20240217

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 17 Februari 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:55-57

11:55 Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.

11:56 Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?"

11:57 Sementara itu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu di mana Dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia.

 

Kebiasaan orang Yahudi, menjelang Paskah mereka berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri, biasanya seminggu sebelum Paskah. Di sini orang-orang Yahudi sudah banyak berdatangan ke Yerusalem untuk menyucikan diri. Kelihatan di luar suci, tetapi di dalam hati tidak demikian, ada rencana jahat yang telah disusun untuk menangkap dan membunuh Yesus. Membunuh Yesus secara rohani artinya menolak penyucian oleh Firman pengajaran yang benar. Yesus itu logos, Firman yang lahir menjadi sama dengan manusia dan kita telah melihat kemuliaannya.

Yohanes 1:14

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

 

Ini sama dengan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, Firman pengajaran yang benar yang memberitakan Yesus yang akan datang kembali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga, untuk menyucikan dan menyempurnakan gereja Tuhan. Jadi membunuh Yesus =  menolak penyucian oleh Firman pengajaran yang benar. Tuhan tolong jangan ada tabiat seperti ini pada diri kita.

 

Paskah itu adalah suatu pesta rohani. Dulu bangsa Israel disuruh Tuhan merayakan 7 masa raya Tuhan. Itu adalah pesta rohani yang akan memuncak pada pesta nikah Anak Domba Allah.

Yehezkiel 44:24

44:24 Di dalam sesuatu perkara mereka harus bertindak sebagai hakim dan mereka harus menghakiminya menurut peraturan-peraturan-Ku; mereka harus berpegang pada hukum-hukum-Ku dan ketetapan-ketetapan-Ku pada hari-hari raya-Ku dan menguduskan hari-hari Sabat-Ku.

 

Ada 7 pesta Tuhan yang disuruh Tuhan supaya bangsa Israel rayakan. Sekarang buat kita menunjuk pesta rohani yang harus kita alami untuk bisa mencapai pesta nikah Anak Domba Allah. Kalau kita menolak penyucian oleh Firman pengajaran yang benar, maka kita tidak akan pernah mengalami pesta rohani dan tidak akan pernah mencapai pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Pesta Paskah itu bergandengan dengan pesta roti fatir atau roti tidak beragi. Pesta Paskah tanggal 14 bulan 1, pesta roti fatir tanggal 15 bulan 1 dan dirayakan 7 hari. Ini adalah pesta awal yang dilaksanakan pada bulan yang pertama.

Imamat 23:4-8

23:4 Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap.

23:5 Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN. 

23:6 Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. 

23:7 Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.

23:8 Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat."

 

Penentuan hari-hari raya ini adalah dari Tuhan. Pesta paskah dan pesta roti Fatir ini adalah dasar rohani kita untuk kelak kita bisa sempurna dan bisa masuk Pesta nikah Anak Domba Allah. Dasar ini harus kuat. Kalau tidak kuat maka bangunan yang dibangun di atasnya bisa ambruk. Kita periksa, kita sudah merayakan Paskah dan hari raya roti tidak beragi secara rohani atau belum.

1.      Paskah menunjuk kelepasan dari dosa = bertobat. Kita periksa, apakah kita sudah merayakan Paskah atau belum. Bukan cuma seperti yang dirayakan bulan April atau Maret akhir, orang menggelar segala macam perayaan yang bersifat jasmani. Bukan itu yang dimaksud. Yang utama kita harus lepas dari dosa, bertobat, itu dasar rohani kita. Paskah ini dirayakan pada bulan pertama. Artinya saat kita bertobat, lepas dari dosa, itu adalah permulaan umur rohani kita. Mungkin usianya sudah lanjut tetapi kalau belum bertobat atau belum lama bertobat, berarti umur rohaninya masih kanak-kanak.

 

Sebelum seseorang mengalami kelepasan dari dosa, dia terhilang dan mati di hadapan Tuhan.

Efesus 2:1

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

 

Biar dia katakan dirinya orang Kristen, kalau tidak bertobat berarti dia mati, terhilang dari hadapan Tuhan. Kita sekarang berpacu dengan waktu, Tuhan sudah mau datang, ayo dasarnya ini segera kita perbaiki. Kalau belum bertobat ayo segera bertobat, jangan tunda-tunda waktu. hari-hari terakhir ini adalah hari-hari yang jahat. Kita sudah harus memanfaatkan waktu dengan maksimal untuk lepas dari dosa, untuk mengalami pertobatan dan hidup di dalam pertobatan sehingga rohani kita hidup, bertumbuh, sampai dewasa. Jangan sampai kalau Tuhan datang lalu mendapati rohani kita masih kanak-kanak. Ingat waktu kedatangan Yesus pertama kali terjadi pembantaian kanak-kanak, dengan pedang Herodes bayi-bayi di Betlehem berumur 2 tahun ke bawah di bantai. Pada kedatangan Yesus kedua kali juga akan terjadi pembantaian kanak-kanak rohani, yang tidak bertumbuh rohaninya, cuma Kristen KTP, tidak bertobat, tidak lepas dari dosa, ini akan kena pedang antikristus.

 

Efesus 5:14

5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."

Orang berdosa itu mati, ayo sekarang segera bangkit.

 

Efesus 5:16

5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Pergunakan waktu yang ada, jangan santai lagi. Bukan untuk menambah dosa tetapi untuk lepas dari dosa.

 

2.      Pesta roti fatir, ini menunjuk baptisan air yang benar. Jadi setealah bertobat lanjutkan kita masuk dalam baptisan air yang benar, kita bersekutu dengan Yesus. Yesus itu roti yang tidak beragi.

I Korintus 10:17

10:17 Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.

 

Roti tidak beragi itu hanya 1 ketul. Artinya Yesus satu-satunya manusia yang tidak berdosa yang sanggup menyelamatkan kita manusia yang berdosa, tidak ada yang lain! Kita harus bersekutu dengan roti yang satu itu. Artinya kita harus hidup di dalam Yesus dan Yesus hidup di dalam kita. Dipraktekkan dengan menjadi satu dalam kematian Yesus dan menjadi satu dalam kebangkitan Yesus lewat baptisan air yang benar. Yang belum dibaptis, mari segera dibaptis. Orang mati kalau tidak segera dikubur nanti menjadi busuk! Yang sudah dibaptis, periksa pertobatannya, kalau salah diperbaiki. Waktu Petrus berkata kepada Yesus ‘Guru Engkau mau membasuh kakiku, seluruh badanku juga’. Yesus bilang kalau sudah mandi, tinggal cuci kaki. Artinya kalau kita sudah mengalami baptisan air tetapi mungkin pertobatannya masih salah, ayo perbaiki pertobatannya, cuci kakinya.

 

Yang sudah bertobat jangan tahan-tahan lagi, segera dikubur, masuk dalam baptisan air yang benar, menyatu dengan dengan Yesus roti tidak beragi. Kalau ini belum ada maka tidak akan pernah mengalami pesta timang-timangan, pesta tiupan nafiri, pesta Pentakosta, pesta pendamaian sampai tidak akan mencapai pesta pondok daun-daunan.

 

Roti itu satu, jadi supaya menjadi satu tubuh Kristus maka baptisannya harus sama, harus satu, tidak boleh beda-beda.

I Korintus 10:17

10:17 Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.

 

Tidak banyak, tidak macam-macam baptisannya, hanya satu! Yaitu seperti Yesus dibaptis begitu juga kita dibaptis. Yesus tidak berdosa tetapi Dia dibaptis untuk membberi teladan baptisan air yang benar itu seperti apa.

Matius 3:15-17

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

 

Tadinya Yohanes tidak mau membaptis Yesus, dia merasa tidak pantas, seharusnya Yesus yang membaptis dia. Yesus datang, tidak dituntun orang atau disuruh orang, tetapi Yesus datang memberi dirinya untuk dibaptis. Jadi baptisan air itu memberi diri kepada Tuhan, awal penyerahan diri kita kepada Tuhan itulah baptisan air. Berkata ‘Bapa ku persembahkan tubuhku’ tetapi tidak mau masuk dalam baptisan air yang benar, itu berarti belum memberi diri.

 

Awal penyerahan diri dalam baptisan air. Puncak penyerahan diri adalah penyerahan mempelai, penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Mempelai wanita digambarkan seperti perempuan yang hamil. Isteri kita bisa mengandung karena dia menyerah kepada kita sebagai suaminya. Ini penyerahan diri sepenuh, penyerahan mempelai wanita kepada Tuhan, penyerahan tubuh kepada kepala. Sampai kita bisa berkata terserah Engkau Tuhan, hidup kita terserah Tuhan, Tuhan yang atur.

 

Untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, startnya adalah memberi diri dibaptis, finishnya kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau baptisan tidak benar, tidak sesuai Firman, harus diperbaiki.

 

Kenapa orang sulit masuk baptisan air, bahkan sampai sekarang baptisan air ini diperdebatkan? Ada yang mengatakan baptisan air itu tidak menyelamatkan, itu hanya simbol. Bahkan dikalangan orang pengajaran mengatakan yang penting lahir baru, entah mau caranya bagaimana. Jawabannya karena kekerasan hati. Yesus mengatakan kita harus menggenapkan kehendak Tuhan. Keras hati itu tidak taat, tidak bisa melakukan kehendak Tuhan. Antara lain dia tidak mau bertobat, dia tidak mau melakukan Firman, maunya yang enak bagi daging. Sampai adu argument, bagaimana kalau begini, bagaimana kalau begitu.

 

Biarlah dasar rohani kita sudah harus kuat, kalau baptisan airnya benar maka kita menjadi manusia baru. Kita bercermin pada Firman, apakah kita sudah manusia baru atau ari-arinya masih melekat belum dipotong, masih manusia lama. Semoga tanda-tanda manusia baru ini ada pada kita. Ada 10 tanda manusia baru:

1.      Efesus 4:20-23

4:20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.

4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,

4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,

4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,

 

Pengenalan terhadap Kristus itu diwujudkan dengan masuk baptisan baru. Penekanannya pada ayat 21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus.

 

Jadi, tanda manusia baru yang pertama adalah gemar mendengar Firman pengajaran yang benar. Waktu belum dibaptis ngantuk-ngantuk, setelah dibaptis malah tidur, ini bukan manusia baru, ini manusia malu! Kalau manusia baru, setelah dibaptis dia gemar mendengar Firman pengajaran. Makanya dia mau bertekun dalam 3 macam ibadah. Alasannya kalau hanya 1 macam itu kurang, kalau 2 macam masih kurang, harus 3 macam ibadah.

Kisah Para Rasul 2:41-42

2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

 

Dulu 3 macam ketekunan:

a)      Ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti. Sekarang menunjuk ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.

b)      Ketekunan dalam persekutuan. Sekarang ketekunan dalam ibadah raya.

c)      Ketekunan dalam doa. Sekarang ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

 

Nanti di ayat selanjutnya dikatakan tiap-tiap hari mereka berkumpul dalam Bait Allah. Nanti kita menuju ke sana, kalau gereja hujan awal seperti itu, gereja hujan akhir lebih hebat lagi, tiap-tiap hari mau mendengar Firman pengajaran yang benar, tidak bosan.

 

2.      Efesus 4:24

4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

 

Tanda kedua adalah mencari kekudusan yang sesungguhnya. Firman pengajaran itu yang menyucikan. Karena ada kerinduan menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna makanya dia kejar kekudusan, bukan bermain-main dalam kenajisan! Kaum muda di masa pacaran dan tunangan ayo kejar kekudusan supaya masuk nikah itu nikah yang suci. Seringkali yang membuat undangan dan yang mengundang sudah menipu “kami mengundang bapak ibu masuk dalam ibadah pernikahan kudus dari putera puteri kami” sementara sudah main-main dengan kenajisan dan tidak diselesaikan. Harus diselesaikan, kalau sudah sempat salah, selesaikan, perbaiki. Firman pengajaran ini. menunjuk salah dan memperbaiki kelakukan. Hidup lama kita sudah cemar, sekarang hidup baru mau mengejar kekudusan yang sesungguhnya.

 

Kenapa ditulis kekudusan yang sesungguhnya? Sebab ada kekudusan buatan manusia. Kekudusan yang sesungguhnya itu pakaian putih berkilau-kilau, pakaian mempelai. Manusia mau mengelantang pakaian putih, tetapi tidak bisa.

Markus 9:3

9:3 dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.

 

Ada upaya manusia mengelantang pakaian menjadi putih. Ada upaya manusia untuk hidup suci, tetapi buatan manusia, tidak bisa menandingi kekudusan dari Tuhan. Contoh hidup kudus diatur oleh hukum adat istiadat. Kelihatan suci, mau menikah harus bawa daun pohon pinang yang diikat, disimpul lalu didapat simpulnya baru bisa dibuka pinangnya, simbol bahwa wanita itu masih suci. Pinang yang diambil yang di atas pohon bukan yang sudah jatuh. Itu kekudusan buatan manusia tetapi tidak bisa menandingi kekudusan yang sesungguhnya. Yang kita cari kesucian yang sesungguhnya lewat pekerjaan Firman pengajaran yang benar.

 

3.      Efesus 4:25

4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

 

Yang ketiga membuang dusta, jangan ada lagi dusta. Kalau dusta dalam arti berkata tidak benar, kita mengerti itu, itu pengertian umum. Tetapi kita akan melihat dusta pengertian dalam Alkitab.

I Yohanes 2:22-24

2:22 Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.

2:23 Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.

2:24 Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.

 

Pendusta itu menyangkal Tuhan Yesus Kristus lewat praktek tidak tinggal dalam pengajaran yang telah dia terima dari semula, dari pendahulu. Diotak-atik, ditambah ini, ditambah itu, dirubah sana sini, dengan alasan mengikuti perkembangan zaman. Dan ini banyak dikerjakan justru oleh orang-orang dalam pengajaran! Pengajaran ini diwahyukan kepada Pdt. Van Gessel dan dilanjutkan Pdt. Totaijs, Pdt. In Yuwono, diteruskan Pdt. Pong Dongalemba dan banyak hamba-hamba Tuhan senior yang dipakai dalam pengajaran. Dlu diajarkan A sekarang diajar A+ ditambah sedikit, atau A- dikurangi sedikit.

 

Biarlah kita tetap tinggal dalam pengajaran yang kita terima dari para pendahulu kita, pengajaran yang murni, yang benar. Tidak usah ditambah kurang.

 

4.      Efesus 4:26

4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

 

Tidak marah sampai matahari tenggelam. Artinya tidak marah tanpa kasih. Matahari menunjuk kasih Allah.

Mazmur 84:12

84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Kalau begitu boleh marah? Boleh! Untuk membawa sesama kembali pada kebenaran. Yesus marah di Bait Allah. Yesus mencambuk orang di Bait Allah supaya Bait Allah kembali pada fungsinya yang benar. Anak salah ditegur supaya kembali pada yang benar. Kalau sudah marah meledak-ledak dengan emosi daging, itu manusia lama.

 

5.      Efesus 4:27

4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

 

Jangan beri kesempatan pada iblis. Artinya kaitkan hidup kita pada Firman, berusaha selalu taat. Begitu tidak taat sedikit saja, iblis masuk di situ. Jangan beri kesempatan kepada iblis, dia selalu mencari keuntungan dari kita. Kalau dia lihat sudah marah, sudah emosi, iblis masuk di situ. Jangan beri kesempatan pada iblis, jangan kasih untung.

II Korintus 2:11

2:11 supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.

 

6.      Efesus 4:28

4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

 

Jangan lagi mencuri. Manusia baru tidak mencuri, terutama mencuri milik Tuhan. Perpuluhan, persembahan khusus, penyembahan, ibadah itu semua miliknya Tuhan, kembalikan kepada Tuhan.

 

7.      Bisa memberi kepada sesama yang membutuhkan. Berarti juga bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan. Kita mau menghadapi ibadah persekutuan Tubuh Kristus. Kita beri apa yang bisa kita berikan kepada Tuhan sesuai gerakan Firman Tuhan. Bukan mau pamer atau mau menonjol dari yang lain, tetapi memberi lewat dorongan Firman Tuhan dengan tulus hati dan ikhlas.

 

8.      Efesus 4:29

4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

 

Membuang perkataan kotor dan berkata-kata yang membangun, sehingga orang yang mendengar beroleh kasih karunia. Ayo perkataan kita perkataan yang membangun sehingga sesama yang mendengar beroleh kasih karunia. Kasih karunia apa yang dimaksud di sini?

Kisah Para Rasul 20:32

20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

 

Firman pengajaran itu Firman kasih karunia. Makanya perkataan kita harus perkataan yang membangun, perkataan yang membuat orang menerima kasih karunia, artinya perkataan kita membuat orang tertarik mendengar pengajaran. Orang lain bisa berkata ‘oh seperti itu orang pengajaran, perkataannya baik, perkataannya membangun’. Bukan perkataan yang menghasut, melemahkan, bergosip dan lain-lain. Apalagi kalau perkataan itu keluar dari mulut gembala, mulut hamba Tuhan. Seharusnya dia membangun, ini malah gembala melemahkan rohani sidang jemaat. Kalau ada yang sudah lemah, ayo kuatkan, bukan tambah diinjak!

 

Perkataan kita harus seperti itu, terutama kami hamba Tuhan. Seringkali kami hamba Tuhan lebih suci dari roh suci. Orang lemah seharusnya dikuatkan ini malah ditekan dengan perkataan, dia jadi down. Satu jiwa itu mahal, seharga Korban Kristus. Kalau mati rohaninya karena perkataan hamba Tuhan, tanggung jawab di hadapan Tuhan! Harus dikuatkan, bukan didukung dosanya, tetapi diingatkan lewat Firman, perkataan yang membangun.

 

Buang perkataan kotor, berupaya perkataan kita membangun. Bapak ibu yang bekerja, dalam lingkungan pekerjaan kita biarlah perkataan kita membangun yang membuat orang tertarik datang pada pengajaran.

 

9.      Efesus 4:30

4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

 

Menjaga Roh Kudus tidak berduka. Kapan Roh Kudus itu berduka? Ketika kita sudah diingatkan oleh Roh Kudus dan kita terus lakukan apa yang salah, itu membuat Roh Kudus berduka! Roh Kudus menuntun kita pada kebenaran. Kalau hati kita sudah berdebar ‘ini salah’ tetapi malah dilakukan saja itu sudah membuat Roh Kudus berduka. Soal hidup sehari-hari, soal persekutuan, sudah tahu salah tetapi kita paksakan yang salah, itu membuat Roh Kudus berduka. Kalau terus dilakukan maka Roh Kudus padam dan akhirnya menghujat Roh Kudus. Ini jangan terjadi pada kita. Jaga supaya Roh Kudus tidak berduka, berupaya terus benar dalam tuntunan Roh Kudus. Mulai dari yang kecil-kecil sampai yang besar, berupaya hidup benar.

 

10.  Efesus 4:31-32

4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

 

Isi hati yang kotor dan jahat di hati semua dibuang, sehingga bisa saling mengasihi dan saling mengampuni. Inilah Tubuh Kristus. Namanya satu Tubuh Kristus, kita bisa saling mengasihi dan saling mengampuni. Tangan kanan potong kuku tangan kiri lalu luka, masa tangan kiri potong tangan kanan. Itu namanya bukan satu tubuh. Kalau satu tubuh itu saling mengasihi, saling mengampuni. Kenapa dikunci dengan saling mengampuni? Karena Tuhan tahu kita ini masih banyak kekurangan dan kesalahan yang seringkali membuat orang lain tersandung, membuat orang lain sakit hatinya.

 

Kalau 10 tanda ini ada maka kita akan terbentuk menjadi satu Tubuh Kristus untuk kelak menyatu dengan Yesus sebagai kepala. Kepala dan tubuh dihubungkan dengan leher, leher bicara penyembahan. Supaya tanda manusia baru tetap ada pada kita, bahkan sampai sempurna tanda itu maka perlu meningkat dalam doa penyembahan. Biarlah kita banyak menyembah hari-hari terakhir ini.

 

Yesus adalah kepala, bertanggung jawab atas hidup kita. Dia yang memampukan kita untuk bisa gemar mendengar Firman, mencari kekudusan yang sesungguhnya dan seterusnya. Mau hidup kudus, berkata benar, mau menahan emosi, daging ini tidak mampu. Tetapi kalau kita mau menyembah Tuhan, Dia kepala, Dia berikan Roh Kudus kepada kita untuk menjadi manusia baru dengan 10 tanda tadi. Dari kita ada kemauan untuk bisa berubah dengan 10 tanda tadi, maka Yesus berikan kemampuan dengan Roh KudusNya.

 

Kalau kita sudah menjadi manusia baru, Yesus kepala bertanggung jawab atas hidup kita. Dia pasti memelihara kita, membela kita, melindungi kita, pasti memberkati kita. Segala sesuatu yang tubuh dapatkan itu dari kepala. Segala sesuatu kita dapatkan dari Yesus sebagai kepala. Dan Dia sudah jamin semuanya. Yesus sudah mati di bukit Golgota, bukit tengkorak, tengkorak itu tulang kepala. Dia kepala yang bertanggung jawab atas hidup kita.

 

Pesta Paskah, pertobatan sudah harus mantap. Roti fatir, baptisan air sudah harus mantap. Jadilah manusia baru dengan 10 tanda tadi. Mungkin belum sempurna tetapi sudah harus ada tanda-tanda itu pada kita. Ketika Yesus datang kita sudah siap menyambut Dia di awan-awan yang permai.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar