Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yehezkiel 10:1-3
10:1 Lalu aku melihat, sungguh, di atas
cakrawala yang di atas kepala kerub tampak di atas mereka sesuatu yang
menyerupai takhta, yang seperti permata lazurit kelihatannya.
10:2 Maka Ia berkata kepada orang yang berpakaian
lenan itu: "Masuklah ke bawah kerub dari antara roda-rodanya dan penuhilah
rangkup tanganmu dengan bara api dari tengah-tengah kerub itu dan hamburkan ke
atas kota itu." Lalu aku melihat dia masuk.
10:3 Kerub-kerub itu berdiri di sebelah selatan Bait
Suci, waktu orang itu masuk ke tengah-tengah roda-rodanya; dan segumpal awan
memenuhi pelataran dalam.
Pelayanan yang berpakaian lenan atau
yang berjubah lenan ini tidak berakhir pada pasal 9, namun berkelanjutan pada
pasal 10. Di sana dia mengambil bara api dari antara kerub-kerub untuk dilempar
ke bumi. Jadi hukuman selain yang dijalankan oleh enam orang yang membawa
cokmar itu, juga hukuman dijalankan oleh yang berjubah lenan itu.
Ini yang harus kita perhatikan.
Ternyata hukuman itu berjalan terus. Sesudah Tuhan menggunakan 6 orang sebagai
pelaksana eksekusi yang menumpas habis mulai dari tua-tua, teruna-teruna,
dara-dara sampai bayi-bayi. Rasanya murka Tuhan belum berhenti atau belum
berakhir.
Kita lihat di sini ada penampilan
Tuhan di atas takhta dan di atas
cakrawala yang dikatakan seperti permata lazurit. Permata lazurit ini kena
mengena dengan suku Dan. Sebab pada Keluaran pasal 28, diceritakan oleh Firman
Tuhan bahwa permata-permata itu ada di bahu imam besar, di kiri enam dan di
kanan enam. Kemudian di tapal dada ada 12 permata yang terdiri pada 4 jajar.
Karena disebut menurut urutan kelahiran maka permata lazurit ini kena pada yang
kelima yaitu suku Dan. Dan artinya penghakiman dan arti kedua penghukuman.
Jadi jelas pasal 10 ini adalah
penghukuman tuntas dari Tuhan yang ada hubungannya dengan orang yang berpakaian
lenan. Di pasal 3 ayat 5, juga ada orang berpakaian lenan. Karena apa?
Pelayanan yang berpakaian lenan ini menunjuk pelayanan Imam Besar yang sekarang
ini adalah Yesus Imam Besar.
Ini semua kena mengena dengan akhir
zaman, ada orang tidak menghargai pelayanan Yesus sebagai Imam Besar. Imam
besar Harun, imam besar Zadok dan sebagainya membawa darah binatang tetapi
Yesus Imam Besar membawa darahNya sendiri.
Ibrani 7:27; 9:13-14
7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang
setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu
barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk
selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
9:13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu
jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga
mereka disucikan secara lahiriah,
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang
kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan
yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Tuhan sekarang mengambil sikap,
mencurahkan murkaNya yang luar biasa oleh karena manusia tidak menghargai
pelayanan Imam Besar yang mendamaikan manusia dengan Allah Bapa di Sorga.
Sekarang kita mengatakan “saya
menerima, saya menghargainya”. Tetapi kita jangan hanya ucapan, jangan cuma
perkataan kita mengatakan “saya menerima pelayanan Yesus sebagai Imam Besar
yang menyerahkan tubuh, jiwa dan rohNya untuk mendamaikan kita dengan Allah di
Sorga yang kita panggil Bapa”. Di mana bukti kita menghargainya? Adakah saya dan
saudara sungguh-sungguh menghargai pelayanan Yesus sebagai Imam Besar?
Imam biasa pelayanannya hanya sampai
ruangan suci. Yesus Imam Besar pelayananya dari halaman, ruangan suci, sampai
ruangan maha suci. Tetapi jika kita melihat di sini kemuliaan Tuhan pindah ke atas ambang pintu Bait Suci.
Yehezkiel 10:4
10:4 Dalam pada itu kemuliaan TUHAN naik dari atas
kerub dan pergi ke atas ambang pintu Bait Suci, dan Bait Suci ini dipenuhi oleh
awan itu dan pelatarannya penuh dengan sinar kemuliaan TUHAN.
Tempat kemuliaan Tuhan yang sebenarnya ada
di ruangan maha suci lalu berpindah di ambang pintu Bait Suci atau pintu kemah,
itu berarti hukuman. Mengapa kemuliaan ini harus pindah? Sebab umat Tuhan hanya
senang dan bergembira setelah ada
di halaman, tidak masuk ke ruangan suci. Di halaman ini memang ada pekerjaan
pendamaian namun itu harus dilanjutkan pada ruang suci wilayah
penggembalaan.
Kita sebagai umat Tuhan, jangan hanya
sampai di halaman. Karena Imam Besar ini pelayananNya menyentuh ruangan maha
suci. Lebih
dahulu kita ke ruangan
suci, baru masuk ke ruangan maha kudus.
Kalau Dia pindah ke pintu kemah atau
di halaman Tabernakel itu menunjukkan umat Tuhan hanya senang di wilayah
halaman. Itu memang bagus, bukan berarti salah tetapi menjadi salah karena tidak
mau masuk di ruangan suci (tergembala dalam 3 macam ibadah) dan ruangan maha suci.
Mazmur 32:1-2
32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah
orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak
diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
Tuhan Yesus tidak hanya berhenti
sampai pengampunan, Dia lanjut pada penyucian. Penyucian ini yang seringkali
menjadi momoknya orang Kristen. Kalau mau diampuni di halaman, lihatlah Korban
Kristus. Itu bagus, tetapi di mana proses kelanjutannya. Karena di halaman itu
pengampunan kemudian penyucian ada di ruangan suci, baru sempurna di ruangan
maha suci. Itu semua bersentuhan dengan pelayanan Yesus Imam Besar yang kita
punya.
I Yohanes 1:7
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama
seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan
yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala
dosa.
Bukan cuma mengampuni tetapi
menyucikan.
I Yohanes 1:8-9
1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka
kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan.
Ini orang hanya sampai di halaman
mendapat pengampunan. Dan ini yang mayoritas di dunia Kristen. Ketika mendapat
pengampunan memang senang sekali. Tetapi bagaimana dengan penyucian, akar dosa
itu harus di cabut. Itu berarti masuk di ruangan suci. Karena mereka tidak mau
masuk di ruangan suci dan hanya senang di halaman, maka Yesus Imam Besar ada di
ambang pintu. Semoga bisa dipahami dan disadari seperti nabi Yesaya.
Yesaya 6:3-4
6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya:
"Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh
kemuliaan-Nya!"
6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan
suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.
Ketika nabi Yesaya mendengar
perkataan kudus, kudus, kudus, itu dibarengi dengan ambang pintu Bait suci
goncang. Artinya “hei Yesaya, kau harus lewati ini, jangan tolak. Karena engkau
hambaKu, bibirmu najis, sama dengan jemaat yang kau layani!”. Berarti Yesaya
belum masuk ke ruangan suci dan harus disucikan. Ini tantangan buat saya, ada
penyucian lebih lanjut. Jangan tunggu kita diperhadapkan dengan takhta yang
kemudian bercahaya seperti permata lazurit. Berarti ini bukan takhta kemurahan
lagi, tetapi takha pengadilan, takhta penghukuman.
Syukur nabi Yesaya sadar. Begitu dia
mendengar kata “kudus, kudus, kudus” dan merasa goncangan ambang pintu Bait
Suci itu, maka dia menutup mulutnya dan berkata “celaka” ini pengakuan tuntas.
Yesaya 6:5
6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa!
Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa
yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta
alam."
Bahasa itu keluar dari hati. Jika hati tidak disucikan maka mulut juga
tidak suci. Penyucian itu mulai dari mulut dan berakhir pada mulut. Penyucian
itu bukan hanya menyentuh mulut tetapi juga hati.
Syukur dalam Yesaya 6:5 Tuhan belum
tampil dengan takhta seperti permata lazurit. Tetapi dalam Yehezkiel pasal 10
ini benar-benar Tuhan tampil dengan takhta seperti permata lazurit. Ini ada
hubungannya dengan suku Dan (penghakiman).
Keluaran 28:17-18
28:17 Haruslah kautatah itu dengan permata tatahan,
empat jajar permata: permata yaspis merah, krisolit, malakit, itulah jajar yang
pertama;
28:18 jajar yang kedua: permata batu darah, lazurit,
yaspis hijau;
Dan anak yang kelima.
Kejadian 30:6
30:6 Berkatalah Rahel: "Allah telah memberikan
keadilan kepadaku, juga telah didengarkan-Nya permohonanku dan diberikan-Nya
kepadaku seorang anak laki-laki." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Dan.
Jadi permata lazurit ini kena pada
suku Dan. Lazurit ini menurut Firman Allah dia berwarna biru, itulah permata
yang berwarna kebiru-biruan. Biru itu tanda kebangkitan, inilah yang tidak
dihargai. Kebangkitan Kristus dalam pelayananNya yang membuka kesempatan kita
bukan hanya diampuni tetapi disucikan untuk mencapai kesempurnaan, tetapi ini
diabaikan oleh Orang Israel. Ini bahasa nubuatan, untuk kita sekarang ini
banyak orang yang mengabaikan.
Kalau kita ikuti Yehezkiel pasal 4,9
dan 11, kita lihat bagaimana Yehezkiel melihat hukuman Tuhan yang besar sampai
dia berteriak “aduh!”.
1. Seruan aduh yang pertama umat Tuhan
jauh dari hadirat Tuhan. Seruan Yehezkiel “aduh” yang pertama ketika Tuhan
mengatakan kepadanya bahwa umat Tuhan akan dibuang jauh. Berarti umat Tuhan
jauh dari hadirat Tuhan.
2. Aduh kedua pada pasal 9 adalah ketika
Yehezkiel melihat pembawa cokmar itu menghabiskan penduduk Yerusalem sampai dia
berkata “aduh” artinya dia tidak sanggup melihat. Kalau hati Yehezkiel berucap
seperti ini, artinya kami hamba Tuhan jangan membiarkan umat Tuhan dimusnahkan
oleh Tuhan gara-gara pelayanan yang tidak beres. Jangan kita gembira, jangan
kita senang, sudah melayani-melayani sementara mereka terancam. Lebih sial lagi
kalau dirinya ikut terancam. Kenapa? Karena dikatakan oleh Firman Tuhan
perbuatan mereka terlalu jahat.
Yehezkiel 9:8-9
9:8
Sedang mereka memukuli orang-orang sampai mati -- waktu itu aku tinggal di
belakang -- aku sujud dan berseru, kataku: "Aduh, Tuhan ALLAH, apakah
Engkau memusnahkan seluruh sisa Israel di dalam mencurahkan amarah-Mu atas
Yerusalem?"
9:9
Jawab-Nya kepadaku: "Kesalahan kaum Israel dan Yehuda sangat banyak,
sehingga tanah ini penuh hutang darah dan kota ini penuh ketidakadilan; sebab
mereka berkata: TUHAN sudah meninggalkan tanah ini dan TUHAN tidak melihatnya.
Kesalahan apa itu?
Yehezkiel 5:6-7
5:6 Ia
sudah memberontak terhadap peraturan-peraturan-Ku lebih jahat dari pada
bangsa-bangsa dan terhadap ketetapan-ketetapan-Ku lebih jahat dari
negeri-negeri yang di sekitarnya; karena mereka menolak peraturan-peraturan-Ku
dan kelakuan mereka tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku.
5:7
Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena engkau lebih jahat dari
pada bangsa-bangsa yang di sekitarmu dan kelakuanmu tidak selaras dengan
ketetapan-ketetapan-Ku dan engkau tidak melakukan peraturan-peraturan-Ku,
bahkan engkau melakukan peraturan-peraturan bangsa-bangsa yang di sekitarmu,
5:8
sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya Aku sendiri akan menjadi
lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.
Ini karena umat Tuhan dibiarkan oleh imam-imam. Pada zaman Yehezkiel, hanya
Yehezkiel yang berdiri teguh, imam-imam lain membiarkan umat Tuhan. Ketetapan Firman Tuhan diabaikan tetapi hukum
bangsa-bangsa di lakukan. Yang
kafir di lakukan, yang asli dibuang artinya tidak dihargai. Ini juga yang
dikeluhkan oleh Yehezkiel pada pasal 11.
3.
Yehezkiel 11:11-12
11:11
Kota ini tidak akan menjadi periuk bagimu ataupun kamu seakan-akan daging di
dalamnya; di tanah Israel Aku akan menghukum kamu.
11:12
Dan kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, karena kelakuanmu tidak selaras
dengan ketetapan-ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku tidak kamu lakukan;
bahkan engkau melakukan peraturan-peraturan bangsa-bangsa yang di
sekitarmu."
Masakan peraturan kafir itu yang dilaksanakan dan Firman Allah diabaikan. Berarti diabaikan tentang
penyucian Firman. Itu tidak akan mencapai kesempurnaan. Siapa biang keroknya? Pelayan/pendeta. Bahaya sekali akhir zaman, karena
ini bernubuat tentang akhir zaman. Perhatikan kita yang hidup akhir zaman ini,
agar kita lebih fokus kepada Firman, pada ketetapan-ketetapan Tuhan, bukan
peraturan bangsa kafir. Tetapi sekarang yang getol peraturan kafir dijunjung
mati-matian, sementara Firman direndahkan.
Yang berpakaian lenan ini dia sendiri
yang mengambil bara api dari antara roda-roda kerub itu dan dicurah ke bumi.
Satu saat kita akan melihat dunia ini seperti kata Firman. Sebab satu saat
Tuhan akan membakar dan menghancurkan dunia ini. Tetapi jika kita mengikuti
langkah imam Besar mulai dari halaman dan terus ke ruang suci dan ruang maha suci, kita bersyukur kepadaNya karena Dia
mengampuni dosa. Jangan tunggu seperti nabi Yesaya yang melihat ambang pintu
bergoyang. Nabi Yesaya nabi besar tetapi toh masih salah juga mulutnya. Setelah
Yesaya melihat ambang pintu bergoyang baru dia sadar ternyata dia dengan umat
Tuhan baru bersuasana halaman.
Untuk menghentar umat masuk ke
ruangan maha suci, hamba Tuhan yang harus lebih dahulu dibersihkan. Kita
beribadah, ingatlah, lokasi kita di ruangan suci. Itu tempat kita digembalakan.
Sesudah kita dibenarkan, hidup lama dikubur, jangan tinggal terus di situ, itu
berarti kita baru menerima
Firman penginjilan. Tingkatkan pada Firman pengajaran di ruangan suci, di situlah suasana penggembalaan.
Yesus Imam Besar sekaligus gembala
yang menyerahkan nyawaNya.
Yohanes 10:11
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik
memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Inilah teladan bagi gembala-gembala. Peduli
pada keselamatan jemaat itu nomor satu. Benar-benar Dia memprioritaskan
keselamatan domba-domba, menanggalkan kepentingan diri sendiri.
Yohanes 10:15-16
10:15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal
Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan
dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan
mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Kalau A menaruh harapan di ruangan
maha suci, berarti di belakang pintu tirai, si B menaruh harapannya di belakang
pintu tirai, si C menaruh harapannya di belakang pintu tirai, pasti mereka
ketemu. Tetapi kalau pengharapan si A lain, si B lain, si C lain, di mana
mereka bisa ketemu. Mereka menjadi satu suara. Tetapi jika si A sampai si Z mendengar suara yang sama
maka menjadi satu kandang. Tetapi bagaimana kalau mendengar suara yang lain.
Makanya di dalam penggembalaan hanya
ada satu suara. Kalau ada suara asing maka domba itu pasti lari. Dia tidak
pasang telinga.
Yohanes 10:5
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti,
malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka
kenal."
Dengan demikian sekarang kita tahu di
mana kita berada. Di halaman atau ruangan suci.
Yohanes 10:17
10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan
nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
Sampai tiga kali Yesus berbicara
menyerahkan nyawa.
Yohanes 10:18
10:18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku,
melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa
memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima
dari Bapa-Ku."
Begitu Yesus bicara soal gembala yang
menyerahkan nyawa, maka terpisah dua golongan. Mereka semua mendengar suara yang sama, sama-sama suara
Yesus tetapi mengapa menimbulkan dua golongan? Sadisnya golongan yang pertama berkata
“ini bahasa orang gila, ini bahasa orang
kerasukan setan”. Tetapi yang sudah percaya berkata “ini bukan bahasa orang
gila”. Sudah mendengar satu suara saja masih terbelah dua. Apalagi kalau
mendengar suara yang bermacam-macam, bukan hanya terbelah dua tetapi tercerai-berai. Kenapa gereja Tuhan terbelah-belah?
Karena suara (ajaran) yang didengar berbeda-beda.
Yohanes 10:19-20
10:19 Maka timbullah pula pertentangan di antara
orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:
10:20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu
mendengarkan Dia?"
Berarti orang yang mendengar suara
yang sama masih juga tidak percaya. Kalau kita sekarang seringkali salah
presepsi. Ketika mendengar orang menyampaikan Firman lalu menyentuh keadaan
orang lain, orang lain itu berkata “memangnya cuma kamu yang benar”. Padahal
dia tidak bicara dirinya yang benar, tetapi Firman yang dia sampaikan. Firman
disampaikan supaya sama-sama kita dibenarkan.
Yohanes 10:21
10:21 Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan
orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang
buta?"
Kalau mata dimelekkan maka teranglah
seluruh tubuh. Ini menunjukkan bahwa Yesus terang dunia.
Yohanes 9:5
9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
Amsal 4:18
4:18 Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya
fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.
Kalau jalan kita ada di dalam penggembalaan maka kita akan
mencapai rembang tengah hari. Apa yang terjadi pada rembang tengah hari? Nikah
dibenahi dan ibadah dibenahi. Jika tadinya buta kemudian melek mata berarti
terang seluruh tubuhnya, nikahnya terang dan ibadahnya terang.
Yohanes 4:6
4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan,
karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
Saya berterima kasih kepada Tuhan
jika Tuhan menemukan saya masih seperti nabi Yesaya dan Tuhan goncang ambang
pintu. Seakan-akan
berkata: “hei lewat
sini, masuk wilayah penggembalaan. Dirimu lebih dahulu baru bisa melayani
jemaat Tuhan”. Jadi kita ini sama-sama diarahkan ke ruangan suci.
Dalam catatan Yehezkiel ini kita
membaca Yesus Imam Besar sudah tidak tahan menunggu. Dan itu terjadi di depan kita
ini. Kita tidak tahu kapan waktunya, yang pasti akan jatuh hukuman karena api itu
akan dilemparkan oleh Tuhan ke bumi. Ini kita temukan dalam Firman Tuhan
termasuk dalam Wahyu pasal 8. Asap dupa itu membawa kita masuk dalam pernikahan
tetapi apinya dilempar ke bumi. Itu hukuman bagi manusia yang menolak pelayanan
pendamaian. Dan ada yang menerima tetapi tidak meneruskan ke ruangan suci dan
tidak meneruskan ke ruangan maha suci, mereka senasib dengan orang yang
menolak. Ini jangan terjadi pada diri kita.
Lazurit ini selain menunjuk suku Dan,
itu juga dikaitkan dengan hikmat Allah. Sampai Tuhan katakan kepada Ayub, coba
kamu cari, cobakah kamu menambang apakah kamu menemukan hikmat, coba kamu berlayar
apakah kamu menemukan hikmat, tidak.
Ayub 28:6-7, 12-17
28:6 Batunya adalah tempat menemukan lazurit yang
mengandung emas urai.
28:7 Jalan ke sana tidak dikenal seekor burung buas
pun, dan mata elang tidak melihatnya;
28:12 Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana
tempat akal budi?
28:13 Jalan ke sana tidak diketahui manusia, dan tidak
didapati di negeri orang hidup.
28:14 Kata samudera raya: Ia tidak terdapat di
dalamku, dan kata laut: Ia tidak ada padaku.
28:15 Untuk gantinya tidak dapat diberikan emas murni,
dan harganya tidak dapat ditimbang dengan perak.
28:16 Ia tidak dapat dinilai dengan emas Ofir, ataupun
dengan permata krisopras yang mahal atau dengan permata lazurit;
28:17 tidak dapat diimbangi oleh emas, atau kaca,
ataupun ditukar dengan permata dari emas tua.
Jadi tentang lazurit ini dihubungkan
dengan hikmat. Sudah lazurit, tetapi hikmat masih lebih. Jika di dalam
pengiringan kita kepada Tuhan kita menerima berita hikmat, pembukaan rahasia
Firman itu adalah berita hikmat, itu harus kita hargai dan itu kita temukan di
dalam penggembalaan. Sebab itu masih lebih tinggi nilainya dari lazurit.
Kolose 1:27-28
1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa
kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada
di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap
orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk
memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Jadi hikmat itu identik dengan pembukaan
rahasia Firman, arahnya sudah jelas membawa kita kepada kesempurnaan, ke
ruangan maha suci. Jika saudara
masih di halaman cepatlah bergegas masuk di ruangan suci, bawa diri
digembalakan, sungguh-sungguh dalam satu suara penggembalaan, jangan mendengar
suara asing. Dalam satu suara saja masih bisa terbagi, apalagi kalau suara
sudah terbagi-bagi. Sudah satu suara masih menghasilkan dua golongan. Ada yang
menuduh orang ini gila, orang ini kerasukan setan. Tetapi yang percaya berkata
“tidak, mana mungkin orang ini bisa memelekkan mata”. Bila mata terang maka
seluruh tubuh menjadi terang, itu berarti sempurna.
Matius 6:22-23
6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh
tubuhmu;
6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang
ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
“Bagaimana mungkin orang ini bisa
membawa pada kesempurnaan kalau dia bukan Gembala yang benar”, alias buta.
Saya sebagai hamba Tuhan harus
hati-hati. Motivasi kami hamba Tuhan harus jelas dalam pelayanan. Bukan lagi
waktunya kami melayani supaya ada makanan, ada pakaian, ada rumah, bukan itu
tujuannya. Tetapi kita melayani demi terwujudnya Mempelai Wanita Tuhan. Urusan
sandang, pangan dan papan itu urusannya Tuhan. Pasti Tuhan berikan kalau kita
fokus kepada pembangunan Tubuh Kristus. Ini yang harus ada pada diriku.
Yehezkiel 10:6-8
10:6 Ia memerintahkan kepada orang yang berpakaian
lenan itu: "Ambillah api dari tengah-tengah roda-rodanya, dari
tengah-tengah kerub itu!" Maka yang berpakaian lenan ini pergi berdiri di
samping salah satu dari roda-roda itu.
10:7 Lalu seorang kerub itu mengulurkan tangannya dari
tengah kerub-kerub ke api yang ada di tengah-tengah mereka, diambilnya sedikit
dan ditaruhnya di dalam tangan orang yang berpakaian lenan. Orang ini
menerimanya dan pergi.
10:8 Pada kerub-kerub itu tampak yang menyerupai
tangan manusia di bawah sayap mereka.
Sesudah dapat api dia pergi. Untuk
apa? Kalau kita baca dalam Wahyu itu untuk dilempar ke bumi, itu hukuman.
Pelayanan Yesus sebagai Imam Besar jangan kita permainkan. Pelayanan Yesus
sebagai Imam Besar dan Dia sekaligus gembala, harus kita hargai.
Ibrani 3:1
3:1 Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang
mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar
yang kita akui, yaitu Yesus,
Kisah Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Rasul hubungannya dengan pengajaran, pengajaran ada di ruangan suci.
Yesus Imam Besar harus kita pandang, Dia ada sampai di ruangan maha suci. Itu
sebabnya mari kia memperhatikan di penghujung akhir zaman ini. Jangan tunggu
takhta itu bercahaya seperti permata lazurit. Itu kedudukannya Dan. Dan itu
artinya hakim, artinya penghukuman. Berarti kalau takhta Tuhan tampil seperti
Lazurit itu berarti penghukuman akan terjadi. Olehnya mari kita beribadah akhir
zaman ini benar-benar membawa diri digembalakan lewat kekuatan Firman
pengajaran. Pandang Yesus sebagai rasul berarti pengajaran, pandang Yesus
sebagai Imam Besar berarti membawa pada kesempurnaan.
Itu sebabnya mengapa Tuhan pindah
kemuliaan di pintu kemah atau di pintu Bait Allah dan pintu Bait Allah itu
goncang spesial kepada nabi Yesaya. Zaman nabi Yesaya belum terjadi pembuangan,
nanti zaman Yehezkiel, Yeremia dan Daniel baru terjadi pembuangan.
Ini yang harus kita waspada akhir
zaman ini. Ayo mari kita beri diri bukan
hanya sampai “Tuhan ampuni” tetapi mana penyuciannya. Dan yang paling kuat
menyucikan kita adalah Firman pengajaran. Jika Firman pengajaran ditampilkan
maka kita sadar dan kita datang kepada Yesus sehingga darahNya dipercikan kepada kita dan kita aman
di hadapan Tuhan. Supaya jangan
kita terbuang.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar