20180826

Kebaktian Umum, Minggu 26 Agustus 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 6:9-11
6:9 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
6:10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"
6:11 Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.

Lewat ayat ini Tuhan memperlihatkan kepada umatNya bahwa:
1.      Ada kehidupan sesudah mati. Ada kehidupan setelah kita secara tubuh meninggal. Dan kehidupan yang ada itu, tidak diluar mezbah. Itu sebabnya darah itu, jiwa itu ada di sekitar mezbah. Berarti kehidupan itu hanya kita peroleh lewat salib golgota, itu mezbah yang paling mulia.

Dulu Musa disuruh membangun mezbah, kemudian zaman Salomo juga membangun mezbah dan mezbah yang dibangun oleh Musa tetap ada di sana menjadi patokan. Jadi dibalik kematian ada kehidupan dan kehidupan itu hanya diperoleh lewat mezbah korban bakaran yang menggambarkan salib Golgota. Di luar itu tidak ada kehidupan. Silahkan orang ngotot mengatakan ada kehidupan di luar Korban Kristus, tetapi Alkitab bersaksi bahwa tidak ada. Jadi jangan coba kita meninggalkan Korban Kristus, salib Golgota, berarti itu kematian kekal untuk selama-lamanya.

Golgota itu bukan musibah, tetapi itu adalah karya Allah untuk menyelamatkan kita. Sebagaimana dulu zaman Musa, Tuhan katakan “Aku tentukan darah dari binatang itu di atas mezbah untuk jalan pengampunan dosa”.
Imamat 17:11
17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.

Lebih tegas lagi dalam Ibrani 9:22.
Ibrani 9:22
9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Sebelum Yesus datang ke dunia pertama kali, darah binatang yang dipilih yang tidak bercela. Semua itu menubuatkan datangnya Yesus. Jadi di luar salib Golgota tidak ada kehidupan. Agar kita tidak longgar leher, utamanya anak muda remaja. Jangan sampai terlalu mudah meninggalkan darah Yesus, terlalu mudah meninggalkan korban Kristus. Pikirnya ada keselamatan di luar itu, ternyata kebinasaan untuk selama-lamanya. Jangan kita main-main.

Korban Kristus bukan karena musibah, itu memang sudah diatur dari sorga. Itu jalan satu-satunya demi keselamatan umat manusia. Makanya jangan saudara lepaskan salib Golgota, Korban Kristus. Karya Korban Kristus kemudian diwujudkan lewat Firman pengajaran dalam pembukaannya. Itu semua adalah dampak dari Korban Kristus sehingga kita mendapatkan pembukaan rahasia Firman, sesuai dengan Wahyu 5:6,9,12.

Pertama Tuhan memperlihatkan di balik kematian ada kehidupan dan kehidupan hanya lewat korban Kristus. Kalau melepaskan korban Kristus maka dibalik kematian tidak ada lagi kehidupan bagi orang itu, hanya neraka selama-lamanya.

2.      Kemudian Tuhan menunjukkan lewat ayat tadi bahwa akan ada pembalasan Tuhan. Olehnya, karena Tuhan punya hak untuk membalas dan pembalasan satu saat datang dari Tuhan, maka jangan sampai kita tidak menghargai karya Allah lewat bukit Golgota karena ada pembalasan Tuhan kelak. Itu yang dipertontonkan dalam Wahyu 6:9-11.

3.      Yang ketiga, bahwa apa yang kita kerjakan setelah kita menerima kehidupan lewat karya Golgota sekarang, apa yang kita buat sekarang selagi dalam tubuh jasmani, ternyata dicatat oleh Tuhan. Sebab ayat 9 mengatakan.
Wahyu 6:9
6:9 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.

a)      Oleh karena Firman, berarti Tuhan catat persekutuan kita karena Firman. Sejauh mana persekutuan saya, bapak, ibu, anak muda dengan Firman pengajaran, itu dicatat.

b)      Kesaksian, berarti ada praktek Firman Tuhan, bukan sebatas teori. Tetapi ada kesaksian yang mereka miliki, itu menunjukkan praktek Firman.

Jadi jiwa orang-orang yang mati sahid yang dilihat ada di bawah mezbah, berarti mereka mati sahid kemudian ada kehidupan. Ternyata mereka hidup, tetapi diperlihatkan di bawah mezbah. Artinya kehidupan hanya dapat di peroleh lewat mezbah. Ini cara Tuhan untuk membawa kita untuk dapat memiliki kehidupan sorga. Tidak ada kehidupan sorga di luar mezbah. Tidak ada kehidupan sorga di luar salig Golgota.

Biarlah kita gereja Tuhan benar-benar paham karya Allah lewat Golgota untuk memberi kita kehidupan sorga lewat mezbah korban bakaran, lewat salib Golgota. Karena di sana sengat maut dikalahkan, sengat maut dipatahkan. Perhatikan baik-baik, kehidupan di balik dunia ini hanya kita temukan lewat korban Kristus. Tanpa Korban Kristus, saya dan saudara tidak ada kehidupan.

Lukas 11:50-51
11:50 supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan,
11:51 mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.

Mati sahid pertama adalah Habel. Kenapa Tuhan bicara dari Habel dari Zakahria? Yang dimaksud di sini bukan Zakharia penulis kitab Zakharia, bukan Zakharia yang memimpin raja Uzia. Zakharia ini adalah anak dari imam Yoyada. Imam Yoyada ini telah menyelamatkan raja Yoas dari amukan seorang wanita bernama Atalya. Niat dari Atalya ini untuk merebut kekuasaan atau takhta Daud sehingga dia membunuh semua keturunan raja dari suku Yehuda. Tetapi ada satu yang diselamatkan, itulah Yoas. Yoas diselamatkan oleh siapa? Dalam II Tawarikh pasal 24 dikatakan bahwa yang menyelamatkan Yoas adalah Imam Yoyada. Imam Yoyada adalah ayah dari imam Zakharia dan imam Zakharia ini yang dibunuh oleh Yoas. Artinya Yoas tidak tahu balas budi.

Kita lihat lebih dahulu Kain dan Habel. Dalam Kejadian 4:3-11 kita lihat bagaimana Kain dan Habel.
Kejadian 4:3-4
4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,

Mereka beribadah kepada Allah. Habel mempersembahkan anak kambing karena dia akui bahwa dia keturunan orang berdosa, berarti ada dosa dalam dirinya. Maka dia persembahkan anak kambing sebagai penebusan dosanya. Karena dalam Ibrani 9:22 dikatakan tidak ada pengampunan tanpa penumpahan darah. Karena dia tahu bahwa dia orang berdosa maka dia menghampiri Tuhan dengan darah anak kambing. Kain berbeda, dia menghampiri Allah dengan hasil buah-buahan.

Kita sama mengetahui bagaimana setelah mereka selesai beribadah, selesai dalam pelayanan, ternyata perasaan Kain bukan damai, tetapi hati panas dan muka muram karena tanpa darah. Di sini kita diberikan Tuhan pembelajaran, jika ibadah kita tidak ada sentuhan dengan darah Anak Domba Allah, kita beribadah dengan kemampuan kita sendiri tanpa menghargai Korban Kristus, lihat saja hasilnya. Bukan pulang beribadah dengan hati menyenangkan dan penuh sukacita tetapi hatinya panas dan muka muram.

Dan ini berkelanjutan. Tuhan tahu apa akibatnya nanti sehingga Tuhan berupaya mencegah Kain. Karena Tuhan tahu persis bahwa muka muram dan hati panas akan berakhir pada pembunuhan. Coba kita baca cara Tuhan untuk menghambat Kain agar dia tidak berbuat seperti yang sudah ada di dalam hatinya. “mengapa hatimu panas dan mukamu muram”. Ini adalah ibadah-ibadah yang tidak berhasil, selalu tampil dengan muka muram hati panas. Dengar Firman dengan muka muram dan hati panas, pulang dengan kebencian itu dia bawa terus.

Kejadian 4:6-7
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Perbuatan baik itu hanya ada pada darah. Darah itu penting, sebab itu adalah bagian dari bukti perbuatan Tuhan. Begitu kita menghargai darah yaitu Korban Kristus itu sudah akan membawa saudara untuk berbuat baik. Tetapi begitu kita tidak menghargai darah maka kita mudah mencuri, mudah berbuat yang melanggar Firman Allah. Kalau seperti ini nanti tidak ada jiwanya di bawah mezbah.

Tuhan sudah mencegah Kain, upaya Tuhan supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Tuhan sudah cegah Kain. Dosa sudah mengintip di muka pintu. Padahal kita di akhir zaman ini bukan dosa yang mengintip di depan pintu, tetapi Yesus yang mengetuk di depan pintu mengetuk hati saya dan saudara supaya tidak meneruskan perbuatan seperti orang Laodekia. Sebab itu akan berbuahkan kematian rohani.

Puji Tuhan jika sidang jemaat Laodekia membuka hati, bahkan tawaran Tuhan begitu luar biasa. Bukan cuma Dia mengintip namun mengetuk dan Tuhan bersuara “bukakan pintu bagiKu dan Aku akan masuk serta makan sehidangan dengan kamu”. Dan kemudian ditawarkan duduk setakhta bersama dengan Dia.

Jangan kita pilih, mau pulang dengan muka muram, hati tidak sejahtera dengar Firman, jadi gundah gulana karena mendengar koreksi Firman. Itu berarti ibadah Kain, berarti tidak pada percikan Anak Domba, tidak ada percikan darah Yesus yang suci sehingga pulang dengan hati panas dan muka muram, bahkan macam-macam yang dia kerjakan, ini jangan terjadi.

Makanya dituntut dari darah Habel sampai Zakharia. Mengapa disebut dari darah Habel sampai darah Zakharia. Mengapa tidak disebut darah Habel sampai darah Yesus atau darah Habel sampai darah Stefanus? Sebab darah Yesus dan darah Stefanus memohon pengampunan. Disebut dari darah Habel sampai darah Zakharia, itu era yang cukup panjang,  sebab darah ini menuntut balas. Dalam Wahyu 6:10 dikatakan kapan Tuhan membalas. Itu tuntutan, itu membuktikan bahwa akan ada pembalasan Tuhan. Jangan kita berpikir tidak ada pembalasan. Memang sekarang masih diberi kesempatan untuk menghargai darah Yesus. Jika terus menerus seperti itu maka akhirnya Tuhan tuntut dan tinggal menunggu akan terjadi pembalasan. Ini jangan terjadi pada kita, mari kita menghargai darah Yesus.

Sudah dikatakan oleh Tuhan “Kain, dosa mengintip di balik pintu, engkau harus berkuasa menahannya, jangan engkau biarkan panas hatimu, jangan engkau biarkan muram mukamu”. Orang yang muram mukanya antara lain ada dalam Lukas pasal 24, itu adalah orang yang patas semangatnya, hilang pengharapan. Ini yang harus kita perhatikan, jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita.

Kejadian 4:6-7
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Dosa ini kuat, setan iblis ini kuat, dia menggoda kita. Diingatkan oleh Tuhan. Tuhan datang bukan untuk menambah beban kepada Kain. Tuhan datang untuk melepaskan beban Kain. Kehadiran Tuhan di dalam ibadah bukan untuk menambah beban saudara tetapi justru supaya kita dibebaskan dari beban, utamanya dari beban dosa. Tetapi kalau dipertahankan akan nampak pada muka muram dan hati panas, tidak sejahtera.

Muka Kain muram, ini sama dengan orang kehilangan semangat dan putus pengharapan.
Lukas 24:17,21
24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

Dia tidak tahu yang mereka perbincangkan itu ada di samping. Untuk melepaskan beban mereka Tuhan hadir di samping mereka. Untuk melepaskan beban dari Kain, Tuhan hadir di samping Kain. Walaupun mereka belum tahu bahwa Kristus Yesus yang berjalan dengan mereka. Mereka mendesaknya “ayo singgah di rumah, ini sudah suntuk, ini sudah malam”. Andaikata mereka tidak ada niat untuk mengundang Yesus menginap, maka patah semangat dan hilang pengharapan itu akan terus berkelanjutan. Inilah cara Tuhan untuk melepaskan beban yang menindih kehidupan manusia.
Orang yang keluar dari penggembalaan, saya tidak bertanggung jawab lagi untuk mengunjuk-unjuk dia! Orang lain tempat dia pindah itu lagi yang bertanggung jawab mengunjuk-unjuk dia. Untung kalau orang lain itu mengerti apa itu mengunjuk-unjuk. Jadi jika saudara melepaskan diri dari penggembalaan, sebab saya tidak bertanggung jawab untuk mengunjuk-unjuk saudara. Dan saya tidak akan dituntut oleh Tuhan. Kecuali yang dipercayakan Tuhan untuk saya gembalakan, saya dituntut oleh Tuhan jika saya tidak mengunjuk-unjuk di hadapan Tuhan.

Sudah terlalu nampak kasih sayang Tuhan kepada kita. Banyak penyataan Tuhan kepada kita. Tujuan penyataan Tuhan itu untuk meyakinkan kita yang masih ragu-ragu bahwa anda benar ada di dalam pelayanan Tuhan. Tetapi kalau tidak peduli dengan penyataan Tuhan lalu keluar, saya tidak akan berdoa dan tidak akan mendoakan dia lagi. Saudara yang ikut berdoa subuh, apakah saudara masih mendengar saya menyebut orang yang sudah keluar? Saya hitung semua jemaat Tuhan sampai Tondano, tetapi orang yang sudah keluar saya tidak sebut lagi. Bukan kejam, tetapi memang yang saya bertanggung jawab adalah jiwa yang masih ada di pundak penggembalaan.  

Lukas 24:21
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

Jadi Yesus mendampingi Kleopas dan isteri dalam perjalanan menuju ke Emaus untuk memulihkan kembali pengharapan yang sudah hilang. Muka muram supaya kembali berseru. Dan akhirnya mereka akui bahwa kehadiran Yesus untuk memulihkan semangat yang patah dan mengangkat beban yang berat.
Lukas 24:32
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

Sebelum Tuhan bercerita tentang Firman dan menyatakan bahwa diriNya yang berjalan dengan mereka, yang ditandai dengan muka muram. Tetapi syukur, Tuhan buat mekar muka mereka, mereka mengalami kesejukan. Lewat apa? Lewat Firman Tuhan. Jadi tujuan Firman Tuhan diberitakan untuk membuat kita berkobar-kobar, bukannya membuat muka muram dan hati panas, bukan itu. Ini kegagalan yang banyak dilakukan baik kami hamba Tuhan maupun umat Tuhan. Mestinya mendengar Firman hati berkobar-kobar sebab semangat patah dipulihkan, harapan yang pudar dikembalikan lewat Firman yang diberitakan.

Selain muka muram, disebut juga panas hati. Panas hati atau hati panas itu identik dengan kekejaman. Jadi kita harus waspada. Kita sudah diberikan Tuhan pendahuluan, bahwa apa yang dipertontokan di sini bahwa di balik kematian ada kehidupan dan kehidupan itu kita peroleh lewat salib Golgota. Itu mezbah paling mulia. Dulu mezbah korban bakaran yang dibangun oleh Musa, tetapi mezbah yang sesungguhnya adalah salib Golgota. Yang dikorbankan di sana adalah Anak Domba, itulah Tuhan Yesus, Anak Allah yang tunggal. Luar biasa nilai korban Golgota. Untuk apa? Memberi kehidupan kepada yang percaya, di luar itu tidak ada kehidupan.

Hati panas itu identik dengan kejam.
Amsal 27:4
27:4 Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu?

Jadi Kain ini ternyata karakternya kejam. Panas hati, kejam dan murka melanda. Karena hatinya panas maka itu kekejaman sehingga dia tega membunuh adiknya. Coba kalau saudara secara pribadi. Bawa hidupmu seakan-akan ada pada zaman itu. Saudara bayangkan bagaimana kekejaman ini. Adiknya diajak berjalan-jalan, dia tidak menduga bahwa kakaknya ini ada roh kejam di dalam dirinya. Tiba-tiba kakaknya mengayunkan balok dan menghantam kepalanya, apakah ini tidak kejam. Dia tidak menyangka sebab ini kakak yang seharusnya menjadi pengayom.
Kidung Agung 8:8-9
8:8 -- Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang?
8:9 Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras.

Tetapi karena panas hati, bukti kekejaman. Kadang kita tidak sadar, kita tidak membunuh tetapi kita sudah meramu hati yang tidak senang kepada seseorang, hal itu identik membunuh. Membunuh sama dengan merusak gambar Allah.
Kejadian 9:6
9:6 Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.

Kita lihat panas hati ini sangat berbahaya. Kalau sudah ada panas hati berarti ada roh kejam, dia akan meningkat dengan roh olok-olok. Dia akan mengolok dan mengejek, akan muncul bahasa yang tidak sedap. Kenapa? Sebab panas hati. Ini bahaya.

Coba saudara renungkan bagaimana perjalanan mereka dari rumah menuju ke kebun. Tuhan sudah cegah Kain. Habel tidak menyangka, tidak mengerti. Ibadahnya diterima oleh Tuhan, kenapa dia harus mengalami hidup seperti ini. Ibadah sudah berkenan, kenapa Tuhan tidak membela. Kalau kita bisa salah persepsi. “Ibadah sudah diterima oleh Tuhan, kenapa Tuhan tidak melindungi dan membiarkan tangan kakakku membunuh aku?”. Tidak ada bahasa seperti itu, Habel tidak mempersalahkan Tuhan, tidak sama sekali. Karena Tuhanpun sudah berupaya mencegah Kain, berarti itu sudah bentuk perlindungan Tuhan terhadap Habel sekaligus mencegah Kain. Tetapi yang terjadi pembunuhan.
Kejadian 4:8
4:8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.

Aduhai, tega, sampai hati. Ibadah yang berhasil di bunuh oleh ibadah yang tidak berhasil. Ibadah yang tidak berhasil ini gerakan dagingnya kuat sehingga roh kebenciannya luar biasa. Dan Ayub mengatakan, termasuk menghadirkan roh olok-olokkan.
Ayub 36:18
36:18 janganlah panas hati membujuk engkau berolok-olok, janganlah besarnya tebusan menyesatkan engkau.

Jangan pikir tebusan yang besar itu menyesatkan engkau. Tebusan itu bukan untuk menyesatkan engkau. Jangan panas hati, sebab panas hati itu akan menghadirkan olok-olokkan, lihat saja orang yang panas hati. Termasuk saya dulu, tetapi syukur dicegah oleh Tuhan sehingga tidak berkelanjutan, saya ditangkap oleh Tuhan. Hati panas, hati kejam dirubah oleh Tuhan menjadi hati lembut. Tentu saudara dan saya di sini sudah punya hati lembut.

Kalau hati panas yang berikut, di dalamnya ada roh kecemburuan.
Ester 3:5-6
3:5 Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman,
3:6 tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros.

Ini karena cemburu, maunya disanjung, maunya didukung. Inilah Haman. Olehnya sekali lagi, inilah ciri-ciri ibadah yang ditolak oleh Tuhan.

Mengapa jiwa-jiwa mereka ada di bawah mezbah? Ini adalah pelayan-pelayan Tuhan, ini adalah pengiring-pengiring Tuhan yang tentu dalam pelayanan mereka bukan main-main, tetapi pelayanan yang ditandai tahbisan yang benar.
Keluaran 29:12
29:12 Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah.

Tadinya mereka menuntut balas karena tahu bukan mereka yang harus membalas. Yang berhak membalas adalah Tuhan.

Sekarang kita melihat di sini, ibadah pelayanan yang benar, darah ada di sekitar situ, berarti darah domba, darah kambing, darah burung tekukur, selalu ada hubungannya dengan mezbah. Kalau burung tekukur atau burung merpati, setelah dipelintir lehernya tidak boleh putus, sayapnya dipatahkan kemudian lehernya ditekan-tekan ke dindin mezbah supaya darahnya habis. Jadi mezbah itu ada tanda darah, ada darah sengsara dari binatang. Menunjuk ada darah sengsara dari Korban Kristus. Itu ibadah pelayananku sebagai hamba Tuhan. Saya tidak bisa mengelak soal sengsara, saya tidak bisa mengelak soal derita dalam pelayanan karena memang ada darah yang disiram di bawah mezbah.

Darah itu jiwa, darah itu kehidupan. Dikatakan hamba-hamba Tuhan dan pelayan-pelayan Tuhan, darah mereka ada di sana, ada di mezbah. Artinya di dalam pelayanan mereka, ada pelayanan yang tidak mau lepas dengan salib golgota, tidak mau lepas dengan sengsara. Sekalipun harus berhadapan dengan sengara mereka tidak akan angkat kaki.

Ketika mereka meminta balas, malah Tuhan berikan kain lenan putih dan berkata “sabar, sampai jumlah kamu genap”. Berarti orang yang mati sahid dengan tahbisan yang benar itu masih ada. Kalau saya mati sahid karena saya membalas itu bukan tahbisan yang benar, karena saya sudah merampas hak Tuhan.

Di sini masih ada jumlah mati sahid. Tetapi ada yang lebih indah  yaitu kita dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, bukan mati sahid. Memang masih ada yang akan mati sahid, tetapi yang kita dambakan bukan mati sahid tetapi menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Makanya beranilah kita masuk pada penghancurkan daging kita supaya kita bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Jangan tunggu seperti Petrus disalib terbalik, Yohanes digoreng hidup-hidup, Tomas mati di bunuh di India dan lain-lain. Mati sahid itu istimewa tetapi yang menjadi Memmpelai itu yang Tuhan rencana dalam hidup kita. Saya tidak minta kepada Tuhan supaya saya mati sahid tetapi saya minta supaya saya diubahkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Berarti dari sekarang saya harus rela sengsara daging saya. Saya harus rela disembelih dengan pedang Firman Allah, ditusuk dengan anak panah yang runcing. Karena saya mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Sebabnya saudara yang diberkati Tuhan, kita perhatikan apa yang terjadi di sini apa yang dialam oleh mereka-mereka ini. Darah tahbisan itu ditaruh di telinga kanan, ibu jari tangan kanan, ibu jari kaki kanan. Supaya ini tanda bahwa ini adalah orang-orang tahbisan Tuhan. Begitu dia berjalan dengan tanda darah, ketika mendengar Firman ada tanda darah, dia ada perbuatan dengan tanda darah, dia tidak akan mengelak dari darah.

Mezbah itu identik dengan darah.
Imamat 1:5,11
1:5 Kemudian haruslah ia menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN, dan anak-anak Harun, imam-imam itu, harus mempersembahkan darah lembu itu dan menyiramkannya pada sekeliling mezbah yang di depan pintu Kemah Pertemuan.
1:11 Haruslah ia menyembelihnya pada sisi mezbah sebelah utara di hadapan TUHAN, lalu haruslah anak-anak Harun, imam-imam itu, menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.

Jadi darah itu selalu berhubungan dengan mezbah. Itu menubuatkan darah Yesus yang tercurah di Golgota. Curahan darah Yesus, kehidupan Kristus diberikan kepada kita. DarahNya tercurah di Golgota untuk diberikan kehidupan kepada kita. Makanya bapak ibu yang diberkati Tuhan, kita berbahagia.

Darah yang kita bicarakan sekarang masih berkisar hubungannya dengan Habel. Sekarang kita baca yang berhubungan dengan Zakharia.
II Tawarikh 24:20-22
24:20 Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: "Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Ia pun meninggalkan kamu!"
24:21 Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap dia, dan atas perintah raja mereka melontari dia dengan batu di pelataran rumah TUHAN.
24:22 Raja Yoas tidak mengingat kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh anak Yoyada itu, yang pada saat kematiannya berseru: "Semoga TUHAN melihatnya dan menuntut balas!"

Raja Yoas tidak mengingat kesetiaan yang ditunjukkan oleh Yoyada yaitu ayah dari Zakharia. Yoyada telah merebut dia dalam keadaan bayi yang telah siap dibunuh oleh Atalya. Dia dibawa lari oleh Yoyada suami isteri dan disembunyikan di gudang di belakang Bait Allah sehingga dia luput. 7 tahun kemudian dikeluarkan, dipakaikan pakaian raja dan diberi mahkota raja. Hari Yoas ditahbiskan menjadi raja dan hari naas bagi Atalya.

Itu sebabnya dalam Lukas 11:51 Tuhan hanya bicara darah Habel sampai Zakharia. Karena yang diberitakan pada Wahyu pasal 6 ketika dibuka meterai yang kelima maka diperlihatkanlah jiwa orang-orang yang mati yang menuntut balas.

Apa yang dibuat oleh Yoas ini sudah melakukan kesalahan. Sebenarnya kesalahan Yoas ini adalah kesalahan fatal karena meninggalkan Tuhan. Itu membuat Tuhan cemburu. Karena Yoyada sudah meninggal, maka jabatan imam jatuh pada Zakharia. Tuhan perintahkan Zakharia memberi tahu “kamu sudah salah!”. Ketika koreksi Firman Allah datang bukannya Yoas sadar tetapi malah Yoas marah, hati panas.

Ini yang jangan terjadi pada kita. Mendengar Firman malah marah. Kemudian malah berkomentar “pendeta itu pendeta marah-marah”. Terima kasih banyak kalau saya mendapat label seperti itu. Ada yang berkata “kalau mau lihat hamba Tuhan itu marah, kalau di luar tidak marah, tetapi tunggu di mimbar marah-marah”. Jadi sudah mendapat label pendeta marah-marah.  

Siapa yang pelaku pembunuh dan membenci Zakharia di sini? Yoas, karena Yoas tidak bisa menerima teguran Firman. Karena Tuhan mengasihi Yoas agar tidak melakukan perbuatan yang salah maka dicegah dengan mulut Zakharia, tetapi Yoas tidak bisa menerima, akhirnya membunuh Zakharia. Jangan hal itu terjadi pada kita.

Ini kena pada meterai yang kelima. Kenapa ditempatkan pada meterai kelima dan pada meterai kelima ini langsung diperlihatkan mezbah. Ini bukan maksud penyusun kitab Wahyu seperti itu, ini ada nilai rohani yang luar biasa. Ini dihubungkan dengan mezbah dan jiwa orang yang mati sahid.

Ketika Yesus dibawa pada derita sengsara salib, Dia menerima 5 luka yang besar. Jelas saudara, kita dapat menyaksikan di sini, bahwa dengan pengorbanan Kristus, dengan 5 luka maka yang dibuka pada meterai yang kelima ini, ada tujuan yang sangat sakral dan indah bagi kita yaitu untuk menyetop roh Kain dan roh Yoas. Makanya Yesus dengan 5 luka, semua Dia lakoni demi menyetop roh Kain dan roh Yoas. Tetapi upaya Tuhan bukan berarti gagal, memang akan ada yang meneruskan roh Yoas dan roh Kain, karena Wahyu 22:11 mengatakan kita ada pada zaman pembiaran. Tuhan sudah hadang, tetapi kalau mau jalan terus silahkan. Ini jangan terjadi pada hidup kita.
Wahyu 22:11
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

Di mana posisi kita. Kita lihat cara Tuhan menyetop dengan angka 5 yang dibuka pada meterai kelima di mana jiwa manusia ada di bawah mezbah. Yang mau distop oleh Tuhan itu yang jahat dan yang cemar. Tetapi jika tidak mau maka Tuhan biarkan. Tuhan sudah berupaya menyetop niat dari Kain, tetapi karena dia tidak mau maka Tuhan biarkan. Tuhan sudah berupaya menyetop perbuatan tidak terpuji dari Yoas lewat mulut Zakharia, tetapi dia tidak mau, maka Tuhan biar. Tetapi dalam Wahyu 6:10 akan ada pembalasan Tuhan.
Wahyu 6:10
6:10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"

Jiwa mereka ada di bawah mezbah, sebab selama hidup mereka selalu bersekutu dengan mezbah, dengan salib. Ini yang harus saya pertahannkan sebagai hamba Tuhan. Saya ajak isteriku dan sidang jemaat, mari kita bersekutu dengan mezbah, dengan salib, dengan korban Kristus. Jika ada orang seperti ini, jangan berani ganggu, Tuhan pasti murka. Tuhan tidak izinkan kita mengganggu orang sepeti itu. Kalau kita umat yang mau mempertahankan kebenaran dan kesucian jangan kita lakukan itu.
Ulangan 17:12
17:12 Orang yang berlaku terlalu berani dengan tidak mendengarkan perkataan imam yang berdiri di sana sebagai pelayan TUHAN, Allahmu, ataupun perkataan hakim, maka orang itu harus mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel.

Makanya Yoas mati mengenaskan, sampai tidak ada yang menyalahkan api unggun. Padahal dia hanya mendapat kemurahan, dia seharusnya sudah mau dibunuh dan dihabisi oleh Atalya. Makanya matinya tidak dikubur di pekuburan raja-raja, tidak seperti layaknya kematian seorang raja, itu karena dia terlalu berani melawan Zakharia yang memperdengarkan perkataan Tuhan kepadanya.
2 Tawarikh 24:25
24:25 Ketika mereka pergi dari padanya, -- mereka meninggalkannya dengan luka-luka berat -- pegawai-pegawainya mengadakan persepakatan terhadap dia karena darah anak imam Yoyada itu, lalu membunuhnya di atas tempat tidurnya. Ia mati dan dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di pekuburan raja-raja.

Ini pembalasan betul-betul dari Tuhan.
Mazmur 105:15
105:15 "Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku!"

Sudah ada Firman untuk mencegah tetapi toh mereka lawan. Apalagi kita akhir zaman ini benar-benar zaman pembiaran. Bagaimana yang patut kita lakukan?
I Petrus 3:8-9
3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:

Karena kita dipanggil untuk memperoleh berkat maka kita memberkati, bukan membalas.

Kita ini banyak beban. Tuhan datang bukan untuk menambah beban. Jangan salah persepsi, jangan salah menilai. Tuhan datang justru untuk melepaskan kita dari beban, bukan menambah beban. Bahkan tujuannya kita mau dibawa untuk menjadi Mempelai. Sebabnya hargai Golgota, sebab kehidupan hanya ada di situ.

Tuhan Memberkati.
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar