20180828

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Selasa 28 Agustus 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Secara tubuh, Yesus adalah Kepala. Di dalam kita menjalankan ibadah, Yesus adalah Imam Besar. Dalam penampilanNya sebagai Firman pengajaran, itu adalah Kepala dalam menuntun perjalanan hidup kita di akhir zaman ini.

Yehezkiel 10:1-2
10:1 Lalu aku melihat, sungguh, di atas cakrawala yang di atas kepala kerub tampak di atas mereka sesuatu yang menyerupai takhta, yang seperti permata lazurit kelihatannya.
10:2 Maka Ia berkata kepada orang yang berpakaian lenan itu: "Masuklah ke bawah kerub dari antara roda-rodanya dan penuhilah rangkup tanganmu dengan bara api dari tengah-tengah kerub itu dan hamburkan ke atas kota itu." Lalu aku melihat dia masuk.

Kembali kita diingatkan oleh Tuhan dengan penampilan Tuhan di atas cakrawala dan ada takhta yang digambarkan seperti permata lazurit. Penampilkan takhta seperti lazurit ini mengingatkan kita kehadiran Tuhan menghadapi orang Israel saat itu dalam status hakim yang akan menjatuhkan hukuman. Hakim yang akan memvonis mereka selaras perbuatan mereka.

Jika kita memperhatikan orang Israel itu dari 12 suku, mereka dilekatkan oleh Tuhan di atas dada, berarti di atas jantungnya Tuhan. Dulu Imam Besar mempunyai pakaian Efod yang ada 7 rangkap. Dan di Efod ini ada tapal dada. Tapal dada ini panjangnya sejengkal dan lebarnya sejengkal. Tapal dada ini ada dua lapis. Lapis yang nampak di permukaan di situlah diletakkan 12 permata. Kemudian di setiap permata ditulis salah satu nama 12 suku Israel. Berarti tiap permata 1 nama dan itu diletakan di atas dada. Kita tidak bicara tentang tapal bahu, karena ini menyangkut penghakiman dan penghukuman. Jadi sesungguhnya orang Israel ini diletakkan di atas jantungnya Tuhan. Berarti mereka benar-benar kekasihnya Tuhan sekaligus keluarga Allah. Itulah yang dicatat oleh Firman Tuhan.

Kita telah mendengar bahwa lazurit ini kena urutan nama dari suku Dan. Dan adalah urutan kelahiran yang kelima.
Keluaran 28:18-21
28:16 Haruslah itu empat persegi, lipat dua, sejengkal panjangnya dan sejengkal lebarnya.
28:17 Haruslah kautatah itu dengan permata tatahan, empat jajar permata: permata yaspis merah, krisolit, malakit, itulah jajar yang pertama;
28:18 jajar yang kedua: permata batu darah, lazurit, yaspis hijau;
28:19 jajar yang ketiga: permata ambar, akik, kecubung,
28:20 jajar yang keempat: permata pirus, krisopras dan nefrit. Dengan berikatkan emas, demikianlah permata-permata itu dalam tatahannya.
28:21 Sesuai dengan nama para anak Israel, permata itu haruslah dua belas banyaknya; dan pada tiap-tiap permata haruslah ada, diukirkan seperti meterai, nama salah satu suku dari yang dua belas itu.

Jadi niat suci Tuhan bahwa Israel itu ada di atas jantungnya Tuhan, atau di atas dadanya Tuhan. Berarti jika Tuhan meletakkan semua suku Israel ada di atas dada, juga dekat dengan mata. Berarti ada di dalam pengawasan Tuhan. Untuk apa Tuhan kawal? Agar menjaga hubungan Tuhan dengan 12 suku Israel itu, yang sudah kita ikuti dalam Yeremia 2:2, bagaikan isterinya Tuhan, mempelai wanita bagi Tuhan.
Yeremia 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

Ulangan 11:12
11:12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.

Tetapi kalau kita melihat di dalam Yehezkiel, ternyata umat Israel itu telah keluar dari suasana Mempelai. Bukan cuma keluar dari suasana mempelai, juga keluar dari keluarga Allah. Tidak lagi mereka menampakkan dan menyatakan diri bahwa mereka adalah keluarga Allah.
Efesus 2:11-13
2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Kalau mereka keluar dari keluarga Allah, berarti sekaligus keluar dari suasana mempelai. Ini peringatan bagi kita. Di balik dada ini ada jantung. Alkitab mengkisahkan bahwa hubungan Mempelai Laki-laki dan Mempelai Wanita, saling menyapa “jantung hatiku”. Mempelai wanita berkata kepada mempelai pria “kakanda jantung hatiku” otomatis mempelai laki-laki juga akan mengaku “adinda jantung hatiku”.

Sekarang kita koreksi dulu, apakah kita seperti Israel ini. Kita sudah menjadi keluarga Allah, bahkan kita disuruh oleh Tuhan untuk menjaga suasana mempelai. Ini sebabnya kita diibaratkan seperti seorang gadis dan jejaka yang sedang bertunangan yang harus dijaga hubungannya dan keharmonisannya. Tuhan itu bertanggung jawab sungguh. Tuhan menempatkan Israel di atas dadaNya, berarti benar-benar Israel itu jantung hatiNya dan Dia kawal, Dia lihat, Dia pantau dengan pandangan yang tidak jauh sebab dekat dengan mata.

Kekesalan Tuhan dalam Yehezkiel pasal 10 ini, ketika Tuhan melihat jantung hatinya, kekasihnya. Itu sebabnya Dia datang untuk menghukum, walaupun tidak 100%.

Kidung Agung 1:7
1:7 Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?

Seharusnya imbang, Tuhan mengatakan kita jantung hatiNya, kita juga harus mengatakan Tuhan jantung hati kita. Mesti imbang, karena kita sudah Tuhan taruh di dadaNya dan bukan hanya di dada namun juga di bahu. Berarti menjadi tanggung jawabNya.

Pertanyaan ini muncul sore hari, bukan pagi hari atau siang hari. Sore hari berarti sudah mau datang kegelapan. Jadi kita gereja Tuhan harus paham benar bahwa ini sudah sore, sudah mau malam, sudah mau datang antikristus yang adalah kegelapan yang paling gelap di dunia ini. Maka kita harus paham apakah kita menempatkan diri sebagai jantung hatinya Tuhan atau tidak.

Yang dia jaga jangan sampai dia jatuh pada penggembalaan yang salah, jangan sampai dia jatuh pada penggembalaan yang tidak memiliki nuansa mempelai. Ini gereja Tuhan yang memahami bahwa waktu dia berada sudah menjelang malam. Jadi semestinya kita semua umat Tuhan, posisikan hidupmu bahwa engkau memiliki jantung hati, itulah Tuhan. Dan pikirkan baik-baik, apakah kita memiliki suasana penggembalaan mempelai.

Waktu petang hari, banyak hal yang akan terjadi. Antara lain adalah bela sampar/kuda hijau kuning. Bela sampar ini menyebabkan manusia sakit. Sakit berarti tidak sehat, tidak sehat berarti tidak sempurna, berarti cacat cela. Ini yang dijaga oleh gembala sebagai hamba Tuhan. Makanya kadang gembala sudah ngotot dari mimbar mengatakan bahaya di depan ini, ada yang mencegah kita sehingga sukar mencapai kesempurnaan. Karena apa? Sakit rohani, tidak bakal sempurna.

Itu sebabnya kita harus waspada, kita harus pahami waktu kita berada sekarang. Waktu sudah petang berarti matahari sudah mau tenggelam, berarti segera dicabut kebenaran Allah, Firman akan segera diangkat oleh Tuhan. Olehnya bagaimana kita menyikapi semua ini. Kalau kita tidak menanggapi dengan serius maka bukan takhta mempelai yang kita jumpai tetapi takhta penghakiman, takhta yang membawa penghukuman. Ini yang harus kita waspadai.

Saya semakin merenungkan kita Yehezkiel ini, aduhai perhatian Tuhan kepadaku. Tetapi tidak berhenti kepada saya pribadi, namun kepada umat Tuhan yang Tuhan percayakan digembalakan.

Di tulis di atas permata, nama setiap suku Israel menurut urutan kelahiran. Tapal dada ini dua tetapi satu. Di atas dada Tuhan ini ada gagasan Tuhan yang mulia untuk menjadikan orang yang ada di atas dadaNya ini, dengan Dia benar-benar menjadi satu. Tetapi orang Israel keluar, dari keluarga Allah. Itu sebabnya kita harus waspada. Mengapa mereka keluar? Kalau kita tanya pada diri kita, kenapa banyak orang keluar. Bukan keluar dari organisasi atau dari suatu gereja, tetapi keluar dari kekeluargaan Allah. Penyebabnya karena tidak tahan penyucian. Tidak bisa menerima penyucian. Masakan permata itu dibiarkan kotor oleh yang memakai. Dekat dengan mata otomatis dekat dengan pengawasanNya. Dia melihat sudah kotor jadi perlu dibersihkan.

Ini jangan terjadi bagi diri kita. Kalau dulu Israel sudah diangkat anak sulung. Kalau kita luar biasa cara Tuhan untuk membuat kita menjadi keluarga Allah lewat korban Kristus. Lazurit itu berwarna biru, biru menunjuk kuasa kebangkitan. Karena kebangkitan Kristus maka kita diberi peluang untuk masuk menjadi keluarga Allah. Karena kita sudah diserap menjadi keluarga Allah, tidak berhenti sampai di situ, Tuhan akan membawa kita untuk menjadi Mempelai WanitaNya. Ini tujuan akhir.

Israel dulu sudah menjadi keluarga Allah, tetapi mereka keluar. Mereka sudah disebut Isterinya Tuhan tetapi mereka keluar. Kita sekarang sudah menjadi keluarga Allah.
Efesus 2:19
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

Dulu kita ini orang asing, sebelum kematian dan kebangkitan Kristus kita dengar dan kita terima, maka kita adalah orang asing, bukan keluarga Allah, bukan warga keluarga Allah. Warga saja tidak bisa, apalagi mau menjadi keluarga. Dalam ayat 19 ini, di dalamnya ada rahasia Allah yang besar. Sudah jadi warga kemudian menjadi keluarga. Dalam susunan Tabernakel, warga menunjuk halaman dan keluarga menunjuk ruangan suci. Kemudian rahasia ada di belakang pintu tirai. Di ayat 19 ini ada rahasia. Sesuai dengan tapal dada ini dua lapis tetapi satu, itu rahasia. Rahasia apa? Rahasia nikah.

Perintah Abraham yang lanjut usia itu memanggil Eliezer “carikan isteri bagi anakku dari keluargaku, bukan orang asing, jangan orang Kanaan”. Eliezer pergi, maka dijumpailah Ribka. Ribka menjadi isteri dari Ishak.

Dari keluarga di cari, makanya di dalam penggembalaan yaitu di ruangan suci itu di situlah ditentukan kita masuk pilihan atau tidak. Olehnya kita gereja Tuhan jangan sampai keluar dari persekutuan keluarga Allah. Malah harus kita tingkatkan masuk pada persekutuan mempelai. Supaya jangan sampai Tuhan tampil seperti takhta menyerupai permata lazurit, tetapi takhta Mempelai yang kita harapkan. Yang kita harapkan Tuhan tampil dengan takhta bersuasana Mempelai, bukan tampil dengan suasana penghukuman. Karena memang itu yang akan terjadi ketika Tuhan datang pada kali yang kedua. Yang satu, bersama dengan Tuhan pada takhta bersuasana Mempelai. Yang lain mendapatkan penghukuman.

Jika melihat Kidung Agung kisah Sulamit, dia bukan bangsa Yahudi, dia bangsa asing. Ini mewakili kita bangsa kafir. Saya optimisme, kelak mempelai wanita akan tercipta dari antara bangsa kafir (non Yahudi). Sekarang inipun sudah banyak, tetapi masih tahap keluarga, belum sampai mempelai.

Kita harus mengerti sekarang ini adalah waktu petang. Waktu petang ini dikatakan dalam Mazmur ada bela sampar.
Mazmur 91:6
91:6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

Penyakit menular dan bela sampar secara lahiriah saja mengerikan.

Kita lihat, apakah saya ini ada pada posisi jantung hatinya Tuhan dan Tuhan jantung hatiku.
Kidung Agung 1:7
1:7 Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?

Sulamit ini benar-benar rela bekerja di kebun kekasihnya, dia melepaskan kepentingan dirinya sendiri. Jadi gereja Tuhan yang memiliki roh mempelai dalam hatinya dan menyadari Yesus itu jantung hatinya, maka dia akan bertanya di mana kekasih itu menggembalakan domba. Kenapa ditanya, padahal dia sudah ada pada penggembalaan kawan-kawan. Kalau hanya penggembalaan sekedar memimpin upacara, dia sudah ada di sana. Tetapi yang dia tanyakan ini adalah penggembalaan khusus (mempelai).

Walaupun ada sampar atau penyakit menular pada petang hari, namun di sini dikatakan domba-domba berbaring dengan tenang, aman dan tenteram.
Yesaya 32:17
32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

Mazmur 91:7-10
91:7 Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.
91:8 Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.
91:9 Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,
91:10 malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;

Ini yang dicari. Jikalau bapak ibu sudah menemukan tetapi yang terjadi bukan ketenangan dan ketentraman, lalu itu salah siapa? Sudah dengar yang diberitakan oleh hamba Tuhan, tetapi yang terjadi malah kebalikkannya, berarti praktek Ibrani 2:11 tidak ada. Dia tidak mau dilepaskan dari ikatan.
Ibrani 2:11
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,

Sebagai keluarga Allah, otomatis Yesus saudara kita yang menyucikan kita. Kita satu asal dengan Yesus, sebab kita dilahirkan oleh Firman. Karena kita sudah dilahirkan oleh Firman, maka Yesus tidak malu mengatakan kita saudaraNya. Kenapa? Karena kita rela menerima penyucian dari saudara kita, itulah Yesus yang sekaligus adalah jantung hati kita.

Kidung Agung 1:7
1:7 Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?

Dia suka dengar Firman pengajaran, ini gereja Tuhan tidak bosan-bosan mendengar Firman pengajaran. Dari mana? Dari jantung hati. Jangan kita pasang telinga kepada yang bukan jantung hati kita. Saya kaget, banyak kali pelayan Tuhan seperti itu. Bahkan yang lucu, sama-sama pegang Alkitab, tetapi pelayan B bicara mempelai, sedangkan pelayan A ini tidak pernah bicara mempelai. Bahkan si A bertanya “adakah dalam Alkitab” padahal ada tentang gereja sebagai mempelai dalam Alkitab.

Kemudian jantung hati itu menjawab, Dia tidak membiarkan.
Kidung Agung 1:8
1:8 -- Jika engkau tak tahu, hai jelita di antara wanita, ikutilah jejak-jejak domba, dan gembalakanlah anak-anak kambingmu dekat perkemahan para gembala.

Jadi banyak wanita tetapi cuma satu jelita. Banyak gereja tetapi cuma satu jelita. Saudara sudah tahu yang namanya jelita itu bagaimana. Apakah karena pakai eye shadow atau dibuat merah-merah di pipinya? Tidak! Tetapi karena penampilan rohaninya.

Kalimat “ikutilah jejak-jejak domba” itulah yang penting. Bukan “jejak domba-domba” tetapi “jejak-jejak domba” berarti dombanya satu jejaknya banyak. Domba yang satu inilah yang dipromosikan oleh Yohanes Pembaptis “ikutlah Anak Domba Allah”. Jejaknya mulai dari masuk baptisan air sampai di pesta kawin Anak Domba Allah. Kenapa gereja justru mengikuti jejak domba-domba. Padahal jejak-jejaknya yang banyak yang harus kita ikut tetapi hanya satu domba. Domba itulah yang disebut jantung hati oleh Sulamit.
Yohanes 3:29

Kemudian dipelihara di dalam penggembalaan. Jadi penggembalaan yang dimaksud dalam Kidung Agung 1:8 menunjuk kami para gembala. Kami harus paham bahwa domba yang kami gembalakan itu adalah jantung hatinya Tuhan dan kami juga terserap sebagai jantung hatinya Tuhan. Kami harus menjaga karena Tuhan juga mengawal, dekat sekali di mataNya mengontrol kita.

Kita gereja Tuhan masih dalam tahap keluarga. Kalau keluarga berarti saudara, berarti harus menerima penyucian. Dulu Israel adalah keluarga Allah, tetap mereka keluar, dulu Israel punya roh mempelai tetapi mereka lepas.

Ibrani 2:11
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,

Jadi masih dalam taraf saudara, sudah harus mengalami pekerjaan penyucian dari saudara kita yaitu Yesus. Kita saudara dengan Yesus karena kita dilahirkan oleh Firman Tuhan.
I Petrus 1:23
1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

Yesus Firman, Dia yang menyucikan kita. Jadi benar-benar anak Tuhan yang mau disucikan, itulah saudara Tuhan. Kemudian ditingkatkan oleh Tuhan untuk menjadi Mempelai Wanita.

Makanya itulah yang terselip dalam tutup dada. Dilipat dua, satu jengkal panjang, satu jengkal lebar. Jengkal adalah kesempatan untuk kita disempurnakan. Berarti kita diberi kesempatan untuk sempurna. Tetapi kasihan gereja Tuhan kalau tidak mengerti arti keluarga Allah, tidak mengerti bagaimana untuk dijadikan mempelai wanita Tuhan, bagaimana sistemnya dia tidak tahu sebab ibadahnya hanya sebatas upacara. Itulah orang yang tidak bisa setakhta dengan Tuhan. Olehnya kita harus masuk keluarga Allah. Menjadi keluarga Allah mulai dari kelahiran di halaman Tabernakel. Kemudian masuk ruangan suci, di situ kita dibersihkan. Kalau Israel dulu sudah keluarga Allah, mereka sudah warga Allah tetapi mereka keluar.
Efesus 2:11-13
2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Itulah nasib kita dulu, ayat 11 dan 12 adalah nasib kita dulu. Tetapi kemurahan Tuhan, kita Tuhan serap, Tuhan bawa kita menjadi keluarga Allah, menjadi saudaranya Tuhan Yesus. Maka kita harus membawa diri kita untuk disucikan dan ditingkatkan status kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, sehingga bukan  hanya sebatas kata-kata “jantung hatiku” tetapi benar-benar menjadi kenyataan, Yesus jantung hati kita.

Kalau membaca Firman Allah ini benar-benar teka-teki. Teka-teki harus dibuka tabirnya.
Mazmur 78:2
78:2 Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala.

Kalau bicara teka-teki, kita diingatkan teka-teki Simson. Teka-teki Simson itu ada dalam suasana pesta nikah. Dalam pestanya, Simson menyampaikan teka-teki dan dia memberikan waktu 7 hari. Jika mereka tidak mendapat arti teka-teki maka mereka harus memberikan Simson 30 pakaian kebesaran dan 30 pakaian dalam. Hari pertama mereka sudah bingung 7 keliling “kalau kita tidak tahu jawabannya dari mana kita mendapatkan 30 pakaian kebesaran dan 30 pakaian dalam”. Akhirnya mereka pergi mengancam isterinya Simson “kalau kau tidak memberi tahu arti teka-teki, kau akan kami bakar bersama keluargamu”. Isteri Simson ketakutan. Mestinya isterinya Simson tidak usah gentar dan takut, sebab dia sudah banyak mendengar tentang hebatnya Tuhannya Simson. Tetapi karena takut ancaman maka dia merengek-rengek dan akhirnya Simson bocorkan.

Mereka mendapatkan arti teka-teki dalam suasana pesta nikah. Kemudian Simson datang dan mereka mengatakan “apa yang makan orang itu singa dan yang manis itu madu”. Simson berkata “kamu telah membajak dengan lembu betinaku!”. Simson marah sebab mereka curang.

Kadang kala kita gereja Tuhan seperti isterinya Simson yang takut ancaman, padahal Tuhan sudah banyak berbuat mujizat pada kita.

Akhirnya Simson pergi menewaskan 30 orang Filistin dan mengambil pakaian kebesaran. Diberikan pada 30 orang-orang itu 30 pakaian kebesaran tetapi tidak diberikan pakaian dalam. Pakaian dalam kaitannya dengan nikah. Apa gunanya kebesaran kalau nikah tidak betul. Apa gunanya di dunia ini kaya raya, tetapi nikahnya ambruadul.

Tujuan Firman Allah dibukakan rahasianya adalah untuk mempertahankan bahkan untuk meningkatkan suasana mempelai.

Amsal 1:5-6
1:5 baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan --
1:6 untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.

Jadi orang bijak dan orang yang punya pengertian, ayo dengar teka-teki. Artinya ayo dengar pembukaan rahasia Firman.

Amsal 15:7
1:7 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

Kalau orang bodoh, hikmat dia hina. Padahal pembukaan rahasia Firman itu adalah pekerjaan hikmat Allah. Makanya kita yang hidup akhir zaman ini, jadilah gereja Tuhan yang spesial, yang khusus, bukan gereja umum. Jadilah gereja Tuhan yang khusus yaitu menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Bagaikan anak dara yang bijak.

Kalau kita melihat tampilnya takhta seperti  permata lazurit, sebenarnya ini ancaman bagi dunia akhir zaman. Jangan kita tunggu itu, tetapi mari kita ambil teladanan dari yang berjubah lenan  itu.

Semoga saudara jangan keluar dari keluarga Allah, jangan keluar dari roh mempelai. Mestinya roh mempelai itu kita galang terus. Di mana? Di dalam penggembalaan. Di dalam penggembalaan kita dituntun mengikuti jejak-jejak domba mulai dari baptisan air sampai kita dihentar duduk setakhta dengan Tuhan.
Yohanes 1:29
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Ini jejak domba pertama. Di sana Yesus datang untuk dibaptis. Jadi baptisan itu adalah jejak domba. Ketika Yesus mau terlibat di bendang BapaNya, maka lebih dahulu Dia masuk dalam baptisan air. Baptisan air itu adalah langkah atau jejak Anak Domba pertama untuk terlibat di ladang Bapa.

Wahyu 19:7
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Dalam penggembalaan yang sesuai rencana Tuhan, kita tapakai langkah kita masuk dalam baptisan air sampai masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Kalau di terapkan dalam pelajaran Tabernakel, mulai dari halaman Tabernakel, masuk ruangan suci, sampai masuk ruangan maha suci, itulah jejak-jejak domba.

Jangan kita salah melangkah. Sayapun sebagai hamba Tuhan dalam usia lanjut ini saya merindukan duduk setakhta dengan Tuhan. Saya tidak menanti takhta yang seperti permata lazurit, itu pantang bagi kita. Yang kita rindu adalah takhta mempelai, itu yang kita rindukan.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar