Yang Maha Kudus Allah Israel itu memberi pengajaran. Pengajaran itu penting, pengajaran mencegah kehidupan kita melakukan kesalahan. Jika kita terlanjur membuat kesalahan, maka ada Penebus. Lagi-lagi Dia memberikan kita pengajarn untuk menarik kita kembali pada tempat yang semestinya.

Kita sekarang sedang berjalan di jalan menuju Yerusalem Baru. Menuju apa? Untuk menjadi Mempelai Wanita. Kita sedang menapaki itu. Kita sedang menapakinya. Lewat ibadah, rohani kita sedang berjalan, sedang melaju rohani kita untuk mencapai kegenapan rencana Tuhan menjadikan kita Mempelai Wanita. Kita dituntun ke situ.

Setelah diingatkan dengan lewat pengajaran bahwa ada pekerjaan penebusan maka setelah sadar kita diberikan pengajaran untuk mencegah jangan melakukan kesalahan lagi. Ini yang Tuhan dambakan dalam kehidupanku sebagai hamba Tuhan. Saya menyadari kadang masih ada kesalahan, makanya saya butuh pengajaran. Kalau orang sudah tidak butuh pengajaran maka dia merasa sudah tidak pernah lakukan kesalahan atau berpura-pura tidak salah. Kalau orang itu tahu bahwa hidupnya belum sempurna maka dia butuh pengajaran Firman untuk mencegah dia jangan jatuh dalam kesalahan. Jika sudah salah supaya kembali pada rel yang benar. Ini untukku lebih dahulu sebagai hamba Tuhan.

Kita adalah kehidupan yang sudah ditebus, alangkah sedihnya hati Tuhan kalau kita tidak melayani. Saudara tidak nanti berkhotbah baru dikatakan melayani. Tubuh Kristus itu hanya satu tetapi kita anggota-anggotaNya bagaikan sel-sel dalam tubuhnya. Kalau kita tidak melayani itu bagaikan sel tubuh yang mati dan harus keluar dari tubuh. Tentu kita tidak beribadah atau berjalan iring Tuhan kemudian kita tertinggal di tengah jalan, tidak terhisap dalam pembentukan Tubuh Kristus.

Maaf kepada bapak-bapak ibu-ibu yang menelpon saya untuk tidak beribadah karena mau ke Palu. Kalau saya iyakan saudara pergi nanti saya yang dimurkai Tuhan, berarti saya menyetujui saudara untuk tidak beribadah. Terlalu gampang kita mengentengkan pelayanan. Saya minta maaf karena saya memikirkan perkara rohani. Karena tanggung jawab gembala, di atas pundak gembala ada keselamatan jemaat. Salah saya bergerak, jatuh kita semua.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Jemaat diupayakan terselamatkan dari ancaman 3,5 tahun masuk dalam penyingkiran gereja jika gembalanya bekerja benar. Kalau gembalanya tidak benar, habislah kita. Tidak ada yang masuk penyingkiran gereja. Itulah tanggung jawab kami sebagai gembala.

Kita ada pada masa tidak boleh main-main. Tidak seperti masa lalu. Kita ada pada ruas jalan akhir di mana rahasia Firman makin di buka. Itu berarti pembukaan rahasia Firman Allah untuk penggenapan waktu. Jadi ketika kita dilayani Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman Tuhan yang makin dalam, itu berarti kita didorong masuk dalam kegenapan waktu. Waktu sudah mau habis. Itulah tanda rahasia yang tidak dimengerti oleh umum. Kalau umum yang dia tahu itu gempa bumi, huru hara dan sebagainya. Tetapi tanda khusus yang hanya diketahui umat Tuhan adalah pembukaan rahasia Firman. Yang tidak ada pembukaan rahasia Firman, tidak ada yang mendorong mereka masuk pada persiapan. Tetapi kepada kita ada pembukaan rahasia Firman. Itu berarti kita didorong masuk dalam kegenapan waktu, kita menjadi Mempelai Wanita yang bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Jadi kita didorong oleh Tuhan untuk masuk dalam kegenapan waktu. Orang di luar tidak tahu bagaimana mereka harus bersiap, tetapi kita tahu. Berarti kita sedang didandani oleh Tuhan. Seperti pengantin perempuan masuk kapsalon lalu di sana mulai didandani. Itu sebenarnya dalam pengertian yang rohani tentang persiapan.

Yang disuruh Tuhan untuk kami layani adalah yang masih hidup untuk masuk dalam penyingkiran gereja. Yang sudah mati itu selesai urusan di dunia dan sudah Tuhan punya urusan. Saya tidak dipanggil Tuhan untuk urus orang yang sudah mati. Kalau dipanggil Tuhan mengurus orang mati, tinggal menyanyi “dunia ini bukan Firdaus” berarti mengurus pemakaman saja, tetapi urusan soal rohaninya sudah berakhir. Makanya tidak usah ngomong-ngomong soal itu sebab nanti hanya menimbulkan banyak kesalahpahaman.

Ini yang harus kita katakan dan harus kita upayakan supaya kita ini layak duduk sehidangan dengan Tuhan. Siapa dia? Dia adalah anak Tuhan yang percaya akan Korban Kristus dan dia tahu bahwa dia adalah seorang imam yang harus terlibat dalam pelayanan dan dalam pelayanan selalu dengan sukarela, tanpa mengharapkan balas jasa.

4.      Persembahan-persembahan tidak boleh ada cacat cela
Imamat 22:17-19
22:17 TUHAN berfirman kepada Musa:
22:18 "Berbicaralah kepada Harun serta anak-anaknya dan kepada semua orang Israel dan katakan kepada mereka: Siapa pun dari umat Israel dan dari orang asing di antara orang Israel yang mempersembahkan persembahannya, baik berupa sesuatu persembahan nazar maupun berupa sesuatu persembahan sukarela, yang hendak dipersembahkan mereka kepada TUHAN sebagai korban bakaran,
22:19 maka supaya TUHAN berkenan akan kamu, haruslah persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan, domba atau kambing.

Tuhan tidak ingin dipersembahkan korban yang bercela. Tetapi dalam Imamat pasal 21, orang yang berkorban lebih dahulu supaya dia tidak bercela maka dia harus dibersihkan dan disucikan. Di dalam Imamat 21:18-21 orangnya, manusianya yang mau berkorban dan melayani dengan sukarela dan ditambah dengan nazar. Tetapi Imamat 22:17-25, itu adalah korbannya. Jadi Tuhan melihat keduanya. Yang melayani dan bentuk pengorbanannya atau ang berkorban dan korbannya, dilihat oleh Tuhan dua-duanya. Tuhan mau membersihkan kedua sisi ini.

Seringkali kita mendengar komentar “yang penting saya beribadah, Tuhan tahu hati saya” itu keliru. “biar saya pakai baju terbuka sana sini yang penting saya melayani Tuhan” ini keliru, salah besar! Keduanya Tuhan lihat, Tuhan mau membersihkan kedua-duanya. Bahkan  yang mau Tuhan bersihkan pertama adalah orang yang beribadah (Imamat pasal 21) dan yang kedua adalah ibadahnya atau korbannya (Imamat pasal 22). Jadi tidak boleh kita ringankan salah satu. Kadang kala kita ditipu oleh iblis, dia berbisik “yang penting hatimu” padahal itu tipuan iblis.

Kalau saya memberi pada manusia, orang itu tidak mau tahu dengan hati saya, sepuluhkah isteriku, tigakah isteriku, duakah isteriku dia tidak peduli, yang penting dia terima pemberian saya. Kalau Tuhan tidak begitu. Tuhan tidak hanya melihat pemberian tetapi Tuhan lihat si pemberi. Dalam Imamat pasal 21 Tuhan perhatikan yang memberi. Kemudian Imamat 22:17-25 ditekankan bahwa korban itu tidak boleh yang begini dan begitu, itu kata Tuhan. Jadi jangan kita entengkan. Dua-duanya Tuhan koreksi. Jika korbannya cacat, Tuhan tidak bisa menerima. Jika korbannya baik tetapi yang berkorban itu cacat, juga Tuhan tolak.

Kita diajar karena Tuhan rindu supaya kita menjadi mempelai tidak bercacat cela, menjadi isteri Anak Domba Allah, menjadi Tubuh Kristus. Jangan saudara berpikir “yang penting masuk sorga”. Bukan itu tujuan Alkitab. Tujuan pikiran, perasaan, isi hati, kehendak dan kerinduan hati Allah di dalam Alkitab adalah untuk mendapatkan Mempelai WanitaNya. Itu sebabnya sekarang Alkitab ini diungkap bukakan rahasia yaitu rahasia nikah dan rahasia ibadah. Dalam rahasia nikah Tuhan ungkap supaya kita masuk pada nikah rohani. Dalam rahasia ibadah itu Tuhan benahi orang yang mau beribadah dan berkorban dan Tuhan sucikan orang yang mau beribadah itu.

Jemaat bergeraklah sekarang, topang pelayanan kami hamba Tuhan. Karena Tuhan sendiri katakan “cari siapa orangnya yang bisa dibawa menjadi Mempelai Wanita”. Seperti Eliezer yang disuruh Abraham mencari isteri bagi Ishak. “Eliezer carikan isteri bagi anakku Ishak. Cari dari antara keluargaku”. Eliezer itu gambaran Roh Kudus. Sekarang Roh Kudus sementara mencari dari keluarga Allah, dari antara orang Kristen, siapakah orangnya yang pantas menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Semoga saudara adalah orangnya. Makanya jangan neko-neko lagi, jangan macam-macam. Jangan longgar leher lagi lihat sana, lihat sini.

Korbannya harus disucikan. Baik yang berkorban juta tidak boleh asal-asal. Dua-duanya diatur oleh sorga. Yang berkorban diatur oleh sorga, korbannya juga diatur oleh sorga. Jadi kita harus mau diatur oleh Firman. Bukan diatur oleh organisasi, bukan diatur oleh manusia, tetapi yang mengatur kita harus sorga, Mempelai Laki-laki Sorga.

Ada yang berpendapat yang penting persembahan dari pada yang mempersembahkan. Kalau ada yang beranggapan hal itu benar, baca dulu ayat ini:
I Samuel 15:22
15:22 Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.

Jadi orangnya dulu. Bukan berarti Tuhan tolak korban persembahannya tetapi yang Tuhan tekankan di sini orangnya dulu. Bukan berarti Tuhan tidak butuh korbannya, Tuhan butuh. Tetapi Tuhan katakan orangnya dulu yang dibenahi.

Saul sudah salah besar makanya ditegur oleh Samuel. Saat Saul ditegur, ilham Allah datang pada Samuel. Ini bukan aturannya Samuel tetapi ini dari sorga. Yang berkorban itu dulu harus mendengar suara Tuhan. Lebih baik dia memperhatikan dulu. Saul sudah salah sebab Tuhan katakan menghabiskan semua Amalekh dan habiskan semua ternaknya. Tetapi Saul tidak menumpas habis.

Ketika ditanya Samuel “apa itu bunyi yang aku dengar di belakang” Saul menjawab “itu karena rakyat yang minta” Saul berupaya cuci tangan, pemimpin cuci tangan. “lalu siapa itu?” Saul menjawab “Agag, raja orang Amalekh. Samuel berkata “mengapa kau pelihara! Bukankah perintah Tuhan harus dihabiskan karena mereka ini yang mengganggu perjalanan Israel menuju Kanaan”. Tetapi Saul berdalih-dalih. Akhirnya datang Firman Tuhan saat Samuel bicara, itulah ayat yang kita baca di atas.

Jadi Sorga mau atur “hei Saul, kau dulu yang harus dibenahi”. Tetapi Saul berdalih semua dikorbankan untuk Tuhan. Akhirnya ketika Samuel mau berpaling, Saul pegang jubahnya dan koyak jubah Samuel. Samuel berkata “demikianlah kerajaan ini dicabik dari tanganmu”. Waktu Samuel nadanya tinggi di depan raja Saul, rakyat di situ semua memandang kepadanya. Samuel tidak sungkan kepada raja, saya hormat pada raja. Ayo kita menyepi supaya tidak didengar rakyat saya marah  kepada kau”. Tidak demikian, di tengah orang banyak Samuel marah. Kemudian raja berkata “Samuel, hormatilah juga aku di depan orang banyak”. Coba kalau seperti ini, kadang kita mau dihormati. Menuntut supaya ada penghargaan. Tetapi Samuel tidak memberikan penghormatan. Seringkali kita juga bersikap seperti Saul, bahkan tidak sedikit kami pelayan-pelayan Tuhan juga bersikap seperti Saul.
I Samuel 15:24-28
15:24 Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.
15:25 Maka sekarang, ampunilah kiranya dosaku; kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN."
15:26 Tetapi jawab Samuel kepada Saul: "Aku tidak akan kembali bersama-sama dengan engkau, sebab engkau telah menolak firman TUHAN; sebab itu TUHAN telah menolak engkau, sebagai raja atas Israel."
15:27 Ketika Samuel berpaling hendak pergi, maka Saul memegang punca jubah Samuel, tetapi terkoyak.
15:28 Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu.

Kalau kita yang melihat ini bisa kita berkata “ini pendeta tidak tahu diri, pendeta tidak hormat pada orang, pendeta tidak ada kasih! Orang sudah minta ampun. Dasar Samuel tidak punya kasih!”.
I Samuel 15:29-30
15:29 Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal."
15:30 Tetapi kata Saul: "Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu."

Saul minta ampun tetapi masih mau dihormati. Ini kegagalan banyak anak Tuhan, sudah salah tetapi masih mau dihormati. Dia merasa disengat listrik saat itu.

Sebenarnya cukup Saul berkata “TUHAN, Allah” tetapi dia berkata “Allahmu” berarti itu hanya Allahnya Samuel dan bukan Allahnya juga. Kadang kita putus hubungan dengan Tuhan tetapi masih minta hormat.

I Samuel 15:31-33
15:31 Sesudah itu kembalilah Samuel mengikuti Saul. Dan Saul sujud menyembah kepada TUHAN.
15:32 Lalu berkatalah Samuel: "Bawa ke mari Agag, raja Amalek itu." Dengan gembira Agag pergi kepadanya, sebab pikirnya: "Sesungguhnya, kepahitan maut telah lewat."
15:33 Tetapi kata Samuel: "Seperti pedangmu membuat perempuan-perempuan kehilangan anak, demikianlah ibumu akan kehilangan anak di antara perempuan-perempuan." Sesudah itu Samuel mencincang Agag di hadapan TUHAN di Gilgal.

Ini hamba Tuhan tidak ada kasih, masakan dia cincang orang. Jika dilihat dengan kasat mata “kejamnya Samuel”. Akibat berlarut-larut seperti ini maka muncullah Haman yang mau membunuh semua orang Yahudi, Haman itu orang Amalek. Jadi rohnya Amalek ini jalan terus. Sekarang juga muncul Haman-Haman akhir zaman. Kalau kita tidak lebih memahami rencana Allah, habislah kita.

Matius 23:16
23:16 Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.

Emas itu bicara korban. Korban itu yang mereka anggap sah.

Matius 23:17-22
23:17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
23:18 Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
23:19 Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?
23:20 Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya.
23:21 Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ.
23:22 Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.

Bait suci adalah diri kita dan emasnya itulah korbannya, itu jika diterapkan dengan Imamat pasal 22. Berarti korban dengan diri kita tidak bisa dilepaskan, dua-duanya harus dibersihkan.

Matius 23:25-26
23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
23:26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.

Jadi luar dan dalam. Kalau dikaitkan dengan Imamat pasal 22, berarti yang berkorban maupun korbannya, persembahan dan yang dipersembahkan. Alkitab mengatakan supaya Tuhan berkenan. Dalam Imamat pasal 22, ada 6 kali perkataan berkenan.
Imamat 22:19-21,23,25,29
22:19 maka supaya TUHAN 1berkenan akan kamu, haruslah persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan, domba atau kambing.
22:20 Segala yang bercacat badannya janganlah kamu persembahkan, karena dengan itu TUHAN tidak 2berkenan akan kamu.
22:21 Juga apabila seseorang mempersembahkan kepada TUHAN korban keselamatan sebagai pembayar nazar khusus atau sebagai korban sukarela dari lembu atau kambing domba, maka korban itu haruslah yang tidak bercela, supaya TUHAN 3berkenan akan dia, janganlah badannya bercacat sedikit pun.
22:23 Tetapi seekor lembu atau domba yang terlalu panjang atau terlalu pendek anggotanya bolehlah kaupersembahkan sebagai korban sukarela, tetapi sebagai korban nazar TUHAN tidak akan 4berkenan akan binatang itu.
22:25 Juga dari tangan orang asing janganlah kamu persembahkan sesuatu dari semuanya itu sebagai santapan Allahmu, karena semuanya itu telah rusak dan bercacat badannya; TUHAN tidak akan 5berkenan akan kamu karena persembahan-persembahan itu."
22:29 Dan apabila kamu menyembelih korban syukur bagi TUHAN, kamu harus menyembelihnya sedemikian, hingga TUHAN 6berkenan akan kamu.

Jadi tiga kali kata berkenan dihubungkan dengan ditolak oleh Tuhan dan tiga kali kata berkenan dihubungkan dengan diterima oleh Tuhan. Tiga ini bicara tubuh, jiwa dan roh kita. Makanya dalam I Tesalonika dikatakan Tuhan mau membersihkan kita dari roh, jiwa dan roh hingga sempurna.
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Kata berkenan itu 6 kali tetapi dibagi dua yang berkenan dan yang tidak berkenan. Jangan kita mengolok-olok Tuhan. Tuhan tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, ketiganya tidak mau kita mempersembahkan yang tidak berkenan. Ketiganya ingin kita mempersembahkan yang berkenan.

Kata tidak bercela itu ada 5 kali. 5 kali kata bercela itu berarti mengusik kemurahan Tuhan yang menopang kita, yang mengangkat kita dan membersihkan kita supaya kita tidak bercacat cela.

Kita yang ada pada malam ini, mari layani Tuhan dengan sepenuh hati, dengan sukarela. Jangan nanti dipaksa, jangan karena diminta, biarlah kita menawarkan diri. Dalam Hakim-hakim pasal 5 kita lihat orang-orang yang sukarela itu bekerja tanpa ada paksaan. Tetapi orang Meros tidak mau, tidak rela. Apalagi mau bernazar. Sedangkan mau korbankan yang lain tidak rela, mana mau bernazar.

Jangan bawa korban yang bercela, itulah tuntutan persembahan dalam Imamat 22. Ayat 17 sampai 25 ini tentang persembahan jangan bercacat cela, artinya jangan bawa persembahan yang bercela. Itu mengenai korban atau persembahan. Pada pasal 21:17-20, orangnya dibersihkan. Makanya pada pasal 21 orangnya disucikan dulu, kemudian pasal 22 persembahannya yang disucikan.

Di sini kita melihat bahwa sungguh-sungguh Tuhan itu teliti untuk mendapatkan Mempelai WanitaNya. Jangan berpikir “begitu berat untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan” sesungguhnya tidak berat, kita tinggal menyerah Dia yang mengatur kita. Tadi sebelum masuk Firman kita nyanyikan “bila kuangkat tangaku menyerah, Diakan turun tangan membela”. Hanya saja kita ini tidak mau menyerah. Padahal kalau kita melihat rencana Allah semua demi kebahagiaan kita, apalagi yang kurang. Sebenarnya kita sedang menuju api yang besar (maut) dan binasa, tetapi Tuhan hadang di depan dengan salib dan Dia ajak supaya kita kembali pada jalan yang benar.

Kenapa saudara tidak rela, melayani Tuhan saudara anggap berat! Kenapa tidak bisa membantu pekerjaan Tuhan. Diperiksa Tuhan hatiku, diperiksa Tuhan pekerjaanmu. Utamanya saya diperiksa Tuhan pekerjaanku dan hatiku. Apakah saya tulus atau melayani karena sekerat roti dan sekeping uang perak. Itulah model keturunan Eli, menawarkan diri untuk melayani tetapi demi sekeping uang perak dan sekerat roti, artinya pelayanannya tidak utuh. Ini jangan terjadi dalam diriku dan dalam diri saudara.

Mari izinkan lebih dahulu kita diperiksa oleh Tuhan. Katakan “Tuhan saya belum serius melayani, hanya asal. Tolong bersihkan saya supaya saya melayani dengan benar, dengan tulus hati”.

Ibrani 10:19-22
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Orangnya harus tulus ikhlas. Orangnya dulu dibersihkan baru korbannya. Biarlah semua dengan kerendahan hati berkata “Tuhan saya mengaku masih banyak kekurangan, tolong saya. Saya cacat Tuhan”.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar