20180805

Kebaktian Umum, Minggu 5 Agustus 2018 Pdt. Bernard Legontu


Penyerahan anak

Markus 10:13-16
10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

Ini kepeduliaan orang tua terhadap buah nikah dan menyatakan diri ketidakmampuan untuk menjaga dan memelihara tanpa Tuhan. Ini kepeduliaan dari orang tua terhadap buah nikah dan kesadaran ketidakmampuan untuk menjaga, memelihara dan melindungi mereka. Berarti orang tua ini memiliki pengharapan dan pengharapan mereka yang bisa menolong anak atau buah nikah mereka adalah Tuhan Yesus.

Dan benar untuk mendapatkan apa yang mereka harapkan, ada kendala. Apa yang kita dambakan dan kita harapkan tidak semudah yang kita pikir. Kendala di sini adalah murid-murid itu sendiri, mereka marah. Orang tua punya pengharapan bahwa anak itu pasti akan mendapat jaminan jika tangan Tuhan diletakkan di atas mereka namun pengharapan ini dihadang. Yang menghadang justru murid-murid Tuhan.

Biarlah umat Tuhan memiliki pengharapan. Secara pribadi saya mempunyai pengharapan dan pengharapan itu saya letakkan di atas Firman. Pengharapan kita harus satu yaitu di belakang pintu tirai. Untuk mencapai pengharapan itu ada tantangan dan tantangan itu sebenarnya tidak wajar kita temukan dari orang seperti itu. Banyak kali tantangan kita hadapi dari orang yang seharusnya memimpin kita. tetapi justru dari orang-orang seperti ini yang menjadi penghambat pengharapan kita.

Kalau orang tua anak ini tanggapi dengan daging ketika murid-murid itu marah, maka pasti mereka tinggalkan Tuhan Yesus. Tetapi mereka tidak beranjak. Syukur dan puji mereka dibela oleh Tuhan karena pengharapan mereka sesuai selera Tuhan. Dan Tuhan balik memarahi murid-murid. Kalau murid-murid juga telinga tipis mendengar Yesus memarahi mereka di antara orang banyak, bisa saja mereka pergi meninggalkan Yesus, tetapi tidak. Baik orang tua maupun murid-murid tabah menghadapi cobaan. Tidak ada orang tua yang menanggapi emosi, juga tidak ada murid-murid yang menanggapi emosi ketika mereka dimarahi. Dan keduanya tetap ada di seputar Tuhan Yesus.

Kita baca hasilnya kalau pengharapan itu dikabulkan, tidak putus di tengah jalan sekalipun ada yang coba pangkas di tengah jalan.
Markus 10:16
10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

Secara jasmani bayi-bayi dipeluk oleh Tuhan Yesus, secara rohani kita juga dipeluk oleh kekasih kita.
Kidung Agung 2:6; 8:3
2:6 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.
8:3 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.

Ini kehidupan yang punya pengharapan yang tidak putus di tengah jalan. Dan bukan hanya Yesus memeluk anak itu, tetapi juga diberkati. Siapa manusia yang tidak mau diberkati. Ini berkat yang datang dari tangan yang memeluk anak itu. Ini juga berkat dari tangan kekasih yang memeluk kita.

Untuk mencapai hal serupa ini maka tantangan pasti ada. Jika tantangan ada dan kita tidak tanggapi dengan sikap undur melainkan bertahan dan tetap maju, maka kelak saudara akan berada di ruangan maha suci dan saudara melihat tangan Tuhan memeluk saudara dan saya.

Anak yang akan diserahkan diberi nama Hana Tirza. Hana artinya pengampun dan Tirza artinya kesukaan. Jadi orang yang memberi pengampunan pasti bersukacita. Orang yang bersukacita pasti bisa memberi pengampunan.


Kebaktian Umum

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 6:5-6
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

Ini adalah sistem antikristus untuk menjatah seluruh dunia. 1 dinar secupak gandum, berarti kurang dari 1 liter. 3 cupak jelai sedinar, berarti kurang dari 3 liter. Itu jatah yang akan diterima oleh manusia. Yaitu orang-orang yang menerima cap 666. Jadi semua perbekalan yang ada di dunia ini akan dipegang oleh kekuasan antikristus.

Kita lihat dari pengertian jasmaninya. Gandum ini adalah makanan yang dikonsumsi pada umumnya oleh orang-orang yang mampu. Jelai ini hanya makanan yang pada umumnya dikonsumsi oleh binatang, utamanya kuda dan juga orang-orang miskin. Jelai ini murah.
1 Raja-raja 4:28
4:28 Jelai dan jerami untuk kuda-kuda biasa dan kuda-kuda teji dibawa mereka ke tempat yang semestinya, masing-masing menurut tanggungannya.

Pada saat itu, kelaparan yang akan melanda seluruh dunia. Yesus sendiri dalam khotbah di atas bukit Zaitun dan memandang ke depan ada Bait Allah yang dibangun oleh Herodes bersama orang Yahudi, mereka menanyakan kedatangan Yesus pada kali yang kedua. Yesus bicara antara lain tentang kelaparan dan kelaparan ini kemudian dihubungkan dengan huru-hara. Terjemahan lama dalam Injil Markus disebut huru-hara. Dalam terjemahan baru disebut gempa bumi.

Kita diberi oleh Tuhan untuk merenungkan hal ini, untuk memikirkan ini. Karena Tuhan yang berfirman, pasti akan digenapkan di depan kita ini. Sehebat-hebatnya manusia mengupayakan untuk mensejahterahkan dirinya, memang akan berhasil tetapi di zaman antikristus. Nampaknya dia seperti juruselamat dunia. Tetapi dibalik itu, tanpa disadari, pemerintahan itu dijalankan dengan tangan besi (diktator).

Olehnya kita perhatikan kelaparan itu disebutkan oleh Yesus sendiri,.
Matius 24:7
24:7 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.

Markus 13:8
13:8 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Markus 13:8 (Terjemahan Lama)
13:8 Karena bangsa akan berbangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan; maka akan jadi gempa bumi sini sana, dan lagi bala kelaparan dan huru-hara pun akan jadi, maka itulah permulaan segala kesusahan.

Di mata kita sekarang sudah diperhadapkan situasi ini yaitu huru-hara. Ini untuk menggugah hati kita semua agar kita waspada menghadapi dunia akhir zaman ini. Huru-hara ini bukan sekedar huru-hara saja, di dalamnya ada roh penghasutan, ada roh yang mengintimidasi, ada roh yang mengacaukan pikiran dan perasaan manusia, ada roh yang menyesatkan hati manusia, di sana ada roh yang mengadakan kegaduhan dan di sana ada roh yang mengadakan kegelisahan.

Soal ini disebutkan ketika baru mau masuk zaman baru. Olehnya jika kita melihat hari-hari terakhir ini, hal itu makin memuncak. Siapa yang bertugas untuk mengingatkan kita? Siapa yang bertanggung jawab supaya umat Tuhan menaruh perhatian, supaya umat Tuhan mengingat dan punya persiapan?

Sekarang ini kita lihat di mana-mana ini ada roh penghasut. Bila nyalakan televisi, itu saja yang kita lihat. Makanya gereja Tuhan perhatikan, saat saudara melihat televisi, jangan saudara anggap itu sekedar peragaan dunia. Sebenarnya ada maksud Tuhan di dalamnya dengan teknologi sekarang. Tujuannya supaya kita mereverensikan dengan Firman, maksudnya supaya kita takut dan ada persiapan diri. Sudah jelas di depan kita dan lebih lagi sudah disampaikan oleh Firman Tuhan, sudah dinubuatkan jauh-jauh hari. Sudah 2000 tahun yang lampau bahkan 2700 tahun yang lampau, di zaman Amos ini sudah disampaikan. Tetapi kalau kita hanya nonton hiburan saja dan apa yang akan terjadi kita tidak tahu. Padahal sudah ada di belakang kelaparan mau menyerbu saudara, huru hara sudah ada di belakang untuk menerkam kita.

Juga anak muda remaja, saudara pikul laptop, pegang handphone namun yang saudara buka adalah hal-hal yang justru iblis pakai sehingga saudara tidak takut akan Tuhan. Bukan itu tujuan teknologi Tuhan izinkan ditemukan oleh para cendekia. Jika kita orang yang rohani, gunakan dan manfaatkan itu untuk memperlihatkan pada saudara, untuk kita bercermin apa yang terjadi zaman kita sekarang.

Apalagi kita di Indonesia ini, dulu tidak seramai seperti ini. Makin hari makin tambah ramai. Ramai bukan karena ramai pesta tetapi ramai yang menyeramkan. Bagaimana sikap kita sebagai umat Tuhan, apa yang harus kita lakukan. Karena semua menggelisahkan, semua menghadirkan hal yang mengoncangkan iman percaya kita. Jika tidak ada penunggu yang menunggui kita untuk mengingatkan kita, bahaya sekali. Makanya Tuhan angkat penunggu atau pengawal untuk mengingatkan kepada kita awas “kuda merah mau datang, kuda hitam mau datang, kuda hijau kuning mau datang”.

Makanya selalu diingatkan dan rasul Paulus mengatakan “aku tidak malu mengulang-ulang hal ini supaya memberi kepastian kepada kamu”.
Filipi 3:1 (Terjamahan Lama)
3:1 Lain daripada itu, hai saudara-saudaraku, hendaklah kamu bersukacita di dalam Tuhan. Maka tiada aku segan berulang menyuratkan perkara serupa itu kepadamu, karena ia itu menjadi selamat bagi kamu.

Itu memang tugasnya penunggu, kata Tuhan. Kalau itu kata Tuhan maka kita harus menanggapi serius, harus diapresiasi bagi Tuhan. Butuh pengawal bagi umatNya untuk mengintai situasi dan untuk memantau situasi keadaan rohani umat Tuhan. Kalau kita mengaku orang yang di dorong oleh Tuhan ke Yerusalem Baru, berarti mengaku sebagai Sion, maka ada pengintai yang Tuhan sediakan bagi kita.
Yesaya 62:6-7
62:6 Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang
62:7 dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.
62:6 Hai Yeruzalem! Aku sudah menaruh beberapa orang pengawal di atas pagar tembokmu, supaya jangan mereka itu berdiam dirinya siang dan malam sampai selama-lamanya. Hai kamu yang mengingatkan orang akan Tuhan, jangan kamu berhentikan lelahmu! (TL)

Kalau mendengar ini, kan aneh. Masakan mengingatkan Tuhan.
Bilangan 10:9-10
10:9 Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.
10:10 Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu."

Sangkakala-sangkakala yang dibunyikan itu tanda bahwa Tuhan mengingat kita. Berarti sangkakala yang dibunyikan itu menggugah hati Tuhan mengingat kita. Sangkakala itu menunjuk Firman yang dikumandangkan oleh pengintai, oleh pengawal itu. Siapakah dia?

Yesaya 60:18
60:18 Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".

Pengawal itu adalah gembala. Tetapi sangat disayangkan oleh Tuhan, gembala-gembala itu tidur, melamun, tidak tahu kenyang, membiarkan pencuri datang, dia bagaikan anjing bisu yang tidak tahu menggonggong. Jadi kalau gembala membiarkan dosa mekar di dalam jemaat, itu berarti bukan gembala yang diharapkan oleh jemaat. Itu adalah penunggu yang menyakiti hati Tuhan dan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh Tuhan.
Yesaya 56:10-11
56:10 Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;
56:11 anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Apakah ini tujuan Tuhan mengangkat pengawal yang seharusnya berseru “kuda merah mau datang, kuda hitam mau datang, kuda hijau kuning mau datang menyerbu dunia sekarang” tetapi mereka melamun, mengambil jalan sendiri, masing-masing mengejar laba dan sebagainya. Apa yang dilakukan mereka ini sangat memalukan. Tuhan mengingatkan saya supaya saya jangan seperti itu.

Tuhan perlihatkan kepada kita hal-hal yang akan terjadi di depan ini supaya gereja Tuhan takut kepada Tuhan. Mulai dari yang mengawal. Si pengawal ini lebih dahulu harus memiliki roh takut akan Tuhan. Kalau pengawal ini sendiri tidak ada roh takut akan Tuhan, apa yang akan dia katakan kepada umat Tuhan. Bagaimana saya mau berkata “ini ada bahaya menerjang kita” kalau saya sendiri tidak takut.

Dijauhkan Tuhan, saya menyampaikan ini bukan untuk mengedepankan diri tetapi ini adalah peringatan Tuhan bagi saya. Karena kelaparan ini digandeng dengan huru hara. Huru hara ini dipecahkan dari berbagai situasi kondisi. Ada penghasutan, ada roh menakut-nakuti sehingga terjadi huru hara, ada roh yang mengacaukan sehingga terjadi huru hara. Ada roh yang menyesakkan hati, mengadakan kegaduhan dan kegelisahan. Di dalam Kisah Para Rasulpun hal ini disebutkan oleh Firman Tuhan, walaupun hanya dua yaitu menggelisahkan dan mengoncangkan hati.

Bagi kita gereja Tuhan, sekarang kita sikapi. Apa yang mengelisahkan kita. Kita lepas dengan yang di dunia ini. Gereja Tuhan sekarang di buat gelisah, ada yang membuat goyah. Mereka bergerak di bidang apa? Di bidang rohani, di bidang Firman! Kalau gembala tidak bisa mentralisir, dia sendiri ikut gelisah dan ikut goyah, apa gerangan yang akan terjadi. Di dalam gereja Tuhan ada hal-hal yang muncul, jangan dulu kita bicara yang di luar.
Kisah Para Rasul 15:24
15:24 Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.

Menggelisahkan dan mengoyahkan hati ini terjadi di zaman gereja hujan awal, apalagi dalam gereja hujan akhir. Mengelisahkan ini berarti menimbulkan huru hara, menimbulkan keributan. Ini semua terjadi pada zaman gereja mula-mula, apalagi akhir zaman. Kalau kami hamba Tuhan tidak berpegang teguh pada pengajaran yang sudah kami terima dari pendahulu, maka memang akan muncul menggelisahkan. Harus ada ketegasan ikut Firman, ikut Yesus. Mestinya tidak usah takut dengan orang yang ada dalam praktek yang salah. Inilah roh-roh yang mengelisahkan dalam gereja, yang mengelisahkan iman percaya bagi orang yang tidak kuat dalam pengajaran.

Saya berterima kasih kepada Tuhan kalau Tuhan kuatkan iman percaya saya, teguh berpegang pada pengajaran. Saya tidak mau terbagi dengan persoalan seperti itu sehingga tidak ada ketegasan lagi terhadap pengajaran Firman Allah, seakan-akan semua sama saja, itu roh Moab! Kalau sudah berpandangan semua sama saja, itu roh Moab. Sehingga Pdt. In Juwono mengatakan “orang yang mengatakan semua sama saja, itu dangkal, itu roh Moab!”. Biarpun bagaimana, kabar ini tidak bisa diempang oleh siapapun, pasti rencana Allah akan jalan.

3 cupak jelai sedinar, jelai adalah asupan untuk binatang harganya murah. Yang murah di dunia ini adalahlah nafsu binatang. Roti mahal, makanan yang akan dimakan mahal. Tetapi yang satu ini yang murah sekali yaitu nafsu manusia sudah seperti nafsu binatang. Bayangkan di zaman antikristus isterimu diambil dan ditiduri, anakmu diambil oleh penguasa saat itu, siapa yang mau melawan, nafsu itu murah sekali!

Mari kita mengikuti Firman Allah ini, ada seruan dari pengawal supaya kita terjaga (sadar). Nyatakanlah kerinduan hatimu kepada Firman, sebab yang bisa memuaskan hidup manusia bukan karena kekayaan, bukan karena pangkat, bukan karena kedudukan, bukan karena kepintaran. hanya firman pengajaran yang bisa memuaskan kita.

Amos 8:11
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

Jangan tunggu waktu itu sudah menerjang saudara. Sebab dalam Amsal pasal 6, ada si pemalas. Dia diberikan suatu contoh untuk melihat semut. Ketika musim kering dia berupaya mencari makanan dan menghimpun banyak-banyak karena dia tahu akan datang musim hujan, tidak bisa mereka pergi keluar mencari makan. Kemudian dikatakan “hai pemalas, berapa lama engkau tidur terus”. Seperti engsel pintu putar sana-putar sini. Jangan tunggu kelaparan itu datang seperti tentara besar menyerbu engkau.

Mumpung kita masih berada pada kesempatan curahan berkat Tuhan yang mengalir, mari kita kumpul banyak-banyak. Istilahnya mari kita berikan diri kita digarap oleh Firman Tuhan sampai tuntas.

Manusia pemalas ini disuruh belajar kepada binatang.
Amsal 6:6-11
6:6 Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
6:7 biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
6:8 ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
6:9 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
6:10 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" --
6:11 maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.

Ayo sidang jemaat, kenapa kita tidak perduli dengan kesempatan hari-hari terakhir ini. Biarlah kita belajar medengar Firman Tuhan sampai hidup kita tuntas digarap oleh Firman, itu arti mengumpulkan Firman. Kesempatan kita hari-hari terakhir ini jangan kita lewatkan begitu saja, jangan ada roh kesengajaan, itu sangat berbahaya.

Amos sudah bernubuat dan Yesus juga mengatakan akan terjadi kelaparan.
Matius 24:7
24:7 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.

Markus 13:8
13:8 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Ini untuk saya, bagaimana kalau kami sebagai pengawal lalu kami sendiri yang malas, aduhai, itu gawat!

Bagaimana kita menyikapi hal yang terjadi ini, karena semua sudah dinubuatkan. Sebenarnya kelaparan dalam Amos pasal 8 ini sudah dimulai dari sikap anak Tuhan yang tidak terpuji yang dikatakan dalam Amos 2:10-16.
Amos 2:10-11
2:10 Padahal Akulah yang menuntun kamu keluar dari tanah Mesir dan memimpin kamu empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kamu menduduki negeri orang Amori;
2:11 Aku telah membangkitkan sebagian dari anak-anakmu menjadi nabi dan sebagian dari teruna-terunamu menjadi nazir. Bukankah betul-betul begitu, hai orang Israel?" demikianlah firman TUHAN.

Sampai Tuhan tanyakan “Bukankah betul-betul begitu, hai orang Israel?”. Berarti mereka tidak bisa menyangkali bahwa ada orang-orang yang yang sudah diangkat oleh Tuhan menjadi pengawal, tetapi dicegah.

Amos 2:12
2:12 "Tetapi kamu memberi orang nazir minum anggur dan memerintahkan kepada para nabi: Jangan kamu bernubuat!

Tetapi nazir itu pelayanannya diganggu dan pelayanan nabi itu hambat. Ada orang yang mau mengawal mereka tetapi pengawal itu mereka usik dan mereka hambat.

Amos 2:13
2:13 Sesungguhnya, Aku akan mengguncangkan tempat kamu berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum.

Tuhan akan membuat mereka ngiler, timbul rasa ingin mendapatkan anggur dan ingin mendapatkan roti gandum tetapi sudah tidak ada. Di sini diingatkan dulu kereta lewat, semua sarat dengan gandum, sarat dengan Firman, dibangkitkan rasa lapar kepada mereka, tetapi apa boleh buat tinggal kenangan.

Amos 2:14
2:14 Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tidak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tidak dapat melarikan diri.

1.      Orang cepat tidak bisa lagi melarikan diri. Artinya apapun upaya untuk menghindar, dapat disusul. Mau menghindar dari kuda merah padam, kuda hitam, kuda hijau kuning, semua disusul, tidak bisa melarikan diri.

2.      Orang kuat tidak berdaya lagi. Biarpun kita katakan “saya kuat, ada andalan-andalan saya, harta saya ada deposito” tetapi Tuhan katakan dia tidak berdaya lagi. Olehnya sekarang waktunya, jangan tunggu Tuhan bangkitkan gairah kita, Tuhan goncang kita supaya timbul selera mencari Firman tetapi tidak dapat lagi.

3.      Kalau pahlawan sudah tidak dapat melarikan diri berarti nikah hancur, karena pahlawan ini yang melindungi persekutuan nikah.
Kidung Agung
3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.

Ada 60 pahlawan yang menunggui joli Salomo. Artinya pahlawan tidak berdaya lagi untuk mengawal nikah, nikah hancur. Bagaimana tidak hancur, penguasa sendiri yang merampas isterinya orang, dia sewenang-wenang.

Suami-suami, mampukah engkau melihat isterimu diperkosa di mukamu. Sanggupkah orang tua melihat anak gadismu diperkosa di depanmu. Mampukah engkau melihat anakmu dipecundangi oleh orang lain. Saya berdoa, Tuhan jangan Engkau perlihatkan saya hal itu, saya tidak sanggup. Tuhan tolong kami, bawa kami semua, singkirkan kami.

Orang cubit isteriku saja saya marah. Saya pasti bela isteri dan anak-anak saya. Apalagi kita sebagai Mempelai Wanita Tuhan dan saya sebagai pengawal, saya harus bela  di hadapan Tuhan, karena itu tugas saya sebagai pengawal. Ampuni Tuhan hidup kami ini, jangan sampai kami abaikan kesempatan yang Tuhan berikan hari-hari terakhir ini.

Kepada yang malas ibadah dengar baik-baik! Hati-hati kamu, jangan anggap ini legenda atau cerita bohong, cerita omong kosong. Kalau Tuhan berfirman pasti digenapkan.

4.      Amos 2:15
2:15 Pemegang panah tidak dapat bertahan, orang yang cepat kaki tidak akan terluput dan penunggang kuda tidak dapat meluputkan diri.

Biarpun makin memanah, tidak akan dapat bertahan. Saat Elisa sakit keras dan dekat ajal, datang raja Yoas. Dia berkata “bapaku, bapaku kereta Israel” itu mengingatkan ucapan nabi Elisa kepada Elia ketika gurunya berpisah dengan dia dan terangkat ke sorga. Kemudian Elisa dengan kekuatan yang masih dia himpun berkata kepada Yoas “ambil itu panah”. Begitu dia mengambil busur mau memanah, nabi Elisa menaruh tangan di atas tangan raja Yoas lalu berkata “bukan jendela sebelah timur baru kau memanah”.

Jadi maksudnya pemegang panah tidak dapat bertahan berarti tidak bertahan menghadapi dosa yang memuncak datang dari sebelah timur itu. Setelah kejatuhan Adam dan Hawa mereka diusir ke timur. Kain membunuh Habel lalu diusir ke timur. Babel di bangun di sebelah timur. Ketura dan anak-anaknya disuruh ke timur. Berarti dosa berkembang di sebelah timur. Artinya buat kita, menghadapi pemuncakan dosa kita tidak bisa kuat walaupun ahli dalam semua bidang. Jika tidak ada Firman dan Roh Kudus, tidak ada kekuatan kita. Apalagi jika Firman sudah diangkat, Roh Kudus sudah tidak ada karena sudah satu dengan gereja yang disingkirkan Tuhan di padang gurun.

II Raja-raja 13:17
13:17 serta berkata: "Bukalah jendela yang di sebelah timur!" Dan ketika dibukanya, berkatalah Elisa: "Panahlah!" Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: "Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap."

Jadi kalau kita masih punya tenaga yang diberi oleh Tuhan untuk memiliki busur dan panah, Firman itulah busur dan ayat-ayat di dalamnya adalah panah, jika kita hidup dalam persekutuan dengan Firman maka itu akan menjamin saudara menang.

5.      Amos 2:15
2:15 Pemegang panah tidak dapat bertahan, orang yang cepat kaki tidak akan terluput dan penunggang kuda tidak dapat meluputkan diri.

Sekalipun pelari tercepat, tidak akan luput lagi.

6.      Kenapa penunggang kuda tidak bisa luput lagi? Sebab biarpun dia penunggang kuda, tetapi Tuhan akan mengirim kuda teji, kuda paling tangkas (cepat) untuk mengejar dia.
Yesaya 30:16
30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

Jadi tidak ada daya manusia jika tidak ada lagi Firman dan Roh Kudus. Himpunlah sebanyak-banyaknya, artinya bawalah dirimu untuk digarap oleh Firman dan Roh Kudus sampai tuntas pekerjaan itu, artinya saudara dan saya mencapai kesempurnaan.

7.      Amos 2:16
2:16 Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu," demikianlah firman TUHAN.

Ternyata kehidupan yang selama ini tidak menghargai tampilnya Firman Allah supaya dia dipelihara oleh Tuhan supaya dia disempurnakan oleh Firman, Roh dan kasih Tuhan, akhirnya dia akan dipermalukan oleh Tuhan. Kalau manusia mempermalukan saya, tidak apa-apa. Tetapi jangan sampai Tuhan yang mempermalukan saya dan saudara. Supaya kita tidak dipermalukan maka jagalah pakaian kita, yaitu menjaga solah tingkah kita. Lewat Firman pengajaran dan Roh Kudus supaya jangan kita dipermalukan.
Wahyu 16:15
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."

“Aku datang seperti pencuri” itu menunjuk peristiwa Parusia, itu menjelang 3,5 tahun aniaya. Sebelum 3,5 tahun pemerintahan antikristus, Tuhan datang seperti pencuri. Sesudah 3,5 tahun aniaya antikristus baru peristiwa Epifani. Di situ seluruh mata melihat Dia di awan-awan. Yang disingkirkan tadi, tidak masuk aniaya antikristu, mereka dipelihara oleh Tuhan 3,5 tahun dan orang yang mati dalam Tuhan dibangkitkan, bergabung bertemu dengan Yesus. Itulah peristiwa Epifania. Bukan mengedepankan diri, seringkali kami secara umum hanya bicara Epifania, tidak ungkap peristiwa Parusia. Mereka tahu tentang Parusia atau tidak.

Jangan tunggu Tuhan datang seperti pencuri.
Wahyu 16:15
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."

Tuhan datang seperti pencuri ini menjelang akhir dari hari keenam, itu peristiwa parusia. Peristiwa Epifania terjadi begitu mau masuk hari ketujuh yaitu kerajaan 1000 tahun damai.

Sampai Tuhan Tuhan perlihatkan seperti itu, coba bayangkan dalam ibadah ini tiba-tiba ada yang nongol tanpa busana. Tentu saudara akan mengatakan “ini orang gila”. Tetapi bayangkan saudara, kelompok yang mengatakan gereja suci akhir zaman, kalau mereka datang beribadah mereka melepaskan busananya baru beribadah. Ini orang yang tidak tahu malu tetapi satu saat akan dipermalukan.
Ketika sekarang kita mendengar Firman izinkan dosa kita ditelanjangi, bukan busana jasmani. Supaya jangan kita masuk dalam peristiwa yang mengerikan ini. Sekarang ini mulai muncul roh penghasutan, menakut-nakuti, mengacaukan, mengadakan kegaduhan, mengadakan kegelisahan dan sebagainya. Kita mau tangkis dengan apa? Saya sebagai hamba Tuhan, sebagai sebagai pengawal, sebagai penunggu, saya harus berdiri di atas tembok. Tembok tempat saya berdiri itu disebut tembok selamat. Berarti saya sebagai penunggu, sebagai pengawal harus berseru “Awas! Keselamatanmu terancam”.

Biarlah kita berdiri di pintu gerbang yang disebut pintu gerbang pujian.
Yesaya 60:18
60:18 Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".

Jadi orang yang berseru di atas tembok itu adalah orang yang menyerukan keselamatan yang terancam dalam diri saudara.

Mazmur 118:19
118:19 Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.

Begitu ada permohonan doa maka langsung dijawab.
Mazmur 118:20-23
118:20 Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.
118:21 Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
118:22 Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
118:23 Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

Sementara di tembok itu ada seruan keselamatan, Tuhan membuka pintu gerbang dan itu pintu gerbang pujian, tetapi di sisi lain ada orang yang membuang batu penjuru. Kunci sorga dia buang. Ini jangan terjadi pada diriku dan diri saudara.

Kita yang hidup hari-hari terakhir ini mau ke mana. Kumpullah Firman, belajarlah kepada semut. Jangan tunggu kelaparan itu menerjang seperti serbuan tentara banyak. Dalam Amsal Sulaiman pasal 6 hal itu diceritakan. Dan juga diceritakan pada Amsal 23:33-34 hal yang sama lebih dipertajam.

Saya sebagai hamba Tuhan mau tanya, apa yang saudara renungkan hari-hari terakhir ini. Adakah persiapan rohanimu. Kedatangan Tuhan sudah mendekat sementara nikahmu amburadul, rumah tangga kita amburadul, ibadah pelayanan amburadul, Tuhan ampuni kami. Jaga pakaian, jaga solah tingkah, baik dalam ibadah dan pelayanan harus kita jaga.
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar