20240228

Kebaktian PA Imamat, Rabu 28 Februari 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Ada 5 kutukan yang melanda kehidupan yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.

1.      Imamat 26:16,25 Penyakit

2.      Imamat 26:17,25,33,36-39 Pedang atau perang

3.      Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan

4.      Imamat 26:22 Binatang liar atau buas

5.      Imamat 26:30-32 Ibadahnya dihancurkan.

 

Kita masih membahas poin kedua, pedang atau perang.

Imamat 26:17,25,33,36-39

26:17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.

26:25  dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu; bila kamu berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas penyakit sampar ke tengah-tengahmu dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan musuh.

26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.

26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.

26:37 Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada, dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu.

26:38 Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa lain, dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu.

26:39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari antaramu, mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur sama seperti nenek moyangnya.

 

Ini akibat menolak pedang penyucian atau pedang Firman pengajaran yang benar. Firman itu lebih tajam dari pedang bermata 2.

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Pedang tajam bermata 2 itu ada di mulut Yesus.

Wahyu 1:16

1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

 

Jika pedang itu ditolak maka akan berubah menjadi pedang penghukuman.

Wahyu 2:16

2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

 

Keadaan orang yang menolak pedang penyucian:

Yehezkiel 21:9-10,25

21:9 "Hai anak manusia, bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman TUHAN: Pedang! Pedang! Yang sudah diasah dan juga digosok!

21:10 Diasah untuk menumpahkan darah dan digosok supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita? — Tongkat anakku menghina segala macam kayu. —

21:25 Dan hai engkau, raja Israel, orang fasik yang durhaka, yang saatmu sudah tiba untuk penghakiman terakhir,

 

Keadaan orang yang menolak pedang Firman pengajaran yang benar, dia adalah orang fasik yang durhaka. Orang fasik ini adalah orang yang berada di dalam penggembalaan, tetapi hanya menyelusup atau menyelundup.

Yudas 1:4

1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Ini orang yang ditentukan oleh Tuhan untuk dihukum. Semoga kita bukan menjadi penyelusup tetapi sungguh-sungguh dalam penggembalaan. Kalau hanya penyelusup itu ditentukan oleh Tuhan untuk dihukum. Dan Tuhan akan membunuh orang fasik dengan nafas mulutNya. Justru di saat terjadi kegerakan Roh Kudus hujan akhir, ada orang fasik di dalamnya yang menyelusup. Dalam Yesaya pasal 11 ada 7 Roh Allah dan Yudas 1:4 ada penyelusup, ada orang fasik yang akan dihukum.

Yesaya 11:4

11:4 Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

 

Orang fasik = antikristus.

II Tesalonika 2:8

2:8  pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.

 

Yang menolak penyucian adalah orang fasik yang durhaka. Orang fasik itu adalah antikristus. Jadi orang yang menolak pedang penyucian pada dirinya ada roh antikristus. Orang fasik itu adalah penyelusup dalam penggembalaan, yang tidak sungguh-sungguh termasuk dalam kita. Sama juga dengan antikristus, dia adalah penyelusup.

I Yohanes 2:18-19

2:18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

 

Ini awasan bagi kita, kita masuk dalam penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar, kalau tidak sungguh-sungguh nanti jadi antikristus. Antikristus itu kejam, penganiaya. Orang seperti ini tidak segan-segan menyakiti orang lain, memahitkan hidup orang lain, merugikan orang lain. Yang penting dia dapat keuntungan, orang lain mau tersakiti terserah, dia bermasa bodoh.

 

Ini adalah orang yang menyalahgunakan kasih karunia Allah. Sudah dapat kasih karunia tetapi dia salah gunakan. Kita bisa ada dalam pengajaran itu kasih karunia Allah. Tetapi kalau tidak sungguh-sungguh, itu menyalahgunakan kasih karunia Allah. Makanya kalau sudah masuk dalam pengajaran, dalami sungguh-sungguh. Jangan hanya sekedar ikut, nanti bisa jadi antikristus.

 

Praktek menyalahgunakan kasih karunia Allah.

1.      Efesus 2:4-5

2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,

2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita oleh kasih karunia kamu diselamatkan --

 

Kasih karunia Tuhan menyelamatkan kita dari hukuman dosa oleh Korban Kristus. Jadi praktek menyalahgunakan kasih karunia Tuhan adalah tidak menghargai Korban Kristus yaitu tetap mempertahankan dosa, tidak mau bertobat. Ini penyelusup, ikut penggembalaan tetapi tidak bertobat, mungkin ikut dalam pelayanan, biasanya yang ramai-ramai itu paduan suara, dia ikut di situ tetapi tidak bertobat. Kalau hamba Tuhan ikut fellowship tetapi tidak bertobat, ini menyalahgunakan kasih karunia Tuhan!

Orang yang tidak bertobat itu seperti Firaun dan seperti Yudas Iskariot.

a)      Firaun itu sudah bolak balik dihajar, dan setiap dihajar kelihatan dia sadar, dia minta ampun dan minta didoakan. Namun ketika dia sudah rasa lega, berbuat dosa lagi!

Keluaran 9:27

9:27 Lalu Firaun menyuruh memanggil Musa dan Harun serta berkata kepada mereka: "Aku telah berdosa sekali ini, TUHAN itu yang benar, tetapi aku dan rakyatkulah yang bersalah.

 

Hebat Firaun ini, dia akui dosanya dan bukan hanya dosanya, dia akui juga dosa umatnya. Kelihatan dia hebat.

 

Keluaran 9:28,34-35

9:28 Berdoalah kepada TUHAN; guruh yang sangat dahsyat dan hujan es itu sudah cukup. Maka aku akan membiarkan kamu pergi, tidak usah kamu tinggal lebih lama lagi."

9:34 Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti, maka teruslah ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati, baik ia maupun para pegawainya.

9:35 Berkeraslah hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi — seperti yang telah difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa.

 

Banyak orang seperti ini ‘ampun Tuhan, saya tidak mau ulang!’. Tetapi begitu selesai masalahnya dia berbuat dosa lagi, malah lebih parah! Kena masalah, minta ampun lagi, setelah itu diperbuat lagi. Ini orang yang keras hati, suatu saat Tuhan yang mengeraskan hatinya, sudah tidak bisa bertobat lagi.

 

b)      Banyak seperti Yudas, menyesali dosa tetapi tidak mau mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama.

Matius 27:3-5

27:3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,

27:4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"

27:5 Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

 

Yudas menyesali dosa tetapi tidak mengaku, malah menggantung diri. Dia malah menambah dosa! Ada yang seperti itu, sudah kadung basah sekalian mati, saya dikatakan begitu yah saya bikin! Menyesal, tetapi tidak mengaku malah menambah dosa, sampai mati rohani.

 

Biarlah kita menghargai kasih karunia Tuhan yang diwujudkan dengan Korban Kristus lewat kita mau mengaku dosa kita kepada Tuhan dan kepada sesama. Setelah diampuni tidak diulangi lagi dan kita hidup dalam kebenaran.

 

Bertobat itu adalah buah pendahuluan. Suatu pohon sebelum menghasilkan buah yang manis dia ada buah pendahuluan, ada buah pertengahan dan buah akhir. Kalau buah pendahuluan tidak ada, tidak mungkin ada buah pertengahan yaitu buah kesucian, apalagi buah akhir, buah-buah roh. Kalau melayani tanpa pertobatan tidak akan berbuah, tidak akan memuaskan Tuhan.

Matius 3:8

3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

 

Sesudah buah pertobatan ada buah terang.

Efesus 5:8-9

5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,

5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

 

Sesudah itu buah mempelai, buah-buah Roh. Buah pertobatan Tuhan rindukan ada pada kita, baru ada buah terang, buah kesucian, baru buah-buah roh, tabiat Allah Tritunggal.

 

2.      I Korintus 15:10

15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

 

I Petrus 2:9-10

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Kasih karunia Tuhan melayakan kita untuk beribadah melayani Tuhan, memberi jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus kepada kita. Tadinya kita ini bangsa kafir adalah orang yang berada dalam kegelapan dosa. Tetapi oleh kasih karunia kita dipindahkan dari gelap kepada terang. Sesudah berada di dalam terang kita dilayakan untuk melayani Tuhan, kita diangkat menjadi imam dan raja, orang yang beribadah melayani Tuhan.

 

Jadi praktek menyalahgunakan kasih karunia Tuhan adalah tidak setia dan tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan. Seringkali takut rugi kalau melayani Tuhan, rugi waktu, rugi tenaga, rugi harta, takut berkorban untuk pekerjaan Tuhan! Padahal tadinya kita tidak layak, orang gelap. Kalau gelap bagaimana bisa melayani. Melayani diri sendiri saja tidak bisa, apalagi melayani orang. Coba kalau gelap, mau sisir tidak bisa, mau makan juga susah, tinggal raba-raba. Apalagi mau melayani orang lain, tidak mungkin. Sudah dipindahkan pada terang, diberi kesempatan melayani. Lalu tidak mau, tidak setia, tidak tanggung jawab, ini menyalahgunakan kasih karunia Tuhan! Jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Paulus berkata aku bekerja lebih giat. Harusnya ini yang kita lakukan, kita menghargai kasih karunia Tuhan lewat praktek bekerja lebih keras dan lebih giat dalam melayani Tuhan. Kita ingat dari mana kita berasal, dulu kita batu dari dalam got, diangkat menjadi batu hidup. Saya memang anak hamba Tuhan, dulu hidup dalam dosa. Tetapi mendapat kasih karunia Tuhan, dipindahkan dari gelap kepada terang, dipanggil menjadi hamba Tuhan, harus lebih keras, lebih giat melayani Tuhan, lebih setia, lebih berkobar-kobar lagi dalam ibadah pelayanan. Kita dipercayakan pekerjaan yang lebih besar yaitu pembangunan Tubuh Kristus, harus lebih giat, lebih keras dalam melayani Tuhan.

 

Berarti kita tahu diri, kita orang yang sadar diri, kita orang yang tidak layak kemudian dilayakan, masa masih mau tidur-tidur. Seperti orang yang mendapat kesempatan bekerja tinggal 1 jam. Yang pagi buta kerja keras, kena panas terik matahari, begitu juga yang jam 9 dan seterusnya bekerja. Yang masuk jam 5 mendapat kesempatan untuk bekerja. Masa sudah masuk jam 5 lalu mau tidur-tiduran lagi. Seharusnya sisa 1 jam itu ringkas-ringkas alat-alat, bersihkan semua, rapikan, kerja lebih keras. Kesempatan kita kerja tinggal 1 jam, layani Tuhan sungguh-sungguh. Rela berkorban apapun sebagai wujud ucapan syukur kita kepada Tuhan. Kaum muda ayo bekerja lebih giat. Kaum muda masih kuat fisiknya harus lebih giat.

 

I Timotius 1:12-15

1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku --

1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.

 

Paulus katakan akulah yang paling berdosa, makanya dia bersyukur sekali dilayakan melayani. Biarlah ini ada di hati kita, terima kasih Tuhan, saya orang berdosa tetapi Engkau panggil dan pilih. Apalagi kalau dipilih menjadi hamba Tuhan sepenuh, sangat bersyukur bisa melayani Tuhan dan kita mau melayani dengan lebih sungguh-sungguh, rela berkorban apapun bagi pekerjaan Tuhan.

 

Lagu wajib kami di Lempinel ‘mengapa Kau memilihku’. Jangan cuma dinyanyikan tetapi tidak ada rasa syukur melayani. Coba bayangkan, siapa yang mau pakai barang rongsokan! Kita ini barang sisa, barang rongsokan, tinggal waktu yang sisa Tuhan mau pakai kita lalu kita masih santai-santai, Tuhan tolong kita.

Kalau tidak mau melayani Tuhan itu berarti merasa tidak berdosa. Paulus merasa dia orang paling berdosa makanya dia mau melayani Tuhan, dia tidak mau lagi melayani dosa. Dulu kita hamba kecemaran, tetapi sekarang kita menjadi hamba kebenaran.

Roma 6:17

6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

 

Apalagi sudah ada pengajaran sebagai komando pelayanan kita.

Roma 6:18-19

6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.

 

Ayo kita serahkan hidup kita kepada Tuhan, tidak mau lagi berbuat dosa! Kita serahkan hidup kita, saya mau melayani Tuhan, apa yang bisa saya kerjakan untuk Tuhan, untuk melayani Tuhan. Dulu terlalu banyak waktu yang terbuang, berbuat ini dan itu yang tidak berkenan kepada Tuhan, sekarang saya mau beri hidup kita untuk Tuhan. Layani Tuhan sungguh-sungguh.

 

Kalau tidak mau melayani Tuhan, itu adalah orang yang tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan! Dan inilah dosa yang menonjol di akhir zaman ini, dosa tidak tahu berterima kasih!

II Timotius 3:1

3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

Sukar di sini artinya sukar berubah. Hari-hari terakhir ini banyak manusia sukar berubah!

 

II Timotius 3:2

3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

 

Termasuk juga tadinya dia orang yang hancur-hancuran hidupnya, lalu ada hamba Tuhan yang membina dia untuk bisa dibentuk menjadi orang terang dan akhirnya dia bisa melayani dan sesudah melayani malah melawan pembinanya, ini juga orang tidak tahu berterima kasih! Kita kayu gelondongan yang dibentuk menjadi perabotan yang bagus. Setelah menjadi perabotan yang bagus malah melawan pembentuknya, jangan terjadi pada kita!

 

 

Tuhan membentuk kita tidak langsung tangan Tuhan sendiri yang membentuk kita tetapi ada hamba Tuhan yang dipakai. Hargailah hamba Tuhan yang Tuhan pakai, jangan dilawan. Kalau ada kekurangannya doakan, bukan kita umbar ke mana-mana kekurangannya. Kalau mengumbar kekurangan gembala itu sama dengan Ham menceritakan kekurangan Nuh. Apa yang terjadi? Dikutuk! Jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

3.      Efesus 3:2-3

3:2 — memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,

3:3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.

Tugas kasih karunia yang dilakukan oleh Paulus adalah memberitakan rahasia Firman.

 

Kisah Para Rasul 20:32

20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

 

Kasih karunia Tuhan membukakan rahasia Firman kepada kita = melayakan kita untuk menerima Firman pengajaran yang benar. Kalau kita bisa berada dalam Firman pengajaran yang benar karena Tuhan yang berkenan ditemui oleh kita. Bukan secara kebetulan diajak oleh teman datang mendengar Firman pengajaran lalu kita merasa ini lain dari yang selama ini kita dengar, lalu kita tertarik. Bukan dia yang cari, tetapi Tuhan yang pertemukan dengan pengajaran. Ini kasih karunia Tuhan.

Roma 10:20

10:20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."

 

Tuhan yang datang kepada kita, Tuhan yang mempertemukan kita dengan pengajaran ini. Mungkin diajak ikut KKR atau dikasihkan buku, dibagikan link ibadah, lalu kita tertarik dan mau menerima, itu kasih karunia. Tidak semua orang bisa menerima Firman pengajaran yang benar, hanya orang yang beroleh kasih karunia. Ada yang sudah bolak balik mendengar tetapi Firman itu tidak tertanam, dia tidak mendapat kasih karunia. Seperti Yudas 1:4 sudah digembalakanpun tetapi hanya menyelusup.

 

Jangan sampai kita tidak menghargai kasih karunia, menyalahgunakan kasih karunia Tuhan. Kita ini dapat kemurahan bisa ada dalam pengajaran, tidak semua orang bisa menerimanya, hanya yang beroleh kasih karunia!

 

Jadi praktek menyalahgunakan menghargai kasih karunia adalah tidak menghargai Firman. Bosan mendengar Firman, main-main, mengantuk, bahkan marah ketika dosanya ditunjuk oleh Firman. Termasuk membuka diri mendengar ajaran lain. Mereka pikir kalau hanya pengajaran ini masih kurang. Dulu kami sudah diingatkan, setelah pendidikan di Lempinel, lanjutkan di bawah kaki Tuhan. Bukan berpuas diri dengan apa yang sudah diterima. Bukan disuruh sekolah lagi! Sekarang banyak yang sekolah lagi, katanya ilmunya ditambah.

 

Belajar di Lempinel itu 9 bulan, lalu kami melayani di ladang Tuhan sudah berapa tahun. Kalau cuma sekolah di dunia 9 bulan lalu mau kerja di dunia berapa tahun, mana cukup bahannya. Inilah kasih karunia Tuhan, sekolahnya 9 bulan, melayaninya bertahun-tahun, ada yang sudah puluhan tahun tetapi tidak pernah habis pembukaan Firman dari Tuhan. Tidak perlu ditambah sekolahnya.

 

Pengajaran yang kita terima adalah pengajaran Tabernakel yang diwahyukan oleh Tuhan kepada Pdt. Van Gessel di tahun 1935. Beliau selesai menyusun Alkitab dalam terang Tabernakel di Abepura Papua dan beliau meninggal di sana. Pengajaran Tabernakel ini yang kita terima. Banyak pengajaran Tabernakel di luar sana tetapi tidak sama dengan yang Tuhan wahyukan kepada Pdt. Van Gessel.

 

Saya bercakap-cakap dengan satu hamba Tuhan, lalu hamba Tuhan ini kedatangan tamu hamba Tuhan hebat dari luar negeri yang masuk di gereja. Mereka lihat gambar Tabernakel dan membaca nama Pdt. Van Gessel, langsung pendeta itu ngomong ‘ini yang asli!’. Kenapa kita yang sudah di dalamnya masih ragu! Orang dari luar negeri, pendeta hebat, dia akui pengajaran yang kita terima adalah yang asli! Kenapa malah mau cari yang imitiasi. Jangan! Tidak usah mendengar yang lain, tekuni saja pengajaran Tabernakel yang diwahyukan Tuhan kepada Pdt. Van Gessel. Ini adalah Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan, kunci kerajaan sorga, jangan salah gunakan kasih karunia Tuhan. Mendengar itu terlecut semangat saya, ini pengajaran yang asli, jangan ragu!

 

Berbeda sedikit saja sudah berbahaya. Seperti kunci, dikikis sedikit saja sudah tidak bisa dipakai membuka pintu. Berbeda sedikit saja sudah berbahaya, bisa menggagalkan kita terbentuk menjadi Tabernakel yang rohani, Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau rumus segitiga ½ alas x tinggi diganti menjadi 1/3 alas x tinggi sudah tidak dapat hasilnya, walaupun ½ dengan 1/3 itu hanya beda sedikit. Pengajaran ini lebih pasti dari ilmu pasti, jangan beda sedikit, harus sama persis! Seperti Musa membuat Tabernakel, selesai membangun diperiksa oleh Tuhan, hasilnya sama persis sesuai petunjuk dari Tuhan di atas gunung Sinai. Gambarnya beda sedikit, isinya sudah pasti lain, ajarannya sudah salah.

 

Kadang berpikir kita ambil yang baiknya. Ingat saja Hawa, satu kali saja dia dengar suara ular langsung tersesat pikirannya. Ingat saja Salomo, orang paling berhikmat di dunia. Tetapi begitu dia mendengar suara isteri-isterinya yang menyembah dewa asing, dia juga ikut penyembahan dewa asing. Jangan bilang ada filter, soal pengajaran harus tegas!

I Timotius 4:1

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

 

I Yohanes 2:27

2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

 

Orang lain di sini maksudnya ajaran lain, jangan dengar ajaran lain. Tetaplah tinggal dalam pengajaran yang diajarkan pendahulu. Tadi dikatakan pengajaran yang diteruskan kepadaku, berarti ada pendahulu yang meneruskan pengajaran kepada kita, kenapa kita mau rubah-rubah lagi. Tugas kita mendengar dan mentaatinya! Tidak usah diotak atik lagi, ditambah ini, dikurangi itu. Ini Firman pengajaran yang benar, jangan ragukan! Yakini dan pegang teguh. Hargai kasih karunia Tuhan lewat pegang teguh Firman pengajaran yang benar. Pegang teguh artinya praktekan, jadi pengalaman.

 

Kalau kita sudah pernah makan rica pedis lalu orang bilang ini rica tidak pedis, kita tidak akan percaya. Kalau sudah tahu rasanya, sudah ada pengalaman dengan Firman Tuhan, tidak bisa digoda lagi dengan yang lain.

 

4.      Filipi 1:7

1:7 Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.

 

Kasih karunia Tuhan diwujudkan lewat pelayanan dari hamba Tuhan atau gembala yang benar tahbisannya. Jadi praktek menyalahgunakan kasih karunia Tuhan adalah tidak menghargai pelayanan hamba Tuhan, tidak menghargai pelayanan gembala.

Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Selalu membuat hamba Tuhan berkeluh kesah, lewat tingkah lakunya, lewat perkataannya, lewat macam-macam, itu menyalahkan gunakan kasih karunia Tuhan. Suatu saat nanti seperti Yeremia, ketika dia mau berdoa untuk bangsa Israel malah Tuhan bilang jangan berdoa! Tidak dikasih sama Tuhan.

 

Tugas gembala itu tidak gampang, tugas hamba Tuhan itu berat. Paling sedikit ada 4:

a)      Yesaya 32:1-2

32:1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,

32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

 

Tugas pertama, sebagai tempat perlindungan sidang jemaat terhadap angin pengajaran palsu. Makanya dia harus mengawasi diri dan ajaran supaya dia selamat dan orang-orang yang mendengarnya juga selamat.

I Timotius 6:16

6:16 Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.

 

Kalau gembala sendiri buka diri terhadap ajaran lain, bagaimana bisa melindungi jemaat! Nanti seperti Firaun, seperti Mesir, buluh yang terkulai, orang Israel bersandar di situ, akhirnya patah, luka bahunya luka tangannya. Kalau hamba Tuhan goyah,  sebentar sana sebentar di sini, bagaimana jemaat bisa berlindung di situ, itu bersandar pada bahu yang terkulai. Akhirnya luka bahu, luka tangan, sudah tidak tanggung jawab lagi dalam melayani.

 

b)      Sebagai bendahara rohani, membagi berkat Firman pengajaran kepada sidang jemaat.

Galatia 6:6

6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.

 

Kalau jemaat membagi yang jasmani kepada hamba Tuhan, jangan merasa sudah hebat sebab yang dibagi oleh gembala adalah yang rohani. Yang rohani lebih besar nilainya dari yang jasmani dan yang jasmani tidak akan pernah melampaui yang rohani.

 

Makanya sebelum dibagikan, supaya selalu ada berkat Firman pengajaran, harus dipraktek dulu baru ajarkan. Yesus memberi teladan praktek dulu baru ajarkan sehingga bisa jadi teladan. Kisah Rasul 1:1

 

c)      Sebagai teladan bagi jemaat, terutama teladan iman.

Ibrani 13:7

13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

 

Teladani imannya, teladani keteguhannya terhadap Firman pengajaran yang benar! Gembala sampai garis akhirnya tidak pernah berubah, pengajaran yang dia sampaikan tidak pernah berubah, teladani itu! Bapak gembala sampai akhir hidupnya tetap mengajarkan pengajaran Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel, kita tinggal meneruskan apa yang telah beliau letakan.

I Petrus 5:2-3

5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

 

Gembala itu berjalan di depan dan domba ikut dari belakang. Dalam hal nikah, tahbisan, kesucian harus jadi teladan. Terutama teladan iman keteguhan dalam Firman pengajaran yang benar.

 

d)      Sebagai pendoa syafaat bagi jemaat, berjaga-jaga atas jiwa sidang jemaat.

 

Kalau dalam penggembalaan sudah Tuhan sediakan gembala yang bisa menunaikan tugasnya dengan baik, itu kasih karunia Tuhan, hargai, jangan buat dia berkeluh kesah, jangan dilawan, tetapi diteladani, didoakan dan dipercayai.

Keluaran 14:31; 19:9

14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.

19:9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.

 

II Tawarikh 20:20

20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"

 

Kita percaya pada Firman pengajaran, percaya juga kepada gembala yang memberitakan Firman itu dan kita percayakan hidup kita untuk digembalakan dengan baik. Gembala adalah suami bayangan bagi sidang jemaat untuk membawa jemaat kepada suami yang sesungguhnya itulah Yesus. Kalau tidak dipercaya bagaimana mau sampai kepada Yesus. Di sini banyak yang usianya jauh lebih tua dari saya, kalau bisa digembalakan berarti percaya kepada hamba Tuhan.

 

I Korintus 4:1-2

4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.

4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

 

Hamba Tuhan harus dapat dipercayai Firman dari Tuhan. Kami yang menerima pengajaran dari pendahulu harus dapat dipercaya. Sehingga jemaat tidak ragu membawa dirinya digembalakan, dia yakin sudah ada pada alamat yang tepat, tidak bertanya-tanya, tidak gelisah. Jemaat tidak bertanya-tanya ‘sudah pergi persekutuan di mana lagi itu bapak gembala’. Tetapi kalau persekutuannya benar dan jelas, jemaat berkata ‘kami bantu beli tiket om’.

 

II Timotius 2:2

2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.

 

Gembala harus cakap mengajar sebab mau membawa jemaat menjadi isteri yang cakep bagi Yesus. Jemaat adalah mahkota kemegahan dari gembala, dia mau siapkan untuk menjadi isteri dari Yesus.

I Tesalonika 2:19

2:19 Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu?

 

Kalau gembala cakap mengajar, jemaat itu adalah mahkota kemegahan dari gembala untuk dibawa kepada Yesus sebagai mempelai wanitanya Tuhan. Isteri yang cakap itu mahkota kemegahan suami.

Amsal 12:4

12:4 Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.

 

Gembala itu suami bayangan dari sidang jemaat, dia mau membawa jemaat menjadi isteri yang cakap bagi Yesus, jemaat menjadi mahkota gembala. Berarti gembala lebih dulu harus cakap mengajar. Apa yang dia terima dari pendahulu itu yang dia pegang teguh dan teruskan pada jemaat, bukan ditambah kurang atau dirombak sana sini. Ini bukan tugas yang gampang, bukan tugas ringan yang boleh diringankan tetapi tugas yang berat. Kalau tidak ada dukungan dari jemaat, rasanya tidak kuat, tidak mampu! Apalagi kalau selalu dilawan, berat sekali tugas ini. Jemaat dukunglah selalu gembala di dalam doa!

Efesus 6:19-20

6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,

6:20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.

 

Hormati gembala.

I Tesalonika 5:12-13

5:12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;

5:13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.

 

Dikunci dengan hidup dalam damai, tidak usah ajak berperang. Jadi kalau dinasihati dengarkan! Kadangkala seorang gembala sudah menasehati tetapi tidak didengar. Saya pernah menasihati tetapi tidak dilakukan. Begitu sudah terjadi apa-apa baru dia ngomong sama saya ‘kenapa lalu om tidak ngomong. Lalu sudah saya nasihati ‘jangan, tidak usah’ lalu dijawab ‘tapi anu, begini.., akhirnya terjadi sesuatu.

 

Nasihat gembala bukan berangkat dari dirinya sendiri tetapi berangkat dari Tuhan kalau pergaulannya sungguh-sungguh dengan Tuhan.

 

Kalau percaya hamba Tuhan atau gembala maka didoakan, ditaati, diteladani dan berbagi.

Galatia 6:6

6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.

 

Terima kasih korban-korban sidang jemaat. Tetapi bukan yang jasmani yang saya cari. Saya bukan menggembalakan isi dompet bapak ibu, saya menggembalakan jiwa sidang jemaat untuk dibawa bertemu kepada Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

5.      I Petrus 2:19

2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

 

Kasih karunia Tuhan adalah sengsara daging bersama Yesus karena kehendak Tuhan = salib. Jadi praktek menyalahgunakan kasih karunia Tuhan adalah menolak salib. Melayani Tuhan hanya mau yang enak bagi daging, tidak mau menderita, tidak mau susah. Kalau menderita malah bersungut ‘kenapa begini, kenapa begitu’ kalau kita tidak salah lalu disalahkan, itu kasih karunia Tuhan! Kita sudah baik sama orang lain lalu kita dibenci, itu kasih karunia. Kita hidup benar dan suci lalu difitnah, itu kasih karunia Tuhan. Bukan kita cari mana orangnya, saya mau cari, saya mau luruskan, mau klarifikasi. Tidak usah, buat apa, tidak perlu!

 

Buat saya terserah kamu mau bilang apa, itu kasih karunia bagiku. Saya periksa diri, apakah saya berbuat seperti itu, tidak! Berarti itu kasih karunia bagiku, nikmati. Justru dalam kelemahan, kita ditekan dan dihimpit, di situ kuasa Tuhan nyata, kita bisa menang.

II Korintus 12:9-10

12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

 

Waktu kita menderita karena Yesus apakah kita rela, kita senang? Atau malah berpikir bagaimana Tuhan ini, tidak adil! Yang kelakuannya seperti itu koq berhasil, saya malah seperti ini, Tuhan tidak adil, Tuhan tidak sayang. Justru itu kasih karunia Tuhan kepada kita. Biarlah kita senang dan rela. Pulang nanti langsung diperhadapkan, apakah senang dan rela atau tidak? Kita nikmati semua, biarlah kita hargai kasih karunia Tuhan. Kita mau menerima salib, rela sengsara daging bersama dengan Yesus. Saat kita lemah di situ Tuhan nyatakan kuasanya, kita kuat.

 

Lewat salib ini kita mengalami keubahan hidup. Makanya dikasih salib supaya berubah. Kalau manusia daging bersungut-sungut, mengomel, kecewa, putus asa. Diizinkan kena salib supaya kita bisa diam dan tenang, supaya bisa bersyukur, rela senang menerimanya.

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Rela dan senang menerima salib, itu kunci kerajaan sorga. Pengajaran Tabernakel itu kunci kerajaan sorga, salib itu juga kunci kerajaan sorga. Untuk masuk kerajaan sorga jalannya adalah salib, tidak ada jalan lain! Kita dikasih kunci koq kita tolak. Makanya dikatakan penderitaan ringan, kuncikan tidak berat, kunci itu ringan.

 

Nikmati salib itu, kita sedang dibaharui untuk dipersiapkan menjadi gereja yang sempurna, mempelai wanita Tuhan, layak masuk di dalam kerajaan sorga yang kekal.

 

Kisah Para Rasul 14:22

14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

 

Jadi kalau sengsara coba kita periksa, oh karena dosaku, kalau begitu kita minta ampun. Tetapi kalau karena kehendak Tuhan, sudah diam saja, minta ampun, kita dapat kunci. Dan kalau kita buka itu bukan tirai yang zonk, itu kerajaan sorga. Dibalik salib ada kemuliaan, kita rela dan senang menerimanya, bermegah di dalam salib Kristus. Di depan ada perjamuan suci, kita akan menerimanya supaya kita kuat. Ayo bertahan, jangan salahgunakan kasih karunia Tuhan. Kita sudah diselamatkan, kita dilayakan melayani Tuhan, kita menerima pengajaran, kita digembalakan, kita dilayakan menerima salib untuk diubahkan sama mulia seperti Yesus.

Roma 8:17

8:17  Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

 

Tanpa salib tidak ada kemuliaan, dibalik salib ada kemuliaan.

Roma 8:18

8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

 

Malam ini Tuhan kasih kunci kepada kita, kunci kerajaan sorga yaitu pengajaran Tabernakel, jangan diotak-atik, pegang teguh. Dan sekarang Tuhan kasih salib, rela dan senang menerimanya, disaat kita lemah di situ kita kuat karena kasih karunia Tuhan yang menguatkan kita. Kita dibaharui sampai sempurna, kita layak masuk dalam kerajaan sorga yang kekal sebagai Mempelai Wanita Tuhan.

 

Tuhan Yesus memberkati.