20240221

Kebaktian PA Imamat, Kamis, 21 Februari 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Ada 5 kutukan yang melanda kehidupan yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.

1.      Imamat 26:16,25 Penyakit

2.      Imamat 26:17,25,33,36-39 Pedang atau perang

3.      Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan

4.      Imamat 26:22 Binatang liar atau buas

5.      Imamat 26:30-32 Ibadahnya dihancurkan.

 

Kita pelajari kutukan yang kedua.

Imamat 26:17,25a,33,36-39

26:17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.

26:25a dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu;

26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.

26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.

26:37 Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada, dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu.

26:38 Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa lain, dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu.

26:39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari antaramu, mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur sama seperti nenek moyangnya.

 

Ini adalah kutuk atau hukuman yang kedua yaitu pedang atau perang. Jika pedang Firman pengajaran ditolak maka akan berubah menjadi pedang penghukuman.

Wahyu 1:16

1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

 

Yesus tampil di tengah-tengah 7 kaki dian emas, ini menunjuk pribadi Yesus yang tampil di tengah-tengah gereja akhir zaman. Dari mulut Yesus keluar sebilah pedang yang tajam bermata dua, itu adalah pedang penyucian. Tetapi kalau pedang ini ditolak akan berubah menjadi pedang penghukuman.

Wahyu 2:16

2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

 

Yehezkiel 21:9-10,25

21:9 "Hai anak manusia, bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman TUHAN: Pedang! Pedang! Yang sudah diasah dan juga digosok!

21:10 Diasah untuk menumpahkan darah dan digosok supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita? — Tongkat anakku menghina segala macam kayu. —

21:25 Dan hai engkau, raja Israel, orang fasik yang durhaka, yang saatmu sudah tiba untuk penghakiman terakhir,

 

Ayat 25 ini adalah keadaan orang yang menolak pedang firman pengajaran yang benar yaitu fasik yang durhaka. Kita bandingkan dengan Firman yang ditujukan kepada bani Amon.

Yehezkiel 21:28-29

21:28 "Dan engkau anak manusia, bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH mengenai bani Amon dan cercaan mereka; katakanlah: Pedang, pedang sudah tercabut untuk menumpahkan darah, digosok untuk memusnahkan, dan supaya mengkilap seperti petir --

21:29 sedang orang melihat penglihatan-penglihatan yang menipu bagimu dan memberi tenungan-tenungan bohong kepadamu — untuk ditetakkan ke leher orang-orang fasik yang durhaka, yang saatnya sudah tiba untuk penghakiman terakhir.

 

Keadaan raja Israel ternyata sudah sama dengan keadaan orang Amon. Ini berarti, orang yang menolak pedang Firman pengajaran yang benar = orang yang masih mempertahankan kekafiran! Kita memang bangsa kafir tetapi telah ditebus oleh darah Yesus sehingga kita menjadi Israel yang rohani. Tetapi kalau menolak pedang penyucian, kita tetap dalam keadaan kafir yang akan binasa!

 

Ada 5 tanda kekafiran. Kita periksa apakah 5 tanda ini masih ada pada kita.

Efesus 2:11-12

2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu — sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang 1tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, —

2:12 bahwa waktu itu kamu 2tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan 3tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, 4tanpa pengharapan dan 5tanpa Allah di dalam dunia.

 

1.      Tanpa sunat artinya tanpa kesucian. Kita tidak bicara sunat lahiriah tetapi sunat secara rohani. Sunat secara rohani adalah penanggalan tubuh yang berdosa.

Kolose 2:11

2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,

 

Bangsa kafir itu tidak kenal Firman, yang dia kenal hanya muntah dan lumpur. Karena bangsa kafir seperti anjing dan seperti babi. Anjing suka menjilat muntah, babi yang sudah mandi berkubang lagi di lumpur. Bangsa kafir tidak tahu penyucian, yang dia tahu hanya dosa dan kecemaran.

 

2.      Tanpa Kristus artinya tanpa urapan Roh Kudus sehingga hidup menurut hawa nafsu dagingnya yang buas dan liar sehingga jatuh bangun dalam dosa.

 

3.      Tanpa janji Allah artinya tanpa Firman, tidak peduli dengan Firman.

 

4.      Tanpa pengharapan. Bangsa kafir itu lahir hanya untuk binasa. Bukti tanpa pengharapan adalah gampang kecewa, gampang putus asa, sering kuatir, juga gampang bangga, sombong.

 

5.      Tanpa Allah artinya tanpa kasih Allah = tidak taat pada Firman Tuhan.

 

Yesus telah mati dengan 4 luka utama tetapi Yesus rela menerima luka kelima di lambung untuk menebus kita bangsa kafir dari 5 tanda kekafiran ini, dengan kerinduan supaya kita bangsa kafir mau menerima pedang penyucian. Supaya kita ini bisa menjadi suatu umat yang layak bagi Tuhan, itulah Mempelai Wanita Tuhan.

Kisah Para Rasul 13:47-48

13:47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." 

13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.

 

Ini kerinduan Tuhan kepada kita bangsa kafir yang sudah Dia tebus. Kerinduan Tuhan supaya bangsa kafir itu mau menerima pedang penyucian.

 

Kisah Para Rasul 15:14

15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.

 

Umat yang layak bagi Tuhan itu adalah Mempelai Wanita Tuhan. Kita renungkan dari mana kita berasal. Kita ini bangsa kafir yang sebenarnya tidak layak untuk hidup, tidak layak untuk beribadah, kita lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya. Itulah nasib kita dengan 5 tanda kekafiran tadi, tetapi Yesus sudah rela menerima luka kelima di lambungNya untuk menebus kita. Kita diselamatkan dan Dia rindu supaya kita menerima pedang penyucian untuk menjadi suatu umat yang layak bagi Tuhan, Mempelai Wanita Tuhan.

 

Dengan menolak pedang penyucian, berarti orang itu tidak menghargai korban Kristus! Sia-sia korban Kristus baginya sehingga dia akan kena pedang penghukuman. Keadaan orang yang menghadapi pedang penghukuman itu takut, cemas, hancur, tandus sampai runtuh. Semoga kita tidak mengalami seperti yang dicatat dalam kitab Imamat ini.

 

Bangsa kafir disamakan dengan binatang haram, tidak layak dipersembahkan kepada Tuhan. Namun Paulus dipercaya oleh Tuhan melayani bangsa kafir untuk membawa bangsa kafir sebagai persembahan yang layak bagi Tuhan.

Roma 15:16

15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

 

Tadinya kita binatang haram, tidak boleh dipersembahkan kepada Tuhan. Lewat pedang penyucian, lewat Firman pengajaran Tuhan mau menghalalkan kita supaya layak diterima oleh Tuhan, bisa menjadi persembahan yang berkenan kepadaNya. Kita akan melihat 1 contoh dalam Alkitab, bangsa kafir yang tadinya binatang haram, tidak layak dipersembahkan untuk Tuhan, tidak layak untuk dimakan, tetapi menjadi halal, boleh dipersembahkan untuk Tuhan, itulah Kornelius sekeluarga.

 

Kisah Para Rasul 10:15,28,34

10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."

10:28 Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.

10:34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.

 

Tadinya kita kafir, haram! Tetapi menjadi halal, boleh diterima oleh Tuhan. Petrus diutus Tuhan kepada Kornelius sekeluarga. Kornelius ini tinggal di Kaesaria, sebenarnya di Kaisarea ada murid Tuhan bernama Filipus. Tetapi Tuhan tidak menyuruh Filipus datang kepada Kornelius. Yang Tuhan suruh melayani Kornelius adalah Petrus. Padahal tadinya Petrus berada di Yope tetapi disuruh datang di Kaisarea. Mengapa demikian? Sebab Petrus adalah tokoh sentral pembangunan Tubuh Kristus bagi bangsa Israel. Waktu murid-murid menerima kepenuhan Roh Kudus di Yerusalem, Petrus tampil berkhotbah di situ, kemudian 3.000 orang memberi diri dibaptis dan dia menjadi tokoh sentral pembangunan Tubuh Kristus bagi bangsa Israel. Tuhan mau kita bangsa kafir dibangun oleh tokoh yang sama untuk menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Makanya Petrus yang diutus ke situ.

 

Jadi bangsa kafir dan bangsa Israel untuk menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna harus menerima pelayanan yang sama yaitu pelayanan satu Firman pengajaran yang benar atau pelayanan pedang penyucian. Kita bersyukur, kita bangsa kafir sudah menerima pelayanan itu. Pengajaran ini sedang mengarah pada bangsa Israel di Timur Tengah sana. Kalau mereka telah menerima, itu alarm pintu kemurahan bagi kita bangsa kafir akan segera tertutup. Sekarang pintu kemurahan masih terbuka lebar untuk kita menerima pelayanan Firman pengajaran, pelayanan pedang penyucian. Dulu penginjilan dari barat ke timur, sekarang kebalikannya, pengajaran dari timur ke barat, kembali kepada bangsa Israel di Timur Tengah sana.

 

Kita akan belajar bagaimana Kornelius menjadi halal. Ada 3 pelayanan yang harus Petrus kerjakan supaya Kornelius bisa menjadi halal, bisa diterima oleh Tuhan. Ini sekaligus langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk layak diterima oleh Tuhan.

Kisah Para Rasul 10:9-15

10:9 Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa.

10:10 Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.

10:11 Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.

10:12 Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung.

10:13 Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"

10:14 Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."

10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."

 

1.      Petrus melihat ada binatang-binatang haram berada di dalam kain dari sorga yang bergantung pada 4 sudutnya. Artinya:

a)      Petrus harus memberitakan Injil keselamatan ke 4 penjuru bumi di mana Tuhan mengutusnya untuk membawa bangsa kafir pada keselamatan dan itu sudah dikerjakan oleh Petrus.

Efesus 1:13

1:13 Di dalam Dia kamu juga — karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu — di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

 

b)      Kita bangsa kafir harus menerima Injil keselamatan yaitu Firman penginjilan supaya selamat. Firman penginjilan itu adalah Firman yang memberitakan tentang Yesus yang datang pertama kali sebagai satu-satunya Juruselamat, satu-satunya manusia yang tidak berdosa yang rela mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa. Yesus sudah mati dengan 4 luka untuk menyelamatkan domba-domba yang hilang dari Israel. Tetapi Yesus masih menerima luka kelima di lambungNya, luka terbesar yang tembus sampai ke jantung hatiNya untuk menyelamatkan kita bangsa kafir.

Yohanes 19:33-34

19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

 

Kita sudah menerima Firman penginjilan, mungkin ada yang sudah menerima Yesus dari sejak nenek moyangnya sudah jadi orang Kristen. Kita periksa apakah betul kita sudah menerima Injil Keselamatan, sudah selamat? Tanda-tanda selamat:

a)      Ada tanda darah. Artinya percaya Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat dan bertobat, mati terhadap dosa. Kalau orang Kristen tidak bertobat, itu belum selamat! Banyak orang Kristen masih merokok, suka minum minuman keras, suka mabuk, macam-macam dibuat!

b)      Ada tanda air. Artinya sesudah mati terhadap dosa harus masuk kuburan baptisan air yang benar bersama Yesus untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru, hidup benar, hidup dalam kebenaran. Sudah bertobat, mati terhadap dosa, kalau tidak dikubur nanti busuk! Ayo segera dikuburkan dalam baptisan air yang benar bersama Yesus.

Roma 6;2,4

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Hidup baru itu hidup dalam kebenaran, kita menjadi senjata kebenaran, apa yang kita lakukan itu untuk kebenaran.

Roma 6:13

6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

 

Dulu kita mati, sekarang kita sudah masuk dalam baptisan air, mati dan bangkit bersama Yesus. Di manapun kita berada harus menjadi senjata kebenaran, hidup untuk kebenaran. Paulus mengatakan kami tidak bisa melakukan sesuatu untuk melawan kebenaran, tetapi yang kami lakukan adalah untuk kebenaran.

II Korintus 13:8

13:8  Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

 

I Petrus 2:24

2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

 

Yang kita lakukan semua untuk kebenaran. Menikah yang benar. Kaum muda dalam masa pacaran dan tunangan harus benar sesuai Firman. Termasuk dalam menasihati anak-anak, yang benar juga! Nasihat itu termasuk doa, masa kita mau anak kita jadi yang tidak baik. Hidup untuk kebenaran mulai dari yang kecil-kecil. Benar itu selamat, tidak benar tidak selamat.

 

Kornelius sekeluarga beroleh keselamatan. Kornelius tidak mau selamat sendiri, dia kumpul keluarganya. Jadi Kornelius sekeluarga berkumpul di rumah dan mereka beroleh keselamatan. Ini yang menjadi pergumulan kita. Kita sudah selamat, punya tanda darah dan tanda air, bergumul juga supaya seluruh keluarga selamat. Jangan selamat sendiri, jangan egois. Kita bergumul untuk mereka supaya selamat, panggil supaya datang dengar Firman. Kalau tidak mau, kita doakan. Terus kita gumuli supaya sekeluarga selamat.

 

Apalagi kami hamba Tuhan, kami melayani jemaat yang bukan keluarga daging. Keluarga daging lebih digumuli juga supaya selamat. Kalau sudah digumuli, sudah berupaya tetapi mereka tetap tidak mau, itu sudah urusannya mereka dengan Tuhan.

 

Kalau sudah hidup benar dan selamat maka hasilnya:

Mazmur 37:25-26

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

Orang benar itu memberi pinjaman bukan meminjam! Orang benar tidak berhutang. Kalau ada hutang secara jasmani harus diselesaikan sesuai pembicaraan, kalau ditagih jangan malah marah-marah, selesaikan baik-baik. Terutama hutang dosa, harus diselesaikan semuanya.

Roma 13:8

13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.

 

Supaya tidak ada hutang:

Ibrani 13:5a

13:5a  Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.

 

Supaya tidak ada hutang, cukupkanlah diri dengan apa yang ada padamu. Semoga ke depan tidak ada lagi yang berhutang.

 

2.      Petrus menyembelih binatang haram. Kalau menyembelih itu memakai pedang yang tajam, artinya:

a)      Petrus harus membawa pedang yang tajam, pedang penyucian= memberitakan Firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata 2 ke manapun dia diutus. Ini sudah Petrus lakukan dan sudah dia tulis dalam surat I dan II Petrus yang berisi tentang pengharapan. Pengharapan itu adalah kesucian. Firman pengajaran adalah cahaya Injil kemuliaan Kristus, Firman yang memberitakan tentang Yesus yang akan datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan dan menyempurnakan orang-orang yang sudah selamat. Sudah Petrus lakukan dan sekarang kami hamba-hamba Tuhan juga harus memberitakan Firman pengajaran.

b)      Kita bangsa kafir yang sudah selamat harus mau disucikan oleh pedang Firman pengajaran yang benar. Hamba Tuhan memberitakan, kita jemaat ayo terima pedang penyucian. Tentu hamba Tuhan yang memberitakan lebih dahulu kena pedang penyucian, makanya disebut lebih tajam dari pedang bermata 2, tajam pertama untuk hamba Tuhan, tajam kedua untuk jemaat, sama-sama kita disucikan.

 

Disembelih di sini artinya kita disucikan dari kekafiran, dari tabiat kafir, yaitu:

a)      Tabiat anjing dan babi.

II Petrus 2:22

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Ingat perempuan Siro-Fenesia minta tolong supaya anaknya yang kerasukan setan disembuhkan. Apa yang Yesus katakan? Tidak patut mengambil roti untuk anak-anak dilempar kepada anjing! Kita bangsa kafir ini bertabiat anjing dan babi, itu keadaan kita, makanya perlu disembelih, perlu disucikan oleh pedang Firman Tuhan.

 

Tabiat anjing:

1)      Suka menjilat muntah, artinya perkataan yang kotor, perkataan yang najis! Kadang ini sudah menjadi tabiat, kalau tiap hari diucapkan itu sudah menjadi karakter. Sampai sudah usia lanjutpun mulutnya masih begitu.

 

2)      Suka menjilat borok atau kudis.

Lukas 16:21

16:21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.

 

Kudis dan borok itu kejelekan orang. Anjing itu suka menceritakan kejelekan orang. Kalau kita menemukan kejelekan orang doakan. Kalau kita sayang dia, nasihati, tegur, tidak usah dicerita ke mana-mana. Apalagi kalau menjelek-jelekan padahal dia tidak jelek. Mohon maaf, terbanyak yang seperti itu malah mulutnya hamba Tuhan! Anjing tidak tahu menggonggong, tidak tahu menyalak tetapi malah jilat kudisnya orang, cerita jeleknya orang.

 

Termasuk mengata-ngatai orang lain, seperti Harun dan Miryam mengata-ngatai Musa. Memang Musa salah mengambil perempuan Kush, tetapi mereka teledor berkata-kata. Termasuk menggosipkan. Janganlah! Itu nanti jadi karakter. Kalau tidak cerita orang, rasanya hidupnya hambar.

 

3)      Anjing suka menjilat darah

I Raja-raja 21:19

21:19 Katakanlah kepadanya, demikian: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membunuh serta merampas juga! Katakan pula kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu."

 

Anjing suka menjilat darah artinya perkataan yang merugikan orang lain, membunuh karakter. Pembunuhan yang sekarang ini banyak terjadi adalah pembunuhan karakter, merugikan orang lain! Termasuk berdusta, memfitnah, tidak benar dibilang benar, yang benar dibilang salah, ini membunuh karakter. Orang lain sudah kenyang dia fitnah, begitu dikonfrontir ‘yang bapak bilang itu tidak benar, kenyataannya seperti ini’ dia malah diam saja, tidak mau diselesaikan. Padahal sudah ngomong ke sana kemari, baik secara langsung maupun lewat media sosial. Orang yang suka memfitnah itu bukan jemaat Tuhan, mereka itu jemaah iblis.

Wahyu 2:9

2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu — namun engkau kaya — dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

 

Tabiat babi: dosa perbuatan yang diulang-ulang yang memuncak pada dosa makan minum yaitu merokok, narkoba, minuman keras. Itu semua diulang-ulang, hari ini mabuk, besok mabuk lagi. Dan dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai ragamnya. Ini diulang-ulang sampai menjadi percabulan.

 

b)      Tabiat kuatir

Matius 6:31-34

6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

 

3 hal yang sering dikuatirkan:

1)      Kuatir soal kebutuhan hidup sehari-hari, apa yang kami makan, minum, pakai.

2)      Kuatir soal masa depan. Termasuk kaum muda kuatir soal jodoh, akhirnya dengan siapa saja oke. Janganlah kita seperti itu, ingat, harus satu pengajaran, jangan beda pengajaran. Yang sudah melayani harus satu imam.

3)      Kuatir soal kematian. Ini yang seringkali ditakut-takuti kepada orang yang mau masuk pengajaran ‘nanti kalau kamu mati tidak ada yang kubur’. Tidak usah takut, kalau mati pasti dikubur, tidak mungkin dibiarkan. Kalau sudah bau busuk, orang kubur juga di situ.

 

Kekuatiran membuat kita tidak bisa mengutamakan kerajaan sorga. Artinya membuat tidak bisa setia dalam ibadah pelayanan. Orang kuatir tidak bisa mencari kebenaran, tidak bisa benar, tidak bisa menerima Firman pengajaran yang benar, tidak bisa praktek Firman. Mau praktek Firman malah berpikir nanti kalau, seandainya, bagaimana kalau. Kenapa berandai-andai, padahal tidak akan pernah terjadi seperti itu, timbullah kekuatiran.

 

Akibat selalu kuatir akan selalu kurang. Bukan cuma kurang tetapi hilang segalanya sampai hilang keselamatan. Orang kuatir tidak bisa menambah sehasta dalam hidupnya. Hasta itu ukuran Tabernakel, ukuran keselamatan.

 

Tabiat kafir disucikan maka kita bisa menjadi kehidupan yang bisa menjilat remah-remah roti.

Matius 15:24-27

15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

 

Ini reaksi kita ketika menerima pedang penyucian “benar Tuhan” artinya mengakui dosa kita ‘benar Tuhan saya ada tabiat anjing, ada tabiat babi, ada tabiat kafir, tabiat kuatir’. Bukan malah marah, pendeta cuma tembak-tembak orang!

 

Sikap kita harusnya menerima Firman, benar Tuhan saya seperti itu, mulut saya suka berkata yang tidak baik, perbuatan saya najis, tabiat saya suka kuatir. Maka kita bisa menjilat remah-remah roti, artinya kita bisa menikmati Firman. Kalau bisa menerima penyucian maka Firman itu bisa kita nikmati. Tetapi begitu hati kita keras, ada penyucian malah berontak dengar Firman, mengamuk, tidak bisa tahan, mengomel, marah. Tetapi kalau bisa menerima penyucian, kita bisa menikmati Firman Tuhan. Ada sikap penghargaan sepenuh terhadap Firman Tuhan. Bayangkan sudah remah-remah roti, hanya dijilat sedikit, mana bisa kenyang. Itu artinya betul-betul menikmati, ada penghargaan setinggi-tingginya terhadap Firman Tuhan, tidak mau terlewatkan sepatah katapun. Satu kata saja Firman sudah berkuasa. Seorang perwira berkata kepada Yesus ‘aku tidak layak menerima tuan di rumahku, katakan saja sepatah kata, hambaku pasti sembuh’. Sepatah kata saja kita yakini dan kita terima maka ada kuasa di dalamnya!

 

Kalau kita sudah menikmati Firman, berarti kita adalah kehidupan yang bergemar untuk tinggal di rumah Tuhan sepanjang masa, kehidupan yang setia dalam penggembalaan.

Mazmur 27:4

27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

 

Karena dia tahu di rumah Tuhan ada makanan rohani, ada makanan Firman maka dia mau diam di dalam rumah Tuhan. Orang yang menikmati Firman pasti menikmati Bait Tuhan, menikmati penggembalaan. Biarlah penggembalaan itu sampai kita nikmati. Tidak peduli jarak, tidak peduli usia, tidak peduli dengan keadaan fisik, semua itu tidak jadi soal, yang penting bisa menikmati penggembalaan. Saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan melihat jemaat yang dari jauh bisa tergembala, mereka yang tergembala jarak jauh juga bisa menikmati Firman Tuhan, menikmati penggembalaan. Kita yang bisa tatap muka langsung nikmatilah Firman, nikmati Bait Tuhan.

 

Kita yang bisa menikmati Bait Tuhan, menikmati penggembalaan ada hasilnya:

Mazmur 27:4-5

27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

27:5 Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.

 

a)      Tangan kemurahan Tuhan melindungi kita dari mara bahaya, sampai melindungi dari antikristus. Kalau melihat Tabernakel, ruangan suci itu ditudungi dengan 4 lapis tudung, betul-betul terlindungi, mulai dari tudung Tabernakel, sampai paling atas tudung mina gajah. Tangan kemurahan Tuhan melindungi kita secara jasmani, dari kecelakaan, bencana alam, penyakit sampar, penyakit menular. Secara rohani dilindungi dari bahaya dosa-dosa, ajaran palsu. Sampai di masa antikristus berkuasa kita dilindungi.

 

Ayo nikmati penggembalaan, kita tidak rugi. Orang di dunia berupaya cari perlindungan, bayar berapapun untuk mendapat perlindungan. Kita cukup bertekun dalam penggembalaan, menikmati penggembalaan sudah ada perlindungan berlapis-lapis di situ, gembala sebagai pendoa syafaat di bumi dan Allah Tritunggal. Tudung pertama itu gembala yang bisa dilihat, 3 lapis tudung di atasnya menunjuk Allah Tritunggal. Kita dilindungi, betapa bahagianya ada dalam penggembalaan.

 

b)      Tangan kemurahan Tuhan mampu mengangkat kita dari segala kejatuhan. Baik secara jasmani apa yang sudah merosot, diangkat kembali, dipulihkan. Terutama secara rohani, mungkin sudah jatuh dalam dosa, jatuh dalam pergaulan yang tidak baik, tangan kemurahan Tuhan mampu mengangkat kita dan membuat kita berdiri tegak di atas gunung batu, di atas Korban Kristus, sehingga tidak pernah jatuh lagi. Kenapa bisa jatuh? Karena dalam penggembalaan dia tidak sungguh-sungguh makanya jatuh. kalau kita menikmati penggembalaan tidak mungkin jatuh sebab Gembala Agung di sorga mengulurkan tangan memegang kita, gembala di bumi mendoakan, menopang dari bawah! Karena tidak menikmati penggembalaan, goyang sana sini yah jatuh! Orang-orang yang jatuh itu paling gampang menyalahkan gembala, menyalahkan Firman. Tangan kemurahan Tuhan mengangkat kita dari segala kejatuhan membuat kita berdiri tegak di atas Korban Kristus.

 

c)      Mazmur 27:6

27:6 Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.

 

Tangan kemurahan Tuhan memberi kemenangan atas musuh-musuh. Musuh kita bukan darah daging tetapi penguasa angkasa, roh-roh di udara. Jadi kalau mau memusuhi orang raba dia, kalau ada darah daging dia bukan musuh kita. Setan Tritunggal itu musuh kita, sumbernya dosa, sumbernya air mata, sumber segala kegagalan, sumber semua yang jelek. Begitu keluar dari penggembalaan, begitu mulai tidak betah dalam penggembalaan, tidak lama lagi dia akan kalah menghadapi setan, dia akan jatuh. Kalau dibiarkan dia binasa bersama setan.

 

3.      Petrus harus memakan binatang haram. Artinya:

a)      Gembala harus mengarahkan jemaat untuk masuk persekutuan Tubuh Kristus yang benar berdasarkan Firman pengajaran yang benar.

b)      Jemaat harus masuk dalam persekutuan yang benar berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Ciri Tubuh Kristus itu persekutuan, harus bersekutu. Kita sudah menikmati penggembalaan, ada dalam kandang, harus keluar juga, tidak boleh hanya ada dalam kandang.

Yohanes 10:3,16

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

 

Ada 2 macam persekutuan yang benar:

I Yohanes 1:1-4

1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

1:2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.

1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.

1:4 Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

 

a)      Persekutuan Tubuh Kristus. Dimulai dari nikah. Persekutuan Tubuh Kristus adalah persekutuan berdasarkan Firman hidup, Firman pengajaran yang benar. Kaum muda masuk nikah harus berdasarkan Firman pengajaran, satu Firman pengajaran. Kalau suami bisa meraba Firman, melihat Firman, mempraktekan Firman, menjadi pengalaman hidupnya, lalu isteripun demikian, pasti erat persekutuannya, nikah itu menyatu. Di masa pacaran sama-sama praktek Firman, sama-sama ada kesaksian hidup maka nanti masuk nikah persekutuan nikahnya semakin erat. Yang satu praktek Firman, yang satu suka melawan Firman, yah jangan dipaksakan menikah. Kalau dipaksakan nanti masuk nikah penuh air mata. Satu terang, satu gelap, tidak bisa dipaksakan, tidak bisa menyatu terang dengan gelap, bagaimana bisa terang dengan gelap disatukan. Ayo sama-sama nikmati Firman hidup supaya masuk nikah aman nikahnya.

 

Persekutuan lebih besar lagi dalam penggembalaan. Apa yang menyatukan kita dalam penggembalaan? Firman hidup! Kalau cuma lihat gedung gerejanya, lihat banyak orang datang atau perkara-perkara yang jasmani yang lain, itu namanya cuma kumpul-kumpul, bukan persekutuan namanya! Kering semuanya! Ranting kering dengan ranting kering dikumpulkan lalu dibakar. Persekutuan harus berdasarkan Firman hidup, gembala praktek Firman, ada kesaksian. Jemaat meneladani gembala, ada kesaksian. Maka terjadi penyatuan dalam penggembalaan, karena semua mempraktekan Firman, meraba dan mempraktekan Firman hidup.

 

Persekutuan antara penggembalaan berdasarkan Firman hidup. Pembicaranya meraba dan melihat Firman hidup, kita yang datang mendengarkan Firman juga meraba dan melihat Firman hidup, pasti menyatu semua. Tetapi kalau lain motivasinya, pulang dia tetap kering. Tuan rumah menggelar persekutuan malah kering secara jasmani, karena bukan berdasarkan Firman hidup.

 

Firman hidup ini yang menunjuk dosa salah kita. Tidak perlu dilapor orang ini begini begitu. Begitu datang dengar Firman langsung ditunjuk salah dosa kita, itu bukti Firman itu hidup. Untuk apa ditunjuk dosa salah kita? Untuk diselesaikan. Dosa kepada Tuhan diselesaikan, dosa kepada sesama diselesaikan. Firman hidup ini mendorong kita untuk saling berdamai, itu ciri persekutuan berdasarkan Firman hidup. Bukan saling menjelekkan, saling menceritakan kekurangan, buat apa kita bersekutu kalau seperti itu! Hanya jadi kering. Itu namanya dikumpulkan untuk dibakar! Persekutuan berdasarkan Firman hidup buktinya saling berdamai, saling mengaku, saling mengampuni. Itu persekutuan yang benar. Kalau sudah saling berdamai maka tembok pemisah rubuh, kita menjadi satu semuanya.

Efesus 2:13-16

2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

 

Kita menjadi satu, satu tubuh. Dalam nikah seperti itu, persekutuan yang berdasarkan Firman hidup bisa saling berdamai, dalam penggembalaan saling berdamai, antara penggembalaan saling berdamai. Kalau sudah saling berdamai pasti saling memperhatikan dan saling mendoakan. Isteri tidak akan kurang perhatian kepada suami, suami tidak akan kurang perhatian pada isteri kalau sudah saling berdamai, saling mendoakan. Semoga ini bisa kita terapkan dalam hidup kita, saya mau bersekutu dengan sesama berdasarkan Firman hidup. Tubuh Kristus tidak terdiri dari 1 orang saja tetapi terdiri dari berbagai suku, bangsa, bahasa dan kaum yang mau menerima Firman hidup sehingga mau berdamai, saling mengaku, saling mengampuni, mau melupakan dosa, saling memperhatikan, saling mendoakan.

 

b)      Persekutuan Tubuh Kristus dengan Yesus sebagai Kepala = penyatuan mempelai. Kalau sesama sudah menyatu, tinggal menyatu dengan kepala. Tubuh Kristus sudah terbentuk, bisa menyatu dengan Yesus sebagai kepala. Ini hasil akhir dari pekerjaan Firman hidup.

Efesus 1:8-10

1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

 

Pembukaan Firman mendorong kita untuk masuk dalam persiapan kegenapan waktu penyatuan Tubuh Kristus dengan Yesus sebagai kepala. Secara nyata kita menyatu dengan Yesus dalam pertemuan di udara belum terjadi. Tetapi sekarang wujud persekutuan Tubuh dengan Yesus sebagai kepala sudah terjadi secara rohani yaitu lewat doa penyembahan. Tidak akan sulit menyembah kalau kita sudah menikmati Firman hidup, menikmati penyucian Firman. Semakin disucikan semakin naik penyembahannya, semakin hidup penyembahannya. Bukan penyembahan kering, penyembahan yang mati. Penyembahan itu merupakan sikap penyerahan diri kita sepenuh kepada Tuhan. Bahasa aslinya Proskoneho seperti isteri menyerah kepada suami, seperti anjing menjilat kaki tuannya. Kita percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan sampai ada kata-kata iman, kita tidak bimbang, tidak lemah iman kita menghadapi segala persoalan dan tantangan.

Matius 15:28

15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

 

Markus 7:29

7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

 

Penyerahan hidup kita sampai ada kata-kata iman, tidak lemah iman kita sedikitpun menghadapi tantangan dan pergumulan apapun. Sampai kita bisa berkata ‘terserah Engkau Tuhan, jadilah seperti yang Engkau kehendaki. Tidak lagi menuntut harus begini, harus begitu Tuhan, masa saya sudah begini, Tuhan tidak tolong saya! Tidak ada lagi, tinggal berseru terserah Engkau Tuhan.

 

Perempuan ini menghadapi masalah  nikah dan buah nikah, itu masalah terberat. Tidak disebutkan suaminya di mana, sementara anaknya kerasukan setan. Bagaimana keadaannya, betapa sedih, pedih, pahit! Tetapi ada kata-kata iman ‘terserah Engkau Tuhan, jadilah seperti yang Engkau kehendaki’.

 

Kadangkala kita begitu berdoa langsung menuntut pokoknya Tuhan harus jawab, kalau tidak saya tidak mau melayani lagi. Tolong saya sekarang juga, kalau yang lain ditolong saya juga! Saya orangnya yang dulu paksa-paksa Tuhan. Masalah buah nikah, belum punya anak. Dengar masalah ini masalah itu tidak tahan juga. Tuhan katakan beranak cucu dan bertambah banyak, mana Tuhan! Saya marah sama Tuhan. Tetapi Tuhan ajar untuk mengeluarkkan kata-kata imam ‘biar kehendakmu yang jadi’. Kadangkala begitu berkata seperti itu malah kehendak Tuhan terjadi yang pahit bagi kita. Anak saya sakit, biar kehendakMu yang jadi. Eh anaknya malah mati! Di situ apakah masih ada kata-kata iman atau bagaimana, marah sama Tuhan atau bagaimana.

 

Sekalipun kadangkala sepertinya pahit bagi daging kita, tetapi kalau sudah ada kata-kata iman, tidak akan pernah lemah iman kita, kuat terus! Kalau Tuhan izinkan terjadi, Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan bagi kita, tetapi rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera.

 

Hasilnya kalau sudah ada kata-kata iman:

1)      Tuhan menolong seketika itu juga, masalah pergumulan kita diselesaikan oleh Tuhan. Cara Tuhan menyelesaikan memang sepertinya tidak pas bagi kita, koq seperti ini, tetapi itulah cara Tuhan, Tuhan lebih tahu. Tuhan selesaikan pada waktunya, jaminannya perjamuan suci, di kayu salib Yesus berseru sudah selesai. Jadi tidak usah kita berkata kenapa begini kenapa begitu. Sudah Tuhan selesaikan pada waktunya. Caranya terserah Tuhan, dari kita hanya kata-kata iman. Tuhan berbuat begini berarti ada yang indah yang Tuhan mau perbuat untuk hidup saya, kita tidak bersungut, tidak mengomel, tetapi kita yakin Tuhan melakukan sesuatu yang indah dalam hidup kita.

 

Yang saya rasakan dengan dipanggilnya bapak gembala saya ditempa menjadi hamba Tuhan yang tidak cengeng dan tidak bersandar pada manusia. Selama beliau hidup, kalau saya ada persoalan saya terlalu berharap pada papa, selalu nasihat beliau layani Tuhan saja, itu pekerjaan Tuhan. Sekarang Tuhan latih bukan menjadi hamba Tuhan cengeng, diajar bersandar kepada Tuhan bukan kepada manusia, imannya kepada Tuhan bukan kepada manusia!

 

2)      Wahyu 21:5-6

21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

 

Semua sudah terjadi, artinya Tuhan mengubahkan kita sampai kita selesai terbentuk menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan, kita bisa menyambut Yesus di awan-awan yang permai. Tangan Yesus menyambut kita, itulah nubuatan yang ditulis oleh Daud, tanganNya menyambut aku.

Mazmur 27:10

27:10 Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.

 

Tangan kemurahan Tuhan menyambut kita, artinya tangan kemurahan Tuhan melepaskan kita dari segala kedagingan. Ayah dan ibu itu gambaran daging. Kita dilepaskan dari segala kedagingan sehingga kita memiliki tubuh kemuliaan, itulah Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kita bisa bertemu Tuhan Yesus di awan-awan, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai dan masuk kerajaan Sorga yang kekal.

 

Di depan ada perjamuan suci, jaminan dari perkataan Yesus ‘sudah selesai’. Dengan kita makan perjamuan suci yakinlah semua Tuhan selesaikan pada waktunya. Waktu Tuhan itu waktu yang terbaik.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar