20240209

Kebaktian Doa Penyembahan, Jumat 9 Februari 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:55-57

11:55 Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.

11:56 Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?"

11:57 Sementara itu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu di mana Dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia.

 

Ayat ini bicara tentang rencana pembunuhan Yesus dikaitkan dengan Paskah. Hari raya Paskah itu bergandengan dengan hari raya roti tidak beragi. Jadi bangsa Israel disuruh oleh Tuhan untuk merayakan 7 pesta Tuhan, 7 masa raya Tuhan yang diawali dengan Paskah, kemudian hari raya roti tidak beragi. Sampai hari raya ketujuh itulah pesta pondok daun, itu yang terakhir. Dalam pesta Paskah di situ ada anak domba Paskah yang disembelih, itu menubuatkan pribadi Yesus sendiri. Kemudian hari raya roti tidak beragi, penekanannya makan roti tidak beragi selama 7 hari. Roti tidak beragi juga menubuatkan Yesus sendiri.

 

Orang Yahudi, imam kepala, orang Farisi mau merayakan hari raya Paskah dan hari raya roti tidak beragi tetapi mereka mau menangkap dan membunuh Yesus. apa pelajaran bagi kita? Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi menunjukan kehidupan yang tidak mengerti rencana Tuhan sehingga menolak pengajaran yang benar dan membuat rancangan-rancangan yang jahat.

Yeremia 4:14

4:14 Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu rancangan-rancangan kedurjanaanmu?

 

 

Yeremia 6:19

6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.

 

Jangan sampai kita memposisikan diri sebagai imam kepala dan orang farisi. Sudah mendengar Firman pengajaran tetapi menolaknya karena tidak mengerti rencana Tuhan, bahkan membuat rancangan-rancangan jahat. Apa itu rancangan jahat? Rancangan jahat adalah rancangan yang tidak dikaitkan dengan Tuhan, tidak dikaitkan dengan Firman, yang penting memberikan keuntungan yang jasmani.

 

Kita semua mempunyai rencana ke depan. Kita mau merencanakan sesuatu, kalau kita tidak kaitkan dengan Tuhan, tidak kaitkan dengan Firman, hanya untuk keuntungan kita secara jasmani, maka itu rancangan jahat di mata Tuhan! Saya juga dalam hidup saya ada rencana-rencana, merancang ini merancang itu. Kalau A tidak berjalan, yang B yang dilakukan. B tidak berjalan, ada lagi C yang dilakukan. Itulah rancangan-rancangan yang harus dikerjakan.

 

Kalau rancangan kita tidak ada kaitan dengan Tuhan, dengan Firman, maka kita tidak akan mengalami makna rohani dari Paskah dan hari raya roti tidak beragi. Hanya sekedar menggelar Paskah yang pada umumnya bulan 4 atau bulan 3 akhir. Ada lomba ini itu dikerjakan, tetapi tidak pernah merasakan makna rohaninya. Sampai akhirnya nanti merayakan Paskah tetapi menyalibkan Yesus kedua kali.

Ibrani 6:4-6

6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,

6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,

6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

 

Jadi mereka ini merayakan Paskah tetapi justru menjadi kehidupan yang menyalibkan Yesus kedua kali, menjadi kehidupan yang murtad. Jadi kalau rancangan kita tidak pernah dikaitkan dengan Tuhan, tidak peduli dengan Tuhan, tidak peduli dengan Firman, yang penting saya sekolah, yang penting saya kerja, mau ibadah, mau dengar Firman itu urusan belakang, maka suatu saat pasti murtad, menyalibkan Yesus kedua kali = gugur dari iman. Artinya:

1.      Tadi dikatakan pernah mengecap Firman yang baik dari Allah. Jadi murtad itu pertama meninggalkan Firman yang baik dari Allah. Firman yang baik itu Firman yang murni, ajaran sehat dan mengikuti ajaran-ajaran yang menyenangkan daging. Banyak ajaran sekarang hanya menyenangkan daging, mereka katakan “sekali selamat tetap selamat, Yesus sudah menebus kita di kayu salib, kita mau bikin apa yang penting sudah jadi orang Kristen pasti selamat”. Ini ajaran yang menyenangkan daging. Sehingga sekalipun mati bunuh diri mereka bilang selamat, berbahagia yang mati di dalam Tuhan, sudah menyelesaikan pertandingan yang baik. Orang mati bunuh diri koq menyelesaikan pertandingan dengan baik! Lalu buat krans bunga besar-besaran ‘sampai jumpa di Yerusalem Baru’ Yerusalem Baru yang mana? Kadangkala terlalu gampang katakan sampai jumpa di Yerusalem Baru, hidupnya bagaimana! Dia tidak mau ikut Tuhan, dia tidak mau melakukan Firman, tidak mungkin di Yerusalem Baru! Ini Firman yang baik ditolak, ajaran benar ditolak, hanya mengikuti ajaran yang menyenangkan dagingnya.

 

2.      Meninggalkan Yesus dan beralih keyakinan kepada yang lain. Banyak pendeta yang pindah keyakinan, itulah orang yang murtad. Karena rancangan-rancangannya tidak pernah dikaitkan dengan Tuhan, menolak pengajaran yang benar.

 

Sebagai orang Kristen kita harus memahami sungguh-sungguh apa tujuan Anak Domba Paskah itu disembelih = apa tujuan Yesus mati di kayu salib, sehingga kita bisa merasakan makna Paskah yang sesungguhnya di dalam hidup kita. Kita perhatikan ini sehingga kita menjadi orang Kristen yang betul-betul tahu siapa itu Yesus. Bukan sebatas pemahaman Yesus Juruselamat, Yesus sumber berkat dan lain-lain.

 

Ada 4 tujuan Anak Domba Paskah di sembelih = 4 tujuan dari Korban Kristus.

1.      Keluaran 12:49-51 (Perikop: Ketetapan lebih lanjut mengenai Paskah)

12:49 Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu."

12:50 Seluruh orang Israel berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.

12:51 Dan tepat pada hari itu juga TUHAN membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir, menurut pasukan mereka.

 

Tujuan pertama adalah melepaskan bangsa Israel dari Mesir untuk beribadah kepada Tuhan.

Keluaran 12:31

12:31 Lalu pada malam itu dipanggilnyalah Musa dan Harun, katanya: "Bangunlah, keluarlah dari tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah, beribadahlah kepada TUHAN, seperti katamu itu.

 

Artinya melepaskan kita dari pengaruh dunia ini sehingga kita bisa beribadah melayani Tuhan dengan setia. Dunia dengan segala pengaruhnya, baik itu kesenangan dunia, kesibukan dunia, kesibukan dunia, itu membuat tidak setia.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Yakobus 4:4 (Terjemahan Lama)

4:4 Hai kamu yang disifatkan seperti orang berzinah, tiadakah kamu ketahui bahwa persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? Sebab itu barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru Allah.

 

Pengaruh dunia ini membuat kita tidak setia kepada Tuhan.

 

Memang untuk beribadah melayani Tuhan itu sakit bagi daging. Bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka beribadah di padang gurun, tidak ada sewa tenda. Ibadah pelayanan itu memang sakit bagi daging, tidak ada enak-enak bagi daging. Jadi kalau kita beribadah melayani lalu  kita rasa sakit bagi daging, itu sudah betul.

Yeremia 2:2

2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

 

Ibadah yang benar itu mengikuti seleranya Tuhan, sesuai Firman, mengikuti maunya Tuhan. Kalau melayani ikut maunya kita, kalau lagi mau melayani kita melayani, kalau lagi tidak mau melayani tidak melayani, bukan begitu! Kita beribadah melayani sesuai selera Tuhan. Artinya sesuai Firman, sesuai kehendak Tuhan. Dan memang tidak enak bagi daging. Maunya daging yang senang-senang, maunya Tuhan salibkan daging, robek daging, itu bertolak belakang! Keinginan daging kita bertolak belakang dengan kehendak Tuhan.

Roma 8:7

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

 

Bagi daging mustahil, tidak mungkin untuk bisa takluk pada kehendak Tuhan, makanya kita butuh Roh Kudus. Ikut Yesus ujungnya di mana waktu di bumi ini? Ujungnya di kayu salib. Begitu kita ikut Yesus memang pikul salib, sakit, tidak enak bagi daging. Tetapi kalau ibadah kita sesuai selera Tuhan, sakit bagi daging, tidak enak bagi daging, ada hasilnya.

Yohanes 12:26

12:26  Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

 

Hasilnya di mana Yesus berada di situ kita berada. Artinya kita bisa menjadi Mempelai wanita Tuhan yang sempurna, Tubuh Kristus yang sempurna. Di mana ada kepala di situ ada tubuh. Masa kepala melayang-layang sendiri atau tubuh jalan sendiri. Saya bisa berkata pada isteri saya di mana saya berada di situ engkau berada. Tetapi kalau pada pengerja tidak bisa, ada tempat-tempat tertentu yang dia tidak bisa berada. Begitu juga dengan Yesus.

 

Dan kita dihormati Bapa di sorga. Tidak usah mencari hormat dari manusia. Layani Tuhan sesuai selera dan kehendak Tuhan maka Bapa di Sorga menghormati kita. Manusia mungkin menghina, manusia mungkin mencibir kita, tetapi Bapa di sorga menghormati kita. Seringkali mencari hormat dari manusia tetapi tidak dapat hormat dari Tuhan, itu salah!

 

2.      Keluaran 12:23,29

12:23 Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi. 

12:29 Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.

 

Tujuan kedua melindungi kita dari maut, terutama maut secara rohani. Dulu waktu bangsa Israel menyembelih anak domba Paskah, darahnya ditaruh di pasu, kemudian disapukan pada tiang pintu rumah kiri dan kanan serta ambang atas. Tetapi tidak boleh di bawah,  artinya darah Kristus tidak boleh diinjak-injak. Ketika Tuhan lewat di situ, Tuhan lihat ada darah maka malaikat pemusnah tidak masuk di situ. Pada rumah Firaun dan orang Mesir tidak punya tanda darah, maut masuk di situ, terjadi kematian anak sulung.

 

Ada 2 maut secara rohani yang sekarang bekerja luar biasa, masuk dari pintu ke pintu orang yang tidak punya tanda darah.

a)      I Korintus 15:55-56

15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"

15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

 

Maut pertama adalah dosa sampai puncaknya dosa. Kalau hidup kita tidak ada tanda darah Yesus maka dosa masuk. Dosa ini mengintip. Dalam Kejadian pasal 4 Tuhan mengingatkan Kain “dosa sedang mengintip di pintu”. Dosa mengintip di pintu hati kita, kalau kita lengah, tidak ada tanda darah Yesus maka masuk dosa-dosa, sampai puncaknya dosa, dosa makan minum dan kawin mengawinkan.

 

Efesus 2:1

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

 

Dosa ini membuat rohani mati. Pelayanan mati, sudah tidak ada gairah untuk melayani. Bisa kelihatan masih melayani tetapi sudah terpaksa. Jadi kalau ada orang minta ampun kepada kita, seharusnya kita berbahagia. Apalagi kalau orang itu sesama kita dalam rumah tangga, seumpama isteri kepada suami. Isteri minta ampun kepada suami karena dosanya, seharusnya suami bahagia, bukan marah. Selama ini dia hidup dengan isteri yang mati! Bukan malah marah, emosi, sampai kasih surat cerai. Atau sebaliknya suami berbuat dosa kepada isteri, dia minta ampun kepada isterinya, bukan malah isterinya marah tetapi seharusnya bersyukur, suami saya tadinya mati, selama ini saya hidup dengan orang mati tetapi sekarang dia hidup. Sebagai gembala juga saya bersyukur kalau ada jemaat yang datang minta ampun. Bukan malah saya marah, sampai saya usir dari penggembalaan. Bersyukur dia sudah hidup, dia sudah lepas dari maut, selama ini saya menggembalakan orang mati, sekarang dia hidup. Ada kakak yang mengaku berarti selama ini saya hidup dengan kakak yang mati, sekarang dia sudah hidup, jangan marah. Kita harus mengampuni dan melupakan dosanya. Dosa ini membuat kita mati, maut secara rohani.

 

b)      II Petrus 2:1

2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

 

Maut kedua adalah ajaran palsu. Ini bekerja dari pintu ke pintu, orang yang menyebarkan ajaran palsu ini gencar bekerja. Hati-hati, ingat waktu kumpulan nabi datang pada Elisa. Elisa bilang pada pembantunya “sediakan makanan”. Dia segera keluar dan mengambil tanaman liar yang tidak dia kenal. Ajaran palsu itu yang tidak pernah kita dengar yang berbeda dengan ajaran yang kita terima. Dia buatlah makanan dan begitu disajikan para nabi berteriak “maut dalam kuali!”. Setelah Elisa mengambil tepung, dia lempar ke dalam kuali, makanan itu menjadi sehat.

 

Terima saja ajaran sehat, tidak usah ajaran yang aneh-aneh. Sekarang banyak ajaran yang aneh-aneh, ajaran tentang nikah yang aneh-aneh, ajaran tentang baptisan yang aneh-aneh dan masih banyak lagi. Kita dengar Alkitab saja, jangan mau dengar yang aneh-aneh itu.

 

3.      Wahyu 5:1,4,5,9

5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." 

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

 

Tujuan Korban Kristus membukakan rahasia Firman bagi kita sehingga kita semakin mengerti apa yang menjadi kehendaknya Tuhan. RahasiaNya dibuka, tabir dibuka. Waktu Yesus mati, pintu tirai terbelah, rahasia Firman Tuhan dibuka.

 

Kitab itu ditulisi sebelah dalam dan luar, kalau yang di luar bisa terbaca, sebelah dalam termeterai. Apa rahasia sebelah dalam? Itulah rahasia nikah Kristus dan gerejaNya yang sempurna. Kalau kita bertamu ke suatu rumah, kita bisa bebas masuk di ruang tamu, ke dapur boleh, ke kamar mandi boleh. Tetapi ada ruangan yang tidak boleh sembarang dimasuki, itulah kamar dari pemilik rumah. Itu rahasia sebelah dalam, rahasia nikah Kristus dengan gereja yang sempurna.

Efesus 5:22-23

5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

 

Kalau dalam ibadah ada pembukaan rahasia Firman, berarti Tuhan mau membenahi nikah kita, mana yang salah yang perlu diperbaiki. Baik hubungan suami dan isteri, hubungan anak dan orang tua, hubungan kakak dengan adik, hubungan dalam rumah tangga diperbaiki sehingga nikah kita diarahkan untuk masuk nikah yang rohani, pesta nikah Anak Domba Allah antara Yesus dengan gerejaNya yang sempurna. Waktu Yesus bertemu perempuan Samaria, Yesus tidak ngomong macam-macam "di sini daerah wisata yang bagus di mana?”. Bukan itu, yang Yesus mau benahi itu soal nikah. Ayo kaum muda yang pacaran dan dalam masa tunangan, kalau ada yang salah diperbaiki. Jaga kekudusan.

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Ini pentingnya pembukaan rahasia Firman. Diajar bagaimana berperilaku masa pacaran dan tunangan. Yang salah diperbaiki, mungkin selama ini sudah handsball, itu kartu merah. Diperbaiki supaya pertandingan berikutnya bisa masuk lagi, sampai final, sampai dapat pilih. Setelah ditunjuk kesalahannya diperbaiki, yang benar seperti ini. Dan dituntun dalam kebenaran, nikahnya benar sampai mencapai nikah yang sempurna. Kalau mau menikah terus dituntun sampai masuk nikah yang suci. Diperbaiki sehingga menerima berkat dari Tuhan. Jangan sampai tidak menerima berkat, rugi! Makanya masa pacaran dijaga lewat pembukaan Firman. Masa pacaran dan tunangan harus banyak merenungkan Firman. Kalau sempat jatuh, nanti kehilangan berkat nikah.

 

Dalam Kejadian pasal 1 Tuhan berfirman diberkatilah kamu dan beranak cuculah. Sekarang terbalik, banyak orang Kristen beranak cucu dulu baru diberkati. Itu salah! Semua itu kita jaga lewat Firman pengajaran yang benar. Yang salah ditunjuk, yang salah diperbaiki, dididik dalam kebenaran sampai masuk nikah yang rohani, nikah yang sempurna.

 

4.      I Korintus 6:19-20

6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu (dan rohmu juga, yang keduanya adalah milik Tuhan)!

 

1 Corinthians 6:19-20

2:19 What? know ye not that your body is the temple of the Holy Ghost which is in you, which ye have of God, and ye are not your own?

2:20 For ye are bought with a price: therefore glorify God in your body, and in your spirit, which are God's.

 

Jadi tujuan anak Domba Paskah disembelih, tujuan dari Korban Kristus adalah menjadikan kita sebagai milik Tuhan. Kita ini milik Tuhan untuk selama-lamanya.

Kalau kita paham bahwa kita adalah miliknya Tuhan, kita akan waspada menjaga diri. Saya ini milik Tuhan, saya tidak boleh sembarangg menggunakan hidup ini untuk perkara-perkara daging, apalagi sampai memilukan hati Tuhan. Saya milik Tuhan berarti hidup saya hanya untuk memuliakan Tuhan. Masa muda gunakan untuk memuliakan Tuhan, sekolah, bekerja, memuliakan Tuhan, bukan memilukan Tuhan. Yang jauh dari orang tua, orang tua tidak bisa kontrol, tidak bisa lihat setiap hari, ayo berupaya untuk memuliakan Tuhan. Saat-saat ada godaan untuk kita memilukan Tuhan, ingat, saya ini sudah dibeli oleh darah Yesus, Dia sudah tersembelih dan mati di kayu salib untuk saya. Seharusnya hidup ini saya pakai memuliakan Tuhan.

 

Salah satu praktek memuliakan Tuhan adalah menjadi bait Roh Kudus. Apa itu menjadi Bait Roh Kudus?

Roma 8:26-27

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

 

Roh Kudus menolong kita untuk bisa berdoa menyembah. Jadi menjadi Bait Roh Kudus artinya kita harus tekun menyembah Tuhan. Awal-awal belajar menyembah hanya berlutut bilang haleluya, tapi rasanya berat sekali mau bilang haleluya. Seringkali hanya diawal bilang haleluya, lama-lama tinggal halelu, lama-lama hale, lama-lama ha, lama-lama so hilang semua tinggal ngorok.

 

Buktikan kita ini miliknya Tuhan, Tuhan itu mau kita muliakan lewat penyembahan kita.

 

Memang penyembahan itu harus dinaikan dari hati yang bersih. Selama hati kotor, ada sesuatu yang menuduh di dalamnya, ada dosa yang tersembunyi di dalamnya, sulit menyembah.

Roma 8:27

8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

 

Jadi penyembahan bisa naik kalau hati kita dibersihkan, tidak ada dosa yang menuduh. Suami menyembunyikan uang gajinya dari isteri, susah untuk menyembah. Isteri menyembah dengan haleluya dia hanya berpikir jangan-jangan waktu isteri nanti periksa kaos kakinya dia dapat uang merah-merah di situ. Hati nurani ini yang menentukan mulut kita bisa berucap haleluya. Kalau hati kotor sulit mengucapkan haleluya. Penting pembukaan Firman dan Roh Kudus untuk menyucikan hati nurani kita. Sehingga dari hati yang bersih keluar penyembahan di mulut kepada Tuhan, menyembah haleluya.

 

Roma 8:28

8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

 

Kalau hati nurani sudah bersih, mulut bisa menyembah maka Tuhan mampu melakukan segala kebaikan dalam hidup kita. Mungkin selama ini study belum baik, pekerjaan belum baik, nikah belum baik, periksa hati, jangan dulu persalahkan orang. Oh hatiku yang tidak baik, hati belum damai.

 

Kalau hati sudah baik maka Allah turut bekerja, yang tidak baik menjadi baik sampai nanti sungguh amat baik. Apa itu sungguh amat baik? Ingat waktu penciptaan nikah Adam dan Hawa. Hari pertama sampai hari kelima Tuhan berkata semua baik, kecuali waktu penciptaan cakrawala. Begitu hari keenam penciptaan sepasang nikah Tuhan berkata sungguh amat baik. Tuhan mau menjadikan semua baik sampai sungguh amat baik. Artinya sampai kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Sore ini kita mau datang di kaki Tuhan, mau menyembah Tuhan. Ayo buka mulut berseru haleluya, hati dibersihkan lewat Firman Tuhan. Apa yang kotor dan tidak baik ayo bersihkan, akui, selesaikan supaya penyembahan kita naik dan Tuhan turut bekerja mendatangkan kebaikan dalam hidup kita. Semua menjadi baik sampai sungguh amat baik, sampai kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar