20240208

Kebaktian PA Imamat, Kamis 8 Februari 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Dalam Imamat 26:14-46 bicara kutuk akibat tidak taat pada Firman. Ada 5 kutukan bagi orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.

1.      Imamat 26:16,25 Penyakit

2.      Imamat 26:17,25,33,36-39 Pedang atau perang

3.      Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan

4.      Imamat 26:22 Binatang liar atau buas

5.      Imamat 26:30-32 Ibadahnya dihancurkan.

 

Kita pelajari kutukan yang kedua.

Imamat 26:17,25a,33,36-39

26:17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.

26:25a dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu;

26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.

26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.

26:37 Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada, dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu.

26:38 Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa lain, dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu.

26:39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari antaramu, mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur sama seperti nenek moyangnya.

 

Ini adalah kutuk atau hukuman yang kedua yaitu pedang atau kelaparan. Sebenarnya pedang itu menunjukan pedang Firman yang menyucikan atau Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata 2.

Ibrani 4:12-13

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

 

Pedang menunjuk pedang Firman atau Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2. Tetapi kalau pedang Firman ditolak, akan berubah menjadi pedang penghukuman. Dalam penglihatan rasul Yohanes di pulau Patmos, dia melihat Yesus tampil di tengah-tengah gereja sebagai Mempelai Pria Sorga dan ada sebilah pedang tajam yang keluar dari mulut Yesus. Ini untuk menyucikan gereja. Tetapi dalam Wahyu pasal 2 ada ancaman kalau pedang Firman ditolak akan menjadi pedang penghukuman.

Wahyu 2:16

2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

 

Kalau pedang Firman penyucian ditolak, berubah menjadi pedang penghukuman.

Wahyu 19:21

19:21 Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.

 

Penunggang kuda ini adalah Yesus, yang dari mulutNya keluar pedang. Sekarang kita diperhadapkan 2 pilihan, pedang penyucian atau pedang penghukuman. Kalau pedang penyucian ditolak maka akan berubah menjadi pedang penghukuman. Lebih baik sekarang kita menerima pedang penyucian. Fungsi pedang penyucian ini untuk membentuk kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Wahyu 1:16

1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

 

Kalau melihat seseorang kemudian dari mulutnya ada pedang, pasti menjadi pusat perhatian, kita tertarik mau lihat karena itu sesuatu yang luar biasa. Di sini Yesus tampil sebagai Mempelai Pria Sorga, dari mulutNya ada pedang tajam untuk memikat gereja Tuhan, untuk menarik perhatian gereja Tuhan kepada Yesus. Jadi Yesus tampil sebagai Mempelai Pria Sorga dengan pedang di mulutNya tujuannya supaya kita terpikat kepada Yesus, mau mendalami Firman Tuhan, mau disucikan oleh pedang Firman itu, sehingga kita dibentuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Setan memikat gereja Tuhan lewat media dunia. Dan lebih banyak orang tertarik pada setan. Waktu Yesus dicobai di atas gunung, setan bawa Yesus ke atas gunung dan memperlihatkan kerajaan dunia. Dia berkata kepada Yesus, semua ini aku berikan kepadaMu asalkan Engkau menyembah aku. Yesus katakan “enyahlah setan, hanya kepada Tuhanlah engkau harus menyembah!”. Seringkali setan berbuat seperti itu kepada kita, ditunjukan media dunia kepada kita dengan segala kemewahannya supaya kita lebih tertarik pada setan dari pada kepada Yesus.

 

Sekarang Tuhan tunjukan ada pedang keluar dari mulutNya, itulah Firman yang keras dan tajam menyucikan. Biarlah kita mau terpikat kepada Yesus, kepada Firman Tuhan. Memang kena pedang itu sakit, kena pisau saja sakit. Penyucian itu sakit bagi daging, makanya banyak orang tidak mau kena pedang Firman. Dipotong telinganya, dipotong tangannya yang berdosa, ditusuk hatinya yang berdosa, sakit!

 

Imamat 26:33

26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.

 

Di sini Tuhan tunjukan bahwa banyak orang Kristen yang justru membelakangi Tuhan, tidak mau penyucian, Firman Tuhan datang dengan keras, dia tidak mau terima. Bahkan sudah bolak balik dihajarpun, banyak orang tidak suka, tetap membelakangi Tuhan, tidak mau penyucian. 1 kali dihajar, 2 kali dihajar, tetap tidak bertobat. Orang seperti ini akhirnya seperti setan, tidak bisa bertobat.

 

Kalau Tuhan masih menghajar kita itu karena Tuhan sayang kepada kita.

Wahyu 3:19

3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

 

Jangan tunggu dihajar, lebih baik kita terima pedang Firman penyucian, jangan membelakangi Tuhan. Kalau membaca kitab Imamat ini bolak balik orang Israel dihajar tetapi tetap tidak mau diajar.

Imamat 26:18,23-24

26:18 Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh kali lipat karena dosamu,

26:23 Jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun tidak mau Kuajar, dan hidupmu tetap bertentangan dengan Daku,

26:24 maka Aku pun akan bertindak melawan kamu dan Aku sendiri akan menghukum kamu tujuh kali lipat karena dosamu,

 

Mereka tidak kapok-kapok, tetap membelakangi Tuhan, ayat 27 mereka dihajar lagi.

Imamat 26:27-28

26:27 Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun tidak mendengarkan Daku, dan hidupmu tetap bertentangan dengan Daku,

26:28 maka Aku pun akan bertindak keras melawan kamu dan Aku sendiri akan menghajar kamu tujuh kali lipat karena dosamu,

 

Orang Kristen banyak seperti ini, kapok-kapok lombok. Waktu makan lombok kepedisan, sorenya cari lagi. Orang Kristen seperti itu, sudah dihajar tetapi tidak bertobat, malah tetap membelakangi Tuhan. Yang lebih miris lagi, orang-orang yang sudah dalam pengajaran banyak yang membelakangi Tuhan. Jangan kita menambah jumlah orang yang membelakangi Tuhan. Waktu masih merintis usaha, merintis pelayanan, masih susah, pegang Firman pengajaran, rajin ibadah, dengar Firman. Kalau dia hamba Tuhan, dia beritakan pengajaran yang benar. Tetapi ketika sudah berhasil, sudah dipakai Tuhan, diberkati Tuhan, mulai membelakangi Tuhan. Di sini banyak mahasiswa, waktu belum dapat gelar, belum punya title, ikut Tuhan. Waktu sudah dapat semuanya, berhasil, diberkati, mulai membelakangi gembala. Begitu juga hamba Tuhan, waktu merintis “ini pengajaran!” waktu mulai diberkati pelayanannya, Tuhan kirim jiwa, mulai dia membelakangi Tuhan dan membelakangi gembala.

 

Kalau kami alumni Lempinel, membelakangi guru, membelakangi pendahulu yang dulu memberitakan Firman pengajaran, yang dulu menjadi mentornya, jadi pembinanya. Orang seperti ini akan kena penghukuman dihunus dari belakang, tidak ada kesempatan mengelak. Kalau dari depan masih bisa dilihat masih ada kesempatan menghindar, tetapi kalau dari belakang tiba-tiba disabet tidak akan bisa menghindar lagi. Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Ini sikap orang yang sombong dan tidak tahu berterima kasih. Waktu belum diberkati, belum berhasil mereka mencari Tuhan, waktu sudah berhasil dan diberkati malah membelakangi Tuhan, ini sombong dan tidak tahu berterima kasih.

 

Betapa sakit hatinya Tuhan sehingga Tuhan membalas. Tadinya Tuhan ulurkan pedang penyucian tetapi mereka tidak mau, malah membelakangi. Akhirnya dengan panas geramnya dan murka yang menyala-nyala, Tuhan menghunus pedang penghukuman dari belakang.

Yehezkiel 21:8-10

21:8 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:

21:9 "Hai anak manusia, bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman TUHAN: Pedang! Pedang! Yang sudah diasah dan juga digosok!

21:10 Diasah untuk menumpahkan darah dan digosok supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita? — Tongkat anakku menghina segala macam kayu. —

 

Yehezkiel 21:11-12

21:11 Pedang itu diberikan supaya digosok, supaya sedia dipergunakan; pedang itu diasah dan digosok, supaya diberikan ke tangan si pembunuh.

21:12 Berserulah dan merataplah, hai anak manusia! Sebab pedang itu ditujukan melawan umat-Ku, ditujukan melawan semua pemimpin Israel; mereka dan umat-Ku sama-sama dibiarkan dimakan pedang. Oleh sebab itu tepuklah pinggangmu sebagai tanda perkabungan.

 

Jangan tunggu ini sudah terjadi, pedang penghukuman Tuhan sudah berjalan, kuda merah, itu pedang penghukuman Tuhan, peperangan. Jangan tunggu sudah datang pedang penghukuman baru mau cari Tuhan, sudah terlambat! Tuhan dari belakang sudah menghunus pedang menghukum kita, jangan sampai terjadi. Lebih baik sekarang kita mau menyenangkan hati Tuhan lewat mau menerima pedang penghukuman. Tuhan ini hidupku, saya memang banyak kekurangan, banyak cacat cela dan dosa, sucikan saya. Kita mau terima pedang penyucian, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2. Ini merupakan penyucian yang tegas, kita harus terima. Begitu tangan bersalah, potong, itu penyucian tegas! Firman itu lebih tajam dari pedang bermata 2, tajam pertama memotong yang salah, menyucikan, tajam kedua menumbuhkan yang baru. Jadi tangan yang tadi mencuri dipotong, tajam kedua bisa membaharui, tumbuh tangan yang baru yang bisa memberi. Masakan kita masuk sorga puntung semua.

 

Proses pembentukan Mempelai Wanita Tuhan lewat pekerjaan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata 2. Memang sakit bagi daging, tetapi biarlah kita mau menerimanya.

1.      Ibrani 2:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Firman pengajaran itu menusuk, menyucikan hati dan pikiran kita. Dalam Tabernakel, hati dan pikiran ini adalah meja tempat roti sajian. Ini disucikan, sebab kalau tidak hati dan pikiran itu menjadi tempatnya muntah, tempatnya bersembunyi dosa, gudangnya dosa. Di mulut mungkin belum dia ucapkan, tetapi di hatinya sudah ada prasangka buruk, pikirannya sudah berpikir yang buruk, sudah ada niat untuk berbuat yang tidak baik. Sebab itu hati perlu disucikan.

 

Di hati dan pikiran itu ada 7 dosa.

Matius 15:19-20

15:19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan, 4percabulan, 5pencurian, 6sumpah palsu dan 7hujat.

15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

 

Di hati ada 7 dosa, kalau dikelompokan menjadi 3 bagian:

a)      Keinginan jahat

b)      Keinginan najis

c)      Kepahitan hati

 

Siapa yang tahu kalau orang itu sementara pahit hati kepada sesamanya? Hanya Firman yang bisa menunjuk. Mungkin antara suami isteri, masih kelihatan isteri mencucikan baju suami, dia masakan baik-baik, tetapi siapa yang tahu kalau sudah pahit. Sebab itu perlu disucikan, perlu ditusuk.  

 

7 ini menunjuk 7 lampu pada pelita emas. Kalau 7 dosa ini tidak diselesaikan maka pelita hidupnya padam, makanya semua dia tabrak saja dosa. Mau dosa A, dosa B dia tabrak saja karena pelitanya padam. Punya orang dicuri, suami orang diganggu, isteri orang di ganggu. Ini yang perlu disucikan, jangan sampai Roh Kudus padam. 7 lampu menunjuk 7 Roh Allah yang penekanannya di situ adalah takut akan Tuhan.

Yesaya 11:2-3

11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;

11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

 

Yesaya 11:3 (Terjemahan Lama)

11:3 Bahkan, iapun akan bernafas dalam takut akan Tuhan dan tiada ia akan menghukumkan seturut pemandangan matanya, dan lagi tiada ia akan memutuskan hukum seturut pendengaran telinganya.

 

Jadi kalau hidup kita sudah disucikan, hati sudah disucikan, maka hati kita diisi dengan Roh Kudus, membuat kita menjadi kehidupan yang takut akan Tuhan, bernafas dalam takut akan Tuhan. Bernafas itu kita lakukan setiap saat. Kalau bernafasnya kadang-kadang, berarti sudah mau pakai ventilator. Kita bernafas setiap saat, berarti setiap saat takut akan Tuhan. Di mana ada udara di situ kita harus takut akan Tuhan. Setiap kita tarik nafas, bisa kita hembuskan, belajar takut akan Tuhan. Waktu malam mau beristirahat, tarik nafas lalu hembuskan, minta ampun kalau sepanjang hari ada yang kita lakukan melawan Tuhan. Bangun tidur, tarik nafas lalu hembuskan, minta kekuatan Roh Kudus supaya sepanjang hari kita belajar takut akan Tuhan.

 

Takut akan Tuhan menghasilkan hikmat sorga yang lebih dari hikmat dunia. Biarpun orang di dunia pandai, punya kedudukan dan lain-lain, kalau tidak takut akan Tuhan, dibandingkan kita mungkin kedudukan tidak ada, kepandaian kurang, tetapi kalau takut akan Tuhan, kita lebih berhikmat dari orang dunia.

Amsal 9:10

9:10 Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.

 

Kalau takut akan Tuhan, Tuhan kasih hikmat. Hikmat ini yang membukakan rahasia Firman. Berbahagialah jemaat yang dilayani hamba Tuhan yang takut akan Tuhan. Bukan berbahagia kalau punya gembala yang titlenya panjang, gelarnya banyak. Sebab kalau gembala punya hikmat sorga, hikmat ini yang membukakan rahasia Firman. Kalau jemaat juga takut akan Tuhan, bisa mengerti pembukaan rahasia Firman.

Kolose 1:25-28

1:25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,

1:26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.

 

Kalau ada pembukaan rahasia Firman, pasti ada pembukaan pintu-pintu yang tertutup di dunia ini. Hikmat Tuhan yang menjamin keberhasilan hidup kita di dunia ini, berhasil luput dari antikristus, sampai berhasil bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Pengkhotbah 10:10

10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

 

Kalau rumus di dunia harus diasah, tambah modalnya, tambah ijazahnya. Tetapi rumus Tuhan, ada hikmat Tuhan, takut akan Tuhan, itu sudah menjamin keberhasilan. Bukan berarti tidak usah sekolah, silahkan sekolah, berbahagia kalau punya hikmat dunia, ada hikmat sorga lagi. Yang tidak punya hikmat dunia tetapi punya hikmat sorga saja sudah berbahagia, kalau punya double itu betul-betul bahagia. Tuhan menjamin keberhasilan hidup di dunia ini, berhasil luput dari aniaya antikristus.

 

Kaum muda yang kuliah di sini, yang sudah mau tamat, maupun yang baru beberapa semester, silahkan kejar hikmat dunia. Tetapi hikmat sorga jangan dilupakan, takut akan Tuhan. Mau kejar gelar sarjana tetapi beli skripsi dicalo, kalau ijazahnya dibeli, tidak takut Tuhan, dapat S1 tetapi tidak ada hikmat Tuhan, tidak akan berhasil.

 

Hikmat ini juga yang akan meluputkan kita dari aniaya antikristus.

Wahyu 13:18

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

Yang sekarang kita adalah hikmat Tuhan. Kalau bapak, ibu, kaum muda remaja dapat bonus hikmat dunia, puji Tuhan. Tetapi yang kita utamakan hikmat Tuhan, takut akan Tuhan. Pengajaran menusuk hati dan pikiran, hati disucikan, Roh Kudus dicurahkan membuat kita takut akan Tuhan dan kita memiliki hikmat Tuhan.

 

2.      Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Sendi itu hubungan antara 2 tulang. Ini menunjukan hubungan antara sesama anggota Tubuh Kristus. Makanya ciri Tubuh Kristus itu persekutuan. Kita bilang kita Tubuh Kristus tetapi tidak mau bersekutu dengan alasan nanti tersinggung, nanti makan hati, nanti tersandung. Itu bukan Tubuh Kristus kalau cuma sendiri. Namanya tubuh itu terdiri dari anggota-anggota Tubuh Kristus, organ-organ, jaringan dan sel. Kita Tubuh Kristus, harus bersekutu. Tetapi dijaga hubungan antara sesama anggota Tubuh Kristus. Persekutuan Tubuh Kristus dimulai dari nikah. Jaga hubungan dalam nikah, hubungan suami isteri, hubungan kakak adik, hubungan orang tua anak. Kemudian di dalam penggembalaan, jaga persekutuan, jaga hubungan dengan sesama anggota Tubuh Kristus.

 

Apa yang disucikan, apa yang seringkali mengganggu sendi secara rohani?

I Korintus 3:3

3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?

 

Yang seringkali mengganggu sendi secara jasmani itu asam urat, rematik. Kalau secara rohani yang mengganggu hubungan antara sesama anggota Tubuh Kristus adalah iri hati dan perselisihan. Iri hati dan perselisihan ini seringkali dianggap kecil, tetapi itu sudah mengganggu hubungan antara sesama anggota Tubuh Kristus. Dan kalau ini dibiarkan, tidak disucikan akan membuka keran dosa yang lain masuk pada orang itu. Kadang dianggap tidak apa-apa, padahal yang dianggap tidak apa-apa itu nanti malah jadi apa-apa.

II Korintus 12:20-21

12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya 1perselisihan, 2iri hati, 3amarah, 4kepentingan diri sendiri, 5fitnah, 6bisik-bisikan, 7keangkuhan, dan 8kerusuhan.

12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari 9kecemaran, 10percabulan dan 11ketidaksopanan yang mereka lakukan.

 

Ada 11 dosa, 2 dosa tidak diselesaikan jadi bertambah 9 dosa. Ini dianggap tidak apa-apa, iri pada seseorang dianggap tidak apa-apa, perselisihan seiring waktu dilupakan, tidak ada penyelesaian. Ini akan menambah dosa yang lain menjadi 11 dosa. Angka 11 secara rohani adalah angka penghambat pembangunan Tubuh Kristus.

 

Ada 11 suku di tanah Kanaan, disuruh Tuhan untuk dimusnahkan diganti 12 suku. Kemudian Yusuf dijual sehingga tinggal 11 anaknya Yakub di tanah Kanaan. Harus kembali berkumpul supaya digenapi 12, tidak boleh 11. Begitu Yusuf dijual di Mesir, macam-macam terjadi dalam keluarga Yakub. Sampai Dina dirusak, Ruben tidur dengan isteri bapaknya, Yehuda tidur dengan menantunya sendiri. Kalau iri dan perselisihan tidak disucikan, dosa kenajisan masuk! Dalam Kejadian pasal 37 Yusuf tidak ada lagi. Pasal 38 terjadi kenajisan di situ, Yehuda dan Tamar, mertua dan menantu. Begitu angka 11 dipertahankan, dosa-dosa masuk, kenajisan masuk. Kita jaga hal ini, semoga kita mengerti.

 

Dalam 12 murid Yesus, 1 menjadi pengkhianat, mati, harus diganti, ditambah dengan Matias menjadi 12. Jadi angka 11 ini adalah angka penghambat pembangunan Tubuh Kristus.

 

Iri hati terjadi karena

a)      Tidak menghargai berkat Tuhan. Semua kita diberkati, buktinya tarik nafas, hembuskan, itu berkat Tuhan. Seringkali karena melihat besar kecilnya, karena ada keinginan, makanya iri.

 

b)      Tidak menghargai pemakaian Tuhan. Namanya tubuh semua aktif, semua dipakai. Ada hamba Tuhan dipakai di kota, ada yang dipakai di desa, ada yang dipakai di dusun. Rasul Paulus katakan kemuliaan bintang yang satu dengan yang lain berbeda, tetapi sama-sama bercahaya. Ada yang lebih terang, ada yang tidak terlalu terang, tetapi semua dipakai.

 

Jadi tidak usah iri, sama-sama kita dipakai. Kalau kaki kanan melangkah maju, kaki kiri juga pasti melangkah maju. Tidak mungkin yang kiri di tinggal. Kalau kanan maju dia tarik yang kiri pasti maju, sama-sama dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, tidak usah kita iri.

 

Daud menggembalakan 2 3 ekor domba, dia dipakai. Ada yang menggembalakan 100 ekor domba, dia juga dipakai.

 

c)      Karena tidak menghargai kemurahan Tuhan. Kita diberkati, kita dipakai, itu semua kemurahan Tuhan, hargai itu dan tidak usah iri. Mungkin orang itu sekarang sudah punya rumah gedongan, kita masih dinding petate jangan iri, yang penting bisa berteduh.

 

Nikah itu persekutuan. Kalau dalam nikah ada iri hati, nikah itu terasa mati. Dalam penggembalaan ada iri hati, terasa mati. Beribadah tetapi mati, kering, tidak terasa apa-apa. Coba kalau dalam nikah ada iri, mau cerai dosa, tidak cerai kering, mati. Betul-betul seperti hidup dalam neraka mini.

Kejadian 30:1

30:1 Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: "Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati."

 

Segera selesaikan iri hati, jangan dipertahankan. Perselisihan juga diselesaikan. Sebenarnya sederhana menyelesaikan perselisihan, tidak ribet. Kalau perselisihan karena dosa, yang salah minta ampun, yang benar ampuni dan lupakan. Beres, selesai! Kalau masalah dalam nikah tidak usah sampai membawa pada pemerintah dan lain-lain. Saling mengaku, saling mengampuni, bereskan, selesaikan dosanya. “Gara-gara masalah ini kita pisah dulu, kamu di sana saya di sini, nanti tenang baru kumpul lagi” jangan seperti itu, dosanya yang diselesaikan. Kalau perselisihan karena Firman, kembali kepada Alkitab. Ayo baca Alkitab tentang baptisan, Alkitab tulisnya bagaimana begitu yang kita lakukan. Iri hati dan perselisihan diselesaikan, kita menjadi damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan.

 

3.      Pedang Firman menyucikan sampai sum-sum yang kering. Seringkali kita ikut Tuhan, sumsum kita masih banyak kering, sayapun demikan, pernah juga sumsum saya kering.

Amsal 17:22; 15:13

17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

15:13 Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.

 

Semangat yang patah = kecewa, putus asa dalam menghadapi persoalan hidup, baik persoalan nikah, persoalan pelayanan, persoalan study dan lain-lain. Mungkin sudah tidak bergairah ikut Tuhan, karena persoalan apapun, sudah kering, sudah bosan, ayo biarlah sore ini Firman menyucikan, kembali bergairah, kembali bersemangat melayani Tuhan. Menjalani hidup bergairah lagi. Jangan bilang “lebih baik saya mati” itu bahasa orang yang sudah kering.

 

Kalau orang semangat sudah patah itu bagaikan tulang-tulang kering yang berserakan.

Yehezkiel 37:1-2,11

37:1 Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.

37:2 Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.

37:11 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.

 

“Tidak ada gunanya saya begini, tidak ada gunanya saya begitu” jangan kita berkata begitu. Apalagi sampai mempersalahkan Tuhan “Tuhan tidak baik, Tuhan tidak adil, padahal saya sudah korban ini itu, sudah melayani, kenapa hidup saya begini. Itu dia tidak ibadah-ibadah hidupnya lebih baik dari saya!” itu sumsum yang kering. Sayapun pernah begitu “tahbisan saya lebih baik dari hamba Tuhan itu, tetapi dia begitu menikah tidak lama sudah punya anak. Saya bertahun-tahun menikah tidak punya anak sampai jadi bahan cibiran orang” itu semangat sudah patah. Saya menghadapi masalah nikah sudah minta mati. Menghadapi masalah dalam pelayanan “saya ingin bahagia Tuhan. Itu sumsum saya sudah kering, semangat sudah patah. Biarlah disucikan. Kalau sumsum sudah disucikan, kita merasakan sukacita sorga apapun yang kita hadapi sehingga bisa mengucap syukur dalam segala hal.

 

Kita yang sudah dalam pengajaran buktikan kita ada dalam pengajaran. Kita mau dijadikan bala tentara yang besar itulah Mempelai Wanita Tuhan. Tentara itu tidak memusingkan perkara-perkara dunia. Yang seringkali membuat sumsum kering karena memusingkan perkara yang duniawi, tidak mengutamakan perkara yang rohani.

Yehezkiel 37:10-11

37:10 Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.

37:11 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.

 

Tentara yang besar itulah Mempelai Wanita Tuhan.

Kidung Agung 6:10 (Perikop: Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan)

6:10 "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"

 

Mempelai wanita Tuhan digambarkan sebagai balantera yang dahsyat dengan panji-panjinya. Tentara itu dididik untuk tidak memusingkan perkara jasmani. Dia dilatih untuk perang dan taat pada komandannya, menyenangkan komandannya. Dia rela berkorban untuk nusa dan bangsa, itu tentara di dunia. Kita ini tentara Sorga. Seringkali kita bangga menyebut diri orang pengajaran. Padahal di luar sana orang yang belum dalam pengajaran lebih mengucap syukur dari pada orang di dalam pengajaran. Malah banyak yang dalam pengajaran tidak tahu mengucap syukur karena melihat yang jasmani, memusingkan yang jasmani sehingga loyo. Ekspetasinya terlalu tinggi, lupa kalau kita ini Mempelai Wanita Tuhan, kita ini tentara. Tentara itu tidak pusing dengan yang jasmani, yang dia utamakan menyenangkan hati komandan. Komandan kita adalah Yesus. Apalagi hamba Tuhan, kalau hamba Tuhan orientasinya masih yang jasmani jangan jadi hamba Tuhan lah! Nanti kecewa.

 

II Timotius 2:3-4 (Perikop: panggilan untuk ikut menderita)

2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.

2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

 

Bukan berarti tidak perlu sekolah, tidak perlu kerja, tetapi yang kita utamakan bagaimana menyenangkan hati Tuhan. Urusan yang jasmani itu urusannya Tuhan, Tuhan pasti menyediakan bagi kita. Kadangkala tidak mau menderita, sehingga ketika menderita malah kecewa dan putus asa. Pikirnya kalau sudah masuk dalam pengajaran mulus semua hidupnya, malah begitu masuk pengajaran salibnya lebih besar, salibnya lebih berat. Untuk masuk kerajaan Sorga harus banyak menderita. Biarlah kita kuat sehingga sumsum kita tidak kering.

Kisah Para Rasul 14:22

14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

 

Banyak sengsara, bukan sedikit, yang akan memuncak dalam masa pra aniaya antikristus. 7 tahun masa akhir gereja Tuhan di bumi, dibagi menjadi 2. 3,5 tahun pertama itu  namanya masa pra aniaya. 3,5 tahun yang kedua itu masa aniaya antikristus. Kita akan menghadapi itu, jangan kita kecewa. Perlu pedang Firman pengajaran yang menusuk sampai ke dalam sumsum, biar kita menjadi bala tentara yang besar.

 

4.      Yesaya 27:1

27:1  Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.

 

Lewiatan yang dimaksud di sini adalah perempuan Babel, dosa Babel! Perempuan Babl ini duduk di tempat yang banyak airnya. Air yang banyak itulah bangsa-bangsa di dunia ini.

Wahyu 17:1,15

17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

 

Ini yang harus disucikan. Lewiatan menunjuk perempuan Babel, dosa Babel yang menguasai dunia. Apa itu dosa Babel? Antara lain:

a)      Puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Sekarang ini kalau Firman Tuhan keras menunjuk dosa, utamanya dosa makan minum dan kawin mengawinkan, banyak yang tidak terima, marah! Karena kebanyakan ibadah itu sudah menjadi ajang untuk makan minum. Bayangkan, untuk ibadah sudah disediakan rokok disitu, ada minuman keras, ini mau ibadah atau mau mabuk! Ini yang terjadi sekarang, dosa makan minum, merokok, narkoba, mabuk, pesta pora. Dan juga dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam ragam, ini dosa Babel yang perlu disucikan! Dosa ini menghancurkan nikah rumah tangga. Berapa banyak orang tua hancur hatinya menghadapi anak yang narkoba. Berapa banyak isteri yang mengalami kekerasan rumah tangga karena suami pemabuk. Ini semua perlu disucikan oleh pedang yang kuat dan besar. Memang butuh penyucian yang tegas atas dosa ini. Bahkan orang dalam pengajaranpun masih ada yang melakukan dosa makan minum ini!  

 

b)      Wahyu 17:4

17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

 

Dosa Babel kedua hanya mengutamakan dan mengejar kemakmuran jasmani serta hiburan daging.

 

Wahyu 18:7

18:7 berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.

 

Sampai dalam gereja yang dikejar hanya kemakmuran dan hiburan daging. Orang beribadah hanya mengejar hiburan, bukan lagi penyucian, kalau disampaikan Firman yang menyucikan malah marah. Tetapi kalau hiburan daging, lawak, ilustrasi-ilustrasi, drama, senang sekali dia rasa.

 

Saya juga rindu musik kita semakin baik, ada dinamikanya, ada harmonisasinya. Namun bukan itu yang utama, yang utama itu pemberitaan Firman. Tetapi musik itu juga harus diperbaiki, karena itu penghentar untuk masuk dalam pemberitaan Firman. Kadang saya jadi berat diawal pemberitaan Firman kalau waktu pujian tidak nyaman. Jadi bagaimana untuk membangkitkan lagi suasana itu harus berjuang ekstra. Jadi perhatikan pemain musiknya, pemimpin pujiannya supaya semua bagus. Kalau perlu latihan. Kalau musik dan pujiannya sudah bagus, itu bagaikan tanah yang sudah digemburkan. pemberitaan Firman menjadi enak, benihnya masuk.

 

c)      Pelacur yaitu tidak setia kepada Tuhan, tidak setia dalam ibadah, tidak setia terhadap pengajaran yang benar. Ini terus disucikan dengan pedang Firman pengajaran yang benar.

 

d)      Egois

Yesaya 14:23

14:23 "Aku akan membuat Babel menjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.

 

Air rawa-rawa itu hanya menerima tetapi tidak mengalirkan = egois. Hanya  mementingkan diri sendiri sehingga tidak bisa mementingkan sesama anggota Tubuh Kristus, tidak bisa mementingkan pekerjaan Tuhan. Sebab itu dosa ini perlu disucikan, perlu penyucian Firman lewat pengajaran.

 

Semua disucikan, mulai dari hati disucikan, hubungan dengan sesama disucikan, sumsum disucikan ada semangat kembali melayani Tuhan, dosa Babel disucikan, puncak penyucian adalah mulut.

 

5.      Wahyu 1:16

1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

 

Pedang Firman itu ada di mulut, Firman pengajaran itu menyucikan mulut dari perkataan-perkataan sia-sia, dari perkataan dusta. Kalau hamba Tuhan berdusta, hamba Tuhan tidak bisa dipegang kata-katanya, bagaimana bisa dipegang pengajarannya. Perkataan dan pengajaran itu berkaitan. Kalau hamba Tuhan tidak bisa dipegang kata-katanya tidak bisa dipegang pengajarannya.

 

Yesaya 28:15

28:15 Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"

 

Dusta itu membuat kita terpisah dari Tuhan. Tuhan tidak bisa menjamah, cemeti Firman tidak bisa kena. Dalam dusta orang bisa bersembunyi sehingga luput dari hukuman dan lain-lain. Dia tidak bisa dijamah oleh Tuhan, tidak bisa juga dijamah oleh sesama. Yang bisa menjamah bahkan memeluk dia adalah setan, bahkan dia menjadi satu dengan setan, menjadi anaknya setan.

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Belajar jujur, berkata benar satu dengan yang lain. Kita ini anggota Tubuh, bicaralah yang benar, jujur, jangan ada dusta di antara kita. Kadangkala isteri mengingatkan “kalau ayah sudah bicara ingat apa yang ayah bilang”. Saya kadang lupa apa yang sudah saya bilang.

 

Kita berdoa supaya kita mengalami penyucian sampai di mulut. Mulut ini yang menentukan kesempurnaan. Kalau tidak salah dalam perkataan berarti sudah sempurna.

Yakobus 3:2

3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

 

Kalau sudah tidak ada dusta di mulut, berarti sudah tidak bercela.

Wahyu 14:5

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Kaum muda yang jauh dari orang tua, jujurlah. Bilangnya uang semester sekian padahal hanya sekian. Saya sebagai hamba Tuhan harus menjaga omongan saya benar. Ketahuan kalau orang ngomong tidak benar, lihat matanya. Kalau sudah seperti mata orang menari tarian Bali, so tidak butul itu! Saya berupaya untuk dekat dengan anak-anak muda, karena memang setelah dipanggil menjadi hamba Tuhan, visi misi saya menjangkau anak-anak muda supaya anak muda jangan seperti saya dulu. Saya lihat kalau ada yang mulai menjauh dari saya, ada sesuatu itu. Tinggal tunggu waktu saya tanya. Yang mulai menjauh kembali mendekat, terutama mendekat sama Tuhan. Begitu juga dalam keluarga kalau mulai menghindar-hindar dari orang tua, sudah tidak betul itu. Begitu juga suami isteri, kalau suami mulai jaga jarak, apalagi yang dia jaga dia punya handphone, ada yang tidak butul itu, sudah ada yang lain.

 

Kehidupan yang sudah disucikan berarti dia sudah siap menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Tetapi jangan heran kalau diperhadapkan dengan tantangan yang hebat. Di sinilah kadangkala mundur, tidak tahan. Padahal percikan darah itu adalah ujian yang terakhir. Kadangkala kalau mengalami percikan darah banyak yang tidak tahan.

Wahyu 12:1-2,4b

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

12:4b Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

 

Ini keadaan gereja Tuhan yang mau disucikan, seperti perempuan hamil yang hendak melahirkan dan menghadapi naga.

 

Itulah keadaan gereja Tuhan, betul-betul tidak berdaya. Saat kita mau disucikan, tantangannya lebih luar biasa kita hadapi. Ujiannya semakin berat, seperti perempuan hamil, semakin besar kandungannya semakin berat, semakin menderita. Sampai puncaknya waktu melahirkan dia menderita. Dan menghadapi naga, ancaman dari antikristus, geramnya setan yang memperalat sesama manusia. Tetangga yang tadinya baik-baik, sekarang geram kayak naga. Keluarga yang tadinya baik-baik koq sekarang menyerang kayak naga merah padam. Kita menghadapi seperti itu, tantangannya semakin luar biasa. Saat kita sudah tidak berdaya, apa yang mau kita lakukan? Tahun ini tahun penyembahan, yang kita lakukan yah menyembah. Sampai mungkin tidak bisa keluar lagi kata-kata, tinggal bahasa air mata, menyembah kepada Tuhan. Bagaikan merpati memperdengarkan suaranya. Yang Yesus rindukan dari kita Mempelai Wanita adalah suara penyembahan.

Kidung Agung 2:14; 3:6-7

2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"

3:6 Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?

3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.

 

Dari padang gurun ada gumpalan asap dengan harum mur dan kemenyan. Padang gurun itu menunjuk suasana yang tidak mengenakan. Kita sudah disucikan, menghadapi suasana padang gurun, suasana yang tidak mengenakan seperti perempuan hamil hendak melahirkan di depannya ada naga, menghadapi tantangan-tantangan, panas terik, kekeringan. Yang bisa kita lakukan hanya 1 saja, menyembah Tuhan. Dari pada kita menantang “siapa itu, saya mau hadapi!” atau kita mau curhat sama manusia, lebih baik curhat sama Tuhan. Tinggal menyembah, perdengarkan suara kita kepada Tuhan. Mungkin bisa kita melawan dengan kekuatan kita, tetapi tidak ada kemuliaan. Biarlah kita hanya menyembah saja, kita lihat kemuliaan Tuhan nyata.

 

Ketika ada percikan darah di ruangan maha suci, 7 kali di atas tutup pendamaian, 7 kali di depan tabut perjanjian, maka terjadi Shekina Glori. Malam ini kita mau disucikan dan menghadapi banyak tantangan, pergumulan, ujian, percikan darah, naikan doa penyembahan, kemuliaan Tuhan nyata di tengah-tengah kita sekalian yang mampu memberikan pertolongan yang ajaib kepada kita. Kemuliaan Tuhan itulah Roh Kudus.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Roh Kudus yang memberikan kekuatan, memberikan kemenangan, melakukan mujizat bagi kita, sampai mujizat terakhir, kita sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Penyucian lewat pedang Firman itu sudah sakit bagi daging, menghadapi lagi percikan darah, itu sangat sakit bagi daging. Tetapi ada Roh Kudus Roh kemuliaan yang memberikan kekuatan, Roh Kudus Roh kemuliaan yang memberikan kebahagiaan di tengah penderitaan, Roh Kudus Roh kemuliaan yang mengubahkan sampai kita bisa sempurna seperti Yesus..

 

Di depan kita ada perjamuan suci, kalau mau jujur menjawab kalau ditanya mana lebih sengsara Yesus atau kita. Yesus yang lebih menderita. Yesus tidak berdosa, Dia menanggung sengsara untuk kita. Kalau kita menderita, ada Yesus yang lebih dulu menderita bagi kita, Dia lebih dahulu menerima percikan darah, dari taman Getsemani sampai di kayu salib. Kita juga harus melewati itu, penyucian terakhir untuk dimuliakan bersama dengan Yesus. Kita butuh Roh Kudus, Roh kemuliaan. Biar kita kuat teguh hati sampai garis akhir hidup kita.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar