20180814

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Selasa 14 Agustus 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 10:1-3
10:1 Lalu aku melihat, sungguh, di atas cakrawala yang di atas kepala kerub tampak di atas mereka sesuatu yang menyerupai takhta, yang seperti permata lazurit kelihatannya.
10:2 Maka Ia berkata kepada orang yang berpakaian lenan itu: "Masuklah ke bawah kerub dari antara roda-rodanya dan penuhilah rangkup tanganmu dengan bara api dari tengah-tengah kerub itu dan hamburkan ke atas kota itu." Lalu aku melihat dia masuk.
10:3 Kerub-kerub itu berdiri di sebelah selatan Bait Suci, waktu orang itu masuk ke tengah-tengah roda-rodanya; dan segumpal awan memenuhi pelataran dalam.

Pelayanan yang berpakaian lenan atau yang berjubah lenan ini tidak berakhir pada pasal 9, namun berkelanjutan pada pasal 10. Di sana dia mengambil bara api dari antara kerub-kerub untuk dilempar ke bumi. Jadi hukuman selain yang dijalankan oleh enam orang yang membawa cokmar itu, juga hukuman dijalankan oleh yang berjubah lenan itu.

Ini yang harus kita perhatikan. Ternyata hukuman itu berjalan terus. Sesudah Tuhan menggunakan 6 orang sebagai pelaksana eksekusi yang menumpas habis mulai dari tua-tua, teruna-teruna, dara-dara sampai bayi-bayi. Rasanya murka Tuhan belum berhenti atau belum berakhir.

Kita lihat di sini ada penampilan Tuhan di atas takhta dan di atas cakrawala yang dikatakan seperti permata lazurit. Permata lazurit ini kena mengena dengan suku Dan. Sebab pada Keluaran pasal 28, diceritakan oleh Firman Tuhan bahwa permata-permata itu ada di bahu imam besar, di kiri enam dan di kanan enam. Kemudian di tapal dada ada 12 permata yang terdiri pada 4 jajar. Karena disebut menurut urutan kelahiran maka permata lazurit ini kena pada yang kelima yaitu suku Dan. Dan artinya penghakiman dan arti kedua penghukuman.

Jadi jelas pasal 10 ini adalah penghukuman tuntas dari Tuhan yang ada hubungannya dengan orang yang berpakaian lenan. Di pasal 3 ayat 5, juga ada orang berpakaian lenan. Karena apa? Pelayanan yang berpakaian lenan ini menunjuk pelayanan Imam Besar yang sekarang ini adalah Yesus Imam Besar.

Ini semua kena mengena dengan akhir zaman, ada orang tidak menghargai pelayanan Yesus sebagai Imam Besar. Imam besar Harun, imam besar Zadok dan sebagainya membawa darah binatang tetapi Yesus Imam Besar membawa darahNya sendiri.

Ibrani 7:27; 9:13-14
7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
9:13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Tuhan sekarang mengambil sikap, mencurahkan murkaNya yang luar biasa oleh karena manusia tidak menghargai pelayanan Imam Besar yang mendamaikan manusia dengan Allah Bapa di Sorga.

Sekarang kita mengatakan “saya menerima, saya menghargainya”. Tetapi kita jangan hanya ucapan, jangan cuma perkataan kita mengatakan “saya menerima pelayanan Yesus sebagai Imam Besar yang menyerahkan tubuh, jiwa dan rohNya untuk mendamaikan kita dengan Allah di Sorga yang kita panggil Bapa”. Di mana bukti kita menghargainya? Adakah saya dan saudara sungguh-sungguh menghargai pelayanan Yesus sebagai Imam Besar?

Imam biasa pelayanannya hanya sampai ruangan suci. Yesus Imam Besar pelayananya dari halaman, ruangan suci, sampai ruangan maha suci. Tetapi jika kita melihat di sini kemuliaan Tuhan pindah ke atas ambang pintu Bait Suci.
Yehezkiel 10:4
10:4 Dalam pada itu kemuliaan TUHAN naik dari atas kerub dan pergi ke atas ambang pintu Bait Suci, dan Bait Suci ini dipenuhi oleh awan itu dan pelatarannya penuh dengan sinar kemuliaan TUHAN.

Tempat kemuliaan Tuhan yang sebenarnya ada di ruangan maha suci lalu berpindah di ambang pintu Bait Suci atau pintu kemah, itu berarti hukuman. Mengapa kemuliaan ini harus pindah? Sebab umat Tuhan hanya senang dan bergembira setelah ada di halaman, tidak masuk ke ruangan suci. Di halaman ini memang ada pekerjaan pendamaian namun itu harus dilanjutkan pada ruang suci wilayah penggembalaan.

Kita sebagai umat Tuhan, jangan hanya sampai di halaman. Karena Imam Besar ini pelayananNya menyentuh ruangan maha suci. Lebih dahulu kita ke ruangan suci, baru masuk ke ruangan maha kudus.

Kalau Dia pindah ke pintu kemah atau di halaman Tabernakel itu menunjukkan umat Tuhan hanya senang di wilayah halaman. Itu memang bagus, bukan berarti salah tetapi menjadi salah karena tidak mau masuk di ruangan suci (tergembala dalam 3 macam ibadah) dan ruangan maha suci.
Mazmur 32:1-2
32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

Tuhan Yesus tidak hanya berhenti sampai pengampunan, Dia lanjut pada penyucian. Penyucian ini yang seringkali menjadi momoknya orang Kristen. Kalau mau diampuni di halaman, lihatlah Korban Kristus. Itu bagus, tetapi di mana proses kelanjutannya. Karena di halaman itu pengampunan kemudian penyucian ada di ruangan suci, baru sempurna di ruangan maha suci. Itu semua bersentuhan dengan pelayanan Yesus Imam Besar yang kita punya.
I Yohanes 1:7
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

Bukan cuma mengampuni tetapi menyucikan.

I Yohanes 1:8-9
1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Ini orang hanya sampai di halaman mendapat pengampunan. Dan ini yang mayoritas di dunia Kristen. Ketika mendapat pengampunan memang senang sekali. Tetapi bagaimana dengan penyucian, akar dosa itu harus di cabut. Itu berarti masuk di ruangan suci. Karena mereka tidak mau masuk di ruangan suci dan hanya senang di halaman, maka Yesus Imam Besar ada di ambang pintu. Semoga bisa dipahami dan disadari seperti nabi Yesaya.
Yesaya 6:3-4
6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.

Ketika nabi Yesaya mendengar perkataan kudus, kudus, kudus, itu dibarengi dengan ambang pintu Bait suci goncang. Artinya “hei Yesaya, kau harus lewati ini, jangan tolak. Karena engkau hambaKu, bibirmu najis, sama dengan jemaat yang kau layani!”. Berarti Yesaya belum masuk ke ruangan suci dan harus disucikan. Ini tantangan buat saya, ada penyucian lebih lanjut. Jangan tunggu kita diperhadapkan dengan takhta yang kemudian bercahaya seperti permata lazurit. Berarti ini bukan takhta kemurahan lagi, tetapi takha pengadilan, takhta penghukuman.

Syukur nabi Yesaya sadar. Begitu dia mendengar kata “kudus, kudus, kudus” dan merasa goncangan ambang pintu Bait Suci itu, maka dia menutup mulutnya dan berkata “celaka” ini pengakuan tuntas.
Yesaya 6:5
6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."

Bahasa itu keluar dari hati. Jika hati tidak disucikan maka mulut juga tidak suci. Penyucian itu mulai dari mulut dan berakhir pada mulut. Penyucian itu bukan hanya menyentuh mulut tetapi juga hati.

Syukur dalam Yesaya 6:5 Tuhan belum tampil dengan takhta seperti permata lazurit. Tetapi dalam Yehezkiel pasal 10 ini benar-benar Tuhan tampil dengan takhta seperti permata lazurit. Ini ada hubungannya dengan suku Dan (penghakiman).
Keluaran 28:17-18
28:17 Haruslah kautatah itu dengan permata tatahan, empat jajar permata: permata yaspis merah, krisolit, malakit, itulah jajar yang pertama;
28:18 jajar yang kedua: permata batu darah, lazurit, yaspis hijau;

Dan anak yang kelima.
Kejadian 30:6
30:6 Berkatalah Rahel: "Allah telah memberikan keadilan kepadaku, juga telah didengarkan-Nya permohonanku dan diberikan-Nya kepadaku seorang anak laki-laki." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Dan.

Jadi permata lazurit ini kena pada suku Dan. Lazurit ini menurut Firman Allah dia berwarna biru, itulah permata yang berwarna kebiru-biruan. Biru itu tanda kebangkitan, inilah yang tidak dihargai. Kebangkitan Kristus dalam pelayananNya yang membuka kesempatan kita bukan hanya diampuni tetapi disucikan untuk mencapai kesempurnaan, tetapi ini diabaikan oleh Orang Israel. Ini bahasa nubuatan, untuk kita sekarang ini banyak orang yang mengabaikan.

Kalau kita ikuti Yehezkiel pasal 4,9 dan 11, kita lihat bagaimana Yehezkiel melihat hukuman Tuhan yang besar sampai dia berteriak “aduh!”.
1.      Seruan aduh yang pertama umat Tuhan jauh dari hadirat Tuhan. Seruan Yehezkiel “aduh” yang pertama ketika Tuhan mengatakan kepadanya bahwa umat Tuhan akan dibuang jauh. Berarti umat Tuhan jauh dari hadirat Tuhan.  

2.      Aduh kedua pada pasal 9 adalah ketika Yehezkiel melihat pembawa cokmar itu menghabiskan penduduk Yerusalem sampai dia berkata “aduh” artinya dia tidak sanggup melihat. Kalau hati Yehezkiel berucap seperti ini, artinya kami hamba Tuhan jangan membiarkan umat Tuhan dimusnahkan oleh Tuhan gara-gara pelayanan yang tidak beres. Jangan kita gembira, jangan kita senang, sudah melayani-melayani sementara mereka terancam. Lebih sial lagi kalau dirinya ikut terancam. Kenapa? Karena dikatakan oleh Firman Tuhan perbuatan mereka terlalu jahat.
Yehezkiel 9:8-9
9:8 Sedang mereka memukuli orang-orang sampai mati -- waktu itu aku tinggal di belakang -- aku sujud dan berseru, kataku: "Aduh, Tuhan ALLAH, apakah Engkau memusnahkan seluruh sisa Israel di dalam mencurahkan amarah-Mu atas Yerusalem?"
9:9 Jawab-Nya kepadaku: "Kesalahan kaum Israel dan Yehuda sangat banyak, sehingga tanah ini penuh hutang darah dan kota ini penuh ketidakadilan; sebab mereka berkata: TUHAN sudah meninggalkan tanah ini dan TUHAN tidak melihatnya.

Kesalahan apa itu?
Yehezkiel 5:6-7
5:6 Ia sudah memberontak terhadap peraturan-peraturan-Ku lebih jahat dari pada bangsa-bangsa dan terhadap ketetapan-ketetapan-Ku lebih jahat dari negeri-negeri yang di sekitarnya; karena mereka menolak peraturan-peraturan-Ku dan kelakuan mereka tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku.
5:7 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena engkau lebih jahat dari pada bangsa-bangsa yang di sekitarmu dan kelakuanmu tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku dan engkau tidak melakukan peraturan-peraturan-Ku, bahkan engkau melakukan peraturan-peraturan bangsa-bangsa yang di sekitarmu,
5:8 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.

Ini karena umat Tuhan dibiarkan oleh imam-imam. Pada zaman Yehezkiel, hanya Yehezkiel yang berdiri teguh, imam-imam lain membiarkan umat Tuhan. Ketetapan Firman Tuhan diabaikan tetapi hukum bangsa-bangsa di lakukan. Yang kafir di lakukan, yang asli dibuang artinya tidak dihargai. Ini juga yang dikeluhkan oleh Yehezkiel pada pasal 11.

3.      Yehezkiel 11:11-12
11:11 Kota ini tidak akan menjadi periuk bagimu ataupun kamu seakan-akan daging di dalamnya; di tanah Israel Aku akan menghukum kamu.
11:12 Dan kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, karena kelakuanmu tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku tidak kamu lakukan; bahkan engkau melakukan peraturan-peraturan bangsa-bangsa yang di sekitarmu."

Masakan peraturan kafir itu yang dilaksanakan dan Firman Allah diabaikan. Berarti diabaikan tentang penyucian Firman. Itu tidak akan mencapai kesempurnaan. Siapa biang keroknya? Pelayan/pendeta. Bahaya sekali akhir zaman, karena ini bernubuat tentang akhir zaman. Perhatikan kita yang hidup akhir zaman ini, agar kita lebih fokus kepada Firman, pada ketetapan-ketetapan Tuhan, bukan peraturan bangsa kafir. Tetapi sekarang yang getol peraturan kafir dijunjung mati-matian, sementara Firman direndahkan.

Yang berpakaian lenan ini dia sendiri yang mengambil bara api dari antara roda-roda kerub itu dan dicurah ke bumi. Satu saat kita akan melihat dunia ini seperti kata Firman. Sebab satu saat Tuhan akan membakar dan menghancurkan dunia ini. Tetapi jika kita mengikuti langkah imam Besar mulai dari halaman dan terus ke ruang suci dan ruang maha suci, kita bersyukur kepadaNya karena Dia mengampuni dosa. Jangan tunggu seperti nabi Yesaya yang melihat ambang pintu bergoyang. Nabi Yesaya nabi besar tetapi toh masih salah juga mulutnya. Setelah Yesaya melihat ambang pintu bergoyang baru dia sadar ternyata dia dengan umat Tuhan baru bersuasana halaman.

Untuk menghentar umat masuk ke ruangan maha suci, hamba Tuhan yang harus lebih dahulu dibersihkan. Kita beribadah, ingatlah, lokasi kita di ruangan suci. Itu tempat kita digembalakan. Sesudah kita dibenarkan, hidup lama dikubur, jangan tinggal terus di situ, itu berarti kita baru menerima Firman penginjilan. Tingkatkan pada Firman pengajaran di  ruangan suci, di situlah suasana penggembalaan.

Yesus Imam Besar sekaligus gembala yang menyerahkan nyawaNya.
Yohanes 10:11
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Inilah teladan bagi gembala-gembala. Peduli pada keselamatan jemaat itu nomor satu. Benar-benar Dia memprioritaskan keselamatan domba-domba, menanggalkan kepentingan diri sendiri.

Yohanes 10:15-16
10:15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Kalau A menaruh harapan di ruangan maha suci, berarti di belakang pintu tirai, si B menaruh harapannya di belakang pintu tirai, si C menaruh harapannya di belakang pintu tirai, pasti mereka ketemu. Tetapi kalau pengharapan si A lain, si B lain, si C lain, di mana mereka bisa ketemu. Mereka menjadi satu suara. Tetapi jika si A sampai si Z mendengar suara yang sama maka menjadi satu kandang. Tetapi bagaimana kalau mendengar suara yang lain.

Makanya di dalam penggembalaan hanya ada satu suara. Kalau ada suara asing maka domba itu pasti lari. Dia tidak pasang telinga.
Yohanes 10:5
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

Dengan demikian sekarang kita tahu di mana kita berada. Di halaman atau ruangan suci.
Yohanes 10:17
10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.

Sampai tiga kali Yesus berbicara menyerahkan nyawa.
Yohanes 10:18
10:18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

Begitu Yesus bicara soal gembala yang menyerahkan nyawa, maka terpisah dua golongan. Mereka semua mendengar suara yang sama, sama-sama suara Yesus tetapi mengapa menimbulkan dua golongan? Sadisnya golongan yang pertama berkata “ini bahasa orang gila,  ini bahasa orang kerasukan setan”. Tetapi yang sudah percaya berkata “ini bukan bahasa orang gila”. Sudah mendengar satu suara saja masih terbelah dua. Apalagi kalau mendengar suara yang bermacam-macam, bukan hanya terbelah dua tetapi tercerai-berai. Kenapa gereja Tuhan terbelah-belah? Karena suara (ajaran) yang didengar berbeda-beda.

Yohanes 10:19-20
10:19 Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:
10:20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"

Berarti orang yang mendengar suara yang sama masih juga tidak percaya. Kalau kita sekarang seringkali salah presepsi. Ketika mendengar orang menyampaikan Firman lalu menyentuh keadaan orang lain, orang lain itu berkata “memangnya cuma kamu yang benar”. Padahal dia tidak bicara dirinya yang benar, tetapi Firman yang dia sampaikan. Firman disampaikan supaya sama-sama kita dibenarkan.

Yohanes 10:21
10:21 Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"

Kalau mata dimelekkan maka teranglah seluruh tubuh. Ini menunjukkan bahwa Yesus terang dunia.
Yohanes 9:5
9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."

Amsal 4:18
4:18 Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.

Kalau jalan kita ada di dalam penggembalaan maka kita akan mencapai rembang tengah hari. Apa yang terjadi pada rembang tengah hari? Nikah dibenahi dan ibadah dibenahi. Jika tadinya buta kemudian melek mata berarti terang seluruh tubuhnya, nikahnya terang dan ibadahnya terang.
Yohanes 4:6
4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

Saya berterima kasih kepada Tuhan jika Tuhan menemukan saya masih seperti nabi Yesaya dan Tuhan goncang ambang pintu. Seakan-akan berkata: “hei lewat sini, masuk wilayah penggembalaan. Dirimu lebih dahulu baru bisa melayani jemaat Tuhan”. Jadi kita ini sama-sama diarahkan ke ruangan suci.

Dalam catatan Yehezkiel ini kita membaca Yesus Imam Besar sudah tidak tahan menunggu. Dan itu terjadi di depan kita ini. Kita tidak tahu kapan waktunya, yang pasti akan jatuh hukuman karena api itu akan dilemparkan oleh Tuhan ke bumi. Ini kita temukan dalam Firman Tuhan termasuk dalam Wahyu pasal 8. Asap dupa itu membawa kita masuk dalam pernikahan tetapi apinya dilempar ke bumi. Itu hukuman bagi manusia yang menolak pelayanan pendamaian. Dan ada yang menerima tetapi tidak meneruskan ke ruangan suci dan tidak meneruskan ke ruangan maha suci, mereka senasib dengan orang yang menolak. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Lazurit ini selain menunjuk suku Dan, itu juga dikaitkan dengan hikmat Allah. Sampai Tuhan katakan kepada Ayub, coba kamu cari, cobakah kamu menambang apakah kamu menemukan hikmat, coba kamu berlayar apakah kamu menemukan hikmat, tidak.

Ayub 28:6-7, 12-17
28:6 Batunya adalah tempat menemukan lazurit yang mengandung emas urai.
28:7 Jalan ke sana tidak dikenal seekor burung buas pun, dan mata elang tidak melihatnya;
28:12 Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi?
28:13 Jalan ke sana tidak diketahui manusia, dan tidak didapati di negeri orang hidup.
28:14 Kata samudera raya: Ia tidak terdapat di dalamku, dan kata laut: Ia tidak ada padaku.
28:15 Untuk gantinya tidak dapat diberikan emas murni, dan harganya tidak dapat ditimbang dengan perak.
28:16 Ia tidak dapat dinilai dengan emas Ofir, ataupun dengan permata krisopras yang mahal atau dengan permata lazurit;
28:17 tidak dapat diimbangi oleh emas, atau kaca, ataupun ditukar dengan permata dari emas tua.

Jadi tentang lazurit ini dihubungkan dengan hikmat. Sudah lazurit, tetapi hikmat masih lebih. Jika di dalam pengiringan kita kepada Tuhan kita menerima berita hikmat, pembukaan rahasia Firman itu adalah berita hikmat, itu harus kita hargai dan itu kita temukan di dalam penggembalaan. Sebab itu masih lebih tinggi nilainya dari lazurit.
Kolose 1:27-28
1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.

Jadi hikmat itu identik dengan pembukaan rahasia Firman, arahnya sudah jelas membawa kita kepada kesempurnaan, ke ruangan maha suci. Jika saudara masih di halaman cepatlah bergegas masuk di ruangan suci, bawa diri digembalakan, sungguh-sungguh dalam satu suara penggembalaan, jangan mendengar suara asing. Dalam satu suara saja masih bisa terbagi, apalagi kalau suara sudah terbagi-bagi. Sudah satu suara masih menghasilkan dua golongan. Ada yang menuduh orang ini gila, orang ini kerasukan setan. Tetapi yang percaya berkata “tidak, mana mungkin orang ini bisa memelekkan mata”. Bila mata terang maka seluruh tubuh menjadi terang, itu berarti sempurna.
Matius 6:22-23
6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

“Bagaimana mungkin orang ini bisa membawa pada kesempurnaan kalau dia bukan Gembala yang benar”, alias buta.

Saya sebagai hamba Tuhan harus hati-hati. Motivasi kami hamba Tuhan harus jelas dalam pelayanan. Bukan lagi waktunya kami melayani supaya ada makanan, ada pakaian, ada rumah, bukan itu tujuannya. Tetapi kita melayani demi terwujudnya Mempelai Wanita Tuhan. Urusan sandang, pangan dan papan itu urusannya Tuhan. Pasti Tuhan berikan kalau kita fokus kepada pembangunan Tubuh Kristus. Ini yang harus ada pada diriku.

Yehezkiel 10:6-8
10:6 Ia memerintahkan kepada orang yang berpakaian lenan itu: "Ambillah api dari tengah-tengah roda-rodanya, dari tengah-tengah kerub itu!" Maka yang berpakaian lenan ini pergi berdiri di samping salah satu dari roda-roda itu.
10:7 Lalu seorang kerub itu mengulurkan tangannya dari tengah kerub-kerub ke api yang ada di tengah-tengah mereka, diambilnya sedikit dan ditaruhnya di dalam tangan orang yang berpakaian lenan. Orang ini menerimanya dan pergi.
10:8 Pada kerub-kerub itu tampak yang menyerupai tangan manusia di bawah sayap mereka.

Sesudah dapat api dia pergi. Untuk apa? Kalau kita baca dalam Wahyu itu untuk dilempar ke bumi, itu hukuman. Pelayanan Yesus sebagai Imam Besar jangan kita permainkan. Pelayanan Yesus sebagai Imam Besar dan Dia sekaligus gembala, harus kita hargai.
Ibrani 3:1
3:1 Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,

Kisah Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Rasul hubungannya dengan pengajaran, pengajaran ada di ruangan suci. Yesus Imam Besar harus kita pandang, Dia ada sampai di ruangan maha suci. Itu sebabnya mari kia memperhatikan di penghujung akhir zaman ini. Jangan tunggu takhta itu bercahaya seperti permata lazurit. Itu kedudukannya Dan. Dan itu artinya hakim, artinya penghukuman. Berarti kalau takhta Tuhan tampil seperti Lazurit itu berarti penghukuman akan terjadi. Olehnya mari kita beribadah akhir zaman ini benar-benar membawa diri digembalakan lewat kekuatan Firman pengajaran. Pandang Yesus sebagai rasul berarti pengajaran, pandang Yesus sebagai Imam Besar berarti membawa pada kesempurnaan.

Itu sebabnya mengapa Tuhan pindah kemuliaan di pintu kemah atau di pintu Bait Allah dan pintu Bait Allah itu goncang spesial kepada nabi Yesaya. Zaman nabi Yesaya belum terjadi pembuangan, nanti zaman Yehezkiel, Yeremia dan Daniel baru terjadi pembuangan.

Ini yang harus kita waspada akhir zaman ini. Ayo mari  kita beri diri bukan hanya sampai “Tuhan ampuni” tetapi mana penyuciannya. Dan yang paling kuat menyucikan kita adalah Firman pengajaran. Jika Firman pengajaran ditampilkan maka kita sadar dan kita datang kepada Yesus sehingga darahNya dipercikan kepada kita dan kita aman di hadapan Tuhan. Supaya jangan kita terbuang.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar