20180811

Kebaktian Doa, Sabtu 11 Agustus 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 4:39-42
4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
4:40 Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari lamanya.
4:41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya,
4:42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."

Apa yang disaksikan oleh perempuan itu kepada khalayak ramai di kota Sikhar, kembali diangkat oleh orang-orang kota Sikhar itu. Jadi benar-benar perempuan yang dikenal sebagai perempuan pelacur ini, sungguh dia telah diubahkan sebagai hasil pertemuannya dengan Tuhan.

Ini pelajaran bagi kita. Perempuan itu baru kali itu ketemu dengan Yesus, sungguh-sungguh dia mengalami keubahan. Dibandingkan dengan kita, sejak kita kenal Tuhan, sejak kita masuk dalam baptisan air, apakah seperti pengalaman perempuan ini? Benar-benar dia mengalami keubahan yang dramatis, yang sungguh-sungguh nyata di dalam kaca mata masyarakat Sikhar. Inilah yang terbaik, sehingga kesaksiannya ini menggugah hati penduduk Sikhar, mereka juga ingin bertemu dengan Yesus yang disaksikan oleh perempuan ini.

Saudara bayangkan, nikah perempuan ini tuntas dikoreksi, ibadahnya tuntas dikoreksi oleh Tuhan, maka hasilnya menimbulkan kegerakan di kota Sikhar. Ini kegerakan pertama yang terjadi di Samaria.

Jadi ada bukti nyata perjumpaan wanita itu dengan Yesus. Kalau kita katakan “saya sudah bertemu dengan Tuhan” kapan? Ketika kita dilahirkan kembali, kita sudah percaya dan dibaptis, berarti sudah bertemu dengan kebenaran. Pertanyaannya apakah ada bukti keubahan? Bukti keubahan wanita ini disaksikan kembali oleh masyarakat Sikhar.
Yohanes 4:39
4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
Ketika perjumpaannya dengan Mesias, Mesias ini membongkar semua hal-hal yang telah dia perbuat. Jika sudah dibongkar, berarti jangan dibangun kembali dengan bahan yang sama, tentu dengan bahan yang baru. Ibaratnya bedah rumah, rumah rongsokan dibongkar dan dibangun rumah yang baru.
Galatia 2:18
2:18 Karena, jikalau aku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku menyatakan diriku sebagai pelanggar hukum Taurat.

Perempuan ini bukan karena kena lotrei, tetapi benar-benar kehidupannya menikmati arti perjumpaan dengan Tuhan. Ini pembelajaran bagi kita. Setiap kita beribadah itu adalah perjumpaan kita dengan Tuhan lewat Firman, Roh dan kasihNya. Seharusnya makin terasa pekerjaan Firman itu membenahi kehidupan kita. Tetapi kalau begitu-begitu saja berarti perjumpaan itu tidak punya nilai rohani.

Perempuan ini sungguh-sungguh menikmati dan terjadilah kegerakan di kota Sikhar. Satu orang menimbulkan kegerakan besar. Apalagi seperti kita yang sudah berapa puluh ini benar-benar mengalami keubahan maka kegerakan lebih dahsyat lagi.

Namun satu hal yang tidak boleh kita lewatkan, iblispun tidak mau itu terjadi, dia akan berusaha menghimpit kita. Tetapi jika kita benar-benar menyatakan diri sudah berjumpa dengan Tuhan maka akan terjadi kegerakan besar. Apa yang terjadi bagi perempuan ini mengindikasikan kepada kita kehidupan akhir zaman. Itu menunjukkan waktu akhir zaman. Ada beberapa indikasi di sini.

1.      Yesus berbicara pertama kali diriNya sebagai Mesias. Jika Yesus berbicara bahwa dirinya sebagai Mesias, jangan lupa itu menunjuk akhir zaman. Ketika Yesus memproklamasikan diriNya sebagai Mesias kepada perempuan ini, tidak ada tantangan. Tetapi ingat akhir zaman ada perlawanan.
Mazmur 2:1-3
2:1 Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
2:2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya:
2:3 "Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!"

Akhir zaman ini memang akan terjadi kegerakan. Tetapi juga ada efek sampingnya. Di mana disebutkan oleh Firman Tuhan bahwa bukan sebatas rakyat kecil, sampai raja-raja rusuh. Jadi ini adalah salah satu petunjuk bahwa kejadian di sumur Yakub ini menubuatkan akhir zaman, di mana sekarang kita hidup.

Akan ada kegerakan. Kegerakan itu dihadirkan dari pribadi-pribadi yang benar-benar ada perjumpaan yang nyata dengan Mesias. Kiranya hal ini menjadi pemicu bahwa saya dan saudaralah orangnya, jika benar kita ini adalah pribadi-pribadi yang mengklaim “saya sudah jumpa dengan Yesus, saya sudah jumpa dengan kebenaran yang hakiki”. Andaikata ini benar-benar terjadi maka akan terjadi kegerakan.

Kita mengadakan KKR masih membuat panitia. Di zaman Yohanes Pembaptis tidak ada panitia tetapi terjadi kegerakan. Di zaman perempuan Samaria ini tidak ada panitia tetapi terjadi kegerakan. Sampai disebutkan oleh Firman Tuhan, Yesus ada di kota mereka yaitu dua hari. Tidak ada panitia tetapi menyediakan akomodasi, tidak ada panitia tetapi menyediakan konsumsi bagi rombongan Yesus. Jangan saudara pikir hanya 12 murid yang bersama dengan Yesus. Tidak, ada banyak, termasuk wanita-wanita dalam Lukas 8:1-3.
Lukas 8:1-3
8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,
8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Coba saudara bayangkan, tidak ada ketua panitia, tidak ada bendahara, tidak ada seksi akomodasi dan konsumsi, tetapi semua jadi, terjadi revival di kota Sikhar. Mengapa? Karena ada satu oknum yang menikmati pertemuan yang indah dengan Tuhan. Jika kita menikmati seperti itu maka akan ada pengaruh pada orang lain. Apa yang kita katakan ada faktanya, kita bersaksi ada bukti. Orang tidak bisa sangkali karena saudara sudah jumpa dengan Tuhan. Sehingga orang Sikhar mengatakan:
Yohanes 4:39
4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."

Ini kesaksian yang tidak dibuat-buat, tetapi ada fakta, ada bukti nyata keubahan perempuan ini. Padahal pada umumnya perempuan model seperti ini pasti senyap-senyap, sembunyi-sembunyi, bahkan menunggu gelap. Bagi mereka malam itu siang dan siang itu malam. Tetapi bagi perempuan ini, benar-benar yang gelap sudah dilepaskan, sudah terusir maka tampillah yang terang dalam wanita ini.

2.      Yesus bicara bahwa ladang sudah menguning, itu kena dengan akhir zaman. Berarti ada hubungannya dengan hujan akhir. Kalau hujan awal itu adalah saat menanam. Kalau hujan akhir itu saat memetik hasil. Berarti Yesus berbicara tentang ladang sudah menguning, ini menunjukkan bahwa benar bagi kita nubuatan akhir zaman.
Ulangan 11:14
11:14 maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,

Mengumpulkan gandum berarti pemeliharaan Tuhan nyata dalam hidupnya. Anggur berarti suasana nikahnya elok. Minyak berarti dia ada di dalam pengurapan.

Ulangan 11:15
11:15 dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang.

Hujan akhir ada hubungannya dengan kekuatan penggembalaan. Di dalam penggembalaan hubungannya dengan hewan, berarti ada korban. Kemudian terjadi persekutuan dengan sesama. Itulah kegerakan hujan akhir.

Namun di akhir zaman ini liciknya iblis begitu rupa. iblis membawa gereja Tuhan bukan untuk membuka mata bahwa ladang sudah menguning. Padahal Tuhan katakan “buka matamu, ladang sudan menguning”. Jangan tutup mata tetapi buka mata alias jangan buta. Di akhir zaman ini kita tahu Tuhan mengatakan ada 10 penyebab buta. Tuhan sudah bicara itu lewat kitab Imamat.

3.      Yesus berbicara soal menerima upah. Upah berarti orang itu sudah selesai melaksanakan tugasnya, maka dia mendapatkan upah. Jangankan kita, Yesuspun mendapat upah. Kalau Yesus mendapat upah hasil jerih lelahNya yaitu gereja. Mestinya gereja juga mendapat upah, siapa upahnya? Itulah Yesus. Hamba Tuhan dan anak Tuhan yang melayani, mendapat upah yang besar. Siapakah upah atau paket itu? Itulah pribadi Yesus sendiri. Dialah upah kita. Sebab di dalam Dia kita ikut dipermuliakan.

Kita harus berupaya atau berjerih lelah sebagaimana Yesus berjerih lelah. Upahnya Yesus itulah Mempelai Wanita yaitu gerejaNya. Kapan Dia tampilkan? Justru ketika Yesus datang. Jadi bicara upah itu menunjuk bahwa benar-benar kita ada pada akhir zaman, ini nubuatan. Kalau Yesus bicara upah dan gereja adalah upahNya, masakan kita tidak mempunyai upah. Apakah kita beribadah hanya untuk mendapatkan keping uang perak dan roti? Bukan. Tetapi untuk mendapatkan pribadi Yesus, Mempelai Pria Sorga, itu upah besar.

Upah itu dihubungkan dengan penggembalaan.
Yesaya 40:10-11
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Jadi Yesus bekerja dan mendapat upah. Hasilnya siapa? Itulah Mempelai Wanita.

Upah itu dihubungkan dengan kesucian.
Yesaya 62:11-12
62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
62:12 Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus", "orang-orang tebusan TUHAN", dan engkau akan disebutkan "yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan".

Kita berjerih lelah dan ada upah. Walaupun berat kita alami, termasuk saya hamba Tuhan mengalami beratnya dalam pelayanan.
Ibrani 10:32-33
10:32 Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat,
10:33 baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian.

Coba bayangkan umat Tuhan ini, sudah di dalam penderitaan mereka mengambil lagi bagian dalam penderitaan orang lain yang diperlakukan sedemikian.

Ibrani 10:34
10:34 Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya.

Kita baru kehilangan satu loyang atau panstop saja waktu KKR sudah susah sekali hati kita.

Ibrani 10:35-36
10:35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.
10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

Jangan kita cuma asumsikan upah mendapat pekerjaan atau hal-hal jasmani. Itu boleh-boleh saja. Tetapi bukan itu upah yang menjamin kekekalan, karena tadi disebut kekekalan. Tidak sebatas emas di sorga, tetapi pribadi Yesus, itulah upah kita yaitu Mempelai Laki-laki Sorga. Sebab kita ini milikNya dan Dia milik kita.
I Korintus 7:4
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

Berarti saling memiliki. Kalau tadi isteri itu upah jerih payah dari Yesus maka suami kita yaitu Yesus adalah upah jerih payah dari gereja. Jadi kalau kita mengalami banyak tantangan, tidak usah kita patah semangat, karena kita satu saat akan memiliki pribadiNya kekal selama-lamanya. Taruhannya adalah iman.
Ibrani 11:6
11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Siapa upahnya? Yang dia cari itulah upahnya yaitu pribadi Yesus. Syukur dan puji karena kita melihat di sini Yesus sekaligus berbicara mengenai menerima upah. Baik yang menabur, baik yang menuai sama-sama menerima upah.

Saya sebagai hamba Tuhan yakin seyakin-yakinnya karena sudah ada di dalam pengalaman pelayanan bahwa Tuhan itu sungguh-sungguh nyata, Dia benar-benar ada. Bukan abstrak, tetapi betul-betul nyata. Kenapa kita tidak punya iman seperti itu. Marilah kita mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan sungguh-sungguh percaya bahwa yang punya pekerjaan yang kita layani itu sungguh-sungguh nyata ada bersama dengan kita.

Ketika Yesus bicara Dalam Yohanes 4:39-40 tentu ada hubungannya dengan ayat-ayat di atas. Yesus sudah memberi keteladanan bagaimana melayani sampai tuntas/ sampai selesai. Jika kita melayani pekerjaan Tuhan tidak tuntas, itu sudah dinubuatkan dalam Bilangan 33:55-56.
a)      Mata penuh selumbar, menggangu pandangan kita. Bagaimana kita mau melihat ladang menguning kalau mata kita ada selumbar yang mengganggu pandangan kita. Bagaimana kita bekerja kalau mata kita terganggu. Kenapa ada selumbar? Karena kerja tidak tuntas. Memang kita belum sampai garis akhir, tetapi harus ada ikhtiar dalam diri kita “saya mau kerja sampai tuntas” maka mata tidak akan ada selumbar mengganggu kita.
b)      Jika pekerjaan kita tidak selesai, walaupun memang belum selesai tetapi mestinya sudah ada ikhtiar, ada niat dan niat itu kita jalani, maka tidak ada duri yang menusuk lambung kita. Tidak ada duri yang mengganggu ekonomi kita. Sebab lambung itu adalah tempat makanan disimpan. Makanya Yesus harus tertusuk duri lambungNya untuk menolong dan mengajar kita untuk bekerja sampai tuntas.
c)      Jika hal ini juga tidak selesai, maka poin yang ketiga ini juga berbahaya. Apa itu poin yang ketiga?
Bilangan 33:55-56
33:55 Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk negeri itu dari depanmu, maka orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka akan menjadi seperti selumbar di matamu dan seperti duri yang menusuk lambungmu, dan mereka akan menyesatkan kamu di negeri yang kamu diami itu.
33:56 Maka akan Kulakukan kepadamu seperti yang Kurancang melakukan kepada mereka."

Berarti yang lama harus dihalau tuntas, seperti perempuan Samaria ini menghalau tuntas segala masa lalunya. Kalau tidak maka akibatnya tidak akan sampai sasaran, tersesat. Sekalipun dia mengatakan “di mana-mana aku melayani pekerjaan Tuhan” tetapi pelayanannya tidak tuntas. Akhirnya jadi tersesat.

Harus kerja tuntas. Akibat tidak kerja sampai tuntas dan tidak ada niat, tidak ada ikhtiar maka akibatnya akan ada selumbar di mata. Mata terganggu, tidak akan melihat ladang menguning karena mata ditutup selumbar. Apa itu selumbar? Itu kotoran dunia. Apa itu kotoran dunia? Perkara-perkara duniawi, ke situ mata terbuka sehingga tidak bisa melihat ladang menguning. Kemudian lambung tertusuk duri, berarti usaha pekerjaan selalu terganggu. Dan terakhir ada kesesatan. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Kisah di sumur Yakub ini menubuatkan kepada kita tentang akhir zaman ini. Tolong kita renungkan apakah pribadi kita benar ada bukti bertemu dengan Tuhan? Kalau benar isteri bertemu dengan Tuhan, maka tunggu dalam waktu singkat suami dimenangkan. Kalau suami benar bertemu dengan Tuhan maka, dalam waktu singkat juga isterinya akan ditolong oleh Tuhan. Juga kita semua yang ada malam ini biarlah kita benar-benar ada bukti bertemu dengan Tuhan.


Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar